Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Alkali-Proteolitik Sumber Air Panas Semurup Kerinci Jambi

dokumen-dokumen yang mirip
Karakterisasi Bakteri Termofilik Penghasil Enzim Protease Netral. Characterization of Thermophilic Bacteria in Producing Neutral Protease Enzymes

Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Termo-Proteolitik Sumber Air Panas Sungai Medang, Sungai Penuh, Jambi

Karakterisasi Bakteri Amilo-Termofilik Obligat dari Sumber Air Panas Semurup, Sungai Penuh

PENGARUH KONSENTRASI SUMBER KARBON DAN NITROGEN TERHADAP PRODUKSI PROTEASE ALKALI DARI Bacillus sp. M TERMOFILIK

Penapisan dan Karakterisasi Bakteri Amilo-Termofilik dari Sumber Air Panas Semurup, Kerinci, Jambi

BAKTERI TERMO-AMILOLITIK YANG BERASAL DARI SUMBER AIR PANAS PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR E-JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. teknologi aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin

ISOLASI BAKTERI PENGHASIL PROTEASE DARI LIMBAH CAIR TAHU DI KOTA PADANG ABSTRACT

Isolasi, Karakterisasi dan Uji Potensi Bakteri Penghasil Enzim Termostabil Air Panas Kerinci

Penapisan dan Karakterisasi Bakteri Selulolitik Termofilik Sumber Air Panas Sungai Medang, Kerinci, Jambi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang semakin tinggi serta adanya tekanan dari para ahli dan pecinta

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemotongan hewan Pacar Keling, Surabaya. dengan waktu pengamatan setiap 4 jam

BAKTERI ALKALIFILIK PENGHASIL PROTEASE PADA SUMBER AIR PANAS NAGARI PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu pengekspor buah nanas yang menempati posisi

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin luas.

Penapisan Bakteri Termo-Amilolitik Dari Sumber Air Panas Sungai Medang, Kerinci, Jambi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

Potensi Bacillus sp. PA-05 Termofilik Obligat Untuk Produksi Amilase

I. PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun, peningkatan diperkirakan mencapai 10 15% per

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI TERMOFILIK PENGHASIL PROTEASE DARI SUMBER AIR PANAS TANJUNG SAKTI LAHAT SUMATERA SELATAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

BAKTERI TERMO-ALKALIFILIK PENGHASIL SELULASE PADA SUMBER AIR PANAS PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR SUMATERA BARAT JURNAL

ISOLASI DAN OPTIMASI EKSTRINSIK BAKTERI TERMO-PROTEOLITIK ISOLAT SUMBER AIR PANAS SEMURUP, KAB. KERINCI, JAMBI

AKTIVITAS PROTEASE ALKALIN OLEH BAKTERI TERMOFILIK ALKALITOLERAN DARI SUMBER AIR PANAS DESA SUNGAI PINANG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI, RIAU

PENGARUH SUMBER KARBON DAN NITROGEN TERHADAP PRODUKSI PROTEASE ALKALI DARI Bacillus sp. M1.2.3 TERMOFILIK

Isolasi Bakteri Pendegradasi Limbah Cair Industri Minyak Sawit. Isolation of Degrading Bacteria of Palm Oil Mill Effluent (POME)

KEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS MIKROBA DI KAWASAN CAGAR BIOSFER GIAM SIAK KECIL-BUKIT BATU: SEBAGAI INDIKATOR TERHADAP TEKANAN PENGGUNAAN LAHAN

ISOLASI DAN POTENSI BAKTERI KERATINOLITIK DARI FESES BUAYA (Crocodylus sp.) DALAM MENDEGRADASI LIMBAH KERATIN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. besar. Total penjualan protease di dunia mencapai 50-60%. Indonesia merupakan

4 Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Faktor Abiotik terhadap Produksi Protease dari Isolat Bakteri M1-23

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

BAKTERI TANAH SAMPAH PENDEGRADASI PLATIK DALAM KOLOM WINOGRADSKY

Penyerapan Logam Berat Timbal (PB) Dengan Enzim Protease Dari Bakteri Bacillus Subtilis

ABSTRACT ABSTRAK. J. Sains dan Teknologi Pangan Vol. 2, No.5, P , Th. 2017

BAB I PANDAHULUAN. Adanya cahaya, akan mempengaruhi suhu di bumi. Suhu banyak diaplikasikan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat sebagai katalisator yaitu zat-zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat

BAB I PENDAHULUAN. senyawa yang lebih sederhana seperti peptida dan asam amino. Enzim protease

ISOLASI DAN SCREENING BAKTERI PROTEOLITIK TERMOFILIK DARI SUMBER AIR PANAS DANAU SEGARA ANAK, TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRINING DAN ISOLASI BAKTERI PENGHASIL ENZIM PROTEASE DARI LIMBAH TEBU SINTA LINGEWATI

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beragam mikroorganisme yang dapat tumbuh pada kondisi ekstrim, seperti

BAB I PENDAHULUAN. enzim bersifat tahan lingkungan yang mampu melakukan aktifitas pada

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. AKTIVITAS KUALITATIF ENZIM KITINOLITIK (INDEKS KITINOLITIK)

I. PENDAHULUAN. Industri pertanian seperti PT.GGP (Green Giant Pinaeple) Lampung. menggunakan nanas sebagai komoditas utama dalam produksi.

Pengambilan sampel tanah yang terkontaminasi minyak burni diambil dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Selulolitik dari Tanah Mangrove

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DETEKSI KOLONI ENTEROBACTERICEAE PADA SUSU SAPI SEGAR TANPA MELALUI MEDIA SELEKTIF ENTEROBACTERIACEAE ENRICHMENT BROTH

PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL TERHADAP STABILITAS ph ENZIM PROTEASE DARI Bacillus subtilis ITBCCB148

Isolasi dan Karakterisasi Parsial Bakteri Indigenous Pemfermentasi dari Buah Durian (Durio zibethinus Murr.)

Isolasi Bakteri Pendegradasi Limbah Industri Karet dan Uji Kemampuannya dalam Perbaikan Kualitas Limbah Industri Karet

SELEKSI, KARAKTERISASI, DAN IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK PASCA ERUPSI MERAPI SEBAGAI PENGHASIL ENZIM PROTEASE SKRIPSI

EKSPLORASI DAN ISOLASI BAKTERI Rhizobium DARI BINTIL AKAR TUMBUHAN LEGUMINOSA DI LAHAN GAMBUT KAMPUS UIN SUSKA RIAU PEKANBARU

AKTIVITAS ENZIM PROTEASE ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK DARI BEBERAPA SUMBER AIR PANAS DI SUMATERA UTARA TESIS. Oleh KABUL WARSITO /BIO

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Uji Kosser Sitrat Hidrolisis Lemak Uji Oksidase dan Katalase Hidrolisis Gelatin Motilitas Hidrolisis Kasein Uji H2S Uji Indol Reduksi Nitrat

ISOLASI BAKTERI PROTEOLITIK TERMOFILIK DARI SUMBER AIR PANAS PACET MOJOKERTO DAN PENGUJIAN AKTIVITAS ENZIM PROTEASE SKRIPSI

ENUMERASI DAN ANALISIS BAKTERI TANAH DI HUTAN LARANGAN ADAT RUMBIO

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. industri dan pengobatan (Moon dan Parulekar, 1993). merupakan satu dari tiga kelompok enzim terbesar dari industri enzim dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Isolasi Bakteri Pendegradasi Hidrokarbon di Tanah Tercemar Lokasi Perbengkelan Otomotif

Lampiran 1 Lokasi pengambilan sampel tanah di Pulau Gili Meno, Lombok Utara

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

EKSPLORASI BAKTERI TANAH KAWASAN KAWAH GUNUNG DARAJAT SEBAGAI PENGHASIL ENZIM PROTEASE DAN AMILASE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UJI AKTIVITAS AMILASE DARI BAKTERI THERMO-AMILOLITIK PADA SUMBER AIR PANAS PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR ARTIKEL ILMIAH

OLEH : ARDIAN PRASETYA ( ) Dosen Pembimbing Nengah Dwianita Kuswytasari, S.Si., M.Si Kristanti Indah Purwani, S.Si., M.

PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM DAN INDUSER TERHADAP PRODUKSI PROTEASE ALKALI Bacillus sp. ISOLAT MI.2.3 TERMOFILIK

Isolasi Bakteri Proteolitik Termofilik dari Sumber Air Panas Pacet Mojokerto dan Pengujian Aktivitas Enzim Protease

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Prosedur Penelitian Isolasi dan Seleksi Bakteri Proteolitik Isolasi Bakteri Proteolitik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizki Indah Permata Sari,2014

SKRINING DAN ISOLASI BAKTERI PENGHASIL ENZIM AMILASE DARI LIMBAH TEBU YONATHAN MEIKY SEPTIAN

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI PROTEOLITIK DARI FESES HEWAN LUWAK (Paradoxurus hermaphroditus)

HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Inokulasi Penyebab Busuk Lunak Karakterisasi Bakteri Penyebab Busuk Lunak Uji Gram

ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ENZIM AMILASE DARI ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK AMILOLITIK PASCA ERUPSI MERAPI PADA BERBAGAI VARIASI SUHU DAN ph SKRIPSI

dilakukan lisis sel untuk memperoleh enzimnya. Kerja enzim ekstraseluler yaitu memecah atau mengurai molekul-molekul kompleks menjadi molekul yang

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Pertumbuhan dan Peremajaan Isolat Pengamatan Morfologi Isolat B. thuringiensis

Isolasi Bakteri Penghasil Enzim Protease Alkalin Termostabil

BAB I PENGANTAR. dapat menghemat energi dan aman untuk lingkungan. Enzim merupakan produk. maupun non pangan (Darwis dan Sukara, 1990).

BAB V. PEMBAHASAN. 5.1 Amobilisasi Sel Lactobacillus acidophilus FNCC116. Amobilisasi sel..., Ofa Suzanti Betha, FMIPA UI, 2009

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

IDENTIFIKASI DAN STUDI AKTIVITAS PROTEASE Bacillus sp ASAL LIMBAH CAIR RUMAH POTONG AYAM TRADISIONAL SEBAGAI KANDIDAT PENGHASIL BIODETERJEN

Uji Potensi Bakteri dan Resistensi terhadap Antibiotik

Uji Potensi Bakteri Selulotik dari Lahan Pertanian yang Tercemar Pestisida

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan menjadi energi melalui tahapan metabolisme, dimana semua proses

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

Transkripsi:

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Alkali-Proteolitik Sumber Air Panas Semurup Kerinci Jambi Isolation and Characterization of Thermo-proteolitic Alkali Bacteria From Hot Springs at Semurup, Kerinci Jambi Yurike Nova Edlin 1)*), Anthoni Agustien 1), dan Djong Hon Tjong 2) 1) Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Padang 25163 2) Laboratorium Genetika, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang-25163 *) Koresponden : yurikenova@gmail.com Abstract Thermophile protease has economic value because this enzyme is useful on all kind of industry that used high temperature on it production process. In the effort of obtaining indigenous alkaline thermostable a protease bacterial that produce we explore potential hot spring at Semurup, Kerinci Jambi. This study was conducted from September 2013 to February 2014, Water samples were collected by purposive sampling, the character of thermophilic bacteria were described for each in laboratory of microbiology and biomolecular, development of biology, faculty of mathematic and natural science Andalas university, Padang. There were 40 thermophile colonies, 7 isolates showed alkali proteolytic index range from 0.3 to 2.00. SIII-10 isolate showed the highest in alkali proteolitic index. The characteristic of SIII-10 are: whute and bolt colony, gram negative, motil, positive sitrat agar and positive gelatin. Key words, Isolation, characterization, alkaline protease, thermostable, Hot spring. Pendahuluan Protease merupakan enzim penting dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena banyak diaplikasikan pada berbagai industri. Industri-industri pengguna protease diantaranya ialah industri detergen, kulit, tekstil, makanan, hidrolisat protein, pengolahan susu, farmasi, makanan, bir, film, dan limbah (Moon and parulekar, 1990). 60% enzim protease digunakan dari total enzim yang diperjual belikan di seluruh dunia (Ward, 1985). Nilai perdagangan enzim dunia mencapai 3-4 miliar dolar pertahun, 4-5 juta dolar di antaranya dari pasar Indonesia yang keseluruhannya diimpor dari negara produsen enzim (Rajasa, 2003). Enzim tersebut mempunyai nilai ekonomis dan peranan yang sangat besar, maka sampai sekarang penelitian tentang mikroorganisme penghasil enzim protease alkali masih berlangsung, terutama mencari strain-strain baru dengan cara mengisolasi mikrorganisme penghasil enzim protease dari berbagai tempat. Mikroorganisme adalah sumber enzim yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan tanaman dan hewan, karena pertumbuhan cepat dan dapat tumbuh pada substrat yang murah. Mikroorganisme termofilik menjadi pilihan yang baik sebagai sumber enzim termostabil yang aktif dan stabil pada suhu yang lebih tinggi. Sehingga perlu dilakukan eksplorasi mikroorganisme termofilik yang menghasilkan enzim alkali protease dari sumber air panas.sumber air panas yang basa kaya dengan mineral sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme termofilik (Cowan, 1992 cit. Wahyuntari, 2001). Edwards (1990) melaporkan bahwa mineral yang terkandung pada sumber air panas memungkinkan mikroorganisme termofilik dapat hidup dan bertahan hidup. Kondisi Submitted: 22 Agustus 2014 Accepted: 15 September 2014

lingkungan yang ekstrim tersebut sangat potensial dieksplorasi untuk mendapatkan jenis bakteri termofilik yang dapat menghasilkan enzim alkali protease. Isolasi dan karakterisasi bakteri Alkali protease sangat diperlukan untuk membantu informasi awal untuk mengetahui genus, spesies bahkan galurnya. Karakterisasi pada metode fenotipik yaitu morfologi sel, analisis produk fermentasi, aktivitas enzim, kemampuan memfermentasi beberapa substrat masih dilakukan untuk klasifikasi jenis mikroorganisme berdasarkan morfologi dan fisiologi (Suwanto, 1994). Penelitian ini menggunakan isolat yangdiisolasi dari sumber air panas semurup. Dengan suhu kolam air panas berkisar antara 50-78 o C dengan kisaran ph 8-8,7 termasuk air panas yang bersifat basa, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh isolat bakteri termofilik yang menghasilkan enzim protease alkali dan mengetahui karakter isolat bakteri termofilik dari sumber air panas Semurup. Metode Penelitian Pengambilan sampel air panas Sampel air diambil dari sumber air panas semurup yang berada dekat dengan kota Sungai Penuh, provinsi Jambi, disekelilingnya terdapat beberapa vegetasi seperti lumut, rumput-rumputan dan memiliki empat kolam. Sampel air diambil pada empat kolam dan menggunakan botol steril 100 ml pada 10 cm dibawah permukaan air yang bersuhu antara 50 0 C-78 0 C selanjutnya sampel disimpan pada wadah dan dibawa segera ke laboratorium sebelum 12 jam, selanjutnya dilakukan isolasi bakteri dengan menggunakan metode pour platepada medium NA (Nutrien Agar) yang diambil 1 ml dari sampel air panas, untuk masingmasing kolam dan diinkubasi pada suhu 50 0 C selama 24 jam. Skrining bakteri Koloni yang tumbuh direinokulasikan pada media yang baru. Setiap koloni berbeda yang diperoleh direinokulasikan dengan metode 304 kuadran pada medium SMA (Skim Milk Agar) dengan ph media 9 dan diinkubasi pada suhu 50 0 C selama 24 jam. Dihitung indeks proteolitiknya. Pengamatan morfologi yang dilakukan terhadap isolat yang mempunyai zona bening secara antara lain : pengamatan bentuk sel, pewarnaan gram, pewarnaan endospora, warna koloni, ukuran koloni, dan tipe koloni. Selain itu uji biokimia yang juga dilakukan adalah uji katalase, gelatin, simon sitrat agar. Kemudian hasil analisis disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil dan Pembahasan Hasil isolasi bakteri termofilik dari sumber air panas Semurup, kabupaten Kerinci, Jambi, didapatkan 40 koloni bakteri. Setiap koloni yang di dapatkan mempunyai bentuk koloni yang berbeda dan berasal dari kolam yang berbeda (Tabel 1). Kolam satu bersuhu 81 o C, diperoleh lima isolat bakteri termofilik, dari kolam dua bersuhu 82 0 C diperoleh empat isolat bakteri, dari kolam tiga bersuhu 66 0 C diperoleh 11 koloni bakteri, dan dari kolam empat bersuhu 66 0 C diperoleh 20 koloni bakteri. Kolam dengan suhu 66 0 C didapatkan 31 isolat bakteri termofilik atau sekitar 77% dibandingkan dari pada kolam yang bersuhu sekitar 81 0 C sampai 82 0 C hanya didapatkan 9 isolat bakteri termofilik (23%). Lebih banyaknya isolat yang terdapat pada suhu 66 0 C, menunjukkan bahwa suhu mempengaruhi keanekaragaman bakteri termofilik, hal ini kemungkinan faktor suhu tersebut mendekati thermophile boundary Mikroorganisme termofilik banyak ditemukan pada lingkungan dengan interval suhu 50-60 0 C yang disebut thermophile boundary (Brock, 1986). Beberapa bakteri termofilik telah berhasil diisolasi dari berbagai sumber air panas di Indonesia. Sari (2012),melaporkan 70 isolat bakteri selulolitik termofilik dari sumber air panas sungai Medang, Kerinci, dengan suhu kolam 70 0 C.

Penapisan Bakteri Alkali Proteolitik Penapisan bakteri termofilik penghasil protease alkali asal sumber air panas Semurup, kabupaten Kerinci, Jambi dilakukan dengan cara menumbuhkan semua bakteri termofilik bakteri dalam media padat yang mengandung Skim Milk Agar dengan 305 ph media 9 kemudian diinkubasi pada suhu 50 0 C selama 24 jam hingga 48 jam. Koloni yang tumbuh diatas media selektif dan membentuk zona bening disekitar koloni merupakan koloni bakteri termofilik yang berpotensi menghasilkan enzim alkali proteolitik (Gambar 1). Tabel 1. Isolat bakteri protease alkali termofilik yang didapatkan di sumber air panas dengan ph Media 9 No Kolam Suhu Kolam Jumlah Isolat Kode Isolat 1 1 81 o C 5 SI-1, SI-2, SI-3, SI-4, SI-5 2 II 82 o C 4 SII-6, SII-7, SII-8, SII-9 3 III 66 o C 11 SIII-10, SIII-11, SIII-12, SIII-13, SIII-14, SIII-15, SIII-16, SIII-17, SIII-18, SIII-19, SIII-20 4 IV 66 o C 20 SIV-21, SIV-22, SIV-23, SIV-24, SIV-25, SIV-26, SIV- 27, SIV-28, SIV-29, SIV-30, SIV-31, SIV-32, SIV-33, SIV-34, SIV-35, SIV-36, SIV-37, SIV-38, SIV-39, SIV-40 Keterangan: S1 merupakan kode isolat untuk sampel pada sumber air panas Semurup pada kolam pertama, SII: Kode isolat bakteri pada kolam kedua, SIII: Kode isolat bakteri pada kolam ketiga, SIV: kode isolat bakeri pada kolam keempat. 1 sampai 40 menunjukkan nomor koloni. Zona bening Koloni Bakteri Gambar 1. Koloni bakteri dan zona bening isolat SIII-10 pada medium susu skim (ph 9) setelah diinkubasi pada suhu 50 0 C selama 24 jam Hasil penapisan yang telah dilakukan pada semua bakteri termofilik didapatkan tujuh isolat bakteri termofilik yang berpotensi menghaslkan enzim alkali-proteolitik. Pada kolam pertama dengan suhu 81 0 C, ph 7 didapatkan dua isolat yaitu SI-2 diameter zona bening 14 mm dan isolat SI-3 diameter zona bening 7 mm. Pada kolam kedua, dengan suhu 82 0 C didapatkan satu isolat yaitu isolat SII-6 diameter zona bening 11 mm. Pada kolam ketiga dengan suhu 66 0 C didapatkan 3 isolat yaitu isolat SIII-10 diameter zona bening 9 mm, SIII-12 diameter zona bening 12 mm, SIII-16 diameter zona bening 7 mm. Pada kolam keempat, dengan suhu 66 0 C didapatkan satu isolat yaitu Isolat SIV-22 diameter zona bening 8 mm. Terbentuknya zona bening di sekitar koloni bakteri pada medium padat yang mengandung kasein karena adanya biosintesis enzim protease alkali dalam sel, kemudian mensekresikannya ke lingkungan, sekresi tersebut menghidrolisis protein susu pada media lalu menjadi asam-asam amino yang menyebabkan perubahan warna dari putih kecoklatan menjadi tidak berwarna. Menurut

Rilda dan Agustien (2004), adanya perbedaan zona bening pada setiap isolat, disebabkan oleh aktivitas enzim dari masing-masing isolat yang disekresikan ke medium berbeda. 306 Aktivitas enzim tersebut ditentukan oleh konsentrasi, konformasi, urutan asam amino dan jenis asam amino Tabel. 2 Nilai Indeks Alkali Proteolitik Isolat Bakteri Alkali Proteolitik No Kolam Suhu Kode Isolat Diameter Koloni(mm) Diameter Zona Bening(mm) IP (mm) 1 1 81 o C SI-1 0 0 0 2 1 81 o C SI-2 4 14 2,5 3 1 81 o C SI-3 4 7 0,75 4 1 81 o C SI-4 0 0 0 5 1 81 o C SI-5 0 0 0 6 2 82 o C SII-6 8 11 0,375 7 2 82 o C SII-7 0 0 0 8 2 82 o C SII-8 0 0 0 9 2 82 o C SII-9 0 0 0 10 3 66 o C SIII-10 3 9 2 11 3 66 o C SIII-11 0 0 0 12 3 66 o C SIII-12 9 12 0,33 13 3 66 o C SIII-13 0 0 0 14 3 66 o C SIII-14 0 0 0 15 3 66 o C SIII-15 0 0 0 16 3 66 o C SIII-16 4,5 7 0,55 17 3 66 o C SIII-17 0 0 0 18 3 66 o C SIII-18 0 0 0 19 3 66 o C SIII-19 0 0 0 20 3 66 o C SIII-20 0 0 0 21 4 66 o C SIV-21 0 0 0 22 4 66 o C SIV-22 6 8 0,33 23 4 66 o C SIV-23 0 0 0 24 4 66 o C SIV-24 0 0 0 25 4 66 o C SIV-25 0 0 0 26 4 66 o C SIV-26 0 0 0 27 4 66 o C SIV-27 0 0 0 28 4 66 o C SIV-28 0 0 0 29 4 66 o C SIV-29 0 0 0 30 4 66 o C SIV-30 0 0 0 31 4 66 o C SIV-31 0 0 0 32 4 66 o C SIV-32 0 0 0 33 4 66 o C SIV-33 0 0 0 34 4 66 o C SIV-34 0 0 0 35 4 66 o C SIV-35 0 0 0 36 4 66 o C SIV-36 0 0 0 37 4 66 o C SIV-37 0 0 0 38 4 66 o C SIV-38 0 0 0 39 4 66 o C SIV-39 0 0 0 40 4 66 o C SIV-40 0 0 0 Keterangan: S1 merupakan kode isolat untuk sampel pada sumber air panas Semurup pada kolam pertama, SII: Kode isolat bakteri pada kolam kedua, SIII: Kode isolat bakteri pada kolam ketiga, SIV: kode isolat bakeri pada kolam keempat. 1 sampai 40 menunjukkan nomor koloni.

307 Tabel 3. Karakter Makroskopis dan Uji Biokimia isolat Protease Alkali No Warna Koloni Bentuk Koloni Elevasi Tepian Endo spora Gel atin Sitrat Agar Katal ase Motil itas 1 Putih susu Bulat datar Licin + + + + + 2 Putih susu Bulat cembung Licin + - + + + 3 Putih susu Irregular datar Berombak + + + + + 4 Putih susu Irregular datar Berombak - - - + + 5 Putih susu Irregular berbukit Irregular + - + + + 6 Putih Kompleks berbukit Ikal - + + + + 7 Kuning Bulat cembung Licin + - - + + Keterangan: S1 merupakan kode isolat untuk sampel pada sumber air panas Semurup pada kolam pertama, SII: Kode isolat bakteri pada kolam kedua, SIII: Kode isolat bakteri pada kolam ketiga, SIV: kode isolat bakeri pada kolam keempat. 1 sampai 40 menunjukkan nomor koloni. + = hasil reaksi positif, - = hasil reaksi negatif Gambar 2. Bentuk koloni isolat Alkali proteolitik a. SIII-12, b. SIII-10, c. SIII-16, d. SI-2, e. SIV-22, f. S1-3, g. SII-6. Gambar 3. Bentuk sel isolat SIII-10 bakteri alkali proteolitik dengan perbesaran perbesaran 400 X Tabel 2 menunjukkan nilai indeks proteolitik masing-masing isolat. Setiap isolat memiliki nilai IP yang berbeda, indeks proteolitik isolat berkisar dari 0,33 sampai dengan 2,5. Isolat SI-2 mempunyai nilai indeks paling tinggi, sedangkan isolat SIII-12

dan SIV-22 memiliki nilai indeks paling rendah.aktifitas hidrolisis secara kualitatif merupakan gambaran dari kemampuan isolat bakteri proteolitik merombak protein dengan membandingkan besarnya daerah bening disekitar koloni dengan besarnya diameter koloni (Naiola dan Widhyastuti, 2002). Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing isolat memiliki aktivitas enzim yang berbeda dalam proses menghidrolisis protein yang terdapat di dalam Media Skim Agar Karakterisasi Parsial Isolat Bakteri Alkali Proteolitik Karakterisasi parsial dilakukan terhadap isolat yang mempunyai zona bening (Tabel 3), hasil dari pengamatan makroskopis dapat dilihat pada (Gambar 2). Isolat SIII-10 memiliki bentuk koloni yang kompleks, tepian ikal, koloni tidak berwarna, elevasi berbukit, permukaan licin,positif terhadap uji katalase,uji gelatin, dan uji sitrat agar. Hasil pewarnaan Gram dari isolat bakteri yang memiliki aktivitas enzim alkali protease lima isolat merupakan gram positif, isolat SIII-12 dan SIII-10 merupakan bakteri gram negatif. Semua isolat protease alkali mempunyai sel bakteri berbentuk batang (Gambar 3). Uji gelatin dilakukan untuk mengetahui kemampuan mikroorganisme dalam menghidrolisis gelatin. Uji positif gelatinase ditandai dengan medium gelatin yang tetap cair setelah dimasukkan ke dalam lemari pendingin selama satu jam. Uji positif sitrat agar ditandai dengan berubahnya warna medium dari hijau menjadi biru karena terjadi penghilangan asam dan peningkatan ph media. Menurut Vermelho, et al. (1996) teknik seleksi mikroorganisme proteolitik dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media padat yang mengandung substrat protein seperti kasein, gelatin, bovin serum albumin dan hemoglobin. Karena kemampuan suatu strain bakteri dalam menghasilkan protease sangat bervariasi tergantung dari komposisi media dan faktor lingkungan lainnya (Naiola dan Widhiyastuti, 2002) Kesimpulan 308 Diperoleh 7 isolat protease alkali termofilik dari sumber air panas Semurup, Kerinci, Jambi. Isolat dengan indeks Proteolitik terbaik adalah isolat SIII-10 dengan indeks Proteolitik 2,00. Karakterisasi dari isolat SIII- 10 yang berpotensi sebagai penghasil alkali proteolitik mempunyai bentuk koloni kompleks, tepian ikal, koloni tidak berwarna, elevasi berbukit, permukaan licin, positif terhadap uji katalase, uji gelatin, dan uji sitrat agar. Ucapan Terima Kasih Terima kasih disampaikan kepada Dr. Phil.nat Nurmiati, Dr. Syaifullah, Drs Suwirmen M.Si, Dr. Fuji Astuti Febria yang telah memberikan saran dan kritik untuk penulisan artikel. Penelitian ini didanai oleh program PKMP DIKTI 20013/2014. Daftar Pustaka Brock, T.D. 1986. Introduction: An Overview of the Thermophiles,: general, Molecular and Applied Microbiology. Ed. T.D. Brock, A Wiley Interscience Publication, John Wiley and Sons, New York. Cowan, D. 1992. Biochemistry and Molecular Biology of the Extremely Thermophilic Archaeabacteria, in : Molecular Biology and Biotechnology Extremophiles. Ed.R.A. Herbert and R.J.Sharp, Blackie and Sons. New York. Edwards, C. 1990. Thermophiles in: Microbiology of Extreme Environments. Graw-Hill Publ. Company. New York. Moon, S. H, dan S.J Parulekar. 1990. A parameter studi of protease production in batch and fed batch cultures of Bacillus. Biotech, Bioeng,, 37, 467-483 Naiola E dan Wihyastuti N. 2002. Isolasi, Seleksi dan Optimasi Produksi

Protease dari beberapa Isolat Bakteri. Berita Biologi, 16 (3): 467-473. Rajasa, H. 2003. Pidato Pembukaan 3nd conference on Industrial Enzyme and Biotechnology. Technology and bussines Opportunity for Industrial Enzyme in harmony with Enviroment. BPPT. Jakarta, 6-7 Oktober 2003. Rilda, Y, dan Anthoni Agustien. 2004. Eksplorasi Bakteri-Bakteri Isolat Lokal Penghasil Enzim Serin-Alkali Protease. Jurnal Kimia Andalas, 10 (1) : 37-43- 2004. Sari. U. M. 2013. Penapisan dan Karakterisasi Bakteri Selulolitik Termofilik Sumber Air Panas Sungai Medan Kerinci Jambi. Skripsi Sarjana Biologi. Universitas Andalas. Padang. 309 Suwanto, A. 1994. Evolusi microbe dan kaitannya dengan sistematik molekuler. Hayati, 1, 2, 26-31. Vermelho, A. B., M.N.L. Meirelles, A. Lopes, S.D.G. Petinate, A.A. Chaia, M.H. Branquinha. 1996. Detection of extracellular protease from microorganism on agar plates,http://www.bioline.org.br Wahyuntari, B. 2001. Pemurnian dan Karakterisasi Protease Ekstraseluler Isolat Prokaroit Termofilik Ekstrim dari Tangkuban Perahu. Disertasi, IPB, Bogor Ward, O. P. 1983. Proteinase. Di dalam Microbial Enzyme And Biotechnology. W. M.Fogarty. Applied Science Publisher. New York.