Kaedah imaging untuk cerapan Hilal berasaskan Charge Couple Device (CCD) Hj Julaihi Hj Lamat,

dokumen-dokumen yang mirip
Menjelang tahun 1390H / 1970, isu penentuan awal Ramadhan dan Syawal menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT. A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

BAB I PENDAHULUAN. dan hari raya Islam (Idul fitri dan Idul adha) memang selalu diperbincangkan oleh

BAB IV PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DALAM PENENTUAN AWAL BULAN SYAWAL 1992, 1993, 1994 M DAN AWAL ZULHIJAH 2000 M ANTARA NAHDLATUL ULAMA DAN PEMERINTAH

Unifikasi Kalender Islam di Indonesia Susiknan Azhari

Tugas Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Materi : Batasan dan Ragam KTI)

BAB III KONSEP UNIFIKASI KALENDER HIJRIAH PEMIKIRAN SUSIKNAN AZHARI

IMPLEMENTASI KALENDER HIJRIYAH GLOBAL TUNGGAL

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN SUSIKNAN AZHARI TENTANG UNIFIKASI KALENDER HIJRIAH DAN PROSPEKNYA MENUJU UNIFIKASI KALENDER HIJRIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PREDIKSI KEMUNGKINAN TERJADI PERBEDAAN PENETAPAN AWAL RAMADHAN 1433 H DI INDONESIA. Oleh : Drs. H. Muhammad, MH. (Ketua PA Klungkung)

Proposal Ringkas Penyatuan Kalender Islam Global

HISAB PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH MENURUT MUHAMMADIYAH (STUDI PENETAPAN HUKUMNYA) NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. nampaknya semua orang sepakat terhadap hasil hisab, namun penentuan awal

Imkan Rukyat: Parameter Penampakan Sabit Hilal dan Ragam Kriterianya (MENUJU PENYATUAN KALENDER ISLAM DI INDONESIA)

Hisab dan rukyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklop...

IMKAN RUKYAT: PARAMETER PENAMPAKAN SABIT HILAL DAN RAGAM KRITERIANYA (MENUJU PENYATUAN KALENDER ISLAM DI INDONESIA)

A. Analisis Fungsi dan Kedudukan Deklinasi Bulan dan Lintang Tempat dalam menghitung Ketinggian Hilal menurut Kitab Sullam an-nayyirain

BAB I PENDAHULUAN. hadirnya hilal. Pemahaman tersebut melahirkan aliran rukyah dalam penentuan

HISAB RUKYAT DALAM ASTRONOMI MODERN. T. Djamaluddin 1

Awal Ramadan dan Awal Syawal 1433 H

Penentuan Awal Bulan Qamariyah & Prediksi Hisab Ramadhan - Syawal 1431 H

Hilal Ramadhan Monday, 25 July 2011

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN BUKIT WONOCOLO BOJONEGORO SEBAGAI TEMPAT RUKYAT DALAM PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH

Rukyat Legault, Ijtimak Sebelum Gurub, dan Penyatuan Kalender Islam

AMALI 4 BUMI DAN ANGKASA LEPAS (SCES 3033 )

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini umat Islam di dunia sering mengalami perbedaan dalam

BAB III RESPONS ULAMA NU DAN MUHAMMADIYAH KUDUS TERHADAP UPAYA UNIFIKASI KALENDER HIJRIAH DI INDONESIA PERSPEKTIF ASTRONOMI

KAJIAN ALGORITMA MEEUS DALAM MENENTUKAN AWAL BULAN HIJRIYAH MENURUT TIGA KRITERIA HISAB (WUJUDUL HILAL, MABIMS DAN LAPAN)

Baharrudin Bin Zainal Universiti Darul Iman Malaysia Kampus KUSZA Kuala Terengganu, Terengganu Mel-e :

Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pendapat mengenai penetapan awal bulan Qamariyah kerap

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi dalam menentukan awal bulan Kamariah khususnya Ramadan,

BAB IV ANALISIS PEDOMAN WAKTU SHALAT SEPANJANG MASA KARYA SAĀDOE DDIN DJAMBEK. A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Saādoe ddin Djambek dalam

HISAB PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH MENURUT MUHAMMADIYAH (STUDI PENETAPAN HUKUMNYA) SKRIPSI

BAB IV ANALISIS KONSEP MUH. MA RUFIN SUDIBYO TENTANG KRITERIA VISIBILITAS HILAL RHI. A. Kriteria Visibilitas Hilal RHI Perspetif Astronomi

BAB I PENDAHULUAN. kandungan atau makna yang tersirat di dalam suatu nash. Mulai dari ibadah yang

