BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945. Kemudian dalam waktu empat dekade sejak merdeka, negara tersebut berubah menjadi salah satu negara yang kaya dan canggih di dunia serta memiliki nilai ekonomi triliunan dolar. Hal ini pada akhirnya mengantarkan Korea Selatan tampil sejajar dengan negara-negara maju di dunia. Sejak awal Korea Selatan sangat memahami kelemahan bangsanya dalam pengadaan sumber daya alam, oleh karena itu mereka meningkatkan kualitas dalam bidang teknologi untuk mendobrak perekonomian negara. Hasilnya, kini produk-produk Korea Selatan seperti Samsung dan LG dapat menguasai dunia. Mulai dari telepon seluler, televisi plasma, peralatan elektronik rumah tangga hingga semikonduktor. Korea Selatan benar-benar berkonsentrasi pada sektor industri sebagai strategi memajukan negara. Untuk melancarkan strategi tersebut pemerintah memberikan dukungan penuh pada dunia industri. Dalam lima belas tahun terakhir, Korea Selatan tidak hanya mengekspor produk-produk elektronik hasil dari perkembangan teknologi, tetapi negara tersebut juga mulai mengekspor produk budayanya ke dunia internasional melalui industri film dan industri musik. 1
2 Pada awalnya produk budaya Korea Selatan hanya dikonsumsi negaranegara di Asia yang mudah menerimanya, karena memang terdapat kemiripan, namun secara bertahap produk budaya tersebut menyebar sampai ke benua Eropa dan Amerika. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, budaya Korea Selatan berkembang begitu pesat sampai meluas dan diterima masyarakat dunia, kemudian menghasilkan sebuah fenomena budaya Korea Selatan yang disebut sebagai hallyu. Hallyu atau Korean wave adalah nama yang diberikan atas tersebarnya budaya pop Korea secara global di seluruh negara, termasuk Indonesia, atau secara garis besarnya mengacu pada globalisasinya budaya Korea. Kejadian ini diikuti dengan banyaknya perhatian terhadap produk Korea, seperti film, musik, gaya berpakaian. Fenomena ini yang sekarang sedang melanda generasi muda di Indonesia yang umumnya menyukai drama dan musik Korea 1 (Rizky, 2016: 2). Semakin banyaknya film, drama, dan musik dari Korea Selatan yang masuk ke berbagai negara, memberikan pengaruh terhadap gaya hidup masyarakat di negara-negara tersebut. Tidak terkecuali bagi Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena pengaruh dari budaya Korea Selatan. Terutama para remaja di Indonesia yang menyukai K-Pop (budaya pop Korea) dan mengidolakan boysband atau girlsband dari Korea Selatan. Selain itu semakin banyaknya konsumsi terhadap film dan drama 1 http://www.rizkyfisip.blogspot.co.id/2014/07/sepak-terjang-korean-wafe-di-indonesia.html (pukul 18:15)
3 Korea Selatan, membuat para remaja Indonesia juga mengidolakan aktor dan aktris yang memerankan. Kemudian hal yang muncul akibat kondisi tersebut adalah para remaja mulai meniru gaya aktris, aktor, atau boyband dan girlband idolanya. Hal-hal yang ditiru mulai dari cara berpakaian, gaya rambut, sampai alat kosmetik yang digunakan para idola. Seiring dengan menyebarnya drama, film dan musik Korea, produk Korea seperti kosmetik dan model baju juga ikut dikenal oleh para remaja Indonesia. Oleh karena itu, hal tersebut berpengaruh kepada minat beli masyarakat Indonesia terhadap produk-produk Korea Selatan khususnya produk kosmetik. Seperti yang kita ketahui bahwa tempat dan media penjualan produk kosmetik Korea Selatan mulai menjamur di Indonesia. Mulai dari outlet-outlet kosmetik merek Etude House dan The Face Shop yang mudah ditemui di pusat perbelanjaan, sampai toko-toko online kosmetik Korea seperti www.koreabuys.com, @koreacosmetic88, dan lain-lain. Kecintaan para remaja di Indonesia terhadap segala hal yang berhubungan dengan Korea mendorong untuk melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan kepuasan pada diri mereka, termasuk menggunakan produkproduk buatan Korea. Hal tersebut juga kemudian mengakibatkan munculnya ketertarikan dan minat untuk membeli produk kosmetik Korea. Terlebih dengan banyaknya outlet-outlet kosmetik Korea yang muncul di Indonesia. Kecintaan terhadap Korea dan segala hal yang berhubungan dengan negara tersebut juga dialami oleh mahasiswa D3 Bahasa Korea di Universitas Gadjah Mada angkatan 2014 dan 2015. Sebagian dari merekapun juga terlihat ada yang
4 mengonsumsi produk kosmetik Korea. Berdasarkan hal tersebut, perlu diketahui lebih lanjut apakah perilaku mengonsumsi produk kosmetik Korea oleh mahasiswa D3 Bahasa Korea di Universitas Gadjah Mada angkatan 2014 dan 2015 juga dipengaruhi oleh hallyu? Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pengaruh hallyu di bidang ekonomi dan sosial menarik untuk diteliti. Oleh karena itu, penulis mencoba meneliti tentang minat beli produk kosmetik buatan Korea Selatan sebagai salah satu akibat dari tersebarnya hallyu dengan judul Pengaruh Hallyu Terhadap Minat Beli Produk Kosmetik Korea- Studi Kasus Mahasiswa D3 Bahasa Korea Universitas Gadjah Mada Angkatan 2014 dan 2015. Penulis ingin mengetahui bagaimanakah pengaruh hallyu terhadap minat beli produk kosmetik Korea dan pengaruhnya terhadap gaya hidup yang terbentuk dari kegiatan mengonsumsi produk kosmetik Korea oleh mahasiswa D3 Bahasa Korea Universitas Gadjah Mada angkatan 2014 dan 2015. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh hallyu terhadap minat beli produk kosmetik Korea? 2. Bagaimana gaya hidup yang terbentuk dari pengaruh hallyu terhadap minat beli produk kosmetik Korea?
