THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

dokumen-dokumen yang mirip
APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

Riza Elyana, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra ,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL MAKE A MATCH TYPE TO INCREASE SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE IV SDN 019 LENGGADAI HULU

THE APPLICATION LEARNING CYCLE MODEL TO INCREASE STUDENTS RESULT ON NATURAL SUBJECT AT FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 105 PEKANBARU

Education Elementary School Teacher Faculty Of Training and Education Sciener University Of Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV.B SD NEGERI 62 PEKANBARU

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 56 PEKANBARU

Permata Puti Baydar, Mahmud Alpusari, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

Nur Fatimah, Hendri Marhadi, Eddy Noviana eddynoviana gmail.com

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INQUIRI TO IMPROVEMENT SOCIAL STUDIES (IPS) STUDENT ACHIEVEMENT OF FOURTH GRADES IV SDN 125 PEKANBARU

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 016 BASILAM BARU

Jufrina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari Cp

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

Eva Renlia, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH AGUSSANTA HIDAYAT E1R112002

Susanti Damanik, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IIC SD NEGERI 8 PEKANBARU

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II D SD NEGERI 132 PEKANBARU

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Mulim, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 94 Pekanbaru

Jln. Kalimantan 37, Jember

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 009 TANJUNG PENYEMBAL KOTA DUMAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Study Program of Biology Education, Faculty of teacher Training and Education University of Riau

Di susun oleh Fitri Anita. Ridwan Melay Marwoto Saiman Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Riau Jl. Bina Widya KM 12,5 Pekanbaru

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Keywords: Model, Type Snowball Throwing Cooperative Learning, Learning Outcomes IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI 8 PEKANBARU

Chemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Rahman, Otang Kurniaman, Gustimal Witri

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IIIB SD NEGERI 117 PEKANBARU

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Resti Hayati, Mahmud Alpusari, Lazim N ( )

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 036 SINTONG KECAMATAN TANAH PUTIH

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT (PEER TUTORING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVC SD NEGERI 164 PEKANBARU

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Junidar, Hendri Marhadi, Mahmud Alpusari CP

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VC SD NEGERI 164 PEKANBARU

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Transkripsi:

1 THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN Sarimaladewi, Zetra Hainul Putra, Hendri Marhadi sonod914@gmail.com, zetra.hainul.putra@lecturer.unri.ac.id, hendri_m29@yahoo.co.id Elemetary School Teacher Education Study Program Faculty of Teacher Training and Education University of Riau, Pekanbaru Abstract: This research was aimed to increase learning process and students acheivement of social lesson in V grade year of 2015/2016. The subject of this research is students grade V of SDN 002 Bantayan which is total of 34 students, consisted of 14 boys and 20 girls. This was a classroom action research which has two cycles which was conducted on March 26 th to April 9 th, 2015. The data shown either learning process or students acheivement increased. This was found from students and teacher s scores in learning process. First cycle at the first meeting teacher s activity was 58,3% categorized as enough and increased 8,3% at the second meeting as 62,5% categorized as good. Meanwhile at the second cycle at the first meeting the percentage of teacher s activity increseased as 79,1% categorized as good and in the second meeting it increased as 16,6 % so the percentage became 95,8% categorized as very good. While student s activities in learning process also increased. At the first cycle in the first meeting, the percentage of students activities was 54,1% categorized as enough and the second meeting it increased as 12,5% so became 66,6% categorized as good. At the second cycle in the first meeting it increased to 75% categorized as good. At the second meeting the percentage of students activities increased as 20,8% became 95,8% categorized as very good. How ever, students achievement also increased. The basic score incresead 17,22% to the score of examination in first cycle. Clasical completeness was 85,29% with average score 74,12. The average score also increased from the basic score to the score of examination in the second cycle about 22,33% with 32 students passed the test. Clasical completeness was 94,12% with the average score 77,35. Bassed on this data, it can be concluded that the implementation of cooperative learning models can increase social science learning result of grade V SDN 002 Bantayan. Keywords: Cooperative Learning Model, Social Science Learning Result

