BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Hotel Mitra Bandung Sumber: 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi salah satu

2015 PENGARUH SERVICE RECOVERY DAN CUSTOMER EMOTIONS TERHADAP KEPUASAN TAMU DI GRAND SERELA SETIABUDHI HOTELBANDUNG

Lounge. Room. Welcome To Our Hotel

BAB I PENDAHULUAN. pesona alam yang luar biasa. Keunikan inilah yang menjadikan Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. banyak Negara ( Alvi et al., 2009). Menghadapi persaingan dunia usaha seperti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Melalui hasil observasi yang di lakukan oleh penulis pada hotel mahkota graha kota

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. wisata maka usaha perhotelan dan guest house merupakan usaha yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sektor industri lainnya di masing-masing negara. Hal ini terbukti dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait. Wisata itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. karena dapat menjadi lahan usaha menjanjikan bagi masyarakatnya. United

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... viii. Daftar Gambar...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Anggrek Shopping Hotel Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III STANDAR PELAKSANAAN, PRODUK HOTEL YANG DIPASARKAN DAN KENDALA DALAM SALES CALL. A. Standar Pelaksanaan Sales Call

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

Meeting Room. Grand Pesona Ksatria. Cottage Room

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, dengan pariwisata juga kita bisa reffresing untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

Jl. Dr Angka No. 71 Purwokerto Telp :

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN RANCANGAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. ingin dicapai. Untuk meningkatkan kemajuan pembangunan dibidang ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus


LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III OBJEK PENELITIAN. 1.1 Sejarah Singkat Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

APPENDIX. A. Dapatkah ada menceritakan tentang sejarah Kayu Arum? 2. Mengapa mengambil lokasi di daerah ini?

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang besar

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata semakin pesat, United Nations World Tourism Organization

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian khususnya untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading

BAB II. Gambaran Umum Cakra Kusuma Hotel. A. Profil Cakra Kusuma Hotel Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang komunikasi pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PKL. 3.1 Gambaran Singkat Hotel The Majesty Bandung. sebuah perusahaan yang bernama PT. Bandung Inti Kharisma (BAIK) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dulu keberadaan industri pariwisata memang memberikan sumbangan yang

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi pertumbuhan dunia karena dengan efek gandanya (multiflier effects)

BAB I PENDAHULUAN. pendukung utama yang menunjang dalam bisnis di bidang pariwisata. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. di berbagai aktivitas bisnis. Munculnya berbagai jenis operasi memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. Purworejo. Kota Magelang terletak di selatan Kota Semarang dengan jarak tempuh 73 km,

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR...viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR... xix. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

BAB V PENUTUP. cukup terjangkau yaitu Rp ,- sampai dengan Rp ,-. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber : Data Perusahaan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota Solo. Ketersediaan banyaknya hotel membuat tingkat kunjungan tamu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

HALAMAN SAMPUL i. HALAMAN JUDUL... ii. PERNYATAAN..iii. HALAMAN PENGESAHAN... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN v. HALAMAN MOTTO vi. KATA PENGANTAR...

BAB II GAMBARAN UMUM

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kini tengah bekerja keras dalam upaya meningkatkan jumlah

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi di Indonesia selama 2004 diwarnai sejumlah agenda

