Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya, Pekanbaru, 28293, Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
KADAR TOTAL FENOLIK EKSTRAK ETANOL 40% KULIT BUAH MANGGIS SEBELUM DAN SESUDAH PROSES PENGERINGAN OVEN 60ºC

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAGING BUAH DAN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana, Linn.) PADA BERAGAM SUHU DAN WAKTU PENYIMPANAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Jurusan

Bab III Bahan dan Metode

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMASI JENIS PELARUT PENGEKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

3. BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian. Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN WAKTU MASERASI TERHADAP PEROLEHAN FENOLIK, FLAVONOID, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RAMBUT JAGUNG

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAN PROFIL KLT PARTISI CAIR-PADAT EKSTRAK DAUN JAHE BALIKPAPAN (Etlingera balikpapanensis)

PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Daya Larut

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TAUGE (Phaseolus radiatus L.)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan. Cipaganti, Kecamatan Coblong dan Pasar Ciroyom, Kelurahan Ciroyom,

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.)

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian,

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kelarutan senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

The Experiment Antioxidant Activity Of Aleurites moluccana (L.) Willd Leaves Ethanolic Extract By DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

INTISARI UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

Lampiran 1. Diagram alir proses maserasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIV DARI DAUN MORINGA OLEIFERA

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI v. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR ix. DAFTAR LAMPIRAN xi. 1.1 Latar Belakang Penelitian..

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN WUNGU (Graptophyllum pictum (Linn) Griff) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER)

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

Jatmiko Susilo, Istianatus Sunnah, Lalu Ahmad Fahrurrozi

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

UJI KADAR SISA ETANOL DAN ABU TOTAL EKSTRAK ETANOL 80 % DAUN BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus) DAN TANAMAN ANTING-ANTING (Acalypha indica Linn)

SKEMA ALUR PIKIR. Kulit Buah Manggis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

I. PENDAHULUAN. Tananam manggis (Garcinia Mangostana L) merupakan salah satu buah asli

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2014 Mei 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Lampung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Perebusan Terhadap Kadar Senyawa Fenolat Total dan Daya Antioksidan Dari Daun Kol (Brassica oleracea L. Var. capitata L,)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah set alat destilasi

Transkripsi:

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 30% KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBELUM DAN SESUDAH PROSES PENGERINGAN DALAM OVEN 60 O C Lidya Purnama Simbolon 1, Titania Tjandrawati Nugroho 2, Hilwan Yuda Teruna 2 1 Mahasiswa Program S1 Kimia FMIPA-Universitas Riau 2 Dosen Jurusan Kimia FMIPA-Universitas Riau Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya, Pekanbaru, 28293, Indonesia lidyapurnama55@yahoo.com ABSTRACT Ethanol extracts of mangosteen fruit rind contain high antioxidant activity that is heat labile. Drying of ethanol extracts containing antioxidant activity ideally is carried out at low temperatures using a vacuum freeze dryer. In the absence of a vacuum freeze dryer other methods must be used, such as oven drying but at temperatures with minimal loss of the antioxidant activity. To evaluate the effects of the drying process, the antioxidant activities of mangosteen fruit rind 30% ethanol extracts before and after oven drying at 60 o C was compared to each other. Dried powdered mangosteen fruit rind was incubated in 30% ethanol for 8 days at 40ºC and 100 rpm in a shaking incubator. After incubation, the mixture was filtered to separate the ethanol extract from the remaining solids. The ethanol solvent from the filtered extract was evaporated by rotary vacuum evaporation at 50 o C, and the semi-dried residue was further oven dried at 60 o C to constant weight. The antioxidant activity of the semi-dried extract residue and oven dried extract was analyzed using the 2,2 diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) method. The results showed that the IC50 value of the antioxidant activity from mangosteen fruit rind 30% ethanol extract before the drying process was (42.78±1.54) µg/ml, and after the drying process was (21.30±2.29) µg/ml. Unpaired student t analysis to compare the average IC50 values of the 30% extracts before and after drying showed that there was a significant increase (p<0,05) in the antioxidant activity after the 60 o C oven drying process. Keywords : Mangosteen fruit rind, antioxidant activity, 2,2 diphenyl-1-picrylhydrazyl method ABSTRAK Ekstrak etanol kulit buah manggis memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi tetapi sensitif terhadap panas. Pengeringan ekstrak etanol yang mengandung aktivitas antioksidan secara ideal dilakukan menggunakan alat pengering beku vakum (vacuum freeze dryer). Dalam kondisi tak tersedianya alat tersebut, perlu diupayakan cara pengeringan lain, semisal pengeringan oven pada suhu dengan kehilangan aktivitas antioksidan seminimal mungkin. Untuk mengevaluasi efek proses pengeringan yang digunakan, aktivitas antioksidan ekstrak etanol 30% kulit manggis sebelum dan setelah proses pengeringan oven bersuhu 60 o C dibandingkan satu dengan lainnya. Proses Repository FMIPA 1

