BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam hal ini akan disajikan hasil pembahasan penelitian yang meliputi motivasi siswa dalam menerima pelajaran PKn melalui pembelajaran kooperatif dengan tekhnik cross word puzzle. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 3 siklus, pada tiap-tiap siklus memiliki tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi,, refleksi dan revisi hasil dan analisis data pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Siklus I a. Perencanaan Setelah mengidentifikasi masalah yang diperoleh dari pengamatan terhadap belajar mengajar di kelas III Sunan Giri MINU Tratee Putera, peneliti melakukan persiapan dengan menyusun instrument penelitian yang terdiri dari rencana pembelajaran I, LKS, media pembelajaran, lembar observasi, hadiah dan lembar penilaian. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan untuk siklus I dilaksanakan di kelas III Sunan Giri 50
Tabel 4.1. pengelolaan pembelajaran pada siklus I NO ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN KET I Pengamatan KBM a. Pendahuluan 1. Memotifasi siswa 7 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 7 b. Kegiatan Inti 1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersamasama 6 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 7 3. Siswa mempresentsikan hasil LKS 5 c. Penutup 1. Membimbing siswa membuat catatan 6 2. Memberikan penialian/hasil nilai 5 II Pengelolaan Waktu 5 III Antusiasme Kelas a. Siswa antusias 7 b. Guru antusias 7 JUMLAH 62 Keterangan : Nilai Kreteria 5 : Tidak baik 6 : Kurang baik 7 : Cukup baik 8 : Baik Berdasarkan tabel diatas aspek-aspek yang mendapat kretiria kurang baik adalah siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya, hasil nilai LKS dan pengelolaan waktu, ketiga aspek yang mendapat penilaian kurang baik diatas, merupakan k,elemahan yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II Pada siklus I, secara garis besar pembelajaran dengan metode kooperatif dengan tekhnik cross word puzzle sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru 51
masih dominant untuk memberikan penjelasan dan arah karena metode tersebut masih dirasa baru oleh siswa. Tabel 4.2. Hasil penilaian LKS siswa pada siklus I NO URAIAN HASIL SEMESTER I 1 Nilai rata-rata perolehan siswa dari LKS 66 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 16 3 Persentase kelulusan belajar 53,3% Dari hasil diatas dapat dijelaskan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif dengnan tekhnik cross word puzzle prestasi belajar siswa adalah 66, ketuntasan belajar siswa mencapai 53,3 % atau ada 16 siswa dari 30 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum tuntas belajar, hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru c. Refleksi Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1) Siswa kurang berani mempresentasikan hasil LKS karena metode ini baru bagi mereka, jadi masih ada rasa takut, malu dan juga motivasi masih kurang 2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu karena siswa masih banyak yang kurang faham dan masih perlu banyak penjelasan 3) Hasil penilaian masih kurang baik karena waktu untuk mengerjakan tinggal sedikit sehingga jawaban banyak yang salah 52
d. Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. 1) Guru memotivasi lagi siswa agar lebih berani mempresentasikan hasil pekerjaan 2) Guru perlu mendistribusikan waktu dengan baik agar tepat sasarn 3) Guru perlu memberi waktu menyelesaikan tugas yang sesuai dengan tingkat kesukaran soal 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif II dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan, pembelajaran kooperatif dengan tekhnik cross word puzzle b. Tahap Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II jumlah siswa 30 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan bertindak sebagai pengamat. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II 53
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar, pada akhir proses pembelajaran dilakukan penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penilaian pada siklus II adalah sebagai berikut : Tabel 4.3. pengelolaan pembelajaran pada siklus II NO ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN KET I Pengamatan KBM a. Pendahuluan 1. Memotifasi siswa 7 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 8 b. Kegiatan Inti 1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersamasama 7 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 7 3. Siswa mempresentsikan hasil LKS 6 c. Penutup 1. Membimbing siswa membuat catatan/pembetulan 7 2. Memberikan penialian/hasil nilai 7 II Pengelolaan Waktu 6 III Antusiasme Kelas a. Siswa antusias 7 b. Guru antusias 8 JUMLAH 70 Keterangan : Nilai Kreteria 5 : Tidak baik 6 : Kurang baik 7 : Cukup baik 8 : Baik Dari tabel diatas tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif dengan tekhnik cross word puzzle, hasil pengamatan 54
