LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERKEMBANGAN TUMBUHAN STRUKTUR MORFOLOGI BUNGA
|
|
- Suharto Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERKEMBANGAN TUMBUHAN STRUKTUR MORFOLOGI BUNGA Disusun Oleh: Dwi Indah Prawesti ( ) Lisne Irawati ( ) Mesa Septiani W ( ) Wiwit Nur Hidayah ( ) Triana ( ) Fentty Reviantika ( ) Dwi Nurhayati ( ) BIOLOGI B 2013 JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan generatif. Pada umumnya bunga majemuk memiliki 4 organ utama, yaitu: kelopak (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah (ovary). Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan kedalam :bunga lengkap,yaitu bunga yang memiliki keempat organ bunga (kelopak, mahkota, benang sari dan putik); dan bunga tak lengkap, yaitu bunga yag tidak memiliki salah satu atau lebih organ bunga tersebut Dilihat dari alat generatifnya, ada bunga sempurna dadan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki benang sari dan putik. Sedangkan bunga tidak sempurna hanya memiliki salah satu organ generative tersebut. Dalam hal ini maka ada bunga jantan (staminate) dan ada pula bunga betina (pistilate). Pengetahuan tentang morfologi bunga dapat mempermudah kita dalam menentukan metode pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat menentukan jenis penyerbukannya. Proses penting dalam daur hidup suatu tanaman adalah penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan(pollination) merupakan peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan merupakan tahap awal dari terbentuknya individu atau tanaman baru. Penyerbukan dapat terjadi secara alami dengan bantuan angin, air, manusia, serangga atau hewan lainnya dan lain-lain
3 B. Rumusan masalah 1. Bagaimana struktur morfologi pada bunga? 2. Dimana bagian-bagian bunga yang mempunyai peranan penting pada proses reproduksi seksual? 3. Dimana bagian bunga yang berkembang menjadi buah? C. Tujuan 1. Mengamati struktur pada bunga 2. Mengamati bagian-bagian bunga yang mempunyai peranan penting pada proses reproduksi seksual 3. Mengamati bagian bunga yang berkembang menjadi buah BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian bunga Bunga merupakan alat reproduksi seksual. Suatu bunga yang lengkap mempunai daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik, dan daun buah. Bunga terdiri atas bagian yang fertil, yaitu benang sari dan daun buah, serta bagian yang steril yaitu daun kelopak dan daun mahkota. Bunga adalah bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai alat untuk mengadakan penyerbukan dan pembuahan sehingga terbentuk buah dengan biji yang digunakan untuk perkembangbiakan generatif pada tumbuhan biji. Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru dinamakan : alat perkembangan (organum reproductivum). Dan bagian tubuh tumbuhan yang dapat merupakan alat perkembangbiakan sangat bermacam- macam, oleh karena itu alat perkembangbiakan dapat dibedakan menjadi alat perkembangbiakan vegetatif dan alat perkembangan generatif yang pada tumbuhan adalah bijinya. Biji terdapat dalam buah, dan buah berasal dari bunga (Sumardi, 1993). Bagian tubuh tumbuhan yang dapat merupakan alat perkembangbiakan disebut
4 dengan bunga, oleh karena itu alat perkembangbiakan dapat dibedakan menjadi alat perkembangbiakan vegetatif dan alat perkembangan generatif yang pada tumbuhan adalah bijinya. Biji terdapat dalam buah, dan buah berasal dari bunga. Bunga mempunyai susunan yang bermacam- macam yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk. Yang mempunyai bagian- bagian seperti tangkai bunga (pedicellus), Dasar bunga (reseptaculum), dam lain- lain (Tjitrosoepomo, 1995). Bagian- bagian bunga Bagian- bagian bunga antara lain : a. Tangkai bunga (pedicellus), yang bagian bunga yang masih jelas bersifat batang. b. Dasar bunga (reseptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas- ruas yang amat pendek, sehingga daun daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian- bagian bunga. c. Hiasan bunga (perianthium), Kelopak (kalyx), yaitu bagian hiasan bunga yang nmerupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, Tajuk bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkar dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. d. Alat- alat kelamin jantan (androecium): bagian ini sesungguhnya juga merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari (stamen) e. Alat- alat kelamin betina (gynaecium), yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut putik (pistillum).(resmisari, 2008) f. Melihat bagian- bagian bunga (tangkai dan dasar bunganya tidak terhitungkan), maka bunga dapat dibedakan dalam : Bunga lengkap atau sempurna (flos completusl), yang terdiri atas : 1 lingkaran daun- daun kelopak, 1 lingkaran daun- daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang sari dan satu lingkaran daun- daun buah. Bunga
