Sanitasi Lingkungan Masyarakat Di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin Provinsi Jambi Aprileni*Erna Juita**Elvi Zuriyani** Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat* Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat** ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh buruknya pengelolaan sanitasi lingkungan masyarakat di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabuptaen Merangin Provinsi Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi serta menganalisa secara mendalam tentang kondisi pembuangan sampah, kondisi pembuangan air limbah, kondisi jamban, dan kondisi penyediaan air bersih. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah kepala keluarga yang terdapat pada masyarakat Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin 906 KK. Sampel responden ditentukan dengan menggunakan proporsional random sampling yang diambil 10% sehingga sampel responden berjumlah 92 KK. Hasil penelitian menjelaskan bahwa: 1). Kondisi tempat pembuangan sampah masyarakat di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin, rata-rata tergolong baik dengan persentase sebesar 61,19%. Karena pada umumnya masyarakat Desa Meranti mengetahui tentang pembuangan sampah yang selalu dikelola dengan keadaan yang bersih dan sehat demi meningkatkan kebersihan lingkungan sekitar rumah masyarakat di Desa Meranti. 2). Kondisi pembungan air limbah rumah tangga masyarakat di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin, rata-rata tergolong cukup baik dengan persentase sebesar 55,29%. Karena pada umumnya masyarakat Desa Meranti mayoritas pembuangan air limbah rumah tangganya telah banyak yang membuat saluran pembuangan air bekas aktifitas dapur berupa selokan, meskipun masih ada sebagian besar masyarakatnya yang membuang air limbah rumah tangganya kesembarang tempat atau dialirkan ke permukaan atas tanah. 3). Kondisi jamban masyarakat di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin, rata-rata tergolong baik dengan persentase sebesar 79,71%. Karena pada umumnya masyarakat Desa Meranti telah banyak yang menggunakan jamban berjenis cubluk atau leher angsa di setiap masing-masing rumah tangga masyarakat Desa Meranti. 4). Kondisi penyediaan air bersih masyarakat di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin, rata-rata tergolong sangat baik dengan persentase sebesra 80,39%. Karena pada umumnya masyarakat disana telah banyak yang menggunakan sumur sebagai sumber air bersih yang digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari diantaranya: memasak, mencuci, digunakan untuk mandi dan sebagainya. Kata Kunci: Sanitasi Lingkungan Masyarakat
The Environment Sanitation Of Society In Meranti Village Of Renah Pamenang Subdistrict Merangin Regency Jambi Province Aprileni*Erna Juita**Elvi Zuriyani** Geography Education College Student of STKIP PGRI Western Sumatera* Geography Education Lectures of STKIP PGRI Western Sumatera** ABSTRACT This research is motivated by the bad management of the environmental sanitation of the people in rural sub-district Meranti Renah Pamenang Merangin Jambi province. This research aims to get the data and information and analyzed in depth about the condition of waste disposal, the condition of waste water disposal, the condition of a privy, and the condition of the provision of fresh water. The research is descriptive research. A population of this research is the patriarchs which is found in the village community Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin are 906 patriarchs. Respondents sample determined by using proportional random sampling taken 10 % sample so total respondents are 92 of patriarchs. The results of research explained that: 1. The condition of a garbage dump the community in villages Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin is considered to be good with the percentage of 61,19 %. This caused in general the village community Meranti knew about the waste disposal always managed with the state of being clean and healthy to improve cleanliness of the environment around the house in the village of Meranti. 2. The condition of liquid waste disposal households the community in the village Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin, the average could be classified as ' good enough' with the percentage of 55,29 %. Noted that in general the community of Meranti had made the waste line a former kitchen activity in the form of a ditch, although there are still people disposing of household waste water to any place or distributed to the surface of the ground. 3. The Privy condition of the community in villages Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin is considered to be good with the percentage of 79,71 %. Because, in general the village community meranti many have expected that uses privy cubluk or the neck of a goose luminance each household Meranti the village community. 4. The condition of clean water supply the community in the village Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin could be classified as very good with the percentage of 80,39 %. Because the villagers generally there have been many things use wells as a source of clean water that is used for the purposes of daily living of them: the cooking, washing, used to bathe, and so on. Keyword: Society Environmental Sanitation PENDAHULUAN Di Indonesia kriteria sehat ditetapkan melaui Undang-undang Nomor 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan dan telah diperbaharui dengan Pasal 1 Ayat (1) yang bunyinya: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Suyono dan Budiman, 2011: 2). Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak penyakit dapat dimulai, didukung, ditopang atau dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan. Dengan alasan tersebut, interkasi antara manusia dengan lingkungannnya merupakan komponen penting dari kesehatan masyarakat (Mulia, 2005 dalam Octorina, Dharma dan Marsaulina, 2012). Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan masyarakat modern yang meliputi semua aspek manusia dalam hubungannya dengan lingkungan, yang terikat bermacam-macam ekosistem. Lingkungan merupakan segala
sesuatu yang mengelilingi kondisi manusia atau hewan yang menyebabkan penulran penyakit. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup sumber air, kebersihan jamban, pembuangan sampah, kondisi rumah, pengelolaan air limbah (Timreck, 2004 dalam Octorina, Dharma, dan Marsaulina, 2012). Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan yaitu perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk mencegah manusia bersentuh langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan dapat menjaga serta meningkatkan kesehatan manusia. Adanya lingkungan yang dapat memperlihatkan tingkat kesehatan masyarakat atau suatu kejadian penyakit dalam suatu kelompok masyarakat merupakan hubungan timbale balik antara masyarakat itu sendiri dengan lingkungan. Pada gilirannya sebagai unsure yang terlibat langsung dalam hubungan timbal balik tersebut, apapun yang terjadi sebagai dampak dari proses interkasi berupa perubahan lingkungan akan menimpa dan dirasakan oleh masyarakat. Kesehatan masyarakat dapat terganggu karena pencemaran akibat sampah yang dibuang begitu saja diatas permukaan tanah akan mempengaruhi kesehatan lingkungan. Pembuangan sampah akan mencemari tanah pertanian, maka secara tidak langsung akan merugikan manusia. Tanah yang tercemar oleh sampah-sampah dan limbah rumah tangga akan mengotori air dalam tanah. Air tanah yang kotor tentu akan mengganggu kesehatan manusia. Belum lagi bahan-bahan pencemaran lainnya yang langsung atau tidak langsung merugikan kesehatan manusia. Adapun usaha meningkatkan keberhasilan serta kesehatan lingkungan keluarga, benyak faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah pembuangan kotoran manusia, penyediaan air bersih, pembuangan air limbah rumah tangga, membuat perembasan air yang baik, pembuangan sampah. Pemeliharaan rumah yang baik (berjendela, berkamar, dan tidak terlalu padat atau sempit, pencemaran terhadap udara, tanah dan air). Berdasarkan observasi awal penelitian, di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin masih bisa dilihat bahwa pengelolaan sanitasi lingkungan tempat tinggal masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kehidupan sosial masyarakat yang rendah terhadap kebersihan lingkungan dimasingmasing tempat tinggal penduduk di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang, yaitu keberadaan tempat pembuangan sampah masih belum punya, masyarakat masih cenderung meletakan sampah-sampah diatas permukaan tanah. Masalah sampah tersebut mengakibatkan sampah berserakan di pelataran rumah, dan masyarakat lebih parahnya tidak bisa membedakan sampah organik dan anorganik. Saluran air limbah rumah tangga masyarakat dibuang begitu saja dan tidak dikasih kolam penampungan air limbah, hal ini mengakibatkan pencemaran lingkungan karena air limbah tersebut bisa membuat mati tanaman yang tersiram dan membuat tanah menjadi lembab. Kondisi sarana jamban yang ketersediaan tempatnya masih dalam keadaan yang tidak memenuhi syarat kesehatan, seperti: tidak tersedianya rumah kakus, lantai kakus, tempat duduk kakus, kecukupan air bersih, tempat pembuangan tinja dan saluran peresapan. Kondisi penyediaan air bersih yang terdapat pada masyarakat Desa Meranti masih ada sebagian besar penduduknya yang mengolah persediaan air bersihnya mengambil dari rawa-rawa, sehinggga pengolahan buat air bersihnya masih kurang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang masih bisa dilihat bahwa kebersihan tempat tinggal masih rendah. Jadi untuk memecahkan masalah diatas perlu dilakukan penelitian, sehingga permasalahan di atas dapat diatasi. Sehubungan dengan ini penulis tertarik mengangkat masalah ini kedalam suatu penelitian dengan judul Sanitasi Lingkungan Masyarakat Di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Dalam penelitian ini digunakan penelitian deskriptif. Arikunto (2010: 3)
menjelaskan penelitian deskriptif digunakan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau halhal lain yang sudah dijelaskan yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Menurut Tika Pabundu (2005: 4) mengatakan penelitian deskriptif adalah suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis. Hasil penelitiannya adalah difokuskan untuk memberikan gambaran keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173) adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah kepala keluarga (KK) yang ada di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin. Berdasarkan data dan laporan dari Desa Meranti maka jumlah Kepala Keluarga adalah 906 yang tersebar pada 4 Dusun. Untuk lebih jelasnya jumlah populasi penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel III.1 : Populasi Kepala Keluarga (KK) Di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin, 2015 No Nama Dusun Jumlah Penduduk Jumlah KK 1. Rantau Mas 569 156 2. Beringin 744 218 3. Meranti 1077 296 4. Rasau 780 236 Jumlah 3170 906 Sumber : Kantor Desa Meranti, 2014 2. Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010) yang menyatakan bahwa untuk sampel penelitian yang populasinya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya tetapi apabila lebih dari 100 maka jumlah sampel dapat diambil sebanyak 5% - 20% atau sesuai kemampuan penelitian dari segi waktu, tenaga, dan dana. Pentingnya penarikan sampel dalam suatu penelitian karena besarnya populasi penelitian, maka sampel penelitian ini hanya dibatasi pada sampel responden saja. Dengan memperhatikan perwakilan populasi pada sampel responden maka dilakukan teknik proporsional random sampling, sebesar 10%. Maka penetapan sampel penelitian sebanyak 92 KK mewakili populasi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Dengan menggunakan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Untuk memudahkan penulis dalam menginterpretasikan data, maka Skala Likert yang digunakan menurut Sugiyono (2014: 93) adalah sebagai berikut: Selanjutnya, menggunakan skala likert, jika pertanyaan: 1. SB = Sangat Baik, diberi skor 5 2. B = Baik, diberi skor 4 3. CB = Cukup Baik, diberi skor 3 4. KB = Kurang Baik, diberi skor 2 5. TB = Tidak Baik, diberi skor 1 Jika responden 92 orang, maka: a. Skor ideal : 5 x 92 = 460 b. Skor terendah : 1 x 92 = 92 Untuk menginterprestasikan hasil adalah analisis deskriptif, maka digunakan kriteria menurut (Riduwan, 2012: 83) persentase kelompok responden adalah: 92/460 x 100% = 20% tergolong tidak baik, dapat dilihat sebagai berikut: 0% 20% 40% 60% 80% 100% TB KB CB B SB Keterangan: Kriteria Interpretasi Skor Angka 0% - 20% = tidak baik Angka 21% - 40% = kurang baik Angka 41% - 60% = cukup baik Angka 61% - 80% = baik Angka 81% - 100% = sangat baik HASIL PENELITIAN Pertama, berdasarkan hasil pengolahan data penelitian tentang tempat pembuangan sampah di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin mengenai ketersediaan tempat
