Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Menurut data dari BPS.go.id, jumlah pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun terakhir kondisi

BAB I PENDAHULUAN. penghematan energi. Saat ini pemerintah Indonesia dengan segala kebijakan yang

BAB I PENDAHULUAN. diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa

BAB I PENDAHULUAN. para pembelian hingga purna pembelian (unikom.ac.id). Dewasa ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian saat ini, kenyataannya bahwa banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak sekali kategori yang telah disebutkan diatas tersedia pula di kota ini.

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh masing masing travel untuk menarik para konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang akan selalu berusaha untuk terus memenuhi kebutuhannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Cipaganti Citra Graha Tbk (Cipaganti Group

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pembangunan ekonomi negara kita masa kini dan masa

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas diberbagai tempat, tidak heran jika manusia selalu membutuhkan sarana

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa segala

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk dari desa ke kota,

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Penelitian

INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

PENGARUH PELAYANAN, HARGA DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN INDO JAYA RENT DI SEMARANG. SUPRIYANTO¹Dr.Ir.Rudy Tjahyono,MM²Dwi Nurul Izzhari,MMT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.6 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan, maupun perusahaan. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peranan transportasi di dalam kehidupan merupakan hal yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Cipaganti

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB I PENDAHULUAN. baik transportasi darat, laut maupun udara. Perkembangan ini diiringi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai gaya yang diinginkan masyarakat Indonesia. Kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Panjaitan dkk, 2010:01)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan,

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai tempat berbelanja saja, tetapi juga merupakan suatu tempat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. total dalam memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri, daerah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan lintasan rel. Sementara Bus dan shuttle Travel menggunakan jalanan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi

BAB IV DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis sangat

BAB I PENDAHULUAN. Peranan transportasi merupakan kebutuhan yang mutlak dibutuhkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dalam penyediaan jasa transportasi menjadi sangat tajam dan ketat

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. 1. Variabel product secara langsung tidak berpengaruh terhadap loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat dan sebagai kota ketiga terbesar di

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, yang dapat digunakan oleh siapa saja dengan cara membayar atau

BAB 1 PENDAHULUAN. ada dalam menghadapi persaingan antar perusahaan sejenis dalam memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini menimbulkan persaingan yang ketat diantara para produsen. mobil di Indonesia. Masuknya mobil-mobil import turut meramaikan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan ekonomi Indonesia salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan,

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan sebuah kota yang sedang berkembang. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha semakin ketat, tidak terkecuali usaha dibidang makanan. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelanggan dan mendukung orang-orang pelayanan untuk bekerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

Nama : Tedy Hardyansyah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang bisnis jasa pertama kali muncul sebagai bidang akademis pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempunyai macam-macam kebutuhan, berjenjang dari kebutuhan

Kasih et al., Bauran Pemasaran...

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kondisi perekonomian Indonesia yang masih dalam tahap pertumbuhan, sehingga mau tidak mau harus terus berbenah diri karena sedang menuju ke arah yang lebih baik. Menurut data dari BPS.go.id, jumlah pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari tahun penduduk tahun 2000-2010 mengalami peningkatan sebesar 1.218.344 jiwa, dan penduduk di Jawa Barat tahun 2000-2010 juga mengalami peningkatan sebesar 7.324.195 jiwa. Saat ini masyarakat di Indonesia banyak melakukan kegiatan bisnis atau perdagangan, terutama di kota-kota besar khususnya Jawa Barat (Bandung) dan DKI Jakarta. Para pebisnis jaman sekarang banyak bergerak di bidang Jasa. Ini dapat dilihat dari besarnya pertumbuhan bisnis jasa di daerah DKI Jakarta dan Jawa Barat (Bandung). Data yang diambil dari BPS menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian di wilayah DKI Jakarta sebesar 6,50% (2010), 6,73% (2011), 6,53% (2012) dan wilayah Jawa Barat (Bandung) sebesar 6,20% (2010), 6,48%(2011), 6,21% (2012).

