Ruang Lingkup Dokumen ini digunakan untuk kegiatan penanganan pengaduan masyarakat di Inspektorat Investigasi, Inspektorat Jenderal Kemendikbud yang disampaikan melalui media tulis, elektronik, hadir di kantor Itjen Kemendikbud dan lainnya yang ditujukan kepada Inspektur Jenderal Kemendikbud terhadap suatu kasus/permasalahan atas adanya dugaan penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dasar Hukum 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2015 tentang Rincian Tugas Unit Inspektorat Jenderal 3. Keputusan Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:0253/F.F1.2/KP/2016 tanggal 14 Januari 2016 tentang Penunjukan Penanggung Jawab Pengelolaan Sistem Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan menunjuk Inspektur Investigasi Itjen Kemendikbud selaku penanggung jawab pengelolaan sistem penanganan pengaduan masyarakat di lingkungan Kemendikbud Flowchart / Diagram Alir Secara umum tahapan pada prosedur penanganan pengaduan masyarakat disajikan pada lampiran 1 (flow chart) dan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Surat atau media pengaduan masyarakat yang ditujukan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Inspektur Jenderal baik melalui jasa pengiriman atau datang langsung diterima oleh petugas Inspektorat Jenderal; 2. Petugas mencatat dan mengagendakan surat/informasi tersebut kemudian disampaikan ke otoritas yang dimiliki Inspektur Jenderal; 3. Otoritas Inspektur Jenderal mempelajari pengaduan dan membuat disposisi yang ditujukan kepada para pihak untuk ditindaklanjuti; 4. Tata Usaha Inspektorat Investigasi mencatat dalam agenda surat masuk sesuai format, menginput dan memuat dalam aplikasi Investigasi Database System (IDS) meliputi nomor surat, asal surat, dan tentang/perihal surat pengaduan; 5. Tata Usaha Inspektorat Investigasi memberi lembar disposisi dan menyerahkannya ke Inspektur Investigasi untuk proses lebih lanjut; 6. Inspektur Investigasi melakukan distribusi penyelesaian permasalahan baik melalui telaah, surat dan lain lain serta menentukan langkah tindak lanjut yang sesuai dengan permasalahan antara lain bisa dalam bentuk analisis, pengumpulan fakta (fact finding), audit investigasi, klarifikasi dalam bentuk surat, dan lain-lain;
7. Apabila Inspektur Investigasi menyimpulkan bahwa pengaduan harus ditindaklanjuti, maka dalam bentuk disposisi akan tertulis telaah atau lakukan audit yang ditujukan kepada P2O, namun surat pengaduan juga bisa dibalas dalam bentuk surat klarifikasi kepada pihak terkait, namun jika tidak memenuhi telahaan kriteria (who, what, when, why, how) maka pengaduan diarsipkan; 8. Pada pengaduan masyarakat yang dilakukan telaah, maka dibuatkan draft penugasan atau membentuk tim fact finding atau audit investigasi untuk menindaklanjuti hasil pengumpulan fakta dan analisis dari surat pengaduan masyarakat (sesuai format terlampir); 9. Tim yang melaksanakan penugasan audit investigasi mulai bekerja setelah mendapatkan surat penugasan yang telah ditandatangani Inspektur Jenderal; 10. Terhadap hasil audit khusus, dilakukan gelar kasus hasil audit investigasi kepada Inspektur Investigasi; 11. Setelah dilakukan gelar kasus serta mendapat input dari rekan sejawat dan Inspektur Investigasi, maka tim audit investigasi menyusun laporan audit investigasi; 12. Laporan Audit Investigasi disampaikan kepada Inspektur Investigasi; 13. Melaporkan hasil audit investigasi atas pengaduan masyarakat kepada Inspektur Jenderal dan instansi terkait; 14. Mendokumentasikan hasil audit investigasi atas pengaduan masyarakat sebagai bahan pengolahan laporan hasil pengawasan dan diagendakan kebijakan lebih lanjut. Penanggung Jawab 1. Inspektur Jenderal Kemendikbud Inspektur Jenderal bertanggung jawab sebagai penentu kebijakan ditindaklanjutinya atau tidak pengaduan masyarakat atas penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Inspektur Investigasi Inspektur Investigasi bertanggung jawab terhadap pengaduan masyarakat untuk dilakukan fact finding, audit khusus, surat klarifikasi, dan cara lain yang relevan atas permasalahan yang diadukan. 3. Tim Kajian/Telaahan Tim kajian/telaahan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan telaahan atas informasi awal (pengaduan) dan atau hasil evaluasi yang masuk dan menetapkan kesimpulan atas informasi dan atau hasil evaluasi tersebut. 4. Tim Supporting Tim Supporting bertanggung jawab atas pengendalian penugasan auditor dan waktu penugasan audit secara umum. 5. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha bertanggung jawab terhadap pendokumentasian informasi pengaduan dan hasil evaluasi unit kerja lain dan penerbitan surat tugas serta mempersiapkan pembiayaan audit.
