BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan salah satu program penunjang dari rencana pembangunan jangka

BAB III METODE PENELITIAN. Sebab merupakan langkah-langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sosial sesuai dengan indicator yang dijasikan penelitian.dengan

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif.menurut Lincoln dan Guba (dalam Sutopo, 2006: 40) dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif jenis deskriptif dengan memberikan stimulus tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut H.B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan atau ucapan, katakata,

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

commit to user BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau (field research),

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006.

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan beberapa hal sebagai berikut. kawasan prioritas dalam hal pengelolaan sampah. memilih tempat tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Suatu penelitian, diperlukan adanya pendekatan penelitian. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tempat wisata yang beragam,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata,

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah Surakarta dan lebih tepatnya di lingkup Keraton Surakarta. Penelitian ini dilakukan pada rentan waktu bulan Desember 2015-Februari 2016. Alasan pemilihan lokasi di wilayah ini karena Keraton Surakarta merupakan aset warisan budaya yang menjadi daya tarik wisata yang saat ini terus dikembangkan untuk tujuan pelestarian dan pengenalan budaya Jawa kepada masyarakat. B. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan fenomenologi yang mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup terkait dengan konsep atau fenomena. Pendekatan ini memfokuskan untuk mendeskripsikan apa yang sama atau umum dari semua partisipan. Tujuan utama dari fenomenologi adalah untuk mereduksi pengalaman individu pada fenomena menjadi deskripsi tentang esensi atau intisari umum dan mengidentifikasi fenomena yaitu objek dari pengalaman manusia. Deskripsi pengalaman individu terdiri dari apa yang mereka alami dan bagaimana mereka mengalaminya (Creswell, 2015:105). Pada pendekatan fenomenologi ciri utama yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian adalah penekanan pada fenomena yang akan dieksplorasi berdasarkan konsep atau ide tunggal, eksplorasi fenomena dilakukan pada individu yang telah mengalami suatu fenomena tertentu, prosedur pengumpulan data melibatkan wawancara terhadap individu yang telah mengalami suatu fenomena tertentu, serta membahas esensi dari pengalaman yang dialami individu melibatkan apa dan bagaimana. Pada penelitian ini pendekatan fenomenologi menggunakan pendekatan fenomenologi transendental yang berfokus pada deskripsi tentang pengalaman dari partisipan. Prosedur dilakukan dengan mengidentifikasi fenomena yang 30

hendak dipelajari, mengumpulkan data dari orang yang telah mengalami fenomena tersebut, menganalisis data menjadi pernyataan atau kutipan penting dan memadukan pernyataan menjadi tema, selanjutnya mengembangkan deskripsi tekstural tentang pengalaman dari orang (apa yang dialami) dan mengembangkan deskripsi struktural (bagaimana mengalaminya). Dalam penelitian ini penulis menggambarkan keunggulan oyek wisata budaya dan atraksi wisata budaya menurut pengelola, pegawai dan wisatawan. Selain itu peneliti berupaya menggambarkan pengelolaan dari segi sumber daya manusia, fasilitas, pemeliharaan obyek wisata, sumber pendanaan dan promosi. Peneliti juga menggambarkan perkembangan tata kelola dari frekuensi kunjungan wisatawan, kesesuaian kondisi wisatawan dengan kondisi obyek wisata, manfaat yang diperoleh wisatawan, jumlah kunjungan wisatawan dan perkembangan kegiatan pariwisata Keraton Surakarta. C. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling, karena dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data didalam menghadapi realitas yang tidak tunggal. Pilihan informan diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah : 1. Pegawai Museum dan Pariwisata Keraton Surakarta Informan yang dipilih adalah pegawai yang setiap hari bekerja di Keraton Surakarta dan berinteraksi dengan wisatawan dalam hal ini adalah: a. Pemandu wisata Keraton Surakarta b. Petugas tiket dan informasi c. Penjaga parkir d. Pedagang dilingkup keraton 2. Wisatawan Keraton Surakarta Informan yang dipilih berdasarkan klasifikasi usia yaitu usia muda (17 sampai 25 tahun) dan usia dewasa (26 tahun sampai 45 tahun), jenis 31

kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, serta asal wisatawan yaitu wisatawan domestik serta wisatawan mancanegara. Sehingga informan yang dipilih adalah: a. Wisatawan domestik laki-laki dengan usia muda b. Wisatawan domestik perempuan dengan usia muda c. Wisatawan domestik laki-laki dengan usia dewasa d. Wisatawan domestik perempuan dengan usia dewasa e. Wisatawan mancanegara laki-laki dengan usia muda f. Wisatawan mancanegara perempuan dengan usia muda g. Wisatawan mancanegara laki-laki dengan usia dewasa h. Wisatawan mancanegara perempuan dengan usia dewasa D. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dari penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber pertama (responden). Data primer disini diperoleh dari hasil wawancara dengan para informan di Keraton Surakarta. Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh melalui referensi ilmiah seperti jurnal, buku, laporan penelitian baik cetak maupun online yang membahas tentang obyek dan daya tarik wisata Keraton Surakarta serta data yang telah dikelola oleh pihak lain (dokumen) yaitu laporan jumlah kunjungan wisatawan ke Keraton Surakarta. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Observasi Observasi memiliki dua tipe yaitu observasi berperan serta dan observasi nonpartisipan. Dalam observasi berperan serta, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau yang digunakan sebagai sumber penelitian. Sedangkan observasi nonpartisipan, peneliti tidak terlibat dengan sumber penelitian dan hanya sebagai pengamat independen. 32

Dalam penelitian ini, peneliti hanya sebagai pengamat saja dan tidak terlibat dalam kegiatan sumber peneliti maka penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipan. Peneliti akan melakukan pengamatan mengenai simbol fisik dan non fisik sebagai daya tarik wisata Keraton Surakarta, kondisi bangunan Keraton Surakarta, kondisi wisatawan Keraton Surakarta, serta fasilitas yang ada di Keraton Surakarta. 2. Wawancara Tujuan wawancara yaitu untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat, dan ide-idenya, pelaksanaannya pun lebih bebas oleh sebab itu dalam hal ini peneliti merasa belum mengetahui apapun sebelumnya. Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara terhadap pihak pengelola dan pegawai museum dan pariwisata Keraton Surakarta berkaitan dengan unggulan atau ciri khas secara spesifik dari segi obyek wisata dan atraksi wisata budaya Keraton Surakarta, kemudian berkaitan dengan motif keraton menjadi obyek wisata, pemilihan pengelola dan pegawai Keraton Surakarta, sumber daya manusia di Keraton Surakarta, fasilitas wisata di Keraton Surakarta, pemeliharaan obyek wisata Keraton Surakarta, sumber pendanaan pengelolaan Keraton Surakarta, promosi wisata Keraton Surakarta, perkembangan kegiatan pariwisata Keraton Surakarta, serta jumlah kunjungan dan karakteristik wisatawan Keraton Surakarta. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap wisatawan domestik laki-laki dengan usia muda, wisatawan domestik perempuan dengan usia muda, wisatawan domestik laki-laki dengan usia tua, wisatawan domestik perempuan dengan usia tua, wisatawan mancanegara laki-laki dengan usia muda, wisatawan mancanegara perempuan dengan usia muda, wisatawan mancanegara laki-laki dengan usia tua, wisatawan mancanegara perempuan dengan usia tua mengenai daya tarik di obyek wisata Keraton Surakarta, motivasi kunjungan wisatawan, penilaian wisatawan terhadap pengelolaan 33

dan pelayanan di obyek wisata Keraton Surakarta, frekuensi kunjungan ke obyek wisata Keraton Surakarta dan melihat atraksi wisata budaya, kesesuaian pemikiran wisatawan dengan kondisi obyek wisata Keraton Surakarta, serta manfaat yang diperoleh setelah berwisata ke Keraton Surakarta. 3. Dokumentasi Teknik pengumpulan data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan dokumen. Dokumen disini adalah dokumen resmi berupa data kunjungan wisatawan Keraton Surakarta dan literatur yang sesuai dengan penelitian. Dokumentasi yang dilakukan peneliti antara lain dengan merekam hasil wawancara antara peneliti dengan informan dan foto-foto mengenai kondisi obyek dan daya tarik wisata Keraton Surakarta yang diambil melalui kamera yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. F. Validitas Data Penelitian ini menggunakan validitas data dengan teknik triangulasi sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informan yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda (Moleong, 2007:330). Data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Informasi dari sumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari narasumber lainnya. Peneliti bisa memperoleh data dari informan yang beragam dari berbagai klasifikasi tertentu dengan teknik wawancara, sehingga informasi dari informan yang satu dapat dibandingkan dengan informasi dari informan yang lainnya. Teknik pemeriksaan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, karena data yang diperoleh berasal dari pihak pegawai museum dan pariwisata Keraton Surakarta dan dari wisatawan dengan berbagai karakteristik. Sedangkan data yang paling resmi dan otentik berasal dari Pengageng Museum dan Pariwisata Keraton Surakarta, Manajer Museum dan Pariwisata Keraton Surakarta serta data jumlah kunjungan wisatawan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengecekan tentang 34

