Prosiding Manajemen ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Manajemen ISSN:

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

Prosiding Manajemen ISSN:

Yehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), Raw Materials, Inventories of Raw Materials. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan

Prosiding Manajemen ISSN:

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2

Analisa Persediaan Bahan Baku Mengunakan Metode EOQ (Economy Order Quantity) di CV. Alfa Nafis

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), inventories of raw materials. vii Universitas Kristen Maranatha

Prosiding Manajemen ISSN:

ORDER QUAANTITY (EOQ).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

DAFTAR GAMBAR. Halaman

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Factory : Jalan Raya Serang Km 18.8 Desa Sukanegara Tangerang Banten.

EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ. Diterima: 1 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Serbuk Gergaji Kayu (Studi Kasus di Oka Jamur Bali, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung)

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

Agung Wahyu Prayogo Dwiatmanto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

M Taslim Dangnga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS PERSEDIAAN PRODUK FARMASI CAIRAN INFUS PADA PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) PT. DOS NI ROHA SAMARINDA

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO)

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

ABSTRACT. Keywords: Safety Stock, Lead Time, Reorder Point dan Total Inventory Cost, EOQ (Economic Order Quantity) method. viii

ANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA

ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN SETENGAH JADI DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITIY

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TORTILA RUMPUT LAUT DI INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB III METODE PENELITIAN.

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kursi Lipat dengan Menggunakan Metode Economic Order (Eoq) pada PT. Chitose Tbk Cimahi

#12 MANAJEMEN PERSEDIAAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode EOQ (Economic Order Quantity), Metode JIT (Just In Time) dan Efisiensi Biaya

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENGEFISIENKAN BIAYA PERSEDIAAN PADA UMKM KUE NIKMAT RASA ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Pengelolaan Persediaan

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU LIMBAH KAYU SANGKAR BURUNG DENGAN METODE EOQ PADA UD. AMANAH SURAKARTA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. juga terkena dampak akibat persaingan tersebut. Agar perusahaan dapat tetap

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA

APLIKASI METODE EOQ PADA PENGENDALIAN BAHAN BAKU NATA DE COCO PRIMAISKA DESA SINDANGLAKA KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN CIANJUR

ABSTRAK. Kata Kunci: persediaan, EOQ, bahan baku, biaya pengendalian persediaan, metode tradisional. iii

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

ANAISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA UD BASTON FOOD KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

INTISARI. Kata-kata kunci: bahan baku, metode pengendalian persediaan, metode praktis perusahaan, likuiditas. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 3 September 2013 INVENTORY CONTROL DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUKSI ROTI PADA PABRIK ROTI BOBO PEKANBARU

PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK

ANALYSIS OF CEMENT AS RAW MATERIAL INVENTORY ON READY MIX PRODUCTION UNIT AT PT. PERDANA BETON IN SAMARINDA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan inilah dinamakan proses produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi

Optimasi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Analisis Reorder Point

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk bisa mempertanggungjawabkan kebenaran dari suatu penelitian,

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

Prosiding Manajemen ISSN:

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen Operasional. Metode EOQ

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

BAB IV PENUTUP. bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan menerapkan metode EOQ pada

Prosiding Manajemen ISSN:

