KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

dokumen-dokumen yang mirip
Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran seni musik. Hal ini terlihat dari kurangnya aktivitas siswa secara

56. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB E)

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. membangkitkan motivasi siswa, (4) prinsip individual, dan (5) peragaan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata pelajaran seni tari merupakan bagian dari pendidikan seni budaya. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

PROFESIONALITAS GURU SENI TARI: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN. Abstrak Oleh: Wenti Nuryani

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan, sebagian wrisan nenek

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN /MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

MODEL SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 KREATIVITAS ARANSEMEN MUSIK PADA LAGU DAERAH ACEH MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

MUSIK POPULER. Untuk Kelas VIII. Kesenian Nusantara. Penulis: Mauly Purba Ben M. Pasaribu

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN /MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB II LANDASAN TEORI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MUSIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Konsep Dasar Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

IMPLEMENTASI MUATAN KARAKTER MELALUI BELAJAR DAN BERMAIN DI TK

BAB V. Simpulan yang peneliti paparkan mengacu kepada pertanyaan penelitian yang. telah dirumuskan pada bab I. Penjabaran oprasionalnya adalah:

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

SILABUS MATA PELAJARAN SMP NEGERI 2 BANJAR MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

PEMBELAJARAN MUSIK YANG MENYENANGKAN. Drs. Heri Yonathan Susanto, M.Sn. Pembelajaran musik di sekolah di sekolah dapat dijadikan media untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Berkenaan dengan pendidikan seni dalam Permendiknas no.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perubahan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam undang-undang No. 20

Transkripsi:

Nama : Awal Nurahmat Deriyanto Nis : 12880 Kelas :XI RPL 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan bimbingan dan pertolongannya sehingga dalam penulisan Makalah ini bisa berjalan dengan lancar. Penulisan Makalah ini dimaksudkan oleh penulis untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengisi nilai pelajaran Seni Budaya Semester II Kelas XI Tahun Ajaran 2015/2016. Di samping itu, Makalah ini juga berfungsi sebagai penambah wawasan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca dalam kaitannya dengan topik Kritik Musik serta Pentingnya Musik Di sisi lain, penulis mengajak kepada para pembaca agar dapat memahami dan mendalami masalah topik di atas, agar nantinya apabila ada masalah atau soalsoal seputar topik di atas dapat memecahkannya dengan bantuan Makalah ini. Dalam penyusunan Makalah ini, penulis menyadari akan segala kekurangannya, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi perbaikan Makalah ini. Akhir kata, semoga Makalah ini bermanfaat bagi penulis dan terutama bagi unsur-unsur yang berkepentingan. DAFTAR ISI Halaman Judul i Kata Pengantar... ii