Prosedur Secara umum tahapan pada prosedur penanganan pengaduan masyarakat disajikan pada lampiran 1 (flow chart) dan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Surat atau media pengaduan masyarakat yang ditujukan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Inspektur Jenderal baik melalui jasa pengiriman atau datang langsung diterima oleh petugas Inspektorat Jenderal; 2. Petugas mencatat dan mengagendakan surat/informasi tersebut kemudian disampaikan ke otoritas yang dimiliki Inspektur Jenderal; 3. Otoritas Inspektur Jenderal mempelajari pengaduan dan membuat disposisi yang ditujukan kepada para pihak untuk ditindaklanjuti; 4. Tata Usaha Inspektorat Investigasi mencatat dalam agenda surat masuk sesuai format, menginput dan memuat dalam aplikasi Investigasi Database System (IDS) meliputi nomor surat, asal surat, dan tentang/perihal surat pengaduan; 5. Tata Usaha Inspektorat Investigasi memberi lembar disposisi dan menyerahkannya ke Inspektur Investigasi untuk proses lebih lanjut; 6. Inspektur Investigasi melakukan distribusi penyelesaian permasalahan baik melalui telaah, surat dan lain lain serta menentukan langkah tindak lanjut yang sesuai dengan permasalahan antara lain bisa dalam bentuk analisis, pengumpulan fakta (fact finding), audit investigasi, klarifikasi dalam bentuk surat, dan lain-lain; 7. Apabila Inspektur Investigasi menyimpulkan bahwa pengaduan harus ditindaklanjuti, maka dalam bentuk disposisi akan tertulis telaah atau lakukan audit yang ditujukan kepada P2O, namun surat pengaduan juga bisa dibalas dalam bentuk surat klarifikasi kepada pihak terkait, namun jika tidak memenuhi telahaan kriteria (who, what, when, why, how) maka pengaduan diarsipkan; 8. Pada pengaduan masyarakat yang dilakukan telaah, maka dibuatkan draft penugasan atau membentuk tim fact finding atau audit investigasi untuk menindaklanjuti hasil pengumpulan fakta dan analisis dari surat pengaduan masyarakat (sesuai format terlampir); 9. Tim yang melaksanakan penugasan audit investigasi mulai bekerja setelah mendapatkan surat penugasan yang telah ditandatangani Inspektur Jenderal; 10. Terhadap hasil audit khusus, dilakukan gelar kasus hasil audit investigasi kepada Inspektur Investigasi; 11. Setelah dilakukan gelar kasus serta mendapat input dari rekan sejawat dan Inspektur Investigasi, maka tim audit investigasi menyusun laporan audit investigasi; 12. Laporan Audit Investigasi disampaikan kepada Inspektur Investigasi; 13. Melaporkan hasil audit investigasi atas pengaduan masyarakat kepada Inspektur Jenderal dan instansi terkait; 14. Mendokumentasikan hasil audit investigasi atas pengaduan masyarakat sebagai bahan pengolahan laporan hasil pengawasan dan diagendakan kebijakan lebih lanjut.
Alir Pengaduan Masyarakat
Contoh Dokumen Penelaahan Informasi
Contoh Dokumen Surat Klarifikasi