BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 Tentang Kebudayaan ayat 1 bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Dan Pasal 2 menyatakan bahwa Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Dari kedua pasal tersebut dapat diketahui bahwa Negara melindungi budaya Indonesia dari kebudayaan asing yang dengan cepatnya meluas ke Negara Indonesia. Kebudayaan adalah setiap usaha untuk memanusiakan manusia sesungguhnya, disusul dengan penjelasan tentang perkembangan definisi kebudayaan, wujud dan unsur-unsur kebudayaan, tujuan kebudayaan, peranan dan fungsi kebudayaan, sifat kebudayaan, dan terakhir memahami makna peradaban (Liliweri, 2014: 1). Modernisasi yang dibarengi dengan globalisasi menciptakan banyak sekali hal baru yang memperbarui maupun menggantikan suatu budaya yang lama. Modernisasi yang berupa perkembangan teknologi dengan semakin canggihnya gadget seperti handphone, laptop dan perangkat canggih lainnya dan diiringi dengan globalisasi berupa penyebaran informasi antar negara yang semakin mudah diakses menyebabkan semakin mudahnya seseorang untuk mengetahui perkembangan yang sedang terjadi di negara lain. Salah satu akibat dari munculnya modernisasi dan globalisasi ini adalah terciptanya suatu budaya populer yang merupakan suatu kebudayaan yang muncul dan digemari oleh banyak orang yang tersebar

2 ke penjuru dunia. Suatu kebudayaan baru yang masih asing untuk masyarakat umum menciptakan suatu keingintahuan untuk sebuah masyarakat tertentu yang selalu mengikuti perkembangan kemajuan berita. Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku budaya, agama dan etnis mampu bergabung dalam satu negara yakni Negara Indonesia meski terdapat banyak perbedaan diantara masyarakatnya. Budaya luar yang diproduksi secara massal dan dipasarkan ke Indonesia membawa hal baru yang menarik minat masyarakat. Budaya populer merupakan budaya yang diproduksi secara massal dan menarik minat masyarakat. Budaya Indonesia dan keanekaragaman Indonesia yang didasari dengan Pancasila yang menyatukan berbagai perbedaan tidak mampu tergoyahkan oleh masuknya budaya populer yang terus menggempur Indonesia dengan perkembangan teknologi modern dan dibarengi dengan globalisasi yang melanda seluruh dunia. Budaya populer yang beberapa tahun ini sedang melanda Indonesia baru-baru ini adalah budaya populer yang berasal dari Korea. Pada mulanya adalah ketika masuknya drama Korea di TV Indonesia. Dahulu drama Korea hanya bisa dinikmati oleh penontonnya ketika tayangan tersebut ditayangkan di TV Indonesia. Namun karena dengan perkembangan jaman yang sekarang ini, drama Korea bisa langsung ditonton melalui tayangan online ataupun melalui TV kabel. Tidak hanya itu, budaya populer Korea yang masuk ke Indonesia yang sedang banyak diminati masyarakat Indonesia adalah dengan kemunculan boyband maupun girlband Korea yang sedang menjamur di negeri gingseng itu. Kemudahan teknologi memudahkan masyarakat untuk mencari dan mendapatkan berita tentang artis Korea yang penggemar Korea sukai. Kaum remaja adalah golongan masyarakat yang paling banyak mengkonsumsi budaya populer Korea. Mereka terkumpul menjadi suatu masyarakat homogen yang memiliki suatu kesamaan hobi atau kesukaan. Masyarakat subkultur budaya Korea hanya sebagian orang saja yang

