Deskipsi (S. Imam Wahyudi & Gata Dian A.) Menjelaskan tentang fasilitas Pelabuhan di darat meliputi : fasilitas-fasilitas darat yang berada di

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISTILAH. Kapal peti kemas (containership) : kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar.

TIPE DERMAGA. Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL BONGKAR MUAT PETI KEMAS PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga

KEPUTUSAN DIREKSI (Persero) PELABUHAN INDONESIA II NOMOR HK.56/2/25/PI.II-02 TANGGAL 28 JUNI 2002

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-kran untuk bongkar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sistem yang saling berkaitan dan mempengaruhi, yaitu (Salim, A. A., 1993) :

BAB II 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PT. TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA. 2.1 Sejarah Singkat PT. Terminal Petikemas Surabaya

PENANGANAN MUATAN. Dosen : Haryono Putro

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA

4.1. DEFINISI DASAR 4.2. FASILITAS UTAMA DAN FASILITAS DASAR PERAIRAN

3 Jasa Pemanduan a Tarif Tetap 40, per kapal per gerakan b Tarif Variabel per GT kapal per gerakan

Pesawat Polonia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemahaman Judul Tanjung Emas Container (Peti Kemas) Apartement

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

BAB IV ANALISA KEBUTUHAN FASILITAS

Pelabuhan Tanjung Priok

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

MODA TRANSPORTASI LAUT. Setijadi

Pelabuhan Cirebon. Main facilities : Cirebon, West Java Coordinates : 6 42` 55.6" S, ` 13.9" E

PERENCANAAN LAYOUT TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU

Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Kesembilan TRANSPORTASI UDARA

A. Abstrak Pengusaha Tiongkok mempunyai rencana mengembangkan kawasan Gunung Kijang di pulau Bintan menjadi kawasan industri. Pelabuhan peti kemas

TATANAN KEPELABUHAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 53 TAHUN 2002 MENTERI PERHUBUNGAN,

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan Tugas Akhir ini. Adapun penelitian terdahulu yang penulis ulas

: Jl. Blinyu No.1 Boom-Baru, Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan.

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. diprediksi kebutuhan Lapangan penumpukan Peti Kemas pada tahun 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DERMAGA PELABUHAN SORONG

Kargo adalah semua barang yang dikirim melalui udara (pesawat terbang), laut (kapal) atau darat baik antar wilayah atau kota di dalam negeri maupun

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB VI ANALISA EKONOMI DAN FINANSIAL

B A B I V P E N G U M P U L A N D A T A

KRITERIA HIERARKI PELABUHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERENCANAAN LAYOUT DAN TIPE DERMAGA PELABUHAN PETI KEMAS TANJUNG SAUH, BATAM

RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN

suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- Term inal adalah tempat alat-alat pengangkutan dapat. - Terminal adalah tempat berhenti, tempat kedudukan, tempat

Sinergi pengembangan kawasan industri dan pergudangan dengan pelabuhan peti kemas di kawasan khusus Madura

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Triatmodjo (1996) pelabuhan (port) adalah daerah perairan

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi.

Pelabuhan Makassar. Status Pelabuhan : Pelabuhan Diusahakan Jenis Pelabuhan : Pelabuhan Umum

Bab 3 Desain Layout Dermaga BAB 3 DESAIN LAYOUT DERMAGA Pengertian Dermaga dan Pelabuhan

PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SORONG DI KOTA SORONG

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Analisis Struktur Dermaga Deck on Pile Terminal Peti Kemas Kalibaru 1A Pelabuhan Tanjung Priok

SIMULASI SISTEM PENANGANAN DI LAPANGAN PENUMPUKAN PETI KEMAS

Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perangkutan Laut. Perangkutan Pipa

Pelabuhan Ciwandan Banten

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian.