Daftar Isi.. iii BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang.. 1 BAB II PEMBAHASAN 2 A. Pengertian Kritik Musik... 2 B. Fungsi Kritik Musik.. 2 C. Tujuan Kritik Musik.. 3 D. Penyajian Kritik Musik. 3 E. Sejarah Kritik Musik.. 5 1. Kritik Musik Awal.. 5 2. Kritik Musik Renaissance.. 5 3. Kritik Musik Dunia (Inggris)... 5 4. Kritik Musik Di Indonesia.. 5 F. Konsep dan Pentingnya Seni Musik.... 6 BAB III PENUTUP... 8 A. Kesimpulan.. 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah kritik atau critism (Inggris) berasal dari bahasa Yunani yakni kritikos yang berhubungan dengan krinein yang berarti memisahkan, mengamati, membandingkan dan menimbang. Di Yunani ada kata krites yang maksudnya hakim, dengan kata kerja krinein berarti juga menghakimi. Kritikos berarti juga hakim kesusasteraan. Istilah ini ada semenjak abad ke IV sebelum kelahiran kristus. Menurut sejarahnya, seorang bernama Pilatus dari pulau Kos yang pada tahun 305 Sebelum Masehi didatangkan ke Alexandria untuk menjadi guru raja Ptolomeus II dan dianugerahi julukan penyair dan kritikos sekaligus (Hardjana, 1981). Pada abad pertengahan di Eropa, istilah kritik hanya muncul dalam bidang kedokteran dengan pengertian yang menyatakan suatu keadaan penyakit yang kritis atau sangat membahayakan jiwa penderitanya. Selanjutnya pada masa Renaissans arti kata tersebut kembali kepada pengertian lama dan seorang yang bernama Poliziano pada tahun 1492 mempergunakan istilah-istilah tersebut untuk membedakannya dengan filsuf. Pada waktu itu, istilah critikus dan gramaticus dipergunakan untuk menunjuk orang-orang yang menekuni pustaka sastra lama. Sementara itu seorang pujangga bernama Erasmus mempergunakan istilah art critic untuk Al-Kitab sebagai alat atau sarana dalam pelayanan hidup. Beberapa waktu kemudian di kalangan penganut Humanisme berlaku pengertian yang terbatas pada penyuntingan dan pembetulan teks-teks kuno. Pergeseran arti kritik sehingga mencakup pembetulan edisi, pernyataan pengarang, sensor dan penghakiman berlaku pada sekitar tahun 1600. (Wellek, 1971).

Pada perkembangan yang lebih kemudian kritik berarti orang yang melakukan kritik dan juga kegiatan kritiknya. Sementara itu, di Perancis dan Amerika Serikat pada awal abad XIX berlaku kedua pengertian itu secara luas. Istilah critique menunjuk pembicaraan tentang seniman tertentu, sedangkan criticism menunjuk teorinya. A. Pengertian Kritik Musik BAB II PEMBAHASAN Kritik musik adalah penganalisaan dan pengevaluasian suatu karya musik dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki karya tersebut. Kritik berasal berasal dari kata Yunani Krinein yang artinya memisahkan, merinci. Dalam melakukan kritik musik ada obyek yang dikritik dan ada orang yang mengkritik, yang disebut kritikus. Obyek yang dikritik dalam musik adalah karya musik yang sedang dicermati. Karya musik itu umumnya memiliki gagasan (keindahan) bunyi atau pesan yang ingin disampaikan oleh penciptanya. B. Fungsi Kritik Musik Kritik menjadi jembatan komunikasi antara seniman yang selalu dituntut kreativitasnya dan pengamat yang sering mengalami hambatan dalam mengapresiasi karya seniman. Kritik musik itu dapat menambah pemahaman bagi pencipta, pelaku atau penyaji musik dan bagi masyarakat musik itu sendiri. Secara umum fungsi kritik musik adalah sebagai berikut :

Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat. Jembatan antara pencipta, penyaji, dan pendengar. Eevaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik. Pengembangan mutu karya musik. C. Tujan Kritik Musik Menurut Sem C. Bangun tujuan kritik seni adalah evaluasi seni, apresiasi seni, dan pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Artinya, dengan adanya koreksi yang bersifat evaluasi atas karya dan penyajiannya oleh kritikus, masyarakat dan pelaku seni memiliki apresiasi terhadap karya musik. Dengan demikian diharapkan akan ada inovasi dan peningkatan mutu karya musik di masa yang akan datang. D. Penyajian Kritik Musik Setelah mengetahui beberapa konsep kritik seni seperti diutarakan di atas. Ada 4 hal pokok dalam kegiatan penyajian yang sudah umum digunakan pada kritik seni yaitu: deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi. Pada bagian deskripsi, hal yang paling mendasar adalah penyajian fakta yang bersumber langsung dari karya musik yang dianalisis. Penyajian fakta ini berupa pernyataan elemen dan warna bunyi yang digunakan. Faktorfaktor pendukung penyajian juga termasuk bagian deskripsi. Pada tahap ini dinyatakan secara lengkap bagaimana elemen atau unsur-unsur tersebut diperlakukan dalam penyajian musik. Analisis adalah uraian berupa penjelasan hal-hal yang penting dari unsur nada, melodi, harmoni, ritme, dan dinamika musik. Unsur-unsur tersebut dinyatakan pada bagian mana pentingnya dalam mendukung penuangan atau penyajian gagasan. Inilah tahap menyatakan mutu suatu karya musik berdasarkan analisis unsur-unsur penyajiannya. Pengetahuan teknis dan pengalaman musikal kritikus sangat diperlukan pada tahap ini.

