IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 13 MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI KOMPETENSI KEPENDUDUKAN DI KELAS XI SMA NEGERI 3 SALATIGA TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA TESIS

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Oleh: Nur Dwi Qomariyah NIM: G NIRM: 12/X/02.2.1/0268

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS III SDIT AL KAUTSAR KECAMATAN MEJOBO KUDUS

PENGELOLAAN KURIKULUM ADAPTIF MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA PROGRAM SEKOLAH CLUSTER DI SMKN 2 PURWODADI TESIS

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SIJUNJUNG

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PERAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013: STUDI PADA TK MENTARI KEC. ABUNG SELATAN KAB. LAMPUNG UTARA

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SOLOK

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK KOTA MALANG

MANAJEMEN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 TUGU KABUPATEN TRENGGALEK)

Oleh: Musringah SD Negeri 2 Durenan Kabupaten Tranggalek

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER KELAS UNGGULAN DI SMP NEGERI 2 CEPU TESIS

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 PAINAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM BERORIENTASI NILAI-NILAI KARAKTER DI MTs NEGERI SRAGEN

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

MANAJEMEN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SDN 1 KARANGASEM WIROSARI GROBOGAN TESIS

Keywords: Activities, Media Visual, Sains

PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMAN 4 SIJUNJUNG JURNAL DESNALDI PUTRA NIM

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

PENGEMBANGAN KURIKULUM DITINJAU DARI TINGKAT KABUPATEN SAMBAS PADA DAERAH TERTINGGAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMP NEGERI 4 AMPEL SATU ATAP BOYOLALI TESIS

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai dengan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENJASORKES TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MEGALUH TAHUN PELAJARAN

Kinerja Guru dalam... (Reni Tiana) 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENGELOLAAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER DI SDN KEPATIHAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2016/2017 TESIS

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS (STUDI KASUS SMP NEGERI 1 WONOGIRI) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pasal 1 butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM

BAB 1 PENDAHULUAN. evaluasi. Evaluasi merupakan alat untuk mengetahui atau proses belajar mengajar

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKn BERBASIS KARAKTER BANGSA (Studi Situs SMA Negeri 1 Kaliwungu) TESIS

PENERAPAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Economic Education Analysis Journal

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK KABUPATEN KLATEN DALAM IMPLEMENTASI KTSP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

HALAMAN JUDUL MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 SRAGEN TESIS

Evaluasi Hasil Belajar Mata Pelajaran Keilmuan Pencak Silat Tapak Suci Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Surabaya

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang : Kalimasada Press, 1994.

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU. Oleh

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD N 02 KEDUNGAMPEL TAHUN 2016/2017

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKUNTANSI SESUAI KURIKULUM 2013 PADA GURU-GURU SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI di KOTA KLATEN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN

Oleh: Haris Ali Murfi (A )

ANALISIS KEBIJAKAN PROGRAM KELAS UNGGULAN DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) NEGERI BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TESIS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

Hasil Belajar, Pembelajaran Tematik, Metode Make A Mact

Oleh: Ari Herliyanto, Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUMON

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

Oktavia Nardiani Sapir Sugeng Hadi Utomo. Keywords: Method Time Token Arends (TPA), Ability inquiry, Learning Outcomes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

Economic Education Analysis Journal

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

ABSTRAK Hj. Luluk Atirotu Zahroh, M.Pd.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKn KELAS X DI SMK NEGERI 1 TUREN KABUPATEN MALANG

Kata kunci: Science, Environment, Technology, and Society (SETS), pemahaman konsep, pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan

PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI 2 WONOGIRI TESIS

ABSTRACT. Keywords: Cooperative, Jigsaw, Cultural History of Islam. implementation of model cooperative learning type of jigsaw on the subjects of

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

Transkripsi:

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 13 MALANG Subhan Adi Santoso Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Paciran. Lamongan Email: h_ans84@yahoo.com Abstract: Curriculum 2013 consisting of goals, structure and curriculum, educational calendar and syllabus. Islamic religious education, this time religious teachers should be aware that there are four trends that will be faced by religion and is a challenge for religious people as follows: internal diversity, diversity of structural, cultural diversity, criticism of science. The author will choose a location study at Vocational High School 13 Malang, the subject of his research is the principal, vice principal part of the curriculum, Islamic religious education teachers, and students. In this study the authors used three kinds of data collection techniques are methods of observation, interviews, documentation methods. The results of the study as follows: 1. Planning Islamic Religious Education Learning is a teacher before committing learning activities in the classroom should be made syllabus and lesson plans. 2. Implementation of Islamic Religious Education Learning is the implementation phase for the design drawn up plans for teachers. 3. Evaluation of Islamic Religious Education Learning is a measuring instrument to measure the achievement of objectives. Keywords: Curriculum 2013, learning Islamic education Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni curriculae artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada waktu itu, pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. (Susilo, 2007: 77) Sedangkan Kurikulum 2013 adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum 2013 terdiri dari tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, dan silabus. ( Tim Pustaka Yustisia, 2007:146) Menurut Muhaimin yang mengutip dari Bambang Pranowo dalam konteks pendidikan agama Islam, saat ini guru agama harus sadar bahwa ada empat trend yang akan dihadapi oleh agama dan sekaligus merupakan tantangan bagi umat beragama sebagai berikut: 1. Keragaman intenal (internal diversity) 2. Keragaman struktural (structural differencial) 3. Kemajemukan budaya (cultural pluralism) 4. Kritik ilmu pengetahuan terhadap penjelasan agama yang masih konvensional-tradisional (scientific criticism). Keempat trend ini akan berimplikasi pada pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam pada semua jenjang pendidikan. ( Muhaimin, 2004:102) Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara; khususnya oleh guru dan kepala sekolah. ( Mulyasa, 2004:4). 1

Kurikulum 2013, sebagai suatu konsep dan sekaligus sebagai sebuah program, yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut: 1. Menekankan pada ketercapaian siswa baik secara individual maupun klasikal 2. Berorientasi pada hasil dan keberagaman 3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi 4. Sumber belajar bukan hanya guru tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif 5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan suatu kompetensi. (Haryati, 2009:5) Dari sini penulis akan mengangkat sebuah masalah yang mana kurikulum pendidikan di negeri ini kerap kali berubah-ubah, menyebabkan buku tidak lagi dimanfaatkan. Belum selesai kurikulum A, sudah diganti dengan kurikulum B, belum selesai dilaksanakan kurikulum B sudah berganti lagi dengan kurikulum C. yang terakhir, kurikulum baru yang dinamakan K-13 (kurikulum 2013) untuk menggantikan sistem KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) yang diterapkan sebelumnya. Sehingga banyak guru yang masih gagap untuk menyusun bahan ajar sendiri untuk memenuhi kompetensi yang diharapkan.(www.citizennews.suaramerde ka.com. 28-05-2008) Berdasarkan pada fenomena, maka dalam penulisan, penulis tertarik untuk mengambil judul Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Malang. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan pokok sebagai berikut: Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Malang. Ingin memperoleh gambaran implementasi kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Malang Kajian Teori Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh saudara Rina Rohdotul Jannah dengan judul Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Analisis Implementasi Pada Kelas X SMAN I Pakem Sleman Yogyakarta) pada tahun 2014. Penelitian ini memiliki tujuan dasar untuk membahas seputar kajian manajemen dalam implementasi Kurikulum 2013, artinya kajian penelitian ini lebih luas dari penelitian sebelumnya, tidak hanya terpusat dalam mata pelajaran PAI dan Kebudayaan, melainkan semua aspek dalam kurikulum, mulai dari perencanaan kurikulum, pengorganisasian kurikulum, implementasi kurikulum hingga evaluasi dalam kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar-mengajar. Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum adalah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Mata ajaran dipandang sebagai pengalaman orang tua atau orang-orang pandai masa lampau, yang telah disusun secara sistematis dan logis. Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Dalam hal ini kurikulum merupakan serangkaian pengalaman belajar. Menurut Romine yang dikutip oleh Hamalik sebagai berikut: Curriculum is 2

interpreted to mean all of the organized courses, activities, and experiences which pupils have under direction of the school, whether in the class room or not.( Mulyasa, 2004:17-18) Kurikulum 2013 adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum 2013 terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus. Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar, yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Dalam pengertian demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan ini akan mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara lebih efektif dan efisien. Pembelajaran terkait dengan bagaimana (how to) membelajarkan siswa atau bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa (what to) yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan (needs). Karena itu, pembelajaran berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung di dalam kurikulum dengan menganalisis tujuan pembelajaran dan karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang terkandung di dalam kurikulum. Selanjutnya, dilakukan kegiatan untuk memiliki, menetapkan, dan mengembangkan, cara-cara atau strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai kondisi yang ada, agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar terwujud dalam diri peserta didik. Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut. Tujuan pembelajaran adalah pernyataan tentang hasil pembelajaran atau apa yang diharapkan. Tujuan ini bisa sangat umum, sangat khusus, atau dimana saja dalam kontinum umum-khusus. Karakteristik bidang studi adalah aspekaspek suatu bidang studi yang dapat memberikan landasan yang berguna sekali dalam mendiskripsikan strategi pembelajaran, seperti misalnya, waktu, media, personalia, dan dana/uang. Metode Penelitian Penulis akan memilih lokasi penelitian pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Malang, tepatnya di Perumahan Villa Bukit Tidar No 13 kota Malang. Adapun subyek penelitiannya adalah kepala sekolah yaitu ibu husnul chotimah, M.Pd, Waka kurikulum, guru PAI, dan siswa Penelitian ini menggunakan pendekatan berparadigma Deskriptif- Kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan realitas empiris sesuai fenomena secara rinci dan tuntas, serta untuk mengungkapkan gejala secara holistis kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga macam teknik pengumpulan data yaitu metode observasi atau pengamatan, metode wawancara, metode dokumentasi. 3