Studi Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari KATA PENGANTAR

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI DWELLING TIME 2016

BAB I PENDAHULUAN. Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KAPASITAS TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN PONTIANAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Evaluasi Kinerja Operasional Pelabuhan Manado

BAB I PENDAHULUAN. Troughput. Gambar 1.1. Troughput di TPKS (TPKS,2013)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG KEPELABUHANAN DI KABUPATEN LAMONGAN

KAJIAN ASPEK TEKNIS DAN ASPEK EKONOMIS PROYEK PACKING PLANT PT. SEMEN INDONESIA DI BANJARMASIN

TUGAS AKHIR TINJAUAN TURN ROUND TIME STUDI KASUS : UNIT TERMINAL PETIKEMAS I PELABUHAN TANJUNG PRIOK

Terminal Darat, Laut, dan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tumbuh pesatnya persaingan pada industri jasa kepelabuhanan.

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISA WAKTU BONGKAR MUAT KAPAL PETI KEMAS PADA TERMINAL III PELABUHAN TANJUNG PRIOK JAKARTA

PENGANTAR TEKNIK TRANSPORTASI TERMINAL. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB I PENDAHULUAN. di sembarang tempat. Selain itu sumber bahan baku tersebut harus melalui

Waktu yang dihabiskan kapal selama berada di pelabuhan akan sangat berpengaruh terhadap pengoperasian kapal tersebut. Semakin lama kapal berada di

PERATURAN PEMERINTAH R.I. NOMOR 69 TAHUN 2001 TANGGAL 17 OKTOBER 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. akan menempatkan eksploitasi laut sebagai primadona industri, baik dari segi

BAB 1 RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

1. BAB I PENDAHULUAN. PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT. BJTI) adalah perusahaan

ANALISIS KINERJA PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. mendistribusikan hasil bumi dan kebutuhan lainnya. dermaga, gudang kantor pandu dan lain-lain sesuai peruntukannya.

Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi

PELABUHAN CPO DI LUBUK GAUNG

ANALISIS HUBUNGAN FASILITAS DAN PERALATAN PELABUHAN DENGAN DAYA LALU (THROUGHPUT), STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA.

B A B 1 P E N D A H U L U A N. bernama Pelabuhan Panjang yang merupakan salah satu Pelabuhan Laut kelas

7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT. Pendahuluan

Transkripsi:

Deskipsi (S. Imam Wahyudi & Gata Dian A.) Menjelaskan tentang fasilitas Pelabuhan di darat meliputi : fasilitas-fasilitas darat yang berada di terminal barang potongan, terminal peti kemas, terminal barang curah.

1. FASILITAS PELABUHAN DI DARAT Fasilitas intermoda yang lengkap di suatu pelabuhan harus mampu : menghubungkan Pelabuhan dengan hinterlandnya, mampu melayani kapal-kapal generasi mutakhir yang secara langsung menuju ke berbagai pusat perdagangan internasional (direct call). mampu mengantisipasi percepatan bongkar muat barang dengan kelengkapan fasilitas pelayanan Penanganan bongkar muat barang dilakukan di terminal pengapalan yang disesuaikan dengan jenis muatan yang diangkut.

Untuk mendukung penanganan muatan di pelabuhandibutuhkan : fasilitas pelabuhan di perairan seperti : alur pelayaran, pemecah gelombang, kolam pelabuhan, dermaga, fender dan alat tambat; fasilitas yang ada didarat seperti : gudang laut, gudang, bangunan pendingin,apron gedung administrasi, gedung perkantoran pemerintah maupun swasta pengelola pelabuhan, kantor polisi, kantor keamanan, ruang untuk buruh / pekerja pelabuhan, bengkel, garasi, rumah pemadam kebakaran, elevator dan sebagainya.