ekstraksi dilakukan dengan menginkubasi bubuk kering kulit manggis dalam 30% etanol selama 8 hari pada suhu 40ºC dengan kecepatan pengocokan 100 rpm. Setelah inkubasi, filtrat ekstrak dipisahkan dari padatan tersisa dengan penyaringan kertas saring. Etanol dari filtrat diuapkan secara vakum pada suhu 50 o C menggunakan alat rotary vacuum evaporator. Residu basah ekstrak etanol 30% yang diperoleh dilanjutkan pengeringannya menggunakan oven bersuhu 60 o C. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol sebelum dan setelah pengeringan oven ditentukan dengan metode 2,2 diphenyl-1- picrylhydrazyl (DPPH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan IC50 ekstrak etanol 30% kulit manggis sebelum proses pengeringan adalah (42,78±1,54) µg/ml, dan setelah pengeringan adalah (21,30±2,29) µg/ml. Analisis student t dari data rata-rata IC50 ektrak etanol 30% kulit buah manggis sebelum dan sesudah pengeringan menunjukkan bahwa ada peningkatan aktivitas antioksidan yang signifikan (p<0,05) sesudah pengeringan oven 60 o C. Kata kunci : Kulit buah manggis, aktivitas antioksidan, metode 2,2 diphenyl-1- picrylhydrazyl PENDAHULUAN Kulit buah manggis kaya akan senyawa polifenol, di antaranya xanthone, α-mangostin dan senyawasenyawa fenolik seperti antosianin, tanin dan flavonoid yang merupakan senyawa antioksidan (Sutono, 2013). Umumnya senyawa-senyawa ini tidak tahan terhadap suhu tinggi karena dapat menyebabkan degradasi senyawasenyawa tersebut sehingga menurunkan aktivitas antioksidannya. Metode pengeringan yang biasa digunakan untuk sampel ekstrak etanol yang mengandung senyawa-senyawa antioksidan yang tidak tahan panas seperti yang terdapat dalam kulit buah manggis ialah metode vacuum freeze drying. Metode ini biasa digunakan karena memiliki beberapa keunggulan yakni, dapat mempertahankan stabilitas produk, dapat mempertahankan stabilitas struktur bahan dan dapat meningkatkan daya rehidrasi (Suryadi, 2013). Pada prosesnya, mulanya sampel akan dibekukan dan air dihilangkan dengan proses sublimasi atau penguapan pada kondisi vakum. Pada kondisi vakum tersebut, titik didih etanol akan menurun menjadi di bawah 5 0 C. Namun alat ini sering kali tak tersedia di laboratorium-laboatorium yang ada di Indonesia ataupun di industri Usaha Kecil Menengah (UKM). Dalam kondisi tak tersedianya alat vacuum freeze dryer (pengering vakum beku), perlu diupayakan metode pengeringan lain semisal menggunakan oven, tetapi pada suhu yang meminimalkan kehilangan aktivitas antioksidan. Metode pengeringan dengan menggunakan oven memiliki kelebihan antara lain suhu lebih stabil dibandingkan dengan pengeringan di bawah sinar matahari, mudah dilakukan dan lebih murah dibandingkan dengan metode pengeringan vakum beku (Chan dkk., 1997). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi daya antioksidan ekstrak etanol 30% kulit buah manggis sebelum dan sesudah proses pengeringan oven pada suhu 60 o C. Repository FMIPA 2

