Sesi/Perkuliahan ke: 4

dokumen-dokumen yang mirip
PENGULANGAN DAN PEMBACAAN DATA *

PENGULANGAN DAN PEMBACAAN DATA

Sesi/Perkuliahan ke: 3

Sesi/Perkuliahan ke: 2

Sesi/Perkuliahan ke: 1

Sesi /Perkuliahan ke : 5

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR ALGORITMA dan PEMROGRAMAN (MI) KODE / SKS: KD /4 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH DASAR KOMPUTER A KODE / SKS KD / 2

Program Studi Teknik Mesin S1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR KOMPUTER & PRAKTIKUM (AKN) KODE / SKS KD / 4 SKS

Sesi/Perkuliahan ke: VII

Struktur Kendali Perulangan

Selection, Looping, Branching

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMROGRAMAN PASCAL * (TK) KODE / SKS: KK /2 SKS

Dasar Pemrograman. Kondisi dan Perulangan. By : Hendri Sopryadi, S.Kom, M.T.I

Pemrograman Fery Updi,M.Kom

Rekursif/ Iterasi/ Pengulangan

Bab 4 Perintah Perulangan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Pokok Bahasan : Struktur Kontrol

Pertemuan 4 Perulangan

MODUL-MODUL PRAKTIKUM VB.

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

MODUL V REPETITIVE. Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Visual (BPV)

PARADIGMA VOL. IX. NO. 3, AGUSTUS 2007

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Judul artikel blog : Select Case pada VB Penggunaan Pernyataan Bersyarat untuk menyeleksi suatu kondisi (Select Case) pada Visual Basic

Sub Pokok Bahasan. tugas 1 Pascal operator Assignment, Binary, Unary dan Bitwise

VISUAL BASIC 6.0 SETYO BUDI, M.KOM.

2.4. Struktur Branching

Pertemuan 3 Penyeleksian Kondisi dan Perulangan

I. KATA PENGANTAR. Modul Algoritma Pemrograman. Modul Ke-4 - Hal 1

RINGKASAN PEMROGRAMAN QUICK BASIC

Struktur Algoritma (15 Jam) Departemen TI P4TK/VEDC Malang

SILABUS : DASAR-DASAR PEMROGRAMAN. : Made Windu Antara Kesiman, S.T., M.Sc NIP : : PENDIDIKAN KIMIA

MODUL VI Penggunaan Struktur Kontrol Pengulangan

Sesi/Perkuliahan ke: I

PERTEMUAN 5 PENGEMBANGAN PSEUDOCODE STRUKTUR KONTROL PENGULANGAN

Perulangan Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Pertemuan 3. Algoritma dan Struktur Data. PT. Elektronika FT UNY

V. PENGULANGAN. while (kondisi) { Pernyataan ; } Copyright PIK Unsri Agustus 2006

Alih Kontrol dengan Flowchart

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

Perulangan / Looping

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

3. Struktur Perulangan dalam Bahasa C++

OPERATOR DAN STATEMEN I/O

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP :S1-KA) Pertemuan 6. Ahmad Hidayat

Sesi/Perkuliahan ke: V

Pertemuan 4 SELEKSI KONDISI

Program Studi Teknik Mesin S1

A. Dasar Teori. Urutan (Sequence) Pemilihan (Selection) Pengulangan (Iteration) Pernyataan Kondisional (If Statement)

Algoritma dan Pemrograman. Loop control structures: WHILE. Loop control structures: WHILE Perhatikan potongan program berikut: 12/29/2011

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH APLIKASI KOMPUTER PSIKOLOGI A KODE / SKS : KK / 1 SKS

Konstruksi Dasar Algoritma

Dasar-Dasar Pemrograman (Pengendalian Proses Program)

UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ALGORITMA dan PEMROGRAMAN 1B(D3/TK) KODE : / SKS. Teknik Pembelajaran Kuliah mimbar dimana

Percabangan. 1. Statemen If...Then

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Percabangan. Danu Wira Pangestu 1. Statemen If...Then. Lisensi Dokumen:

Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom

Otomasi Shell Script Lanjut

STATEMEN GO TO DAN IF-THEN. Pertemuan IX

Pertemuan6 Percabangan & Perulangan pada Ruby

P R E T R EM N 5 STRUKTUR LOOPING

5. Teknik Pengulangan

PEMROGRAMAN VISUAL BASIC.NET ( PERULANGAN / LOOPING )

3. Struktur Perulangan dalam C++

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Mengenal Struktur Kontrol.