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi dan kemajuan ekonomi memberikan warna tersendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Hotel Mitra Bandung didirikan pada tahun 2006 yang sebelumnya hasil renovasi dari Wisma Mitra PTDI milik negara yang didirikan pada tahun 1983. Hotel Mitra Bandung adalah hotel berbintang tiga yang berada di pusat Kota Bandung tepatnya di Jl. W.R Supratman No.98. Selayaknya hotel berbintang tiga, Hotel Mitra Bandung memiliki fasilitas seperti: Nusantara Ballroom, 84 Room, Kayu Manis Restaurant, Meeting Rooms, Executive Lounge, 24 Hours Room Service, Wifi, Hot & Cold Water, Laundry & Dry Cleaning Service, dan Swimming Pool (Sumber: Dokumentasi Hotel Mitra Bandung, 2014). Adapun logo Hotel Mitra Bandung sebagaimana tampak pada gambar berikut: Gambar 1.1 Logo Hotel Mitra Bandung Sumber: www.mitrahotel-bandung.com, 2014 Hotel Mitra Bandung memiliki tema yaitu Your Second Home yaitu menanamkan kenyamanan bagi tamu yang menginap seperti layaknya rumah sendiri. Sedangkan untuk fasilitas meeting yang disediakan oleh Hotel Mitra Bandung tema yang ditanamkan adalah Your Succesfull is Our Goals yaitu memfasilitasi dengan senyaman mungkin untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh tamu/ perusahaan yang menggunakan fasilitas meeting room agar berjalan dengan baik. Adapun publish rate dari kamar dan meeting room yang disediakan oleh Hotel Mitra Bandung adalah sebagaimana tampak pada tabel berikut ini. 1

Tabel 1.1 Room Rate Hotel Mitra Bandung TYPE NO. OF ROOM RATE SUPERIOR 25 ROOMS Rp. 790.000 DELUXE 40 ROOMS Rp. 890.000 GRAND DELUXE 14 ROOMS Rp. 950.000 JUNIOR SUITE 4 ROOMS Rp. 1.190.000 EXECUTIVE SUITE 1 ROOMS Rp. 1.590.000 All rate are inclusive of daily buffet breakfast for 2 person, Inclusive 21% Gov. Tax & Service Charge Sumber: Dokumentasi Hotel Mitra Bandung, 2014 Tabel 1.2 Meeting Package Rate Hotel Mitra Bandung RESIDENTAL MEETING Full Board Meeting Single Occupancy Rp. 750.000 Full Board Meeting Twin Share Rp. 1.100.000 Full Board Meeting Triple Share Rp. 1.350.000 (Inclsive of room, breakfast, lunch, dinner, 2x coffe break, meeting room and meeting equipment) NON RESIDENTAL MEETING Half Day Meeting (Lunch/dinner, 1x coffee break, meeting room, meeting equipment) Rp. 180.000 Full Day Meeting (Lunch/dinner, 2x coffee break, meeting room, meeting equipment) Rp. 230.000 Full Board Non Residental Meeting (Lunch & dinner, 2x coffee break, meeting room, meeting eq.) Rp. 300.000 ROOM RENTAL Dayang Sumbi Rp. 1.500.000 Sangkurian Rp. 3.500.000 Nusantara Rp. 7.500.000 Inclusive of 21% Government Tax & service Charge BANQUET CONFIGURATION FUNCTION SIZE THEATER U-SHAPE CLASSROOM Nusantara Hall 244 200 60 150 Nusantara I 132 120 40 60 Nusantara II 112 100 40 50 Sangkuriang 72 60 30 30 Dayang Sumbi 16,5 15 10 10 Sumber: Dokumentasi Hotel Mitra Bandung, 2014 2

Hotel Mitra Bandung mempunyai 80 orang karyawan, adapun struktur organisasi dalam Hotel Mitra Bandung adalah sebagai berikut. General Manager Sales & Finance Human Resouce Marketing Controller Devlopment Room Division Food & Beverage Manager Manager Accounting Security Front House Laundry FB FB Office Keeping Service Product Gambar 1.2 Stuktur Organisasi Hotel Mitra Bandung Sumber: Dokumentasi Hotel Mitra Bandung, 2014 1.2 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan hotel terjadi begitu pesat di kota-kota besar di Jawa Barat salah satunya adalah Kota Bandung yang memiliki tingkat kunjungan tinggi, dan pertumbuhan industri perhotelan yang berkembang dengan baik dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Jawa Barat. Program tahun kunjungan wisata Jawa Barat 2014 menjadikan Kota Bandung sebagai tujuan utama objek wisata. Objek wisata yang ditonjolkan dalam program tahun kunjungan wisata Jawa Barat 2014 adalah objek wisata alam di sekitar Kota Bandung seperti gunung Tangkuban Parahu, Kawah Putih, dan berbagai objek wisata alam lainnya. Kota Bandung sebagai ibu kota Jawa Barat terkenal sebagai kota yang menawarkan wisata belanja, atraksi wisata, dan udaranya yang sejuk sehingga banyak turis baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Bandung. Disamping itu akses untuk mencapai Kota Bandung sangat mudah sehingga para turis tidak banyak mendapatkan kendala untuk datang ke Bandung. Berikut disajikan pada Tabel 1.3 yang menunjukan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan 3