ZAARI BIN MOHAMAD HBSC4203_V2 - EARTH AND SPACE / BUMI DAN ANGKASA BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN

KONSEP DAN KRITERIA HISAB AWAL BULAN KAMARIAH MUHAMMADIYAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini membentangkan ringkasan penyelidikan yang dijalankan. Perkara-perkara yang

BAB IV ANALISIS PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN THOMAS DJAMALUDDIN TENTANG WUJU<DUL HILAL

PENGERTIAN DAN PERBANDINGAN MADZHAB TENTANG HISAB RUKYAT DAN MATHLA' (Kritik terhadap Teori Wujudul Hilal dan Mathla' Wilayatul Hukmi) 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelangsungan kegiatan peribadatan umat islam. Ketepatan dan

Kapan Idul Adha 1436 H?

BAB I PENDAHULUAN. keislaman yang terlupakan, padahal ilmu ini telah dikembangkan oleh

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN HISAB IRTIFA HILAL MENURUT ALMANAK NAUTIKA DAN NEWCOMB

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARANAN. Kajian sejarah tarikh-tarikh penting sirah Nabi Muhammad SAW merupakan satu

IMKAN AL-RUKYAT MABIMS SOLUSI PENYERAGAMAN KELENDER HIJRIYAH

PENGERTIAN DAN PERBANDINGAN MADZHAB TENTANG HISAB RUKYAT DAN MATHLA'

BAB I PENDAHULUAN. terbenam terlebih dahulu dibandingkan Bulan. 2. ibadah. Pada awalnya penetapan awal bulan Kamariah ditentukan

Buku ini diawali dengan puisi "Bulan, Apa Betul itu, Kau Sulit Dilihat" katya Tauflq Ismail, yang dapat menambah semangat dalam membaca buku ini.

Seputar Perbedaan Ilmu Hisab dan Penentuan Hari Raya

Kilas Balik Penetapan Awal Puasa Dan Hari Raya Di Indonesia. Moh Iqbal Tawakal

BAB I PENDAHULUAN. baik secara nasional maupun internasional dalam halnya menentukan awal bulan

PENJELASAN TENTANG HASIL HISAB BULAN RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1436 H (2015 M)

Sistem Penanggalan Hijriyah/Islam

BAB I PENDAHULUAN. segenap kaum muslimin, sebab banyak ibadah dalam Islam yang. sebagainya. Demikian pula hari-hari besar dalam Islam, semuanya

Oleh: Hafidz Abdurrahman

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL WAKTU SALAT PROGRAM MAWAAQIT VERSI A. Analisis Sistem Hisab Awal Waktu Salat Program Mawaaqit Versi 2001

MENGHITUNG WAKTU IJTIMAK

Perbedaan Penentuan Awal Bulan Puasa dan Idul Fitri diantara Organisasi Islam di Indonesia: NU dan Muhammadiyah

Metode Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal Rukyat or Hisab; Local or Global? (Lanjutan)

BAB I PENDAHULUAN. tetapi terkait dengan penetapan awal bulan dalam kalender hijriah.

PERBEDAAN IDUL FITRI: HISAB, RU YAH LOKAL, DAN RU YAH GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penetapan awal bulan kamariah, terdapat beberapa metode yang

BAB III PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT DALAM BUKU EPHEMERIS HISAB RUKYAH 2013

BAB IV KONSEPSI PENYATUAN KALENDER HIJRIAH TERHADAP POLA SIKAP PP. MUHAMMADIYAH. A. Analisis Sikap PP. Muhammadiyah Terhadap Penyatuan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Modern, (Surabaya, 2003), hlm Ibid, hlm. 20.

BAB II TINJAUAN UMUM SEPUTAR KALENDER. Dictionary of The English Language, sebagaimana dikutip oleh Nashiruddin

UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA FAKULTI PENGAJIAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. karena itu para ahli hukum Islam menentukan lembaga-lembaga mana yang. berwenang melakukannya, prosedur dan mekanismenya.

BAB I PENDAHULUAN. DARI PENGARUH ORMAS-ORMAS ISLAM SEPERTI NU 1, MUHAMADIYAH 2, PERSIS,

CERAPAN MATAHARI. Sr ASRUL BIN ZAKARIA, MRISM AKMAR BIN ALIAS SITI ZALEHA BINTI IBRAHIM Geomatic Division Politeknik Sultan Haji Ahmad Shah

DAFTAR ISI PENGAKUAN ABSTRACT PENGHARGAAN PANDUAN TRANSLITERASI

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN KETINGGIAN HILAL PERSPEKTIF ALMANAK NAUTIKA DAN EPHEMERIS

UNIT FALAK, JABATAN MUFTI NEGERI SEMBILAN: PERANAN DAN SUMBANGANNYA DALAM MENYEBARKAN ILMU FALAK DALAM ALAM MELAYU

BAB SATU PENGENALAN. Hikmat terbesar daripada penurunan al-qur an al-karim dengan tujuh

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan agama yang lain adalah bahwasannya peribadatan dalam

BAB III DALAM PEDOMAN WAKTU SHALAT SEPANJANG MASA. Radjo adalah salah seeorang ahli falak kelahiran Bukittinggi (29 Rabi ul Awal

LAMPIRAN FOTO 1. : Wakil Ketua Majelis Tarjih Tajdid PP. Muhammadiyah

Wawancara Merdeka.com: Metode hisab dan Rukyat Bisa Disatukan karena Ilmu Astronomi Bisa Tentukan Awal Bulan Sesuai Dalil Rukyat

MAKALAH ASTRONOMI KALENDER BULAN. Dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Astronomi. Dosen Pengampu: Arif Widiyatmoko, M.Pd.

BAB III PEMIKIRAN IMKAN AR-RUKYAH MOHD ZAMBRI ZAINUDDIN

BAB II TEORI VISIBILITAS HILAL

BAB IV ANALISIS. A. Landasan Penyusunan Konversi Kalender Waktu Shalat Antar Wilayah. Dalam Kalender Nahdlatul Ulama Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Hasil Perhitungan Dengan Winhisab Oleh Laboratorium Falak Dan Komputer Fakultas Syariah

Modul Pelatihan HISAB - RUKYAT AWAL BULAN HIJRIYAH

ASTROFOTOGRAFI SEBAGAI TEKNIK RU'YAT MENURUT FIQH ASTRONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Rukyat adalah kegiatan yang berisi usaha melihat hilal atau Bulan

PENENTUAN AWAL BULAN QOMARIYAH DAN PERMASALAHANNYA DI INDONESIA. Wahyu Widiana Mahkamah Agung RI Absrak

Kelemahan Rukyat Menurut Muhammadiyah PERMASALAHAN RUKYAT

BAB II FENOMENA HILAL SERTA MAZHAB HISAB

BAB I PENDAHULUAN. kasus perbedaan tersebut tidak juga dapat teratasi. 2 Masing-masing ormas

KRITERIA VISIBILITAS HILAL RUKYATUL HILAL INDONESIA (RHI) (KONSEP, KRITERIA, DAN IMPLEMENTASI)

STUDI ANALISIS METODE PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH SYEKH MUHAMMAD SALMAN JALIL ARSYADI AL-BANJARI DALAM KITAB MUKHTA R AL-AWQ T F ILMI AL-M T SKRIPSI

Disemak oleh: Datuk Hj. Ahmad Shahir bin Hj. Daud

Transkripsi:

Kaedah imaging untuk cerapan Hilal berasaskan Charge Couple Device (CCD) Hj Julaihi Hj Lamat, Brunei Institution of Geomatics (B.I.G), Brunei Darussalam Email: julaihi.lamat@gmail.com Kita maklum, penentuan bermulanya bulan ibadat iaitu penentuan awal Ramadhan, Syawal dan zulhijjah kebiasaan di tentukan dengan rukayah (melihat) secara fizikal hilal bermula waktu terbenam matahari petang 29 haribulan. Jika, ianya berhasil di rukyah, maka bermulah awal bulan baru. Perkatan berhasil mencerap, masih terdapat perselisihan pendapat oleh para ulama, kerana hadith nabi memberi isyarat kepada pengunaan kesaksian mata 1 atau dengan ilmu 2. Ilmu boleh dikatakan dengan mengetahui kedudukan hilal dengan tepat (hisab) yang hari ini, di kaitkan dengan imkanul rukyah 3 (kemungkinan berhasil di rukyah) kerana telah memenuhi syarat untuk di lihat, di tambah lagi, dengan pengunaan teknologi baru seperti pengambaran (imaging) secara imeg sahaja atau di rakamkan dengan video. Hari ini, ilmu pengetahuan bolih dikatakan maju, kerana bukan sahaja kedudukan hilal dilangit dapat di buktikan tepat, digandingkan lagi alat bantu pembesar (teleskop) dan kaedah pengambaran imeg berkebolihan memperosis dan merekodkan hilal untuk penelitian semula tanpa adanya saksi mata. Teknologi, Charge couple Device (CCD) merupakan teknologi yang baru lahir tahun 1969 di AT & T Bell Labs dan hari ini, revolusinya di gandikan dengan perisian moden yang manusia dahulu belum terfikirkan. Hasil pengalaman lepas, memboktikan kelebihberkesanan alat pembesar semata-mat (teleskop) jika di bandingkan pengunaan bantuan CCD pada teleskop yang berhasil merakamkan imeg hilal lebih awal setelah terbenam matahari. Rekod terbaru negara Brunei Darussalam, berhasil di temukan mengunan CCD pada teleskop di gandingkan dengan perisian LUCAM. Rekod sebelumnya, hilal berhasil pada umur 19 jam 13minit dibuat 29 Ramadhan 1425H bersamaan 13 Nobember 2004M dan rekod terbaru adalah pada umur 14jam 57 minit 6 minit setelah terbenam matahari!, pada Sya ban 1437H bersamaan 7hb Mei 2016M dengan ilumunasi cahaya 0.6%.

Unifakasi kalender islam di Indonesia problem dan solusi Prof. Dr. Susiknan Azhari Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta-Indonesia, Indonesia E-mail : susiknanazhari69@gmail.com www.museumastronomi.com Artikel ini berusaha mengkaji berbagai macam kalender Islam yang berkembang di Indonesia, yaitu Kalender Muhammadiyah, Almanak PB NU, Taqwim Standar Indonesia, dan Almanak Islam PERSIS. Hasil kajian menunjukkan masing-masing kalender memiliki sistem yang berbeda dalam memulai awal bulan kamariah. Berdasarkan data hisab ditemukan selama 19 tahun (2015-2033) dimungkinkan akan terjadi perbedaan sebanyak 8 kali. Untuk menyelesaikan perbedaan ini penulis menawarkan teori Mutakamilul Hilal sebagai jalan tengah antara wujudul hilal dan visibilitas hilal sehingga perbedan dapat diselesaikan dan lebaran dapat dilaksanakan secara bersama.

Waktu Subuh perlu penilian semula Dr. Hj Kassim Hj Bahali, Abd Latif Samian, Nazri Muslim, Nurul Shazana Abdul Hamid Akademi Falak Malaysia, Malaysia kassimhb@gmail.com Waktu subuh menurut feqah bermula dari terbit fajar sadiq sehingga terbit Matahari. Fajar sadiq adalah cahaya putih yang mula-mula muncul di akhir malam yang kelihatan mendatar di ufuk timur. Ahli-ahli falak telah menterjemahkan fenomena ini kepada sudut zenith atau sudut junaman Matahari iaitu kedudukan Matahari di bawah ufuk. Nilai sudut ini digunakan dalam menentukan waktu subuh secara hisab. Sudut junaman bagi waktu terbit fajar yang digunakan oleh negara-negara Islam dan komuniti Islam di antara -15⁰ hingga -20⁰. Manakala amalan di Malaysia menggunakan nilai sudut Matahari di bawah ufuk ialah -20⁰ kecuali negeri Kelantan - 19⁰ yang telah diwarisi sejak dahulu. Kajian dilakukan bagi menentukan sudut junaman Matahari ketika terbit fajar sadiq di ufuk. Kajian dilakukan di beberapa lokasi di Malaysia dan juga di dalam pesawat kapal terbang komersial. Kajian awal mendapati nilai sudut junaman Matahari -20⁰ tidak bertepatan dengan waktu terbit fajar. Dari kajian ini waktu subuh yang hitung hari ini perlu ditentukan semula. Kata kunci: subuh, fajar sadiq, sudut zenith, sudut junaman Matahari

Rukyah Bil'ain Al-Mujarradah By Dr. Firdaus Yahya Darul Huffaz Learning Centre, Singapore Email: ibnyahya@yahoo.com Umat Islam menentukan taqwim mereka melalui pergerakan bulan dengan kewujudan hilal di atas ufuk pada hari ke 29 sebagai penentu awal bulan baru. Kewujudan hilal atas ufuk pada dasarnya ditentukan dengan kaedah rukyah bil 'ain al-mujarradah (melihat dengan mata kasar). Sejajar dengan pembangunan ilmu dan teknologi manusia secara umum dan umat Islam secara khusus, beberapa kriteria lain telah diusulkan, dibangunkan dan diaplikasikan. Antaranya ialah Imkan Rukyah, Hisab Haqiqi dan Rukyah Qabla Ghurub. Singapura mengamalkan kaedah Imkan Rukyah mengikut persetujuan MABIMS. Namun, tidak seperti negara-negara MABIMS yang lain, Singapura tidak mengamalkan rukyah. Kertas kerja ini membentangkan dasar Imkan Rukyah yang di pegang oleh Singapura dan sebab serta hujah bagi dasar tersebut.

Teknik Pengimejan Anak Bulan menggunakan Kamera Digital di Negara Brunei By Hazarry Hj Ali Ahmad Persatuan Astronomi Brunei Darussalam, Brunei Darussalam Email: