BOTANI UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BOTANI UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA"

Transkripsi

1 BOTANI UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016

2 Referensi

3 MORFOLOGI BUNGA

4 ALAT PERKEMBANGBIAKAN (organum reproductivum) Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru alat perkembangbiakan Alat perkembangbiakan dibagi menjadi: Vegetative atau aseksual tidak didahului peristiwa perkawinan (peleburan sel kelamin jantan dan betina) Generative atau seksual didahului peristiwa perkawinan

5 Alat perkembangbiakan vegetative a. Alat vegetative alami terjadi menurut sifat pembawaan tumbuhan itu sendiri, misal: Umbi batang kentang, ketela rambat Umbi lapis liliaceae, Allium cepa L, bakung Rimpang bunga tasbih dsb Geragih arbei, pegagan Anakan pisang, lili paris

6 b. Alat vegetative buatan hanya terjadi karena perbuatan sengaja oleh manusia, misal: Setek atau turus suatu bagian alat hara yang dipotong (dipisahkan dari induknya) dan kemudian dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Setek dibedakan menjadi: Setek batang: sepotong batang tua atau muda, misal ubi kayu Setek akar misal sukun dan cemara Setek daun misal cocor bebek

7 Cangkokan seperti setek batang tetapi mulanya dibuat luka melingkar dengan mengelupas kulit batang, kemudian ditutup dengan tanah dan selalu dibasahi, hingga keluar akar dari bagian tersebut, baru batang itu dipotong dibawah tempat keluarnya akar

8 Perkembangbiakan vegetative diterapkan dengan tujuan: Karena tumbuhan itu hanya mungkin dikembangbiakkan dengan jalan vegetative saja (ex: pisang) Supaya tumbuhan baru lekas berbuah Tidak perlu menunggu terlalu lama, sudah dapat memperbanyak tumbuhan (tidak perlu menunggu sampai tumbuhan berbuah biji) Untuk mendapatkan tumbuhan yang mempunyai sifat yang sama seperti induknya

9 ALAT PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF BUNGA (FLOS) Pada bunga terjadi persarian (penyerbukan) dan pembuahan yang akhirnya menjadi buah dan terkandung biji tumbuhan baru Berdasarkan letak dan susunannya, bagian bunga dibedakan: a. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun menurut garis spiral (acyclis), misal bunga cempaka (Michelia champaka L.)

10 b. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam lingkaran (cyclis), misal bunga terong, bunga bakung c. Bunga yang sebagian bagian-bagiannya duduk dalam lingkaran, dan sebagian lain terpencar atau menurut garis spiral (hemicyclis), misal bunga sirsak

11 Sifat-sifat yang menarik dari bunga: Bentuk bunga seluruhnya atau bentuk bagian-bagiannya Warnanya Bau/aromanya Ada dan tidak adanya nectar ataupun zat lainnya

12 Jumlah bunga dan tata letaknya pada suatu tumbuhan Tumbuhan menghasilkan 1 bunga saja (planta uniflora) tumbuhan berbunga tunggal Tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora) > 1 bunga

13 Menurut tempat bunga pada tumbuhan: Bunga pada ujung batang (flos terminalis) bunga kakao dan kembang merak Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axilaris) kembang sepatu Pada tumbuhan terkadang terdapat bunga yang dalam jumlah banyak, kemungkinan letaknya: Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi) kembang sepatu Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan beranekaragam disebut pula bunga majemuk

14 Bunga Majemuk (Anthotaxis, inflorescentia) Bagian-bagian bunga majemuk: A. Bagian yang bersifat seperti batang atau cabang: Ibu tangkai bunga (pedunculus atau rhachis) bagian yang merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi Tangkai bunga (pedicellus) cabang ibu tangkai yang mendukung bunga Dasar bunga (receptaculum) ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya

15 B. Bagian yang bersifat seperti daun: Daun-daun pelindung (bractea) bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya Daun tangkai (bracteole) 1 atau 2 daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga Seludang bunga (spatha) daun pelindung yang seringkali menyelubungi seluruh bunga majemuk saat belum mekar

16 Daun-daun pembalut (bractea involuclaris, involucrum) sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat dibawah kelopak. Ex: bunga matahari Kelopak tambahan (epicalyx) bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau, tersusun dalam lingkaran dan terdapat dibawah kelopak. Ex: kembang sepatu Daun-daun kelopak (sepale) Daun-daun mahkota (petale) Daun-daun tenda bunga (tepale), jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya Benang sari (stamina) dan putik (pistil)

17

18 Sifat-sifat bunga majemuk: Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa/centripala) kembang merak, mangga Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa / centrifuge / definitia) ujung tangkai bunga selalu ditutup dengan suatu bunga, yakni: monochasial ibu tangkai hanya mempunyai 1 cabang. Ex: monokotil dan kapas dichasial ibu tangkai keluar 2 cabang yang berhadapan

19 pleiochasial ibu tangkai keluar > 2 cabang pada suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi. Ex: oleander Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta) bunga majemuk yang memperlihatkan kombinasi sifat majemuk tak berbatas dan berbatas

20 Bunga majemuk tak berbatas Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang, sehingga bunga langsung terdapat pada ibu tangkainya Tandan (racemus atau botrys) bunga bertangkai nyata dan duduk pada ibu tangkainya. Ex: kembang merak Bulir (spica) seperti tandan tetapi bunga tidak bertangkai Untai seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga yang berkelamin tunggal dan runtuh seluruhnya, bunga yang betina menjadi buah. Ex: sirih Tongkol (spandix) seperti bulir, tetapi ibu tangkai besar, tebal dan sering berdaging. Ex: bunga betina pada jagung

