BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam pengelolaan suatu organisasi. Dalam mencapai tujuannya, suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia sebagai pengelola sistem. Sumber daya manusia yang kompeten dengan kinerja yang baik dapat menunjang keberhasilan bisnis. Sebaliknya sumber daya manusia yang tidak kompeten kinerjanya buruk merupakan masalah kompetitif yang dapat menempatkan perusahaan dalam kondisi yang merugi. Mencapai tujuan suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia sebagai pengelola sistem. Agar sistem ini berjalan tentu dalam pengelolaan harus memperhatikan beberapa aspek penting seperti lingkungan kerja, kepuasan kerja, kinerja dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan menjadikan manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Badan pusat statistik adalah lembaga pemerintahan Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada presiden. Sebelumnya BPS merupakan Biro Pusat Statistik, berdasarkan UU yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan secara formal Biro Pusat Statistik diganti nama menjadi Badan Pusat Statistik. Jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya terdiri atas statistik dasar, statistik sektoral serta statistik khusus. Peranan yang dijalankan BPS yaitu menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. 1
2 Kinerja adalah pencapaian hasil kerja karyawan berdasarkan kualitas maupun kuantitas sebagai prestasi kerja dalam periode waktu tertentu yang disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawabnya Mangkunegara (2012:9). Mathis (2009:122). Menyatakan faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kepuasan atau ketidak puasan kerja selain individu itu sendiri, pekerjaan dan komitmen organisasi.beberapa hasil penelitian juga mendukukung kinerja dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Dhermawan (2012), Springer (2011),serta Miao (2010) menyatakan secara signifikan dan positif kinerja dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja karyawan dapat terpenuhi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: balas jasa, penempatan pekerjaan yang tepat sesuia dengan keahliannya atau kemampuann, berat ringannya pekerjaan, susunan dan lingkungan pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan,sikap pimpinan, sifat pekerjaan monoton atau tidak. Hasibuan (2009:202) dengan kepuasan yang tinggi, maka akan tercipta karyawan yang berprestasi dimana pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat, kesalahan dapat dikurangi, kemungkinan perpindahan karyawan ke lain bagian dapat diperkecil, penggunaan waktu istirahat dengan tepat, dan lain sebagainya yang pada akhirnya efektivitas kerja dapat tercapai. Kepuasan karyawan sangat berpengaruh dalam pencapaian tujuan organisasi. Jika dalam suatu tingkat produktivitasnya rendah maka organisasi tersebut akan banyak mengalami kesulitan dalam penyelesaian pekerjaan yang harus di selesaikan.
3 Lingkungan kerja pada perusahan penting untuk diperhatikan. Perusahaan yang memiliki lingkungan kerja fisik yang aman dan nyaman akan membuat karyawan merasa nyaman bekerja. Hal ini memberikan rasa nyaman pada karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga pada akhirnya kondisi kerja akan lebih baik dan membantu mengurangi kejenuhan dan kelelahan Triningsih (2006). Dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja yang nyaman dapat meningkatkan kinerja karyawan sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai dapat menurunkan kinerja karyawan Wahyuddin(2009).Untuk meningkatkan kinerja karyawan, perlu adanya lingkungan kerja yang baik.menurut Husnan(2002), lingkungan kerja merupakan suatu bentuk pelayanan organisasi terhadap karyawan agar menunjang kinerja karyawan dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan. Adanya lingkungan kerja yang disediakan oleh organisasi sangat mendukung karyawan dalam bekerja, disamping adanya lingkungan yang memadai juga adanya kepuasan tersendiri bagi karyawan. Menurut sedarmayanti (2001) lingkungan kerja yakni lingkungan kerja fisik dan non fisik.lingkungan kerja bisa dikatakan baik apabila karyawan dapat melakukan pekerjaanya secara optimal dan nyaman.maka dari itu, bisa dikatakan bahwa lingkungan kerja berperan penting terhadap kualitas hasil kinerja karyawan. Lingkungan kerja adalah salah satu faktor pendukung demi keberhasilan sebuah perusahaan.
4 Terkait dengan perilaku-perilaku organisasi tentang kinerja karyawan pada Badan Pusat Statistik Yogyakarta tentang lingkungan kerja terhadap kinerja melalui kepuasan sebagai intervening maka hal ini mungkin dikarenakan kurangnya pengawasan dan system absensi.apabila karyawan terlambat dan sering cuti maka gaji karyawan akan dipotong. Serta lingkungan kerja fisik seperti penataan ruang dan pencahayaan yang kurang akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan begitu pula dengan lingkungan kerja non fisik seperti kinerja karyawan yang kurang baik dengan indikasi melanggar peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan juga berpengaruh terhadap kepuasan. Berdasarkan latar belakang ini menunjukkan kurang bagusnya lingkungan kerja terhadap kinerja melalui kepuasan pada Badan Pusat Statistik Yogyakarta.Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian dengan mengambil judul Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Pada Badan Pusat Statistik Yogyakarta.Judul ini adalah modifikasi dari proposal seminar saya yang berjudul pengaruh lingkungan kerja dan kepuasan terhadap kinerja karyawan. B. Rumusan masalah Lingkungan kerja yang kurang baik akan berdampak terhadap kepuasan dan kinerja karyawan. Sehubung dengan hal tersebut maka pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
5 1. Apakah lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja? 2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja? 3. Apakah lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja? 4. Apakah lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja melalui kepuasan sebagai variable intervening? C. Tujuan penelitian 1. Untuk menguji pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja 2. Untuk menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja 3. Untuk menguji pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja 4. Untuk menguji pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja melalui kepuasan sebagai variabel intervening D. Manfaat penelitian 1. Bagi peneliti Dapat memberikan tambahan pengetahuan khususnya terkait dengan riset yang diambil yaitu pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja melalui kepuasan sebagai variable intervening. 2. Bagi peneliti selanjutnya Dapat menjadikan referensi untuk peneliti selanjutnya
6 3. Bagi Badan Pusat Statistik Dapat menjadi referensi dan acuan untuk meningkatkan lingkungan kerja yang nyaman bersih agar terciptanya kepuasan kerjakaryawan sehingga kinerja karyawan meningkat.