3 memiliki perasaan yang sama. Dengan awal kemunculan drama Korea ini, masyarakat subkultur budaya pop Korea mulai merambah untuk mempelajari bahasa Korea. Dengan seringnya kpopers menonton drama Korea, mereka mulai ketertarikan untuk memperlajari bahasanya. Tidak hanya itu, kpopers mulai menghafalkan lagu yang muncul di dalam drama itu. Ketertarikan dengan soundtrack drama merambah ke dunia penyanyi artis Korea. kpopers mulai mencari tahu penyanyi-penyanyi Korea. Tidak hanya penyanyi Solo, penyanyi duo dan grup pun mereka hafalkan. Berawal dari ketertarikan dengan artis Korea ini menyebabkan para subkultur Korea ini mulai untuk tertarik dengan fashion, style, makeup dan semua apa yang ada di artis Korea itu. Fashion Korea sekarang sedang sangat diminati oleh para remaja karena style yang mereka pakai cenderung simple dan mudah untuk diikuti oleh kaum remaja. Wajah orang Korea yang menarik juga merupakan salah satu faktor remaja Indonesia tertarik untuk terus mengikuti perkembangan mereka. Dan juga dengan menonton tayangan drama Korea yang disuguhkan dengan pemandangan Negara Korea yang sangat indah. Di dalam drama Korea juga merupakan salah satu promo gratis untuk mempromosikan negaranya. Hal ini mengakibatkan meningkatnya wisatawan yang berkunjung ke Negara Korea. Tidak sedikit juga wisatawan dari Negara Indonesia. Banyak pandangan sinis dan pandangan negatif untuk para penggemar Korea ini. Bagi sebagian orang yang belum pernah melihat apa yang ada dalam budaya Korea, tidak begitu memandang bahwa budaya Korea itu menarik. Akan tetapi bagi kpopers yang sudah melihat budaya Korea, banyak hal menarik yang mereka peroleh. Apa yang membuat masyarakat begitu mudah tertarik dengan budaya Korea? Akan terdapat banyak alasan untuk menjawab pertanyaan itu. Artis dan aktor yang memiliki wajah yang menarik, badan proposional, tatanan rambut yang indah, style yang keren, suara yang bagus dan masih banyak alasan lagi. Orang-orang yang jarang ditemui di Indonesia seperti itu membuat orang menjadi penasaran dan menimbulkan rasa ingin tahu yang lebih. Dan

4 dalam proses pencarian tersebut, masyarakat menemukan beberapa hal yang menarik yang membuat mereka menyukainya. Dengan kemajuan teknologi dan banyaknya media sosial, dengan mudahnya kpopers dapat menemukan update terbaru seputar kegiatan idol mereka. Kpopers rela mengeluarkan uang dari dompet mereka untuk membeli album, menonton konser dan bahkan mereka juga tidak segansegan untuk membeli barang-barang yang sama dengan apa yang dipakai oleh idol mereka seperti kaos, tas, jaket, dan lain sebagainya. Hal itu dipandang sedikit berlebihan untuk orang-orang yang tidak menyukai budaya pop Korea. Kata kultur dalam subkultur menunjukkan pada keseluruhan cara hidup yang bisa dimengerti oleh para anggotanya. Kata sub mempunyai arti konotasi yang khusus dan perbedaan dari kebudayaan dominan atau mainstream. Subkultur bisa juga diartikan sebagai kebudayaan yang menyimpang dari nilai-nilai kebudayaan dominan. Dalam sebuah penelitian yang berjudul Kebudayaan Populer Korea : Hallyu dan Perkembangannya di Indonesia oleh Nesya Amellita (2010) mengulas bahwa Korea sukses mengemas produk budaya mereka menjadi komoditas ekspor yang potensial. Padahal sebelumnya Korea hanyalah importir produk budaya negara lain. Kesuksesan invansi budaya pop Korea sampai ke luar batas-batas wilayah negara lain menjadi Korea sebagai pusat budaya pop baru di Asia, khususnya di Indonesia, yang dulu didominasi oleh Jepang. Keberhasilan Hallyu membuka peluang bagi Korea untuk meningkatkan investasi mereka di bidang pariwisata, pendidikan, hubungan diplomatik dengan negara lain serta kehidupan sosial. Kebijakan-kebijakan terbuka yang dilansir pemerintah Korea sangat membantu keberhasilan Hallyu. Manajemen serta strategi pemasaran pemerintah Korea menjadi penyebab utama Hallyu mampu menggeser posisi budaya pop yang sebelumnya pernah berkembang di Indonesia. Selain itu, konten serta teknik pengemasan budaya pop Korea yang berbeda dengan budaya pop lainnya membuat Hallyu semakin