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol.4, No.5, Desember 2015

(2004) dengan penelitian yang diiakukan oleh penulis adalah metode pemecahan

PERBANDINGAN NILAI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PD. ANEKA CIPTA FIBER GLASS

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Biji Melinjo dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk Meminimumkan Biaya Persediaan Analysis of Inventories Raw Seeds Melinjo By Using Economic Order Quantity for Minimizing Supplies Costs in Cv. Naufan Putra Serang Banten 1 Aprillio Petro Renaldo, 2 Tasya Aspiranti, 3 Nining Koesdiningsih, 1,2,3 Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung Jl.Tamansari no.1 Bandung 40116 email: 1 aprilliopetrorenaldo@yahoo.com Abstract. This study uses the EOQ method. Research methods are quantitative, which means the object of research can be measured and be count. This type of research using descriptive or depiction of a problem.this research aims to determine the raw material inventory control seeds melinjo in CV. NAUFAN PUTRA at Serang Banten will be compared with the raw material inventory control method EOQ. In obtaining the required data in this study through interviews, observation, documentation and literature. From the results of the calculations have been done, the method generating efficiency EOQ total inventory costs by 16,6% compared to the total cost of supply of raw materials through the company's policy amounted to Rp. 37.371.875,- the frequency of purchase of raw materials 12 times a year, while the total cost of the raw materials inventory according to EOQ method Rp. 31.163.079,12 the frequency of purchase of 11 times a year. Keywords: EOQ, inventory, inventory costs. Abstrak. Penelitian ini menggunakan metode EOQ. Metode Penelitian bersifat kuantitatif yang berarti objek penelitian dapat diukur dan bersifat angka. Jenis penelitian menggunakan Deskriptif atau penggambaran dari suatu permasalahan.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian persediaan bahan baku biji melinjo di CV. NAUFAN PUTRA kota Serang Banten yang akan dibandingkan dengan pengendalian persediaan bahan baku dengan metode EOQ. Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti melalui wawancara, observasi dokumentasi dan studi pustaka. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, metode EOQ menghasilkan efisiensi total biaya persediaan sebesar 16,6% per tahun dibandingkan dengan total biaya persediaan bahan baku melalui kebijakan perusahaan sebesar Rp.37.371.875,- dengan frekuensi pembelian bahan baku 12 kali dalam setahun, sedangkan total biaya persediaan bahan baku menurut metode EOQ sebesar Rp 31.163.079,12 dengan frekuensi pembelian 11 kali dalam setahun. Kata kunci: EOQ, persediaan, biaya persediaan. A. Pendahuluan Industri pangan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berperan penting dalam pembangunan industri nasional, sekaligus dalam perekonomian keseluruhan. Perkembangan Industri pangan nasional menunjukkan perkembangan yang cukup berarti. Hal ini ditujukkan dengan semakin berkembangnya berbagai jenis industri makanan, salah satunya adalah industri makanan emping. CV. NAUFAN PUTRA merupakan industri pangan yang memproduksi produk dengan menggunakan bahan baku Biji Melinjo. Biji melinjo yang menjadi bahan baku utama diolah menjadi emping, yang merupakan makanan khas Serang Banten. Selain emping yang menjadi produk utama Sarinande pun memproduksi kerupuk udang, rengginang dan makanan khas Banten lainnya. Kebutuhan akan makanan emping harus terpenuhi dengan baik, oleh karena itu Sarinande Banten memerlukan manajemen persediaan produk biji melinjo yang baik. Masalah-masalah yang sering dihadapi dalam persediaan adalah terhentinya 39

40 Aprillio Petro Renaldo, et al. proses produksi, karena kurangnya bahan baku pada waktu yang dibutuhkan. Persediaan bahan baku suatu perusahaan adalah salah syarat penting dalam melakukan suatu proses produksi barang. Menurut Heizer dan Render (2008:4) Apabila bahan baku tidak tersedia maka proses produksi tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu perlu adanya penyediaan bahan baku oleh usaha kelas menengah. Besarnya bahan baku yang diperlukan perusahaan dipengaruhi oleh besarnya produksi usaha kelas menengah. Sedangkan besarnya produksi usaha kelas menengah dipengaruhi oleh tingkat permintaan terhadap suatu produk yang dihasilkan oleh usaha kelas menengah, sehingga dalam menentukan persediaan usaha kelas menengah harus selalu mempertimbangkan jumlah bahan baku yang digunakan dalam suatu periode. Agar biaya persediaan menjadi seminimal mungkin, maka dalam suatu periode besarnya jumlah penyediaan bahan baku harus sesuai dengan jumlah pemakaian bahan baku. Efisiensi persediaan bahan baku sangat penting untuk meminimalkan biaya. Apabila persediaan bahan baku berlebih atau Overstock maka biaya yang dimunculkan pun akan semakin tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian persediaan bahan baku biji melinjo pada produk emping dan mengetahui pengendalian persediaan bahan baku biji melinjo pada produk emping dengan menggunakan Economic Order Quantity (EOQ) yang mencakup model Economic Order Quantity ( EOQ), Reorder Point (ROP), dan Safety Stock (SS) pada CV. NAUFAN PUTRA SERANG BANTEN. B. Landasan Teori Menurut Jay Heider dan Berry Rander (2009:4), manajemen operasional adalah Serangkaian aktifitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Dan berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen operasi adalah kegiatan yang mengatur proses produksi agar barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dapat dihasilkan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, Manajer Produksi dan Operasi harus mampu membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran (outputs), serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat lebih efektif, maka para manajer harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan dan mengawai sumber-sumber daya yang sangat terbatas. Manajer produksi dan operasi harus dapat merencanakan secara efektif penggunaan sumber-sumber daya yang sangat terbatas, memperkirakan dampak pada sasaran dan mengorganisasikan pengimplementasian dari rencana. Berdasarkan rencana yang disusun maka keputusankeputusan yang lebih terinci harus dibuat, seperti besarnya partai (batch) dari produk untuk macam-macam yang berbeda, waktu-waktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja yang lain, prosedur pengendalian mutu, pemesanan bahan dan banyak prosedurprosedur lain yang harus diterapkan atau diimplementasikan. Persediaan merupakan bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang. Sebelum menentukan metode mana yang lebih sesuai untuk suatu perusahaan, maka ada beberapa cara yang digunakan menurut Sofjan Assauri (2008:244) Volume 3, No.1, Tahun 2017