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 002 BANTAYAN KECAMATAN BATU HAMPAR Sarimaladewi, Zetra Hainul Putra, Hendri Marhadi sonod914@gmail.com, zetra.hainul.putra@lecturer.unri.ac.id, hendri_m29@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 002 Bantayan Kecamatan Batu Hampar tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 002 Bantayan Kecamatan Batu Hampar dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang, terdiri dari siswa laki-laki 14 orang dan siswa perempuan 20 orang. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus yang dilaksanakan tanggal 26 Maret 2015 sampai dengan 09 April 2015. Data penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dan hasil belajar mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan pada aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran mengalami peningkatan. Siklus I pertemuan pertama presentase aktivitas guru adalah 58,3% dengan kategori cukup dan meningkat sebesar 8,3% pada pertemuan kedua menjadi 62,5% dengan kategori baik. Selanjutnya siklus II pertemuan pertama presentase aktivitas guru meningkat menjadi 79,1% dengan kategori baik dan pada pertemuan kedua meningkat sebesar 16,6 % sehingga menjadi 95,8% dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran juga meningkat. Pada siklus I pertemuan pertama, presentase aktivitas siswa adalah 54,1% dengan kategori cukup dan pertemuan kedua meningkat sebesar 12,5% sehingga menjadi 66,6% dengan kategori baik. Siklus II pertemuan pertama kembali meningkat 75% dengan kategori baik. Pertemuan kedua presentase aktivitas siswa meningkat sebesar 20,8% menjadi 95,8% dengan kategori sangat baik. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Skor dasar ke UH I mengalami peningktan hasil belajar siswa sebesar 17,22%. Ketuntasan klasikal UH I adalah 85,29% dengan rata-rata nilai 74,12. Hasil belajar juga mengalami peningkatan dari skor dasar ke UH II sebesar 22,33% dengan jumlah siswa yang tuntas 32 orang dan tidak tuntas 2 orang. Ketuntasan klasikal UH II 94,12% dengan nilai rata-rata 77,35. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 002 Bantayan. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Hasil Belajar IPS

3 PENDAHULUAN Ilmu PengetahuaIn Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan disekolah dasar. Dibanding mata pelajaran lainnya yang diajarkan disekolah, IPS seharusnya menjadi mata pelajaran yang disenangi siswa. Namun kenyataannya di SD Negeri 002 Bantayan pembelajaran IPS ini belum terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan dari rendahnya hasil belajar siswa. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan pembelajaran disekolah. Disamping faktor sarana dan prasarana yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran, faktor siswa dan guru juga turut menentukan keberhasilan pembelajaran di sekolah. Dilihat dari aktivitas siswa terlihat bahwa siswa kelas V belum dapat mengikuti pelajaran yang diberikan guru dengan baik. Ini terlihat dari kegiatan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang lebih banyak bermain, sering permisi dan malas mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Dalam mengerjakan tugas baik tugas individu maupun tugas kelompok, siswa kurang bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan guru, sehingga ia tidak dapat menyelesaikan tugasnya tepat pada waktunya. Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru kelas V SD Negeri 002 Bantayan hasil belajar siswa masih digolongkan rendah. Dengan nilai rata-rata 63,23 dari 34 siswa, 30% yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau sekitar 11 siswa, yang tidak mencapai KKM sekitar 70% yakni 23 orang siswa. Sedangkan KKM yang ditetapkan di SD Negeri 002 Bantayan adalah 70. Oleh sebab itu peneliti melaksanakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 002 Bantayan. Menurut Curran (dalam Rusman, 2009:223), salah satu keunggulan pembelajaran kooperatif yaitu siswa bekerja sama dalam belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana menyenangkan. Sementara itu hasil belajar IPS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran IPS yang dinyatakan dengan skor dan angka. Angka tersebut diperoleh setelah diadakan tes pada akhir pembelajaran IPS yang berguna sebagai ukuran keberhasilan suatu pembelajaran IPS. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda atau heterogen (Wina Sanjaya, 2007). Menurut Rusman (2011:211), adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif yaitu: Tabel 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tahap Tingkah Laku Guru Tahap 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Tahap 2 Menyajikan informasi Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pelajaran yang akan menekankan pentingnya topic yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan

4 Tahap 3 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kelompok belajar Tahap 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Tahap 5 Evaluasi Tahap 6 Memberikan penghargaan Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membimbing setiap kelompok agar melakukan transisi secara efektif dan efisien Guru membimbing kelompokkelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya. Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok Langkah-langkah ini merupakan acuan peneliti dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran. Dari uraian yang ada maka rumusan masalah penelitian ini yaitu: Apakah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 002 Bantayan? Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 002 Bantayan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif. METODE PENELITIAN Pelaksanaan penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri 002 Bantayan, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan 26 Maret 2015 sampai dengan 09 April 2015. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2010). Bentuk penelitian ini adalah penelitian kelas yang kolaboratif, dimana peneliti dan guru kelas berkolaborasi dalam merencanakan tindakan dan merefleksikan hasil tindakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri sedangkan guru kelas sebagai pengamat selama proses pembelajaran. Bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, tetapi selalu rangkaian yang kembali ke asal dalam bentuk siklus. Siklus pertama dilaksanakan selama dua kali pertemuan yakni pertemuan pertama sampai dengan pertemuan kedua, pada pertemuan ketiga diadakan ulangan siklus I. Siklus kedua dimulai pada pertemuan keempat sampai pada pertemuan kelima, sedangkan pertemuan keenam diadakan ulangan siklus II. Tiap satu siklus diawali dengan perencanaan pelaksanaan, pengamatan dan refleksi seperti pada gambar 1 berikut ini:

5 Perencanaan Refleksi Siklus I Pengamatan Perencanaan Pelaksana Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Adapun uraian setiap siklus pada penerapan penelitian tindakan kelas sebagai berikut: (a) Perencanaan Perencanaan ini dimulai dengan menetapkan kelas sebagai tempat penelitian yaitu kelas V SD Negeri 002 Bantayan dan menetapkan jadwal penelitian yaitu pada semester dua tahun ajaran 2014 / 2015, menyiapkan perangkat pembelajaran mulai dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa serta menyiapkan media pembelajaran, kartu soal, kartu jawaban, lembar jawaban serta lembar observasi guru dan siswa. (b) Pelaksanaan Tindakan Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu tindakan kelas. Guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan tetapi harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Pada tahap ini dilakukan tindakan berupa pelaksanaan pembelajaran, menampilkan media pembelajaran, memberikan LKS, pengambilan atau pengumpulan data hasil angket, lember observasi aktivitas guru dan siswa serta hasil tes. (c) Pengamatan Pengamatan dilakukan bersamaan waktunya dengan pelaksanaan tindakan dengan melibatkann seorang observer yaitu guru kelas V dengan menggunakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. (d) Refleksi? Refleksi dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai

6 kriteria. Pada tahap ini akan menimbulkan pertanyaan yang bisa dijadikan sebagai langkah untuk merencanakan tindakan baru pada pelaksanaan pembelajaran. Instrumen yang di gunakan dalam penelitian meliputi perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Lembaran Kerja Siswa. Instrmen yang di gunakan untuk pengumpulan data yaitu lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk melihat aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi aktivitas siswa yang digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan soal tes ulangan harian I dan II. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaraan kooperatif, maka data dianalisis meliputi: 1. Aktivitas Guru dan Siswa Aktivitas guru dan siswa diukur dari lembar observasi guru dan siswa dan diolah menggunakan rumus : Konversi Nilai = skor yang di peroleh x 100% skor maksimum (Purwanto, 2008) 2. Hasil Belajar Tabel 2. Interval dan Kategori Aktivitas Guru dan Siswa No Interval (%) Kategori 1 90-100 Amat Baik 2 80-89 Baik 3 70-79 Cukup 4 69 Kurang Hasil belajar siswa dihitung dengan rumus berikut ini: S = R x 100 % (Purwanto, 2008) N Keterangan: S = Nilai yang di peroleh R = Jumlah skor dari item yang di jawab benar N = Skor maksimum tes Nilai rata-rata hasil belajar siswa dihitung menggunakan rumus berikut : Keterangan : X = Mean Xi = Jumlah Nilai N = Jumlah siswa