5 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui bagaimana pengaruh hallyu terhadap minat beli produk kosmetik Korea. 2. Mengetahui bagaimana gaya hidup yang terbentuk dari pengaruh hallyu terhadap minat beli produk kosmetik Korea. 1.4 Batasan Masalah Penelitian ini hanya akan dipusatkan pada pengaruh hallyu terhadap minat beli produk buatan Korea Selatan, yaitu produk kosmetik. Ada banyak merek kosmetik Korea yang beredar di Indonesia, namun dalam penelitian ini hanya akan dibatasi pada merek Etude House, The Face Shop, Innisfree, dan Tony Moly, karena outlet produk-produk tersebut paling banyak ditemukan di Indonesia. Sample yang dipilih adalah mahasiswa D3 Bahasa Korea Universitas Gadjah Mada angkatan 2014 dan 2015, karena sample tersebut dinilai homogen. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian berjudul Pengaruh Hallyu Terhadap Minat Beli Produk Kosmetik Korea- Studi Kasus Mahasiswa D3 Bahasa Korea Universitas Gadjah Mada angkatan 2014 dan 2015 adalah sebagai berikut :
6 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca tentang pengaruh hallyu terhadap minat beli produk kosmetik Korea bagi mahasiswa di D3 Bahasa Korea Universitas Gadjah Mada angkatan 2014 dan 2015. 2. Manfaat Praktis a. Menambah referensi bagi pembaca yang memerlukan informasi yang berhubungan dengan hallyu. b. Dapat membantu pembaca dalam hal informasi pasar, jika pembaca ingin membuka bisnis produk buatan Korea Selatan. 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2012: 7) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random. Teknik pengambilan sampel dengan cara random adalah pengambilan anggota populasi yang dilakukan secara acak pada populasi homogen yang tidak terlalu banyak jumlahnya tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Kemudian pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, yaitu angket (kuesioner). Kemudian analisis data bersifat kuantitatif dengan
7 tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut : 1. Menentukan objek penelitian. 2. Melakukan studi literatur yang berhubungan dengan judul penelitian melalui buku dan internet. 3. Membuat kuesioner berisi daftar pertanyaan yang mengacu pada judul penelitian. 4. Membagikan kuesioner kepada para mahasiswa D3 Bahasa Korea Universitas Gadjah Mada angkatan 2014 dan 2015. 5. Mengolah data dengan cara mendeskripsikan hasil dari kuesioner yang diterima. 6. Membuat laporan dari hasil pengolahan data kuesioner dalam bentuk tugas akhir. 1.7 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka dari tugas akhir berjudul Pengaruh Hallyu Terhadap Minat Belajar Bahasa Korea - Studi Kasus Kpop Lovers di Universitas Muhammadiyah Surakarta yang ditulis oleh Aziza Vita Isfian pada tahun 2013 yang merupakan mahasiswa program studi Bahasa Korea. Tugas akhir tersebut menjelaskan tentang pengaruh Hallyu terhadap beberapa aspek kehidupan para pecinta Korean Pop, khususnya dalam hal pendidikan, yaitu kaitannya dengan minat belajar bahasa Korea. Dalam penelitian ini Aziza Vita Isfian mengambil data dengan cara membagikan
8 kuesioner kepada para pecinta Pop Korea di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Selain itu penelitian ini juga menggunakan tinjauan pustaka dari Tugas Akhir berjudul Dampak Penggunaan Kosmetik Korea yang ditulis oleh Irma Nurul Hasanah pada tahun 2015 yang merupakan mahasiswa program studi Bahasa Korea. Tugas akhir tersebut menjelaskan tentang macam-macam dampak dari penggunaan produk kosmetik Korea baik positif maupun negatif. Untuk memperoleh data dalam penelitian tersebut, Irma Nurul Hasanah membagikan kuesioner kepada mahasiswa D3 Bahasa Korea Universitas Gadjah Mada angkatan 2014. Berbeda dengan Aziza Vita Isfian dan Irma Nurul Hasanah, dalam penelitian ini penulis membahas tentang pengaruh hallyu di bidang ekonomi, yaitu kaitannya dengan minat beli terhadap produk-produk kosmetik buatan Korea Selatan. Dalam penelitian ini penulis mengambil data dengan cara membagikan kuesioner kepada para mahasiswa D3 Bahasa Korea Universitas Gadjah Mada angkatan 2014 dan 2015. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan buku tentang marketing yang berjudul Total Marketing oleh Arief Rakhman Kurniawan sebagai acuan landasan teori marketing yang berhubungan dengan tersebarnya hallyu sebagai salah satu media pemasaran produk kosmetik Korea.
9 1.8 Sistematika Penyajian Penulisan tugas akhir ini akan dibagi menjadi empat bab, yaitu bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. Selanjutnya bab II berisi landasan teori yang menjelaskan tentang pengertian hallyu, globalisasi budaya, minat beli, serta pengertian kosmetik, dan gaya hidup. Kemudian bab III berisi hasil penelitian dan pembahasan, yang menjelaskan tentang analisis dari kuesioner penelitian Pengaruh Hallyu Terhadap Minat Beli Produk Kosmetik Korea- Studi Kasus Mahasiswa D3 Bahasa Korea Universitas Gadjah Mada angkatan 2014 dan 2015. Bab IV merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran mengenai hasil dari tugas akhir ini.