REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Disampaikan Oleh: ADI SETIADI, SH KEPALA SUB BAGIAN PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANG BIDANG BINDA MARGA DAN PIW KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BIRO HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
APA ITU REFORMASI BIROKRASI? PEMBAHARUAN DAN PERUBAHAN MENDASAR TERHADAP SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN TERUTAMA MENYANGKUT ASPEK-ASPEK KELEMBAGAAN (ORGANISASI), KETATALAKSANAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR. PERUBAHAN 2
KERANGKA UMUM REFORMASI BIROKRASI Mnjmn Perubahan......... Mnjmn Perubahan Penataan MSDM ASN Birokrasi bersih dan melayani Penguatan Per UU an Penguatan Akuntabilitas SASARAN Birokrasi yang berkinerja tinggi PROGRAM Penguatan Organisasi Penguatan Pengawasan KEGIATAN Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas Penguatan Tata Laksana Peningkatan Pelayanan Publik Penguatan Per UU an Penguatan Organisasi Penguatan Tata Laksana....................................... Penataan MSDM ASN Penguatan Akuntabilitas Penguatan Pengawasan Peningkatan Pelayanan Publik................................................ Q R E F O R M A S I B I R O K R A S I 2010-2014 2015-2019 Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik W 2010-2014 2015-2019 Penataan Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel Birokrasi yang Efektif dan Efisien Birokrasi yang Memiliki Pelayanan Publik berkualitas Penguatan 2010-2014 26 Kegiata n 2015-2019 41 Kegiata n
P U S AT D A E R A H 8 AREA PERUBAHAN RB ORGANISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TATA LAKSANA C A P A I A N Tepat fungsi dan tepat ukuran Tertib, tidak tumpang tindih Lebih efektif dan efisien SDM APARATUR PENGAWASAN AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK MANAJEMEN PERUBAHAN Berintegritas & profesional Pemerintahan bebas KKN Kinerja birokrasi meningkat Pelayanan prima Birokrasi berintegritas 4
PROGRAM PROGRAM & KEGIATAN RB KEMENTERIAN PUPR 2015-2019 KEGIATAN Manajemen Perubahan a. Pengelolaan Manajemen Pelaksanaan RB PUPR b. Pengembangan Nilai Untuk Menegakkan Integritas c. Pembentukan Agen Perubahan Penguatan Pengawasan a. Penerapan Zona Integritas b. Pengendalian Gratifikasi c. Pelaksanaan Whistle-Blowing System d. Pelaksanaan Pemantauan Benturan Kepentingan e. Pembangunan SPIP f. Penanganan Pengaduan Masyarakat g. Penguatan Peran APIP Penguatan Akuntabilitas Kinerja a. Keterlibatan Pimpinan dalam Renstra (Penetapan IKU) dan Pencapaian Kinerja b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja c. Pembangunan/ Pengembangan TI dalam Manajemen Kinerja Penguatan Kelembagaan a. Evaluasi b. Penataan/ Restrukturisasi Penguatan Tata Laksana a. Proses bisnis dan SOP b. E-Government c. KIP d. Penataan Sistem Kearsipan 5
PROGRAM PROGRAM & KEGIATAN RB KEMENTERIAN PUPR 2015-2019 KEGIATAN Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN a. Perencanaan Kebutuhan Pegawai b. Sistem Rekrutmen dan Seleksi c. Sistem Promosi Terbuka d. Pemanfaatan Assesmen Center ( untuk rotasi, promosi dll) e. Penilaian Kinerja Pegawai f. Reward dan Punishment berbasis Kinerja g. Pengembangan Sistem Informasi ASN h. Sistem Pengkaderan Pegawai ASN (Succesion Planning) i. Pengembangan Profile Kompetensi Calon dan Pejabat Tinggi ASN j. Pengendalian Kualitas Diklat k. Penetapan dan Pengelolaan Pola Karier l. Pengukuran Gap Kompetensi antara Pemangku Jabatan dengan Syarat Kompetensi jabatan (untuk menetapkan Kebutuhan Diklat berbasis kompetensi) Penguatan Peraturan Perundangan a. Evaluasi Berkala b. Penyempurnaan/ Regulasi peraturan yang tumpang tindih, tidak relevan dan disharmoni c. Deregulasi peraturan perundangan yang menghambat pelayanan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik a. Pencanangan Maklumat Pelayanan b. Penetapan Standar Pelayanan c. Penerapan Unit Pelayanan Terpadu (satu atap) d. Percepatan prosedur pelayanan e. Penggunaan TI dalam Penyelanggaraan Pelayanan f. Pengelolaan Pengaduan Pelayanan g. Penerapan reward and punishment penyelenggaraan pelayanan 6
Pencapaian pada 11 Indikator Makro SASARAN INDIKATOR SATUAN PEMENUHAN TARGET TARGET CAPAIAN 1. Opini WTP atas laporan keuangan % WTP WTP 2. Tingkat kapabilitas APIP Skor 1-5 3 2 Terwujudnya birokrasi yang bersih dan akuntabel Terwujudnya birokrasi yang efektif dan efisien Terwujudnya birokrasi yang mempunyai pelayanan publik yang berkualitas 3. Tingkat Kematangan Implementasi SPIP Skor 1-5 3 ** 4. Instansi Pemerintah yang Akuntabel (Skor B atas SAKIP) % 90 68,13 5. Penggunaan e-procurement terhadap Belanja Pengadaan % 85 100 6. Indeks Reformasi Birokrasi Skor 1-100 85 72,42 7. Indeks Profesionalitas ASN Skor 1-100 86 *92,86 8. Indeks E-Government Nasional Skor 0-4 3,5 3,16 9. Indeks Integritas Pelayanan Publik Skor 0-10 9 ** 10.Survei Kepuasan Masyarakat % 95 67,91 11.Presentase Kepatuhan Pelaksanaan UU Pelayanan Publik (Zona Hijau) % 100 72,20 Ket : *) penilaian mandiri dari Kementerian PUPR **) belum dilakukan penilaian 7
INDEKS PENILAIAN RB KEMENPUPR 2016 DAN USULAN PMPRB 2017 No Komponen Penilaian Bobot Nilai 2015 Nilai 2016 Nilai Usulan 2017 A Komponen Pengungkit 1 Manajemen Perubahan 5,00 2,67 3,44 4,30 2 Penataan Peraturan Perundang-undangan 5,00 3,75 3,75 5,00 3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 3,84 3,84 5,50 4 Penataan Tatalaksana 5,00 3,09 3,09 3,75 5 Penataan Sistem MSDM 15,00 11,79 12,21 14,03 6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 4,15 4,35 5,05 7 Penguatan Pengawasan 12,00 5,39 6,35 10,13 8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 3,49 4,48 5,29 Total Komponen Pengungkit (A) 60,00 38,17 41,51 53,06 B Komponen Hasil 1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00 10,27 9,54 70,99 2 Survei Internal Integritas Organisasi 6,00 4,46 4,83 4,55 3 Survei Eksternal Persepsi Korupsi 7,00 5,48 6,24 3,50 4 Opini BPK 3,00 3,00 2,00 3,00 5 Survei Eksternal Pelayanan Publik 10,00 6,70 8,30 3 (skala 0-4) Total Komponen Hasil (B) 40,00 29,91 30,91 32,02 Indeks Reformasi Birokrasi (A+B) 100,00 68,08 72,42 85,08 8
Harmonisasi Telah dilakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BARANG BUKTI Penjelasan a. telah dilakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron b. Telah dilakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap sebagian peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron c. Belum dilakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap peraturan perundangundangan yang tidak harmonis/sinkron USULAN Inventarisasi, identifikasi, dan analisis regulasi yang tidak harmonis: 1. Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Jalan Tol; 3. Peraturan Menteri PU Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung; 4. Peraturan Menteri PU Nomor 13/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pengusahaan Jalan Tol; 5. Permen PU No. 18/PRT/M/2016 tentang Penetapan dan Tata Cara Penggunaan Dana Talangan Badan Usaha Untuk Pengadaan Tanah Jalan Tol.
Harmonisasi Telah dilakukan revisi peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron BARANG BUKTI PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Penjelasan a. Revisi atas peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron telah selesai dilakukan, atau tidak ditemukan adanya peraturan perundangan-undangan yang tidak harmonis b. Upaya revisi atas peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron telah dilakukan, namun belum selesai c. Belum dilakukan upaya revisi atas peraturan perundangundangan yang tidak harmonis / tidak sinkron USULAN regulasi hasil harmonisasi: 1. Peraturan Menteri PUPR Nomor 15/PRT/M/2017 tentang perubahan Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR; 2. PP No 30 tahun 2017 tentang perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Jalan Tol; 3. Permen PUPR Nomor 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung; 4. Peraturan Menteri PUPR Nomor 01/PRT/M/2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Untuk Pengusahaan Jalan Tol; 5. Permen PUPR Nomor 03 PRT/M/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18/PRT/M/2016 tentang Penetapan Dan Tata Cara Penggunaan Dana Talangan Badan Usaha Untuk Pengadaan Tanah Jalan Tol.
SISTEM PENGENDALIAN DALAM PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Harmonisasi Adanya Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan yang mensyaratkan adanya Rapat Koordinasi, Naskah Akademis/kajian/policy paper, dan Paraf Koordinasi BARANG BUKTI Penjelasan a. Seluruh persyaratan lengkap dan diimplementasikan b. Ada persyaratan tersebut namun baru sebagian diimplementasikan c. Ada persyaratan tersebut namun belum diimplementasikan d. Belum ada persyaratan tersebut USULAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 40/PRT/M/2015 tentang Pembentukan dan Evaluasi Produk Hukum di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Keputusan Menteri PUPR Nomor 63/KPTS/M/2017 Tentang Perubahan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 720/KPTS/M/2016 Tentang Program Legislasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jangka Menengah Tahun 2016-2019 Keputusan Menteri PUPR Nomor 64/KPTS/M/2017 tentang Program Legislasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Prioritas Tahun 2017.
SISTEM PENGENDALIAN DALAM PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Harmonisasi Telah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan BARANG BUKTI Penjelasan a. Evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan dilakukan secara berkala b. Evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan dilakukan secara tidak berkala c. Belum pernah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangundangan USULAN a. Evaluasi Proses Penyusunan Peraturan Perundang-undangan b. Izin Prakarsa c. Lembar Kendali/paraf persetujuan dalam penyusunan Peraturan Menteri
TA Berjalan TA Berikutnya TA Sebelumnya SIKLUS PMPRB 13 JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEPT OKT NOV DES Pengumpulan Bukti Dukung / Laporan berbagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan tahun anggaran sebelumnya sesuai dengan indikator penilaian KemenPAN RB JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEPT OKT NOV DES FGD standarisasi pemenuhan bukti dukung PMPRB Penyampaian hasil PMPRB secara Online Penilaian Mandiri oleh Tim Asesor Internal Kedatangan Tim Penilai Kementerian PAN RB ke Kementerian PUPR dan UPT terpilih/unggulan Peran Balai/UPT JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEPT OKT NOV DES KemenPAN RB merilis nilai indeks RB K/L dan Pemda Penyusunan Rencana Aksi Tindak Lanjut (RATL) atas rekomendasi yang diberikan oleh KemenPAN RB Menyesuaikan rencana aksi dalam road map dengan RATL yang sudah dibuat
14 HAL-HAL YANG PERLU DIPERSIAPKAN MENYAMBUT KEDATANGAN TIM ASESOR KEMENPAN RB 1. Seluruh pegawai menjalankan disiplin kerja (contoh: datang tepat waktu, tidak berada di luar kantor saat jam kerja) 2. Seluruh pegawai wajib menjalankan pelayanan prima (contoh: menyambut setiap orang yang datang ke biro apapun keperluannya, murah senyum, mengayomi setiap kebutuhan pengunjung biro) 3. Siapkan seluruh laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan program dan evaluasi program dalam satu tahun terakhir (hard copy dan soft copy) berdasarkan LKE untuk WBK/WBBM
15 HAL-HAL YANG PERLU DIPERSIAPKAN MENYAMBUT KEDATANGAN TIM ASESOR KEMENPAN RB 4. Siapkan pegawai yang memiliki kapabilitas untuk menjadi narasumber ketika tim evaluator datang (the right man on the right job) 5. Laporan terkait inovasi pelayanan publik yang sudah dilakukan 6. Seluruh pegawai wajib memiliki pengetahuan dasar mengenai program dan kegiatan yang dilakukan oleh Balai dan mengenai RB serta inovasi-inovasi yang dilakukan oleh unit kerja masing-masing
PERUBAHAN POLA PERILAKU 7. Kelengkapan SOP : setiap pegawai harus mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menjalankan tugasnya, contoh: sebagai pengawas lapangan dalam menjalankan tugasnya harus didasari dengan SOP, apa saja hal-hal yang menjadi pedoman bagi dia dalam mengawasi pekerjaan di lapangan, apa saja yang perlu diawasi, apa tolak ukurnya bahwa pekerjaan di lapangan sudah/belum dikerjakan dengan baik, dan lain sebagainya. Dengan adanya SOP setiap pegawai seharusnya dapat memahami dengan betul setiap detail pekerjaannya, apa yang menjadi tanggung jawabnya dan output apa yang dia dapatkan dari hasil kerjanya. 8. Pemahaman akan perubahan : setiap orang harus memahami perubahan apa yang sudah terjadi di setiap bidangnya. Contoh: bagi pegawai yang bekerja di bagian keuangan, ketika ditanya perubahan apa yang terjadi pada pengelolaan keuangan? Seharusnya dia mampu menjawab bahwa saat ini pengelolaan keuangan sudah terkomputerisasi, setiap bendahara harus memahami penggunaan perangkat komputer dan aplikasinya, kemudian untuk saat ini pengelolaan keuangan juga sudah lebih tertib administrasi. Begitupun untuk di bagian lain setiap pegawai harus mampu menjawab jika diberikan pertanyaan terkait perubahan tersebut.
PERUBAHAN POLA PERILAKU 9. Pengetahuan mendasar tentang Peraturan Perundang-undangan yang mendasari pekerjaan yang dilakukan, setiap pegawai harus mengetahui dasar aturan untuk PNS dan peraturan-peraturan lain yang berhubungan dalam pekerjaan mereka. Contoh bagi yang bekerja di bidang pelayanan publik harus memahami UU No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik, dan yang paling utama setiap pegawai harus memahami UU No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Detail untuk Perubahan-Perubahan Teknis 1. Membuat daftar OB sebagai PIC harian toilet 2. Melengkapi perlengkapan kebersihan dan kenyamanan ruangan (contoh : tisu, pas bunga dan pengharum ruangan) 3. Pasang banner tentang semua informasi terkait layanan di tempat-tempat yang strategis seperti front office, ruang pertemuan dan lain-lain, karena tidak semua orang membuka website 4. Harus aware dengan kerusakan-kerusakan kecil yang ada di ruang kerja maupun gedung (contoh: kebocoran, atap yang rusak dll) 5. Memasang perangkat telfon di bagian resepsionis untuk mengantisipasi bilamana terjadi permasalahan dengan stakeholder yang berkunjung atau jika terdapat hal-hal yang membutuhkan respon cepat supaya dapat segera ditangani oleh bagian terkait.
19