Mada Asawidya [ ] Yusronia Eka Putri, ST, MT Christiono Utomo, ST, MT, Ph.D

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KRITERIA PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. begitu menggema di masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya mengenai Green Construction telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. daya secara efisien selama proses pembuatannya hingga pembongkarannya.

ANALISIS MENGENAI UPAYA PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA KUPANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini semakin banyak pembangunan yang terus-menerus

SURVEI TINGKAT KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SUMBER DAN SIKLUS MATERIAL DARI GREENSHIP RATING TOOLS PADA PROYEK KONSTRUKSI

KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR

ISU LINGKUNGAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI PROYEK KONSTRUKSI DI BANDA ACEH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bel dan Hotel Sahid Jogja Lifestyle City di Yogyakarta sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability)

Tesis STUDI MENGENAI HAMBATAN DAN KESULITAN PENERAPAN KONSEP GREEN INFRASTRUCTURE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Soni Keraf. ETIKA LINGKUNGAN HIDUP, hal Emil Salim. RATUSAN BANGSA MERUSAK SATU BUMI, hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Infrastruktur adalah bangunan yang mendukung dan atau meningkatkan

IDENTIFIKASI INDIKATOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TURNOVER PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA. Ana Rakhmawati Christiono Utomo, ST, MT, Phd ABSTRAK

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DAN PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT PADA PROYEK KONSTRUKSI DI BALI. Laporan Tugas Akhir

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya green construction pada proyek konstruksi di Jawa Tengah,

ANALISIS KRITERIA BANGUNAN HIJAU BERDASARKAN GREENSHIP HOME VERSI 1.0 STUDI KASUS PADA VILA BIU-BIU ( METODE LRFD )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI AWAL PENERAPAN GREEN SPECIFICATION DI INDONESIA

KINERJA PENGEMBANG GEDUNG BERTINGKAT DALAM PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN (191K)

Green Building Concepts

ANALISIS TANTANGAN DAN MANFAAT BANGUNAN HIJAU

DESKRIPSI PENYEBAB TURNOVER PEKERJA KONSTRUKSI DI SURABAYA DARI SUDUT PANDANG MANAJER

TINGKAT KENYATAAN DAN HARAPAN RUMAH TINGGAL HEMAT ENERGI MENURUT PERSEPSI KONSUMEN DI PERUMAHAN CITRALAND UTARA SURABAYA

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU

Analisa Pengaruh Penerapan Konsep Green Building Terhadap Keputusan Investasi pada National Hospital Surabaya

ANALISIS MENGENAI UPAYA GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI JAWA TENGAH

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

Perencanaan Manajemen Energi (Energy Management Planning)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONSEP ANALISA PENGARUH KRITERIA GREEN BUILDING TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PADA PENGEMBANG PROPERTI DI SURABAYA

BAB V KESIMPULAN. dapat dilihat dari nilai rata-rata 2,99.

EVALUASI BIAYA DAN DAMPAK LINGKUNGAN PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN PAVILIUN GARUDA 2 RSUP DR.

CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION DALAM PROYEK BANGUNAN GEDUNG MENGGUNAKAN MODEL ASSESSMENT GREEN CONSTRUCTION

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Belakangan ini, tingkat kesadaran global terhadap lingkungan hidup

LAMPIRAN 1 KEUNTUNGAN DARI SUSTAINABLE BUILDING. Menurut Yulestra Putra dalam library.usu.ac.id, sustainable building

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan di era modern ini semakin banyak dilakukan guna

ANALISIS FAKTOR RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL YANG SEDANG BEROPERASI DI KABUPATEN BADUNG DAN DENPASAR

PENGKAJIAN INDIKATOR SOSEKLING BANGUNAN GEDUNG HIJAU (GREEN BUILDING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENERAPAN KONSEP GREEN BUILDING PADA INDUSTRI JASA KONSTRUKSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi. Banyak Negara sudah mulai menerapkan Green Construction dalam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Menurut Green Building Council Indonesia (2010) menyebutkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Manager dan Tukang/ Pekerja Proyek yang berkedudukan sebagai perusahaan

ANALISIS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PADA PROYEK KONSTRUKSI DI YOGYAKARTA

STUDI IMPLEMENTASI GREENROADS PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN DI RUAS HAMADI-HOLTEKAMP DI JAYAPURA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI INDIKATOR PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH

PENGARUH PARAMETER BANGUNAN HIJAU GBCI TERHADAP FASE PROYEK

PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

PERANAN KONTRAKTOR DALAM PEKERJAAN GALIAN TANAH BASEMENT TERHADAP ASPEK LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Khusus Ibukota Jakarta dalam rentang tahun , dan tidak termasuk. Tabel 1.1 Pertumbuhan Panjang Jalan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