2 Tabel 1.1 Pertumbuhan Perekonomian Jakarta dan Bandung Sektor-sektor yang mempengaruhi pertumbuhan perekonomian di DKI Jakarta tahun 2012 di pimpin oleh sektor pengangkutan-komunikasi, konstruksi, perdagangan-hotelresort (detikfinance.com). Sedangkan sektor pertumbuhan perekonomian di Jawa Barat (Bandung) tahun 2012 di pimpin oleh sektor konstruksi, jasa-jasa, pengangkutan dan komunikasi serta listrik, gas, dan air bersih (http://www.pikiranrakyat.com/node/221786). Pertumbuhan sektor Jasa di kota Bandung, tidak terlepas dari dampak dari kotakota di sekitarnya, salah satunya adalah DKI Jakarta yang merupakan ibu kota negara Indonesia. Ditambah lagi sejak di resmikannya Tol Cipularang pada tanggal 12 Juli 2005 sebagai jalan bebas hambatan yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung sehingga makin mempermudah akses perdagangan maupun bisnis antara DKI Jakarta dengan Bandung dan sebaliknya. Sebelum adanya akses Tol Cipularang, waktu tempuh yang di butuhkan kurang lebih 3 jam, namun setelah beroperasi tol ini menjadi cukup singkat hanya membutuhkan 2 jam. Dari sini dapat dilihat bahwa dengan adanya Tol Cipularang,

3 sektor transportasi sangat dibutuhkan sehingga membuat sektor ini berkembang dengan pesat. Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara (wikipedia). Perkembangan penggunaan transportasi di Indonesia khususnya di kota Bandung terus bertumbuh secara pesat. Hal ini dapat dilihat salah satunya dari jumlah kendaraan pribadi yang setiap hari semakin banyak memadati jalan-jalan di kota Bandung. Saat ini semakin banyak masyarakat yang memiliki mobilitas yang tinggi dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, baik itu aktivitas pekerjaan maupun aktivitas lainnya. Sudah tidak aneh lagi jika dalam sehari orang bisa berada di beberapa kota yang berbeda dalam menjalankan pekerjaannya, bahkan tempat tinggal dengan tempat bekerja pun bisa berbeda kota. Dalam menjalankan mobilitasnya tersebut masyarakat menggunakan 2 jenis angkutan atau moda kendaraan yaitu kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Saat ini masih cukup banyak yang menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum baik itu untuk jangkauan dalam kota maupun luar kota. Kendaraan umum yang banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah bus, travel, kereta api, pesawat, dan lain sebagainya. Oleh karena itu bisnis di bidang transportasi cukup menjanjikan mengingat bahwa tidak semua orang dapat membeli alat transportasi, maka lebih tepatnya bisnis di bidang transportasi umum inilah yang cukup menjanjikan.

4 Salah satu alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat adalalah jasa travel. Travel ini juga memiliki banyak jenis pelayanan. Mulai dari travel antar kota, antar provinsi bahkan sampai antar pulau. Jasa travel pun berkembang pesat di kota Bandung. Ditambah lagi dengan adanya tol cipularang. Sebagai jalan bebas hambatan yang menghubungkan Jakarta-Bandung sehingga menciptakan makin banyak perusahaan jasa travel yang bermunculan untuk mempermudah masyarakat yang akan melakukan perjalanan dari Bandung ke Jakarta maupun sebaliknya. Kepraktisan dan sistem pool yang menyebar dibeberapa titik di pusat kota Bandung dan Jakarta, membuat travel diminati warga Bandung dan Jakarta. Berikut nama perusahaan travel di kota Bandung : Tabel 1.2 Perusahaan Travel Kota Bandung NAMA ALAMAT TELP. X-Trans CitiTransBandung The Promenade, Jl. Cihampelas No. 119C Dipati Ukur No. 53 sebelah SPBU Dipati Ukur 022-2061077 022-91190300, 022-70355300 DayTransBandung Hotel Nalendra Jl. Cihampelas 022-70256767, 022-91236767 TranslineBandung Jl surya Sumantri No.86 C 022-7027.8080 Cipaganti Shuttle BTC Jl Dr Djunjunan no 143 LGF C-6 022-6126650, 022-91173131 Baraya Travel Daerah stadion siliwangi 022-4210071 Farametta Jln Supratman 022-70836393