sampah tergolong Baik yaitu dengan persentase sebesar 69,13%, tempat pembuangan sampah mengenai jenis tempat pembuangan sampah tergolong Baik yaitu dengan persentase sebesar 61,30%, tempat pembuangan sampah mengenai jumlah tempat sampah sementara tergolong Cukup Baik yaitu dengan persentase sebesar 51,52% dan tempat pembuangan sampah mengenai pengelolaan sampah rumah tangga tergolong Baik dengan persentase sebesar 62,82%. Dari hasil penelitian dapat dilihat Sanitasi Lingkungan Masyarakat di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin mengenai tempat pembuangan sampah rata-rata tergolong Baik. Karena pada umumnya masyarakat Desa Meranti mengetahui tentang pembuangan sampah yang selalu dikelola dengan keadaan yang bersih dan sehat demi meningkatkan kebersihan lingkungan sekitar rumah masyarakat di Desa Meranti. Hal ini sesuai dengan Manik (2007: 67) yang mengatakan bahwa sampah adalah suatu benda yang tidak digunakan atau tidak dikehendaki dan harus diibuang yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Selain itu ada pula faktor yang mempengaruhi jumlah sampah diantaranya: jumlah penduduk, sistem pengumpulan atau pembuangan sampah, faktor geografis, faktor waktu, faktor sosial ekonomi dan budaya, kebiasaan masayarakat, kemajuan teknologi dan jenis sampah. Kedua, berdasarkan hasil pengolahan data penelitian tentang pembuangan air limbah rumah tangga di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin mengenai ketersediaan tempat pembuangan air limbah tergolong Baik yaitu dengan persentase sebesar 61,96%, keadaan tempat pembuangan air limbah tergolong Baik yaitu dengan persentase sebesar 63,91%, cara pembuangan air limbah atau air bekas aktifitas dapur tergolong Kurang Baik yaitu dengan persentase sebesar 40%. Dari hasil penelitian dapat dilihat pembuangan air limbah rumah tangga ratarata tergolong Cukup Baik. Karena pada umumnya masyarakat Desa Meranti mayoritas pembuangan air limbah rumah tangganya telah banyak yang membuat saluran pembuangan air bekas aktifitas dapur berupa selokan, meskipun masih ada sebagian besar masyarakatnya yang membuang air limbah rumah tangganya kesembarang tempat atau dialirkan ke permukaan atas tanah. Hal ini sesuai dengan Ehless dan Stell dalam (Chandra, 2012: 135) yang mengatakan bahwa air limbah adalah cairan buangan yang bersala dari rumah tangga, industri dan tempat-tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membudayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan. Selain itu volume air limbah dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya: kebiasaan manusia, penggunaan sistem pembuangan kombinasi atau terpisah dan waktu. Ketiga, berdasarkan hasil pengolahan data penelitian tentang kondisi jamban rumah tangga di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin mengenai ketersediaan jamban tergolong Baik yaitu dengan persentase sebesar 77,17%, keadaan jamban tergolong Baik yaitu dengan persentase sebesar 74,34%, dan jenis bangunan kakus tergolong Sangat Baik yaitu dengan persentase sebesar 87,61%. Dari hasil penelitian dapat dilihat kondisi jamban rumah tangga rata-rata tergolong Baik. Karena pada umumnya masyarakat Desa Meranti telah banyak yang menggunakan jamban berjenis cubluk atau leher angsa di setiap masing-masing rumah tangga masyarakat Desa Meranti. Hal ini sesuai dengan Notoadmojo dalam Renaldus (2014:8) suatu jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban tersebut. b) Tidak mengotori air permukaan disekitarnya. c) Tidak mengotori air tanah disekitarnya. d) Tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa, dan bianatang-binatang lainnya. e) Tidak menimbulkan bau. f) Mudah digunakan dan dipelihara. g) Sederhana desainnya. h) Murah. i) Dapat diterima oleh pemakainya.
Selain itu jamban juga memiliki syarat-syarat yang perlu diperhatika, daiantaranya: jamban harus tertutup, artinya bangunan jamban terlindung dari panas dan hujan, serangga dan binatang-binatang lainnya, terlindung dari pandangan orang. Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat berpijak yang kuat. Bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan dan tidak menimbulkan bau. Sedapat mungkin disediakan alat pembersih seperti air, sikat dan kertas pembersih. Keempat, berdasarkan hasil pengolahan data penelitian tentang penyediaan air bersih rumah tangga di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin mengenai ketersediaan air besrih tergolong Baik yaitu dengan persentase sebesar 71.,96%, sumber air bersih tergolong Sangat Baik yaitu dengan persentase sebesar 86,52%, keadaan sumber air bersih tergolong Baik yaitu dengan persentase sebesar 78,70%, warna air bersih tergolong Sangat Baik yaitu dengan persentase sebesar 80,87% dan rasa air bersih tergolong Sangat Baik yaitu dengan persentase sebesar 83,91%. Dari hasil penelitian dapat dilihat penyediaan air bersih masyarakat Desa Meranti rata-rata tergolong Sangat Baik. Karena pada umumnya masyarakat disana telah banyak yang menggunakan sumur sebagai sumber air bersih yang digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari diantaranya: memasak, mencuci, digunakan untuk mandi, dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan Suyono dan Budiman (2011: 31) air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila dimasak. Sedangkan air minum adalah air yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci dan lain sebaginya. Selain itu sumber-sumber air bersih berasal dari air hujan, air sungai atau danau, mata air atau air tanah, air sumur dangkal dan air sumur dalam. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari temuan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi tempat pembuangan sampah masyarakat di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin, rata-rata tergolong Baik dengan persentase sebesar 61,19%. Karena pada umumnya masyarakat Desa Meranti mengetahui tentang pembuangan sampah yang selalu dikelola dengan keadaan yang bersih dan sehat demi meningkatkan kebersihan lingkungan sekitar rumah masyarakat di Desa Meranti. 2. Kondisi pembuangan air limbah rumah tangga masyarakat di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin, rata-rata tergolong Cukup Baik dengan persentase sebesar 55,29%. Karena pada umumnya masyarakat Desa Meranti mayoritas pembuangan air limbah rumah tangganya telah banyak yang membuat saluran pembuangan air bekas aktifitas dapur berupa selokan, meskipun masih ada sebagian besar masyarakatnya yang membuang air limbah rumah tangganya kesembarang tempat atau dialirkan ke permukaan atas tanah. 3. Kondisi jamban masyarakat di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin, rata-rata tergolong Baik dengan persentase sebesar 79,71%. Karena pada umumnya masyarakat Desa Meranti telah banyak yang menggunakan jamban berjenis cubluk atau leher angsa di setiap masing-masing rumah tangga masyarakat Desa Meranti. 4. Kondisi penyediaan air bersih masyarakat di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin, rata-rata tergolong Sangat Baik dengan persentase sebesar 80,39%. Karena pada umumnya masyarakat disana telah banyak yang menggunakan sumur sebagai sumber air bersih yang digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari diantaranya: memasak,
mencuci, digunakan untuk mandi, dan sebagianya. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada masyarakat dalam pengelolaan lingkungan tidak cukup hanya melihat kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk keindahan lingkungan. 2. Kepada masyarakat Desa Meranti agar lebih meningkatkan lagi proses pengelolaan lingkungan hidup. 3. Bagi pemerintah agar dapat meningkatkan kerja sama dengan masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup. Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai. (skripsi). Padang: STKIP PGRI Sumbar. Riduwan, MBA. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suyono dan Budiman. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Konteks Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC. Tika, Pabundu (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Geografi. Jakarta: Rineka Cipta. Chandra, Budiman (2012). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC. Manik Karden Eddy Sontang. (2007). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Djambatan. Octorina Fiesta, Dharma Surya dan Marsaulina Irnawati. (2012). Hubungan Kondisi Lingkungan Perumahan Dengan Kejadian Diare Di Desa Sialang Buah Kecamatan teluk Mengkudu Kabupaten serdang Bedagai. Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia. Renaldus. (2014). Sanitasi Lingkungan Masyarakat di Desa Simatalu