BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan Pembiayaan Oto ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi Perkembangan pembiayaan Oto ib Hasanah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 mengalami perkembangan yang cukup baik. Dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Total pembiayaan dan jumlah Oto ib Hasanah Tahun Jumlah nasabah Total pembiayaan 2013 3 Rp 263,199,510 2014 10 Rp 755,713,001 2015 15 Rp 1,292,632,304 2016 21 Rp 2,196,862,442 Sumber: BNI Syariah 2016 Total jumlah pembiayaan di tahun 2013 yaitu Rp 263,199,510 dengan jumlah nasabah yaitu 3 orang, untuk tahun 2014 total jumlah pembiayaanya sebesar Rp 755,713,001 dengan jumlah nasabahnya yaitu 10 orang, pada tahun 2015 total jumlah pembiayaannya sebesar Rp 1,292,632,304 dengan jumlah nasabah yaitu 15 orang, sedangkan di tahun 2016 total jumlah pembiayaan sebesar Rp 2,196,862,442 sedangkan jumlah nasabahnya sebesar 21 orang. 46
47 Grafik 4.1 Perkembangan pembiayaan Oto ib Hasanah tahun 2013-2016 Perkembangan pembiayaan Oto Jumlah Pembiayaan Rp2.500.000.000,00 Rp2.000.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.000.000.000,00 Rp500.000.000,00 Rp- Rp2.196.862.442,00 Rp1.292.632.304,00 Rp755.713.001,00 Rp263.119.510,00 2013 2014 2015 2016 Tahun 2013 2014 2015 2016 Sumber: BNI Syariah 2016 Adanya peningkatan total pembiayan dan jumlah nasabah pada pembiayaan oto hasanah dari tahun ke tahun dikarenakan: 1. Dengan semakin berkembangnya BNI Syariah, khususnya BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi, Pada pembiayaan Oto lebih tersosialisasi, sehingga masyarakat semakin banyak yang mengetahui mengenai pembiayaan Oto tersebut. 2. Adanya keunggulan fitur-fitur dari pembiayaan Oto ib Hasanah dibandingkan dengan pembiayaan Oto lainnya. 3. Banyaknya minat masyarakat akan kebutuhan konsumtif seperti kendaraan bermotor dan mobil, untuk aktivitas sehari-hari juga untuk usaha mereka. Perkembangan pembiayaan Oto IB Hasan di BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi dengan Akad Murabahah
48 Grafik 4.2 Pertumbuhan pembiayaan Oto ib Hasanah tahun 2013-2016 Pertumbuhan 200,00% 180,00% 160,00% 140,00% 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Pertumbuhan Oto 187,21% 71,04% 69,95% 2013 ke 2014 2014 ke 2015 2015 ke 2016 Tahun 2013 ke 2014 2014 ke 2015 2015 ke 2016 Sumber: BNI Syariah 2016 Total pembiayaan dan jumlah nasabah untuk produk Oto ib Hasanah terus meningkat, dan jika ditinjau dari data pembiayaan pada tahun 2013 ke 2014 sebesar 187,21% dan tahun 2014 ke tahun 2015 sebesar 71,04% sedangkan dari tahun 2015 ke tahan 2016 sebesar 69,95%. Jadi dapat disimpulkan pertumbuhan dari tahun ke tahun untuk Oto ib Hasanah di BNI Kantor Cabang Bekasi mengalami penurunan, walaupun masih dalam kategori positif. 4.2 Keuntungan (Margin) Besar keuntungan atau margin dalam akad jual beli murabahah dapat dinyatakan dalam nominal rupiah atau dalam bentuk presentase dari harga pembeliannya, misalnya Perkembangan pembiayaan Oto IB Hasan di BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi dengan Akad Murabahah
49 10% atau 20%. Margin yang ditetapkan BNI Syariah pada pembiayaan Oto syariah yaitu berdasarkan jangka waktu yang ingin diambil, yaitu jangka waktu dalam dua tahun sebesar 7,62%, jangka waktu dalam tiga tahun sebesar 7,68%, jangka waktu dalam empat tahun sebesar 7,79%, jangka waktu dalam lima tahun sebesar 7,92%. (Sumber: BNI Syariah) 4.3 Prosedur pembiayaan Oto ib Hasanah BNI Kantor Cabang Bekasi 4.3.1 Syarat dan ketentuan dalam pengajuan pembiayaan Oto ib Hasanah di BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi Macam-macam syarat dan ketentuan dalam pengajuan pembiayaan Oto ib Hasanah yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a. Warga Negara Indonesia b. Usia minimal 21 tahun dan maksimal sampai dengan saat pensiun pembiayaan harus lunas. c. Berpenghasilan tetap dan masa kerja minimal 2 tahun. d. Mengisi formulir dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan. Ketentuan Biaya: a. Biaya Administrasi b. Asuransi : Jiwa dan Kerugian c. Notaris, Meterai, dll : Sesuai ketentuan yang berlaku *Biaya sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Keunggulan: a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan prinsip syariah. b. Minimal pembiayaan Rp. 5 Juta dan maksimum Rp.1 Milyar.
