A. FORMAT LAPORAN DAN TANDA BUKTI TERJADINYA KECELAKAAN LALU LINTAS TANDA BUKTI LAPOR. Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP /.. / /. /. 1. Nama :...

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN - POLISI. c. Jenis kendaraan yang terlibat. 1. Mobil Pick Up Mitsubishi Colt T120 DN 8054 VQ.

LAPORAN - POLISI. a. Tabrakan antara Sepeda Motor dengan Pejalan kaki b. Kendaraan slip / lepas kendali, dsb. -

LAPORAN - POLISI. a. Tabrakan antara Sepeda Motor dengan Sepeda Motor b. Kendaraan slip / lepas kendali, dsb. Lepas Kendali

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

LAPORAN - POLISI Nomor : LP / 25 / II / 2017 / Sat-Lantas / Res - Sigi

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

ANATOMI DATA LAKA LANTAS TAHUN 2016 POLDA NTB FEBRUARI MARET APRIL DATA PT JASA RAHARJA NAMA DATA LAKA JANUARI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMPUL BERKAS PERKARA No. Pol. : BP /../../

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

BAB III DESKRIPSI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI GRESIK NO: 262/Pid. B/2006/PN. GRESIK TENTANG KEALPAAN YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN MATI

BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDURE PENANGANAN TKP MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN

KOP SURAT KEMENTERIAN ATR/BPN/PEMERINTAH PROVINSI/ PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA *) SURAT PERINTAH TUGAS Nomor: SP-../Gas-W/PPNS PENATAAN RUANG/ /20..

- 1 - BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

P U T U S A N NOMOR : 641/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BUPATI TAPIN PERATURAN DERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 15 TAHUN TAHUN 2010 TENTANG PERIZINAN DIBIDANG ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI TANJUNGPINANG NOMOR: 308/PID.B/2015/PN.TPG TENTANG KELALALAIAN YANG MENYEBABKAN LUKA BERAT

Masyarakat Transparansi Indonesia Kajian Page 1 of 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia di sektor produktif

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

tidak berubah pada tanjakan 3% dan bahkan tidak terlalu

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

a. Manusia 89,56 % b. Jalan dan lingkungan 564% 5,64 c. Kendaraan 4,80 %

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor,

TAHUN 2006 NOMOR 7 SERI PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2006

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN POLISI Tentang KEJAHATAN / PELANGGARAN YANG DIKETEMUKAN No. Pol. : LP / 06A / II / 2017 / Polrestabes Semarang

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan keterangan dan fakta yang terdapat dalam pembahasan,

PUTUSAN Nomor : 07-K/PM I-04/AD/I/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 13

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016

P U T U S A N. No. 159 / Pid.B / 2013 / PN. Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah .

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI BANGKA TENGAH

P U T U S A N. Nomor : 11/PID.Sus.A/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/ Tanggal Lahir : 17 tahun / 8 Februari 1995.

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2010 TENTANG

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 02 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PENGAWASAN DAN PENGOPERASIAN BECA BERMOTOR DI KABUPATEN OGAN ILIR

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI JASA DIBIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 3 Tahun 2002 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

LAMPIRAN 1. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Universitas Sumatera Utara

NO ISI SURAT LAMPIRAN KETERANGAN

FINAL KNKT

P U T U S A N. Nomor 23/Pid/2015/PT.Bdg.

Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas.

BAB II TIXJAUAX PUSTAKA. Sekarang ini pola arus lalu lintas jalan raya di Yogyakarta umumnya

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

P U T U S A N Nomor 104/Pid.Sus/2014/PT. BDG. Umur / tanggal lahir : 15 tahun 6 bulan 10 hari / 10 September 1997;

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) TPTKP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BAB III LOKASI DAN METODOLOGI PENELITIAN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

Nomor 25 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 25 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

Surat Ijin Mengemudi (SIM)

P U T U S A N. Nomor : 478/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Perda No. 22 / 2001 tentang Retribusi Pemerik Emisi Gas Buang Injection Pump dan Nozzle pada Ranmor Diesel di Kab Mgl

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015

BAB I BERKAS PENYIDIKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK

P U T U S A N NOMOR : 118 / PID / 2014 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl. lahir : 48 tahun/27 Juli 1965

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2001 NOMOR 59 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Transkripsi:

