METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk menurunkan angka kematian anak. Salah satu indikator angka

BAB 1 PENDAHULUAN. selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali

EFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT TEKNIK KERING DAN TERBUKA TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI KOTA BANJARBARU

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

Diah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Saver (MPS) di

PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT ANTARA PERAWATAN KASA TOPIKAL ASI DAN KASA STERIL DI WILAYAH KERJA BPM ISTIQOMAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015

Vol 1 No 2 Tahun 2017 ISSN

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta DEVY ISTIQOMAH

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT DI BPM NY.DIAH COLTINA, KENDAL. ARTIKEL

PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI

Tali Pusat Pada Janin

PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO

Puji Astutik STIKes Satria Bhakti Nganjuk ABSTRAK

Endang Wahyuningsih, Sri Wahyuni ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir

Dwi Sogi Sri Redjeki 1, Husin Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. ABSTRAK

PERBANDINGAN PENGGUNAAN TOPIKAL ASI DENGAN PERAWATAN KERING TERHADAP LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya hidup dalam lingkungan dan berperilaku hidup sehat, memiliki

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI NEONATORUM DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan

GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita dalam usia reproduksi yaitu usia tahun baik yang berstatus kawin, janda maupun

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. pusat yang kurang bersih, (Ratri Wijaya,2006). Menurut The World Health Report 2008, angka kematian bayi di

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR DENGAN BENANG TALI DAN UMBILICAL CORD CLEM

Differences In Placenta Cords Healing on Newborn Between Treated With or Without Alcohol 70% In Purwosari, Pasuruan

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3).

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan melaksanakan upaya dalam peningkatan kesehatan ibu dengan

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR PADA PERAWATAN TALI PUSAT DI BPM Ny. INDAH PURWATI.SST.M.M.Kes DESA SIDOKATON KECAMATAN KUDU KABUPATEN JOMBANG

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

RERATA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BERDASARKAN JENIS PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2009

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BAYI DI RUMAH BERSALIN NURHIKMAH DESA KUWARON GUBUG GROBOGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT KERING BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

HUBUNGAN PARITAS DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR OLEH IBU POSTPARTUM DI KLINIK BERSALIN HJ. S. TARIGAN DI KOTA PANGKALPINANG

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI TERHADAP POLA PANTANG MAKAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGDOWO KLATEN

ANALISA PENGETAHUAN IBU NIFAS TERHADAP TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR THE ANALYSIS OF OF POSTPARTUM MOTHER TO KNOWLEDGE THE DANGER SIGNS OF NEW BORN

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak. Abstract

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI DI PKD KASIH BUNDA POPONGAN, GERDU, KARANG- PANDAN

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

SURAT PERNYATAAN CONTENT VALIDITY

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

Penulis. Eprila1, Hasbiah Muhayan2, Dian Lestari3. Data Penulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI DESA GASOL KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR ABSTRAK

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET DAN PENJELASAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU MENGENAI PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IKTERUS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

Volume 4 / Nomor 2 / November 2017 ISSN : TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG HIPOTERMI PADA BAYI

GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA


HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Hidayah, et al., Gambaran Ibu Nifas Tentang...

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA NEONATUS DENGAN IBU PASCA SECTIO CAESAREA DI RUANG MAWAR RSUD dr.doris SYLVANUS, PALANGKA RAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

Pelepasan Tali Pusat dan Omphalithis Kajian terhadap Perawatan dengan Air Susu Ibu, Alkohol 70% dan Teknik Kering Terbuka

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara gram,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kandungan dengan plasenta. Saluran ini biasanya terdiri dari tiga pembuluh

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum

Erlin Juliandini 1, Rina Suparyanti 2, Sugianto 3

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Di Amerika Serikat, frekuensi Perdarahan Defisiensi Vitamin K (PDVK)

Transkripsi:

METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN Fitri Yuliana 1, Mahpolah 2, Debby Rosyana*, 1 Dosen, Stikes Sari Mulia 2 Dosen, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin *Korespondensi Penulis: Telp: 0857-5425-6697, E-mail: debbyociyana@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang: Perawatan tali pusat secara benar dapat mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat bayi baru lahir. Perawatan tali pusat secara terbuka di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin telah dilakukan sejak ±10 tahun terakhir dan tidak pernah dilaporkan adanya kejadian infeksi tali pusat pada bayi. Tujuan : Mengidentifikasi metode perawatan tali pusat terbuka di RSUD. Ulin Banjarmasin Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan populasi seluruh bayi sakit selama satu bulan terkahir dan diambil secara Accidental Sampling sebanyak 35 bayi serta data dianalisis secara univariat. Hasil : Metode perawatan tali pusat secara terbuka memiliki rata-rata pelepasan tali pusat > 7 hari (60%) dan 5 7 hari (40%). Simpulan : Rata-rata pelepasan tali pusat pada bayi dengan perawatan tali pusat secara terbuka di RSUD. Ulin 60% lebih lambat (> 7hari). Kata Kunci : Perawatan tali pusat terbuka, Pelepasan tali pusat, Bayi Baru Lahir 19