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku 41 diantaranya adalah Cara First In First Out (FIFO Method), Cara Rata-rata Tertimbang (Weight Average Method), Cara Last In, First Out (LIFO Method) dan Perbandingan atas hasil penilaian. Menurut Sofjan Assauri (2008:173) ada 2 sistem yang umum dikenal dalam menentukan jumlah persediaan pada akhir suatu periode yaitu Perodic System dan Perpetual atau Book Inventories. Model atau metode EOQ mengasumsikan permintaan diketahui secara pasti, konstan sepanjang waktu, dan pemesanan dibuat dan diterima seketika itu juga sehingga tidak ada kekurangan yang terjadi. Persediaan penyelamat (SafetyStock) adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out). Titik pemesanan kembali adalah titik dimana pesanan bahan baku harus dilakukan. Hal ini merupakan fungsi dari EOQ (Economic Order Quantity), waktu tunggu pesanan datang atau tenggang waktu, dan persediaan besi atau persediaan pengaman (Safety Stock). C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pengendalian Persediaan yang Dilakukan Perusahaan 1. Pengadaan Bahan Baku Tabel 1. Jumlah kebutuhan bahan baku biji melinjo produk emping tahun 2015 Bulan Jumlah Biji Melinjo (KG) JANUARI 3750 FEBRUARI 3900 MARET 4000 APRIL 3500 MEI 4100 JUNI 5600 JULI 5725 AGUSTUS 4300 SEPTEMBER 5300 OKTOBER 4050 NOVEMBER 3955 DESEMBER 5400 2. Perhitungan Total Cost a. Pembelian rata-rata bahan baku Tahun 2015 JUMLAH 53580 Sumber : CV. Naufan Putra SerangBanten, 2016 b. Biaya pemesanan Manajemen, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

42 Aprillio Petro Renaldo, et al. Tabel 2. Biaya pemesanan dalam satu kali pesan No JenisBiaya Jumlah (Rp) 1 Biaya Administrasi dan Telepon Rp. 250.000 2 Biaya Pengiriman Rp. 1.200.000 Jumlah Rp. 1.450.000 Sumber : CV. Naufan Putra Serang Banten, 2016 c. Biaya Penyimpanan Biaya total persediaan bahan baku Biji Melinjo pada tahun 2015 menurut kebutuhan perusahaan dengan frekuensi pemesanan sebanyak 20 kali pemesanan dapat dihitung sebagai berikut: - Biaya pemesanan = Frekuensipemesanan x biaya persediaan dalam satu kali pesan = 20 x Rp. 1.450.000 = Rp. 29.000.000 - Biaya penyimpanan = Persediaan rata-rata dari jumlah kebutuhan x biaya penyimpanan = x (Rp25.000 x 25%) = x Rp 6250 = Rp8.371.875 3. Pengendalian Persediaan Metode EOQ - Pembelian Bahan Baku yang Ekonomis Total Kebutuhan Bahan Baku (D) = 53580kg Biaya Pemesanan Sekali Pesan (S) = Rp1.450.000 Biaya Penyimpanan Bahan Baku (C) = Rp25000 x 25% = Rp6250 Setelah diketahui hal-hal di atas, maka besarnya pemebelian bahan baku yang ekonomis dengan menggunakan metode EOQ adalah Q = (2SD/C) Q = ((2 xrp 1.450.000x 53.580)/(Rp 6250)) = 4986,09 kg/pesan. Jadi jumlah pembelian bahan baku yang ekonomis dengan menggunakan metode EOQ adalah sebesar 4986 kg. Kemudian dicari rata-rata persediaan yaitu dengan cara perhitungan sebagai beikut : Rata-rata persediaan = Q/2 = (4986 )/2 = 2493 kg Jadi rata-rata persediaan dengan menggunakan motode EOQ adalah 2493 kg. - Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Volume 3, No.1, Tahun 2017