5 TeleTransMain Point Jl. Palasari no.26 ( 022)7072194 V3 Trans Jl. Dr. Djunjunan 70 Bandung (022-2038247) Sumber : http://info-travel-bandung-jakarta.blogspot.com Dari sekian banyak pilihan jasa transportasi travel yang ada di bandung, ada satu perusahaan travel yang sangat menarik dan sudah sangat dikenal oleh konsumen, yaitu travel Cipaganti. PT. Cipaganti Cipta Graha Tbk merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang jasa khususnya transportasi dan bermarkas di Bandung, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1985. PT. Cipaganti Cipta Graha bergerak tidak hanya bergerak di bidang Jasa Transportasi tapi juga bergerak di bidang penyewaan alat berat, properti hingga Perbankan. PT. Cipaganti Cipta Graha melayani jasa transportasi diwilayah hampir di setiap daerah di Pulau Jawa, Kalimantan maupun daerah lainnya. PT. Cipaganti Cipta Graha memiliki produk yang terdiri Cipaganti Shuttle, Cipaganti Travel, Cipaganti Rental Car, Cipaganti Tours & Ticketing, Cipaganti Tourism Bus, Taksi, Heavy Equipment, Properti, hingga BPR Syariah. Travel Cipaganti sendiri hadir dan dapat dikenal oleh masyarakat dikarenakan berkaitan dengan berdirinya Tol Cipularang. Sehingga sempat membuat Travel Cipaganti dapat menjadi pemimpin pasar di bidang jasa travel Bandung-Jakarta. Dengan perjalanan selama 28 tahun, PT. Cipaganti Cipta Graha Tbk terus memberikan dan menghadirkan kualitas yang berkelas kepada konsumennya. PT. Starline (Cipaganti Group) adalah salah satu yang menggunakan konsep bauran pemasaran untuk menumbuhkan loyalitas konsumennya. Loyalitas konsumen dari suatu usaha dapat diukur melalui kinerja bauran pemasaran yang dimiliki. Jika kinerja

6 marketing mix (7P) dari perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen, maka akan tercipta loyalitas sehingga dapat memicu konsumen untuk melakukan pembelian ulang, dan sebaliknya, jika kinerja marketing mix (7P) dari perusahaan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen, maka akan terjadi loyalitas untuk konsumen melakukan pembelian ulang yang rendah. Dalam peningkatan penilaian inilah maka perusahaan harus dapat menerapkan bauran pemasaran dengan baik untuk dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai marketing mix (7P) dari PT. Starline (Cipaganti Group) : 1. Produk (product) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk utama dari PT. Starline (Cipaganti Group) yang terdiri dari bus besar, bus ukuran sedang dan telah dimodifikasi untuk meningkatkan kenyamanan perjalanan para penumpang. 2. Tempat (place). Dalam Pemasaran PT. Starline (Cipaganti Group), salah satu aspek penting adalah Lokasi, yang merupakan kantor sekaligus pul untuk keberangkatan setiap armada. Tempat ini merupakan perencanaan dan pelaksanaan program, sehingga produk atau jasa tersebut dapat tersedia pada tempat, waktu, dan jumlah yang tepat ketika konsumen itu membutuhkannya. 3. Promosi (promotion). Komunuikasi dilakukan ketika PT. Starline (Cipaganti Group) menginformasikan produk apa yang akan ditawarkan kepada konsumen, melalui periklanan, sales promotion, publis relation, personal selling dan direct marketing.

7 4. Harga (price). Harga adalah sejumlah nilai yang ditetapkan berkaitan dengan tarif yang ditukarkan konsumen dengan manfaat yang dapat digunakan produk maupun jasa beserta dengan segala fasilitas yang diperoleh dan disediakan oleh perusahaan tersebut. harga yang di tawarkan PT. Starline (Cipaganti Group) sendiri rata-rata sekitar Rp.70.000-125.000. 5. Orang (people). Elemen People adalah orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan dan merupakan faktor yang penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam produksi atau operasi saja tetapi juga mempunyai hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang bersangkutan. 6. Proses (process). Elemen proses ini mengartikan suatu usaha perusahaan dalam menjalankan dan melakukan aktivitasnya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumenkonsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara bagian marketing dan operasional sangat penting terutama dalam melayani segala kebutuhan konsumen. Hal ini karena semua komponen bagi setiap produk jasa yang berarti dari titik sudut pandang konsumen adalah bagaimana proses jasa menghasilkan fungsi. 7. Bukti fisik (physical evidence). Merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempunyai kepuasan konsumen untuk membeli dan mengunakan produk jasa transportasi travel yang ditawarkan. Unsur-