lebih baik karena tidak ada nilai yang tidak baik, namun penilaian tersebut belum merupakan hasil yang optimal, oleh karena itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk menyempurnakan penerapan penbelajaran siswa dan perolehan nilai dan pengelolaan waktu. Tabel 4.4. Hasil penilaian LKS siswa pada siklus II NO URAIAN HASIL SEMESTER I 1 Nilai rata-rata perolehan siswa dari LKS 68 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 21 3 Persentase kelulusan belajar 70% Dari hasil diatas dapat dijelaskan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif dengnan tekhnik cross word puzzle prestasi belajar siswa adalah 68, ketuntasan belajar siswa mencapai 70 % atau ada 21 siswa dari 30 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus ini terdapat peningkatan hasil belajar dari siklus I. c. Refleksi Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1) Presentasi oleh siswa 2) Hasil perolehan nilai 3) Pengelolaan waktu d. Revisi Rancangan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus 55
berikutnya, antara lain : 1) Guru memotivasi lagi siswa agar siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan segenap hatinya 2) Penjelasan guru terhadap hasil yang akan dipresentasikan lebih diperjelas sehingga siswa tidak ragu-ragu untuk presentasi 3) Guru harus menggunakan waktu sebaik-baiknya sehingga waktu pelaksanaan akan tepat sasaran 3. Siklus III a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes formatif I dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan, pembelajaran kooperatif dengan tekhnik cross word puzzle b. Tahap Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III jumlah siswa 30 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan bertindak sebagai pengamat. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar, pada akhir proses pembelajaran dilakukan penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang 56
telah dilakukan. Adapun data hasil penilaian pada siklus III adalah sebagai berikut : Tabel 4.5. Pengelolaan pembelajaran pada siklus III NO ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN KET I Pengamatan KBM a. Pendahuluan 1. Memotifasi siswa 8 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 8 b. Kegiatan Inti 1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersamasama 8 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 8 3. Siswa mempresentsikan hasil LKS 7 c. Penutup 1. Membimbing siswa membuat catatan/pembetulan 8 2. Memberikan penialian/hasil nilai 7 II Pengelolaan Waktu 7 III Antusiasme Kelas a. Siswa antusias 8 b. Guru antusias 8 JUMLAH 77 Keterangan : Nilai Kreteria 5 : Tidak baik 6 : Kurang baik 7 : Cukup baik 8 : Baik Dari tabel diatas tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif dengan tekhnik cross word puzzle mendapatkan penilaian cukup baik dari hasil pengamatan. 57
Tabel 4.6. Hasil penilaian LKS siswa pada siklus III NO URAIAN HASIL SEMESTER I 1 Nilai rata-rata perolehan siswa dari LKS 70 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 29 3 Persentase kelulusan belajar 96,6% Dari hasil diatas dapat dijelaskan perolehan nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 70, ketuntasan belajar siswa mencapai 96,6% atau ada 29 siswa dari 30 siswa sudah tuntas belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus III ada peniingkatan. Hasil tersebut dipengaruhi oleh peningkatan motivasi siswa, pemahaman tentang model pembelajaran sudah dimengerti oleh siswa dan otomatis pengelolan waktu sesuai yang di rencanakan sehingga anak-anak dapat mengerjakan LKS dengan cukup waktu. c. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang dalam proses belajar mengajar dengan metode kooperatif dengan tekhnik cross word puzzle. Telah diperoleh dan dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Selama proses belajar mengajar, siswa sudah termotivasi untuk mempresentasikan hasil jawaban di kelas. Sehingga tidak ada rasa takut atau malu lagi untuk mengungkapkan hasil jawabannya. 2) Pengelolaan waktu sudah bias diterapkan dan sesuai dengan perencanaan. 3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan menjadi lebih baik. 58
d. Revisi Pelaksanaan Pada siklus III motivasi siswa dalam pembelajaran Pkn menggunakan metode kooperatif dengan tekhnik cross word puzzle sudah baik sehingga proses belajar mengajar tidak didominan lagi oleh guru sebab siswa ikut berperan aktif dan materi yang disampaikan akan mencapai tujuan. Selanjutnya untuk tindakan berikutnya adalah dengan memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada proses pelaksanaan belajar mengajar selanjutnya yaitu dengan metode kooperatif dengan tekhnik cross word puzzle dapat meningkatkan proses belajar mengajar pada umumnya dan bagi siswa kelas III Suna Giri pada khususnya. B. Pembahasan 1. Motivasi siswa Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan tekhnik cross word puzzle pada bidang study PKn anak-anak lebiih bermotivasi untuk mengikuti proses belajar mengajar, karena mereka merasa senang tidak membosankan dan bias berkumpul dengan teman-temannya untuk menyelesaikan tujuan bersama. 2. Ketuntasan Belajar Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran metode kooperatif dengan tekhnik cross word puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa 59
terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar siswa meningkat dari siklus I, II, III), pada siklus III ketuntasan belajar siswa tercapai. 3. Aktivasi Guru Sedangkan untuk aktivasi guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif dengan tekhnik cross word puzzle dengan benar, hal ini terlihat dari aktivnya guru yang muncul diantaranya aktivasi membimbing dan mengamati siswa dalam proses pengerjaan LKS, dan memberikan umpan balik. 60