5 yang bagian- bagiannya tersusun dalam 4 lingkaran.(iriawati, 1998) Bunga terdiri atas sebuah sumbu yang padanya organ-organ bunga yang lain tumbuh. Bagian dari sumbu yang merupakan ruas yang berakhir dengan tangkai bunga (pedisel). Ujung distal pedisel ini mengembang dengan panjang yang beragam dan bagian ini disebut reseptakael bunga (talamus). Organ-organ bunga melekat pada reseptakel. Sebuah bunga yang khas mempunyai empat macam organ. Organ-organ yang paling luar adalah sepal yang secara bersama-sama membentuk kaliks yang biasanya berwaran hijau dan ditemukan paling rendah kedudukannya pada reseptakel. Disebelah dalam sepal adalah corolla yang terdiri atas petal, pada umumnya berwarna yang membentuk perhiasan bunga. Bila semua perhiasan bunga itu sama, mereka disebut tepal. Di dalam perhiasan bunga dijumpai dua macam organ reproduksi, yang sebelah luar disebut stamen yang bersma-sama membentuk androsium, dan sebelah dalam di sebut karpel yang membentuk ginesium (Fahn, 1991). Jumlah lapisan dinding kepala sari bervariasi. Lapisan dinding ini merupakan diferensiasi dari lapisan parietal primer, yang terletak disebelah dalam epidermis. Epidermis merupakan lapisan dinding terluar, kadang-kadang berbentuk papila. Endotesium, terletak di bawah epidermis. Pada waktu kepala sari masak, endotesium membentuk dinding sekunder, pada bagian antiklinal dan dinding tangensial bagian dalam. Penebalan antiklinal menyebabkan terbentuknya struktur yang berserabut oleh karena itu endotesium sering disebut lamina fibrosa. Lapisan tengah terletak sebelah dalam endotesium, yang terdiri atas 2-3 lapisan sel. Pada waktu kepala sari masak, sel-selnya terdesak oleh endotesium, sehingga lapisan ini disebut pula lapisan tertekan. Tapetum, merupakan lapisan terdalam dari dinding kepala sari. Sel-selnya mengandung protoplas yang padat dengan inti yang jelas. Tapetum mempunyai fungsi nutritif bagi sel induk serbuk sari maupun serbuk sari yang masih muda. Serbuk sari yang telah masak keluar melalui lubang yang terjadi pada dinding antera yang disebut stomium. Serbuk sari berasal dari sel induk serbuk (Sumardi, 1993).
6 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar pengamatan Sketsa Pengamatan Keterangan Keterangan : 1. Tangkai/pedical 2. Labellum (bibir) 3. Columna 4. Pollinia 5. Corolla Keterangan : 1. Pedicel 2. Calyx 3. Sepala 4. Corolla 5. Petala 6. Androginofor 7. Pistillum 8. Filamen / tangkai sari 9. Anthera / kepala sari 10. Stilus / tangkai putik 11. Stigma / kepala putik 1. Bunga markisa ( Vasiplora sp ) Bunga markisa memiliki klasifikasi: Kerajaan : Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Magnoliopsida Ordo :Malpighiales Famili :Passifloraceae
7 Genus :Passiflora Spesies :Passifloraedulis Bunga Markisa mempunyai mahkota bunga berwarna ungu keputihputihan. Bunga Bunganya besar dan berbentuk mangkok/ cawan (urceolatus). Warnanya keunguan dan harum. Bunganya berkelamin dua (hermafrodit) dan beraroma khas harum. Semua jenis markisa (Passiflora) termasuk penyerbuk silang dengan bantuan lebah madu. Namun, penyerbukan sendiri masih dapat berlangsung baik. Dasar bunga :Pendukung benang sari dan putik atau androginofor (androgynophorum), bagian dasar bunga yang biasanya meninggi dan mendukung benang sari dan putik di atasnya. Pada bagian luar bunga yaitu pada bagian petiola menghasilkan madu oleh karena itu bunganya selalu dikunjungi berbagai macam binatang (serangga, burung) untuk mendapatkan madu tadi. Sehingga penyerbukannya adalah penyerbukan dengan serangga. Memiliki 5 sepala (daun daun kelopak bunga) dan 5 helai petala (daun mahkota bunga), aksilar( letak biji (placenta)di sudut tengah), indah, berdiameter 7,5 cm-10 cm, pedunkulus triangularis, panjang 2-5 cm, dekat apeks, berdaun tiga, braktea (daun pelindung) ovalus-oblong menjalar, bagian bawah kuning kehijauan, bagian atas putih, bagian tepi dengan lebih dari 4 kelenjar, apeks dengan bagian seperti 2, lima petal, bebas, putih dan berselang-
8 seling, dengan lobus kalilis. Korong terdiri dari dua barisan terluar-berombak, benang tersebar, panjang 2-3cm berwarna putih dengan dasar ungu, dan tiga barisan lebih dalam berupa papilla pendek berujung ungu. Stamen (benang sari )berjumlah 5, filamen bersatu dalam pipa melingkar ginotor kira-kira 1 cm dan kemudian terbagi dengan luas 1 cm. Antena besar, ovarium ginotor, ovoid, satu lokular dengan tiga plasenta palietal. Stilus berjumlah 3, horizontal, klaratus, dengan alur longitudinal. Dari bunga di atas dapat dilihat mengenai bagian2 sbb: 1. stigma berjumlah 3 2. stamena ( benang sari ) berjumlah 5 3. corona (mahkota tambahan) 4. petala (daun daun mahkota) berjumlah 5 5. sepala ( daun daun kelopak) berjumlah 5 Bunga merupakan alat reproduktif pada tumbuhan atau disebut juga alat perkembangbiakan generatif.pada markisa, bunganya tumbuh diketiak daun (floslateralis) dan terpancar atau terpisah-pisah.dasar bunga pada markisa biasanya meninggi dan mendukung benangsari dan putik diatasnya atau disebut juga androginofor (Gembong Tjitrosoepomo, 2011 (155) ). Bunga markisa berukuran relative besar dan berbentuk mangkok atau cawan.pada umumnya markisa memiliki 5 sepal atau kelopak yang berlekatan dan berwarna hijau.melihat asimetrinya bunga markisa termasuk aktinomorf yaitu