21 Bunga payung (umbrella) Bunga cawan (corymbus atau anthodium) Bunga pita bunga mandul terdapat sepanjang tepi cawan Bunga tabung bunga yang terdapat diatas cawannya sendiri Bunga bongkol (capitulum) lamtoro, petai, putri malu Bunga periuk (hypanthodium) Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, seluruh bagian menebal sehingga tercapai bentuk bulat dan silinder. Ex: nangka

22 Ibu tangkai bercabang-cabang dan cabangnya bercabang lagi Malai (panicula) Malai rata cabang ibu tangkai terlihat seperti bidang datar atau agak melengkung. Ex: bunga soka Bunga payung majemuk bunga payung bersusun. Ex: wortel Bunga tongkol majemuk kelapa dan palma Bulir majemuk jagung

23 Bunga majemuk berbatas Anak payung menggarpu (dichasium) ujung ibu tangkai terdapat 1 bunga, dibawahnya terdapat 2 cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung 1 bunga di ujungnya. Ex: bunga melati (Jasminum sambac Ait) Bunga tangga atau bercabang seling (cincinnus) suatu bunga majemuk yang ibu tangkainya bercabang dan cabangnya bercabang lagi tetapi setiap kali bercabang hanya terbentuk 1 cabang saja yang arahnya berganti-ganti ke kiri dan ke kanan. Ex: suku Euphorbiaceae

24 Bunga sekerup (bostryx) ibu tangkai bercabang, setiap bercabang hanya terbentuk ke kiri dan ke kanan dan cabang yang 1 berturut-turut membentuk sudut 90. Ex: bunga kenari Bunga sabit (drepanium) seperto bunga sekerup tetapi semua percabangan terletak pada 1 bidang, sehingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk seperti sabit Bunga kipas (rhipidium) seperti bunga bercabang seling, semua percabangan terletak pada 1 bidang dan cabang tidak sama panjang, sehingga semua bunga tersebut terdapat pada tempat yang sama tinggi

25 Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta) bunga soka (malai rata tetapi bagian-bagiannya berupa anak payung menggarpu. Bunga kenari (susunan seperti malai tetapi ujungnya berupa sekerup) Tipe lain bunga majemuk Gubahan semu atau karangan semu (verticillaster) seperti ibu tangkainya berbuku-buku dan buku-bukunya terdapat sejumlah bunga yang tersusun berkarang (melingkari buku-buku tadi), sesungguhnya pada tempat ibu tangkai yang sama tinggi ada beberapa cabang yang merupakan suatu anak payung. Ex: suku Labiatae Lembing (anthela) cabang-cabang ibu tangkai yang sebelah bawah jauh lebih panjang daripada ibu tangkai

26 Tukal (glomerulus) bunga majemuk berbatas yang terdiri atas kelompokan bunga kecil tidak bertangkai, yang tersusun rapat pada cabangcabang bunga majemuknya Berkas (fasciculus) bunga majemuk berbatas dengan ibu tangkai yang pendek, bunga lebih besar daripada bunga tukal, mempunyai tangkai yang tidak sama panjang

27 Bagian-bagian bunga

28 Tangkai bunga (pedicellus) bagian bunga yang masih bersifat seperti batang, seringkali terdapat daun peralihan Dasar bunga (receptaculum) ujung tangkai yang sering melebar dengan ruas amat pendek sehingga daun mengalami metamorphosis yang posisinya rapat satu sama lain terkadang dalam 1 lingkaran

29 Hiasan bunga (perianthium) jelmaan daun yang masih berbentuk lembaran, umumnya tersusun dalam 2 lingkaran: Kelopak (kalyx) hiasan bunga yang berada pada lingkaran luar, biasanya warna hijau dan menyelubungi kuncup bunga. Kelopak daun terdiri atas beberapa daun kelopak (sepala) Mahkota (corolla) hiasan bunga yang terdapat di lingkaran dalam, umumnya tdak berwarna hijau, terdiri atas daun mahkota (petala)

30 Bunga yang tidak ada hiasan bunga bunga telanjang (flos nudus). Ex: Euphorbia Bunga yang kelopak dan mahkotanya sama tenda bunga (perigonum), terdiri atas daun tenda bunga (tepala). Ex: kembang sungsang dan lili Alat kelamin jantan (androecium) metamorphosis daun yang menghasilkan serbuk sari. Androecium terdiri atas sejumlah benang sari (stamen) Alat kelamin betina (gynaecium) metamorphosis daun daun buah (carpella). Alat kelamin betina disebut putik (pistillum)

31 Berdasarkan kelengkapannya, bunga dibedakan menjadi: Bunga lengkap atau sempurna (flos completes) terdiri atas 1 lingkaran daun kelopak, 1 lingkaran daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benangsari dan 1 lingkaran putik. Jika terdiri dari 4 lingkaran disebut bunga tetrasiklik, dst Bunga tidak lengkap atau tidak sempurna (flos incompletus) salah satu bagian bunga atau alat kelaminnya tidak ada. Berdasar alat kelamin: Bunga banci atau berkelamin 2 (hermaphroditus) terong Bunga berkelamin tunggal (unisexual) Bunga mandul atau tidak berkelamin bunga matahari

32 Berdasarkan letak/tempat alat kelamin: Berumah 1 (monoecus) mempunyai bunga jantan dan betina pada 1 individu. Ex: jagung, mentimun, jarak Berumah 2 (dioceus) bunga jantan dan bunga betina terpisah tempatnya (beda individu). Ex: salak Poligami (polygamous) 1 tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga banci bersama-sama. Ex: pepaya

33 Keadaan bagian bunga: Pelipatan (vernation) daun-daun kelopak dan mahkota Letak daun-daun kelopak dan mahkota terhadap sesamanya (aestivatio) Susunannya: Terbuka (aperta) kelopak dan mahkota tidak bersentuhan Berkatup (valvata) tepi kelopak atau mahkota saling bertemu tapi tidak berlekatan Berkatup dengan tepi melipat ke dalam (induplicativa) Berkatup dengan tepi melipat keluar (reduplicativa) Menyirap tepi saling menutupi seperti susunan genting/sirap (imbricata)

34 Bentuk dasar bunga Rata semua bagian bunga duduk sama tinggi diatas dasar bunga. Ex: bunga manggis Menyerupai kerucut putik yang berada ditengah-tengah duduknya paling tinggi Seperti cawan daun-daun kelopak dan mahkota bunga duduknya seakan-akan seperti cawan, putik yang dibagian tengah lebih rendah daripada kelopak dan mahkota Bentuk mangkok kelopak dan mahkota bunga letaknya lebih tinggi daripada putik, bakal buah terletak di bagian dasar dan sebagian berlekatan dengan pinggir dasar bunga

35 Sifat letak hiasan bunga dibanding duduknya bakal buah: Hipogin hiasan bunga lebih rendah dari tempat duduknya putik. Perigin hiasan bunga sama tinggi atau lebih tinggi sedikit daripada putik (bunga yang seperti cawan). Ex: bungur Epigin dasar bunga berbentuk mangkok atau piala dengan bakal buah tenggelam, seakan-akan hiasan bunga diatas bakal buah tadi. Ex: pegagan

36 Hipogin (hypogynus) bunga johar Perigin (perigynus) bungur

37 Epigin (epigynus) kaki kuda / pegagan

38 Break time Ranunculus Just Thinking about your favourite flower And explain it

39 Kelopak (calyx) Berada pada lingkaran bunga, biasanya berwarna hijau, lebih kecil dan lebih kasar daripada hiasan bunga yang sebelah dalam. Kegunaan: pelindung bunga, terutama bunga masih kuncup. Jika bunga sedang mengalami pembuahan, kelopak akan runtuh sampai terbentuk buah (jarang sekali bertahan). Yang bertahan ciplukan dan terong Kelompok Malvaceae mempunyai daun yang menyerupai kelopak kelopak tambahan (epicalyx). Ex: kapas, kembang sepatu

40 Epicalyx Walaupun kebanyakan kelopak berwarna hijau, namun terdapat kelopak yang berwarna seperti bunga rosela

41 Sifat daun-daun kelopak (sepala), yakni: Berlekatan (gamosepalus) biasanya hanya bagian bawahnya saja yang berlekatan, seperti: Berbagi (partitus) jika hanya bagian kecil saja yang berlekatan Bercangap (fissus) jika bagian yang berlekatan ± separoh panjangnya kelopak Berlekuk (lobatus) jika bagian yang berlekatan > ½ panjang kelopak

42 Lepas atau bebas jika daun kelopak yang satu dengan lainnya benar-benar terpisah, seperti: Beraturan atau aktinomorf (regularis, actinomorphus) jika kelopak dengan beberapa cara dapat dibagi menjadi 2 bagian yang setangkup (simetris), umumnya kelopak tersebut berbentuk bintang, tabung, terompet, mangkok, piala, corong, lonceng, dsb. Setangkup tunggal atau zigomorf kelopak yang bersifat demikian biasanya pada kelopak yang: Bertaji (calcaratus) seperti bunga pacar air Berbibir (labiatus) kelopak yang bagian bawahnya berlekatan berbentuk tabung atau buluh, bagian atasnya berbelah 2 seperti bibir atas dan bawah. Ex: bunga salvia

43 Bertaji seperti taji kaki ayam Berbibir

44 Tajuk atau mahkota bunga (corolla) Merupakan hiasan bunga yang terdapat di sebelah dalam kelopak, umumnya lebih besar, warna yang indah, menarik, dengan susunan yang bagus dan terkadang beraroma harum atau sedap terkadang tidak beraroma Hal menarik dari mahkota bunga adalah untuk menarik binatang yang membantu penyerbukan. Setelah terjadi penyerbukan mahkota layu dan gugur beserta benangsari dan kelopak bunga Selain sebagai alat yang mempunyai daya tarik, mahkota juga berfungsi melindungi alat persarian (benang sari dan putik)

45 Sifat petala (daun-daun mahkota): Berlekatan pada keadaan demikian, bagian mahkota bunga dibedakan: Tabung mahkota Pinggiran mahkota Leher mahkota Lepas atau bebas dibedakan menjadi: Kuku daun mahkota (unguis) bagian bawah daun mahkota yang tidak lebar dan seringkali lebih tebal daripada bagian lainnya Helaian daun mahkota (lamina) bagian yang lebar dan biasanya tipis

46 Petala tidak ada atau sangat kecil sehingga sama sekali tidak menarik perhatian. Bunga tanpa mahkota bunga (apetalus) seringkali dinamakan bunga telanjang (flos nudus)