DIKTAT PERKULIAHAN PEMROGRAMAN II BORLAND DELPHI BAB VII PERULANGAN

MODUL 6 STRUKTUR KONDISI (PERULANGAN)

Struktur Kontrol. Contoh, Akan tercetak x is 100 jika nilai yang disimpan pada variable x adalah 100:

Struktur Kontrol. (Repetition) 1. Pemilihan (Selection) 2. Pengulangan

Bab 7 Komponen Dasar Visual Basic 29 BAB VII KOMPONEN DASAR VISUAL BASIC TUJUAN PRAKTIKUM

PEMROGRAMAN WEB 1. Statement Control Pemilihan dan Perulangan. Rio Andriyat Krisdiawan, M.Kom

Perulangan (Looping)

PERTEMUAN KE-6 STRUKTUR PERULANGAN (menggunakan Loop dan Timer)

Statemen RESTORE. Statemen INPUT. Contoh : digunakan untuk mengembalikan pointer ke awal DATA sehingga data dapat dibaca kembali.

Pertemuan 4 Diagram Alur / Flowchart

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) : Aswir Premadi, S.T., M.Sc. (Eng) Pertemuan Minggu ke : 1 & 2 ( 1 x 2 x 50 )

Chapter 5. Struktur Kontrol Perulangan

Zaid Romegar Mair Lisensi Dokumen: Gambaran umum : Break statement

Dasar Komputer & Pemrograman 2A

Perkuliahan Pemrograman II (Teori / Praktikum) Minggu 6

Looping : break, continue, nested loop

Algoritma & Pemrograman #5

Struktur Kontrol. (Repetition)

Struktur Kontrol. (Repetition)

Pertemuan ke 5 Perulangan. Pemrograman 2 Dosen : Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Universitas Komputer Indonesia

Tujuan / Sasaran :Mahasiswa dapat mempraktekkan penggunaan repatition/ perulangan

Algoritma dan Pemrograman. Pertemuan Ke-8 Statement Pengulangan 1

WEEK 6. Teknik Elektro UIN SGD Bandung PERULANGAN - LOOPING

BAB-2 : TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS ALGORITMA PEMROGRAMAN

Penggunaan Struktur Kontrol Pengulangan. Adi Rachmanto,S.Kom Prodi Akuntansi - UNIKOM

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python

Universitas Gunadarma

Algoritma. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Transkripsi:

Sesi/Perkuliahan ke: 4 Tujuan Instruksional Khusus : Agar mahasiswa dapat membuat program dengan proses pemutaran kembali (looping). Pokok Bahasan : PENGULANGAN PEMBACAAN DATA Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari tentang pembuatan progrm dengan menggunakan proses pemutaran kembali (looping) dan menggunakan Panji/Flag. Statemen ini berguna untuk mengikuti perkuliahan berikutnya tentang satemen input. Referensi : 1. Seri Diktat Kuliah : Pengantar Algoritma dan Pemrograman : Teknik diagram alur dan bahasa Basic Dasar, Penerbit Gunadarma 2. Yay Singleman, Business Programming Logic 2 nd ed, Prentice Hall Engelwood Cliffs, NewJersey, 1982. 3. Gottfried, Programming in BASIC, MC Graw Hil, Ne York, 1981. 4. Insap Santosa, Program-program Terapan Menggunakan Quick Basic, Andi Yogyakarta. 5. Jogiyanto, Teori dan Aplikasi dan Program Komputer Bahasa Basic, Andi Yogyakarta. 6. Rijanto Tosin, Quick Basic, Dinastindo. Pengulangan Pembacaan Data Halaman 1 dari 21