7 Tabel 3. Interval dan Kategori Hasil Belajar Siswa No Interval(%) Kategori 3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa 1 90-100 Baik sekali 2 80-89 Baik 3 70-79 cukup 4 60-69 kurang 5 50 kurang sekali Peningkatan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P = Post Rate-Base Rate x 100 % Base Rate (Zainal Aqib, 2011 ) Keterangan: P = Peningkatan hasil belajar Post Rate = Nilai setelah diberi tindakan Base Rate = Nilai sebelum tindakan 4. Ketuntasan Klasikal Kriteria Ketuntasan Minimal IPS yang di tetapkan di SD Negeri 002 Bantayan adalah 70. Ketuntasan hasil belajar siswa dihitung dengan rumus berikut ini: Ketuntasan Klasikal menggunakan rumus : PK = ST : N x 100 % Keterangan: PK = Ketuntasan belajar klasikal N = Jumlah siswa yang tuntas ST = Jumlah siswa seluruhnya HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tahap Persiapan Pada tahap ini peneliti menyusun rencana penelitian dengan cara berdiskusi dengan dosen pembimbing, observer dan teman sejawat lainnya. Adapun perencanaan yang dilakukan pada siklus I adalah menyiapkan silabus dan RPP, menyiapkan lembar kegiatan siswa (LKS), soal ulangan harian siklus I, soal ulangan harian siklus II, serta lembaran observasi untuk aktivitas guru dan siswa. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian sebanyak dua siklus setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Proses pelaksanaan pembelajaran melibatkan seluruh siswa kelas V SD Negeri 002 Bantayan. Kegiatan awal sebelum pembelajaran di mulai guru (peneliti) mempersiapkan proses pembelajaran dimana siswa mempersiapkan kelas,

8 berdoa dan memberi salam. Kemudian peneliti menanyakan kehadiran siswa yang hadir dan tidak hadir, pada pertemuan ini siswa seluruhnya hadir. Tahap 1: guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Dalam kegiatan ini peneliti menyampaikan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, peneliti menanyakan kepada siswa, anak-anak pernahkah mendengar kata Proklamasi? kemudian pada tanggal berapa Indonesia merdeka? selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. Tahap 2: guru menyajikan informasi Dalam kegiatan ini, peneliti terlebih dahulu menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari secara umum yaitu secara demonstrasi proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan siswa mendengarkan materi yang disampaikan oleh peneliti. Kemudian peneliti menyebutkan beberapa contoh nama-nama tokoh proklamasi. Setelah penjelasan materi disajikan, peneliti menanyakan kepada siswa apakah anakanak sudah paham? siswa menjawab sudah Buk selanjutnya peneliti menjelaskan kepada siswa tentang langkah-langkah model pembelajaran Kooperatif dan tugas yang akan dilaksanakan dalam kelompok. Tahap 3 : guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok Pada pertemuan pertama, guru (peneliti) membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5-6 orang kemudian peneliti membacakan nama anggota kelompok dan menentukan tempat duduk masing-masing kelompok. Karena jumlah siswa 34 orang maka peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok yang mana 4 kelompok terdiri dari 6 anggota sedangkan 2 kelompok lainnya terdiri dari 5 anggota. Siswa sudah duduk dikelompoknya sesuai dengan nama kelompok yang telah ditentukan oleh peneliti. Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Pada saat peneliti membagikan LKS, terlihat peneliti belum bisa mengkondisikan siswa yang ribut karena siswa tidak mau menerima teman sekelompoknya. Tahap 4: guru membimbing kelompok bekerja dan belajar Setelah siswa mendapatkan LKS, peneliti membimbing siswa untuk membaca dan mengerjakan instruksi yang ada didalam LKS. selama siswa bekerja, peneliti mengamati siswa dalam mengerjakan LKS yang telah diberikan. Peneliti mengamati dan mengawasi LKS yang dikerjakan oleh siswa, apakah LKS yang dikerjakan sesuai dengan instruksi didalam LKS tersebut. Dari pengamatan yang peneliti lihat dalam proses pembelajaran ini, siswa yang aktif saja yang meminta bimbingan dari guru. Setelah selesai mengerjakan LKS, peneliti meminta siswa untuk membacakan hasil diskusi bersama teman kelompoknya. Tahap 5 : evaluasi Guru (peneliti) melakukan evaluasi kepada siswa berkaitan dengan materi yang telah dipelajari secara lisan.