9 kelopak bunga yang dengan beberapa cara pembagiannya akan membentuk menjadi dua bagian yang setangkup terdapat daun pelindung. Mahkota bunga markisa terdiri dari 5 helai yang bebas berwarna merah. Seperti halnya kelopak, mahkota pada bunga markisa dilihat dari asimetrinya termasuk jenis bunga dengan mahkota yang regularis atau beraturan.diatas mahkota terdapat rambut-rambut yang mengelilingi tempat tumbuhnya bakal buah, umunya berwarna putih keunguan yang merupakan corona atau mahkota tambahan.bunga markisa termasuk bunga banci atau bunga berkelamin dua dimana benang sari dan putik berada pada 1 rumah.selain itu juga termasuk bunga sempurna dan lengkap karena memiliki perhiasan bunga dan alat reproduktif.benang sari atau stamen bunga markisa terdiri dari 5 buah dengan filament bersatu dalam pipa melingkarginotor ( Fransiscavina, 2010 ). Kepala sari bunga markisa berukuran agak besar dari bunga pada umumnya.putik pada bunga markisa terdiri dari 3 buah yang bercabang dan setiap cabang memiliki kepala putik sendiri-sendiri.bakal buahnya bersifat tenggelam dan hanya terdapat satu bakal buah.berdasarkan jumlah ruang bakal buah, markisa termasuk tumbuhan dengan bakal buah beruang satu yaitu tersusun atas lebih dari satu daun buah( GembongTjitrosoepomo, 2011 (185) ). Penyerbukan bunga markisa dibantu oleh serangga yang paling sering yakni adalah lebah madu.namun penyerbukan sendiri pun sebenarnya dapat terjadi dengan baik.setelah itu, jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan menjadi buah dan bakal biji yang terdapat didalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Buah markisa pada waktu masih muda berwarna hijau.setelah masak buahnya berwarna kuning.buah markisa merupakan jenis buah sejati tunggal artinya buah terbentuk satu bunga dan satu bakal buah saja.buah markisa merupakan buah yang hamper mirip dengan buah buni jika ditinjau dari sisi susunannya.bisanya kulit buah yang di bagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan buah selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih mempunyai
10 bagian yang kosong.buah markisa terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat kedalam dan merupakan sekat-sekat sejati, tetapi ujung daun-daun buah itu melipat lagi kearah dinding buah, sehingga ruang-ruang yang terjadi dari tengah-tengah buah terbagi lagi oleh sekat-sekat yang tidak sempurna.namun, jika buah telah masak sekat-sekatnya pun akan lenyap, hingga buah hanya mempunyai satu ruangan saja dengan rongga yang kosong tengahnya. 2. Bunga anggrek ( arachnis ) Bunga anggrek memiliki lima bagian utama, yaitu sepal ( daun kelopak ), petal (daun mahkota ), stamen ( benang sari ), pistil ( putik ) dan ovary ( bakal buah ). Bunga anggrek memiliki tiga sepal luar dan tiga petal dalam. Tipe sepal dan petal dari masing-masing jenis anggrek berbeda-beda berdasarkan bentuk, warna dan ukurannya. Satu buah sepal bagian atas disebut sepal dorsal, sedangkan dua lainnya disebut sepal lateral. Salah satu dari petal bunga anggrek akan dimodifikasi menjadi bibir bunga ( labellum ) yang merupakan bagian terpenting karena merupakan alat reproduksi anggrek. Pada labellum terdapat bagian yang disebut dengan column ( tugu bunga ) yang merupakan perpanjangan gagang bunga / bakal buah.
11 Pada bibir bunga terdapat gumpalan-gumpalan seperti massa sel ( callus ) yang mengandung protein, minyak dan zat pewangi yang berfungsi untuk menarik serangga. Dengan adanya serangga diharapkan akan terjadi polinasi (penyerbukan). Gynandrium atau Column / tugu merupakan tempat kumpulan alat-alat kelamin bunga. Column yang terdapat di bagian tengah bunga merupakan tempat alat reproduksi jantan ( androecium ) dan alat reproduksi betina (gynoecium). Dengan adanya column ini merupakan ciri khas atau karakter bunga anggrek karena tidak dimiliki oleh family tumbuhan lain. Pada ujung column terdapat anthera ( kepala sari ). Anthera merupakan massa atau gumpalan serbuk sari yang disebut polinia dan ditutupi dengan sebuah cap ( anther cap ). Anthera yang mengandung polinia tersebut melekat pada caudiculus. Stigma ( kepala putik) terletak di bawah rostelum menghadap ke labelum yang merupakan rongga atau lubang yang dangkal yang berisi cairan kental agak lengket. Tempat ini tempat melekatkan polen ke dalam ovary pada waktu polinasi ( penyerbukan ). Ovarium anggrek adalah ovarium inferior, dimana ovariumnya bersatu dengan dasar bunga dan terletak di bawah column, sepal dan petal. 3. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
12 Struktur bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) 1. Pedicel 2. Epicalyx 3. Ovarium 4. Calyx 5. Stigma 6. Anther 7. Petal Bunga (flos) merupakan alat reproduktif seksual. Tumbuhan berbunga akan menghasilkan buah berbiji dan berasal dari turunan (derivat) tunas batang dan daun. Meskipun tipe bunga sangat bervariasi, namun pola dasar dari bunga adalah sama. Menurut Gembong (2005) secara umum, bagian-bagian bunga adalah : 1. Tangkai bunga (pedicellus). Untuk tangkai perbungaan disebut peduncullus. 2. Dasar bunga (receptacle) merupakan pelebaran dari tangkai bunga. 3. Perhiasan bunga (perianthum) yang terdiri dari : - Kelopak bunga atau callyx (susunan dari sepal) menyerupai daun dan umumnya berwarna hijau. Pada beberapa tumbuhan terdapat callyx tambahan (epycallyx). - Mahkota bunga atau corolla (susunan dari petal) yang pada umumnya berwarna sangat menyolok atau putih. 4. Benang sari (stamen) yaitu bagian bunga yang merupakan alat perkembangbiakan jantan. Benang sari tersebut menghasilkan sebuk sari untuk penyerbukan. Stamen terdiri dari tangkai sari (filamen) dan kepala sari (anthers) yang mempunyai 2-4 kantung sari (theca). 5. Putik (pistillum) yaitu bagian bunga yang merupakan alat perkembangbiakan betina.