50 c. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 5 tahun. d. Uang muka ringan dan khusus kendaraan bermotor roda 2 dengan pola kerja sama uang muka tidak diwajibkan. e. Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas. f. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI Konvensional. 4.3.2 Perhitungan dalam pembiayaan Oto ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi Contoh kasus mengenai perhitungan angsuran yang ada di BNI Syariah Cabang Bekasi, yaitu: Bapak Ravi adalah seorang pengusaha batik dengan omset penjualan sebesar Rp 8.000.000 per bulan.bapak Ravi ingin mengajukan pembiayaan untuk membeli mobil kepada BNI Syariah Cabang Bekasi yaitu mobil avanza dengan harga Rp 150.000.000 dan dengan jangka waktu 5 tahun. Kemudian bapak Ravi membayar uang muka kepada BNI Syariah Cabang Bekasi sebesar Rp 50.000.000. Berapakah pembiayaan yang bapak Ravi dapat dan berapakah angsuran pembiayaan per bulan bapak Ravi yang harus dibayarkan kepada bank? Penyelesaian: Harga Mobil : Rp 150.000.000 Uang Muka : Rp 50.000.000 Pembiayaan : Rp 100.000.000
51 Jangka Waktu : 5 Tahun Margin Berlaku : 7,92% (flat)/tahun a. Pokok pembiayaan + Margin = Rp 100.000.000 + (Rp 100.000.000 x 7,92% x 5 tahun) = Rp 100.000.000 + Rp 39.600.000 = Rp 139.600.000 b. Ansuran per bulan = Rp 139.600.000/ (12 bulan x 5 tahun) = Rp 139.600.000/60 = Rp 2.326.667 Jadi, pokok pembiayaan yang diberikan BNI Syariah adalah Rp 139.600.000 dengan margin sebesar Rp 39.600.000. Lalu angsuran per bulan yang harus dibayar oleh bapak Ravi sebesar Rp 2.326.667. 4.4 Strategi pemasaran pembiayaan Oto ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi Strategi dalam memasarkan pembiayaan Oto ib Hasanah dilakukan agar pembiayaan Oto semakin dikenal oleh masyarakat luas dan juga dapat lebih berkembang lagi untuk kedepannya, sehingga meningkatkan penjualan pada pembiayaan Oto. Dari perkembangan 4 tahun terakhir mengenai pembiayaan Oto mengalami peningkatan dari jumlah dan juga total pembiayaan. Yang artinya strategi pemasaran yang dilakukan BNI Syariah dalam
52 memasarkan pembiayaan Oto menggunakan teori marketing mix 7P telah berhasil. Macam-macam pemasaran strategi yang telah dilakukan oleh BNI Syariah, yaitu sebagai berikut: 1. Product (Produk) Produk merupakan aspek utama dalam perusahaan. Produk yang ditawarkan oleh BNI Syariah adalah pembiayaan Oto yaitu pembiayaan konsumtif berupa pembiayaan mobil dan motor baik bekas maupun baru. Produk ini memiliki perbedaan dengan produk pembiayaan pada bank konvensional. Diantaranya yakni selain sistem operasional syariah yang menggunakan bagi hasil yang berbeda dengan sistem konvensional yang menggunakan bunga, syarat yang mudah, jangka waktu yang lama, dan menggunakan akad murabahah. Tentunya hal ini merupakan kelebihan dari produk pembiayaan Oto ib Hasanah. Selain itu pihak dari BNI Syariah cabang Bekasi memberikan asuransi kepada nasabah pembiayaan Oto ib Hasanah. Dengan demikian masyarakat akan merasa tenang dimasa yang akan datang meskipun kondisi ekonomi sedang tidak baik. 2. Price (Harga) Harga atau biaya untuk pembiayaan Oto ib Hasanah calon nasabah dapat memperoleh pembiayaan Rp 5.000.000 sampai dengan Rp 1.000.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan 5 tahun dan sesuai dengan jangka waktu yang berlaku. Mengenai angsuran lebih murah dibandingkan dengan bank konvensional dan angsuran yang dibayarkan tetap tidak berubah setiap bulannya sampai akhir pembayaran atau sampai lunas. Untuk pembiayaan dibawah Rp 5.00.000.000 maka uang muka sebesar 30% sedangkan pembiayaan diatas Rp 5.00.000.000 maka uang muka sebesar 40%. Namun bagi kendaraan roda dua tidak
53 diwajibkan uang muka. Tujuan diberlakukan sistem harga pada produk pembiayaan Oto ib Hasanah Kantor Cabang Bekasi agar masyarakat dapat memilih jumlah nominal pembiayaan yang diinginkan. Selain itu juga agar dapat bersaing dengan bank syariah lain maupun bank konvensional. 3. Promotion (Promosi) Bentuk promosi yang dilakukan oleh BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi adalah dengan membagikan brosur secara langsung kepada masyarakat dan calon nasabah, bekerja sama dengan beberapa dealer, menerangkan dan memberikan penjelasan secara langsung kepada calon nasabah tentang produk pembiayaan Oto ib Hasanah yang dikenal dengan istilah personal selling. Sehingga memudahkan bagi calon nasabah untuk bertanya dan memperoleh informasi, serta BNI Syariah mempromosikan produk pembiayaan oto ini melalui media sosial seperti facebook dan website. 4. Place (Tempat) BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi yang berlokasi di Komplek Sentra Niaga jalan Jend. A. Yani Blok A6 No. 3-3A Bekasi Selatan, dianggap strategis karena berada didepan jalan raya kota Bekasi. Keunggulan dari tempat berdirinya BNI Syariah yaitu: sarana yang mudah dijangkau oleh saranan transportasi umum maupun dengan kendaraan pribadi, lokasi yang dapat dilihat dengan jelas, banyak kendaraan yang lalu lintas serta dekat dengan pemukiman warga. Dengan lokasi yang strategis itu memudahkan BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi melakukan kegiatan distribusinya.
