h ril { fs (, c A, L {t, - t: g tr J 'ci c {E s (t D - I ē G.E G R. 6 q 6 tar G b s -, I c L 5r $ C,I,r-, ff, ; -{t & )c fit {* f'r fin re rft A, (\ Crk (E(u.ts, -{J.t, bs tj - qtu Y {,/r} fuffi -a Gt ={E ru fem T'E cl l- as r4 (} (g -{E '15 g (E h0 b c 3 It' ts ES -6, :s it!a xr &!. U} TE EL -x {u F E F { f T,.a tn a \ \ft G & di I UT {p fr leh 3 (} ra fl {} stl fr?.1 r (f f'i (} td r {-{ d z. ts $ -I G /-. r- c rs *1 r[ t ( i* n G!! I -. R.
DRAFT USULAN ATURAN BERSAMADESA PADAMULYA LINGKUP KEGIATAN KODISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN Minimal lebar jalan lingkungan 3,5 m (PP N. 34 Tahun 2006) Kndisi jalan yang sudah ada dipertahankan dan dirawat. Kndisi jalan yang ada harus bebas dari timbunan barang-barangdan parkir kendaraan, sehingga bisa dilewati rang dan kendaraan dengan leluasa. Kndisi jalan yang akan datang disesuaikan dengan kndisi ideal. 1. Jalan Terdapat jalan lingkungan dengan lebar hanya 1 meter Untuk lebar jalan lingkungan 1,5-2,0 meter dapat dilewati leh pejalan kaki, penjual drng. Lebar bahu jalan 0.5 meter, Tidak semua sisi jalan terdapat saluran air. Terdapat saluran air di kedua sisi jalan untuk menampung air hujan Kndisi jalan yang sudah terbangun dan belum ada saluran air dipertahankan dan dirawat. Dan untuk pembangunan jalan baru harus dibuat saluran di kedua sisi jalan, atau minimal di satu sisi jalan. 2. Saluran Drainase Air menggenang, karena saluran airnya tersendat. Saluran air berdiri sendirisendiri, tidak dalam satu kesatuan. Saluran air mengalir dengan baik. Tidak ada air yang menggenang. Saluran air yang sudah ada diperbaiki dan dibuat jaringannya. Dibuat saluran air bersama yang saling berkaitan satu sama lain. Setiap rumah harus membuat saluran air limbah yang mengalir (tidak bleh menggenang).
Tidak terdapat bak kntrl di saluran air tertutup. Ditempatkan bak kntrl pada jarak maksimum 50 m Bak kntrl yang belum ada agar dibuat bersama-sama. 3. Bantaran Sungai Menjadi tempat sampah Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya daerah bantaran sungai Setiap rang dilarang membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan. (Pasal 29 UU N. 18 Tahun 2008) Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai dihitung dari tepi sungai sampai dengan tepi tanggul sebelah dalam. Fungsi bantaran sungai adalah tempat mengalirnya sebagian debit sungai pada saat banjir (high water channel). Pada bantaran sungai dilarang membuang sampah dan mendirikan bangunan untuk hunian Bantaran sungai dihijaukan. Garis sempadan sungai di kawasan permukiman, ditentukan sekurangkurangnya 10 meter dihitung dari tepi sungai untuk jalan inspeksi Membuat papan larangan untuk membuang sampah di saluran dan pemberian sanksi bagi yang melanggar. - Pemanfaatan daerah bantaran sungai untuk penghijauan.sepanjang bantaran sungai dikhususkan sebagai ruang terbuka hijau. - Dilarang membuang sampah ke sungai 4. Penghijauan Lingkungan Sepanjang sungai menjadi kamar mandi terbuka Tidak semua halaman rumah memelihara mempunyai ruang terbuka BAB dan kegiatan lainnya harus dilakukan di kamar mandi atau MCK Peraturan untuk Desa Padamulya 60 % Lahan Terbangun dan 40 % Lahan Terbuka Memaksimalkan fungsi MCK untuk kegiatan mandi, cuci dan kakus bagi lingkungan permukiman yang berada sekitar di bantaran sungai Rumah yang sudah terbangun, bila tidak memiliki halaman yang masih memiliki tanah, maka diharapkan dapat memelihara tanaman dengan media pt, baik diletakkan di teras rumah maupun digantung di tritisan. Setiap rumah yang memiliki halaman yang cukup dihimbau untuk menanami halaman rumahnya dengan tanaman hijau.