13 Putik terdiri dari bakal buah (ovarium), dimana di dalamnya terdapat bakal biji, tangkai putik (styllus), dan kepala putik (stigma). Berdasarkan hasil pengamatan, bunga sepatu terdiri dari beberapa helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx). Jumlah kelopak tambahan yang teramati 7 buah sedangkan jumlah daun kelopaknya ada 5 buah. Keberadaan dari kelopak tambahan ini mengakibatkan bunga sepatu terlihat seperti mempunyai dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar daun mahkota. Bagian-bagian dari bunga sepatu ini yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik (stylus ),kepala sari (antera), tangkai sari (filamen), daun mahkota (petala), tangkai bunga (pedicel). Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tangkai sari atau filament menyatu sehingga stylus ada pada bagian dalam sehingga disebut columna. Stylus menyatu di bagian dalam yang dikelilingi oleh tangkai sari dan diluar bercabang dan pada tiap cabang mendukung satu kepala putik atau stigma. Hibiscus rosa-sinensis termasuk kedalam kelompok bunga sempurna dan bunga lengkap (Flos complektus) karena memenuhi persyaratan bunga lengkap, dimana bunga sepatu ini terdiri atas lingkaran daun kelopak (Sepalae), lingkaran daun mahkota (Corolla), benang sari (Stamen) dan putik (Pisitillum). Bunga Hibiscus rosa-sinensis ini disebut bunga sempurna karena memiliki alat kelamin yang lengkap yang terdiri dari putik dan benang sari sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri. Bunga sepatu tumbuh pada ketiak daun sehingga disebut Flos lateris atau Flos axillaris. Klasifikasi dari bunga sepatu yaitu : Kingdom : Plantae Superdivisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malvales Famili : Malvaceae Genus : Hibiscus Spesies : Hibiscus rosa-sinensis L.
14 Hibiscus rosasinensis termasuk kedalam family Malvaceae yaitu terna atau semak-semak, dan jarang ditemukanberupa pohon. Perkembangbiakan yang sering dilakukan yaitu dengan stek batang atau cangkokan daripada perbanyakan dengan penyebaran biji. Bunga berdiri sendiri, di ketiak, tidak atau sedikit menggantung. Daun kelopak tambahan berjumlah 6 9, bentuk lanset garis, hampir selalu lebih pendek dari kelopak. Kelopak bentuk tabung, sampai setengahnya bercangap 5. Daun mahkota bulat telur terbalik, bentuk baji, panjang 5,5 8,5 cm, berwarna merah, oranye atau kuning. Bakal buah beruang 5. Tabung benang sari tidak sama panjang dengan mahkota (Katzer, 2002). Hibiscus rosasinensis (Bunga Sepatu) memiliki akar tunggang dan berwarna cokelat muda. Batang tingginya ± 3m, bulat, berkayu, keras, diameter ± 9cm, masih muda berwarna ungu setelah tua putih kotor. Daun tunggal berwarna hijau kecokelatan dan tersusun spiral, helaian daun berbentuk bundar telur, panjang helaian daun 3,5-9,5 cm, lebar 2,0-6,0 cm, ujung daun meruncing, tepi daun bergerigi kasar, tulang daun menjari, tangkai daun panjang 1,0-3,7 cm. Bunga berbentuk lonceng dengan tangkai sari panjang. Bunga dari berbagai jenis kultivar dan hibrida biasanya berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis). Mahkota bunganya dapat berwarna putih, merah jambu, merah tua, kuning, ungu, atau campuran. Bunganya berukuran besar dan tidak berbau. Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah (Katzer, 2002). Menurut Lakitan (2007) morfologi bunga sepatu adalah : 1. Daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) termasuk daun tidak lengkap karena tidak terdapat satu bagian dari daun lengkap yaitu tidak memiliki upih daun atau pelepah daun (vagina). 2. Bangun daun (Circum scription) pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah daun bulat telur (ovatus).
15 3. Ujung daun (apex folii) pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) adalah meruncing (acuminatus). 4. Tepi daun (margo folii) pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) adalah bergerigi (serratus) karena sinus dan angulus sama lancipnya. 5. Pangkal daun (basis folii) pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) adalah runcing (acutus). 6. Tulang daun (venation) pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) adalah menyirip (penninervis) karena daun ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. 7. Permukaan daun pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah licin (laevis). 8. Daging daun (intervenium) pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) adalah seperti kertas (papyraceus atau chartaceus) karena tipis tetapi cukup kuat. 9. Warna daun pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah hijau tua. 4. Bunga Widuri (Calotropis gigantea)
16 Struktur bunga Widuri : 1. Pedicel 2. Ovarium 3. Stigma 4. Anthera 5. Corolla 6. Corona Berdasarkan hasil pengamatan terhadap bunga Widuri warna dari bunga adalah putih dan pada bagian tengahnya berwarna ungu. Pada setiap tangkai bunga terdapat tangkai-tangkai bunga yang di tangkai kecil tersebut muncul satu bunga. Pada bunga Widuri terdapat mahkota tambahan yang disebut corona. Apabila bagian mahkota tambahan tersebut dilepas maka akan terlihat bangun filamen yang menyatu. Pada setiap ujung filamen terdapat 5 antera dimana benang sari mengumpul menjadi satu. Pada satu kuntum bunga Widuri ini ada 2 buah ovarium. Benang sari dari bunga Widuri ini berbentuk seperti sayap lalat atau disebut dengan polinea. Benang sari merupakan bagian unga yang berfungsi sebagai alat reproduksi janyan yang terdiri atas tangkai sari dan kepala sari yang ada pada bagian distal. Umumnya benang sari bebas satu sama lain. Pada bunga Widuri benang sarinya berjumlah 5 buah dan filamen-filamennya bersatu mementuk tabung yang mengelilingi putik yang disebut monadelphous. Tabung stamen juga menyatu dengan stigma atau kepala putik yang bersudut 5 atau disebut pentangular. Setiap jenis tumbuhan memiliki struktur dan warna bunga yang spesifik, serta menjadi ciri khas dari tumbuhan itu. Widuri secara morfologi mempunyai struktur bunga yang sangat khas dibanding bunga yang lain, karena ditemukan adanya ginostemium. Perkembangan ginostemium pada
17 bunga Widuri dimulai sejak tahap inisiasi bunga sampai bunga mekar (antesis). Perkembangan ginostemium berlangsung secara bertahap mulai dari kuncup bunga berwarna hijau hingga dewasa dan memiliki bentuk dengan pola huruf S serta berwarna ungu. Kepala sari muda tersusun atas jaringan parenkim dengan sel-sel berukuran kecil, padat, bentuk tidak beraturan, vakuola kecil dan sedikit ruang antar sel. Lapisan dinding kepala sari tanpa endotesium dan lapisan tengah, tapetum mengelilingi mikrosporangium dan mikrospora masak menyatu membentuk pollinium. Kepala putik tersusun atas jaringan parenkim dengan sel berukuran kecil, bentuk tidak teratur, vakuola besar dan banyak ruang antar sel. Tangkai sari tersusun atas jaringan parenkim dengan sel-sel berbentuk tidak beraturan, vakuola besar dan banyak ruang antar sel. Gelungan tangkai sari bagian basal tersusun atas jaringan parenkim dengan sel berukuran besar, berbentuk tidak beraturan, vakuola besar dan banyak ruang antar sel. Perlekatan antara kepala sari dan kepala putik dimulai sejak umur 4 hari bunga sebelum mekar dan terjadi pada daerah tertentu yang berdekatan dengan mikrosporangium. Lembaran kepala sari bagian atas sedikit menutupi bagian tepi dari kepala putik (Ashar, 2012). Klasifikasi dari bunga Widuri yaitu : Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi Kelas : Magnoliophyta : Magnoliopsida Sub Kelas : Asteridae Ordo Famili Genus Spesies : Gentianales : Asclepiadaceae : Calotropis : Calotropis gigantea
18 Deskripsi dari bunga Widuri menurut Lakitan (2007) yaitu : 1. Habitus : perdu, tanaman perennial 2. Akar : tunggang 3. Batang : aerial, berkayu, silindris, warna putih kotor, permukaan halus, percabangan simpodial (batang utama tidak tampak jelas) 4. Daun : bentuknya tunggal, tidak bertangkai (sesilis), tersusun berhadapan (folia oposita), warna hijau keputih- putihan, panjang 8-20 cm, lebar 4-15 cm, helaian daun agak tebal - tegar, bentuk bulat telur, ujung tumpul (obtusus), pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), permukaan kasap (scaber). 5. Bunga : majemuk, bentuk payung (umbella), muncul dari ketiak daun (axillaris), bertangkai panjang, kelopak berwarna hijau, mahkota berwarna putih sedikit keunguan, panjang mahkota +/- 4 mm. 6. Buah dan Biji : buah bumbung (folliculus), bulat telur, warna hijau, bentuk dengan biji lonjong, kecil - berwarna cokelat. Bijinya kecil, lonjong, pipih, berwarna cokelat, berambut pendek dan tebal, umbai rambut serupa sutera panjang.
19 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan terhadap struktur bunga yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Struktur bunga yang teramati pada : - Bunga Sepatu : Pedicel (tangkai bunga), epicalyx (kelopak tambahan), ovarium, calyx (kelopak), stigma (putik), anther (benang sari), petal (mahkota). Pada bunga sepatu terdapat kelopak tambahan,filamen menyatu dengan bagian tangkai putik di sebelah dalam,pada bagian luar stylus bercabang dimana satu cabang mendukung satu kepala putik - Bunga Widuri Pedicel, Ovarium, Stigma, Anthera, Corolla, Corona. Pada bunga Widuri terdapat mahkota tambahan didalamnya terdapat filament yang menyatu dan pada setiap ujungnya terdapat 5 anthera. Benang sari menjadi satu dan bentuk polennya seperti sayap lalat atau polinea. - Bunga Anggrek : Tangkai/pedical, Labellum (bibir),columna, Pollinia,Corolla. - Bunga Markisa : Pedicel, Calyx, Sepala, Corolla, Petala, Androginofor, Pistillum, Filamen / tangkai sari,anthera / kepala sari,stilus / tangkai putik,stigma / kepala putik 2. Bagian bunga yang penting dalam proses reproduksi seksual adalah benang sari sebagai alat reproduksi jantan dan putik sebagai alat reproduksi betina. DISKUSI a. Tangkai Induk Bunga Tangkai induk bunga atau ibu tangkai bunga (rachis, penduluncus, penduluncus communis) adalah aksis perbungaan dalam lanjutan dari batang atau cabang.