data-data yang berasal dari Pengelola Museum dan Pariwisata Keraton Surakarta dengan hasil wawancara dari informan. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian tersebut menggunakan teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman dengan melibatkan reduksi data, sajian data penarikan simpulan serta verifikasinya (Sutopo, 2006:113). Adapun penjelasan dari teknik analisis data tersebut adalah: 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan (fieldnote). Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh dilapangan sehingga simpulan peneliti dapat dilakukan. 2. Sajian Data Sebagai komponen kedua, sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang selanjutnya memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Dalam proses penyajian dilakukan dengan membuat tabel dan matrik wawancara dari setiap sub bahasan. Kemudian data dari hasil penelitian yang telah dilakukan dinarasikan sehingga lebih mudah dibaca. Foto-foto pendukung dan tabel yang dirasa penting dan berhubungan dengan penelitian juga ditampilkan agar data yang dibaca semakin lengkap, sehingga pembaca langsung bisa melihat gambaran umum dari penelitian. 3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Data yang telah terdeskripsikan secara teratur melalui penyajian data dilangkah sebelumnya kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Simpulan diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar dipertanggungjawabkan. Verifikasi bertujuan untuk pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, yang timbul sebagai akibat pikiran kedua pada waktu peneliti menulis 35

sajian data dengan melihat kembali pada catatan lapangan. Kesimpulan dilakukan dengan perbandingan pada matrik satu dengan matrik wawancara lainnya untuk memperoleh inti dari tiap data yang berasal dari lapangan, dan hasil dari perbandingan tersebut kemudian dinarasikan serta membuat matrik baru sebagai kesimpulan dari perbandingan matrik sebelumnya. H. Profil Informan Penelitian ini memilih 14 informan sebagai pelaku daya tarik wisata budaya, yang terdiri dari informan yang berasal dari pengelola wisata Keraton Surakarta sejumlah 2 orang, informan dari pihak pegawai wisata Keraton Surakarta sebanyak 4 orang, dan informan dari pihak wisatawan Keraton Surakarta sebanyak 8 orang. 1. Pegawai Museum dan Pariwisata Keraton Surakarta a. Bapak Setiadi (50 tahun), adalah tour guide di Keraton Surakarta yang direkomendasikan langsung oleh KGPH Puger untuk membuat lamaran pekerjaan kemudian resmi menjadi abdi dalem dari tahun 1997 sampai 2004 dan tahun 2005 sampai searang menjadi pemandu wisata di keraton. Selain menjadi pemandu wisata, Bapak Setiadi juga pamong atau tenaga untuk bersih-bersih dan mengatur panyuro swara atau sound system di Pawiyatan yang setiap hari Senin dan Kamis membuka kursus tentang Bahasa Jawa. b. Ibu Retno (53 tahun), adalah penjual yang berada di sekitar museum keraton dan menjual beraneka jenis mulai dari baju batik, buku-buku tentang keraton, cinderamata tentang keraton seperti bros lambang keraton, cincin, gelang, dan juga minuman. Ibu Retno bekerja menjadi pedagang di keraton sudah 10 tahun dan dipercaya oleh pihak keraton untuk mengelola barang-barang yang akan dijual sekaligus mengawasi keadaan di kompleks museum keraton. c. Bapak Dodi (48 tahun), adalah petugas parkir sekaligus memeriksa setiap tiket wisatawan yang akan masuk ke keraton. Bapak Dodi sudah 15 tahun 36

menjadi petugas parkir dan pemeriksa tiket di keraton dan dulunya mendapat informasi keraton sedang membutuhkan petugas parkir dari orangtuanya yang menjadi abdi dalem di keraton. d. Ibu Eni (42 tahun), adalah pegawai bagian tiket sekaligus informasi yang sudah bekerja di keraton selama 7 tahun. Selain melayani pengunjung, Ibu Eni juga mengurusi setiap surat masuk atau setiap urusan dari pihak luar yang kemudian disampaikan kepada pihak keraton. Tabel III.1 Profil Informan Pegawai Museum dan Pariwisata Keraton Surakarta No Nama Usia Status 1. Bapak Setiadi 50 tahun Pegawai (Pemandu Wisata) 2. Ibu Retno 53 tahun Pegawai (Penjual) 3. Bapak Dodi 48 tahun Pegawai (Petugas Parkir) 4. Ibu Eni 42 tahun Pegawai (Penjaga Tiket) Sumber: Data Primer, diolah Januari 2016 2. Wisatawan Keraton Surakarta a. David (21 tahun), adalah wisatawan asal Bogor yang sedang berlibur bersama dengan teman-temannya ke Yogyakarta dan menyempatkan diri untuk berkunjung ke Keraton Surakarta. b. Ajeng (19 tahun), adalah wisatawan Solo yang sedang kuliah di STIKES Karya Husada namun asli dari Madiun. Ajeng berkunjung ke keraton karena mengisi waktu luang libur semester dan pertama kali berwisata ke keraton. c. Bapak Anwar (45 tahun), adalah wisatawan asal Tangerang. Beliau pertama kali datang ke Solo dan datang ke keraton karena ada kepentingan 37

bisnis dan mengetahui keraton dari brosur promosi di hotel tempat Bapak Anwar menginap. d. Ibu Endang (43 tahun), adalah wisatawan asal Sumber, Solo yang sudah sering berkunjung ke keraton. Alasan Ibu Endang mengunjungi keraton adalah mengenalkan budaya Jawa terutama kepada anak-anak beliau dan saudara yang tinggal di luar Solo. e. Leon (22 tahun), adalah wisatawan asal Mexico yang sedang mengunjungi saudaranya di Jakarta selama 1 bulan. Selama berada di Indonesia, Leon ingin mengunjungi berbagai destinasi baik wisata alam maupun wisata budaya. f. Vanny (25 tahun), adalah wisatawan asal Perancis yang berlibur ke Indonesia seorang diri selama 5 hari. Fanny tinggal di rumah Icha yaitu tour guide lokal Solo yang sebelumnya berkenalan lewat media sosial Facebook. Fanny pertama kali datang ke Indonesia dan ke Solo. g. Mr. Akio (40 tahun), adalah wisatawan asal Jepang dan sedang berlibur ke Indonesia bersama keluarganya. Mr. Akio sudah pernah mengunjungi Indonesia yaitu Yogyakarta dan saat ini berkunjung ke Solo karena ingin mengetahui lebih dalam tentang batik, kuliner dan wisata peninggalan sejarah. h. Anna (35 tahun), adalah wisatawan asal Ukraina. Anne berlibur ke Indonesia selama 6 bulan seorang diri dikarenakan biaya transportasi Ukraina-Indonesia yang mahal sehingga dia memutuskan untuk berwisata cukup lama di Indonesia. Anne berpindah-pindah tempat tinggal dan berencana mengunjungi Yogyakarta, Bali, dan Wakatobi. Anne mengetahui keraton dari internet dan setelah mengunjungi Keraton Yogyakarta, Anne juga tertarik untuk mengunjungi Keraton Surakarta. Tabel III.2 Profil Informan Wisatawan Keraton Surakarta 38

No. Nama Usia Status 1. David 21 tahun Wisatawan Domestik 2. Ajeng 19 tahun Wisatawan Domestik 3. Bapak Anwar 45 tahun Wisatawan Domestik 4. Ibu Endang 43 tahun Wisatawan Domestik 5. Leon 22 tahun Wisatawan Mancanegara 6. Vanny 25 tahun Wisatawan Mancanegara 7. Mrs. Anna 35 tahun Wisatawan Mancanegara 8. Mr. Akio 40 tahun Wisatawan Mancanegara Sumber: Data Primer, diolah Januari 2016 Selain mewawancarai ke 12 informan diatas juga masih ada informan pendukung untuk mendapatkan data yang lebih lengkap. Informan tersebut dimaksudkan peneliti sebagai informan yang digunakan untuk mengecek kebenaran dari informan diatas. Karena penelitian ini menggunakan teknik validitas data dengan triangulasi sumber, sehingga peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan sumber data yang berbeda agar lebih valid kebenarannya. Selain itu agar peneliti juga mengetahui pandangan informan pendukung mengenai tata kelola, keunggulan, dan kondisi daya tarik wisata budaya Keraton Surakarta. Sebagai validitas sumber, peneliti memilih 2 orang informan yang dianggap benar-benar mengetahui pariwisata Keraton Surakarta, yaitu Pengageng Museum dan Pariwisata Keraton Surakarta dan Manajer Museum dan Pariwisata Keraton Surakarta. Adapun informan tersebut adalah: 1. Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger, adalah adik dari Sinuhun Paku Buwono XIII. Di dalam organisasi keraton KGPH Puger menjabat sebagai Pengageng Museum dan Pariwisata Keraton Surakarta. Sejak April 2015 KGPH Puger juga menjabat sebagai Kondhang atau Wakil Sinuhun Paku Buwono XIII. 39

2. Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Suryo Adi Wijoyo, adalah anak dari KGPH Puger yang diberi wewenang untuk mengawasi dari perputaran tiket dan melaksanakan administrasi. KRMH Suryo Adi Wijoyo melaksanakan berbagai tugas karena kondisi pengelolaan obyek dan daya tarik wisata keraton memerlukan terobosan serta pemikiran baru dari generasi muda. Tabel III.3 Profil Informan sebagai Validitas Sumber No. Nama Usia Status 1. KGPH Puger 60 tahun Pengageng Museum dan Pariwisata Keraton 2. KRMH Suryo Adi Wijoyo 33 tahun Manajer Museum dan Pariwisata Keraton Sumber: Data Primer, diolah Januari 2016 40