PENGULANGAN DAN PEMBACAAN DATA 1. PENGULANGAN TUNGGAL Untuk menghindari penulisan instruksi secara berulangan (looping), QuickBASIC menyediakan statement FOR-NEXT. Dimana banyaknya iterasi pengulangan dapat ditentukan. Perhatikan contoh program di bawah ini : PRINT KOMPUTER PRINT KOMPUTER PRINT KOMPUTER PRINT KOMPUTER PRINT KOMPUTER Penulisan program di atas tidak efisien karena terjadi pengulangan statement, dalam hal ini statement PRINT diulang sebanyak 5 kali. Di bawah ini program yang identik dengan program di atas. FOR I = 1 TO 5 PRINT KOMPUTER NEXT I KOMPUTER Pengulangan Pembacaan Data Halaman 2 dari 21

KOMPUTER KOMPUTER KOMPUTER KOMPUTER Statement yang akan diproses berulang diletakkan di antara FOR dan NEXT FOR I = 1 TO 5 berarti pengulangan yang harus dilakukan adalah sebanyak 5 kali. Variabel I digunakan sebagai indikator pengulangan. Proses pengulangan akan berhenti jika variable I telah mencapai 5. BARIS = 5 FOR KOLOM = 10 TO 15 LOCATE BARIS, KOLOM : PRINT KOMPUTER BARIS = BARIS + 1 NEXT KOLOM KOMPUTER KOMPUTER KOMPUTER KOMPUTER KOMPUTER Jumlah statement yang dapat diletakkan di antara statement FOR-NEXT tidak terbatas hanya satu baris statement saja. Penggunaan kata STEP 2 pada statement Pengulangan Pembacaan Data Halaman 3 dari 21

FOR K = 1 TO 20 berarti variabel K akan bertambah sebanyak 2. Proses pengulangan berakhir jika nilai variabel K lebih besar dari 20. PRINT LANGKAH KE NILAI VARIABEL K PRINT ------------------------------------------------------- FORMAT$ = ## ## COUNTER = 1 FOR K = 1 TO 20 STEP 2 PRINT USING FORMAT$; COUNTER; K COUNTER = COUNTER + 1 NEXT K LANGKAH KE NILAI VARIABEL K 1 1 2 3 3 5 4 7 5 9 6 11 7 13 8 15 9 17 10 19 Pengulangan Pembacaan Data Halaman 4 dari 21

PRINT LANGKAH KE NILAI VARIABEL K PRINT ------------------------------------------------------- FORMAT$ = ## ## COUNTER = 1 FOR K = 20 TO 1 STEP -2 PRINT USING FORMAT$; COUNTER; K COUNTER = COUNTER + 1 NEXT K LANGKAH KE NILAI VARIABEL K 1 20 2 18 3 16 4 14 5 12 6 10 7 8 8 6 9 4 10 2 Penggunaan STEP -2 pada statement FOR K = 20 TO 1 menyebabkan nilai variabel K berkurang sebanyak 2, dimana nilai awalnya adalah 20. Proses pengulangan akan berakhir jika variabel K lebih kecil dari 1. Pengulangan Pembacaan Data Halaman 5 dari 21

DATA 10 DATA DATA PERTAMA, DATA KE DUA, DATA KE TIGA DATA DATA KE EMPAT, DATA KE LIMA, DATA KE ENAM DATA DATA KE TUJUH, DATA KE DELAPAN DATA DATA KE SEMBILAN, DATA KE SEPULUH. BACA DATA. READ JUMDATA FOR I = 1 TO JUMDATA READ TEKS$ PRINT TEKS$ NEXT I PRINT. DATA SELESAI DI BACA. DATA PERTAMA DATA KE DUA DATA KE TIGA DATA KE EMPAT DATA KE LIMA DATA KE ENAM DATA KE TUJUH DATA KE DELAPAN DATA KE SEMBILAN DATA KE SEPULUH. DATA SELESAI DI BACA. Pengulangan Pembacaan Data Halaman 6 dari 21

Untuk menentukan banyaknya pengulangan dapat digunakan variabel. Pada contoh di atas terlihat pada statement FOR I = 1 TO JUMDATA, nilai JUMDATA diletakkan statement DATA 10 dan diakses melalui statement READ JUMDATA. Pengulangan akan berakhir bila nilai variabel I lebih besar dari nilai variabel JUMDATA. COUNTER = 1 FOR I = 1 TO 20 IF COUNTER = 7 THEN EXIT FOR PRINT PENGULANGAN KE ; I COUNTER = COUNTER + 1 NEXT I PRINT. PROSES PENGULANGAN SELESAI. PENGULANGAN KE 1 PENGULANGAN KE 2 PENGULANGAN KE 3 PENGULANGAN KE 4 PENGULANGAN KE 5 PENGULANGAN KE 6. PROSES PENGULANGAN SELESAI. Pengulangan dapat dihentikan dengan EXIT FOR Pada baris statement IF COUNTER = 7 THEN EXIT FOR menyebabkan pengulangan dihentikan jjika counter mencapai 7. Pengulangan Pembacaan Data Halaman 7 dari 21

Statement EXIT FOR menyebabkan pengulangan dihentikan, dimana proses selanjutnya yang akan dikerjakan adalah statement yang terletak setelah statement NEXT. 2. PENGULANGAN JAMAK Pengulangan jamak dikenal sebagai Nested Looping yang merupakan pengulangan yang terjadi di dalam suatu pengulangan. Perhatikan bentuk bagan di bawah ini : FOR I = Statement 1 Statement 2 FOR J =. Statement 3 Statement 4 NEXT J NEXT I pada bagan di atas terlihat bahwa di dalam statement FOR I NEXT I terdapat pengulangan lain yaitu statement FOR J.. NEXT J Contoh aplikasi dengan memanfaatkan pengulangan jamak (nested looping) : PRINT VARIABEL I VARIABEL J PRINT ============================= BARIS = 3 FOR I = 1 TO 3 LOCATE BARIS,6 : PRINT I FOR J = 1 TO 5 Pengulangan Pembacaan Data Halaman 8 dari 21

LOCATE BARIS, 25 : PRINT J BARIS = BARIS + 1 NEXT J LOCATE BARIS, 1 PRINT ------------------------------------------------- BARIS = BARIS + 1 NEXT I VARIABEL I VARIABEL J ======================================== 1 1 2 3 4 5 -------------------------------------------------- 2 1 2 3 4 5 -------------------------------------------------- 3 1 2 3 4 5 -------------------------------------------------- Pengulangan Pembacaan Data Halaman 9 dari 21

3. PERINTAH WHILE W Statement WHILE.. W merupakan alternatif lain untuk melakukan pengulangan proses. WHILE kondisi1 Statement1 Blok -1 W Jika kondisi BENAR, maka proses selanjutnya yang akan dikerjakan adalah kelompok statement yang terletak di dalam blok-1. Setelah itu, proses akan kembali melakukan pengecekan kondisi. Proses pengulangan instruksi akan berakhir jika kondisi bernilai SALAH. HITUNG = 0 WHILE HITUNG < 7 PRINT HITUNG HITUNG = HITUNG + 1 W PRINT PROSES PENGULANGAN SELESAI PRINT KARENA NILAI VARIABEL HITUNG = ; HITUNG Pengulangan Pembacaan Data Halaman 10 dari 21

0 1 2 3 4 5 6 PROSES PENGULANGAN SELESAI KARENA NILAI VARIABEL HITUNG = 7 Jika nilai HITUNG lebih kecil dari 7, proses akan mengerjakan kelompok statement yang terletak diantara WHILE dan W. Setelah itu, proses kembali ke baris WHILE untuk memeriksa apakah nilai HITUNG masih lebih kecil dari 7. Jika nilai HITUNG masih lebih kecil dari 7, proses kembali mengerjakan kelompok statement yang terletak diantara WHILE dan W. Pengulangan ini dilakukan sampai nilai HITUNG lebih besar atau sama dengan 7. Setelah proses pengulangan berakhir, statement berikutnya yang dikerjakan adalah statement yang terletak di bawah kata W yaitu PRINT PROSES PENGULANGAN SELESAI Ada alternatif bentuk penulisan WHILE.. W lain, yaitu memakai bentuk WHILE.. W bertingkat. Perhatikan bagan di bawah ini: Pengulangan Pembacaan Data Halaman 11 dari 21

WHILE kondisi1 Statement1 WHILE kondisi2 Statement4. blok-2 blok-1. W Statement7 W Pada bagan di atas terlihat, di dalam statement WHILE.. W pertama terdapat statement WHILE.. W lain. Jika kondisi 1 bernilai BENAR, maka prose berikut yang akan dikerjakan adalah kelompok statement yang terletak di dalam blok-1. PRINT VARIABEL A VARIABEL B PRINT ============================= A = 3 WHILE A > 0 PRINT TAB(5) ; A ; B = 3 WHILE B > 0 PRINT TAB(25) ; B B = B 1 W Pengulangan Pembacaan Data Halaman 12 dari 21

PRINT ------------------------------------------------ A = A 1 W VARIABEL A VARIABEL B ============================== 3 3 2 1 --------------------------------------------------- 2 3 2 1 ---------------------------------------------------- 1 3 2 1 ---------------------------------------------------- Pada contoh di atas terdapat dua pengulangan, pengulangan pertama ditentukan berdasarkan variabel A. Pengulangan ini akan berakhir jika variabel A = 0, sedangkan pengulangan kedua terjadi di dalam pengulangan pertama. Pengulangan kedua ditentukan berdasarkan variabel B. Pengulangan ini akan berakhir jika variabel B = 0. Pengulangan Pembacaan Data Halaman 13 dari 21

PERINTAH DO LOOP Statement DO LOOP merupakan alternatif lain pengulangan proses. Cara kerjanya mirip statement WHILE.. W. Namun statement DO LOOP lebih fleksibel, sebab pada statement DO LOOP terdapat fasilitas untuk keluar dari pengulangan, tanpa harus memenuhi kondisi yang telah ditetapkan. Ada 4 macam statement DO LOOP, yaitu: 1. DO WHILE.. LOOP 2. DO UNTIL.. LOOP 3. DO.. LOOP WHILE 4. DO.. LOOP UNTIL PERINTAH DO WHILE.. LOOP Perhatikan bagan di bawah ini : DO WHILE kondisi1 Statement1 LOOP Blok-1 Jika kondisi1 bernilai BENAR, maka proses selanjutnya yang akan dikerjakan adalah kelompok statement yang terletak di dalam blok-1. Proses ini dilakukan secara berulang dan akan berakhir jika kondisi1 bernilai SALAH. Pengulangan Pembacaan Data Halaman 14 dari 21

HITUNG = 10 DO WHILE HITUNG > 1 PRINT HITUNG IF HITUNG = 5 THEN EXIT DO HITUNG = HITUNG 1 LOOP PRINT PROSES SELESAI 10 9 7 6 5 PROSES SELESAI Pengulangan dilakukan selama nilai pada variabel HITUNG lebih besar dari 1. Dengan adanya statement IF HITUNG = 5 THEN EXIT DO maka pengulangan akan berakhir jika nilai pada variabel HITUNG = 5. Pengulangan Pembacaan Data Halaman 15 dari 21

PERINTAH DO UNTIL.. LOOP Statement ini mempunyai bentuk sebagai berikut : DO UNTIL kondisi1 Statement1 LOOP Blok-1 Proses pengulangan akan berakhir jika kondisi telah terpenuhi. Prose pengulangan akan terus berlangsung selama kondisi1 belum terpenuhi. HITUNG = 10 DO WHILE HITUNG > 1 PRINT HITUNG HITUNG = HITUNG 1 LOOP PRINT PROSES SELESAI Pada contoh di atas, statement DO menggunakan WHILE. Pengulangan akan terus berlangsung selama nilai pada variabel HITUNG > 1. Jika kita menggunakan kata UNTIL pada statement DO, maka contoh program di atas menjadi : Pengulangan Pembacaan Data Halaman 16 dari 21

HITUNG = 10 DO UNTIL HITUNG <= 1 PRINT HITUNG HITUNG = HITUNG 1 LOOP PRINT PROSES SELESAI Pada contoh di atas, proses pengulangan akan terus berlangsung sampai nilai pada variabel HITUNG lebih kecil atau sama dengan 1. 10 9 8 7 6 5 4 3 2 PROSES SELESAI PERINTAH DO.. LOOP WHILE Pada statement ini, proses pemeriksaan kondisi akan dilakukan setelah proses di dalam blok DO.. LOOP dikerjakan. Pengulangan Pembacaan Data Halaman 17 dari 21

DO Statement1 LOOP WHILE kondisi1 Pengulangan akan berakhir jika kondisi1 bernilai benar. JWB$ = DO INPUT JWB$ LOOP WHILE JWB$ <> Y AND JWB$ <> Y Pengulangan akan berakhir jika isi variabel JWB$ = Y. Sebelum dilakukan pemeriksaan kondisi tersebut statement di dalam blok DO LOOP telah dikerjakan terlebih dahulu. PERINTAH DO LOOP UNTIL Statement ini mempunyai bentuk sebagai berikut : DO Statement1 LOOP UNTIL kondisi1 Blok1 Pengulangan Pembacaan Data Halaman 18 dari 21

Pengulangan di dalam blok statement akan berakhir jika kondisi1 telah terpenuhi atau bernilai benar. JUMLAH = 0 DO JUMLAH = JUMLAH + 1 PRINT ******************** LOOP UNTIL JUMLAH = 5 Proses pengulangan akan berakhir jika nilai pada variabel JUMLAH = 5 PERINTAH EXIT DO Statement EXIT DO merupakan suatu cara untuk keluar dari proses pengulangan di dalam blok statement DO. LOOP. Perhatikan bagan di bawah ini : DO Statement1 IF kondisi2 THEN EXIT DO LOOP UNTIL kondisi1 Statement2 Blok1 Pengulangan Pembacaan Data Halaman 19 dari 21

Jika kondisi1 bernilai BENAR, proses akan dilanjutkan ke kelompok statement yang terletak di blok-1. Proses ini dilakukan berulang dan akan berakhir jika kondisi1 bernilai SALAH atau nilai kondisi2 bernilai BENAR. Dalam blok-1 terdapat statement pencabangan lain yaitu IF kondisi2 THEN EXIT DO. Jika kondisi2 bernilai BENAR, proses akan keluar dari blok-1 dan dilanjutkan dengan mengerjakan statement yang terletak setelah kata LOOP. Walaupun kondisi1 masih bernilai BENAR maka proses pengulangan akan berakhir, jika kondisi2 juga bernilai BENAR. HITUNG = 10 DO WHILE HITUNG > 1 PRINT HITUNG IF HITUNG = 5 THEN EXIT DO HITUNG = HITUNG 1 LOOP PRINT PROSES SELESAI 10 9 8 7 6 5 PROSES SELESAI Pengulangan Pembacaan Data Halaman 20 dari 21

Proses pengulangan dilakukan selama nilai HITUNG > 1 Tetapi dengan adanya statement IF HITUNG = 5 THEN EXIT DO, maka pengulangan akan berakhir jika variabel HITUNG = 5. TUGAS! Buatlah program untuk membuat table dibawah ini! ------------------------------------------------- NO. NAMA MHS NILAI ------------------------------------------------- 1. BAMBANG S B 2. SANTI R A 3. GUNAWAN A 4. CANTIKA B 5. IRAWAN C Pengulangan Pembacaan Data Halaman 21 dari 21