BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk menurunkan angka kematian anak. Salah satu indikator angka
|
|
- Suryadi Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan pada periode adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yaitu meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak (Kemenkes, 2015). Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk menurunkan angka kematian anak. Salah satu indikator angka kematian yang berhubungan dengan anak yakni Angka Kematian Neonatal (AKN). Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena kematian neonatal memberi kontribusi terhadap 59% kematian bayi (Kemenkes, 2015). Salah satu penyebab kematian adalah infeksi. Jika tidak meninggal, keadaan ini akan meninggalkan masalah bayi dengan cacat (Prawirohardjo, 2010). Salah satu penyebab infeksi yang terjadi pada bayi ialah tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril dan teknik perawatan tali pusat yang salah (Kemenkes, 2015). Data World Health Organization (WHO) (2015) bahwa kematian neonatal yang diakibatkan oleh tetanus neonatorun berdasarkan data WHO tahun 2015 untuk negara bagian Asia Tenggara sebanyak 581 bayi (WHO, 1
2 2 2015). Sedangkan, kasus Tetanus neonatorum di Indonesia Tahun 2014 dilaporkan terdapat 84 bayi dari 15 provinsi dengan jumlah meninggal 54 bayi dengan faktor risiko perawatan tali pusat dengan alkohol atau iodium sebanyak 15 bayi, tradisional sebanyak 32 bayi, lain-lain sebanyak 26 bayi, dan yang tidak diketahui cara perawatan tali pusatnya sebanyak 7 bayi. Case Fatality Rate (CFR) tetanus neonatorum pada tahun 2014 sebesar 64,3%, meningkat dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 53,8% (Kemenkes, 2014). Tahun 2014 di Provinsi Jawa Tengah terdapat 2 kasus tetanus neonatorum. Kabupaten atau kota yang melaporkan adanya kasus tersebut, yaitu Kota Semarang sebanyak 1 kasus dan Kabupaten Brebes sebanyak 1 kasus (Dinkes Jateng, 2014). Hasil penelitian Azizah (2015) menunjukkan bahwa waktu lepasnya tali pusat bayi yang dibungkus dengan kassa steril paling lama lepasnya (>7 hari) terdapat 4 responden (40%) dan tali pusat yang lepasya normal (5-7 hari) sebanyak 6 responden (60%). Hasil penelitian yang menggunakan perawatan terbuka waktu lepasnya paling cepat (<5 hari) terdapat 3 responden (30%) dan tali pusat yang lepasnya normal (5-7 hari) terdapat 7 responden (70%). Rerata waktu lepas tali pusat bayi yang dibungkus dengan kassa steril adalah 7,30 hari, sedangkan rerata waktu lepas tali pusat bayi yang dirawat dengan perawatan terbuka lebih cepat yaitu 5,10 hari. Keaslian penelitian dapat dilihat dari beberapa penelitian yaitu Sukarni (2012) dengan judul Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat antara Perawatan Terbuka dan Tertutup Pada Bayi Baru Lahir di Bidan Praktik Mandiri Soraya
3 3 Kecamatan Kemuning Palembang Tahun Kemudian, Penelitian Zuniyati (2009) dengan judul Rerata Waktu Pelepasan Tali Pusat Berdasarkan Jenis Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas Tahun Kesimpulan dari penelitian ini adalah tali pusat akan pelepasan lebih cepat dengan menggunakan perawatan kasa kering. Perbedaan penelitian yang ditulis peneliti dengan penelitian Sukarni dan Zuniyati terletak pada jenis besar sampel, desain penelitian, teknik sampling. Penelitian oleh Permanasari (2009) dengan judul Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat Antara Perawatan Tertutup Dengan Yang Dibiarkan Terbuka. Kesimpulan dari penelitian ini ialah lama pelepasan tali pusat ditinjau dari reratanya yang paling cepat adalah perawatan tali pusat terbuka, kemudian perawatan tali pusat dengan kasa kering dan yang paling lama adalah perawatan tali pusat dengan kasa alkohol. Perbedaan penelitian terletak pada jenis penelitian, desain penelitian, dan besar sampel. Dewi (2013) dengan judul Perbedaan Waktu Pelepasan Tali Pusat antara Perawatan Tali Pusat Metode Kasa Kering dengan Metode Kering Terbuka di BPS Widyawati Semarang dan BPS Peni Susilawati Semarang. Hasil penelitian diperoleh terdapat perbedaan waktu pelepasan tali pusat antara perawatan metode kasa kering dengan metode kering terbuka. Perbedaan penelitian Dewi dengan penelitian yang ditulis peneliti terletak pada teknik sampling dan besar sampel penelitian.
4 4 Penulis melakukan studi pendahuluan ke beberapa instansi kesehatan. Cara perawatan tali pusat pada beberapa instansi kesehatan masih terdapat perbedaan. Puskesmas Gajahan masih menerapkan perawatan tali pusat dengan kasa kering, sedangkan Puskesmas Sibela, RS Dr. Moewardi, RSUD Surakarta, dan RS Amanah Ibu dan Anak telah menerapkan perawatan tali pusat terbuka. Teknik perawatan tali pusat yang tidak benar akan menimbulkan infeksi tali pusat. Semakin cepat pelepasan tali pusat akan mengurangi risiko terjadinya infeksi. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perbedaan Perawatan Tali Pusat Terbuka dan Kasa Kering dengan Lama Pelepasan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir. B. Perumusan Masalah Apakah terdapat perbedaan perawatan tali pusat terbuka dan kasa kering dengan lama pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Membandingkan dan mengetahui perbedaan perawatan tali pusat terbuka dan kasa kering dengan lama pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui lama pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir yang dirawat dengan kasa kering.
5 5 b. Untuk mengetahui lama pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terbuka. c. Untuk mengetahui perbedaan perawatan tali pusat terbuka dan kasa kering dengan lama pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi pada bidang ilmu kesehatan khususnya mengenai perawatan tali pusat bayi baru lahir dalam rangka mempercepat proses pelepasan tali pusat dan menurunkan angka kematian neonatus yang di sebabkan infeksi tali pusat. 2. Manfaat Aplikatif a. Masyarakat Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat ketika melakukan perawatan tali pusat kepada bayi baru lahir. Adanya penelitian ini masyarakat dapat mengubah teknik perawatan tali pusat menjadi terbuka agar pelepasan tali pusat berlangsung cepat. b. Instansi Kesehatan Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh instansi kesehatan ketika melakukan perawatan tali pusat kepada bayi baru lahir. Adanya penelitian ini instansi kesehatan dapat menyamakan persepsinya mengenai teknik perawatan tali pusat sesuai anjuran WHO.
6 6 c. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat dijadikan dasar penelitian yang menunjang riset peneliti lain mengenai tema yang hampir sama sehingga dapat dilakukan pemilihan teknik perawatan tali pusat yang efektif untuk membantu percepatan pelepasannya tali pusat.
METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN
METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN Fitri Yuliana 1, Mahpolah 2, Debby Rosyana*, 1 Dosen, Stikes Sari Mulia 2 Dosen, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin *Korespondensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologis mulai terjadi pada tubuh bayi baru lahir. Karena perubahan bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Saver (MPS) di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Saver (MPS) di Indonesia 2001-2010 disebutkan bahwa dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia
Lebih terperinciGAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO
GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya hidup dalam lingkungan dan berperilaku hidup sehat, memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pusat yang kurang bersih, (Ratri Wijaya,2006). Menurut The World Health Report 2008, angka kematian bayi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tetanus dan infeksi merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi. Tetanus neonatorum dan infeksi tali pusat telah menjadi penyebab kesakitan dan kematian
Lebih terperinciDiah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT ANTARA PERAWATAN TERBUKA DAN TERTUTUP PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SORAYA KECAMATAN KEMUNING PALEMBANG TAHUN 2012 Diah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan melaksanakan upaya dalam peningkatan kesehatan ibu dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program MDGs atau Program Tujuan Pembangunan Millineum yang kelima merupakan peningkatan kesehatan ibu di Indonesia. Departemen Kesehatan melaksanakan upaya dalam peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas sumber daya manusia, yang dapat dilihat dengan upaya meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai upaya pembangunan di bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi dan anak. Bayi menjadi fokus dalam setiap program kesehatan karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan penjagaan yang serius. Semua anggota tubuh bayi masih rawan, tetapi yang paling rawan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari (Kemenkes RI, 2010; h. 15). Bayi juga merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap gangguan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat waktu lahir, tubuh bayi baru lahir berpindah dari ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit ini dikenal sebagai periode transisi-periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor ibu berperan sangat penting dalam kejadian diare pada balita. Ibu adalah sosok yang paling dekat dengan balita. Jika balita terserang diare maka tindakan-tindakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan janin. Tali pusat merupakan saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Disebut sebagai
Lebih terperinciDwi Sogi Sri Redjeki 1, Husin Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. ABSTRAK
Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat 34 PERBEDAAN LAMA PUPUS TALI PUSAT DALAM HAL PERAWATAN TALI PUSAT ANTARA PENGGUNAAN KASA STERIL DENGAN KASA ALKOHOL 70% DI BPS HJ. MARIA OLFAH TAHUN 2012. Dwi Sogi Sri Redjeki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. B. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini yaitu cohort. Penelitian mulai dari sini Subyek tanpa faktor
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT Puji Hastuti Poltekkes Kemenkes Semarang E-mail: pujih75@gmail.com Abstract: The purpose of this cross-sectional research
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat untuk melindungi bayi sebelum, selama dan sesudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dengan menganut asas norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera maka tuntutan masyarakat untuk melindungi bayi sebelum, selama dan sesudah persalinan dirasakan
Lebih terperinciVol 1 No 2 Tahun 2017 ISSN
Umbilical Cord Care Effectiveness Closed and Open To Release Cord Newborn Risa Pitriani 1, Ika Putri Damayanti 2, Rita Afni 3 Dosen Kebidanan STIKes Hang Tuah Pekanbaru Email: risa.armanda@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko mengalami permasalahan pada sistem tubuh, karena kondisi tubuh yang tidak stabil. Kematian perinatal
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT TEKNIK KERING DAN TERBUKA TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI KOTA BANJARBARU
EFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT TEKNIK KERING DAN TERBUKA TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI KOTA BANJARBARU Noorhidayah, Fakhriyah, Isnawati, M. Tazkiah Akademi Kebidanan Martapura Yayasan Marta Berlian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Bayi yanag berusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Neonatus merupakan masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari. Dalam masa tersebut terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan yang awalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 11 bulan) per kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB menggambarkan tingkat permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maternal and Neonatal Tetanus (MNT) merupakan masalah penyebab
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maternal and Neonatal Tetanus (MNT) merupakan masalah penyebab kematian di banyak negara berkembang. Pada bulan Desember 2010 masih terdapat 38 negara yang belum mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan Millenium (MDG s), tepatnya pada tujuan ke-4 dan tujuan ke-5, yaitu menurunkan angka kematian anak dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kecacatan dan kematian dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program imunisasi merupakan salah satu program penting di sektor kesehatan. Program imunisasi ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan keluarga. Setelah era Millenium Development Goals
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian anak merupakan salah satu indikator untuk kesehatan anak dan kesejahteraan keluarga. Setelah era Millenium Development Goals (MDGs) berakhir pada tahun 2015,
Lebih terperinciRERATA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BERDASARKAN JENIS PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2009
RERATA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BERDASARKAN JENIS PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2009 Siti Zuniyati, Artathi Eka Suryandari dan Tri Anasari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan. masalah global. Menurut data WHO (World Health Organization) (2014),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit yang jumlah penderitanya sangat tinggi sehingga menjadi masalah global. Menurut data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue atau disingkat DBD merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus DBD di dunia pada tahun 2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat, dimana angka kematian bayi di Indonesia
Lebih terperinciPERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI
1 PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Salah satu masalah
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses persalinan merupakan masa yang kritis sepanjang kehidupan bayi. Perubahan minimal yang terjadi sebelum atau pada saat persalinan, dapat berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara serta Pasifik Barat (Ginanjar, 2008). Berdasarkan catatan World
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kini telah menjadi endemik di lebih dari 100 negara di Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara serta Pasifik Barat (Ginanjar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya semakin meningkat dan penyebaranya semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kematian yang sering menyerang anak-anak. Salah satu penyakit saluran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit saluran pernapasan merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang sering menyerang anak-anak. Salah satu penyakit saluran pernapasan pada anak adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PBB termasuk Indonesia sepakat untuk menghadapi Deklarasi Millenium
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia sepakat untuk
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 1. Lama Pelepasan Tali Pusat pada Kelompok Kasus. tali pusat >7 hari. Rerata waktu lepas tali pusat bayi yang dirawat dengan
BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Univariat 1. Lama Pelepasan Tali Pusat pada Kelompok Kasus Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden kelompok kasus terdapat 31 responden (77.5%) dengan lama pelepasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health Organisation (WHO) angka kematian dan kesakitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Penyakit yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menjangkit di Indonesia sejak tahun 1968. Status Indonesia sebagai negara beriklim tropis menyebabkan penyebaran penyakit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Menurut World Health Organization (WHO), data statistik. menyatakan bahwa Neonatal Mortality Rate Indonesia pada tahun 2010
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hingga saat ini angka kematian neonatus di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut World Health Organization (WHO), data statistik menyatakan bahwa Neonatal Mortality
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING. Jurnal
PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal PERBANDINGAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BAYI DENGAN TEKNIK TERBUKA DAN TERTUTUP DI RSUD PROF. Dr. H. ALOEI SABOE DAN RSUD dr. M. M DUNDA Oleh NURIYATI MULKI HASAN (NIM.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak setiap orang dan investasi untuk keberhasilan pembangunan suatu negara. 1 Oleh karena itu, dilaksanakan pembangunan kesehatan yang diarahkan
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii
ABSTRAK Salah satu penyebab terbesar kematian bayi dan kematian neonatus adalah bayi dengan berat badan yang rendah saat lahir atau yang biasa disebut bayi berat lahir rendah (BBLR). Menurut World Health
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proportional Mortality Ratio (PMR) masing-masing sebesar 17-18%. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gastroenteritis hingga saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan semua kelompok usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adaptasi bayi baru lahir yang baru mengalami proses kelahiran sangat perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3). Kehidupan antara intrauterine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TB paru merupakan penyakit infeksi kronik dan menular yang erat kaitannya dengan keadaan lingkungan dan prilaku masyarakat. Penyakit TB paru merupakan penyakit infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cair, dengan atau tanpa darah dan atau lendir, biasanya terjadi secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali sehari disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair, dengan atau tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas (Saefudin,
Lebih terperinciPERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR KARYA TULIS ILMIAH
PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Dian Puspita
Lebih terperinciDiah Eko Martini ...ABSTRAK...
PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR YANG MENDAPATKAN PERAWATAN MENGGUNAKAN KASSA KERING DAN KOMPRES ALKOHOL DI DESA PLOSOWAHYU KABUPATEN LAMONGAN Diah Eko Martini.......ABSTRAK....... Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak. Pada tahun 2001 sebanyak
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di negara miskin dan negara berkembang, diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak. Pada tahun 2001 sebanyak 1,5 juta anak di bawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diabetes mellitus merupakan gangguan kesehatan berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat resistensi insulin.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. diatur secara universal melalui berbagai kesepakatan yang difasilitasi oleh World Health
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya dalam kesehatan masyarakat yang sangat penting sebagai alat dalam pencegahan penyakit, maka oleh karena itu diberbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi kehidupannya ke kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013, 2,8 juta kematian neonatus terjadi secara global. Penurunan angka mortalitas neonatus menurun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena penularannya mudah dan cepat, juga membutuhkan waktu yang lama
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini umumnya menyerang pada paru, tetapi juga dapat menyerang bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diawali dari proses konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan calon bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit hipertensi merupakan the silent disease karena orang tidak mengetahui dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darah. Kejadian hipertensi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Heath Organization (WHO) tahun 2014 menyatakan bahwa jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah ini masih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Di Amerika Serikat, frekuensi Perdarahan Defisiensi Vitamin K (PDVK)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Amerika Serikat, frekuensi Perdarahan Defisiensi Vitamin K (PDVK) dilaporkan antara 0,25 sampai 1,7%, di Inggris 10 kasus dari 27 penderita atau sebesar 37%, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (P2ISPA) adalah bagian dari pembangunan kesehatan dan upaya pencegahan serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional Indonesia bertujuan membangun manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia dalam mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Sedangkan
Lebih terperinciPenulis. Eprila1, Hasbiah Muhayan2, Dian Lestari3. Data Penulis
Lama Lepas Tali Pusat Berdasarkan Metode Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru lahir Penulis Eprila1, Hasbiah Muhayan2, Dian Lestari Data Penulis 1. Eprila : Jurusan Kebidanan Poltekkes Palembang Jl. Jendral
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terkontaminasi akibat akses kebersihan yang buruk. Di dunia, diperkirakan sekitar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Penyakit ini terutama disebabkan oleh makanan dan minuman yang terkontaminasi akibat akses kebersihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat
Lebih terperincidiantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (droplet infection) dan masih banyak dijumpai di kalangan anak-anak pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Campak merupakan virus yang menyebar melalui percikan ludah (droplet infection) dan masih banyak dijumpai di kalangan anak-anak pada seluruh dunia meskipun sudah terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung antara minggu (hamil aterm) dan ini merupakan periode
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu atau 280 hari yang dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir. Pada umumnya kehamilan akan berlangsung antara 38-42 minggu
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan penyakit dimana buang air besar dalam bentuk cair sebanyak 3 kali sehari atau lebih dari normal, terkadang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam
Lebih terperinciProdi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Natalia Indri Rahayu B10 034 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I DAN TRIMESTER II TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID
Lebih terperinciNaskah Publikasi. Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta DEVY ISTIQOMAH
PERBANDINGAN PERAWATAN TALI PUSAT SECARA KERING TERBUKA DAN MENGGUNAKAN BETADIN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA DAN PUSKESMAS PATAS KALIMANTAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai bayi dan balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai lebih dari sepuluh kali sehari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO) bahwa setiap tahunnya, kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rendahnya perilaku dalam perawatan bayi baru lahir disebabkan kurangnya. pengetahuan akan perawatan bayi baru lahir.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa neonatus merupakan masa kritis dari kehidupan bayi, dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu persalinan dan 60 % kematian bayi baru lahir terjadi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah
Lebih terperinciEndang Wahyuningsih, Sri Wahyuni ABSTRAK
PERBEDAAN PERAWATAN DENGAN KASA STERIL DAN POVIDONE IODINE 10% TERHADAP LAMA LEPAS TALI PUSAT PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGANOM KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Wahyuni ABSTRAK Latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan, persalinan, dan menyusui merupakan proses alamiah bagi kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anak usia bawah lima tahun (balita) adalah anak yang berusia 0 59 bulan.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia bawah lima tahun (balita) adalah anak yang berusia 0 59 bulan. Pada masa ini pertumbuhan tubuh dan otak sangat pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. calon ibu dan bayi yang dikandung harus mendapatkan gizi yang cukup banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Dari setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang sehat dan sempurna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. balita/hari (Rahman dkk, 2014). Kematian balita sebagian besar. pneumonia sebagian besar diakibatkan oleh pneumonia berat berkisar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di dunia. Pneumonia menyebabkan kematian lebih dari 2 juta balita setiap tahunnya. Pneumonia disebabkan oleh peradangan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).
1 BAB I LATAR BELAKANG A. Pendahuluan Bidan sangat berperanan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Peran tersebut mencakup pemeriksaan yang berkesinambungan yaitu asuhan pada kehamilan,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Desi Maritaning Astuti 1610104430 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO TINGKAT KECACATAN PADA PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS PADAS KABUPATEN NGAWI
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO TINGKAT KECACATAN PADA PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS PADAS KABUPATEN NGAWI Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BAYI DI RUMAH BERSALIN NURHIKMAH DESA KUWARON GUBUG GROBOGAN
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BAYI DI RUMAH BERSALIN NURHIKMAH DESA KUWARON GUBUG GROBOGAN THE INFLUENCE OF COUNCELING MOTHER S KNOWLEDGE ABOUT BABY UMBILICAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelahiran hidup, sesuai dengan target pencapaian Sustainable Development
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah suatu proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri untuk menyusu segera dalam satu jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. wanita dalam usia reproduksi yaitu usia tahun baik yang berstatus kawin, janda maupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita usia subur (WUS) berdasarkan konsep Departemen Kesehatan (2003) adalah wanita dalam usia reproduksi yaitu usia 15-49 tahun baik yang berstatus kawin,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Menurut Kemenkes RI (2012), pada tahun 2008 di Indonesia terdapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di negara-negara maju. Berdasarkan data WHO (2013), pada tahun 2008 angka kematian Penyakit Tidak Menular
Lebih terperinciSkripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: ERIN AFRIANI J.
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN SUMBER AIR DAN KEBIASAAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA SAWAHAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2008 Skripsi ini Disusun untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai pandemik yang terlupakan atau the forgotten pandemic. Tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pneumonia merupakan penyakit pembunuh utama pada balita di dunia, kasus tersebut lebih banyak jika dibandigkan dengan gabungan penyakit AIDS, malaria dan campak. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menentukan derajat kesehatan di Indonesia, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan antara lain angka kematian bayi, angka kesakitan bayi, status gizi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat (drug oriented)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu kunci pokok suksesnya sistem kesehatan. Pelayanan kefarmasian telah mengalami perubahan yang semula hanya berfokus kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan indikator kesehatan yang digunakan untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu dan bayi, kondisi
Lebih terperinciPROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012
PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu merupakan beban
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu merupakan beban masalah kesehatan masyarakat terutama ditemukan di daerah tropis dan subtropis. DBD banyak ditemukan di
Lebih terperinci