Bisa juga dengan membuat lubang bipri dan sumur resapan dihalaman rumah yang masih ada lahan ksng. B. BANGUNAN 1. Pembangunan Rumah Tinggal Terdapat lahan ksng yang dibiarkan apa adanya, tidak dikella dengan baik Jarak yang sempit antar bangunan dan jalan disamping atau depan rumah. Ada penghijauan untuk lingkungan. GSB jalan depan dan samping adalah ½ ROW. GSB samping bangunan adalah 1,5 m. GSB belakang bangunan minimal 2 m. Setiap ruang terbuka (lapangan lah raga, kebun, tegalan sawah,tanah kssng, dan tepi jalan) ditanami dengan salah satu dari tanaman prduksi, atau tanaman hias, atau tanaman peneduh. Dibuat lubang bipri dan sumur resapan. Kndisi bangunan yang sudah ada dipertahankan dan dirawat. Kndisi bangunan yang akan datang disesuaikan dengan kndisi ideal.
Air dari Tritisan Atap Rumah langsung ke jalan. Seluruh luas tanah dipakai untuk bangunan. Garis pndasi bangunan terluar bangunan utama pada bagian samping yang berbatasan dengan tetangga adalah sekurang-kurangnya 1,5 meter dari batas tepi kapling atau dapat ditentukan atas dasar kesepakatan tetangga yang saling berbatasan. Kefisien Dasar Bangunan adalah 60% lahan terbangun. Bila rumah yang dibangun direncanakan menggunakan tritisan, maka pembangunan dinding rumah berjarak minimal 1 meter dari batas tanah yang dimiliki. Kndisi bangunan yang akan datang disesuaikan dengan kndisi ideal. Minimnya Tuang Terbuka Hijau Pembangunan rumah hendaknya memperhatikan luas tanah yang dimiliki. Kavling yang sudah tertutup bangunan dianjurkan untuk membuat sumur resapan, lubang bipri dan penghijauan. Sumur resapan berfungsi untuk menampung air hujan. Bisa dibuat dengan luas 1m2 dengan kedalaman 4m. Atau dapat membuat lubang bipri minimal 4 lubang. 2. Pengellaan Limbah Rumah Tangga Terdapat kandang ternak yang berada di halaman depan rumah tinggal, dengan jarak < 5meter dari bangunan rumah tinggal Banyak rumah yang sudah memiliki kamar mandi tetapi belum memiliki septictank. Terdapat rumah yang membuang air ktr dari air mandi, dapur, dan limbah langsung ke sungai Di beberapa permukiman, terdapat kelmpk bangunan kandang ternak yang berada jauh dari lingkungan permukiman -Setiap bangunan harus memiliki cara untuk mencegah timbulnya ancaman pencemaran lingkungan - Pembuangan air ktr dari air mandi, air dapur, air limbah pada dasarnya menggunakan peresapan atau dapat dibuang ke saluran umum yang telah disediakan Kandang tidak bersatu dengan rumah. Setiap rumah yang memiliki kamar mandi, harus dilengkapi dengan septictank. Setiap rumah memiliki sumur resapan. Untuk area padat penduduk akan dibuat septictank kmunal
Area padat penduduk, jarak septictank dan sumur tidak mengikuti aturan -Pembuangan air ktr yang berasal dari ktran manusia pada dasarnya dibuang ke septictank dan dengan peresapan kecuali di lkasi tersebut ada fasilitas pembuangan yang tersedia Untuk pembuatan sumur sebagai sumber air minum harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Sumur harus ditempatkan pada jarak minimal 10m dari peresapan atau sejenisnya yang dapat mengakibatkan pengtran atau pencemaran air sumur b. Pipa selubung sumur dibuat dair bahan rapat air sampai kedalaman minimal 2 meter dari permukaan lantai dan ke atas 80cm c. Lantai dan keliling sumur harus dibuat rapat air