5 mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia. Hallyu dengan mudah dapat diterima di Indonesia karena masyarakat Indonesia cenderung mampu beradaptasi dengan budaya asing yang masuk. Apalagi produkproduk budaya Korea dikemas dengan gaya global sehingga mudah dimengerti dan diterima oleh khalayak luar. Penelitian yang lain yang berjudul K-Pop Dan Identitas Diri : Studi Kasus Pembentukan Identitas Diri Dalam Fandom di Kalangan Penggemar K-Pop di Solo oleh Dhyanayu Luthfia (2013) mengulas tentang bagaimana penggemar K-Pop menggunakan konsep identitas I dan Me dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam pembentukan identitas pribadi (I) penggemar K-Pop di Kota Solo ditemukan berbagai macam alas an mengapa mereka menyukai K-Pop. Berbagai alasannya antara lain adalah karena music, fisik, style dan fashion, kepribadian, proses training, konsep dan video klip. Dalam penelitian ini juga membahas mengenai pembentukan identitas kelompok (Me) di kalangan penggemar K-Pop di Kota Solo. Dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa para penggemar Korea ini melakukan berbagai kegiatan dengan fandom K-Pop yang mereka lakukan di tempat umum seperti restoran agar masyarakat menyaksikan berbagai konser K-Pop yang diadakan di Indonesia. Fandom atau kelompok pecinta Korea berdasarkan artis yang mereka sukai ini juga mengadakan berbagai kegiatan seperti gathering dan flash mob. Pada berbagai kegiatan ini biasanya para penggemar Korea memakai dress code atau property yang biasa idol mereka gunakan. Perilaku ini sebagai wujud dukungan penggemar terhadap idolanya. Pembahasan terakhir tentang penelitian ini adalah mengenai pergeseran antara identitas pribadi (I) dan identitas kelompok (Me). Ketika proses pembentukan identitas pribadi (I) dan identitas kelompok (Me) berlangsung terdapat pergeseran-pergeseran yang timbul. Berbagai aturan yang ada di dalam fandom ternyata menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa penggemar Korea ini. Dengan aturan memakai dress code,

6 penggemar merasa kehilangan jati dirinya. Mereka menolak untuk mengikuti aturan tersebut. Dilihat dari hasil penelitian ini, identitas kelompok (Me) akan lebih kuat dan mengikat ketika mereka berkumpul bersama di dalam fandom. Saat berada di luar fandom, identitas kelompok yang mereka pertahankan akan lebih rapuh. Mereka akan lebih mudah berubah dan kembali pada identitas pribadi (I) ketika berada di luar fandom. Perasaan yang sama tanpa kekhawatiran dipandang aneh oleh orang lain bisa kpopers temukan di dalam komunitas budaya Korea ini. Kpopers tidak perlu menjaga image untuk mengeluarkan reaksi mereka ketika mereka melihat hal-hal yang berbau Korea. Kpopers memiliki perasaan yang sama dan bisa melakukan hal yang sama-sama mereka sukai. Di Kota Surakarta sendiri terdapat salah satu komunitas yang memfokuskan pada Korean Pop yang bernama Universe Cover Ease Entry (U-CEE). Dalam komunitas ini berisikan anggota yang memiliki latar belakang menari dan menyanyi ala artis Korea yang mereka idolakan. Anggota komunitas ini merepresentasikan kembali apa yang mereka sukai dengan gaya mereka masing-masing. Komunitas ini sering berkumpul di kawasan Sriwedari untuk berlatih menari atau menyanyi bersama maupun hanya sekedar berkumpul sesama anggota. Penggemar budaya Korea yang cukup banyak di Kota Surakarta dimanfaatkan oleh komunitas ini dengan diselenggarakannya acara Korean Festival. Apa yang mereka sukai memiliki peran yang penting dalam hidupnya. Apakah itu memiliki dampak yang positif atau bahkan memiliki dampak yang negatif. Disinilah penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam bagaimana representasi budaya pop Korea dalam masyarakat subkultur di Kota Surakarta yang sebelumnya telah mampu menggeser budaya Jepang, Taiwan dan Tiongkok ini.

7 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, skripsi ini akan membahas tentang representasi subkultur budaya pop Korea di Kota Surakarta. Berdasarkan topik tersebut, penulis merumuskan masalah berikut sebagai : Bagaimanakah representasi budaya pop Korea dalam masyarakat subkultur di Kota Surakarta? C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian skripsi ini adalah : 1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui representasi budaya pop Korea dalam masyarakat subkultur di Kota Surakarta. 2. Tujuan Khusus : a. Untuk mengetahui representasi budaya pop Korea dalam masyarakat subkultur di Kota Surakarta. b. Untuk mengetahui perwujudan gagasan budaya pop Korea melalui cover dance dalam komunitas U-CEE. c. Untuk mengetahui simbol budaya pop Korea yang ditampilkan masyarakat subkultur di Kota Surakarta. d. Untuk mengetahui dimensi internal dan eksternal yang menyebabkan representasi budaya pop Korea dalam komunitas U-CEE. Manfaat dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua sisi : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.