Gedung Pascasarjana B Universitas Diponegoro. utama (Tepat Guna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Secara umum kontraktor milik BUMN mampu memenuhi indikator green

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penerapan..., Furqan Usman, FT UI, Universitas Indonesia

PERATURAN GUBERNUR No. 38 tahun 2012 tentang BANGUNAN GEDUNG HIJAU

EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN. Patricia 1, David 2 and Andi 3

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

Penilaian Kriteria Green building pada Gedung Rektorat ITS

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS

ANALISIS PRIORITAS FAKTOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG TUGAS AKHIR

BAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA. Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green

BAB I PENDAHULUAN. para investor untuk menanamkan modal di sektor properti.

Lia Irawati 1) Dr.Ir. Hendrik Sulistio., MT 2) Megawaty, ST., MT 3)

Bab III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pegelolaan construction waste untuk mengurangi waste pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kepedulian masyarakat di seluruh dunia terhadap isu-isu

PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION MENURUT KONTRAKTOR DI SURAKARTA

PENINGKATAN NILAI BANGUNAN HIJAU PADA BANGUNAN TERBANGUN Studi Kasus: Gedung Kampus X

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION OLEH KONTRAKTOR DALAM PROYEK GEDUNG DI INDONESIA

EKONOMI WISATA (ESL 332) PERTEMUAN 2. Bagian Ekonomi Lingkungan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI SEKITAR PROYEK KONTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN. Oleh : GISELA WIDYANINGSIH NPM. :

DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Bangunan gedung memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri. Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbiaya rendah (

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL

TUGAS AKHIR. Studi Pemenuhan Kriteria Green Manufacturing

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Proyek.

BAB 1 PENDAHULUAN. Publisher LTD, (1975), page Damodara U. Kini, Material Management : The Key Successful Project Management.

Perencanaan Dengan Konsep Sustainable Building (Faktor Penting dalam Penerapan Sustainable Development)

PENGERTIAN GREEN CITY

Transkripsi:

Oleh : Mada Asawidya [31.07.100.051] Dosen Pembimbing : Yusronia Eka Putri, ST, MT Christiono Utomo, ST, MT, Ph.D

ABSTRAK konsep mengenai pembangunan suatu gedung maupun bangunan lainnya mengacu pada konsep yang bersifat ramah lingkungan tujuan penelitian adalahmengetahui seberapa jauh kepedulian para pelaku konstruksi mengenai penerapan green consruction dan mengetahui seperti apakah kriteria yang paling penting menurut para pelaku konstruksi dalam menerapkan green construction Hasil dari penelitian adalah para pelaku konstruksi cukup peduli mengenai penerapan green construction dan berdasarkan hasil analisa kuadran dapat diketahui kriteria peralatan merupakan kriteria yang paling penting dalam menerapkan green construction pada proyek konstruksi di Surabaya.

PENDAHULUAN Rumusan Masalah : 1. Seberapa jauh kepedulian para pelaku konstruksi mengenai penerapan Green Construction pada industri konstruksi di Surabaya? 2. Kriteria apakah yang paling menentukan menurut pelaku konstruksi dalam menerapkan Green Construction pada proyek yang dikerjakan? Tujuan : 1. Mengetahui tingkat kepedulian para pelaku konstruksi mengenai penerapan Green Construction pada industri konstruksi di Surabaya. 2. Mengetahui kriteria yang paling menentukan menurut pelaku konstruksi dalam menerapkan Green Construction pada proyek konstruksi di Surabaya.

PENDAHULUAN Batasan Masalah : Batasan batasan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Kriteria penilaian Green Construction dilakukan pada proyek gedung di Surabaya pada tahun 2011. 2. Penelitian dilakukan pada tahap konstruksi. Manfaat Penelitian : Penyusunan Tugas Akhir ini diharapkan mampu mendapatkan beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Memahami tingkat kepedulian industri konstruksi di Surabaya tentang konsep Green Construction. 2. Dapat mengidentifikasikan kriteria green construction yang paling dominan pada industri konstruksi di Surabaya. 3. Dapat memberi masukan kepada peneliti lanjutan tentang tahap penilaian green construction di suatu proyek.