domestik dilihat dari jumlah tamu hotel berbintang dan akomodasi lainnya yang berkunjung ke Kota Bandung. Tabel 1.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Pada Tamu Hotel Berbintang Dan Akomodasi Lainnya Di Kota Bandung WISATAWAN TAHUN (orang) JUMLAH MANCANEGARA DOMESTIK 2010 122.972 2.641.490 2.764.462 2011 136.784 3.068.999 3.205.783 2012 156.882 3.795.427 3.952.249 2013 170.982 3.795.427* 3.897.429 *Angka sementara Sumber: jabar.bps.go.id, 2014 Pada Tabel 1.3 terlihat peningkatan jumlah wisatawan pada tahu hotel berbintang dan akomodasi lainnya di tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 3.205.783 dari tahun sebelumnya, diikuti dengan jumlah kenaikan 2012 yang cukup tinggi juga yaitu sebanyak 746.466 sedangkan di tahun 2013 mengalami penurunan mencapai 54.820 orang dengan angka yang diperoleh sementara. Dan pada tahun 2014 Pemerintah Kota Bandung menargetkan lebih dari 7 juta orang kunjungan wisatawan. Disbudpar mengatakan target tersebut dinilai sangat realistis, apalagi kunjungan wisatawan ke Kota Bandung terus mengalami peningkatan 10-15%. Dengan melihat jumlah tamu yang menginap di hotel berbintang dan akomodasi lainnya dapat memungkinkan mencapai angka wisatawan yang ditergetkan oleh pemerintah Kota Bandung. Mengingat persaingan antar industri yang sangat ketat maka bertambah pula jumlah usaha hotel di Bandung, tentunya akan semakin membuat persaingan diantara hotel yang berada di Kota Bandung, khususnya Hotel Mitra Bandung sebagai salah satu hotel bintang tiga yang terletak dekat dengan pusat Kota Bandung tepatnya di Jalan Supratman No.98 yang terus berusaha berkembang untuk meningkatkan tingkat hunian kamar memanfaatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Bandung yang 4

cukup tinggi, serta bersaing dengan hotel-hotel bintang tiga yang cukup banyak juga di Bandung. Menurut Room Division Manager Hotel Mitra Bandung menyatakan bahwa tamu yang menginap sebagian besar merupakan tamu yang sebelumnya memiliki pengalaman menginap di Hotel Mitra Bandung. Berikut klasifikasi tamu yang menginap di Hotel Mitra Bandung dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.4 Klasifikasi Tamu Yang Menginap Di Hotel Mitra Bandung Tahun 2011-2013 TAHUN INDIVIDU CORPORATE 2011 7314 6391 2012 6542 5992 2013 6023 5714 Sumber : Room Division Hotel Mitra Bandung, 2014 Berdasarkan Tabel 1.4 menunjukan bahwa jumlah tamu yang menginap di Hotel Mitra Bandung kebanyakan merupakan tamu individu yang merupakan tamu transit atau singgah yang melakukan kegiatan wisata. Sedangkan tamu bisnis merupakan tamu yang menggunakan langsung kamar dengan ruangan meeting-nya atau perusahaan yang sudah menjalin kerjasama dengan Hotel Mitra Bandung masih dibawah tamu individu. Adapun room occupancy Hotel Mitra Bandung tahun 2011-2013 dapat dilihat pada Gambar 1.3 berikut. 80% 70% 60% Room Occupancy 2011 2012 2013 Room Occupancy Gambar 1.3 Room Occupancy Hotel Mitra Bandung 2011-2013 Sumber: Room Division Manager Hotel Mitra Bandung, 2014 5