ABSTRACT Background : Proper cord treatment be able to prevent infection of the newborn's umbilical cord. Open umbilical cord treatment at Ulin Hospital Banjarmasin has been conducted since 10 years and never reported any incidence of cord infection to infants. Objective : Identify open umbilical cord treatment methods at Ulin Hospital Banjarmasin Method : This study used a quantitative descriptive approach with population of all sick infants during the last one month and taken by Accidental Sampling as many as 35 infants as well as data analyzed by univariat. Results : The umbilical cord treatment method has an average cord release of > 7 days (60%) and 5-7 days (40%). Conclusion : The average release of umbilical cord in infants by open umbilical cord treatment at Ulin Hospital was 60% slower (> 7 days). Keywords : Open umbilical cord treatment, Release of the umbilical cord, Infants 20

PENDAHULUAN Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan yang bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi (Afrina, 2011). Teknik perawatan tali pusat yang tidak benar akan menimbulkan infeksi tali pusat. Adapun tanda-tandanya antara lain suhu tubuh bayi panas, bayi tidak mau minum, tali pusat bengkak, merah dan berbau. Sehingga perawatan tali pusat perlu diperhatikan. Kebudayaan di masyarakat yang mempengaruhi pengetahuan ibu dalam merawat tali pusat menyebabkan ibu masih takut atau ragu-ragu merawat tali pusat bayi mereka sehingga ibu masih berperilaku salah dalam merawat tali pusat bayi dengan menaburi tali pusat menggunakan kunyit atau daun- daunan sehingga memungkinkan berkembangnya spora Clustridium yang dapat menyebabkan infeksi pada neonatus. Perawatan tali pusat yang baik merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi neonatal (Novi, 2015). Data WHO tahun 2015 disebutkan bahwa kasus tetanus neonaturum di Indonesia Tahun 2014 dilaporkan terdapat 84 bayi dari 15 provinsi dengan jumlah meninggal 54 bayi dengan faktor risiko perawatan tali pusat dengan alkohol atau iodium sebanyak 15 bayi, tradisional sebanyak 32 bayi, lain-lain sebanyak 26 bayi, dan yang tidak diketahui cara perawatan tali pusatnya sebanyak 7 bayi. Hasil rekapitulasi data kematian bayi di wilayah Kalimantan Selatan juga masih tinggi meski terus menurun.pada tahun 2012 tercatat 67 bayi meninggal, 2013 sebanyak 84 bayi, 2014 73 bayi dan 2015 55 kematian bayi. Kemudian sampai bulan Juli 2016 angka kematian bayi sebanyak 25 orang dan diketahui bahwa penyebab kematian bayi yang terbanyak dikarenakan bayi lahir dengan berat rendah tercatat 10 kasus dan penyebab lain terdapat 15 kasus (Dinkes Prov Kalsel, 2016). Salah satu penyebab kematian yang terjadi pada bayi ialah tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum disebabkan oleh basil Clostridium tetani, masuk ke tubuh melalui luka akibat pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril dan teknik perawatan tali pusat yang salah (Kemenkes RI, 2014). Hasil rekapitulasi data di ruang bayi di RSUD Ulin tiga bulan terakhir pada tahun 2016 2017 terdapat 212 kelahiran bayi dengan rincian jumlah bayi sakit yang dirawat di ruang bayi selama 1 bulan sekitar 90 bayi dilakukan perawatan tali pusat secara terbuka dan pelepasan tali pusat terjadi sekitar 3 4 hari. Metode perawatan tali pusat secara terbuka ini telah diterapkan selama ± 10 tahun dan tidak pernah dilaporkan adanya kejadian infeksi tali pusat pada bayi. Berdasarkan uraian masalah tersebut maka dapat diteliti bagaimana metode perawatan tali pusat pada bayi di RSUD. Ulin Banjarmasin. 21