8 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Menambah wawasan penulis mengenai wacana nilai pendidikan khususnya pendidikan sosiologi, untuk selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam bersikap dan berperilaku. b. Bagi Lembaga Pendidikan 1) Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang ada, termasuk para pendidik yang ada di dalamnya, dan penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan, serta pemerintah secara umum. 2) Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang ada. c. Bagi Ilmu Pengetahuan 1) Menambah khazanah keilmuan tentang nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam ilmu sosiologi. 2) Sebagai bahan referensi dalam ilmu pendidikan sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan. d. Bagi Peneliti Berikutnya Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serat referensi terhadap penelitian yang sejenis.

BAB V PENUTUP. 1. Representai Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur Di Kota Surakarta

BAB V PENUTUP. 1. Representai Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur Di Kota Surakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Representasi Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur (Studi Fenomenologi Pada Universe Cover Ease Entry (U-CEE)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu

BAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pemerintah Korea Selatan dalam penyebaran budaya Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat global, yang biasa disebut Korean

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tergesernya budaya setempat dari lingkungannya disebabkan oleh kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, fleksibel dan mudah dipahami sebagian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 155 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang berjudul PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP REMAJA (Studi Kasus terhadap Grup Cover

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini Korean Wave atau Demam Korea sangat digemari di Indonesia, popularitas budaya Korea di luar negeri dan menawarkan hiburan Korea yang terbaru yang mencakup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, oleh sebab itu manusia pasti berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011),

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya Korea, terutama musik, telah menjadi sebuah fenomena yang sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011), disebutkan bahwa debut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau juga dikenal dengan Hallyu atau Korean wave adalah istilah yang diberikan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1 PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1 Villia Octariana Putri Binus University, Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN Alasan

Lebih terperinci

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, negara-negara di dunia sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam berbagai hal. Perkembangan yang pesat ini kerap kali disebut globalisasi.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis dan pengolahan data, serta hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di Komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Istilah hallyu, pertama kali dimunculkan oleh para jurnalis di Beijing terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu tersebut. Hal

Lebih terperinci

Representasi Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur (Studi Fenomenologi pada Universe Cover Ease Entry (U-CEE) Komunitas Kpopers Kota Surakarta)

Representasi Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur (Studi Fenomenologi pada Universe Cover Ease Entry (U-CEE) Komunitas Kpopers Kota Surakarta) Representasi Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur (Studi Fenomenologi pada Universe Cover Ease Entry (U-CEE) Komunitas Kpopers Kota Surakarta) Dyah Ayuning Tyas Eko Saputri dyah8294@yahoo.com Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, berhasil mempengaruhi sebagian besar masyarakat dunia dengan cara memperkenalkan atau menjual produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945. Kemudian dalam waktu empat dekade sejak merdeka, negara tersebut berubah menjadi salah satu negara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti saat ini banyak orang sibuk dengan ponselnya saat perjalanan di kereta, di ruang tunggu, bahkan ketika sedang makan. Mereka menganggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya, Nina W. Syam (2012 : 234) berpendapat,

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya, Nina W. Syam (2012 : 234) berpendapat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini budaya Korea Selatan sedang menjadi topik pembicaraan tidak hanya di Indonesia tetapi di berbagai negara. Khususnya karena booming musik K-POP nya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea.

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini diawali oleh rasa penasaran peneliti ketika menghadiri sebuah konser boyband asal Korea Selatan yakni MBLAQ di MEIS, Ancol Jakarta pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki naluri untuk berinteraksi dan hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan peradaban dan semenjak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gisela Puspita Jamil, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gisela Puspita Jamil, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budaya Korea (Hallyu Wave) saat ini masih hangat diperbincangkan di media ataupun pada penggemarnya sendiri. Hallyu Wave ini pertama popular di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimakan oleh orang Korea. Di Jepang, fenomena Korean wave juga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dimakan oleh orang Korea. Di Jepang, fenomena Korean wave juga menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya Korea sudah terkenal secara global di dunia mulai dari drama, boyband (grup musik pria), baju khas, hingga makanan-makanan yang biasa dimakan oleh orang Korea.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Fenomena Budaya Populer Korea saat ini telah merambah ke segala penjuru baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih aktif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau Hallyu atau Korean Wave. Hallyu diartikan sebagai gelombang budaya populer

