BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Soerjono Soekanto. 1. secara metodologis, sistematis dan konsisten. Dan Moleong.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berpikir secara kritis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian bersifat deskriptif karena penelitian ini hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskripsi (descriptive research) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum memulai penelitian, peneliti harus memilih dan menetapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. daninformasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah-kaidah apa yang

BAB III METOLOGI PENELITIAN. bersifat deskriptif, yakni penelitian yang memberikan gambaran atau. untuk membina hubungan baik dengan pelanggan.

BAB III METOE PENELITIAN. yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kontraktor Listrik Nasional (PAKLINA) DPC Madiun. Dalam penelitian ini agar

BAB III METODE PENELITIAN. George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai subject matter (substansi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Teknik Pengumpulan Data, 6) Teknik Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berbagai rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh tiap peneliti memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dapat diartikan sebagai teknik atau cara kerja untuk mencapai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

BAB III METODOLOGI. dengan pendekatan secara kualitatif. Dengan pertimbangan bahwa penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis mengambil penelitian di Jl. Kawi Atas no 36 A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu memaparkan situasi atau peristiwa, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1 Menurut M. Nazir metode deskriptif adalah sebagai suatu metode dalam peneliti status kelompok manusia, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, hubungan antara fenomena yang diselidiki sebagai suatu penelitian yang berkaitan dengan pengumpulan data. 2 Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial, yang secara fundamental tergantung kepada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. 3 Penelitian kualitatif deskriptif ini ditujukan untuk : 1 Jalalludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, cetakan kedua belas ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005 ) hal. 24 2 Muhammad Nazir, Metode Penelitian ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), hal. 63 3 Kirk and Miller dalam Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990), hal. 3 1

2 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang ada. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 4 Dalam penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi dan mendapatkan informasi mendalam tentang strategi PR secara umum dalam mengelola strategi komunikasi internal. Sedangkan menurut Ruslan 5 penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan tentang karakteristik atau cirri cirri individu, situasi atau kelompok tertentu. Penelitian ini ditekankan untuk memberikan gambaran atau penjelasan secara objektif tentang keadaan atau kondisi sebenarnya dari subjek yang diamati dengan cara menganalisa dari data-data yang telah dikumpulkan kemudian ditarik kesimpulan. 3.2. Metode Penelitian Dalam proses penyusunan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Yang mana definisi pendekatan kualitatif itu sendiri menurut Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang 4 Jalaludin Rakhmat, op.cit., hal. 25 5 Rusady Ruslan, SH MM, Metodologi penelitian Public Relations dan komunikasi. PT Grafindo Persada, Jakarta: 2010 hal24

3 dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi motivasi, tindakan, dan lain lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah 6. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus ( case study ). Teknik ini merupakan salah satu metode penelitian yang lazim dipakai dalam ilmu-ilmu sosial, berguna untuk menyelidiki gejala aktual dalam konteks kehidupan nyata, dimana batas-batas antar gejala dan konteksnya tidak tergambar jelas dan menggunakan sumber fakta ganda. Menurut Robert K. Yin, studi kasus merupakan strategi dari pertanyaan penelitian yang berkenaan dengan How atau Why ( bagaimana dan mengapa). Hal ini dikarenakan peneliti hanya mempunyai sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer ( masa kini ) di dalam konteks kehidupan nyata 7 Untuk penelitian ini peneliti melakukan analisa terhadap pelaksanaan komunikasi formal yang menggambarkan objek yang diteliti dan melihat kesesuainya dengan teori-teori yang selama ini dipelajari oleh peneliti. 3.3.Subyek Penelitian Adapun subyek penelitian ini adalah informan dan key informan. Informan adalah orang pada latar penelitian, informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, jadi ia 6 Lexy J. Moleong, Metode penelitian kualitatif, (Bandung: 2005) hal. 6 7 Robert K. Yin., Studi Kasus Desain dan Metode. ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), hal. 1

4 harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Kegunaan informan bagi peneliti ialah membantu agar secepatnya dan seteliti mungkin dapat membenamkan diri dalam konteks setempat. Disamping itu pemanfaatan informan bagi peneliti ialah agar dalam waktu yang relatif singkat banyak informasi yang terjaring. 8 Penelitian kualitatif mengenal istilah key informan (informan kunci) dengan informasi dari informan kunci, peneliti dapat mengetahui informan lain yang layak dalam penelitian. Nara sumber atau informan ini merupakan orang orang yang berkompeten di bidangnya sehingga dapat mewakili berbagai perspektif penelitian. Dasar penelitian ini key informan adalah perwakilan dari jajaran Top Mangement diwakili oleh : 1. Bapak Tias Hening Wibowo sebagai perwakilan dari Manajement PT. Bahana Artha Ventura, kenapa peneliti memilih Bapak Tias Hening Wibowo sebagai perwakilan atasan karena Bapak Tias Hening Wibowo narasumber yang dapat mewakili jajaran top management mengenai regulasi dan kebijakan yang di gunakan di PT. Bahana Artha Ventura. Selain Key Informan, penelitian ini juga membutuhkan informasi dari informan, adapun informan sbb: 2. Bapak Toni Andrianto sebagai Bussines Support Head, kenapa peneliti memilih Bapak Toni karena Bapak Toni mewakili orang yang tahu banyak keadaan bagaimana regulasi dan komunikasi yang terjalin antara kantor 8 Robert K. Yin. Studi Kasus (Desain dan metode), terjemahan M. Djauzu Murdzaki, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 12

5 pusat, cabang dan bagiamana kondisi komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan. 3. Bapak Joko Lastiono sebagai karyawan di divisi Mikro, Pak Joko merupakan perwakilan dari karyawan kontrak, karena peneliti juga ingin mengetahui perlakuan karyawan tetap dan karyawan kontrak di PT Bahana Artha Ventura ini. 4. Ibu Aririn Prameswari sebagaistaff HRD yang sudah lama bekerja sebagai Di PT Bahana Artha Ventura, kenapa peneliti memilih Ibu Aririn PrameswariSebagai Informan, karena peneliti ingin mengetahui keefektifan komunikasi vertikal yang terjadi di PT Bahana Artha Ventura dari berbagai level. 3.4.Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer merupakan sumber data utama yang digunakan sebagai acuan dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, data primer bersumber dari hasil wawancara antara peneliti dengan orang yang diwawancara. Selain itu, data primer juga didapatkan dari hasil pengamatan langsung di dalam latar penelitian. secara tertulis. a.wawancara Pengumpulan data dengan wawancara mendalam merupakan salah satu teknik untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cara pewawancara bertanya secara langsung kepada responden. Wawancara adalah percakapan

6 dengan maksud tertentu 9. Lincoln and Guba menyatakan bahwa maksud mengadakan wawancara adalah untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dll. Kebulatan memproyeksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu, memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang, memverifikasikan, mengubah dan memperluas info yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. 10 Definisi lain menjelaskan bahwa wawancara merupakan percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu. Ini merupakan proses tanya jawab dimana 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik 11. Dalam penelitian ini jika mendasarkan jenis wawancara pada pembagian wawancara menurut Patton, maka peneliti menggunakan jenis wawancara terbuka karena menggunakan seperangkat pertanyaan baku untuk meminimalkan variasi dan bias yang bisa saja terjadi antara responden satu dengan yang lain. 12 Sedangkan menurut Guna dan Lincoln, jenis wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terbuka, karena subjek penelitian mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan apa tujuan wawancara tersebut. 13 9 Ibid., hal. 186 10 Ibid., hal. 137 11 Kartini kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial ( Bandung: Alumni, 1980 ) hal. 139 12 Lexy J. Moleong, op.cit., hal. 188 13 Ibid., hal. 189

7 Wawancara dilakukan secara tatap muka dalam suasana formal ataupun informal, namun tetap memasukkan pembicaraan yang bersifat informal agar bisa menangkap situasi dan suasana yang berlangsung saat wawancara dilakukan. Selain wawancara juga data primer juga di dapatkan dari hasil observasi b.observasi Observasi Menurut Indriyanto dan Supomo dalam Ruslan 14 Observasi adalah Proses pencatatan subjek pola (orang), objek (benda-benda) ataupun kejadian yang sistematik tanpa adanya pernyataan atau komunikasi dengan individuindividu yang diteliti. Observasi menurut Moleong dalam Ruslan 15 Observasi adalah Metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan menyaksikan langsung, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang akan ditelitinya. Observasi ada dua macam menurut Kriyantono 16 yaitu Observasi partisipan dan non partisipan. Observasi partisipan adalah Metode observasi dimana periset juga berfungsi sebagai partisipan, ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan kelompok yang diriset apakah kehadirannya diketahui atau tidak.observasi non partisipan merupakan metode observasi dimana periset hanya bertindak mengobservasi tanpa harus terjun melakukan aktivitas seperti yang dilakukan kelompok yang diriset baik kehadirannya diketahui atau tidak. 14 Ruslan, Rosady. Metode Penelitian. Public Relations & Komunikasi/ Rosady Ruslan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010 hal 34 15 Ibid. 221 16 Kriyantono, Rachmat. Teknik praktisi Riset komunikasi. Jakarta: Kencana. 2010 hal 110

8 Observasi langsung menurut Ruslan 17 adalah Teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan tanpa bantuan peralatan mekanik tertentu, sedangkan observasi tidak langsung adalah Cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencetakan gejala-gejala yang tampak di objek penelitian yang pelaksanaannya tidak langsung ditempat pada saat peristiwa, keadaan atau situasi itu terjadi. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi langsung.karena peneliti merupakan karyawan di PT. Bahana Artha Ventura yang merupakan tempat yang ingin diteliti. 3.4.2. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder ditujukan pada subjek penelitian yaitu dengan studi dokumen yang biasa dikenal dengan studi pustaka. 18 Disini peneliti menggunakan istilah tinjauan literatur. Tinjauan literatur atau arsip yaitu bahan tertulis. 19 Peneliti menggunakan tinjauan literatur atau dokumen seperti makalah, dokunentasi perusahaan, company profile karena dalam banyak hal dokumen merupakan sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Data sekunder adalah data yang didapat oleh peneliti secara tidak langsung, artinya data tersebut tidak didapat langsung dari riset 17 Rosady Ruslan Metode Penelitian. Public Relations & Komunikasi/ Rosady Ruslan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010 hal 294 18 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang KesejahteraanSosial dan Ilmu Sosial Lainnya ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995 ) hal. 70 19 Lexy J. Moleong, op. cit., hal. 217

9 peneliti. Data sekunder biasanya didapat lebih cepat dan lebih mudah dengan biaya yang relatif lebih rendah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tinjauan literatur untuk menafsirkan hal-hal yang berkaitan dengan objek yang diteliti. 3.5. Definisi Konsep Dalam definisi konsep penelitian ini adalah dengan menyimpulkan teori teori yang sudah ada menjadi satu kesatuan pendapat dari peneliti, sebagai berikut: a. Pola komunikasi adalah proses penyampaian pesan atas informasi dari komunikan ke komunikator baik langsung maupun tidak langsung yang dirancang untuk mewakili kenyataan keterpautannya unsur-unsur yang di cakup beserta kelangsungannya, guna memudahkan pemikiran secara logis dan sistematik. b. Komunikasi Vertikal adalah bentuk komunikasi menunjukkan pertukaran informasi antara atas ke bawah seperti komunikasi yang dilakukan dari pimpinan ke bawahan dan sebaliknya dari bawahan ke pimpinan. Adapun tujuan dari komunikasi keatas adalah untuk memberikan umpan balik, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Sedangkan tujuan komunikasi kebawah adalah untuk mengubah sikap, membentuk pendapat, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi. 3.6. Fokus Penelitian Dalam tahap ini adalah sebuah tahap pembatasan masalah melalui fokus penelitian. Penelitian kualitatif dimulai dari adanya masalah-masalah yang harus diteliti. Fokus pada penelitian ini adalah:

10 Agar mencapai sasaran : 1. Komunikasi Vertikal dari atasan ke bawahan 2. Komunikasi Vertikal dari bawahan ke atasan Sehingga peneliti dapat mengetahui pola komunikasi vertikal di PT Bahana Artha Ventura 3.7. Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dimana dalam analisa tidak perlu pembuktian hipotesa tetapi membuat gambaran dari data-data yang telah dikumpulkan dan diamati prosesnya, maka data-data yang diperoleh ini berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Menurut Bogdan dan Biklen seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensisntesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 20 Proses berjalannya analisis data kualitatif menurut Seiddel seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong adalah sebagai berikut : 1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. 2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensistesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya. 20 Lexy J. Moleong, op. cit., hal. 248

11 3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum. 21 Metode kualitatif ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan metode ini antara lain peneliti dapat melihat individu secara pribadi maupun kedudukannya di dalam suatu organisasi. Kelemahan yang didapat peneliti berupa adanya hal-hal yang tidak konsisten dalam memberikan keterangan dan juga tingkah laku, hal ini pula yang menjadi keterbatasan bagi peneliti dalam melaksanakan tugasnya. Data yang diperoleh pada tahap wawancara diuraikan oleh peneliti sesuai dengan metode yang dipakai pada penelitian ini. Data yang diperoleh dianalisa kembali sesuai dengan teori yang menunjang penelitian ini. Pertanyaan dan jawaban-jawaban dari setiap responden yang berbeda dibandingkan satu sama lainnya, hal ini dilakukan untuk menentukan variasi jawaban yang ada. 3.8.Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Teknik yang digunakan oleh peneliti adalah Keabsahan Konstruk (Construct Validity),yaitu keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastian bahwa yang berukur benar-benar merupakan variable yang ingin diukur, keabsahan ini juga dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu cara adalah dengan proses triagulasi, yaitu tekhnik pemerikasaan keabsahan 21 ibid hal. 248

12 data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian kali ini peneliti menguji kredibilitas data atau kepercayaan data hasil penelitian melalui triangulasi. Trigulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. 22 Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, lebih dibandingkan dengan satu pendekatan. 23 Pada penelitian ini adalah Triagulasi data dimana peneliti menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancar hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda dokumen seperti company profile, peraturan perusahaan, arsip dan hasil wawancara dengan 1 orang key informan dan 3 orang informan yang didapat dijadikan alat untuk mengukur keabsahan data. 22 Ibid,. Hal 125 23 Ibid,. Hal 85