IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

Perbedaan antara ordo

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

Jurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo'"

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

UNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN. Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI

BAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM I

III. BAHAN DAN METODE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERKEMBANGAN TUMBUHAN STRUKTUR MORFOLOGI BUNGA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Struktur Akar dan Fungsinya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

MORFOLOGI TUMBUHAN TEMA 8

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kamboja (Plumeria sp.)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)

BAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

Cynodon dactylon (L.) Pers.

BOTANI UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

PERTELAAN NAMA ILMIAH. (2 spasi) Nama ilmiah pribadi lengkap beserta author

DUNIA TUMBUHAN. - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakterisasi secara morfologi beberapa kultivar cabai di Yogyakarta

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman rosela diklasifikasikan dengan kingdom Plantae, divisio

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

III. METODE PENELITIAN

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

Bab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun.

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Morfologi Tanaman Begonia

SEJARAH DAN MANFAAT CENGKEH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG LAPORAN PENELITIAN Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Morfologi Tumbuhan yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M. S. Oleh: Nama : Ratna Dwi Ramadani NIM : 100342400924 Offering : G 2010 The Learning University UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Desember 2011

Topik Nama Tumbuhan Lokasi : Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo discolor : Rhoeo discolor : Universitas Negeri Malang, Malang Jawa-Timur Rhoeo discolor merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditemukan di Universtitas Negeri Malang. Rhoeo discolor memiliki beberapa karakteristik yang tidak banyak ditemukan pada tanaman lain, seperti warna pada sisi adaksial dan sisi abaksial daun (folium)-nya yang berbeda warna, yakni berwarna hijau tua pada sisi adaksial daunnya dan berwarna ungu pada sisi abaksial daunnya. Menurut pengamatan saya, tanaman Rhoeo discolor termasuk dalam tanaman herba berdasarkan beberapa karakteristik, antara lain: 1. Ketinggian tanaman dari permukaan tanah yang cenderung tidak terlalu tinggi. 2. Batang tanaman Rhoeo discolor yang basah dan lunak. Gambar 1.1 Tanaman Rhoeo discolor.

Klasifikasi tanaman Rhoeo discolor: Kingdom : Plantae Sub kelas : Commelinidae Subkingdom : Tracheobionta Ordo : Commelinales Super divisi : Spermatophyta Famili : Commelinaceae Divisi : Magnoliophyta Genus : Rhoeo Kelas : Liliopsida Spesies : Rhoeo discolor Analisis Data Pengamatan a. Akar (Radix) Rhoeo discolor Sistem perakaran pada tumbuhan Rhoeo discolor merupakan sistem perakaran adventif atau yang biasa dikenal dengan sistem akar serabut. Dapat dilihat pada Rhoeo discolor ini bahwa dari titik atau tempat tumbuhnya akar primer kemudian titik tumbuh akar-akar lain (akar liar) yang berasal dari satu titik pada bagian meristem akar yang sama. Bentuk dan ukuran akar primer dengan akar adventif juga sama atau tidak dapat dibedakan satu sama lain. Akar adventif ini berfungsi untuk menggantikan fungsi akar primer yang dalam perkembangannya tidak berkembang atau bahkan mati. Akar adventif pada Rhoeo discolor berbentuk seperti benang dengan akar-akar yang tebal dan menyebar. Gambar 1.2. Gambar Akar Tanaman Rhoeo discolor

b. Batang (Caulis) Rhoeo discolor Batang sesungguhnya dari tanaman Rhoeo discolor tidak langsung nampak, yang terlihat dari kenampakan morfologi batang Rhoeo discolor adalah bukan batang sesungguhnya yang merupakan perlekatan helaian daun Rhoeo discolor yang memeluk batang. Batang sesungguhnya akan nampak ketika daun-daun pada batang tersebut dilepaskan satu persatu. Karakteristik batang Rhoeo discolor antara lain adalah: Batang tumbuh diatas tanah mendukung daun dan bunga. Bentuk penampang melintang batang Rhoeo discolor setelah dipotong secara melintang adalah berbentuk bulat (teres). Pada batang Rhoeo discolor terdapar buku-buku dan ruasruas yang tampak jelas sebagai tempat perlekatan daun. Warna batang Rhoeo discolor adalah putih. Batang Rhoeo discolor lunak dan berair. Merupakan percabangan monopodial, Karena perbungaan pada kuncup axilar tidak mempengaruhi atau menghambat pertumbuhan pada kuncup axilar lain serta kuncup terminal tetap tumbuh. Perbungaan tumbuh dari Kuncup axilar. Termasuk tumbuhan berbunga lebih dari satu kali (plantae polikarpa). Percabangan tanaman Rhoeo discolor mendatar lalu tumbuh lurus keatas. Model Arsitektur tanaman Rhoeo discolor adalah Model Tomlinson.

Gambar 1.3 Percabangan Axilar pada Rhoeo discolor c. Daun 1. Letak Daun Pada Batang Rhoeo discolor Letak daun pada batang Rhoeo discolor terletak pada buku dengan helaian daun memeluk batang dan masing-masing buku terdiri atas 1 daun saja. 2. Filotaksis Daun Berdasarkan susunan daun-daun terhadap batang, filotaksis tanaman Rhoeo discolor adalah tersusun spiral. Rumus filotaksis daun Rhoeo discolor yang saya amati: Sebagai pembilang (1) adalah lingkaran yang diperlukan untuk mencapai 2 daun sejajar terdekat. Sebagai penyebut (2) adalah banyaknya daun yang dihitung dalam membentuk garis spiral genetik. 3. Jenis daun pada suatu tumbuhan Pada Tanaman Rhoeo discolor terdapat 2 jenis daun, yakni daun biasa atau daun hijau (folium) yang pada umumnya merupakan lokasi atau tempat terjdinya fotosintesis. Folium pada Rhoeo discolor merupakan bentukan panjang yang terlihat dominan pada tanaman ini dan berwarna hijau tua pada sisi adaksial dan berwarna ungu pada sisi abaksial dan bagian ini tebal berdaging. Jenis daun yang juga ditemukan pada Rhoeo discolor adalah Hipsofil (hypsophyllum) atau brachte yakni daun yang terletak pada dasar perbungaan dengan ukuran dan bentuk yang berbeda dengan folium tanaman tersebut. Pada tanaman Rhoeo discolor Hypsophyllum berbentuk 2 helaian menguncup yang melindungi perbungaan Rhoeo discolor dan berwarna ungu muda.

A B Gambar 1.4. Gambar (A) Filodia dan (B) Hypsophyllum / brachte. 4. Kelengkapan Daun Rhoeo discolor merupakan daun tidak lengkap, dimana daun lengkap merupakan daun yang terdiri atas helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus) dan upih daun (vagina). Tanaman Rhoeo discolor hanya terdiri atas helaian daun (Lamina) saja yang duduk memeluk batang pada bagian pangkal daunnya. Gambar 1.5 Helaian folium Rhoeo discolor yang memeluk batang 5. Macam Daun

Rhoeo discolor termasuk dalam bunga tunggal (folium simplex). 6. Identifikasi Morfologi Helaian Daun Bentuk Umum ( Circumscriptio) Berdasarkan pengamatan morfologi yang saya lakukan, bentuk umum daun Rhoeo discolor ini adalah berbentuk pedang (ensiformis) karena pada daun ini lebar daun hampir sama pada seluruh bagian helaian daun dengan bentukan daun seperti garis namun tebal di bagian tengah daun dan tipis pada kedua tepian daun. Gambar 1.6. Folium berbentuk pedang (ensiformis) Bentuk Ujung Daun (Apeks) Berdasarkan pengamatan saya, Bentuk ujung helaian daun Rhoeo discolor (apeks daun) berbentuk runcing (acutus), karena kedua tepi daun sedikit demi sedikit menuju ke ujung daun dan pertemuan antara kedua ujung tersebut membentuk sudut runcing. Apeks folium Gambar 1.7. Gambar apeks folium runcing (acutus)

Bentuk Pangkal Daun (Basis) Berdasarkan pengamatan saya, bentuk pangkal helaian daun Rhoeo discolor adalah rompang atau rata. Pangkal daun (basis) Gambar 1.8. Gambar basis folium rata (rompang) Bentuk Tulang Daun (Nervus) Berdasarkan pengamatan saya, bentuk tulang daun (Nervus) pada Daun Rhoeo discolor adalah sejajar (Rectinervis) karena pada lamina daun Rhoeo discolor hanya terdapat satu tulag daun yang besar dan terletak ditengah helaian daun, sedangkan tulang daun lainnya lebih kecil dan tampak sejajar menuju ujung daun (apeks). Bentuk Tepi Daun (Margo) Berdasarkan pengamatan saya, bentuk tepi daun Rhoeo discolor adalah Rata atau Integer, karena pada tepi-tepi daun tidak terbentuk torehan-torehan. Tepi daun (margo) Gambar 1.9. Tepi folium Rata (Integer)

Daging Daun (Intervenium) a. Permukaan Daun Permukaan daun Rhoeo discolor termasuk dalam penggolongan permukaan daun licin (laevis). b. Tebal Tipisnya Daun Daun Rhoeo discolor merupakan daun mendaging (carnosus) hal ini dapat diamati dari struktur daun yang tebal dan berair. c. Warna daun Daun Rhoeo discolor jika diamati memiliki 2 warna daun yang berbeda. Pada sisi adaksial berwarna hijau tua (atrovirens), sedangka pada sisi abaksial berwarna ungu. Hal ini kemungkinan besar disebabkan adanya pigmen antosianin pada epidermis bawah daun. A Gambar 2.0. (A) sisi adaksial (B) sisi abaksial B Pelipatan daun dalam kuncup (vernatio) Menurut pengamatan saya, pelipatan kuncup daun Rhoeo discolor adalah melengkung atau tergulung, daun Rhoeo discolor tergulung masuk kearah sejajar dengan ibu tulang daun (involuta).

Gambar 2.1. Gambar Kuncup pada Tanaman Rhoeo discolor d. Bunga Rhoeo discolor Bunga merupakan organ reproduktif pada tanaman Rhoeo discolor. Bunga Rhoeo discolor berkumpul dalam suatu perbungaan axilar yang dilindungi oleh brachte berwarna ungu yang melindungi perbungaan ketika bunga masuh dalam keadaan kuncup, setelah bunga mekar maka bunga akan menonjol dari brachte tersebut. Rhoeo discolor termasuk dalam plantae polikarpa yang berbunga lebih dari satu kali. Bunga Rhoeo discolor memiliki beberapa karakteristik antara lain: Bagian-bagian bunga Rhoeo discolor tersusun dalam lingkaran (cyclis). Tanaman Rhoeo discolor termasuk dalam Planta multiflora dimana dalam satu tumbuhan ditemukan banyak atau lebih dari satu bunga. Bunga atau perbungaan Rhoeo discolor tumbuh dari tunas axilar sehingga disebut bunga di ketiak daun atau flos lateralis atau flos axillaris. Perbungaan Rhoeo discolor merupakan bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa). Termasuk perbungaan yang bersifat pleochasial.

Bunga Rhoeo discolor termasuk dalam bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus), dimana bunga yang lengkap tersusun atas perianthium dan organ generatif, perianthium tersusun atas Calyx dan Corolla sedangkan organ generatif tersusun tersusun atas Androecium dan Gynaecium. Bunga Rhoeo discolor termasuk ke dalam bunga banci (Hermaphroditus) karena di dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (Androecium) dan alat kelamin betina (Gynaecium). Bunga bersimetri banyak (Aktinomorf). Identifikasi bagian-bagian Bunga Rhoeo discolor : 1. Tangkai bunga (Pedicellus). Tangkai bunga pada Bunga Rhoeo discolor sangat pendek dan berwarna putih. Dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Gambar 2.2. Gambar Tangkai Bunga Rhoeo discolor Tangkai bunga 2. Dasar bunga (Reseptacullum) Dasar bunga pada Bunga Rhoeo discolor berbentuk rata sehingga semua bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar bunga.

Dasar bunga (Receptacullum) Gambar 2.3. Gambar Dasar Bunga Rhoeo discolor 3. Hiasan bunga (Perianthium) Hiasan bunga pada Rhoeo discolor tertanam sama tinggi dengan tempat duduknya putik, kemudian disebut sifat bunga hipogin (hypogynus). Kelopak bunga (Calyx) Kelopak bunga (Calyx) pada Bunga Rhoeo discolor berjumlah 3 helaian daun kelopak yang berwarna putih dan sangat tipis berbentuk segitiga kecil. Aestivatio daun kelopak adalah berkatup (Valvata), dimana daun-daun kelopak (Sepal) saling bersentuhan namun tidak saling berlekatan. Mahkota bunga (Corolla) Mahkota bunga (Corolla) pada Bunga Rhoeo discolor berjumlah 3 helaian daun mahkota yang berwarna putih dengan ukuran yang lebih besar dari pada ukuran daun kelopak (Sepala). Aestivatio daun Mahkota adalah berkatup (Valvata), dimana daundaun mahkota (Petal) saling bersentuhan namun tidak saling berlekatan.

Mahkota Bunga Kelopak Bunga Gambar 2.4. Gambar Perianthium bunga Rhoeo discolor 4. Alat kelamin Bunga Benang sari (Androecium) Benang sari pada Bungan Rhoeo discolor terdiri atas 3 bagian, yaitu: Tangkai sari (Filamentum). Kepala sari (Anthera), yang terdiri atas 2 ruangan. Penghubung ruang sari (Connectivum). Jumlah benang sari (Stamen) pada bunga Rhoeo discolor 2x lipat jumlah daun tajuk dan tersusun manjadi 2 lingkaran, biasanya disebut diplostemon. Duduknya kepala sari pada tangkai sari pada bunga Rhoeo discolor adalah bergoyang (Versatilis), dimana kepala sari melekat pada suatu titik pada ujung tangkai sari, sehingga kepala sari dapat bergerak-gerak atau bergoyang.

Anthera Filamentum Gambar 2.5. Gambar Stamen Bunga Rhoeo discolor Putik (Gynaecium) Bakal buah menumpang (Superus). Putik termasuk ke dalam putik majemuk yang terdiri dari 3 daun buah (Carpellum) yang saling berlekatan membentuk ginesiun Sinkarp. Putik tersusun atas bagian-bagian: bakal buah (Ovarium), tangkai kepala putik (Stylus), Kepala putik (Stigma). Bakal buah beruang 3 (Trilocularis). Sekat pada bakal buah sempurna / asli. Perlekatan tembuni (Plasenta) pada sudut tengah (Axillaris). Stigma Stylus Ovary Gambar 2.6. Gambar Putik Pada Bunga Rhoeo discolor

Carpellum Septum Plasenta Ruang Ovari Gambar 2.7. Gambar Ginesium Sinkarp pada Rhoeo discolor