20 b. Tangkai Bunga Tangkai bunga (pedicellus) adalah bagian bunga yang tepat berada dibagian bawah bunga yang merupakan pendukung terakhir dari cabang bunga. Fungsi dari tangkai bunga adalah penghubung antara bunga dengan ranting dan tangkai bunga juga berfungsi sebagai penopang bunga. c. Dasar Bunga Dasar bunga (receptacle) adalah bagian ujung bunga dalam melekatkan dan bertumpunya mahkota bunga. Fungsi dari Dasar bunga adalah tempat bertumpunya atau letak mahkota bunga. d. Daun Pelindung Daun pelindung (brachtea) adalah daun yang diketiaknya ditumbuhi bunga, daun pelindung merupakan daun terakhir. e. Daun Tangkai Daun tangkai (brachteola) adalah daun yang letaknya berada di pangkal tangkai bunga yang berperan sebagai pelindung. f. Kelopak Bunga Kelopak bunga (sepal) adalah bagian bunga yang melindungi dan menyelimuti mahkota disaat bunga masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna dan bentuknya menyerupai daun. g. Mahkota Bunga Mahkota bunga (corolla) adalah bagian bunga yang paling indah yang memiliki beraneka ragam warna yang menarik, dari keindahan bagian bunga ini (mahkota), mahkota bunga disebut sebagai perhiasan bunga. Dari warnawarna menarik tersebut, mahkota bunga memikat serangga-serangga yang berfungsi sebagai proses penyerbukan. h. Benang Sari Benang sari (stamen) adalah alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga atau fertil yang terdiri atas kepala sari (anthera),
21 serbuk sari (polen), tangkai sari (filament) dan penunjang kepala sari. Fungsi benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan. I. Putik Putik (pistil) adalah bagian alat perkembangbiakan bunga atau fertil yakni alat kelamin betina dan terdapat bakal bunga dan bakal biji pada putik. Putik terdapat ditengah-tengah bagian bunga yang dikelilingi oleh benang sari. Putik terdiri atas dua bagian yakni kepala putik dan tangkai putik.
22 DAFTAR PUSTAKA Ashari, Sumeru Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta : Universitas Indonesia. Fahn, A Anatomi Tumbuhan Edisi 3. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press. Hidayat, Estiti B Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB. Loveless, AR , Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 2. Jakarta: Gramedia Sumardi, Issrep Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Resmisari, Ruri Power Poin Jaringan. Malang: Universitas Islam Negeri Malang. Tjitrosoepomo, Gembong Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press
IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG
IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG LAPORAN PENELITIAN Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Morfologi Tumbuhan yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M. S. Oleh:
Lebih terperinciA : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV
N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar
Lebih terperinciLili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(
Lili paris (Chlorophytum comosum) Kingdom : plantae divisi : magnoliophyta kelas : liliopsida ordo :liliaceae family : anthericaceae genus :chlorophytum spesies : chlorophytum comusum var. vittatum Batang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin
Lebih terperinciBAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA
BAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA Bunga sangat penting untuk perkembangbiakkan tumbuhan karena pada bunga terdapat alat-alat reproduksi, yaitu putik dan benangsari. 1. Bagian-bagian Bunga Meskipun bentuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,
Lebih terperinciSpermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.
AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,
Lebih terperinciHASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.
6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan
Lebih terperinciSUBDIVISI KEANEKARAGAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH
SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN TANAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH Gladiolus hybridus BOTANICAL DECONSTRUCTION Pemanfaatan Media Digital dalam Analisis Morfologi Tumbuhan LATAR BELAKANG Salah satu yang harus
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3
1. Berikut ini organ penyusun sistem transportasi adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 Kunci Jawaban : A Organ penyusun sistem transportasi atau peredaran darah
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN
Lebih terperinciASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.
ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi
Lebih terperinciA. Struktur Akar dan Fungsinya
A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM
IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) LAPORAN PENGAMATAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Botani Tumbuhan Berpembuluh yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S. Oleh Nur Azizah
Lebih terperinciPerbedaan antara ordo
Perbedaan antara ordo Ordo Geraniales Bakal biji tenggelam dengan raphe ventral dan microphyle ke atas, atau tegak dengan raphe dorsal dan microphyle ke bawah Ordo Sapindales Bakal biji menggantung dengan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini berlangsung sejak bulan September 2013 sampai dengan Juli 2014 di Desa Sotol Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. 3.2. Bahan dan Alat Bahan
Lebih terperinciORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan
Lebih terperinciBAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN
BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN Pada dasarnya tubuh tumbuh-tumbuhan tersusun atas 3 bagian pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium). Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Universitas Lambung Mangkurat adalah Universitas tertua di Kalimantan yang berlokasi di daerah dengan lahan rawa yang relatif luas yaitu 1,14 juta hektar dari total
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE
LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE Mata Kuliah : Botani Tumbuhan Tinggi Dosen Pengampu : Rabiatul Adawiyah, M.Pd KELOMPOK 6 Aulia Mahfuzah : 306.14.24.018 Megawati : 306.14.24.003
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Mahkota Dewa 1. Klasifikasi dan Ciri Morfologi Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl., dengan nama sinonim Phaleria papuana. Nama umum dalam
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Morfologi Tanaman Begonia
2 kerapatan, dan ukuran stomata (panjang dan lebar). Kerapatan stomata dapat dinyatakan dengan jumlah stomata/mm 2. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop cahaya pada perbesaran 100x dan 400x. Irisan transversal
Lebih terperinci6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun
LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN (AKAR, BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH, DAN BIJI) I. A K A R Berdasarkan asalnya, akar ada 2 macam : 1. Akar Primer : Akar pertama yang tumbuh dari lembaga yang terkandung
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar
TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar Menurut Sarwono (2005) ubijalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya. Ubijalar digolongkan ke
Lebih terperinciIni Dia Si Pemakan Serangga
1 Ini Dia Si Pemakan Serangga N. bicalcarata Alam masih menyembunyikan rahasia proses munculnya ratusan spesies tanaman pemakan serangga yang hidup sangat adaptif, dapat ditemukan di dataran rendah sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Famili Cucurbitaceae merupakan salah satu anggota tumbuhan menjalar yang memiliki peran penting terutama dalam tumbuhan sayur. Anggota famili ini secara umum merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Kedelai Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili : Plantae
Lebih terperinciDUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24
DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data
16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 s/d Januari 2016. Lokasi penelitian berada di Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa
Lebih terperinciMAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI
MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI KELAS: VIII E KELOMPOK TIKUS NAMA ANGGOTA : I KADEK ANGGA PRIMANTARA PUTRA ( 1 ) NI PUTU BELDA KUSUMANING SRI DEWI ( 2
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae
Lebih terperinciJurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/
Mengenal ciri-ciri dan sifat umum pada kelompok Alismatales, Bromeliales dan Commeliales. dan Alismataceae, Bromeliaceae,Commeliaceae dan Pontederiaceae. DESY NITA AMALIA 1307025034 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2014 di Kecamatan Kepenuhan, Kepenuhan Hulu Dan Kecamatan Rambah Hilir di Kabupaten Rokan Hulu.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna
TINJAUAN PUSTAKA Tanah Gambut Tanah gambut terbentuk dari bahan organik sisa tanaman yang mati diatasnya, dan karena keadaan lingkungan yang selalu jenuh air atau rawa, tidak memungkinkan terjadinya proses
Lebih terperinciBab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun.
Bab 6 Struktur Tumbuhan Sumber: Encarta 2005 Gambar 6.1 Tumbuhan di taman Coba kamu perhatikan tumbuhan yang ada di sekitarmu! Tentunya keadaan tumbuhan tersebut berbedabeda, seperti ada yang batangnya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kumbang Koksi (Epilachna admirabilis)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kumbang Koksi (Epilachna admirabilis) Kumbang koksi adalah salah satu serangga dari ordo Coleoptera. Famili Coccinellidae secara umum mempunyai bentuk tubuh bulat, panjang tubuh
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU
LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih,
Lebih terperinciFamili Solanaceae. Rommy A Laksono
Famili Solanaceae Rommy A Laksono Suku terong-terongan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan
14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
Lebih terperinciBagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV
Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh
3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Tanaman Teh Klasifikasi tanaman teh yang dikutip dari Nazaruddin dan Paimin (1993) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae
Lebih terperinciBAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF
BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF PEMBUNGAAN: Struktur Bunga: Bunga merupakan modifikasi dari tunas vegetatif/batang dengan bagian daun khusus yang berubah fungsi menjadi alat
Lebih terperinciPROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE
PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE DISUSUN OLEH: PREKDI S. BERUTU NIM: 160301034 Mata Kuliah : Teknologi Benih Dosen Pengampu : Risky Ridha, SP., MP PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Jenis Anggrek Anggrek merupakan salah satu tumbuhan berbiji dari famili Orchidaceae yang banyak diminati karena bentuk dan warna bunganya menarik sehingga dapat digunakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mawar adalah salah satu tanaman bunga yang memiliki ciri khusus yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya. Tanaman bunga Mawar merupakan
Lebih terperinciI. BIOLOGI BUNGA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Secara biologi, bunga merupakan alat perkembangbiakan tanaman karena bunga akan tumbuh menjadi buah
I. BIOLOGI BUNGA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Secara biologi, bunga merupakan alat perkembangbiakan tanaman karena bunga akan tumbuh menjadi buah yang berisi biji. Bunga merupakan alat perkembangbiakan
Lebih terperinciSIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo'"