54 5. Planning or Marketing Process (Proses Pemasaran) Adapun transaksi pembiayan Oto ib Hasanah di BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi dilakukan dengan proses pelayanan yang cepat dan persyaratan yang mudah. Dimana kemudahan dan kecepatan dalam melayani nasabah sangat diperhatikan. 6. People (Target pemasaran) Dalam menetapkan meningkatkan aktivitas dan presentasi karyawannya, BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi memberikan kegiatan berupa pembekalan ilmu marketing melalui seminar, pelatihan dan workshop, yakni yang diadakan 3 bulan sekali atau setiap memasuki jejang atau tingkatan yang lebih tinggi. Hal ini penting mengingat besarnya peranan seorang marketer, sehingga dia mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan dan perusahaan. Serta customer service yang dapat menjelaskan produk pembiayaan Oto ini dengan baik sehingga nasabah merasa puas akan kinerja para karyawan BNI Syariah. 7. Partners (Mitra) Pada pembiayaan Oto ib Hasanah di BNI Syariah ini melakukan kerjasama dengan semua pihak dealer, yang menjadikan nasabah dapat memilih dealer yang diinginkan. Tidak hanya berfokus pada satu atau dua dealer saja. 2.3 Kendala kendala yang dihadapi dalam pemasaran pembiayaan Oto ib Hasanah di BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi Pemasaran produk khususnya pada bank mengalami persaingan yang semakin ketat, baik itu bank syariah maupun bank konvensional. Persaingan yang ketat membuat bank
55 berlomba-lomba dalam menciptakan pemasaran yang kreatif untuk menarik minat nasabah dalam memilih produk pembiayaan. Namun, tidak semua pemasaran yang dilakukan oleh bank dapat berjalan dengan lancar. Tidak sedikit bank kesulitan dalam proses pemasarannya, banyaknya hambatan yang membuat bank kesulitan dalam memasarkan produknya. Salah satu pembiayaan dari BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi yang kurang diminati oleh masyarakat adalah pembiayaan Oto ib Hasanah yang berupa fasilitas pembiayaan konsumtif untuk pembelian kendaraan bermotor, pembiayaan Oto ib Hasanah ini mengalami banyak tantangan serta memiliki banyak kendala juga didalam pemasarannya, dan tentu saja semakin ketatnya persaingan antar bank sangat mempengaruhi perkembangannya. Untuk dapat bersaing dengan pembiayaan kendaraan bermotor dari bank lainnya, BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi harus melakukan teknik pemasaran dengan seefektif mungkin. Selain teknik pemasaran seperti apa yang cocok untuk diterapkan oleh bank, bank juga harus mengetahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi. Kendala yang dihadapi oleh BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi dalam memasarkan pembiayaan Oto ib Hasanah diantaranya adalah: a. Minimnya pemahaman masyarakat tentang perbankan syariah b. Banyaknya bank lain yang mengeluarkan produk sejenis baik bank syariah maupun bank konvensional c. Pihak dealer yang mempunyai pembiayaan sendiri Menurut staf pemasaran pembiayaan di BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi, cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi kendala-kendala tersebut adalah dengan berinteraksi
56 langsung dengan nasabah seperti door to door kepada nasabah dan membagikan berupa brosur. Namun tetap saja masih banyak masyarakat yang melakukan kegiatan pembiayaan kendaraan bermotor secara langsung kepada dealer yang diinginkan.