BAB III METODOLOGI Penelitian ini akan membahas tentang pengembangan dan implementasi sistem pendukung keputusan pada proyek infrastruktur perdesaan dalam Program Pemberdayaan Masyarakat dibawah Kementerian Pekerjaan Umum. Penelitian ini dianalisa dengan teori-teori yang berkaitan sehingga dapat memberikan sebuah gambaran mengenai perancangan sistem pendukung keputusan yang efektif sesuai dengan kebutuhan proyek. 3.1. Kerangka Pikir Berikut adalah kerangka pikir dalam penelitian ini; Gambar 3.1. Diagram kerangka pikir 20
21 Penjelasan mengenai diagram kerangka pikir adalah sebagai berikut; 1. Studi Literatur Tujuan dari studi literatur adalah untuk memahami teori teori yang berkaitan dengan topik, memperbaharui pengetahuan penulis terhadap topik yang akan diteliti, serta mempelajari studi kasus yang berkaitan dengan topik penelitian. Studi literatur akan berfokus pada cara pengembangan sistem DSS pada proyek. 2. Mempelajari latar belakang proyek. Tujuan dari mempelajari latar belakang proyek adalah untuk lebih memahami bagaimana proyek tersebut terbentuk, untuk apa proyek tersebut terbentuk dan penulis dapat menyajikannya dengan baik dan menterjemahkannya sesuai dengan kebutuhan penelitian. 3. Mengumpulkan data Pengumpulan data bertujuan untuk mempermudah identifikasi dan analisa permasalahan serta strategi penerapan DSS pada proyek RIS-PNPM. Pengumpulan data akan dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan metodologi penelitian yang digunakan. 4. Menganalisa data Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan teori teori yang berkaitan yang bertujuan agar dapat mengidentifikasikan strategi yang telah diterapkan pada proyek.
22 5. Mengidentifikasi masalah Dari semua data yang dikumpulkan akan disimpulkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh proyek RIS-PNPM dan merencanakan DSS yang tepat pada proyek. 6. Desain Membuat desain DSS yang akan diimplementasi untuk proyek dalam upaya mendukung proses bisnis proyek. 3.2. Waktu dan Tempat Tesis ini mempunyai ujuan untuk pengembangan DSS. Pengembangan tesis ini dilakukan di kantor proyek RIS-PNPM yang beralamatkan di Jl. Martimbang No. 30, Kel. Gunung, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2011 sampai dengan November 2011. 3.3. Sumber Data Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Data Primer
23 Data primer merupakan data yang berasal dari sumber aslinya, yaitu proyek RIS-PNPM, dimana data ini diperoleh dengan melakukan pengamatan dan wawancara dengan pihak top manajemen perusahaan guna memperoleh gambaran dan penjelasan mengenai proyek RIS-PNPM. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Penulis mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. 3.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. In-depth interview (Wawancara) Penulis akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pihak top manajemen yang berkaitan langsung dengan proses bisnis proyek. Teknik pengumpulan dengan wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dan akurat mengenai proyek RIS-PNPM. 2. Literature Study (Studi Kepustakaan)
24 Dalam penelitian ini, pengumpulan data juga dilakukan dengan menggunakan teknik Literature Study atau Studi Kepustakaan, dimana teknik ini merupakan pengumpulan data yang bersifat teoritis berdasarkan literature literature atau buku acuan yang berhubungan dengan obyek penelitian dan pembahasan masalah. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik studi kepustakaan ini dilakukan dengan mempelajari dan memahami data yang bersifat teoritis dari buku acuan mengenai DSS dan jurnal-jurnal yang terkait dengan DSS. 3.5. Metode Pengembangan Decision Support System Pendekatan yang digunakan untuk membuat DSS pada proyek RIS-PNPM adalah The decision-making/modeling process yang merujuk pada Efraim Turban & Jay E. Aronson (2008) seperti terlihat pada gambar 3.2.