2. TERMINAL BARANG POTONGAN Fasilitas fasilitas yang ada di dalam terminal barang potongan antara lain : Kantor, Apron, lapangan penumpukan terbuka, gudang, parkir mobil dan truk, gudang laut, jalan / jalan KA,

Apron adalah halaman di atas dermaga yang terbentang dari sisi muka dermaga sampai gudang laut atau lapangan penumpukan terbuka. digunakan untuk menempatkan barang yang akan dinaikkan ke kapal atau barang yang baru diturunkan dari kapal. Bentuk apron tergantung dari jenis barangnya apakah barang potongan, curah atau peti kemas. Lebar apron tergantung dari fasilitasnya, seperti jalan untuk truk dan/atau KA, kran, alat pengangkut lainnya seperti forklift, kran mobil, gerbong yang ditarik traktor, dan sebagainya. Biasanya lebar apron adalah antara 15 sampai dengan 25 meter.

Gudang Laut dan Lapangan Penumpukan Terbuka Gudang laut disebut juga gudang pabean, gudang linie ke I, gudang transit adalah gudang yang ada ditepi perairan pelabuhan dan hanya dipisahkan dari laut oleh dermaga pelabuhan. Gedung ini menyimpan barang-barang yang baru turun/akan naik dari/ke kapal yang memerlukan perlindungan terhadap cuaca (hujan dan sinar matahari ), untuk barang-barang yang tidak memerlukan perlindungan, seperti mobil, besi beton dan sebagainya dapat ditempatkan pada lapangan penumpukan terbuka.

Ukuran gudang laut ditentukan dengan memperhitungkan kapasitas dermaga. Misalnya : dermaga dapat melayani kapal dengan bobot 10.000 DWT, setelah kapal membongkar muatannya, kemudian ruang kosong harus diisi kembali dengan muatan yang akan dikapalkan, dengan demikian muatan yang harus dilayani adalah 20.000 DWT. Apabila dari muatan tersebut terdapat 20% atau 4.000 ton muatan muatan yang bisa disimpan di lapangan terbuka, sedangkan yang 16.000 DWT disimpan dalam gudang.

Misalnya setiap 1 m 3 muatan mempunyai berat 1,5 ton, maka memerlukan volume penyimpanan sebesar 10.666m 3. Apabila dalam penyimpanannya ditumpuk setinggi 4 m, maka diperlukan luasan sebesar 2.666 m 2. Mengingat adanya ruangan yang hilang diantara tumpukan sebesar 25 % Gudang harus mempunyai gang yang diperuntukan bagi lalulintas alat angkut sebesar 50%

Jadi luas total gudang untuk tiap tambat adalah sebesar {2.666 + (25% x 2.666) + ( 50% x 2.666)} m 2 = 4.666 m 2 Panjang gudang laut tergantung pada panjang tempat tambatan pada dermaga. Panjang minimum adalah sama dengan jarak antara palka (hatch) depan dan belakang. Gudang Gudang digunakan untuk menyimpan barang dalam waktu lama, Gudang ini dibuat agak jauh dari dermaga.

Fasilitas penanganan barang Ada beberapa macam alat yang dipergunakan untuk melakukan bongkar muat barang potongan, antara lain : Derek Kapal Kran darat Alat pengengkut muatan di atas dermaga

Derek Kapal digunakan untuk mengangkat muatan yang tidak terlalu berat dengan radius kecil antara 6 meter dari lambung kapal Derek kapal ini terdiri dari lengan, kerekan dan kabel baja yang digerakan ( dilepas dan ditarik ) dengan bantuan winch. Pada sebuah kapal biasanya terdapat beberapa buah derek kapal dengan kapasitas 0.5 ton, 2.5 ton, 5 ton yang tergantung dari besar kecilnya kapal.

Kran darat adalah alat untuk bongkar muat dengan lengan yang cukup panjang yang ditempatkan di atas dermaga pelabuhan, dipinggir permukaan perairan pelabuhan. Kran ini mempunyai roda dan dapat berpindah sepanjang rek kereta api. Daya angkut kran darat bermacam-macam, yaitu : 2.5 ton, 5 ton, 10 ton, atau lebih.