47 Berdasarkan simetrinya, mahkota bunga dibedakan menjadi: Beraturan polisimetris Mahkota yang beraturan, bentuk-bentuknya menjadi: Bintang (rotatus / stellatus) bunga Lombok Setangkup tunggal (zigomorphus) Bertaji (calcaratus) Berbibir (labiatus) kemangi Tabung (tubulosus) bunga matahari Terompet (hypocrateriformis) papaya Seperti kupu-kupu (papilionaces) bagian yang sempit disebut lunas Mangkok atau buyung (urceolatus) Corong (infundibuliformis) bunga kecubung Lonceng (campanulatus) ketela rambat (carina), sedangkan yang lebar disebut bendera (vexillum). Ex: kacang tanah, kedelai

48 Bertopeng atau berkedok (personatus) mahkota bunga mempunyai 2 bibir tetapi bibir bawah melengkung ke atas menutupi lubang mahkota Berbentuk pita (ligulatus) bagian bawah tajuk ini berlekatan merupakan tabung kecil, bagian atasnya berbentuk pita. Ex: bunga matahari

49 Tenda bunga (Perigonum) adalah bagian bunga yang mana kelopak dan mahkota bunga sulit dibedakan, biasanya bentuk dan warnanya sama. Daun-daun tenda bunga disebut tepala. Menurut bentuk dan warna, tenda bunga: Serupa kelopak (calycinus) jika warnanya hijau seperti daun kelopak. Ex: jenis palma Serupa mahkota (corollinus) warna bermacam-macam. Ex: anggrek (orchidaceae), liliaceae

50 Bagian-bagian tenda bunga: Kuku (unguis) Helaiannya (lamina) Alat tambahan, seperti sisik atau rambut Sifat bagian-bagian tenda bunga: Berlekatan (gamophyllus) Lepas atau bebas (pleiophyllus) Berdasarkan simetrisnya, tenda bunga sama dengan tajuk/mahkota bunga

51 Benang sari (STAMEN) 3 bagian benang sari: Tangkai sari (filamentum) Kepala sari (anther) di dalamnya terdapat ruang sari (theca) yang mana di dalam theca terdapat ruang kecil (loculus atau loculumentum) Di dalam ruang sari terdapat serbuk/tepung sari pollen Penghubung ruang sari (connectivum)

52 Duduknya benang sari: Benang sari jelas duduk pada dasar bunga (Thalamiflorae) beberapa jeruk Benang sari tampak seperti duduk di atas kelopak (Calyciflorae) mawar Benang sari tampak duduk di atas tajuk bunga (Corolliflorae), dsb

53 3 golongan mengenai jumlah benang sari: Benang sari banyak misal jambu-jambuan (Myrtaceae) Jumlah benang sari 2x lipat jumlah daun mahkota, dengan kemungkinan: Diplostemonus benang sari berada pada lingkaran luar duduk berseling dengan daun mahkota. Ex: kembang merak Obdiplostemonus benang sari berada pada lingkaran dalam yang duduknya berseling dengan daun-daun mahkota Benang sari sama banyak dengan daun mahkota atau kurang, umumnya duduk benang sari: Episepal berhadapan dengan daun-daun kelopak, sehingga berseling dengan daun mahkota Epipetal berhadapan dengan daun-daun mahkota, sehingga berseling dengan daun kelopak

54 Tangkai Sari (Filamentum) Berdasarkan jumlah berkas (perlekatan) benang sari: Benang sari berberkas atau bertukal 1 (monodelphus) jika semua tangkai sari berlekatan menjadi 1 pada bagian pangkal tangkai. Ex: kembang sepatu Benang sari berberkas atau bertukal 2 (diadelphus) benang sari terbagi menjadi 2 kelompok dengan tangkai yang berlekatan dalam masing-masing kelompok. Ex: pada tanaman berbunga kupu-kupu Benang sari berberkas atau bertukal banyak bunga mempunyai banyak benang sari, tangkai sarinya tersusun menjadi beberapa kelompok atau berkas. Ex: bunga kapuk

55 Kepala sari (anthera) Adalah bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari, dengan bentuk bermacammacam (bulat, jorong, bulat telur dsb). Macam duduknya kepala sari pada tangkainya: Tegak (innatus atau basifixus) jelas antara tangkai sari dan sambungan kepala sari Menempel (adnatus) ruang sari menempel di ujung tangkai Bergoyang (versatilis) kepala sari melekat pada suatu titik pada ujung tangkai sari sehingga kepala sari dapat digerakkan/bergoyang

56

57

58 Putik (Pistillum) Merupakan Daun-daun penyusun putik disebut daun buah (carpellum). Bagian putik yang mengandung sel telur disebut bakal biji (ovulum) biji (semen) Bagian putik yang didalamnya terdapat bakal buah (ovarium) buah (fructus) Menurut banyaknya daun buah penyusun putik, maka: Putik tunggal (simplex) hanya tersusun 1 helai daun buah saja. Ex: kacang-kacangan Putik majemuk (compositus) kapas

59 Bagian putik: Bakal buah (ovarium) bagian putik yang kelihatan membesar dan duduk pada dasar bunga Tangkai kepala putik (stylus) bagian putik yang sempit dan terdapat diatas bakal buah, biasanya berbentuk benang Kepala putik (stigma) bagian putik paling atas yang terletak pada ujung tangkai kepala putik