BAHAN DAN METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, jenis penelitian desktiptif yaitu penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangs berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau (Sugiyono, 2013). Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi sakit yang dirawat di ruang Bayi pada bulan Pebruari 2017 sebanyak 53 bayi. Sampel penelitian diambil menggunakan Accidental Sampling sebanyak 35 bayi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar cek list dengan cara studi dokumentasi dan pengamatan secara langsung kemudian data dianalisis secara univariat yaitu dengan membuat distribusi frekuensi pelepasan tali pusat bayi yang dirawat secara terbuka. HASIL Selama satu bulan didapatkan sebanyak 35 bayi sakit yang dilakukan perawatan tali pusat secara terbuka di ruang bayi RSUD Ulin Banjarmasin. Hasil penelitian didapatkan bayi sakit yang dilakukan perawatan tali pusat secara terbuka memiliki rata-rata pelepasan tali pusat selama > 7 hari (60%) dan selama 5 7 hari (40%), dan tidak ditemukan pelepasan tali pusat < 5 hari. PEMBAHASAN Pengeringan dan pelepasan tali pusat dipermudah karena terpapar udara sehingga dalam 24 jam warna putih tali pusat menghilang dan berubah menjadi kuning kecoklatan atau kehitaman menjadi kering dan kaku. Pemisahan yang terjadi antara pusat dan tali pusat dapat disebabkan oleh keringnya tali pusat atau diakibatkan oleh terjadinya inflamasi karena terjadi infeksi bakteri. Pada proses pemisahan secara normal jaringan yang tertinggal sangat sedikit, sedangkan pemisahan yang dilakukan oleh infeksi masih menyisakan jaringan dalam jumlah banyak dan waktu terlama adalah 175 jam atau 7,3 hari (Novi, 2015). Sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal saat ini yang dikembangkan di Indonesia bahwa untuk perawatan tali pusat tidak boleh diberikan zat atau obat apapun, dan dibiarkan terbuka. Metode perawatan tali pusat yang dibiarkan terbuka merupakan metode perawatan tali pusat yang sekarang dianjurkan dengan tetap memperhatikan latar belakang riwayat kelahiran (Sukarni, 2012). Perawatan tali pusat di RSUD Ulin menggunakan perawatan tali pusat secara terbuka dan sudah diterapkan ±10 tahun yang lalu sampai sekarang, dan tidak ditemukan kejadian infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat yang dilakukan di ruang bayi (tertatai) RSUD Ulin Banjarmasin hanya membersihkan tali pusat bayi dengan sabun dan air saja kemudian dengan membiarkan tali pusat mengering atau tidak membungkus tali pusat agar bisa mempercepat pelepasan tali pusat. Hasil identifikasi diperoleh informasi bahwa rata-rata pelepasan tali pusat pada keseluruhan bayi sekitar 4-7 hari dan > 7 hari tetapi hasil 22

penelitian didapatkan tidak ada pelepasan tali pusat bayi <5 hari. Hasil pengamatan pada saat penelitian bayi yang mengalami pelepasan tali pusat 5 7 hari rata-rata dirawat di dalam box bayi saja sehingga tali pusatnya sering terpapar oleh udara maka sangat mempengaruhi pelepasan tali pusat. Kemudian rata-rata pelepasan tali pusat > 7 hari rata-rata dirawat didalam inkubator dan tidak dimandikan hanya dikompres saja kemudian tali pusatnya jarang dibersihkan dan jarang terpapar oleh udara sehingga sangat mempengaruhi lama pelepasan tali pusat pada bayi. Meskipun pelepasan tali pusat bayi banyak ditemukan oleh peneliti > 7 hari tetapi hal ini tidak membahayakan bagi kondisi bayi karena tidak ditemukan tandatanda infeksi tali pusat pada bayi. Sedangkan menurut teori beberapa sumber mengatakan pelepasan tali pusat bayi berkisar antara 5-10 hari dan ada juga yang mengatakan 6-7 hari, tetapi lepasnya tali pusat dapat pula terjadi dalam 2 minggu setelah lahir (Novi, 2015). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2015) menunjukkan bahwa waktu lepasnya tali pusat bayi menggunakan perawatan terbuka memiliki rata-rata pelepasan tali pusat 5 7 hari (70%) dan < 5 hari (30%). Rerata waktu lepas tali pusat bayi yang dirawat dengan perawatan terbuka lebih cepat yaitu 5-10 hari. Hasil penelitian Sukarni (2012) menunjukkan bahwa rata rata lama pelepasan tali pusat pada kelompok yang dirawat secara terbuka adalah 5,6 hari. Hasil penelitian Azizah (2015) dan Sukarni (2012) berbeda dengan penelitian ini karena karakteristik bayi yang diteliti pada penelitian ini adalah bayi sakit. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kami ucapkan kepada Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mulia yang telah memberikan dukungan dalam melakukan penelitian dan Direktur RSUD. Ulin Banjarmasin yang telah memfasilitasi tempat penelitian. DAFTAR PUSTAKA Afrina, E. 2011. Perawatan Tali Pusat pada Bayi. Jakarta: Salemba Medika Azizah R. Ayu, Nirmasari C., Andayani A., 2015. Perbedaan Waktu Lepasnya Tali Pusat yang Dibungkus dengan Kasa Steril dan Perawatan Terbuka pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa Kabupaten Semarang. Semarang: Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo http://www.perpusnwu.web.id/karyailmia h/documents/4671.doc diakses tanggal 09 Januari 2017 Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, 2016. Profil Kesehatan Kalimantan Selatan Banjarmasin Tahun 2016. Banjarmasin: Dinkes Provinsi Kal-Sel Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI Novi, 2015. Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat antara Perawatan Kasa Topikal ASI dan Kasa Steril di Wilayah Kerja BPM Istiqomah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015. Jawa Tengah: STIKES Ngudi Waluyo Ungaran http://www.scribd.com/document/323345 597/4458 diakses tanggal 09 Januari 2017 23

Sukarni D., Eprila, Indah P.S., 2012. Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat antara Perawatan Terbuka dan Tertutup pada Bayi Baru Lahir di BPM Soraya Kecamatan Kemuning Palembang Tahun 2012. Palembang: Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang https://www.scribd.com/document/34361 5570/3-Jurnal-Diah-Sukarni-Eprila- Indah-Puji-pdf diakses tanggal 09 Januari 2017 Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta 24