25 Gambar 3.2. The decision-making/modeling process Sumber: Efraim Turban & Jay E. Aronson, Decision Support System and Intelligent Systems, 2008, gambar 2.2., hal. 42. Sistem pembantu pembuatan keputusan yang dikemukakan oleh Efraim Turban & Jay E. Aronson (2008) dimulai dengan tahapan intelligence, yaitu tahapan
26 untuk menganalisa MIS proyek. Dalam hal ini, MIS adalah segala kebutuhan Sistem Informasi proyek sehingga bisa diolah menjadi sebuah sistem pembantu pengambilan keputusan. Untuk pengembangan sistem pembantu pengambilan keputusan, maka penulis akan mengembangkan MIS RIS-PNPM terlebih dahulu. Hal ini diperkuat oleh Wierenga Berend & Van Bruggen (2001) dalam jurnal Developing A Customized Decision-Support System for Brand Managers yang mengatakan bahwa untuk memulai proyek kami, kami mengevaluasi 12 nama produk dengan MIS dan ERP yang sudah ada yang maksudnya adalah untuk membuat system DSS, maka mereka perlu mengevaluasi MIS dan ERP yang sudah ada. Berikut adalah gambaran perancangan framewok MIS dan dilanjutkan dengan perancangan DSS yang penulis kembangkan dari model Efraim Turban & Jay E. Aronson.
27 Gambar 3.3. Metode pengembangan DSS
28 3.5.1. Analisa 3.5.1.1. Studi Literatur Sebelum mengembangkan DSS, terlebih dahulu penulis akan mempelajari lebih jauh tentang RIS-PNPM. Dalam studi literatur ini, penulis akan mencari tentang pengertian, visi dan misi proyek RIS-PNPM. Dengan adanya studi literatur, penulis mejadi lebih tau tengang proyek RIS- PNPM dan dapat menyusun DSS yang cocok untuk proyek. 3.5.1.2. Analisa Sistem Eksisting Analisa sistem eksisting diperlukan oleh penulis untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan. Dengan mengetahui sistem eksisting, penulis dapat mencari kelemahan sistem eksisting dan memperbaiki sistem tersebut atau jika sistem yang lama tidak bisa digunakan untuk pemecahan permasalahan, penulis akan membuat sistem baru untuk pemecahan permasalahan tersebut.
29 3.5.1.3. SWOT Penggunaan SWOT adalah untuk memfokuskan pengembangan DSS dengan mengidentifikas faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak mendukung pencapaian tujuan pembuatan DSS. 3.5.2. Skema Pelaporan, Hardware dan Software 3.5.2.1. Skema Sistem Setelah melalui tahapan analisa, perlu dilakukan perancangan ulang skema sistem jika diperlukan. Perancangan skema sistem dilakukan untuk menjadikan sistem lebih efektif, efisien dan mudah untuk dikembangkan. Untuk skema pelaporan baru, penulis sudah menetapkan pelaporan dan perancangan aplikasi online karena RIS-PNPM merupakan proyek dengan multi user yang terpisah jarak yang sangat jauh.
30 3.5.2.2. Hardware dan Software Berdasarkan skema sistem yang dirancang yang telah ditetapkan menggunakan teknologi online, maka hardware dan software akan menyesuaikan dengan kebutuhan sistem tersebut. 3.5.3. Perancangan DSS 3.5.3.1. Intelligence Phase Intelligence Phase adalah tahapan pertama dalam perancangan DSS. Pada tahapan ini, akan dilihat objectives dari proyek, menganalisa MIS dan menghasilkan problem statement. 3.5.3.2. Design Phase Problem statement yang dihasilkan dari intelligence phase akan diolah pada design phase. Pada design phase akan diformulasikan model untuk problem statement yang dihasilkan, membuat kriteria pilihan dan mencari alternatif pemecahan masalah.
31 3.5.3.3. Choice Phase Alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dihasilkan pada design phase akan dipilih yang terbaik pada choice phase. 3.5.3.4. Implementation Phase Implementation phase adalah tahapan dimana pengguna akan mengambil keputusan yang dihasilkan pada choice phase dan menerapkannya di lapangan.