Paparan Dan Pembahasan Data Hasil Penelitian Hasil temuan penelitian yang telah diperoleh penulis sebagai berikut: Sebagimana data yang diperoleh dilapangan, kebijakan yang ada di SMKN 13 Malang ini adalah, dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yang siswanya diarahkan pada kegiatan-kegiatan keagamaan sebelum memulai pelajaran. Yaitu siswa diwajibkan melaksanakan shalat dhuha yang telah dijadwal oleh sekolah, kemudian yang lain diwajibkan membaca Al-qur an bersama-sama sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari data yang diperoleh dilapangan, di dalam membuat perencanaan pembelajaran pendidikan agama Islam dalam implementasi Kurikulum 2013 tidak ada perencanaan yang bersifat khusus yang dipersiapkan untuk itu, yang mana seorang guru merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat dan langsung diaplikasikannya di dalam kelas. Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pelaksanaan perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran. Dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam di SMKN 13 Malang ini berjalan sebagaimana biasanya (seperti yang telah direncanakan). Dari data yang diperoleh di lapangan ternyata siswa banyak yang merasa senang terhadap pembelajaran yang ada, karena disamping pelajaran agama yang ada dapat menambah dan mempertebal keimanan siswa. Karena siswa senang dengan metode yang dipakai oleh guru selama dalam kegiatan pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Dalam penyampaian materi pendidikan agama islam, guru yang ada selalu mengaitkan dengan fenomena/kejadian yang ada. Hal ini dilakukan dalam rangka mengarahkan peserta didik agar peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Seorang guru untuk mengetahui hasil yang telah diperoleh terkait dengan apa yang telah ditransformasikan kepada anak didiknya, serta untuk mengetahui apakah tujuan tercapai atau belum, dan juga berapa persen tercapainya. Guru tadi telah membuat cara mengevaluasi, yaitu cara mengukur kemampuan murid setelah proses belajar mengajar selesai. Evaluasi yang dilakukan tergantung dari kurikulum yang dipakai, sedangkan kurikulum yang dipakai adalah Kurikulum 2013, maka yang dijadikan bahan evaluasi harus memperhatikan ketiga ranah, yaitu: kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan). Ketiga ranah ini sebaiknya dinilai secara proporsional sesuai dengan sifat mata pelajaran yang bersangkutan. Sebagai contoh pada mata pelajaran pendidikan agama Islam, aspek yang dinilainya harus menyeluruhdengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa serta bobot setiap aspek dari setiap kompetensi dan materi. Misalnya aspek kognitif meliputi seluruh materi pembelajaran (Al-Qur an, Akhlak dan Ibadah), afektif sangat dominan pada materi pelajaran akhlak dan aspek psikomor dan pengalaman sangat dominan pada materi pelajaran ibadah dan membaca Al-Qur an. 4

Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan Kesimpulan yang bisa diambil dari Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ini adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas haruslah membuat silabus dan RPP. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah tahap penerapan atas desain perencanaan yang telah dibuat guru. 3. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah alat ukur untuk mengukur ketercapaian tujuan. Saran diharapkan untuk penulis yang akan datang dapat melengkapi kekurangan penulis pada penelitian ini. karena sesungguhnya penelitian ini jauh dari kata sempurna. Dan diharapkan penelitian yang akan datang dapat mendapatkan hasil implementasi kurikulum 2013 yang lebih sempurna DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2002 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek: Edisi Revisi V Jakarrta Rineka Cipta. Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Haryati, Mimin. 2009. Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press Muhaimin. 2004. Paradigma Pendidikan Islam Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Poedjiadi, Anna. 2005. Sains Teknologi Masyarakat : Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: PT Remaja Rosda Karya dan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Susilo, Muhammad, Joko. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan Dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sukmadinata, Nana, Syaodih. 2008. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tim Pustaka Yustisia. 2007. Panduan Lengkap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Yogyakarta: Pustaka Yustisia. UU RI Nomor 20 tahun 2003 Tentang SISDIKNAS. 2003. Bandung: Citra Umbara. www.citizennews.suaramerdeka.com. 2008 5