8 unsur yang termasuk dalam physical evidence ini adalah lingkungan fisik (kendaraan, perlengkapan, fasilitas, kenyamanan, logo, dan barang-barang lain yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, brosur, kartu, label, dan lain sebagainya) dan atmosfir lainnya yang menunjang (visual, suara, sentuhan, dan lain sebagainya). Melihat perkembangan peluang bisnis travel yang masih terus bertumbuh membuat semakin tinggi tingkat persaingan antar perusahaan travel yang ada. Semakin tingginya tingkat persaingan, akan menyebabkan pelanggan menghadapi lebih banyak alternatif produk, harga dan kualitas yang bervariasi, sehingga pelanggan akan selalu mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari beberapa produk (Kotler,2005). Oleh karena itu sangat penting setiap perusahaan untuk menyiapkan strategi pemasaran untuk dapat bersaing dengan kompetitornya. Bukan hanya itu, setiap perusahaan travel terkadang harus berhati-hati dalam menetapkan harga maupun pelayanannya. Agar harga yang di tetapkan oleh perusahaan travel tersebut sesuai dengan kualitas yang diberikannya. Namun terdapat fenomena atau keganjilan yang terjadi di perusahaan Travel Cipaganti yaitu ada beberapa faktor dari dimensi bauran pemasaran yang sudah dijalankan dan ditingkatkan namun tidak memberikan kontribusi positif terhadap usaha dari Travel Cipaganti. Sehingga perusahaan Travel Cipaganti perlu memiliki Bauran Pemasaran yang berbeda dari pesaingnya, baik dari segi product, place, promotion, price, people, process, dan physical evidance. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membuat penelitian dan menjawab fenomena ini. Bauran pemasaran Menurut Philip Kotler (2009 :101) menyatakan bahwa Bauran Pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasar di pasar sasarannya.

9 Oleh karena itu Bauran Pemasaran merupakan alat fundamental yang dibuat untuk mencapai tujuannya. Dengan Bauran Pemasaran akan menciptakan loyalitas seorang konsumen terhadap suatu Jasa Travel dengan menggunakan atau memilih kembali Jasa Travel tersebut dibandingkan kompetitornya. Dari latar belakang diatas, maka dilakukan suatu penelitian dengan judul : Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Konsumen Travel Service PT. Starline (Cipaganti Group) trayek Bandung- Jakarta. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka dapat diidentifikasi permasalahan peneliti sebagai berikut: 1. Berapa besar pengaruh bauran pemasaran yang ditentukan oleh dimensi product, place, promotion, price, people, process, dan physical evidence terhadap loyalitas konsumen PT. Starline (Cipaganti Grup). 2. Manakah diantara dimensi bauran pemasaran, yaitu product, place, promotion, price, people, process, dan physical evidence yang paling dominan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen PT. Starline (Cipaganti Grup). 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen pada PT. Cipaganti Cipta Graha Tbk, yang merupakan bahan yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini sebagai syarat

10 untuk menempuh tugas akhir di Univesitas Kristen Maranatha (UKM). Sedangkan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis besar pengaruh bauran pemasaran yang ditentukan oleh dimensi product, place, promotion, price, people, process, dan physical evidence loyalitas konsumen PT. Starline (Cipaganti Grup). 2. Untuk mengetahui dan menganalisis manakah dimensi bauran pemasaran, yaitu product, place, promotion, price, people, process, dan physical evidence yang paling dominan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen PT. Starline (Cipaganti Grup). 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna memberikan sumbangan bagi pengetahuan keilmuan, terutama ilmu manajemen pemasaran dalam menganalisis Pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen pada PT. Starline (Cipaganti Grup). 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi pada PT. Starline (Cipaganti Grup) yang berkaitan dengan pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen pada perusahaan tersebut.