METODE PENELITIAN a. Persiapan Sampel Buah manggis yang diperoleh dari pasar tradisional dipisahkan bagian daging buah dan kulitnya. Kulit buah manggis dibersihkan, lalu diiris tipistipis kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 50 0 C selama 3 hari untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam kulit buah manggis. Kulit buah manggis kering tersebut dihaluskan dengan menggunakan blender hingga menjadi serbuk kemudian diayak dengan ayakan ASTM 200 mesh. b. Ekstraksi Ekstraksi senyawa antioksidan dilakukan dengan metode maserasi. Sebanyak 2,5 gram bubuk kulit buah manggis dimasukkan ke dalam 25 ml pelarut buffer-etanol 30%. Proses ekstraksi dilakukan selama 8 hari pada suhu 40 0 C dengan kecepatan 100 rpm di rotary shaker. Setelah 8 hari masa inkubasi, campuran disaring dengan kertas saring dan supernatan dikumpul. Supernatan dievaporasi menggunakan alat vacuum rotary evaporator pada suhu 50 0 C hingga didapat ekstrak kulit manggis. Ekstrak yang dihasilkan kemudian dipanaskan di dalam waterbath pada suhu 50 o C hingga larutan ekstrak berubah menjadi karamel. Sebagian ekstrak yang didapat disimpan pada ruang yang kedap udara dan terlindung dari cahaya dan sebagian lain dilanjutkan pengeringannya dalam oven 60 0 C dan ditimbang setiap 30 menit hingga beratnya konstan. Semua perlakuan diulang tiga kali. c. Uji Aktivitas Antioksidan Metode 2,2-Diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH) Aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggis ditentukan dengan metode DPPH menggunakan microplate reader (Pothitirat, 2010). Sebanyak 2 mg sampel dilarutkan dalam 2 ml metanol sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 1000 ppm, kemudian diencerkan menjadi 100 ppm. Larutan DPPH 1000 ppm dipersiapkan dengan cara melarutkan 2 mg dalam 2 ml etanol, kemudian diencerkan menjadi 80 ppm. Microplate terdiri dari 8 baris (A-H) dan 12 kolom (1-12), sehingga jumlah sumur pada microplate seluruhnya 96 sumur. Sebanyak 100 µl larutan sampel 100 ppm dimasukkan ke dalam plate baris A. Sedangkan pada plate B-F dimasukkan pelarut sebanyak 50 µl. Dipipet sebanyak 50 µl dari baris A dan dimasukkan ke baris B. Baris B dipipet sebanyak 50 µl dan dimasukkan ke baris C, demikian selanjutnya sampai baris G (sebagai kontrol) dan H (sebagai blanko) diisi dengan etanol sebanyak 50 µl. Kemudian ditambahkan larutan DPPH 80 ppm sebanyak 50 µl dimulai dari baris A sampai dengan baris G. Kemudian diinkubasi selama 30 menit, selanjutnya di analisis dengan microplate reader spectrophotometer pada panjang gelombang 520 nm dan datanya diolah. Semua perlakuan diulang tiga kali. d. Analisis Data Nilai rerata IC50 dari masing-masing perlakuan diuji ANOVA, dan dibandingkan menggunakan uji student t tak berpasangan. Repository FMIPA 3

HASIL DAN PEMBAHASAN Aktivitas antioksidan merupakan ukuran kemampuan suatu zat dalam mencegah, menghambat, atau memutuskan rantai reaksi oksidasi yang diakibatkan oleh radikal bebas. Ativitas antioksidan pada ekstrak etanol 30% kulit buah manggis dengan dua perlakuan yang berbeda yaitu, sebelum dan sesudah proses pengeringan dalam oven 60 0 C diukur dengan metode 2,2- Diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH). Ekstrak etanol 30% kulit buah manggis mampu menangkap radikal DPPH. Radikal DPPH merupakan senyawa radikal berwarna ungu dengan satu atom yang tidak berpasangan. Senyawa ini memiliki serapan pada panjang gelombang 520 nm. Radikal DPPH distabilkan dengan adanya donor satu atom H dari antioksidan atau donor elektron. Ketika adikal DPPH direduksi oleh antioksidan maka warna DPPHH yang telah stabil akan berubah menjadi kuning dan menurunkan absorbansi larutan uji. Persentase aktivitas antioksidan untuk sampel ekstrak kulit buah manggis dengan metode DPPH menggunakan microplate reader disajikan pada Gambar 1 dan Tabel 1. Hasil penentuan aktivitas dengan metode ini dinyatakan sebagai IC50. Nilai IC50 dapat diartikan bahwa semakin rendah nilai IC50 antioksidan maka semakin tinggi aktivitas antioksidannya. Hal tersebut disebabkan karena dengan penggunaan konsentrasi yang semakin rendah sudah dapat menghambat DPPH sebesar 50%. Nilai IC50 hasil penelitian ini meningkat dengan proses pengeringan menggunakan oven. Analisis student t menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggis menggunakan oven dengan tanpa oven (p<0,05). Berdasarkan nilai IC50, ekstrak sesudah pengeringan lebih rendah secara nyata (p<0,05) dibandingkan ekstrak sebelum pengeringan. Artinya aktivitas antioksidan terukur pada ekstrak kering secara nyata (p<0,05) lebih tinggi dari pada sebelum pengeringan oven 60 o C. Hal ini antara lain dapat disebabkan ketika ekstrak basah, pada berat ekstrak yang sama, terdapat molekul air yang berkontribusi terhadap berat, sehingga jumlah riil berat padatan kulit manggis yang tertimbang lebih rendah dibanding ketika ekstrak telah kering sempurna. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa proses pengeringan dengan oven 60 o C tidak menyebabkan kehilangan aktivitas antioksidan yang terdeteksi, serta menyebabkan penentuan aktivitas antioksidan menjadi lebih akurat. Suhu 60 o C pada saat pengeringan menggunakan oven dipilih karena pada umumnya senyawa-senyawa polifenol, di antaranya xanthone, α-mangostin dan senyawa-senyawa fenolik seperti antosianin, tanin dan flavonoid merupakan senyawa antioksidan yang tidak tahan terhadap suhu tinggi. Suhu tinggi dapat menyebabkan degradasi senyawa-senyawa antioksidan tersebut sehingga menurunkan aktivitas antioksidannya. Pengeringan pada suhu 60 o C dalam oven ternyata tidak merusak senyawa antioksidan yang terkandung dalam kulit manggis, sehingga dapat menjadi alternatif pengeringan ekstrak etanol senyawa antioksidan pada kondisi tak adanya alat pengering vakum beku, maupun alat spray dryer. Alat pengering vakum beku, maupun alat spray dryer banyak Repository FMIPA 4

digunakan dalam industri makanan dan obat besar yang padat modal, dan berharga relatif mahal. Meskipun sederhana, penelitian ini dapat membantu pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam memilih alat produksi ektrak etanol kulit buah manggis sebagai suplemen herbal yang terjangkau dan ekonomis. KESIMPULAN Terdapat peningkatan signifikan (p<0,05) aktivitas antioksidan ekstrak etanol 30% kulit buah manggis setelah pengeringan oven 60 o C bila dibandingkan sebelum pengeringan. Nilai IC50 ekstrak etanol 30% kulit buah manggis dengan proses pengeringan menggunakan oven 60 o C adalah (21,30±2,29) µg/ml ekstrak. Rata-rata aktivitas antioksidan IC 50 (µg/ml ekstrak) 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 42,8±1,5 sebelum pengeringan Perlakuan 21,3±2,3 sesudah pengeringan Gambar 1. Diagram rerata aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggis Tabel 1. Rata-rata aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis Perlakuan Rata-rata aktivitas antioksidan IC50 (µg/ml ekstrak) *) Analisis student t Sebelum pengeringan (42,78±1,54) t hitung > t tabel(p=0,05) Sesudah pengeringan (21,30±2,29) 13,433 > 2,776 Kesimpulan Ada perbedaan signifikan pada p<0,05 *) Rata-rata dari tiga kali pengulangan Repository FMIPA 5

UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini didanai dengan Skema Hibah Bersaing Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi a.n. Prof. Dr. Titania T. Nugroho, kontrak nomor 615/UN.19.5.1.3/LT/2015, sesuai dengan DIPA Universitas Riau No. DIPA-023.04.1.673453/2015. rind extract) to Reduce Acne Severity. Med J. Indonesia. 22(3): 167-172. DAFTAR PUSTAKA Chan, J. C., Cheung, P. C. K. & Ang, P. O. 1997. Comparative studies on the effect of tthree drying method on nutritional composition of saeweed Sargassum hemiphyllum (Turn). Journal of Agriculture and Food Chemistry. 45: 3056-3059. Pothitirat, W., Chomnawang, M. T., Supabphol, R. 2010. Free Radical Scavenging and Antiacne Activities of Mangosteen Fruit Rind Extracts Prepared by Different Extraction Methods. Pharmaceutical Biology; 48(2): 182-186. Suryadi, J. 2013. Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Pengeringan Matahari lansung dan Freeze Drying. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. 2(1): 1-19. Sutono, T. 2013. Efficacy of Garcinia mangostana L. (mangosteen Repository FMIPA 6