Media Konservasi Edisi Khusus, 1997 : Hal. 10 5-109 105 SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Oleh : Haryanto dan Siswoyo'" PENDAHULUAN Menurut Muntasib dan Haryanto
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani
3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Wijen (Sesamum indicum L) 1. Sistematika Tanaman Tanaman wijen mempunyai klasifikasi tanaman sebagai berikut : Philum : Spermatophyta Divisi : Angiospermae Sub-divisi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) Kopi tergolong pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tumbuhan ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM I
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM I MORFOLOGI TUMBUHAN OLEH NAMA : DARWIN AZIS NIM : 0810104060 KELOMPOK ASISTEN : VII (TUJUH) : SAPTO WIBOWO LABORATORIUM ZOOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciBAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya
BAB 2 Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Pada hari Minggu, Nina dan Siti pergi ke rumah Dimas. Di sana, mereka melihat Dimas sedang bekerja membantu ayah Dimas memindahkan bibit mangga yang dibeli ayahnya
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1 1. Berikut ini merupakan beberapa fungsi daun pada tumbuhan, kecuali Tempat
Lebih terperinciPRAKTIKUM VI I. ALAT DAN BAHAN II. CARA KERJA
PRAKTIKUM VI Topik : Epidermis dan Derivatnya Tujuan : Untuk mengamati bentuk-bentuk epidermis, trikoma dan stoma Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2011 Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN. Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI Nama Matakuliah : STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Kode/SKS : B102061
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom Divisi Sub-divisi Class Ordo Famili Genus Spesies
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Karet Dalam ilmu tumbuhan, tanaman karet di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisi Sub divisi Kelas Ordo Family Genus 2.1.2 Morfologi Spesies : Plantae
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Buah Maja Buah maja merupakan tanaman dari famili Rutaceae, yang penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. Tumbuhan ini terdapat di negara
Lebih terperinciPENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015
PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015 DESKRIPSI VARIETAS LADA LADA VAR. NATAR 1 SK Menteri Pertanian nomor : 274/Kpts/KB.230/4/1988 Bentuk Tangkai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis
16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur
Lebih terperinciBuku Seri : Tanaman Khas Papua
ISBN: 978-602-72094-3-5 Buku Seri : Tanaman Khas Papua Badan Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian Kementerian Pertanian 2014 Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi : Sitti Raodah Garuda
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan
57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil yang diperoleh selama penelitian menunjukan bahwa tumbuhan Herba yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan beberapa jenis tumbuhan
Lebih terperinciLampiran 1 Peta Kebun Raya Bogor
LAMPIRAN 9 Lampiran 1 Peta Kebun Raya Bogor B A Skala 1:5000 Keterangan: A: Blok I terdiri atas suku Cycadaceae B: Blok II terdiri atas Pinaceae, Araucariaceae, Gnetaceae dan Podocarpaceae 10 Lampiran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Karakteristik Tanaman Durian. dikonsumsi ada Sembilan species, yaitu D. zibethinus, D. kutejensis (lai), D.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Karakteristik Tanaman Durian Durian merupakan salah satu anggota genus Durio. Durian yang dapat dikonsumsi ada Sembilan species, yaitu D. zibethinus, D. kutejensis
Lebih terperinciAsoka merah (Ixora cocineae) merupakan tanaman hias yang cukup
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asoka merah (Ixora cocineae) merupakan tanaman hias yang cukup populer dikalangan hobi tananam hias. Selain unik, bentuk dan jenisnya pun beragam. Ada yang asli
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyamplung Nyamplung memiliki sebaran yang luas di dunia, dari Afrika, India, Asia Tenggara, Australia Utara, dan lain-lain. Karakteristik pohon nyamplung bertajuk rimbun-menghijau
Lebih terperinciTEKNIK PERSILANGAN BUATAN
MODUL II TEKNIK PERSILANGAN BUATAN 2.1 Latar Belakang Keragaman genetik merupakan potensi awal di dalam perbaikan sifat. Salah satu upaya untuk memperluas keragaman genetik ialah melalui persilangan buatan
Lebih terperinciKELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI
STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI Daftar Isi.. 1 Kata Pengantar.. 2 Standar Kompetensi. 3 Indikator Pembelajaran... 4 Tujuan Pembelajaran. 4 Bagian-bagian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai Cabai merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Cabai dikenal di Eropa pada abad ke-16, setelah diintroduksi oleh Colombus saat perjalanan pulang
Lebih terperinciDaun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Botani Tanaman gandum Menurut Laraswati (2012) Tanaman gandum memiliki klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman karet Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Botani Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam taksonomi adalah: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, sub Divisi Angiospermae, Class Monocotyledoneae,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya Pepaya (Carica papaya L.) adalah tanaman yang berasal dari daerah Amerika tropis. Tanaman ini termasuk dalam ordo Caricales, famili Caricaceae, dan genus Carica
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kacang Tanah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, diperkirakan dari lereng pegunungan Andes, di negara-negara Bolivia, Peru, dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh Tanaman teh dengan nama latin Camellia sinensis, merupakan salah satu tanaman perdu berdaun hijau (evergreen shrub). Tanaman teh berasal dari daerah pegunungan di Assam,
Lebih terperinciSubdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.
B. Pembahasan Pencandraan adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman pangan dari famili Leguminosae yang berumur pendek. Secara
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Ubikayu Dalam taksonomi tumbuhan, klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (tumbuhan)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Adapun morfologi tanaman tembakau adalah: Tanaman tembakau mempunyai akar tunggang terdapat pula akar-akar serabut
TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tembakau adalah: Menurut Murdiyanti dan Sembiring (2004) klasifikasi tanaman tembakau Kingdom Divisi Sub divisi Class Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan
TINJAUAN PUSTAKA Hutan Produksi Terbatas Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Hutan tetap adalah
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
JARINGAN MERISTEM STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. CIRI-CIRI : 1.Dinding
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut :
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub divisi Kelas Ordo Family Genus Spesies : Plantae (tumbuh-tumbuhan) :
Lebih terperinci