BAB III METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini merupakan indeks harga saham individu yang tercatat di LQ45 Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2014, sebanyak 38 emiten yang dijadikan sample penelitian, selain itu peneliti juga menggunakan indeks harga saham gabungan dengan periode yang sama dengan indeks harga saham individu. Alasan peneliti mengambil objek penelitian tersebut karena saham LQ45 mencerminkan 85% kondisi pasar. Penelitian ini dilakukan di Jakarta dari bulan Mei Agustus 2015. B Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian komparatif, dimana penelitian akan melakukan perbandingan rata-rata jumlah abnormal return yang telah dikelompokan kedalam kategori winner dan looser dari masing-masing emiten yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Menurut Cooper dan Emory (1996) dalam Rachmat Prayudi (2011) peneilitian ini menggunakan metode penelitain yang mangacu pada tinjauan metodologi penelitian bidang bisnis yang secara umum menggunakan beberapa perspektif yang berbeda, yaitu: 1. Berdasarkan tingkat perumusan masalah, penelitian ini merupakan penelitian studi formal karena untuk menguji hipotesis tertentu dan melalui uji dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diajukan 30
31 mengenai gejala overreaction pada saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014. 2. Berdasarkan metode pengumpulan data, penelitian ini merupakan penelitian observasi non-partisipasi (observational studies), dikarenakan pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan sejumlah data dari objek penelitian. 3. Berdasarkan kekuasaan dari pelaku riset menghasilkan pengaruh pada variabel yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, karena hanya dapat melaporkan mengenai apa yang telah terjadi dan sedang terjadi, dan tidak mempunyai pengaruh apapun untuk mengendalikan variabel yang diteliti dan memanipulasinya. 4. Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, karena penelitian ini ingin menjawab pertanyaan penelitian mengenai ada tidaknya suatu kejadian dengan keadaan sebagaimana adanya sehingga penelitian ini merupakan penyingkapan fakta-fakta yang didasarkan pada data sekunder yang telah dikumpulkan, diolah, dan dianalisis. 5. Berdasarkan dimensi waktu adalah studi lintas seksi (cross sectional study), karena pengamatan terhadap variabel-variabel di dalam penelitian ini dilakukan satu kali dan mencerminkan gambaran dari suatu keadaan pada saat tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis perilaku portofolio saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode dan cara yang sama seperti
32 yang digunakan oleh Rowland (2011) di saham LQ45 Bursa Efek Indonesia tetapi dengan periode formasi dan observasi yang berbeda, sehingga menjadi lebih pendek dari periode formasi dan observasi di penilitan Rowland (2011). Dalam melakukan penelitiannya Rowland (2011) menggunakan metode dan cara perhitungan yang sama seperti De Bont dan Tahler (1985) di NYSE dengan periode formasi dan observasi yang berbeda dari De Bont dan Tahler. Dalam melakukan analisis overreaction peneliti menghitung return harian saham individu yang tercatat di LQ45 dan return harian pasar dari indeks harga saham gabungan, setelah itu dihitung abnormal returnnya, kemudian dihitung CAR (cumulative abnormal return) periode tunggal selama waktu tertentu. Dari data CAR tersebut dilakukan pengelompokan 10% teratas dan 10% terbawah, 10% teratas tersebut masuk kategori winner, dan 10% terbawah masuk kategori loser. Selanjutnya dilakukan observasi atas portofolio winner dan loser. Periode formasi dan observasi merupakan enam bulan untuk rentang penelitian semesteran (6 bulan) dan tiga bulan untuk rentang waktu penelitian kuartal. Secara total periode penelitian ini selama dua tahun, dari 2013-2014. C Definisi dan Operasionalisasi Variabel Menurut Sugiyono (2007) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabelvariabel dalam penelitian ini adalah :
33 Indeks Harga Saham Individu Harga saham individu penelitian ini merupakan harga saham penutupan hari transaksi dari saham LQ45 dengan periode 2013-2014, kemudian dari data tersebut akan dihitung return saham harian. Indeks Harga Saham Gabungan Return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode 2013-2014 merupakan data yang akan dijadikan sebagai return pasar, yang kemudian dijadikan pengurang dari return saham individu untuk mencari abnormal return, setelah diketahui abnormal return kemudian dilakukan perhitungan CAR, abnormal profit dan ACAR dari masing-masing portofolio. Overreaction Dimensi Indeks Harga SahamIndividu Indeks Harga SahamGabungan Indikator Abnormal Return Winner Loser Gambar 3.1. Dimensi dan indikator overreaction saham LQ45 Definisi dan operasionalisasi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitan ini dapat dilihat pada tabel berikut:
34 TABEL III.1 DEFINISI DAN OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Definisi Indikator Pengukuran Indeks Harga Merupakan harga 0,1,2, Saham Individu saham emiten yang terdaftar di LQ45, =,, 1, 1 Indeks Harga Merupakan harga 0,1,2, Saham Gabungan saham gabungan yang listing di Bursa, = 1 1 Efek Indonesia yang dijadikan sebagai indeks harga pasar Sumber : Eduardus Tandelin, 2001 D Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh emiten yang terdaftar di LQ45 periode 2013-2014 sebanyak 49 emiten. Proses pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini mencakup: a) Emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang tercatat di saham LQ45 periode 2013-2014; b) Bukan perusahaan delisting di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014;
35 c) Emiten yang terdaftar minimal tiga kali di saham LQ45 periode 2013-2014; Berdasarkan kriteria tersebut maka diperoleh 38 emiten yang dijadikan sample, yaitu: TABEL III.2 SAMPLE EMITEN No. Emiten Ticker 1 Adaro Energy Tbk ADRO 2 AKR Corporindo Tbk AKRA 3 Astra International Tbk ASII 4 Bank Central Asia Tbk BBCA 5 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI 6 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI 7 Bank Danamon Tbk BDMN 8 Bank Mandiri (Perseri) Tbk BMRI 9 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 10 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 11 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP 12 Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG 13 Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR 14 Kalbe Farma Tbk KLBF 15 Lippo Karawaci Tbk LPKR 16 London Sumatera Plantation Tbk LSIP 17 Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk PGAS 18 Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk PTBA 19 Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR 20 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM 21 United Tractors Tbk UNTR 22 Unilever Indonesia Tbk UNVR 23 Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA 24 Gudang Garam Tbk GGRM 25 Alam Sutera Realty Tbk ASRI 26 Global Mediacom Tbk BMTR 27 Bumi Serpong Damai Tbk BSDE 28 XL Axiata Tbk EXCL
36 No. Emiten Ticker 29 Harum Energy Tbk HRUM 30 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 31 Media Nusantara Citra Tbk MNCN Sumber : Laporan Saham LQ45 periode 2013-2014, dioalah E Teknik Pengumpulan Data Seluruh data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang dalam pengumpulannya dilakukan dengan cara mencari historical stock price dari emiten yang dijadikan sampel dan Indeks Harga Saham Gabungan periode 2013-2014 yang terdapat pada Yahoo Finance. Peneliti melakukan pengumpulan dari satu sumber untuk memitigasi kehilangan data tertentu dalam tangal-tanggal tertentu dan untuk melakukan keseragaman. F Metode Analisis Setelah data yang diperlukan terkumpul, data tersebut diolah dan di sinkronisasi tanggalnya antara return emiten dengan return IHSG, kemudian dilalukan pengolahan data seperti yang dilakukan oleh Rowland (2011) dengan cara melakukan replikasi kedalam dua proses, yaitu periode formasi portofolio, dan periode observasi. Ilustrasi dari periode tersebut dijelaskan pada gambar berikut : Kuartal Semester Formasi Observasi Gambar 3.2 Periode Pembentukan Replikasi Portofolio
37 Berdasarkan ilustrasi dan gambar diatas, langkah dan cara perhitungannya sebagai berikut : 1. Tahap pembentukan/formasi portofolio a. Menghitung return harian saham (Rj,t). b. Menghitung return harian pasar (Rm, t). c. Menghitung abnormal return (AR). d. Mengakumulatifkan AR selama periode formasi untuk membentuk CAR (cumulative abnornal return) periode formasi. e. Melakukan klasifikasi winner (10% dari abnormal return tertinggi) dan loser (10% dari abnormal return terendah) pada tiap periode replikasi (kurtal dan semester) secara berulang. berikut : Untuk menghitung tahapan diatas, peneliti menggunakan formula sebagai, =,,, Dimana : Rj,t = Return saham j pada hari ke-t Pj,t = harga saham j pada hari ke-t Pj,t = harga saham j pada hari ke-t(-1), =
38 Rm,t = Rerturn pasar m pada hari ke-t IHSGt = IHSG pada hari ke-t IHSGt-1 = IHSG pada hari ke-t(-1) ARj,t = Rj,t Rm,t ARj,t = abnormal return saham j hari ke-t Rj,t = return saham j hari ke-t Rm,t = return pasar hari ke-t CAR j,t = AR j,t CAR j,t = cumulative abnormal return saham j selama t triwulan dan semeseter ARj,t = abnormal return saham j pada triwulan dan semester 2. Tahap observasi portofolio a. Menghitung return harian saham winner dan loser dengan menggunakan harga saham yang ada selama periode observasi. b. Menghitung return harian pasar sesuai dengan peiode observasi. c. Menghitung AR periode observasi untuk saham winner dan loser. d. Menghitung CAR portofolio winner dan looser. e. Menghitung abnormal profit. f. Menghitung average cumulative abnormal return (ACAR) portofolio winner dan loser. g. Menghitung selisih ACAR antara winner dan loser.
39 h. Menghitung t-statistik untuk menguji tinkat signifikansi selisih nilai ACAR loser dan winner. i. Menarik kesimpulan. berikut : Untuk menghitung tahapan diatas, peneliti menggunakan formula sebagai ARj,t = Rj,t Rm,t ARj,t = abnormal return saham j hari ke-t Rj,t = return saham j hari ke-t Rm,t = return pasar hari ke-t CAR p,t = AR p,t CAR j,t = cumulative abnormal return winner dan loser triwulan dan semeseter ARj,t = abnormal return winner dan loser triwulan dan semeseter Abnormal profit dapat dihitung dengan cara CAR portofolio loser dikurangi CAR portofolio winner. Dimana :, =, =,,,, ACARw,t = average CAR portofolio winner pada hari ke-t.
40 ACARl,t = CAR portofolio loser pada hari ke-t. CARw,n,t = CAR portofolio winner pada hari ke-t dan replikasi ke-n. CARl,n,t = CAR portofolio loser pada hari ke-t dan replikasi ke-n. ΔACAR = ACAR L,t ACAR W,t Dimana : ΔACAR ACAR L,t = selisih ACAR portofolio winner dan loser pada hari ke-t = nilai ACAR portofolio loser hari ke-t. ACAR W,t = nilai ACAR portofolio winner hari ke-t.