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku 43 F = D/Q F = 53580/(4986 ) = 10,74 11kali pemesanan Maka, interval waktu antara pemesanan dalam setahun = 365/10,74 = 33,9 34 hari - Total Biaya Persediaan Total Kebutuhan Bahan Baku (D) = 53580 kg Biaya Pemesanan Sekali Pesan (S) = Rp1.450.000 Biaya Penyimpanan Bahan Baku (C) = Rp25.000 x 25% = Rp6250 Pembelian bahan baku yang ekonomis (Q) = 4986 kg TC = S D/Q+C Q/2 = Rp 1.450.000 53580/(4986 )+ Rp 6250(4986 )/2 = Rp15.581.829,12 + Rp 15.581.250 = Rp 31.163.079,12 Jadi total biaya persedian bahan baku Biji Melinjo di CV. NAUFAN PUTRA jika menggunakan metode EOQ sebasar Rp 31.163.079,12,-. 1. Safety stock (SS) Tabel 3. Perhitungan Standar Deviasi Bulan Jumlah Biji Melinjo (kg) X X X JANUARI 3750 4465-715 511.225 FEBRUARI 3900 4465-565 319.225 MARET 4000 4465-465 216.225 APRIL 3500 4465-965 931.225 MEI 4100 4465-365 133.225 JUNI 5600 4465 1135 1.288.225 JULI 5725 4465 1260 1.587.600 AGUSTUS 4300 4465-165 27.225 SEPTEMBER 5300 4465 835 697.225 Manajemen, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

44 Aprillio Petro Renaldo, et al. OKTOBER 4050 4465-415 172.225 NOVEMBER 3955 4465-510 260.100 DESEMBER 5400 4465 935 874.225 JUMLAH 53.580 6.999.950 Sumber: CV. NAUFAN PUTRA data diolah, Tahun 2016 Σ = SD = (( (X_i- X )^2)/n) Σ = SD = (6.999.950/12) = 763,75 Dengan menggunakan perkiraan atau asumsi bahwa perusahaan memenuhi permintaan sebanyak 95% dan persediaan cadangan 5%, maka diperoleh Z dengan tabel normal sebesar 1,65 deviasi standar dari rata-rata. SS = Z x SD = 1,65 x 763,75 = 1260,20 1260 kg 2. Titik Pemesanan Kembali (Re Order Point/ROP) Sebelum menghitung RIP maka terlebih dahulu dicari tingkat bahan baku per hari dengan cara sebagai berikut: d = D/t d = ( 53580)/300 = 178,6 179(kg) ROP = dl + SS = (178,6 x 6) + 1260 = 2331,6 (kg) 4. Perbandingan Kebijakan Perusahaan dengan Metode EOQ Tabel 4. Perbandingan Kebijakan Perusahaan dengan Metode EOQ No Keterangan Kebijakan Perusahaan Metode EOQ 1 Biaya pemesanan Rp 29.000.000 Rp 15.581.829,12 2 Biaya penyimpanan Rp 8.371.875 Rp 15.581.250 3 Total biaya persediaan Rp 37.371.875 Rp 31.163.079,12 4 Frekuensi pemesanan 12 kali 11 kali Volume 3, No.1, Tahun 2017

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku 45 5 Safety Stock - 763,75 kg 6 Re Order Point - 2331,6 kg Sumber: Data Primer yang di olah, Tahun 2016 E = (TCperusahaan-TCEOQ)/TCperusahaa x 100% E = (Rp 37.371.875-31.163.079,12)/(Rp 37.371.875) x 100% E = 16,6 % Dapat diketahui penghematan biaya persediaan bila menggunakan metode EOQ adalah sebesar Rp.6.208.795,88 D. Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Frekuensi pembelian bahan baku biji melinjo melalui kebijakan perusahaan yang dilakukan oleh CV. NAUFAN PUTRA adalah 20 kali pembelian bahan baku dalam satu periode (1 tahun), Total biaya persediaan bahan baku melalui kebijakan perusahaan sebesar Rp 37.371.875. CV. NAUFAN PUTRA tidak menetapkan adanya persediaan pengaman dalam kebijakannya. 2. Frekuensi pembelian bahan baku biji melinjo dengan menggunakan metode EOQ adalah 11 kali dalam satu tahun. Total biaya persediaan bahan baku melalui kebijakan perusahaan sebesar Rp,31.163.079,12. Dalam metode EOQ perusahaan harus mengadakan persediaan pengaman untuk memperlancar proses produksinya dengan jumlah 1260 kg. Dapat diketahui penghematan biaya persedian bila menggunakan metode EOQ adalah sebesar Rp 6.208.795,88,-. Menurut metode EOQ perusahaan harus melakukan pemesanan bahan baku kembali saat persediaan bahan baku berada pada tingkat jumlah 4.986 kg/pesan. Daftar pustaka Assauri. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Assauri. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: LPFE-UI Edisi Revisi. Heizer, Jay & Barry Render. 2005. Operation Management, 7th ed., Prentice Hall, New Jersey. Manajemen, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017