9 Tahap 6: guru memberikan penghargaan Guru (peneliti) memberikan pujian dan tepuk tangan dan menghargai jawaban serta lembar jawaban kedepan kelas dan peneliti meminta siswa agar duduk ditempat duduk masing-masing. Pada saat peneliti memberikan penghargaan siswa terlihat sibuk keluar masuk kelas. Selanjutnya siswa membacakan simpulan pelajaran namun siswa masih kesulitan dalam menyimpulkan pelajaran tersebut, kemudian peneliti meluruskan kembali hasil simpulan siswa. Pada pembelajaran selanjutnya peneliti memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dan tetap berpedoman pada RPP yang telah disiapkan. Materi yang disampaikan berbeda untuk setiap pertemuan dan hasil hasil observasi yang dilakukan oleh observer dianalisis berikut ini. Analisis Hasil Tindakan Aktivitas Guru Pertemuan pertama, guru (peneliti) belum mampu mengorganisasikan siswa dalam proses pembelajaran dan guru kurang memberikan bimbingan kepada siswa dan guru belum bisa mengatur waktu pembelajaran dengan baik. Pertemuan kedua, aktivitas guru pada pertemuan ini sudah lebih baik dari pada pertemuan sebelumnya, guru sudah memberikan bimbingan kepada siswa dengan baik. Pertemuan ketiga, aktivitas guru sudah lebih dari pertemuan sebelumnya, peneliti sudah mulai mampu mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar dan mengatur dan menggunakan waktu pembelajaran dengan baik. Pertemuan keempat, aktivitas guru sudah sangat baik, dan semua kegiatan yang dilakukan oleh peneliti telah sesuai dengan perencanaan, peneliti telah mampu melaksanakan seluruh tahapan-tahapan kegiatan pada penerapan model pembelajaran Kooperatif. Hal ini dapat dilihat dari analisis lembar observasi aktivitas guru pada penerapan model pembelajaran Kooperatif pada siklus I dan II pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Rata rata presentase aktivitas guru siklus I dan siklus II Siklus Pertemuan Ke Skor Yang Diperoleh Persentase Kriteria I II 1 14 58,3% Cukup 2 16 66,6% Cukup Persentase 62,5% Cukup 3 19 79,1% Baik 4 23 95,8% Baik Sekali Persentase 87,5% Baik Dari table 4 dapat dilihat aktivitas guru siklus I pertemuan pertama adalah 58,3% dengan kategori cukup dan siklus I pertemuan kedua adalah 66,6% dengan kategori baik. Rata rata aktivitas guru pada siklus I pertemuan I dan II adalah 62,5% dengan kategori cukup. Aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama adalah 79,1% dengan kategori baik dan siklus II pertemuan kedua adalah 95,8% dengan kategori baik sekali. Rata-rata aktivitas guru pada siklus II adalah 87,5% kategori baik.