DASAR TEORI KONSEP GREEN CONSTRUCTION Konsep Green Construction pada dasarnya dapat dilihat dari maksud dari penerapan Green construction serta tujuan yang akan dicapainya. Berdasarkan pengertian yang berasal dari EPA (environmental protection academy) green building maupun green construction merupakan upaya untuk menghasilkan bangunan dengan menggunakan proses-proses yang ramah lingkungan, penggunaan sumber daya secara efisien selama daur hidup bangunan sejak perencanaan, pembangunan, operasional, pemeliharaan, renovasi bahkan hingga pembongkaran.. Sedangkan menurut Yon Taryono (2011), melalui kutipan dari majalah Techno Konstruksi, green building maupun green construction bukanlah sekedar bangunan hijau yang didominasi tanaman di sekitar lingkungannya, namun lebih mengacu pada aspek aspek penghematan energi, hemat air bersih, hemat material bangunan, dan hemat lahan. Berdasarkan dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep dari green construcion merupakan upaya untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang dimulai dari tahap perencanaan sampai ke tahap perawatan terhadap suatu bangunan dengan tujuan agar lingkungan dapat terjaga kelestariannya.

DASAR TEORI KRITERIA GREEN CONSTRUCTION Berdasarkan studi literatur di dapatkan gambaran secara umum mengenai kriteria kriteria Green Construction menurut jurnal yang di buat oleh sekelompok peneliti antara lain : Tam, Tam, dan Tsui (2003),) No Environmental Assessment Criteria Bennet & James Cole Griffit h Jasch Kuhr e (1999) (2000) (2000) (2000) (1997 ) Wathey & O' reilly (1999) 1 management indicator 2 conformity indicator 3 financial performance indicator 4 community indicator 5 material - related indicator 6 energy consumption indicator 7 supporting services indicator 8 pollution indicator 9 environmental control indicator 10 training indicator 11 services indicator 12 planning indicator 13 ecological indicator 14 health and safety indicator

METODOLOGI PENELITIAN 1. Merumuskan latar belakang 2. Merumuskan masalah 3. Pengumpulan data a. Pemilihan Literatur : menggunakan hasil berdasarkan dari penelitian Tam, et all (2003). b. Populasi dan Sampel : pihak-pihak pelaku konstruksi dan jumlah populasi sama dengan jumlah sampel 4. Mengidentifikasi variabel-variabel yang ada di dalam literatur. 5. Melakukan survey pendahuluan 6. Membuat kuisioner 7. Melakukan penyebaran dan pengumpulan kuisioner 8. Melakukan pengukuran terhadap hasil kuisioner 9. Melakukan perhitungan data 10. Menyimpulkan hasil dari penelitian Tugas Akhir ini

VARIABEL PENELITIAN (TAM et al, 2003) Pelaksanaan Manajemen Peran Manajer Pelatihan Investasi Program Pengelolaan Lingkungan Penelitian dan Pengembangan Perencanaan Lingkungan Pelaksanaan Operasional Peralatan Kontrol Polusi Udara Kontrol Polusi Suara Kontrol Polusi Air Kontrol Polusi Limbah Dampak Ekologis Pemakaian Energi

HASIL SURVEY PENDAHULUAN Kode Kriteria Green Construction Tidak relevan Relevan Prosentase A. Indikator Pelaksanaan Manajemen A1 Peran Manajer 0 5 100% A2 Pelatihan 0 5 100% A3 Investasi 2 3 60% A4 Program Pengelolaan Lingkungan 0 5 100% A5 Penelitian dan Pengembangan 1 4 80% A6 Perencanaan Lingkungan 0 5 100% Kode Kriteria Green Construction Tidak relevan Relevan Prosentase B. Indikator Pelaksanaan Operasional B1 Peralatan 0 5 100% B2 Kontrol Polusi air 0 5 100% B3 Kontrol Polusi Udara 0 5 100% B4 Kontrol Polusi Suara 0 5 100% B5 Kontrol Polusi Limbah 0 5 100% B6 Dampak Ekologis 0 5 100% B7 Pemakaian Energi 0 5 100% KRITERIA TAMBAHAN No Kriteria Tambahan Jenis Kriteria 1 Peran Pemerintah Pelaksanaan Manajemen 2 Kontrol Polusi Getaran Pelaksanaan Operasional

SURVEY UTAMA Setelah dilakukan survey pendahuluan maka dilakukan survey utama dengan kriteria berdasarkan dari survey pendahuluan. Responden yang diamati merupakan para pelaku proyek yaitu kontraktor serta konsultan dengan total 30 orang METODE PENGOLAHAN DATA PADA SURVEY UTAMA 1. Mengumpulkan kuisioner dari para responden 2. Mengumpulkan nilai dari setiap kriteria 3. Menentukan nilai mean dan SD dari masing-masing kriteria 4. Memplot data berdasakan dari hasil mean dan SD ke dalam diagram 5. Menentukan kriteria berdasarkan kuadran