Alat pengengkut muatan di atas dermaga Ada beberapa macam-macam alat untuk mengangkut dan mengangkat barang diatas dermaga, diantaranya adalah fork lift, kran mobil, gerbong yang ditarik traktor dan lain sebagainya.

3. TERMINAL PETI KEMAS Pengiriman barang dengan menggunakan peti kemas telah banyak dilakukan, dan volumenya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pengangkutan dengan menggunakan peti kemas memungkinkan barang-barang digabung menjadi satu dalam peti kemas sehingga aktifitas bongkar muat barang dapat dimkanisasikan. Hal ini dapat meningkatkan jumlah muatan yang bisa ditangani dengan cepat.

a. Penanganan Peti kemas Penangana bongkar muat di terminal peti kemas dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : Methode lift on / lift off ( Lo/Lo ) Methode roll on / roll off ( Ro/Ro ). Pemakaian kedua cara tersebut tergantung pada cara kapal memuatai dan membongkar

Methode Lo/Lo dapat dilakukan dengan dua cara : Kapal menggunakan krannya untuk mengangkat peti kemas dari dan ke kapal. cara ini sudah titinggalkan. Menggunakan peralatan ( gantry crane ) yang berupa crane raksasa dan dipasang diatas rel di sepanjang dermaga untuk bongkar muat peti kemas dari dan ke kapal.

Untuk menangani muatan di darat menggunakan : straddle loader / carrier, alat ini dapat menumpuk peti kemas dalam dua tingkat. Side loader, alat ini dapat mengangkat peti kemas dalam tiga tingkat. Transtainer, kran peti kemas yang berbentuk portal dan dapat berjalan pada rel atau mempunyai ban karet. Alat ini dapat menumpuk peti kemas sampai empat tingkat dan dapat mengambil peti kemas tersebut dan menempatkannya diatas gerbong kereta api atau chasis truk.

Methode Ro / Ro Peti kemas diatas chasis truk atau trailer yang ditarik traktor masuk ke kapal. Trailer dan peti kemas kemudian dilepaskan dari traktor dan ditempatkan di geladak kapal. selanjutnya traktor akan kembali ke darat untuk mengambil trailer yang lain. Bongkar muat dilakukan secara simultan. Kapal tipe Ro/Ro mempunyai geladak yang bertingkat.

Kelebihan dari pengoperasian Ro/Ro adalah : dapat memuat jenis muatan lain seperti pipa, baja, mobil dan lain sebagainya mempunyai tingkat pembongkaran dan pemuatan yang tinggi, tidak memerlukan kran-kran darat yang mahal. Kekurangan dari metode ini adalah : banyaknya ruang kosong yang tidak dimanfaatkan, mengingat peti kemas berada di atas chasis, sehingga mengurangi kapasitas kapal.

b. Fasilitas pada terminal peti kemas Beberapa fasilitas yang ada diterminal peti kemas, antara lain : Dermaga Apron Marshaling yard ( lapangan penumpukan sementara ) Container yard ( lapangan penumpukan peti kemas ) Container freight station ( CFS ) Menara pengawas

Dermaga Terminal peti kemas memerlukan halaman yang luas, biasanya dermaga bertype wharf yang cukup panjang antara 250 m sampai 350 m dan dalam antara 12 m sampai 15 m, karena kapal peti kemas berukuran besar.

Apron Apron terminal peti kemas lebih besar dibandingkan dengan terminal lainnya, biasanya berukuran dari 20 m sampai 50 m. Apron ini ditempatkan peralatan bongkar muat peti kemas.

Marshaling yard ( lapangan penumpukan sementara ) Marshaling yard adalah lapangan yang digunakan untuk menempatkan secara sementara peti kemas yang akan dimuat ke dalam kapal. lapangan ini terletak didekat apron.

Container yard ( lapangan penumpukan peti kemas ) Adalah lapanga penumpukan peti kemas yang berisi muata FCL dan peti kemas kosong yang akan dikapalkan. Lapangan ini berada di daratan dan permukaannya diberi perkerasan agar dapat mendukung peralatan pengangkatan/pengangkutan dan beban mati peti kemas.

Container freight station ( CFS ) Adalah gudang yang disediakan untuk barangbarang yang diangkut secara LCL. Di CFS pada pelabuhan pemuat, barang-barang dari beberapa pengirim dimasukan menjadi satu dalam peti kemas. Di pelabuhan tujuan/pembongkaran, peti kemas yang bermuatan LCL diangkut ke CFS dan kemudian muatan tersebut dikeluarkan dan ditimbun dalam gudang pelayaran yang bersangkutan dan peti kemasnya dikembalikan ke kapal.

Menara pengawas Menara pengawas digunakan untuk melakukan pengawasan di semua tempat dan mengatur serta mengarahkan semua kegiatan di terminal peti kemas, seperti : pengoperasian peralatan dan pemberitahuan arah penyimpangan dan penempatan peti kemas.

c. Peti kemas Peti kenas (Ingggris: ISO container) adalah peti atau kotak yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan International Organization for Standardization (ISO) sebagai alat pengangkutan barang yang bisa digunakan diberbagai moda, mulai dari moda jalan dengan truk peti kemas, kereta api dan kapal petikemas

Berat maksimum peti kemas muatan kering : 20 kaki adalah 24,000 kg, dan 40 kaki (termasuk high cube container), adalah 30,480 kg. Berat muatan bersih/payload yang bisa diangkut adalah : 21,800 kg untuk 20 kaki, 26,680 kg untuk 40 kaki.

Standar Ukuran peti kemas, standar yang digunakan ditampilkan dalam tabel berikut : Peti kemas 20 kaki Peti kemas 40 kaki Peti kemas 45 kaki inggris metrik inggris metrik inggris metrik panjang 19' 10½" 6.058 m 40 0 12.192 m 45 0 13.716 m dimensi luar lebar 8 0 2.438 m 8 0 2.438 m 8 0 2.438 m tinggi 8 6 2.591 m 8 6 2.591 m 9 6 2.896 m dimensi dalam bukaan pintu panjang 18 10 5/16 " 5.758 m 39 5 45/64 12.032 m 44 4 13.556 m lebar 7 8 19/32 2.352 m 7 8 19/32 2.352 m 7 8 19/32 2.352 m tinggi 7 9 57/64 2.385 m 7 9 57/64 2.385 m 8 9 15/16 2.698 m width 7 8 ⅛ 2.343 m 7 8 ⅛ 2.343 m 7 8 ⅛ 2.343 m tinggi 7 5 ¾ 2.280 m 7 5 ¾ 2.280 m 8 5 49/64 2.585 m Volume 1,169 ft³ 33.1 m³ 2,385 ft³ 67.5 m³ 3,040 ft³ 86.1 m³ berat kotor 52,910 lb 24,000 kg 67,200 lb 30,480 kg 67,200 lb 30,480 kg berat kosong 4,850 lb 2,200 kg 8,380 lb 3,800 kg 10,580 lb 4,800 kg muatan bersih 48,060 lb 21,800 kg 58,820 lb 26,680 kg 56,620 lb 25,680 kg

Salah satu keunggulan angkutan peti kemas adalah : intermodalitynya dimana peti kemas bisa diangkut dengan truk peti kemas, kereta api dan kapal petikemas. Hal inilah yang menyebabkan peralihan angkutan barang umum menjadi angkutan barang dengan menggunakan peti kemas yang menonjol dalam beberapa dekade terakhir ini.

Tes Formatif 1. Sebutkan fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan peti kemas. 2. Sebutkan ada berapa macam pengoperasian bongkar muat peti kemas 3. Jelaskan fasilitas fasilitas apa saja untuk membongkar muat barang potongan