10 Aktivitas Siswa Aktivitas siswa untuk setiap pertemuan dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini: Tabel 5 Rata rata presentase aktivitas siswa siklus I dan siklus II Siklus Pertemuan Ke Skor Yang Diperoleh Persentase Kriteria I 1 13 54,1% Cukup 2 16 66,6% Baik Persentase 60,4% Cukup II 3 18 75% Baik 4 23 95,8% Baik Sekali Persentase 85,4% Baik Dari tabel 5 dapat diketahui aktivitas siswa kelas V SD Negeri 002 Bantayan Kecamatan Batu Hampar tahun pelajaran 2014 / 2015 setelah penerapan medel pembelajaran kooperatif pada siklus I pertemuan pertama yaitu 54,1% dengan kategori cukup dan siklus I pertemuan kedua adalah 66,6% dengan kategori baik. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 60,4% dengan kategori cukup. Aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama adalah 75% dengan kategori baik dan siklus II pertemuan kedua adalah 95,8% dengan kategori sangat baik. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus II adalah 85,4% dengan kategori baik. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil tes pada siklus I dan siklus II maka data hasil belajar siswa dari ulangan harian mengalami peningkatan yang sangat baik. Untuk lebih jelasnya peningkatan Ulangan Harian dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini: Tabel 6 Hasil belajar siswa dari Ulangan Harian pada Siklus I dan II. No Interval Kategori Ulangan Harian Siklus I Siklus II 1 90 100 Baik Sekali 4 (11,76 %) 6 (17,64%) 2 80 89 Baik 6 (17.64 %) 12 (35,29%) 3 70 79 Cukup 19 (55,88%) 14 (41,17 %) 4 69 Kurang 5 (14,70%) 2 (5,88%) Jumlah Siswa 34 34 Rata-rata Nilai 74,12 77,35 Kategori Baik Baik Sekali Berdasarkan pada tabel 6 terjadi peningkatan ulangan harian dapat dilihat dari hasil belajar siswa baik siklus I maupun siklus II meningkatkan dalam setiap siklus. Pada siklus I kategori baik sekali berjumlah 4 siswa dengan nilai rata rata 11,76%, kategori baik berjumlah 6 siswa dengan nilai rata-rata 17.64%, kategori cukup berjumlah 19 siswa dengan nilai rata-rata 55,88%, kategori kurang berjumlah 5 siswa dengan nilai rata-rata 14,70%. Pada siklus II mengalami peningkatan yang amat biak. Kategori baik sekali berjumlah 6 siswa dengan nilai rata-rata 17,64%, kategori baik berjumlah 12 siswa nilai rata-rata 35,29%, kategori cukup berjumlah 14 siswa dengan nilai rata-rata 41,17 %, kategori kurang berjumlah 2 siswa dengan nilai rata-rata 5,88%. Secara

