Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN TEKNIK BISNIS BERISIKO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 20 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) LIRA JUNITA NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

ABSTRACT. Keywords : cooperative learning, Send A Problem, comprehension mathematical concept PENDAHULUAN

Suci Rahmayani*), Sefna Rismen**), Tika Septia**)

JURNAL NUR SALIAH NIM:

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

ABSTRACT. Keywords: Comprehension of Mathematical Concepts, Direct Instruction, Football Verbal Techniques.

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

ABSTRACT. that tcount

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

ABSTRACT. Keyword : Student s Learning Outcome, Cooperative Learning, Group Investigation

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

Key Word : learning activity, math concept comprehension, and PQ4R.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI PETA KONSEP

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DISERTAI KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

Andri Juliadi *), Tika Septia **), Lucky Heriyanti Jufri **)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE

PENGARUH PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMPN 3 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

Keywords: Math Learning Outcome,Student s Learning Activity, Learning Starts With A Question

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TIM PENDENGAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 PADANG ABSTRACT

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Oleh: Lisnovianti *), Villia Anggraini **), Tika Septia **) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

PENERAPAN STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENERAPAN MODEL TREFFINGER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 5 SIJUNJUNG JURNAL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

ABSTRAK. Keywords: Cooperative Learning, understanding of mathematical concepts, TAI PENDAHULUAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK QUICK ON THE DRAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT. Keywords: Comprehension Math Concept, Technigue Berkirim Salam dan Soal, Quiz.

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MURDER YANG DIKOLABORASIKAN DENGAN MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

OLEH : Wahyu Danil Utama*), Mulia Suryan**), Audra Pramitha Muslim**)

ABSTRACT. Key word: Understanding Of Mathematical Concepts, Questions Students Have, Learning Starts With A Question PENDAHULUAN

Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PADA MATERI KESEBANGUNAN MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE NUMBERED HEADS DISERTAI LKS.

ABSTRACK. > then reject H 0 so it can be concluded understanding of mathematical concepts by

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PENERAPAN STRATEGI GENERATIVE LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENGARUH PENILAIAN DISKUSI DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MTsN MODEL PADANG

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Muhammad Gufron*, Dra. Sefna Rismen **, Villia Anggraini **

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION

Oleh. Rengga Suci Anita Putri * ), Rina Febriana** )

ABSTRACT. mathematical

PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE DISERTAI SPEED TEST TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN VI PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONSSTUDENT HAVETERHADAP HASIL BELAJAR SISWAKELAS XI IPS SMAN 1KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Yudhi Hanggara 1), Fauzan Jafri 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COLLEGE BALL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

Keywords: Market Technique, Understanding in Mathematis Concept.

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Dita Amelia*, Johni Azmi**, Jimmi Copriady*** No.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE FIRING LINE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIIISMPN17 PADANG

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG Egi Wulan Sari, Husna, Megasyani Anaperta Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat Dosen Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat egiwulansari@gmail.com ABSTRACT This research is motivated by less of students' carefulness and responsibility in doing their task and students low understanding in learning physic at VII grade students of SMP Muhammadiyah 6 Padang. To solve the problem, it applied a type of cooperative learning model is Numbered Heads Together (NHT). This research purposes to find out about students' understanding in learning physic by applying cooperative learning model Numbered Heads Together type is better than conventional learning model at VII grade students of SMP Muhammadiyah 6 Padang. This research type is quasi-experimental with posttest only control group as the design. The population is all students of VII grade of SMP Muhammadiyah 6 Padang academic year 06/07 include 3 classes. The samples were chosen randomly where VII class was as experimental class and VII3 was as control class, both were chosen by using cluster rampling technique. As the instrument, it used a test. The results showed that the class sample distributed normal and homogeneous. Hypothesis test showed, ttest is,94 and ttable is,67 as much as ttest>ttable means hypothesis is accepted. In short, the students' understanding in learning physic by applying cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT) type is better than applying a conventional learning model at VII grade students of SMP Muhammadiyah 6 Padang. Keywords: Cooperative Learning Model, Numbered Heads Together (NHT), Understanding In Learning Physic PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari gejalagejala alam yang meliputi makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Menurut Trianto (007 : 99), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat sekolah menengah yaitu SMP/MTs. Pembelajaran IPA di SMP/MTs meliputi tiga bidang yaitu Biologi, Kimia dan Fisika. Menurut Saira (05: ), IPA Fisika merupakan ilmu yang paling kompleks dalam kelompok pelajaran sains, karena disamping memahami dasar perhitungan matematis, diperlukan juga pemahaman konsep. IPA Fisika menuntut siswa menguasai konsep dan prinsip serta sikap ilmiah yang lebih mendalam. Oleh karena itu, siswa diharapkan memiliki motivasi belajar yang tinggi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran diperlukan guru yang memberikan contoh teladan, membangun kemauan, mengembangkan potensi dan kreativitas siswa. Apabila siswa mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya, maka siswa mampu memberikan hasil belajar yang baik. Namun hal tersebut belum sesuai dengan apa yang diharapkan, kenyataannya di sekolah hasil belajar IPA Fisika masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan hasil ulangan harian siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang Tahun Pelajaran 06/07 pada Tabel. Tabel. Persentase Ketuntasan Ulangan Harian II IPA Fisika Kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang Tahun Pelajaran 06/07 No Kls Jml Siswa Jumlah T T T % T T % VII 0 6 30 4 70 VII 4 4 6,67 0 83,3 3 VII 3 4 4 6,67 0 83,3 Jml siswa 68 4 54 Sumber: Guru Bidang Studi IPA Kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang Berdasarkan Tabel terlihat bahwa banyak siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang Tahun Pelajaran 06/07 yang belum tuntas dalam pelajaran IPA Fisika dimana masih banyak di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 76. Proses pembelajaran kurang melibatkan siswa aktif dalam belajar, pada umumnya siswa hanya mendengarkan, menulis serta tidak berani bertanya dan mengeluarkan pendapat tentang materi yang diajarkan guru. Selanjutnya, siswa

lebih memilih bertanya kepada siswa lain jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Akibat dari keadaan tersebut kemampuan siswa untuk menguasai konsep IPA Fisika masih rendah. Selain itu, siswa masih menganggap bahwa IPA Fisika itu sulit karena dalam pembelajarannya menuntut hafalan rumus-rumus dan konsep yang banyak. Pada saat guru memberikan soal yang berbeda dalam latihan dengan soal ketika belajar siswa tidak mampu menjawab soal tersebut. Hal ini terlihat bahwa siswa tidak memahami konsep tentang materi yang dijelaskan oleh guru. Sehubungan dengan permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif (cooperatif learning). Model pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam kelompok, dengan demikian siswa diharapkan bisa memahami konsep IPA Fisika. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif. Menurut Trianto (03 : 8), Numbered Heads Together atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Numbered Heads Together melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT siswa dibagi atas beberapa kelompok dan setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor kepala masingmasingnya. Siswa bekerjasama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Pembelajaran ini menggunakan LKS sebagai bahan ajar berupa lembaran-lembaran yang berisi ringkasan materi dan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dapat membantu siswa dalam memahami materi agar pembelajaran lebih efektif sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA Fisika siswa serta dapat menimbulkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA Fisika. 3

Pembelajaran IPA Fisika tidak hanya mempelajari perhitungan matematis dan konsep-konsep saja. Namun dapat menciptakan suatu keterampilan untuk memahami gejala alam yang terjadi disekitarnya dengan tidak mengabaikan hakikat IPA sebagai sains Model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen untuk belajar bersama. Siswa menyelesaikan tugas dengan saling bekerja sama dan saling membantu satu sama lain dengan menerapkan unsur-unsur yang terkandung didalamnya. Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif. Menurut Jufri (03: 8), Numbered Heads Together adalah melibatkan lebih banyak siswa dalam mereview materi pelajaran dan mengecek pemahaman mereka tentang materi tertentu. Jadi dapat disimpulkan NHT adalah pembelajaran kooperatif untuk memberikan kesempatan siswa saling membagikan ide-ide dan saling kerjasama dalam menelaah materi dan mengecek pemahaman tentang isi materi pelajaran. Pertanyaan yang diajukan kepada seluruh siswa, guru menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT (Trianto, 03: 8). Adapun sintaks NHT adalah sebagai berikut a) Fase : Penomoran Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara - 5. b) Fase : Mengajukan pertanyaan Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervarisi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya, Berapakah jumlah gigi orang dewasa? Atau berbentuk arahan, misalnya Pastikan setiap orang mengetahui 5 buah ibu kota provinsi yang terletak di Pulau Sumatera. c) Fase 3: Berpikir bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggotanya dalam timnya mengetahui jawaban tim. d) Fase 4: Menjawab Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Berdasarkan uraian di atas, maka pembelajaran kooperatif tipe Numbered 4

Heads Together dengan menggunakan bahan ajar berupa LKS dengan tujuan mempermudah siswa memahami konsep-konsep dalam kegiatan belajar. Menurut Bloom (Susanto, 03: 6) Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan atau suatu pengertian (Susanto, 03: 8). Menurut Depdiknas (Shadiq, 009: 3) menyatakan bahwa Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur secara luwes, akurat efisien dan tepat. Berdasarkan uraian di atas, pemahaman konsep adalah kesanggupan siswa dalam memahami atau menyerap konsep suatu materi yang dipelajari dan suatu pemikiran dengan melakukan prosedur secara akurat, efisien dan tepat. Pemahaman konsep salah satu tujuan dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman konsep IPA Fisika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) lebih baik daripada pemahaman konsep IPA Fisika dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperiment. Menurut Arikunto (04: 3) menyatakan bahwa quasi eksperiment adalah jenis eksperimen yang belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturanperaturan tertentu. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest only control group design. Penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen merupakan kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together menggunakan LKS dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional menggunakan LKS. Menurut Arikunto (04: 73) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh 5

siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang tahun pelajaran 06/07. Menurut Arikunto (04: 74) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan teknik cluster random sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana pemilihan mengacu pada kelompok bukan pada individu. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II bulan Februari. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII dan VII3 SMP Muhammadiyah 6 Padang Tahun Pelajaran 06/07. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa tes akhir. Tes yang diberikan sesuai dengan materi pelajaran yang telah dipelajari. Tes ini berfungsi sebagai alat ukur yaitu untuk mengukur pemahaman konsep IPA Fisika terhadap materi yang telah dipelajari. Penilaian pemahaman konsep siswa dilakukan dengan penskoran. Skor yang diperoleh siswa: Nilai siswa = skor diperoleh skor total x 00 Analisis data bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan, apakah melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas berguna untuk menentukan apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji Lilliefors yang dikemukakan oleh Sudjana (005: 466) yaitu dengan selisih menentukan nilai tertinggi dari F z ) S( z ), hasilnya disebut dengan ( i i L 0.Kemudian bandingkan dengan yang dapat dilihat pada tabel distribusi normal dengan kriteria pengujiannya adalah terima lain H 0 ditolak. b. Uji Homogenitas H 0 jikat L t L0 L dalam hal Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua sampel mempunyai ragam yang sama (homogen). Uji yang digunakan adalah uji kesamaan dua varians (uji F). Dalam Sudjana (005: 49) menyebutkan, untuk menentukan harga F maka rumus yang digunakan sebagai berikut: s F s diterima atau ditolak. Sebelum 6

Kriteria dari pengujian ini adalah hipotesis H 0 akan diterima jika nilai F F. hitung tabel c. Uji Hipotesis Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka dilakukanlah uji hipotesis. Uji hipotesis berguna untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Hasil uji normalitas dan homogenitas yang telah diperoleh, diketahui bahwa kedua kelas terdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen maka uji statistik yang digunakan menurut Sudjana (005: 39) adalah uji t yaitu : 0 t s x x n n s = (n )s + (n )s n + n Kriteria pengujiannya adalah H diterima jika t hitung t tabel ( ) dengan derajat kebebasan untuk daftar distribusi t adalah dk) ( n n ), dalam hal lain H 0 ditolak. ( HASIL DAN PEMBAHASAN Data pemahaman konsep dilihat dari tes akhir yang dilakukan berupa tes essay sebanyak 9 butir soal. Jumlah siswa pada kelas eksperimen yang mengikuti tes akhir 3 orang siswa dan jumlah siswa pada kelas kontrol orang siswa. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Lilliefors. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Uji Normalitas Kelas Sampel L o L t Ket Eksperimen 0,0967 0,798 Normal Kontrol 0,70 0,83 Normal Jadi dari uji normalitas diperoleh bahwa L o < L t, maka dapat disimpulkan bahwa tes akhir pemahaman konsep berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F satu pihak. Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut: F hitung,39 F (0,05)(,),07 Jadi dari uji homogenitas diperoleh F hitung F (0,05)(,), maka dapat disimpulkan kedua kelas sampel mempunyai variansi yang homogen. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas diketahui tes akhir siswa pada kelas sampel terdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen. 7

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan uji t satu pihak. Hasil perhitungan dengan uji t satu pihak di dapat t =,94 dan t tabel =,67. Data yang diperoleh t > t tabel =,94 >,67 maka tolak H 0 atau hipotesis diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep IPA Fisika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) lebih baik daripada pemahaman konsep IPA Fisika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT berdampak baik terhadap pemahaman konsep IPA Fisika siswa, dapat dilihat dari rata-rata tes akhir kedua kelas sampel. Pada kelas kontrol tidak terjadi perubahan peningkatan hasil belajar Fisika siswa, hal ini disebabkan proses pembelajaran Fisika pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional dimana guru yang banyak berperan aktif sebagai pengajar. Siswa hanya mencatat pelajaran. Kondisi yang seperti ini memberi dampak pada pemahaman konsep IPA Fisika yang belum memuaskan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Trianto (03:8) bahwa model kooperatif tipe NHT dapat menelaah materi dan mengecek pemahaman siswa terhadap isi pelajaran, ternyata pendapatnya sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat mengecek pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran yaitu materi kalor. KESIMPULAN Berdasakan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep IPA Fisika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik daripada pemahaman konsep IPA Fisika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 04. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Bumi Aksara. Jufri, A Wahab. 03. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta. 8

Saira, Siti. 05. Pengembangan Buku Ajar IPA Fisika untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMPN 0 Mataram Tahun Pelajaran 04/05. Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika. Volume Nomor. Hal -9. Shadiq, Fajar. 009. Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas. Sudjana. 005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Susanto, Ahmad. 04. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Trianto. 007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori & Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka.. 03. Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif- Progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 9