BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III METODE PENELITIAN. adalah di Jakarta Barat yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti,

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pembuktian hipotesis yang disusun dari rumusan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Arikunto (2006: 12) Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis, melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang pengelolaan pendapatan, keuangan dan aset yang meliputi perencanaan dan pengendalian operasional pendapatan, anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan aset daerah. Penelitian dilakukan pada bulan November 2015 sampai dengan selesai. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja dan berhubungan langsung dengan penyusunan anggaran pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA. Objek penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran, dan kinerja pegawai. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu berupa data partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan kinerja pegawai yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA. Data dikumpulkan dengan teknik (1) kuesioner dan (2) wawancara, kemudian dianalisis dengan analisis regresi berganda dengan pengujian uji asumsi klasik. 29

30 B. Desain Penelitian Desain penelitian menyangkut metode atau pendekatan dan alasan metode tersebut digunakan dalam penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan variabel yang bersifat kausal. Karena penelitian ini menjelaskan bagaimana hubungan dan pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Menurut Sugiyono (2012 : 58) pengertian variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu partisipasi penyusunan anggaran (X1), kejelasan sasaran anggaran (X2) dan kinerja pegawai sebagai variabel dependen (Y). Berikut ini penjelasan dari masing- masing variabel : a. Variabel Independen (X) Variabel independen adalah suatu variabel bebas atau variabel tidak terikat, keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Sugiyono (2011 : 61) menjelaskan bahwa variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau

31 timbulnya variabel dependen. Partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran merupakan variabel X. b. Variabel Dependen (Y) Menurut Sugiyono (2011 : 61) variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen sendiri adalah variabel tidak bebas atau variabel terikat yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel independen. Kinerja pegawai merupakan variabel dependen (Y). 2. Operasionalisasi Variabel Definisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Agar variabel dapat diukur dan diamati maka setiap konsep yang ada dalam hipotesis harus dioperasionalkan dalam definisi operasional variabel. Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel partisipasi penyusunan anggaran, variabel kejelasan sasaran anggaran, dan variabel kinerja pegawai. Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel Variabel Dimensi Skala Partisipasi Penyusunan Anggaran Kejelasan Anggaran Kinerja Pegawai Sasaran 1. Penyusunan Anggaran 2 Rencana Anggaran 3. Pembahasan 4. Persetujuan 1. Kejelasan Anggaran 2. Spesifik 3. Dapat dimengerti 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Jangka Waktu 4. Kehadiran di Tempat Kerja 5. Kerja Sama Likert (1 s/d 5)

32 D. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel adalah proses menentukan jumlah atau intensitas informasi mengenai orang, peristiwa, gagasan, dan atau objek tertentu serta hubungannya dengan masalah atau peluang bisnis. Pada penelitian ini, alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah kuesioner. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert (Method of Summated Rating) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam skala likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif yang berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negatif yang berfungsi untuk mengukur sikap negatif. Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk centang (checklist) ataupun pilihan ganda (Sugiyono, 2012 : 137). Skala ini berinterasi 1-5 dengan pilihan jawaban sebagai berikut : ( 1 ) Sangat Tidak Setuju (STS) ( 2 ) Tidak Setuju (TS) ( 3 ) Netral (N) ( 4 ) Setuju (S) ( 5 ) Sangat Setuju (SS) Pemberian skor untuk masing-masing jawaban dalam kuesioner adalah sebagai berikut :

33 Pilihan pertama, memiliki nilai skor 1 (satu) Pilihan kedua, memiliki nilai skor 2 (dua) Pilihan ketiga, memiliki nilai skor 3 (tiga) Pilihan keempat, memiliki nilai skor 4 (empat) Pilihan kelima, memiliki nilai skor 5 (lima) E. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011 : 80). Sedangkan Sampel penelitian merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil untuk melaksanakan suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2012:116) sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sugiyono (2011:62) mengelompokkan teknik sampling menjadi 2 (dua) yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling nonprobability sampling, nonprobability sampling merupakan teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis sampling yang digunakan yaitu sampel jenuh. Sampel jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,2011:68). Jumlah anggota populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di Dinas

34 Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA dan terkait dalam penyusunan anggaran. Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan para ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah 100. Besaran atau jumlah sampel ini sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2011:193) adalah dapat dilakukan dengan wawancara, angket, observasi, dokumentasi, dan triangulasi. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

35 mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon. Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket cocok digunakan untuk responden dalam jumlah besar. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar atau banyak. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dari penjelasan tersebut, teknik pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti untuk mendapatkan data primer adalah dengan melakukan survey langsung ke instansi, menyebarkan daftar pertanyaan (kuesioner) mengenai indikator indikator dari variabel penelitian pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA kota Depok, dan melakukan wawancara ke beberapa responden mengenai informasi yang diperlukan.

36 Daftar pertanyaan (questionaire) diberikan langsung oleh peneliti kepada kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA kota Depok yang menjadi responden dalam penelitian ini. Peneliti memberikan waktu selama 1 (satu) bulan kepada responden untuk menjawab pertanyaan kuesioner, yang dijadikan acuan sumber data bagi peneliti untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian. 1. Sumber Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Menurut Sugiyono (2011: 308), sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah sumber data primer dengan melakukan survey langsung ke Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA yang menjadi subjek penelitian. G. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Pengertian Statistik Deskriptif adalah Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,

37 2012:206). Analisis data merupakan salah satu tahap kegiatan penelitian berupa proses penyusunan dan pengolahan data guna menafsirkan data yang telah diperoleh dari lapangan. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih sederhana, untuk lebih mudah dibaca dalam proses pengolahan data, dalam penelitian ini untuk memperoleh data tentang pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA, dibuat pernyataan - pernyataan dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2011: 134) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert dapat digunakan untuk menentukan nilai atau skor dari setiap pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Sugiyono (2011: 134) menjelaskan bahwa dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala likert akan menghasilkan data interval. Jawaban yang dikumpulkan dari pernyataan untuk setiap itemnya dalam skala likert akan diberi bobot sebagaimana ditunjukan pada tabel 3.2.

38 Tabel 3.2. Tabel Skor Jawaban Responden Kode Pilihan Jawaban Skor / Poin Penilaian SS Sangat Setuju 5 S Setuju 4 N Netral 3 TS Tidak Setuju 2 STS Sangat Tidak Setuju 1 Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan program aplikasi SPSS for Windows versi 21. SPSS merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan komputer. 2. Uji Kualitas Data Data responden yang sudah dikumpulkan dengan kuesioner, sebelum diolah lebih lanjut harus diuji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh tersebut benar benar valid dan dapat dipercaya. a. Uji Validitas Validitas berasal dari kata Validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan pengukur (test) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar : 2011). Uji Validitas adalah untuk mengetahui tingkat kesahihan tiap item atau butir pernyataan dalam angket (kuesioner). Instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang seharusnya diukur atau mengukur apa yang diinginkan dengan tepat. Pengujian validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing item pernyataan dengan skor total (Sugiyono : 2012). Pengumpulan data

39 dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sehingga diperlukan pengujian validitas untuk mengetahui keabsahan suatu hasil penelitian. Jika alat ukur yang dipakai tidak valid, maka hasil penelitian yang diperoleh tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya.uji validitas bertujuan untuk mengukur apa yang ingin diukur atau alat ukur yang digunakan mengenai sasaran. Validitas pernyataan-pernyataan yang telah disiapkan dapat diukur dengan mengekorelasikan skor tiap pernyataan dengan jumlah skor totalnya. Dalam hal ini pernyataan yang mempunyai nilai koefisien korelasi terhadap skor total lebih kecil dari nilai terendahnya berarti tidak lolos uji validitas dan harus diperbaiki. Menurut Sugiyono (2011: 255) syarat minimum untuk memenuhi validitas adalah apabila r = 0,3. jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran memiliki kehandalan, keterpercayaan, konsistensi, kestabilan yang dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2011). Uji reliabilitas dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif kosisten apabila pengukuran diulangi lebih dari sekali. Uji reliabilitas

40 dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat memberikan ukuran yang konstan atau tidak. Konsep reliabilitas ini erat kaitannya dengan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau tidak. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode koefisien Cronbach s Alpha. Koefisien ini merupakan koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan karena koefisien ini menggambarkan variansi dari item-item, baik untuk format benar atau salah atau bukan, sehingga koefisien ini merupakan koefisien yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi internal consistency Pengujian Cronbach s Alpha digunakan untuk menguji tingkat keandalan (reliability) dari masing-masing angket variabel. Ukuran yang dipakai untuk menunjukkan pernyataan tersebut reliable adalah apabila nilai Cronbach s Alpha > 0,70 (Ghozali, 2011) 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan dalam model regresi variabel terkait dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi variabel independen dan dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.

41 Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio. Uji normalitas dengan SPSS bisa menggunakan beberapa uji seperti uji Kolmogorov Smirnov, Shapirowilk, dan gambar normal Probability Plots. Dalam penelitian ini, didasarkan pada Kolmogorov-Smirnov Test terhadap model yang diuji. Menurut Ghozali (2011:32), uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : H 0 : Data residual terdistribusi normal, apabila sig > 0.05 H 1 : Data residual tidak terdistribusi normal, apabila sig < 0.05 Uji yang selanjutnya adalah dengan Probability Plots. Cara mendeteksi normalitas ini adalah dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2010:213). b. Uji Multikolonieritas Menurut Santoso (2012 : 234) model regresi yang baik tidak ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel independennya. Tujuan dari uji multikolinieritas adalah menguji apakah pada sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem multikolinieritas (multikol). Multikolinieritas dapat dilihat pada tolerance value atau Variance

42 Inflation Factor (VIF), jika tolerance value dibawah 10 maka tidak terjadi multikolonieritas, tetapi apabila nilai tolerance value diatas 10 maka terjadi multikolonieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011:139) : uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara yang paling umum yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Menurut Ghozali (2011:139) dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan scatterplot yaitu : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu, yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

43 b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis dengan Grafik Plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan, semakin sulit untuk menginterpretasikan hasil grafik plot (Ghozali, 2011:141). Untuk mengatasi kelemahan dari Grafik Plots tersebut, maka dalam penelitian ini juga akan dilakukan uji statistik untuk menjamin keakuratan hasil pengujian. Uji statistik yang dipilih adalah uji Glejser, dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas melalui uji Glejser adalah : a. Apabila sig < 0.05, maka telah terjadi heteroskedastisitas. b. Apabila sig > 0.05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis) untuk menganalisis besarnya pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja pegawai. Variabel dependen yaitu tingkat kinerja pegawai yang diregresi terhadap dua variabel independen, yaitu partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran.

44 5. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Analisis linier berganda dilakukan dengan uji koefisien determinasi, uji t dan uji F. a. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien Determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2011:97). b. Uji Simultan (Uji Statistik F) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Pada pengujian ini juga menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Kriteria pengujiannya adalah apabila F hitung > F tabel maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara

45 simultan terhadap variabel dependen begitupun sebaliknya. Dan apabila nilai signifikan lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen begitu pula sebaliknya. c. Uji Parsial (uji t) Tujuan dari uji parsial adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial. Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Ketentuan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut : 1). Jika t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara parsial (sendirisendiri) terhadap variabel dependen. 2). Jika tingkat signifikansi < taraf signifikansi sebesar 0.05, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Apabila tingkat signifikansi > taraf signifikansi sebesar 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.