11 keseluruhan, nilai siswa mengalami peningkatan dari skor dasar 63,23 ke UH 1 menjadi 74,12 meningkat sebesar 17,22%. Sementara itu peningkatan dari skor dasar ke UH 2 sebesar 22,33%. Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Pada hasil belajar siswa secara klasikal diperoleh dari ulangan harian I dan II, maka data ketuntasan individu selama pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif pada materi cara menghargai jasa para tokoh kemerdekaan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 002 Bantayan. Untuk lebih jelasnya peningkatan Ulangan Harian secara Klasikal dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7. Ketuntasan hasil belajar secara Klasikal No Siklus Tuntas Persen Tidak Tuntas Persen 1 Siklus I 29 85,29 % 5 14,71 % 2 Siklus II 32 94,12 % 2 5,88 % Dari tabel 7 diatas dapat dijelaskan bahwa pada siklus I yang dinyatakan tuntas 29 siswa (85.29%) dan yang tidak tuntas 5 siswa (14,70%), sehingga secara klasikal dinyatakan tuntas, tetapi hasil ketuntasan belum hasil yang maksimal sehingga peneliti melanjutkan pada siklus II untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil tindakan pada siklus I akan dijadikan refleksi untuk melakukan tindakan pada siklus II. Pada ulangan harian II dari 34 siswa yang dinyatakan tuntas berjumlah 32 siswa (94.11%),dengan kategori baik sekali sedangkan yang tidak tuntas 2 siswa (5,88%) pada siklus II secara klasikal dinyatakan tuntas. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian ini dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SD Negeri 002 Bantayan Kecamatan Batu Hampar pada mata pelajaran IPS. Hal ini terlihat dari hasil penelitian, aktivitas guru siklus I pertemuan pertama adalah 58,3% dengan kategori cukup dan siklus I pertemuan kedua adalah 66,6% dengan kategori baik. Rata rata aktivitas guru pada siklus I pertemuan I dan II adalah 62,5% dengan kategori cukup. Aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama adalah 79,1% dengan kategori baik dan siklus II pertemuan kedua adalah 95,8% dengan kategori baik sekali. Rata-rata aktivitas guru pada siklus II adalah 87,5% kategori baik. Kemudian aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama yaitu 54,1% dengan kategori cukup dan siklus I pertemuan kedua adalah 66,6% dengan kategori baik. Ratarata aktivitas siswa pada siklus I adalah 60,4% dengan kategori cukup. Aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama adalah 75% dengan kategori baik dan siklus II pertemuan kedua adalah 95,8% dengan kategori sangat baik. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus II adalah 85,4% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil analisis rata rata hasil belajar siswa sebelum ditetapkan Model Pembelajaran Kooperatif yaitu 63,23 kemudian pada UH siklus I meningkat menjadi 74,12 dengan kategori baik. Selanjutnya pada siklus II meningkat menjadi 77,35 dengan kategori baik sekali.

12 Hasil Ketuntasan Klasikal pada siklus I tuntas 29 siswa (85,29%) dan tidak tuntas 5 siswa (14,71%). Sedangkan pada siklus II meningkat tuntas 32 siswa (94,12 %) siswa dan tidak tuntas 2 siswa (5,88%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas V SDN 002 Bantayan Kecamatan Batu Hampar. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas V SDN 002 Bantayan. Hal ini dibuktikan setelah dilakukan tindakan sebanyak 4 kali pertemuan terjadi peningkatan pada aktivitas guru dan siswa. Aktivitas guru meningkat dari rata rata pada siklus I sebesar 62,5% dengan kategori cukup menjadi 87,5% dengan kategori baik pada siklus II. Aktivitas siswa meningkat dari rata rata pada siklus I sebesar 60,4% dengan kategori cukup menjadi 85,5% dengan kategori baik pada siklus II. Selain itu juga terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari skor dasar 63,32 menjadi 77,35 pada siklus 2 dengan peningkatan sebesar 22,33%. Adapun rekomendari dari hasil penelitian yang berhubungan dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif : 1. Penerapan model pembelajaran Kooperatif dapat diterapkan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V SD Negeri 002 Bantayan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. Guru kelas V SD Negeri 002 Bantayan hendaknya selalu membimbing siswa untuk menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif dalam proses pembelajaran terlaksana dengan efektif. 3. Guru kelas V SD Negeri 002 Bantayan hendaknya memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan bernalar terutama dalam menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang dibahas. 4. Bagi peneliti yang mengembangkan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif agar meneliti materi dan subjek yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Amjoni Kasandra. 2014.Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas V SD Negeri 002 Bantayan. UR- Pekanbaru: Tidak diterbitkan. Anita Lie. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: PT.Gramedia Widia Sarana Indonesia. Kusnandar. 2007. Guru Profesional;Implementasi KTSP dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Purwanto. 008. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Rineka Cipta

13 Putri Namirah. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 002 Bantayan : UR Pekanbaru. Tidak diterbitkan. Slameto. 2002. Belajar dan Fakto Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta. Slavin. R. E. 2008. Educational Psysology:Theory and Practice.Fourth Edition: Jhon Hopkins University. Suharsimi Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas: Jakarta: Bumi Aksara. Wina Sanjaya.2007.Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Sekolah. Jakarta: Karena Prenada Media Group. Zainal Aqib. 2011. Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru SMP,SMA, SMK.Bandung: Yrama Widya.