60 Bakal buah (ovarium) Menurut letaknya: Bakal buah menumpang (superus) jika bakal buah duduk di atas dasar bunga, tetapi bagian samping bakal buah tidak berlekatan dengan dasar bunga. Bakal buah ½ tenggelam (hemi inferus) jika bakal buah duduk pada dasar bunga yang cekung, sebagian dinding bakal buah berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkok atau piala Bakal buah tenggelam (inferus) seperti b, tetapi seluruh bagian samping bakal buah berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk seperti mangkuk atau piala tersebut

61 Tembuni (Placenta) Merupakan bagian bakal buah yang menjadi pendukung atau tempat duduknya bakal biji. Menurut letaknya, plasenta: Marginal letaknya pada tepi daun buah Laminal letaknya pada helaian daun buah Untuk bakal buah yang hanya terdiri atas 1 ruang: Parietal pada dinding bakal buah (dinding tepi daun atau dinding helaian daun) Sentral (axilis) di pusat/poros tengah-tengah rongga bakal buah Aksilar di sudut tengah terdapat dalam sudut pertemuan daun buah yang melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat bakal buah, bila bakal buah beruang > 2

62 Bakal biji (ovulum) Kulit bakal biji (integumentum) Badan bakal biji atau nuselus Kandung lembaga (saccus embryonalis) sel dalam nuselus yang mengandung sel telur Liang bakal biji (micropyle) jalan inti kelamin jantan yang nanti akan melebur dengan sel telur Tali pusar (funiculus) pendukung bakal biji yang menghubungkan bakal biji dengan plasenta/tembuni

63 Tangkai kepala putik (Stylus) Tangkai kepala putik berbentuk benang atau buluh berongga, mempunyai saluran (canalis stylinus) atau tidak Kepala putik (stigma) Merupakan bagian paling atas dari putik yang berfungsi menangkap serbuk sari. Bentuk putik: Seperti benang jagung Seperti bulu ayam padi Seperti bulu-bulu kecipir Bulat bunga jeruk besar, dsb

64 Kelenjar Madu (Nectarium) Madu di dalam bunga nectar Nektar bunga dihasilkan oleh kelenjar madu, berdasarkan asalnya: Kelenjar madu yang merupakan bagian khusus pada bunga Kelenjar madu yang terjadi dari salah suatu bagian bunga yang telah bermetamorfosis Kelenjar madu merupakan metamorphosis dari daun mahkota, benang sari dan bagian bunga lainnya

65

66 Terima kasih

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG LAPORAN PENELITIAN Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Morfologi Tumbuhan yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M. S. Oleh:

Lebih terperinci

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5 ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Kompetensi Dasar :2.1 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan Tumbuhan Dapat Berkembang Biak Secara Generatif Maupun Vegetatif 1. Tumbuhan Berkembang Biak

Lebih terperinci

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri kehidupan untuk mempertahankan jenisnya. Oleh karena itu berkembangbiak merupakan ciri yang melekat pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya. Hal ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya. Hal ini BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Keilmuan 1. Keanekaragaman Hayati Pengertian keanekaragaman hayati adalah variabilitas di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk interaksi ekosistem terestrial,

Lebih terperinci

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI Daftar Isi.. 1 Kata Pengantar.. 2 Standar Kompetensi. 3 Indikator Pembelajaran... 4 Tujuan Pembelajaran. 4 Bagian-bagian

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN (AKAR, BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH, DAN BIJI) I. A K A R Berdasarkan asalnya, akar ada 2 macam : 1. Akar Primer : Akar pertama yang tumbuh dari lembaga yang terkandung

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN LAIN PADA TUMBUHAN, METAMORFOSIS AKAR, BATANG, DAN DAUN

BAGIAN-BAGIAN LAIN PADA TUMBUHAN, METAMORFOSIS AKAR, BATANG, DAN DAUN BAGIAN-BAGIAN LAIN PADA TUMBUHAN, METAMORFOSIS a. Kuncup (gemma) AKAR, BATANG, DAN DAUN Kuncup adalah calon tunas, jadi terdiri atas calon batang dan calon daundaunnya. Tidak semua kuncup dapat berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Universitas Lambung Mangkurat adalah Universitas tertua di Kalimantan yang berlokasi di daerah dengan lahan rawa yang relatif luas yaitu 1,14 juta hektar dari total

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 1. Berikut ini organ penyusun sistem transportasi adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 Kunci Jawaban : A Organ penyusun sistem transportasi atau peredaran darah

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA

BAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA BAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA Bunga sangat penting untuk perkembangbiakkan tumbuhan karena pada bunga terdapat alat-alat reproduksi, yaitu putik dan benangsari. 1. Bagian-bagian Bunga Meskipun bentuk

Lebih terperinci

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya BAB 2 Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Pada hari Minggu, Nina dan Siti pergi ke rumah Dimas. Di sana, mereka melihat Dimas sedang bekerja membantu ayah Dimas memindahkan bibit mangga yang dibeli ayahnya

Lebih terperinci

MORFOLOGI TUMBUHAN TEMA 8

MORFOLOGI TUMBUHAN TEMA 8 MORFOLOGI TUMBUHAN TEMA 8 Dosen Pengampu : Dr. Siti Ramdiah, M.Pd. Semester : 2 (Dua) Kelompok 7 : Aulia Mahfuzah : 306.14.24.018 Muthaharoh : 306.14.24.009 Yenni Rama Savitri : 306.14.24.012 SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Jurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/

Jurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/ Mengenal ciri-ciri dan sifat umum pada kelompok Alismatales, Bromeliales dan Commeliales. dan Alismataceae, Bromeliaceae,Commeliaceae dan Pontederiaceae. DESY NITA AMALIA 1307025034 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) LAPORAN PENGAMATAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Botani Tumbuhan Berpembuluh yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S. Oleh Nur Azizah

Lebih terperinci

BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN

BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN Pada dasarnya tubuh tumbuh-tumbuhan tersusun atas 3 bagian pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium). Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obat Tradisional Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut,

Lebih terperinci

ini dinamakan bunga telanjang (flos nudus).

ini dinamakan bunga telanjang (flos nudus). Kelamin Bunga Berdasarkan alat kelaminnya bunga terbagi atas : Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus); yaitu bunga yang padanya terdapat benang sari maupun putik. Bunga berkelamin tunggal (unisexualis),

Lebih terperinci

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN BUNGA 5. GYNAECIUM 4. ANDROICEUM. Corolla. Pistillu m. Stamen. . PERIANTHIUM Calyx. Bakal Biji 2. RECEPTACUL UM 1.

BAGIAN-BAGIAN BUNGA 5. GYNAECIUM 4. ANDROICEUM. Corolla. Pistillu m. Stamen. . PERIANTHIUM Calyx. Bakal Biji 2. RECEPTACUL UM 1. BAGIAN-BAGIAN BUNGA Corolla. PERIANTHIUM Calyx 1. PEDICELLU S Pistillu m 5. GYNAECIUM 4. ANDROICEUM Stamen Bakal Biji 2. RECEPTACUL UM Bagian-bagian bunga: Tangkai bunga (pedicellus) Dasar bunga (receptakculum)

Lebih terperinci

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka( Lili paris (Chlorophytum comosum) Kingdom : plantae divisi : magnoliophyta kelas : liliopsida ordo :liliaceae family : anthericaceae genus :chlorophytum spesies : chlorophytum comusum var. vittatum Batang

Lebih terperinci

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI KELAS: VIII E KELOMPOK TIKUS NAMA ANGGOTA : I KADEK ANGGA PRIMANTARA PUTRA ( 1 ) NI PUTU BELDA KUSUMANING SRI DEWI ( 2

Lebih terperinci

Ciri-ciri Spermatohyta

Ciri-ciri Spermatohyta Ciri-ciri Spermatohyta Memiliki biji Memiliki jaringan pengangkut (xylem dan Floem) Dibedakan atas Gymnospermae (berbiji terbuka), dan Angiospermae (Berbiji tertutup) Gymnospermae (berbiji terbuka) berbiji

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Program Studi Jenjang Semester Jumlah SKS Mata Kuliah prasyarat Dosen : Morfologi Tumbuhan : BIO : Pendidikan Biologi/Biologi N.K : S1 : Ganjil/Genap

Lebih terperinci

Perbedaan antara ordo

Perbedaan antara ordo Perbedaan antara ordo Ordo Geraniales Bakal biji tenggelam dengan raphe ventral dan microphyle ke atas, atau tegak dengan raphe dorsal dan microphyle ke bawah Ordo Sapindales Bakal biji menggantung dengan

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Mars Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan Tumbuh-tumbuhan banyak ditemui di lingkungan sekitar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Konsep Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan. jantan dan alat kelamin betina. Baik tumbuhan ataupun hewan dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Konsep Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan. jantan dan alat kelamin betina. Baik tumbuhan ataupun hewan dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan 1. Pengertian Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pembiakan generatif (reproduksi generatif) adalah perkembangbiakan tumbuhan

Lebih terperinci

3. Arbei dan rumput teki berkembang biak secara vegetative alami menggunakan

3. Arbei dan rumput teki berkembang biak secara vegetative alami menggunakan SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 9. PERKEMBANGBIAKAN DAN PENYESUAIANDIRI MAKHLUK HIDUPLatihan soal 9.1 1. Amuba dan bakteri berkembangbiak dengan cara Vivipar Ovipar Fregmentasi Membelah diri Kunci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SDN 2 Gunungputri yang di dalamnya terdapat program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru di tuntut untuk

Lebih terperinci

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24 DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI

Lebih terperinci

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa. 6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. B. Kompetensi Dasar : 2.3. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. B. Kompetensi Dasar : 2.3. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan 38 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Negeri Ketanggan 02 Kelas/Semester : VI/2 Materi Pokok : Perkembangbiakan tumbuhan waktu : 2 x 35 menit ( pertemuan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1 1. Berikut ini merupakan beberapa fungsi daun pada tumbuhan, kecuali Tempat

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu : Menjelaskan ciri khas tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN 4. STRUKTUR MORFOLOGI ORGAN REPRODUKSI PADA TUMBUHAN

POKOK BAHASAN 4. STRUKTUR MORFOLOGI ORGAN REPRODUKSI PADA TUMBUHAN POKOK BAHASAN 4. STRUKTUR MORFOLOGI ORGAN REPRODUKSI PADA TUMBUHAN 1.1 Tumbuhan berbiji terbuka (Spermatophyta, Gymnospermae) Pada tumbuhan berbiji terbuka (Spermatophyta; Gymnospermae) alat reproduksi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3. SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3 1. Jenis organisme dan cara reproduksi yang tepat adalah... Jahe -Stolon