ANALISA SURVEY UTAMA (MEAN DAN STANDART DEVIASI) Kode Kriteria Mean A1 Peran Manajer 4.33 A4 Program Pengelolaan Lingkungan 4.10 B5 Kontrol Polusi Getaran 4.03 A2 Pelatihan 3.97 A7 Peran Pemerintah 3.90 B4 Kontrol Polusi Air 3.80 A6 Perencanaan Lingkungan 3.67 B1 Peralatan 3.67 A3 Investasi 3.53 B8 Pemakaian Energi 3.27 B2 Kontrol Polusi Udara 3.20 B3 Kontrol Polusi Suara 3.20 B6 Kontrol Polusi Limbah 3.10 A5 Penelitian dan Pengembangan 3.00 B7 Dampak Ekologis 2.90 Kode Kriteria SD A3 Investasi 1.17 B5 Kontrol Polusi Getaran 1.03 A2 Pelatihan 1.00 B4 Kontrol Polusi Air 0.96 A4 Program Pengelolaan Lingkungan 0.96 B2 Kontrol Polusi Udara 0.92 B8 Pemakaian Energi 0.91 B1 Peralatan 0.88 A6 Perencanaan Lingkungan 0.88 A7 Peran Pemerintah 0.84 B6 Kontrol Polusi Limbah 0.84 A1 Peran Manajer 0.84 B7 Dampak Ekologis 0.80 A5 Penelitian dan Pengembangan 0.74 B3 Kontrol Polusi Suara 0.71

DIAGRAM MEAN DAN SD Kuadran Mean SD Kuadran I : - Peralatan 3.67 0.88 Kuadran II : - Peran Manajer 4.33 0.84 - Program Pengelolaan Lingkungan 4.10 0.96 - Kontrol Polusi Getaran 4.03 1.03 - Pelatihan 3.97 1.00 - Peran Pemerintah 3.90 0.84 - Kontrol Polusi Air 3.80 0.96 - Perencanaan Lingkungan 3.67 0.88 Kuadran IV : - Investasi 3.53 1.17 - Pemakaian Energi 3.27 0.91 - Kontrol Polusi Udara 3.20 0.92 - Kontrol Polusi Suara 3.29 0.71 - Kontrol Polusi Limbah 3.10 0.84 - Penelitian dan Pengembangan 3.00 0.74 - Dampak Ekologis 2.90 0.80

KRITERIA GREEN CONSTRUCTION YANG MENENTUAKAN Berdasarkan hasil dari pengolahan data diketahui bahwa kriteria yang paling menentukan adalah kriteria peralatan. Maksud dari kriteria peralatan adalah para pelaku konstruksi perlu menjaga serta merawat semua peralatan konstruksi yang digunakan termasuk juga menjaga kebersihan kantor, tempat pekerja, tempat penyimpanan, dan lain sebagainya. Tam, et al (2003)

URAIAN HASIL PENELITIAN Menurut responden yang pernah saya wawancarai, kriteria peralatan merupakan kriteria yang paling menentukan dalam menerapkan green construction, hal ini diperjelas dengan beberapa pendapat. Menurut beliau kriteria tersebut menentukan karena : - Pelaksanaannya mudah - Tidak memerlukan biaya yang besar - Dampaknya berguna langsung untuk para pelaku proyek

KESIMPULAN 1. Para pelaku konstruksi cukup peduli dalam menerapkan green construction pada proyek kontruksi. Hal ini dapat dilihat dari prosentase responden yang beranggapan bahwa mereka mengetahui dan merasa perlu dalam menerapkan green constrcution cukup besar. Meskipun terdapat beberapa responden yang beranggapan bahwa poyek yang mereka jalankan belum melaksanakan green construction namun hal tersebut masih lebih sedikit dibandingkan dengan responden yang merasa sudah menerapkan konsep green construction. Hal ini dapat diperkuat dengan terdapat beberapa proyek konstruksi yang diamati telah mensertifikasi sistem perbaikan mutu lingkungan pada proyek konstruksi sesuai dengan ISO 14001 mengenai environmental managemet consultant. 2. Berdasarkan dari hasil penempatan variabel ke dalam kuadran maka dapat diketahui bahwa kriteria yang paling penting adalah peralatan. Maksud dari kriteria ini adalah menjaga serta merawat segala jenis perlatan yang ada di proyek konstruksi seperti menjaga kebersihan kantor, ruangan penyimpanan, asrama pekerja, dan berbagai jenis peralatan yang digunakan dalam melakukan proyek konstruksi. Dalam penelitain ini dapat disimpulkan bahwa peralatan termasuk kedalam kriteria yang paling menentukan dalam menerapkan green construction menurut para pelaku konstruksi yang ada di Surabaya.