Interpretasi. Dalam interpretasi dinyatakan pula bagaimana tingkat ketercapaian nilai artisitik suatu penyajian musik dengan gagasan serta maksud dari pertunjukan tersebut. Membandingkan dengan karya sejenis dapat menjadi faktor pertimbangan dalam tahap Kesemuanya itu dijabarkan dalam interpretasi. Tahap ini dapat dikatakan sebagai pendekatan induktif karena dimulai dari hal-hal yang ada dalam suatu karya musik, bukan dari hukum-hukum yang bersifat umum (deduktif). Evaluasi. Bagian akhir penyajian kritik adalah evaluasi. Inilah tahap yang cukup penting dalam kritik musik karena kritikus akan menyatakan pendapatnya atas penyajian suatu musik. Pendapat yang dimaksud bukan pendapat pribadi tanpa dasar. Dasar pernyataan dalam evaluasi adalah hasil dari deskripsi dan analisis yang ditunjang interpretasi. Pernyataan yang pokok dalam tahap evaluasi adalah kebaikan atau kegagalan suatu penyajian musik. Kebaikan atau kekurangan merupakan pertimbangan atas gagasan dengan ketercapaian dalam penyajian musik. Pernyataan kebaikan, berupa kelebihankelebihan yang ditemukan atau sebaliknya akan membangun pemahaman peningkatan penyajian karya musik. Penyajian kritik musik dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Penyajian secara tulisan disusun seperti urutan penyaian di atas. Pada awal tulisan perlu kiranya ditambahkan bagian pendahuluan. Dengan demikian penyajian kritik dalam bentuk tulisan meliputi: Pendahuluan Deskripsi Analsis Interpretasi Evaluasi Bagian pendahuluan berisi tentang identitas musik yang akan dikritisi, seperti nama penulis atau pencipta musiknya, judul karya, nama penyajinya dan lainlain yang dianggap perlu untuk diketahui oleh pembaca. Dalam hal musik vokal, lirik lagu termasuk bagian yang tidak terpisahkan dalam analisis kritik musik. Lirik lagu karena berbasis bahasa maka dapat dianalsisis makna yang terkandung di dalamnya. Makna lirik lagu mencakup makna denotatif dan konotatif.

E. Sejarah Kritik Musik 1. Kritik Musik Awal Kegiatan kritik musik pertama kali di dunia di lakukan dua orang Yunani yaitu Xenophones dan Heraclitus sekitar tahun 500 SM. Xenophones dan Heraclitus mengecam keras pujangga besar bernama Homerus yang sering bernyanyi tentang hal-hal yang tidak senonoh tentang dewa dewi. Kritik Musik Reneissance Pada abad pertengahan istilah kritik hilang sama sekali. Barulah Polizianus pada tahun 1492 menggunakan istilah criticus dan Grammaticus. Scanlinger melakukan analisa dan perbandingan antara pujangga Yunani dan latih dengan adanya kritik modern di sertai pengembangan nya para penyair mulai merasa terganggu karena kegiatan kreatif mereka terganggu Kritik Musik Di Inggris Di Inggris abad 16 pada zaman pemerintah ratu Elizabeth istilah kritik sama sekali belum dikenal. Francis Bacon dengan bukunya Advancement of Learning adalah yang pertama yang kemungkinan besar menggunakan istilah kritik dalam sastra musik Inggris pada tahun 1605 Kritik Musik Indonesia Kritik musik dari segi pengertian dan istilah bukan merrupakan tradisi asli masyarakat Indonesia. Kritik musik baru muncul ketika para sastrawan Indonesia mendapat pendidikan dengan system Eropa pada awal abad ke 20

F. Konsep dan Pentingnya Pendidikan Seni Musik Depdiknas, (2006:611) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengemukakan tentang SK dan KD pendidikan seni, budaya, dan keterampilan menjelaskan bahwa pendidikan seni musik sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Pada bahasan ini dikaitkan dengan pendidikan seni musik. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk. v Fungsi Seni Musik Rien (1999:1) mengemukakan tentang pendapat para pakar pendidikan yang menyatakan bahwa seni musik mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan seorang siswa.siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan seni musik, selain dapat mengembangkan kreativitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada sejarah budaya bangsa mereka. Pendidikan seni musik juga berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi, keseriusan, kepekaan terhadap lingkungan. Untuk menyanyikan atau memainkan musik yang indah, diperlukan konsentrasi penuh, keseriusan, dan kepekaan rasa mereka terhadap tema lagu atau musik yang dimainkan. Sehingga pesan yang terdapat pada lagu atau musik bisa tersampaikan dan diterima oleh pendengar.

Berdasarkan beberapa pandangan tentang fungsi pendidikan seni musik bagi siswa yang sejalan dengan pendekatan Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni, dan Belajar tentang Seni, berikut ini dikemukakan secara urut fungsi pendidikan seni musik sebagai sarana atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat, dan kreativitas. Pendidikan seni musik sebagai sarana/media ekspresi Ekspresi merupakan ungkapan atau pernyataan seseorang. Perasaan dapat berupa sedih, gembira, risau, marah, menyeramkan atau sesuai dengan masalah yang dihadapi. Fungsi ini memungkinkan untuk mengeksplorasi ekpresi siswa dalam memunculkan karya-karya baru. Pendidikan seni musik sebagai media komunikasi Ekspresi yang dieksplorasikan akan dikomunikasikan kepada orang lain. Artinya karya-karya seni musik yang dialami siswa dikomunikasikan sehingga pesan yang terdapat dalam karya tersebut bisa tersampaikan pada orang lain. Pendidikan seni musik sebagai sarana bermain Bermain merupakan dunia anak-anak. Anak-anak memerlukan kegiatan yang bersifat rekreatif yang menyenangkan bagi pertumbuhan jiwanya. Bermain sekaligus memberikan kegiatan penyeimbang dan penyelaras atas perkembangan individu anak secara pisik dan psikis. Pendidikan seni sebagai media pengembangan bakat. Setiap siswa memiliki potensi di bidang seni musik yang luar biasa. Pendidikan seni musik di tekankan untuk memberikan pemupukan yang terus menerus sehingga diperlukan upaya efektif untuk menumbuhkan bakat siswa. Pendidikan seni sebagai media kreativitas Kreatif merupakan sifat yang dilekatkan pada diri manusia yang dikaitkan dengan kemampuan atau daya untuk menciptakan. Sifat kreatifitas ini senantiasa diperlukan untuk mengiringi tingkah laku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan v Kritik musik adalah penganalisaan dan pengevaluasian suatu karya musik dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki karya tersebut. v fungsi kritik musik adalah sebagai berikut : Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat. Jembatan antara pencipta, penyaji, dan pendengar. Eevaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik. Pengembangan mutu karya musik v Kegiatan kritik musik pertama kali di dunia di lakukan dua orang Yunani yaitu Xenophones dan Heraclitus sekitar tahun 500 SM. Xenophones dan Heraclitus mengecam keras pujangga besar bernama Homerus yang sering bernyanyi tentang hal-hal yang tidak senonoh tentang dewa dewi.