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 19. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWANLATIHAN SOAL BAB 19. Cangkok. Stek. Okulasi. Mengenten

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 19. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWANLATIHAN SOAL BAB 19. Cangkok. Stek. Okulasi. Mengenten SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 19. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWANLATIHAN SOAL BAB 19 1. Perkembangbiakan tanaman dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman ke batang tanaman lainnya yang sejenis

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini berlangsung sejak bulan September 2013 sampai dengan Juli 2014 di Desa Sotol Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. 3.2. Bahan dan Alat Bahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Salisilat 1. Struktur Kimia Asam Salisilat Struktur kimia asam salisilat dan turunannya dapat dilihat pada Gambar 2 : Gambar 2. Struktur kimia asam salisilat dan turunannya

Lebih terperinci

SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH

SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN TANAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH Gladiolus hybridus BOTANICAL DECONSTRUCTION Pemanfaatan Media Digital dalam Analisis Morfologi Tumbuhan LATAR BELAKANG Salah satu yang harus

Lebih terperinci

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw.

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw. DESKRIPSI TANAMAN Acriopsis javanica Reinw. Marga : Acriopsis Jenis : Acriopsis javanica Reinw Batang : Bulat mirip bawang Daun : Daun 2-3 helai, tipis berbentuk pita, menyempit ke arah pangkal Bunga :

Lebih terperinci

BIOLOGI BAB VI REPRODUKSI PADA TUMBUHAN

BIOLOGI BAB VI REPRODUKSI PADA TUMBUHAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VI REPRODUKSI PADA TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si Dra. Endah Peniati, M.Si Dr. Ning Setiati,M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik 1. Sumber Belajar Pengertian sumber belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III yaitu orang yang dapat dijadikan tempat bertanya tentang berbagai pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. Tumbuhan Dikotil (Tumbuhan Biji Berkeping Dua)

BAB II PEMBAHASAN. Tumbuhan Dikotil (Tumbuhan Biji Berkeping Dua) BAB II PEMBAHASAN Tumbuhan Dikotil (Tumbuhan Biji Berkeping Dua) A. Pengertian Tumbuhan Dikotil Tumbuhan Dikotil adalah tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup, berkotiledon dua, berakar tunggang, bagian

Lebih terperinci

Ini Dia Si Pemakan Serangga

Ini Dia Si Pemakan Serangga 1 Ini Dia Si Pemakan Serangga N. bicalcarata Alam masih menyembunyikan rahasia proses munculnya ratusan spesies tanaman pemakan serangga yang hidup sangat adaptif, dapat ditemukan di dataran rendah sampai

Lebih terperinci

MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE

MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE Ahmadin NIM.0905015050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2012 Botani Tingkat Tinggi 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE Mata Kuliah : Botani Tumbuhan Tinggi Dosen Pengampu : Rabiatul Adawiyah, M.Pd KELOMPOK 6 Aulia Mahfuzah : 306.14.24.018 Megawati : 306.14.24.003

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus

BAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Famili Cucurbitaceae merupakan salah satu anggota tumbuhan menjalar yang memiliki peran penting terutama dalam tumbuhan sayur. Anggota famili ini secara umum merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,

Lebih terperinci

Bioteknologi kultur jaringan dikembangkan karena adanya sifat khusus yang dimiliki oleh sel-sel tumbuhan, sifat tersebut adalah...

Bioteknologi kultur jaringan dikembangkan karena adanya sifat khusus yang dimiliki oleh sel-sel tumbuhan, sifat tersebut adalah... SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 19. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWANLatihan Soal 19.1 1. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif yang menghasilkan individu yang seragam adalah.... Stek dan cangkok Menempel

Lebih terperinci

Bab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun.

Bab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun. Bab 6 Struktur Tumbuhan Sumber: Encarta 2005 Gambar 6.1 Tumbuhan di taman Coba kamu perhatikan tumbuhan yang ada di sekitarmu! Tentunya keadaan tumbuhan tersebut berbedabeda, seperti ada yang batangnya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

LAMPIRAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 LAMPIRAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Nama Sekolah : SD Negeri Bandar 02 Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam ) Kelas / Semester : IV / 1 Alokasi Waktu : 5 X 35 menit A. Standar

Lebih terperinci

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi Analisis Materi Pembelajaran (AMP). RPP MATERI INDIKATOR Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, manusia melakukan pengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup itu

Lebih terperinci

BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup? Apa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan? Apakah metamorfosisi itu? Apakah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

tumbuhan di sekitar pelajaran 8

tumbuhan di sekitar pelajaran 8 pelajaran 8 tumbuhan di sekitar tuhan ciptakan aneka tumbuhan ada sayuran buah dan bunga semua berguna bagi manusia manusia wajib menjaga dan merawat tumbuhan yang tuhan beri sukakah kamu merawat tumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. : Spermatophyta. : Monocotyledonae. Species : Allium ascalonicum L.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. : Spermatophyta. : Monocotyledonae. Species : Allium ascalonicum L. BAB II TINJAUAN PUSTAKA D. Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) 1. Klasifikasi Menurut Rahayu, Estu dan Berlian (2006) Tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam golongan berikut : Divisi Subdivisi Class

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

SEJARAH DAN MANFAAT CENGKEH

SEJARAH DAN MANFAAT CENGKEH SEJARAH DAN MANFAAT CENGKEH Oleh : Nuryanti, SP BBPPTP Surabaya Pendahuluan Tanaman cengkeh, (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves adalah tangkai bunga kering