BAB I PENDAHULUAN. atau Hallyu atau Korean Wave. Hallyu diartikan sebagai gelombang budaya populer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya populer merupakan suatu budaya yang banyak diminati oleh masyarakat dan bersifat dinamis yaitu selalu berubah-ubah mengikuti pergantian zaman. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara harus memiliki Soft Power (kekuatan lunak). Kekuatan lunak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. negara harus memiliki Soft Power (kekuatan lunak). Kekuatan lunak memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, meningkatkan perekonomian dan memperluas kekuasaan tidak perlu lagi dilakukan dengan genjatan senjata atau peperangan. Jalan lain untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil seperti inilah yang memunculkan ide dasar dunia kosmetika.

BAB I PENDAHULUAN. kecil seperti inilah yang memunculkan ide dasar dunia kosmetika. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Benni Yohanes, S. Sen., M. Hum. dalam bukunya berjudul Seni Tata Rias dalam Dimensi Sosial, pada dasarnya tata rias adalah sebuah seni dalam menciptakan keindahan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean

Bab I Pendahuluan. di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau Korean Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini, salah satu budaya yang masih berkembang di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean Wave" adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan definisi budaya Edward T.Hall (1959) dalam Aloliliweri

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan definisi budaya Edward T.Hall (1959) dalam Aloliliweri BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan definisi budaya Edward T.Hall (1959) dalam Aloliliweri (2003: 8) yang menyebutkan bahwa budaya adalah alat kehidupan bagi manusia. Budaya juga dikatakannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini televisi telah berkembang secara pesat dan menjadi media yang dibutuhkan oleh masyarakat. Berbagai acara televisi dapat disaksikan baik dari stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. musik pop yang berasal dari Negara Korea. Menurut Chua dan Iwabuchi 2008

BAB I PENDAHULUAN. musik pop yang berasal dari Negara Korea. Menurut Chua dan Iwabuchi 2008 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah K-Pop yang merupakan singkatan dari Korean Pop adalah aliran genre musik pop yang berasal dari Negara Korea. Menurut Chua dan Iwabuchi 2008 (dalam Jung 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman telah menunjukkan kemajuan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan. Selain menunjukkan kemajuan juga memunculkan gaya hidup baru

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. DEFINISI KONSEP DAN BATASAN KONSEP 1. Representasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. DEFINISI KONSEP DAN BATASAN KONSEP 1. Representasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEFINISI KONSEP DAN BATASAN KONSEP 1. Representasi Seperti yang dikatakan oleh Barker dalam buku Cultural Studies bahwa bagaimana dunia ini dikonstruksi dan direpresentasikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, dapat dilihat bahwa perkembangan entertaiment di Negara Korea Selatan, berkembang dengan sangat pesat. Seperti munculnya dramadrama yang membanjiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anisya Andrianita,2015 PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN ASAL INDONESIA KE KOREA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Anisya Andrianita,2015 PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN ASAL INDONESIA KE KOREA SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata telah berkembang menjadi sebuah fenomena global. Dalam enam dekade terakhir, negara-negara berkembang menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor

Lebih terperinci

SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN PECINTA LAGU DAN PENYANYI KOREA YANG TERGABUNG DALAM KOMUNITAS KOREA POP FANDOM MALANG

SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN PECINTA LAGU DAN PENYANYI KOREA YANG TERGABUNG DALAM KOMUNITAS KOREA POP FANDOM MALANG SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN PECINTA LAGU DAN PENYANYI KOREA YANG TERGABUNG DALAM KOMUNITAS KOREA POP FANDOM MALANG Dian Mariani Universitas Negeri Malang E-mail: yukohafiz@yahoo.com ABSTRAK: Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman sekarang ini budaya asing sangat besar pengaruhnya terhadap kebudayaan di Indonesia. Salah satunya adalah budaya Barat. Tetapi seiring berubahnya waktu,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea 65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea menunjukkan perilaku fanatisme sebagai penggemar. Aktivitas-aktivitas tersebut meliputi mengikuti

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis salon perawatan rambut dan tata rias wajah Korean Beauty. Salon ini merupakan salon perawatan rambut dan tata rias wajah yang mengusung

Lebih terperinci

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S 1 Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Setelah TVRI sebagai televisi pertama,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Setelah TVRI sebagai televisi pertama, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media televisi sebagai proses penyampaian berita, hiburan, melalui sarana teknis untuk kepentingan umum dan kelompok, dimana peneliti dapat merespon tayangan televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, distirbusi informasi serta mobilitas manusia menjadi lebih mudah. Hal ini merupakan dampak langsung dari adanya pengembangan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH DAMPAK MUSIK KOREA (K-POP) TERHADAP REMAJA

KARYA ILMIAH DAMPAK MUSIK KOREA (K-POP) TERHADAP REMAJA KARYA ILMIAH DAMPAK MUSIK KOREA (K-POP) TERHADAP REMAJA OLEH : EVA HAIRDIANA UMAR KELAS : XII IPA C PEMERINTAH KABUPATEN PASER DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS 1 TANAH GROGOT TAHUN AJARAN 2012 /

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi saat ini. Kemajuan teknologi komunikasi ditandai dengan semakin luasnya jaringan televisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak menimbulkan isu-isu dan permasalahan dalam hubungan antar negara, berbagai macam seperti permasalahan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARASOCIAL RELATIONSHIP

HUBUNGAN ANTARA PARASOCIAL RELATIONSHIP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenis musik K-Pop kini semakin digandrungi di Indonesia. K-Pop atau Korean Pop adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. K-Pop adalah salah satu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena Hallyu (Korean Wave) mulai berkembang dan menjadi salah satu fenomena budaya pop yang hadir, tumbuh, dan berkembang di tengah-tengah masyarakat saat ini.hallyu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk dapat berlangsung hidup.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap hari khalayak mengakses televisi. Menurut data BPS tahun 2006 yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menunjukkan,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas

BAB IV KESIMPULAN. Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas BAB IV KESIMPULAN Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas dari keputusan presiden Park Chung Hee untuk mengubah perekonomian yang pada awalnya beorientasi kearah impor menjadi

Lebih terperinci

, 2015 FANATISME PENGGEMAR KOREAN IDOL GROUP PELAKU AGRESI VERBAL DI MEDIA SOSIAL

, 2015 FANATISME PENGGEMAR KOREAN IDOL GROUP PELAKU AGRESI VERBAL DI MEDIA SOSIAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya kemajuan teknologi informasi di Indonesia berpengaruh sangat besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah dengan masuknya budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi membawa berbagai kemudahan bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi membawa berbagai kemudahan bagi masyarakat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menunjukkan skala berkembang, tumbuh besar, mempercepat dan memperdalam dampak arus dan pola interaksi sosial antar benua (Held dan McGrew, 2002:12). Globalisasi

Lebih terperinci

Tinjauan Fenomena Hallyu Lovers di Indonesia

Tinjauan Fenomena Hallyu Lovers di Indonesia Tinjauan Fenomena Hallyu Lovers di Indonesia Oleh Dina Fatimah Program Studi Desain Interior UNIKOM Abstrak Fenomena adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beberapa tahun belakangan ini di Indonesia. Hallyu Wave merupakan istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beberapa tahun belakangan ini di Indonesia. Hallyu Wave merupakan istilah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena Hallyu Wave atau demam Korea sudah berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini di Indonesia. Hallyu Wave merupakan istilah yang berarti menyebarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pada jaman sekarang, musik sudah menjadi nafas dan teman sejati tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi bagian dari momen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam peradaban manusia. Dalam Popular Culture (Strinati, 2004:18),

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam peradaban manusia. Dalam Popular Culture (Strinati, 2004:18), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, Pop Culture atau budaya populer mulai mendapatkan tempat tersendiri dalam peradaban manusia. Dalam Popular Culture (Strinati, 2004:18), budaya populer diartikan

Lebih terperinci

Kebangkitan ekonomi Korea Selatan tidak dicapai dengan mudah karena melalui proses yang panjang dan berliku. Dari proses yang panjang tersebut,

Kebangkitan ekonomi Korea Selatan tidak dicapai dengan mudah karena melalui proses yang panjang dan berliku. Dari proses yang panjang tersebut, BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Korea Selatan adalah salah satu negara termiskin di dunia pada tahun 1950 dan ekonominya sebagian besar tergantung pada bantuan ekonomi AS. Tetapi sekarang Korea

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik juga merupakan penghubung antara kehidupan sosial dan kehidupan politik

BAB I PENDAHULUAN. publik juga merupakan penghubung antara kehidupan sosial dan kehidupan politik BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Opini publik merupakan salah satu kekuatan sosial yang secara langsung maupun tidak langsung, dapat menentukan kehidupan sehari-hari suatu bangsa. Opini publik

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bagi masyarakat Indonesia, Pusat Kebudayaan dirasa sangat monoton dan kurang menarik perhatian, khususnya bagi kaum muda. Hal tersebut dikarenakankan pusat budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Maya sedang dihebohkan dengan fenomena PPAP (Pen Pineaple

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Maya sedang dihebohkan dengan fenomena PPAP (Pen Pineaple BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia Maya sedang dihebohkan dengan fenomena PPAP (Pen Pineaple Apple Pen) yaitu sebuah video tarian dari seorang komedian Jepang yang lirik dan gaya menari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan budaya yang didorong dengan kemajuan pesat pada perkembangan zaman, seringkali menghadirkan perubahan-perubahan baru yang membuat dunia takjub.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu alat media massa yang paling digemari oleh masyarakat. Karena televisi telah ada di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana dan saluran resmi untuk mengkomunikasikan dan menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. radio, televisi, dan film. Belum lagi munculnya media online (internet).

BAB I PENDAHULUAN. radio, televisi, dan film. Belum lagi munculnya media online (internet). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hidup ini dikendalikan media massa. Kalimat itu tidak dapat dipungkiri bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program komunikasi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Korea Selatan sudah dapat dikatakan berhasil dalam menyebar luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea telah menyebarkan budayanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah tindakan medis yang berkaitan dengan bedah plastik rekonstruksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. adalah tindakan medis yang berkaitan dengan bedah plastik rekonstruksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bedah plastik pada awalnya digunakan sebagai sarana memperbaiki suatu kecacatan/ketidaknormalan suatu bagian tubuh agar dapat menjadi normal. Menurut Konsep Rancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki segudang kesenian dan kebudayaan yang sangat menarik untuk kita gali. Banyak sekali kebudayaan serta kesenian Indonesia yang sudah mulai punah karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi merupakan perubahan global yang melanda seluruh dunia. Dampak yang terjadi sangatlah besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia di semua lapisan

Lebih terperinci

Get Profit with Internet from Thousand Hallyu Nettizen

Get Profit with Internet from Thousand Hallyu Nettizen Nama : Nur Fitria Ramadhani NIM : 10.11.4197 Kelas : S1TI-2I Get Profit with Internet from Thousand Hallyu Nettizen I. Abstrak Sejak jaman dahulu kala bahkan sebelum masehi, orang-orang sudah erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini kebutuhan manusia makin banyak yang harus terpenuhi, bukan hanya kebutuhan pokok saja seperti pangan, papan dan sandang. Seiring dengan perkembangan zaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia mode pakaian di Indonesia beberapa dekade ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia mode pakaian di Indonesia beberapa dekade ini mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia mode pakaian di Indonesia beberapa dekade ini mengalami peningkatan yang sangat pesat, bahkan menjadi sorotan publik karena dianggap sebagai ladang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cakupan konsumen hampir seluruh dunia. Tidak hanya dalam sektor tersebut, dalam

BAB I PENDAHULUAN. cakupan konsumen hampir seluruh dunia. Tidak hanya dalam sektor tersebut, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea Selatan merupakan salah satu negara di kawasan Asia Timur dengan perkembangan pembangunan ekonomi yang cukup pesat. Korea Selatan juga telah dinobatkan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dalam masyarakat, banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dalam masyarakat, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dalam masyarakat, banyak individu menganggap bahwa tampil menarik di hadapan orang lain merupakan suatu hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbuka seolah-olah batas-batas suatu Negara menjadi sempit dan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. terbuka seolah-olah batas-batas suatu Negara menjadi sempit dan salah satu BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas persoalan-persoalan yang terkait dengan: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Pembatasan Masalah, Manfaat Penelitian, dan Penegasan Istilah yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan, melalui media sebagai alat yang menjembatani pesan untuk sampai kepada

Lebih terperinci

Pola Interaksi Simbolik Pecinta K-Pop

Pola Interaksi Simbolik Pecinta K-Pop Pola Interaksi Simbolik Pecinta K-Pop POLA INTERAKSI SIMBOLIK PECINTA K-POP DALAM KOMUNITAS KOREAN LOVERS DI SURABAYA (KLOSS) Erin Wahyuastri Program Studi S-1 Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik sangat identik dengan anak muda sebagai salah satu pengaruh yang bisa dikaitkan dengan gaya hidup. Musik menjadi suatu media bagi banyak orang untuk berekspresi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinikmati secara lokal di tempat tertentu, dapat dinikmati juga oleh banyak orang,

BAB I PENDAHULUAN. dinikmati secara lokal di tempat tertentu, dapat dinikmati juga oleh banyak orang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia hiburan, kini memanfaatkan juga berbagai media telekomunikasi, sehingga berbagai kegiatan hiburan yang tadinya hanya bisa dinikmati secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Bagi sebagian besar individu yang baru beranjak dewasa bahkan yang sudah melewati usia dewasa, remaja adalah waktu yang paling berkesan dalam hidup mereka. Masa remaja

Lebih terperinci

DAMPAK KOREAN WAVE TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA UNP KEDIRI

DAMPAK KOREAN WAVE TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA UNP KEDIRI DAMPAK KOREAN WAVE TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA UNP KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pedidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH : MIFTAQURROHMAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu hal dalam adat istiadat yang menjadi kebiasaan turun temurun yang erat hubungannya dengan masyarakat di setiap negara. Dengan adanya keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia. Televisi sebagai salah satu media eletronik dalam komunikasi

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun belakang ini, peneliti melihat bangsa Indonesia banyak dipengaruhi

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun belakang ini, peneliti melihat bangsa Indonesia banyak dipengaruhi Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakang ini, peneliti melihat bangsa Indonesia banyak dipengaruhi beberapa aspek dalam kehidupannya. Khusus di Jakarta, dari hal yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi

BAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi 1 BAB I PENDAHULUAN B. LATAR BELAKANG Jepang telah menyebarkan pengaruh budayanya ke seluruh dunia terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi Jepang) dan Manga (Komik Jepang)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Musik dapat dikatakan sebagai bahasa universal. Musik merupakan sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik melalui unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi Antar Budaya, seperti yang anda ketahui bukanlah suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi Antar Budaya, seperti yang anda ketahui bukanlah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi Antar Budaya, seperti yang anda ketahui bukanlah suatu yang baru. Sejak awal peradaban, ketika manusia pertama membentuk kelompok suku, hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korean Wave atau hallyu atau gelombang Korea adalah suatu bentuk arus peningkatan popularitas kebudayaan Korea di seluruh dunia. Gelombang hallyu pertama kali dibawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak 4 tahun yang lalu, industri musik Jepang tengah mengalami pergeseran kekuasaan dan kejayaan dari para penyanyi solo bersuara merdu dan juga band beraliran Japanese-Rock,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena K-Pop (Korean Pop) yang sedang booming di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena K-Pop (Korean Pop) yang sedang booming di masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena K-Pop (Korean Pop) yang sedang booming di masyarakat kini merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Globalisasi adalah proses di mana manusia akan bersatu dan menjadi satu masyarakat tunggal dunia, masyarakat global (Albrow, 1990: 9). Globalisasi telah membawa perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini manusia sedang berada dalam suatu era informasi, di mana segala aspek kehidupan tidak terlepas dengan informasi. Salah satunya adalah melalui media televisi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Obyek Studi Profil PT. MelOn Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Obyek Studi Profil PT. MelOn Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Obyek Studi 1.1.1 Profil PT. MelOn Indonesia Pada tanggal 20 Mei 2010, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) sebagai perusahaan penyelenggara jasa dan jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Motivasi Khalayak Langsung Acara Musik Derings Motivasi merupakan suatu alasan atau dorongan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kini, film merupakan salah satu pilihan utama masyarakat untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kini, film merupakan salah satu pilihan utama masyarakat untuk mencari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kini, film merupakan salah satu pilihan utama masyarakat untuk mencari hiburan. Alasannya karena film adalah sebuah hiburan yang dapat dijangkau dari segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antar pribadi (personal), komunikasi antar kelompok hingga kepada. tersebut dicari, digunakan, dikonsumsi, oleh audience.

BAB I PENDAHULUAN. antar pribadi (personal), komunikasi antar kelompok hingga kepada. tersebut dicari, digunakan, dikonsumsi, oleh audience. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejarah perkembangan media massa muncul karena adanya komunikasi antar manusia yang berkembang dari awalnya komunikasi antar pribadi (personal), komunikasi antar kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam. Budaya maupun kesenian di setiap daerah tentunya berbeda beda.

Lebih terperinci