Pembangunan sumur br untuk air bersih harus mempertimbangkan dengan jarak septictank. C. SOSIAL-BUDAYA Permasalahan sampah Membuang sampah dimana saja, terutama di sungai atau lahan ksng. Belum semua rumah menyediakan tempat penampungan sampah di halaman rumahnya Sampah dibuang ditempat sampah atau lkasi yang disepakari bersama Setiap bangunan harus menyediakan tempat sampah rumah tangga, baik merupakan tempat sampah tiap rumah atau tempat sampah bersama Adanya pemilahan jenis sampah sejak dari rumah tangga. Untuk mengurangi beban penimbunan sampah di TPA. Dan sampah yang bisa didaur ulang dapat dijadikan hal lain yang bermanfaat atau dikumpulkan di bank sampah. Bila tidak ada pemilahan sampah dari rumah tangga, bisa menggunakan jasa petugas sampah. Namun berarti ada biaya administrasi yang dikeluarkan untuk membiayai jasa petugas sampah, yang dibebankan ke setiap rumah tangga. Setiap rumah diwajibkan untuk menyediakan tempat penampungan sampah (berupa karung, tng atau bak) di depan rumahnya. Lebih baik lagi bila tempat sampah sudah terbagi menjadi 2 macam rganik dan nn rganik.
Perilaku dalam BAB Limbah Pabrik dan Industri Rumah Tangga Masih banyak warga yang buang air besar di sungai. Masih ada pabrik yang membuang limbahnya ke sungai. Industri rumah tangga belum menerapkan standar air buangannya sesuai dengan standar lingkungan, sehingga kerap meninmbulkan bau tak sedap. D. MITIGASI BENCANA Terjadi banjir pada beberapa Banjir ruas jalan akibat hujan lebat Kndisi lingkungan permukiman yang ada sudah sangat rapatdan padat, Perlu disepakati sistem penanganan terhadap bahaya kebakaran Kebakaran Buang air besar MCK. Segala bentuk pembuangan limbah harus disalurkan ke septictank/ipal. Limbah khusus (misalnya air limbah industri) harus dilah melalui prses penglahan sebelum dialirkan ke peresapan atau ke tempat pembuangan lainnya yang dibenarkan -Setiap industri rumah tangga minimal memiliki septictank untuk menglah hasil buangan limbahnya Badan jalan bebas dari banjir - Setiap bangunan harus dipersiapkan adanya sistem untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya kebakaran dari berbagai jenis sumber penyebab kebakaran - Seluruh bangunan harus dapat dijangkau leh mbil pemadam kebakaran dalam setiap 2.500 jiwa penduduk harus tersedia hidran kebakaran dengan radius 200m antar hidran untuk permukiman dan 100 m untuk kawasan kmersil. Memaksimalkan fungsi MCK di lingkungan permukiman. Untuk limbah industri harus menerapkan AMDAL. Air buangannya harus sesuai dengan standart yang telah ditetapkan leh peraturan AMDAL Industri Rumah Tangga harus membuat septictank masing-masing, supaya tidak mencemari lingkungan dan menimbulkan wabah penyakit untuk masyarakat. Setiap ruas jalan dilengkapi dengan saluran drainase dengan lebar yang memadai Setiap RW dilengkapi dengan tabung pemadam kebakaran. Setiap RW dilengkapi tandu/brancar. Setiap rumah diwajibkan menyiapkan 5 karung gni.
Jalur Evakuasi -Belum disepakati ruang sebagai tempat berkumpul bila terjadi bencana di tingkat RT, RW dan dusun Ada ruang terbuka yang disepakati sebagai tempat berkumpul bila terjadi bencana di tingkat RW dan dusun Setiap dusun minimal memiliki 1 (satu) buah lapangan terbuka yang ditetapkan sebagai tempat berkumpul bila terjadi bencana