Lebih terperinci

BAB III CARA-CARA REPRODUKSI

BAB III CARA-CARA REPRODUKSI BAB III CARA-CARA REPRODUKSI Apa yang akan dipelajari? Bagaimanakah alat reproduksi pada tumbuhan dan hewan? Bagaimanakah cara perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan? Apa fungsi perkembangbiakan bagi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA DAN KLASIFIKASI BUAH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA DAN KLASIFIKASI BUAH PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI BUAH Arti Botani organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium) disebut buah sejati Arti Pertanian tidak terbatas yang terbentuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium 14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Ubikayu Dalam taksonomi tumbuhan, klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (tumbuhan)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih,

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN JARINGAN MERISTEM STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. CIRI-CIRI : 1.Dinding

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kacang Tanah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, diperkirakan dari lereng pegunungan Andes, di negara-negara Bolivia, Peru, dan

Lebih terperinci

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan. membahas. Struktur dan fungsi organ tumbuhan. Proses pengangkutan pada tumbuhan. Sistem jaringan pada tumbuhan

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan. membahas. Struktur dan fungsi organ tumbuhan. Proses pengangkutan pada tumbuhan. Sistem jaringan pada tumbuhan Bab VII STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN Tujuan Pembelajaran - Kamu dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan. - Kamu dapat mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERKEMBANGAN TUMBUHAN STRUKTUR MORFOLOGI BUNGA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERKEMBANGAN TUMBUHAN STRUKTUR MORFOLOGI BUNGA LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERKEMBANGAN TUMBUHAN STRUKTUR MORFOLOGI BUNGA Disusun Oleh: Dwi Indah Prawesti (13308141002) Lisne Irawati (133081410 ) Mesa Septiani W (133081410 ) Wiwit Nur Hidayah (13308141006)

Lebih terperinci

FISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan. Delayota Science Club April 2011

FISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan. Delayota Science Club April 2011 FISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan Delayota Science Club April 2011 Reproduksi Tumbuhan Tumbuhan melakukan perkembangbiakan (reproduksi) sebagai bagian dari siklus hidupnya. Reproduksi tumbuhan dibagi

Lebih terperinci

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

Neneng Dewi Wahyuni,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas

Neneng Dewi Wahyuni,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( SIKLUS I ) Sekolah : SD Negeri 1 Bunder Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas / Semester : IV / I Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi : 2. Memahami

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili

Lebih terperinci

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam iptek hortikultura Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam Buah pepaya telah menjadi buah trend setter sejak beredarnya beberapa varietas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang (Musa spp.) Indonesia pisang merupakan tanaman yang sangat penting karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Pisang adalah tanaman herba yang berasal

Lebih terperinci

CIRI CIRI KACANG TANAH

CIRI CIRI KACANG TANAH CIRI CIRI KACANG TANAH 1. Kacang tanah (Arachis hypogaea) adalah tanaman dari keluarga kacang polong, satu famili dengan tanaman pangan lain seperti lentil, kacang kedelai dan buncis. 2. Meskipun dari

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya Pepaya (Carica papaya L.) adalah tanaman yang berasal dari daerah Amerika tropis. Tanaman ini termasuk dalam ordo Caricales, famili Caricaceae, dan genus Carica

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN MODUL II TEKNIK PERSILANGAN BUATAN 2.1 Latar Belakang Keragaman genetik merupakan potensi awal di dalam perbaikan sifat. Salah satu upaya untuk memperluas keragaman genetik ialah melalui persilangan buatan

Lebih terperinci

: kemampuan organisme untuk menghasilkan kembali individu baru

: kemampuan organisme untuk menghasilkan kembali individu baru Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Reproduksi Tumbuhan Biji

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I 32 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I Nama Sekolah : SD Negeri Simpar Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : IV (empat)/i (satu) Waktu : 3 x 35 menit (1 x pertemuan) Pelaksanaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah Secara garis besar kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak dan menjalar. Kacang tanah tipe tegak percabangannya lurus atau sedikit miring ke atas.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Kecicang PENCIPTA : Ni Ketut Rini Astuti, S.Sn., M.Sn PAMERAN International Exhibition International Studio for Arts & Culture FSRD ALVA Indonesia of

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna TINJAUAN PUSTAKA Tanah Gambut Tanah gambut terbentuk dari bahan organik sisa tanaman yang mati diatasnya, dan karena keadaan lingkungan yang selalu jenuh air atau rawa, tidak memungkinkan terjadinya proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman merambat termasuk dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman merambat termasuk dalam famili II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Melon 2.1.1 Botani Tanaman Melon Melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman merambat termasuk dalam famili Cucurbitaceae genus Cucumis. Tanaman melon berasal dari Lembah Panas

Lebih terperinci

Perdu Perdu Perdu Herba Herba Liana Ruang lingkup Dendrologi Peranan dendrologi dalam kehutanan

Perdu Perdu Perdu Herba Herba Liana Ruang lingkup Dendrologi Peranan dendrologi dalam kehutanan BAB I PENDAHULUAN Dendrologi menurut Harlow dan Harrar (1969) didefinisikan sebagai: Ilmu yang mempelajari tentang pohon atau ilmu yang mempelajari taksonomi tumbuhan berkayu termasuk pohon, perdu dan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Tanaman salak yang digunakan pada penelitian ini adalah salak pondoh yang ditanam di Desa Tapansari Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci