BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba berkecukupan, tidak kekurangan suatu apapun baik dalam hal pangan, sandang dan papan serta kebutuhan-kebutuhan lainnya. Selanjutnya untuk dapat memenuhi kebutuhannya, masyarakat melakukan berbagai transaksi antara lain jual beli yang meliputi benda atau barang apa saja baik yang barang yang sudah ada pada saat dilakukannya perjanjian jual beli maupun belum ada. Jual-beli merupakan bentuk transaksi umum yang sering dilakukan oleh masyarakat. Biasanya, perjanjian jual-beli dilakukan secara lisan atau tertulis atas dasar kesepakatan para pihak (penjual dan pembeli). Pengertian jual-beli menurut Jual-beli adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan sesuatu kebendaan, dan pihak -beli merupakan suatu ikatan bertimbal balik dalam mana pihak yang satu (si penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedang pihak yang lainnya (si pembeli) berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas jumlah sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut. Terahadap barang atau benda yang belum ada karena belum diproduksi atau belum diangkut ke daerah tempat calon pembeli berada, maka pembeli dapat melakukan pemesanan terlebih dahulu dengan menyebutkan rincian tentang jenis dan warna benda/barang yang diinginkan serta spesifikasinya dengan disertai sejumlah uang sebagai tanda jadi nantinya akan diperhitungkan sebagai harga barang yang akan dibeli. Transaksi dimana barang/benda tertentu belum ada pada prakteknya disebut perjanjian jual beli inden. Biasanya jual beli inden dilakukan oleh masyarakat pada barang yang bernilai tinggi yang harus diproduksi oleh produsen terlebih dahulu, misalnya seperti mobil atau motor dengan jenis dan 1
2 merk tertentu. Sistem inden adalah suatu sistem perintah (order) pembelian oleh seorang penjual kepada seorang pembeli dengan harga yang ditetapkan sebelumnya untuk spesifikasi yang dimaksud dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Adapun sistem perjanjian dan pembayarannya tergantung dari masing-masing perusahaan penjual mobil. Jual beli yang objeknya belum ada sering mengakibatkan suatu permasalahan karena biasanya masa tunggu nya agak lama yang mengakibatkan para indentor tidak sabar menunggu. Masalah lainnya adalah tidak adanya kepastian kapan indentor mendapatkan barang yang dipesan, juga perubahan harga pada saat jangka waktu pemesanan barang, dan barang yang dipesan indentor apakah sama dengan barang yang datang dan juga bisa terjadi barang tersebut tidak diterima indentor sampai jangka waktu yang telah ditentukan. Pasal 1234 KUH Perdata menyataka -tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu. Berbuat sesuatu adalah melakukan suatu perbuatan yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Sedangkan tidak berbuat sesuatu adalah tidak melakukan sesuatu perbuatan sebagaimana juga yang telah ditetapkan dalam perjanjian, manakala para pihak telah menunaikan prestasinya maka perjanjian tersebut akan berjalan sebagaimana mestinya tanpa menimbulkan persoalan. Di sisi lain, seseorang telah lalai untuk memenuhi kewajiban yang diharuskan dalam perjanjian disebut wanprestasi. Wanprestasi merupakan akibat dari pada tidak dipenuhinya perikatan hukum. Dalam hal wujud prestasinya yakni memberikan sesuatu, maka perlu dipertanyakan apakah di dalam perjanjian telah ditentukan atau belum mengenai tenggang waktu pemenuhan prestasi. Jika tidak dicantumkan dalam perjanjian, maka dipandang perlu untuk terlebih dahulu memperingatkan untuk memenuhi kewajibannya, dan jika tidak dipenuhi, maka dapat dinyatakan wanprestasi.
3 Perjanjian jual beli secara inden menimbulkan berbagai masalah antara lain adalah barang yang diterima indentor tidak sesuai dengan yang dipesan, diterima dalam keadaan tidak sempurna, diterima melewati batas waktu yang diperjanjikan atau indentor tidak menerima sama sekali barang yang dipesan. Dalam hal ini penulis meneliti perjanjian jual beli mobil secara inden, dimana perjanjian jual beli mobil secara inden terjadi karena minat konsumen terhadap mobil sangat tinggi sehingga perbandingan antara permintaan dengan jumlah barang tidak seimbang. Penulis juga meneliti sejauh mana tanggungjawab oleh penjual jika terjadi masalah tersebut dan juga ditinjau dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Bagaimana pihak penjual dalam menanggapi masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : PERTANGGUNGJAWABAN PIHAK PENJUAL ATAS WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL DENGAN SISTEM INDEN PADA DEALER MOBIL ( STUDI KASUS PADA PT. SUTAN INDO ANEKA MOBIL PEMATANGSIANTAR) B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis membatasi permasalahan yang ingin dikaji, dengan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana bentuk wanprestasi dalam jual-beli mobil dengan sistem inden? 2. Bagaimana bentuk pertanggungjawaban penjual terhadap indentor dalam hal terjadinya wanprestasi? 3. Bagaimana upaya dari perusahaan untuk menghindari timbulnya masalah dalam perjanjian inden dengan indentor?
4 C. Tujuan Penelitian Pada dasarnya tujuan suatu penelitian yaitu bersifat obyektif dan subyektif. Untuk itu sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis mempunyai tujuan diantaranya : 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui pertanggungjawaban pihak penjual dalam perjanjian jual beli secara indent. b. Untuk mengetahui bagaimana pihak penjual dalam mengatasi masalahmasalah yang timbul dalam perjanjian jual beli secara inden. 2. Tujuan Subyektif a. Untuk menambah, mengembangkan wawasan, pengetahuan dan kemampuan penulis di bidang Hukum Perdata. b. Untuk memahami dan mengkaji pertanggungjawaban pihak penjual jika terjadinya wanprestasi dalam jual beli mobil secara inden. c. Untuk memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh gelar Strata 1 ( Sarjana ) dalam bidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. D. Manfaat Penelitian Didalam setiap penelitian, penulis mengharapkan adanya manfaat yang terkandung dalam penelitian tersebut yang dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang lain yang membacanya, Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan landasan teoritis bagi pengembangan Ilmu Hukum pada umumnya dan Hukum Perdata pada khususnya.
5 b. Dapat bermanfaat sebagai literatur, bahan-bahan informasi ilmiah maupun masukan data penulisan hukum selanjutnya bagi para pihak yang berkepentingan. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pemecahan masalah atas permasalahan yang diteliti. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan jawaban atas masalah diteliti dan hasil penelitian diharapkan dapat member masukan serta pengetahuan bagi para pihak yang berkompeten dan berniat pada hal serupa. b. Menjadi wahana bagi penulis untuk mengembangkan pengetahuan, penalaran, dan pengalaman dalam menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi para pihak yang terkait dan sebagai bahan informasi dalam kaitannya dengan hal-hal yang menyangkut masalah ini. E. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten (Soerjono Soekanto, 2010:42). Metode penelitan adalah suatu proses melakukan sesuatu secara runtut dengan menggunakan metode ilmiah yang bertujuan untuk menemukan atau menguji kebenaran terhadap suatu permasalahan. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Penelitian hukum pada umumnya dapat dikategorikan menjadi penelitian doktrinal dan penelitian non doktrinal. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian non doktrinal yang disebut juga penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empiris artinya penelitian yang diteliti pada awalnya data sekunder untuk kemudian dilanjjtkan dengan penelitian data
6 primer dilapangan terhadap masyarakat (Soerjono Soekanto,2006:52). Dalam penulisan ini penulis melakukan penelitian data primer di lapangan yaitu PT. Sutan Indo Aneka Mobil Pematangsiantar. 2. Sifat Penelitian Sifat penelitian hukum ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan data yang detail tentang manusia, keadaan, dan gejala-gejala lainnya. Maksudnya adalah untuk mempertegas hipotesahipotesa, agar dapat membantu memperkuat teori-teori lama, atau didalam kerangka penyusun teori baru (Soerjono Soekanto, 2006:10) 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan kualitatif terdapat dua macam pendekatan yang dipergunakan, yaitu pendekatan holistic dan pendekatan terpancang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan terpancang, yaitu penelitian kualitatif menentukan fokus penelitian berupa variabel utamanya yaitu pertanggungjawaban PT. Sutan Indo Aneka Mobil Pematangsiantar terhadap barang yang tidak sesuai dengan yang dipesan, diterima dalam keadaan tidak sempurna, diterima melewati batas waktu yang diperjanjikan atau tidak menerima sama sekali barang yang dipesan yang dikaji berdasarkan tujuan dan minat penelitian sebelum peneliti masuk ke dalam lapangan. 4. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih penulis adalah PT. Sutan Indo Aneka Mobil Pematangsiantar, yang merupakan tempat dilakukannya jual beli mobil secara inden dan pelaksanaan pertanggungjawaban PT. Sutan Indo Aneka Mobil terhadap barang yang tidak sesuai dengan yang dipesan, diterima dalam
7 keadaan tidak sempurna, diterima melewati batas waktu yang diperjanjikan atau tidak menerima sama sekali barang yang dipesan. 5. Jenis dan Sumber Bahan Penelitian a. Jenis Data 1) Data Primer Data yang diperoleh berdasarkan keterangan atau fakta langsung yang segera diperoleh dari sumber-sumber data di lapangan. Data ini diperoleh dari PT. Sutan Indo Aneka Mobil Pematangsiantar. 2) Data Sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung yakni data yang mendukung dan menunjang kelengkapan data primer melalui bahan kepustakaan, majalah, buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, dan sebagainya. b. Sumber Data 1) Sumber Data Primer Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari pihak-pihak yang terkait langsung dengan masalah yang diteliti. Sumber data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dilokasi penelitian dari pihak yang berwenang. Dalam hal ini yang menjadi sumber data primer adalah PT. Sutan Indo Aneka Mobil Pematangsiantar. 2) Sumber Data Sekunder Sumber data yang mempunyai hubungan erat dan mendukung secara langsung bahan hukum data primer. Sumber data sekunder biasanya diperoleh melalui literatur, buku-buku ilmiah, makalah/hasil ilmiah para sarjana, jurnal-jurnal ilmiah, dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan objek penelitian. Bahan hukum sekunder dibagi menjadi tiga jenis yakni:
8 a) Bahan hukum Primer Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mengikat secara umum, terdiri dari: Norma (dasar) atau kaidah dasar, yaitu Pembukaan UUD 1945; Peraturan Dasar mencakup diantaranya Batang Tubuh UUD 1945 dan Ketatapan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Peraturan perundang-undangan, Bahan hukum yang tidak dikodifikasikan, seperti hukum adat, Yurisprudensi, Traktat, Bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga kini masih berlaku. b) Bahan hukum sekunder yaitu yang memberi Penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti berbagai bahan kepustakaan berupa buku, majalah, hasil penelitian, makalah dalam seminar, dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. c) Bahan hukum Tertier Yaitu Bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder yang mana terdiri Kamus Hukum, Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Inggris, dan artikel-artikel dari media massa. 6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara memperoleh data yang kita inginkan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Dengan penggunaan teknik pengumpulan data yang tepat, maka data yang kita peoleh akan sesuai dengan yang kita inginkan. Didalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu studi dokumen atau kepustakaan, pengamatan atau observasi, wawancara, dan cyber media. a. Studi dokumen atau Bahan Pustaka
9 Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bahanbahan dari dokumen, buku-buku, jurnal-jurnal, atau bahan pustaka lainnyadalam bentuk tertulis yang berkaitan dengan masalah atau objek yang diteliti. b. Pengamatan atau Observasi Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang berada dilapangan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan objek penelitian. c. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara atau Tanya jawab secara langsung dengan responden. d. Cyber Media Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan atau mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan objek penelitian. Dalam teknik cyber media lebih dikenal dengan sumber-sumber data yang berasal dari internet. 7. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan model interaktif yaitu model analisa yang terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Selain itu dilakukan pula suatu proses siklus antara tahap-tahap tersebut sehingga data yang terkumpul akan berhubungan satu dengan yang lainnya secara sistematis (HB. Sutopo, 2002:96). Model analisis interaksi tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
10 Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan Kesimpulan Gambar 1. Bagan Metode Analisis Interaktif (HB. Sutopo, 2002:96) Kegiatan komponen ini dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Reduksi Data Merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan bastraksi data dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang proses penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Artinya reduksi data sudah berlangsung sejak peneliti mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan kasus, menyususn pertanyaan penelitian, dan juga mengumpulkan cara pengumpulan data yang digunakan (HB. Sutopo, 2002:37). b. Penyajian Data Merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data ini harus memacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pernyataan penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan
11 deskripsi mengenai kondisi ayng rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan dengan menggunakan logika penelitian (HB. Sutopo, 2002:37). c. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benarbenar dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali yang cepat, mungkin sebagai akibat pikiran kedua yang melintas di peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali pada catatan lapangan. Pada dasarnya makna data harus diuji validitasnya supaya simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan dapat dipercaya (HB. Sutopo, 2002:37). F. Sistematika Penulisan Hukum Sistematika memberikan gambaran secara menyeluruh dari penulisan hukum ini agar tersusun secara sistematis antara bab dengan sub bab yang disajikan. Adapun sistematikan dalam penulisan hukum ini adalah sebagai berikut: Dalam Bab I yang diberi judul Pendahuluan yang berisikan permasalahan dasar yang menjadi pijakan awal bagi penulis untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. Berdasarkan pada latar belakang maka permasalahan yang hendak diteliti terlebih dahulu dirumuskan dalam perumusan masalah sebagai pedoman dalam penelitian untuk memudahkan dalam penelitian lebih lanjut. Tujuan penelitian mengemukakan tujuan yang hendak dicapai dengan diadakannya penelitian ini, di samping memiliki tujuan tertentu penelitian ini diharapkan pula dapat bermanfaat. Sebagai suatu kegiatan ilmiah maka penelitian dilakukan berdasarkan suatu metodologi tertentu, hal ini bertujuan agar penelitian yang didapat, dapat dipertanggung jawabkan. Metodologi penelitian menguraikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian. Agar lebih mudah dalam mempelajari
12 penulisan hukum (Skripsi) ini maka disusun sistematika skripsi yang merupakan gambaran secara garis besar dari keseluruhan skripsi. Bab ini diberi judul Tinjauan Pustaka yang berisikan menguraikan mengenai tinjauan umum tentang Perjanjian meliputi pengertian perjanjian, syarat sahnya perjanjian, asas-asas perjanjian, berakhirnya perjanjian; tinjauan umum tentang tinjauan umum perjanjian jual beli, perjanjian jual beli dengan sistem inden meliputi pengertian jual beli, objek jual beli, pengertian jual beli dengan sistem inden dan objek jual beli dengan sistem inden; tinjauan umum tentang Wanprestasi meliputi pengertian prestasi dan wanprestasi, bentuk dan wujud wanprestasi, akibat yang timbul dari wanprestasi, keadaan memaksa dan resiko; Pada bab ini diberi judul Hasil Penelitian dan Pembahasan berisikan mengenai hasil penelitian berupa diskripsi lokasi penelitian, bagaimana pelaksanaan perjanjian jual beli mobil dengan sistem inden di lokasi peneiltian dan bagaimana pertanggungjawaban apabila terjadi wanprestasi dalam perjanjian jual beli mobil dengan sistem inden pada PT. Sutan Indo Aneka Mobil Pematangsiantar. Pembahasan hasil yang diperoleh dari proses meneliti, berdasarkan rumusan masalah yang diteliti, terdapat hal pokok permasalahan yang dibahas dalam bab ini yaitu : Pertanggungjawaban pihak PT. Sutan Indo Aneka Mobil Pematangsiantar jika terjadi wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian jual beli mobil dengan sistem inden dan juga upaya untuk mengatasinya. Pada bab ini diberikan judul Penutup yang berisikan mengenai simpulan yang dapat diperoleh dari keseluruhan hasil pembahasan dan proses meneliti, serta saran-saran yang dapat penulis kemukakan kepada para pihak yang terkait dengan bahasan penulisan hukum ini DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN