KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2010

dokumen-dokumen yang mirip
BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2008

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN NUSA TENGGARA TIMUR AGUSTUS 2010

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPRI, KEADAAN SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2015

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI RIAU PADA AGUSTUS 2010 SEBESAR 8,72 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

Transkripsi:

No. 60/12/33/Th.IV, 1 Desember 2010 KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2010 Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Pada pelaksanaan Sakernas bulan Februari level estimasi hanya sampai level provinsi, sedangkan pelaksanaan Sakernas bulan Agustus, estimasi sampai pada level kabupaten/kota. Data yang disajikan merupakan hasil pendataan SAKERNAS bulan Agustus 2010. Pada Agustus 2010 jumlah angkatan kerja sebanyak 16.856.330 orang. Jumlah yang terserap bekerja sebanyak 15.809.447 orang (93,79 persen) dan yang tidak terserap sebanyak 1.046.883 orang ( 6,21 persen). Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian sebanyak 5.616.529 orang atau 35,53 persen, kemudian sektor Perdagangan yang menyerap 3.388.450 orang atau 21,43 persen dan sektor Industri yang menampung 2.815.292 orang atau 17,81 persen dari orang yang bekerja. Status buruh/karyawan bulan Agustus 2010 merupakan bagian terbesar persentasenya, yakni sekitar 25,70 persen, kemudian berusaha dibantu buruh tidak tetap berada di urutan ke dua yaitu sekitar 21,89 persen, dilanjutkan dengan berusaha sendiri dengan persentase sekitar 18,19 persen berada di urutan ke tiga. Persentase pekerja keluarga (tak dibayar) tetap di urutan ke empat dengan persentase sebesar 17,03 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Agustus 2010 adalah 6,21 persen. Angka ini 0,65 persen lebih rendah dibandingkan dengan TPT Februari 2010 yang berada pada angka 6,86 persen. Berita Resmi Statistik No.60/12/33/Th.IV, 1 Desember 2010 1

1. Angkatan Kerja Jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih, yaitu penduduk yang termasuk sebagai kelompok usia kerja, pada Agustus 2010 sebanyak 23.874.585 orang. Dari kelompok usia kerja tersebut sebanyak 16.856.330 orang tergolong dalam angkatan kerja. Persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja adalah 70,60 persen yang selanjutnya biasa disebut sebagai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Penduduk yang tergolong angkatan kerja adalah kelompok orang yang bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan sudah diterima kerja tapi belum mulai bekerja. Penduduk bekerja pada Agustus 2010 sebanyak 15.809.447 (93,79 persen) orang dan pengangguran sebanyak 1.046.883 orang atau 6,21 persen. Persentase ini umum dikenal sebagai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Sisa dari penduduk usia kerja sebanyak 7.018.255 orang (sekitar 29,40 persen) tergolong sebagai bukan angkatan kerja. Bila dibandingkan dengan keadaan Februari 2010, TPAK Agustus 2010 meningkat sebesar 1,63 persen. Sementara TPT keadaan bulan Agustus 2010 menurun sebesar 0,65 persen dibandingkan TPT Februari 2010 (6,86 persen). Kemudian, bila dibandingkan dengan keadaan tahun sebelumnya (Agustus 2009), yang mempunyai komposisi 64,19 persen Angkatan Kerja dan 30,73 persen Bukan Angkatan Kerja, maka keadaan TPAK Agustus 2010 mengalami peningkatan sebesar 1,33 persen. Sedangkan TPT Agustus 2010 dibandingkan dengan Agustus 2009 mengalami penurunan sebesar 1,12 persen. 2 Berita Resmi Statistik No. 60/12/33/Th.IV, 1 Desember 2010

Tabel 1.1 Penduduk 15 tahun ke atas menurut kegiatan terbanyak, Februari 2010 Agustus 2010, Jawa Tengah Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Februari 2010 Agustus 2010 Jumlah Persen Jumlah Persen Bekerja 15 956 034 64,24 15 809 477 66,22 Pengangguran 1 174 897 4,73 1 046 883 4,38 Total 17 130 931 68,97 16 856 330 70,60 Sekolah 1 989 060 8,01 1 669 676 6,99 Mengurus RT 4 311 058 17,36 3 985 150 16,69 Lainnya 1 408 012 5,67 1 363 429 5,71 Total 7 708 130 31,03 7 018 255 29,40 Total Penduduk 15+ 24 839 061 100,00 23 874 585 100,00 Tabel 1.2 Indikator Ketenagakerjaan Jawa Tengah, Februari 2010- Agustus 2010 Indikator Ketenagakerjaan AGT 2009 FEB 2010 AGT 2010 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 69,27 68,97 70,60 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 7,33 6,86 6,21 Setengah Penganggur (Setengah Penganggur Terpaksa) 48,96 42,71 44,68 Pekerja Paruh Waktu (Setengah Penganggur Sukarela) 51,04 57,29 55,32 Total Pekerja Tidak Penuh 100,00 100,00 100,00 Angkatan kerja disebut sebagai setengah penganggur jika bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam seminggu. Setengah penganggur dibedakan menjadi setengah penganggur terpaksa dan setengah penganggur sukarela. Termasuk sebagai kelompok setengah penganggur terpaksa jika penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja selama seminggu kurang dari 35 jam seminggu Berita Resmi Statistik No.60/12/33/Th.IV, 1 Desember 2010 3

dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan. Sedangkan disebut setengah penganggur sukarela jika penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lainnya. Komposisi penganggur terpaksa dan sukarela pada Agustus 2010 mempunyai perbandingan 44,68 persen dan 55,32 persen, yang berarti setengah penganggur sukarela lebih besar dari setengah penganggur terpaksa. Komposisi ini mempunyai kesamaan bila dibandingkan Februari 2010 maupun Agustus 2010. Dimana persentase setengah penganggur terpaksa selalu lebih kecil dari pada setengah penganggur sukarela. Setengah penganggur sukarela mempunyai tren naik. 2. Lapangan Kerja Sektor Pertanian masih menjadi lapangan pekerjaan utama penduduk Jawa Tengah pada Agustus 2010, yaitu menyerap 35,53 persen tenaga kerja. Pada Agustus 2009 sektor pertanian menyerap sebanyak 37,04 persen. Secara persentase daya serap sektor pertanian pada Agustus 2010 sedikit menurun sekitar 1,51 persen dari Agustus 2009, demikian juga terhadap Februari 2010 mengalami penurunan sebesar 2,27 persen. Penurunan pekerja di sektor ini dari setahun sebelumnya kemungkinan disebabkan karena luas lahan pertanian yang semakin berkurang, sedangkan penurunan penyerapan tenaga kerja di sektor ini dari bulan Februari 2010 selain disebabkan penurunan lahan pertanian kemungkinan disebabkan juga pengaruh musim. 4 Berita Resmi Statistik No. 60/12/33/Th.IV, 1 Desember 2010

Sektor terbesar kedua yang menyerap tenaga kerja adalah sektor Perdagangan yang menyerap 21,43 persen tenaga kerja. Sektor perdagangan mempunyai persentase sedikit menurun dibandingkan kondisi Agustus 2009, penurunannya sebesar 0,43 persen. Perdagangan merupakan sektor dengan ciri-ciri informalitasnya yang memudahkan orang untuk masuk atau keluar, sehingga sektor ini cenderung dipilih untuk mencari penghasilan atau pendapatan. Sektor terbesar ke tiga adalah sektor Industri Pengolahan yang menyerap 17,81 persen. Dibandingkan dengan Agustus 2009 sektor ini menambah tenaga kerja sebanyak 1,03 persen. Perlu diketahui yang dimaksud sebagai Sektor Industri Pengolahan adalah sektor yang mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dan atau mengubah barang setengah jadi menjadi barang jadi. Dengan demikian Sektor Industri Pengolahan mencakup bukan hanya pabrik-pabrik tetapi juga kerajinan rumahtangga. Tabel 2.1 Persentase Penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama, Agustus 2009 Agustus 2010, Jawa Tengah Lapangan Pekerjaan Utama AGT 2009 FEB 2010 AGT 2010 Pertanian 37,04 37,80 35,53 Pertambangan 0,77 0,56 0,74 Industri 16,78 17,33 17,81 Listrik, Gas & Air 0,18 0,13 0,12 Bangunan 6,49 4,81 6,62 Perdagangan 21,86 21,76 21,43 Angkutan dan Pergudangan 4,30 4,29 4,20 Keuangan & Jasa Perusahaan 0,98 0,95 1,14 Jasa Kemasyarakatan, sosial dan perorangan 11,60 12,36 12,41 Total 100,00 100,00 100,00 Berita Resmi Statistik No.60/12/33/Th.IV, 1 Desember 2010 5

Sektor Pertambangan/penggalian, sektor LGA dan sektor angkutan mengalami penurunan jika dibandingkan keadaan Agustus 2009 masing-masing sebesar 0,03 persen point, 0,06 dan 0,10 persen. Sementara sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan mengalami peningkatan peranan dalam menyerap tenaga kerja sebesar 0,81 persen dibanding setahun sebelumnya. 3. Status Pekerjaan Tabel 3.1 Pesersentase Penduduk 15+ yang bekerja menurut status pekerjaan utama, Agustus 2009 Agustus 2010, Jawa Tengah Status Pekerjaan Utama AGT 2009 FEB 2010 AGT 2010 Berusaha sendiri 18,58 18,38 18,19 Berusaha dibantu buruh tidak tetap/brh tdk dibayar 23,05 23,18 21,89 Berusaha dibantu buruh tetap/brh dibayar 2,56 2,61 2,76 Buruh/karyawan 23,65 25,03 25,70 Pekerja bebas pertanian 6,60 6,95 6,75 Pekerja bebas non pertanian 8,24 6,71 7,69 Pekerja keluarga / pekerja tak dibayar 17,32 17,13 17,03 Total 100,00 100,00 100,00 Proporsi terbesar pekerja di Jawa Tengah pada Agustus 2010 adalah Buruh/Karyawan sebesar 25,70 persen, kemudian berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 21,89 persen. Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2009 maupun Februari 2010, persentase buruh/karyawan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 2,05 persen dan 0,67 persen, sementara berusaha 6 Berita Resmi Statistik No. 60/12/33/Th.IV, 1 Desember 2010

dibantu buruh tetap/dibayar mengalami peningkatan sebesar 0,2 persen dari Agustus 2009 dan sebesar 1,15 persen dari kondisi Februari 2010. Sedangkan persentase pekerja keluarga mengalami penurunan dari Agustus 2009 maupun Februari 2010 masing-masing sebesar 0,29 persen dan 0,10 persen. Berita Resmi Statistik No.60/12/33/Th.IV, 1 Desember 2010 7

Konsep Definisi Penduduk usia kerja Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. Bekerja Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi dengan menghasilkan barang atau jasa yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi. Pengangguran Pengangguran meliputi penduduk yang sedang mencari pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah ukuran yang menggambarkan perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dan dihitung dari jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk 15 tahun ke atas dikali 100. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) TPT adalah angka yang menunjukkan banyaknya pengangguran, terhadap 100 penduduk yang masuk kategori angkatan kerja. Pekerja Tak Penuh (Sebelumnya : Setengah Pengangguran) Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Setengah Penganggur (Sebelumnya : Setengah Penganggur Terpaksa) adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan Pekerja Paruh Waktu (sebelumnya : Setengah Penganggur Sukarela) adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal ( kurang dari 35 jamseminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan sebagai pekerja paruh waktu/part time worker). 8 Berita Resmi Statistik No. 60/12/33/Th.IV, 1 Desember 2010