53 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS A. FORMAT LAPORAN DAN TANDA BUKTI TERJADINYA KECELAKAAN LALU LINTAS TANDA BUKTI LAPOR Nomor:TBL / / / / Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP /.. / /. /. /tanggal Dengan ini diterangkan bahwa: 1. Nama :... 2. Tempat/Tanggal Lahir : 3. Pekerjaan : 4. Alamat :... 5. No. Telp. /Faxs/Email : 6. Telah melapor di :... 7. Perkara : 8. Waktu kejadian :... 9. Tempat kejadian :... 10. Terlapor : Telah melaporkan Tindak Pidana......... Tanda tangan pelapor, Jakarta, Perwira Siaga, ( ) N a m a Pangkat/NRP.

54 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 LAPORAN-POLISI --------- Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun 2000...pukul... saya: --------- -------------------------------------------------------- ------------------------------------------- ------------...------------------------------------------ Pangkat... NRP... yang dipekerjakan pada Kantor Polisi tersebut, telah menerima berita/pemberitahuan dari... tentang terjadinya kecelakaan lalu lintas. 1. Hari, tanggal dan jam terjadinya kecelakaan/kejadian 2. Nama tempat kecelakaan lantas 3. Pokok-pokok kejadian: a. Tabrakan antara... b. Kendaraan... slip/lepas kendali, dsb.... c. Jenis kendaraan yang terlibat d. Korban e. Dan sebagainya 4. Identitas Pengemudi yang tersangkut (nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, SIM alamat, dsb) 5. Keadaan jasmani dan rohani

55 pengemudi/penumpang dsb. setelah kecelakaan 6. Keadaan cuaca, jalan dsb. 7. Gambar posisi kendaraan di TKP 8. Identifikasi kendaraan yang terlibat (STNK, STCK, STUK, dsb). 9. Identitas Saksi (nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat) 10. Akibat tabrakan: a. Korban manusia (nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat). b. Mati, luka berat, dsb 11. Kerusakan benda/materiil dsb 12. Kerugian dinilai dengan uang kira-kira. 13. Keterangan singkat asal mula terjadinya kecelakaan lalu lintas. Rp. (kolom ini dapat diperpanjang sesuai kebutuhan laporan). 14. Kesimpulan sementara 15. Barang bukti yang disita 16. Orang yang ditangkap/ditahan Demikian Laporan Polisi ini dibuat dengan sebenarnya, mengingat sumpah jabatan kemudian ditutup dan ditanda tangani di... pada tanggal dan bulan serta tahun seperti tersebut di atas. Mengetahui: KASAT LANTAS... Yang membuat laporan ;......

56 B. GAMBAR TATA LETAK ALAT PENGAMANAN TKP DAN RUMUS JARAK HENTI Gambar Tata Letak Alat Pengamanan TKP Untuk Jalur Jalan Dua Arah Lampu peringatan warna biru atau segitiga pengaman harus ditempatkan pada dua sisi jalur jalan yang berlawanan dengan jarak antara 25 sampai dengan 50 meter dari kerucut lalu lintas nomor 7 dan nomor 10. Jarak antar kerucut lalu lintas paling dekat 4 meter. Papan peringatan ditempatkan pada dua sisi jalur jalan di samping kerucut nomor 7 dan nomor 10 pada jarak antara 25 sampai dengan 50 meter dari posisi kerucut nomor 1 dan nomor 8.

57 Gambar Tata Letak Alat Pengamanan TKP Untuk Jalur Jalan Satu Arah Lampu peringatan warna biru atau segitiga pengaman harus ditempatkan pada sisi lajur jalan tempat terjadinya kecelakaan dengan jarak antara 25 sampai dengan 50 meter dari kerucut lalu lintas nomor 7. Jarak antar kerucut lalu lintas paling dekat 4 meter. Papan peringatan ditempatkan disamping kerucut nomor 7 pada jarak antara 25 sampai dengan 50 meter dari posisi kerucut nomor 1.

58 Metode Garis Alas dan Metode Segitiga 1. Metode garis alas adalah cara melakukan pengukuran untuk di jalan lurus dengan langkah-langkah: a. menentukan titik pokok pengukuran (tiang listrik, pal Kilometer, tiang telepon/bangunan-bangunan lainnya yang tidak dilakukan pemindahan dalam waktu dekat); b. menarik garis lurus melalui titik P dan sejajar dengan jalan dimana terjadi kecelakaan tersebut; c. menarik garis tegak lurus dari semua titik yang perlu diukur ke garis alas; d. mengukur terhadap garis-garis tegak lurus; e. mengukur jarak antara titik P (garis alas) ke semua titik yang ada di garis alas. 2. Metode segitiga adalah cara melakukan pengukuran untuk di jalan tikungan atau persimpangan dengan langkah-langkah: a. menentukan 2 (dua) buah titik pokok pengukuran (titik A dan titik B); b. menarik garis lurus dari A ke B; c. menarik garis lurus dari semua titik yang harus diukur ke titik A dan B.

59 CONTOH GAMBAR/SKETSA TKP LAKA LANTAS B B 1 Keterangan : U : Menunjukkan arah utara L : Lebar jalan K : Lebar bahu jalan P : Titik patok pengukuran A : Bayangan kendaraan B sebelum terjadi kecelakaan B : Bayangan kendaraan B sebelum terjadi kecelakaan A1 : Posisi terakhir kendaraan A setelah terjadi kecelakaan B1 : Posisi terakhir kendaraan B setelah terjadi kecelakaan X : Titik tabrak/key point S : Bekas rem kendaraan B

60 Rumus Reaksi v² S = (v x t) (2 + ------ x a) S = Jarak Berhenti Kendaraan v = batas kecepatan paling tinggi yang diperbolehkan t = Waktu reaksi dari pengemudi rata-rata 1 detik a = Perlambatan rata-rata 5 m/detik

61 GRAFIK BEKAS REM a 110 11 14 17 19 22 25 28 31 33 100 90 m/det Rem t 80 70 60 50 4,2 3,9 3,5 40 3,2 30 2,7 20 10 0 0 40 50 60 70 80 90 100 110 120 v Keterangan : 1. n S Rem = Jarak Rem 2. n S Reaksi = Jarak Reaksi 3. V = Kecepatan Kendaraan 4. t = Waktu Reaksi dari pengemudi (rata-rata 1 detik) 5. a = Perlambatan (rata-rata 8 m / detik) 2,2 1,6 Km/Jam

62 SIMBOL-SIMBOL

63 Keterangan simbol-simbol: 1. Sepeda motor (solo) 21. Sado (delman) 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 Sepeda motor dengan sijspan Scooter Scooter dengan sijspan Scooter dengan bak belakang Scooter dengan bak muka Sepeda Becak Mobil barang Mobil barang dengan gandengan Jeep Stationcar Trem Listrik Pick-up Type umum bagi mobil pengangkut orang. Angka di dalam lingkaran menyebutkan banyak orang, jadi : 2 --- buat 2 orang ; 4 --- buat 4 orang ; 5 --- buat 5 orang dan sebagainya Mobil bis Tank dengan roda gigi Tank dengan ban karet Weapon carrier Mobil power 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39 Andong (kereta) Bendi Manusia Orang luka-luka Pohon-pohon a. Bekas jalan roda yg terombang-ambing. b. Bekas jalan roda c. Bekas roda tergelincir d. Bekas jalan roda yg terseret Gerobak roda empat Gerobak kuda roda empat Kuda Sapi Mayat Bekas-bekas darah Kereta api Gerobak sapi 1 dengan roda empat Gerobak sapi 2 dengan roda dua Gerobak sapi 1 dengan roda dua Sungai Panah penunjuk utara

64 C. FORMAT BERITA ACARA PEMOTRETAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 BERITA ACARA PEMOTRETAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA ---- Pada hari ini tanggal. Bulan Tahun 20... Saya : -------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------- ------------------------ ---- Pangkat NRP Jabatan selaku Penyidik / Penyidik Pembantu dari kantor tersebut diatas, Bersama-sama dengan : ------------------------------------------------- Nama, pangkat, NRP :...... Nama, pangkat, NRP:...... Nama, pangkat, NRP:...... Masing-masing dari kantor yang sama berdasarkan : -------------------------------- Laporan Polisi Nomor:.tanggal telah mendatangi dan memasuki tempat kejadian perkara di jalan telah melakukan pemotretan sehubungan dengan peristiwa kecelakaan ditempat kejadian perkara yang meliputi objek-objek di: ------------------------------------------ -------------------------- a. Tempat Kejadian Perkara.--------------------------------------------------------- b. Jejak/sidik jari yang berada di TKP dan sekitarnya.------------------------ c. Barang-barang bukti yang ditemukan di TKP dan sekitatnya.-------------

65 Pemotretan tersebut dilakukan baik setelah atau sebelum dilakukan olah TKP, yang pelaksanaannya maupun urut-urutanya sesuai dengan ketentuan teknis.-- --------------------- 1. Peralatan yang digunakan: ------------------------------------------------------- a. Kamera : Merk ASAHI PENTAZ type SMC PENTAX M dengan ukuran lensa 1:1,4 mm menggunakan filter merk Izumer 49 mm.--------- b. Film : Berwarna merek Fuji isi 36 ASA 200.---------------------- c. Cahaya : Lampu Litx Merk KENLOCK type M25.-------------------- 2. Pelaksanaan Pemotretan: Sebagaimana hasil dalam pemotretan terlampir. 3. Pemrosesan... 3. Pemrosesan Pemotretan : Hasil pemotretan dicuci dan dicetak di Studio Foto bagian Identifikasi Polda Metro Jaya telah dicetak dengan ukuran Postcard diatas kertas fuji masing-masing foto ditempelkan pada kertas folio dengan dilengkapi keterangan objek data teknis kamera yang digunakan bukaan lensa Film serta cahayanya yang digunakan.------------- ----------------------------------------------------------- Demikianlah Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya atas sumpah jabatan kemudian ditutup dan ditanda tangani...pada tanggal... kekuatan di Penyidik/Penyidik Pembantu yang melakukan pemotretan

66 D. FORMAT PEMBUATAN GAMBAR ATAU SKETSA TKP

67

68

69 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta 12110...,... Jalan :... No. Telp. :... Nomor :... Klasifikasi :... Lampiran :... Perihal : Permintaan Visum Et Repertum Mayat. Kepada Yth.... di... 1. Bersama ini dikirimkan mayat dengan keterangan sebagai berikut : Nama :... Jenis Kelamin:...Umur... Warga negara :... Agama... Alamat :... Pekerjaan :... 2. Jenazah tersebut ditemukan di... pada tanggal... pukul... dengan penjelasan bahwa : a. Orang tersebut meninggal di... pada tanggal...pukul... b. Kematian orang tersebut diduga kecelakaan lalu lintas. - Ditabrak kendaraan. - Jatuh dari kendaraan lebih dari satu. - Korban tabrakan kendaraan. 3. Bersama ini disertakan barang bukti lain berupa:... 4. Mohon diadakan pemeriksaan luar dan didalam (seksi) atas jenazah tersebut dan dibuatkan Visum et Repertumnya. Yang menerima: Nama :... Jabatan :... Tanda tangan :... Tanggal :... pukul :... KEPALA... *) Coret yang tidak perlu.

70 E. FORMAT SURAT PERMOHONAN PERMINTAAN VISUM ET REPERTUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta 12110...,... Jalan :... No. Telp. :... Nomor :... Klasifikasi :... Lampiran :... Perihal : Permintaan Visum Et Repertum Luka. Kepada Yth.... di... 1. Bersama ini dikirimkan seorang dengan keterangan sebagai berikut : N a m a :... Jenis kelamin :... Warga Negara :... Pekerjaan :... Alamat :... 2. Orang tersebut diduga telah mengalami luka-luka berat/ringan *) di... pada tanggal... pukul... sehingga menderita...... pada bagian tubuh... 3. Perlu dijelaskan bahwa orang tersebut : *) a. Melapor kepada Polisi pada tanggal...pukul... b. Diketemukan Polisi pada tanggal...pukul... c. Dilaporkan/datang pada Polisi dibawa oleh orang pada pukul... 4. Mohon diadakan pemeriksaan medis/pengobatan/perawatan atas orang tersebut serta dibuatkan visum et repertum. Yang menerima: Nama :... Jabatan :... Tanda tangan :... Tanggal :... Jam :... *) Coret yang tidak perlu. KEPALA...

71 F. FORMAT FORMULIR DATA KECELAKAAN LALU LINTAS FORMAT FORMULIR PENDATAAN KECELAKAAN LALU LINTAS

72

73

74

75