Berdasarkan Gambar 1.3 menunjukan tingkat occupancy tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan sebesar 2% dari 70% ke 68% dan pada tahun berikutnya turun juga 2% dari tahun sebelumnya yaitu 66%. Dapat dilihat penurunan 2% dari setiap tahunnya yang menginap menggambarkan hilangnya target tamu yang ingin dicapai, dilihat hasil penelitian sementara peneliti dari 37 guest comment dari tamu individu yang disediakan bagian room divison disetiap kamarnya, banyaknya komentar negatif (kurang puas) dibandingkan komentar positif (puas). Berikut penjelasan mengenai pendapat dari 37 tamu hotel mengenai service yang disediakan melalui Gambar 1.4. Gambar 1.4 Guest Comment Hotel Mitra Sumber: Front Office Department Hotel Mitra Bandung, 2014 Pada Gambar 1.4 disajikan data front office department yang menunjukan hasil guest comment dari 37 tamu yang dipaparkan, terdapat 19 tamu yang berkomentar negatif dan 18 tamu yang berkomentar positif. Hal ini menggambarkan dari perwakilan tamutamu individu yang menginap di Hotel Mitra Bandung bahwa kurangnya pelayanan yang baik diberikan sehingga banyaknya tamu yang tidak puas saat menginap. Rata-rata komentar tamu yang negatif mengeluhkan tentang kebersihan dan service hotel. Oleh karena itu Hotel Mitra Bandung perlu meningkatkan service recovery terhadap service failure yang terjadi agar dapat mengurangi ketidakpuasan pengunjung dan memaksimalkan tingkat hunian kamar hotel. Berikut disajikan program service recovery yang ada pada Hotel Mitra Bandung. 6

Tabel 1.5 Program sevice recovery Hotel Mitra Bandung Program Implementasi Procedural Justice Keadilan yang seharusnya diterima oleh tamu hotel, ketika mengajukan komplain dan disesuaikan dengan aturan serta kebijakan yang berlaku di hotel. Hotel Mitra Bandung melakukan process controling pada setiap keluhan, lalu melakukan decision control setelah menemukan pemicu permasalahan dengan melakukakan acceessibility untuk mempermudah process service recovery, pelayanan dengan timing/speed yang telah ditetapkan dalam prosedur hotel, dan flexibility dalam penanganan komplain pelanggan. Distributive Justice Usaha yang dilakukan pihak hotel ketika kesalahan atau kekurangan dalam pelayanan terhadap tamu hotel seperti melakukan upgrade terhadap jenis kamar menjadi lebih baik, memberi discount, coupons, refunds, free gift. Interactional Justice Dalam program ini hotel memfokuskan pada perlakuan atau respon yang ditunjukan oleh hotel ketika berhadapan dengan tamu hotel yang mengajukan komplain dengan cara explanation terhadap kekurangan/ kesalahan yang membuat tamu tidak puas terhadap pelayanan, honestly dengan meyakinkan bahwa service failure yang terjadi bukan hal yang sengaja, dan tidak memberikan iming-iming palsu, politeness (manners dalam melayani keluhan tamu), effort (usaha dalam menemukan solusi memecahkan penyelesaian keluhan tamu hotel), dan emphaty (memahami keluhan tamu dan memberikan rasa kepercayaan kepada tamu yang komplain). Sumber: Front Office Departement Hotel Mitra Bandung, 2014 7

Service recovery yang dilakukan perusahaan harus memahami dengan seksama harapan serta kebutuhan pelanggan terlebih dahulu. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan lebih maksimal. Service recovery yang dilakukan Hotel Mitra Bandung merupakan sebuah usaha untuk meningkatkan kepuasan tamu yang menginap. Kinerja service recovery yang diukur oleh Hotel Mitra Bandung melalui guest comment yang diisi oleh tamu individu sesuai dengan apa yang dirasakan selama menginap, dapat dilihat masih belum efektifnya program service recovery yang diterapkan karena masih banyak tamu yang belum menyatakan puas atas pelayanan yang diberikan hotel. Penelitian mengenai service recovery bukanlah merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan, penelitian terdahulu oleh Ah Keng Kau dan Elizabeth Wan Yiun Loh (2006:111) yang berjudul The Effect of Service Recovery on Costumer Satisfaction; a Comparison between Complainants and Non Complainants. Pada penelitian ini terdapat fenomena yang terjadi pada Hotel Mitra Bandung terlihat bahwa banyaknya tamu individu yang tidak puas dengan pelayanan hotel yang diberikan dari hasil guest comment dengan program service recovery belum efektif yang diterapkan dan hal tersebut akan berdampak buruk pada tingkat hunian kamar kedepannya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian skripsi dengan mengambil judul Pengaruh Service Recovery Terhadap Customer Satisfaction Hotel Mitra Bandung (Survey Pada Tamu Individu Hotel Mitra Bandung). 1.3 Rumusan Masalah Bedasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimana service recovery di Hotel Mitra Bandung. b. Bagaimana customer satisfaction Hotel Mitra Bandung. c. Seberapa besarnya pengaruh service recovery yang terdiri dari procedural justice, distributive justice dan interactional justice terhadap customer satisfaction Hotel Mitra Bandung secara simultan. 8

d. Seberapa besarnya pengaruh service recovery yang terdiri dari procedural justice, distributive justice dan interactional justice terhadap customer satisfaction Hotel Mitra Bandung secara parsial. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai : a. Untuk mengetahui bagaimana service recovery pada Hotel Mitra Bandung. b. Untuk mengetahui tingkat customer satisfaction Hotel Mitra Bandung. c. Mengetahui besarnya pengaruh service recovery yang terdiri dari procedural justice, distributive justice dan interactional justice terhadap customer satisfaction Hotel Mitra Bandung secara simultan. d. Mengetahui besarnya pengaruh service recovery yang terdiri dari procedural justice, distributive justice dan interactional justice terhadap customer satisfaction Hotel Mitra Bandung secara parsial. 1.5 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian mengenai ilmu pemasaran yang ada di program studi administrasi bisnis, yang dapat dilihat dari kegunaan akademis (teoritik) pengembangan keilmuan dan kegunaan praktis (empirik). a. Kegunaan Akademis Dapat memberikan masukan ilmu mengenai pemasaran pada jurusan Administra Bisnis. Serta dapat memberikan saran bagi peneliti dalam mengembangkan kajian mengenai ilmu pemasaran khususnya service recovery, kepuasan tamu hotel, dan pengaruh service recovery terhadap kepuasan tamu hotel. b. Kegunaan Praktis 1. Dapat memberikan masukan bagi pihak Hotel Mitra Bandung untuk meningkatkan service recovery sehingga meningkatkan kepuasan tamunya. 2. Memberikan masukan bagi pihak Hotel Mitra Bandung untuk meningkatkan kinerja service recovery Hotel Mitra Bandung. 9

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada BAB I ini berisi mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan diadakannya penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada BAB II berisi mengenai penelitian sebelumnya, landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, ruang lingkup penelitian, serta kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Pada BAB III berisi mengenai objek penelitian, metode penelitian, jenis, dan teknik pengumpulan data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada BAB IV berisi pembahasan dari penelitian yang berupa analisa pengolahan data yang telah dilakukan dikaitkan dengan teori yang mendasarinya seperti yang telah diuraikan dalam BAB II dan asumsi yang telah ditetapkan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada BAB V berisi rangkuman seluruh penelitian skripsi ini yang didapatkan dari pembahasan dan kemungkinan saran perbaikan ataupun pendapat yang dikemukakan terkait dengan hasil pengolahan data yang dikaitkan dengan teori-teori yang mendasarinya. 10