45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI SMK TSP Jakarta, dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat hubungan yang signifikan anatara penyesuaian diri dengan selfesteem pada siswa kelas XI SMK TSP Jakarta. 2. Sebagian besar siswa tergolong pada tingkat yang sedang. Terdapat 75,7 % orang memiliki Penyesuaian diri yang sedang dan 70% orang memiliki tingkat Self-esteem yang sedang sedang. 3. Berdasarkan skor kategorisasi, terdapat 8 orang memiliki penyesuaian diri yang tinggi, 53 orang penyesuaian dirinya sedang, dan 9 orang memiliki penyesuaian dirinya rendah. 4. Berdasarkan skor kategorisasi, terdapat 11 orang memiliki self-esteem yang tinggi, 49 orang memiliki self-esteem sedang dan 10 orang memiliki self-esteem rendah. 5. Tidak terdapat perbedaan penyesuaian diri dan self-esteem berdasarkan jenis kelamin 5.2. Diskusi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat hubungan antara penyesuaian diri dengan self-esteem pada siswa kelas XI SMK TSP Jakarta.
46 Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan adanya korelasi positif yang signifikan antara penyesuaian diri dengan self-esteem pada siswa kelas XI. Hal ini berarti semakin tinggi penyesuaian diri siswa, maka tinggi pula self-esteemnya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah penyesuaian diri siswa, maka semakin rendah pual self-esteemnya. Selain itu pada hipotesis selanjutnya tidak terdapat perbedaan penyesuaian diri dengan self-esteem pada jenis kelamin. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penyesuaian diri dan self-esteem pada remaja tidak di dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini didukung oleh Lazarus dan Launier (dalam Desiningrum, 2012) bahwa penemuan dalam penelitiannya, dari aspek penyesuaian diri memiliki hubungan yang signifikan dengan self-esteem seseorang. Self-esteem akan memproyeksikan cara pandang individu terhadap situasi lingkungannya, dan akan mempengaruhi pula bagaimana seorang siswa berespon dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di masa remaja. Penelitian ini menunjukkan bahwa penyesuaian diri memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap selfesteem seorang remaja. Astuti (2000) mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa masa penyesuaian diri, individu membutuhkan dukungan sosial dari orang-orang signifikan sehingga bagi siswa yang berasal dari luar kota Jakarta nampaknya sumber dukungan sosial menjadi faktor yang sangat penting. Hal tersebut diperkirakan berpengaruh pada kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar terutama lingkungan di sekolah.
47 Penyesuaian diri berlangsung secara terus menerus antara memuaskan kebutuhan diri sendiri dengan tuntutan orang lain secara kelompok maupun masyarakat (Sukadji, 2000). Dalam hal ini dimana siswa kelas XI harus dapat bekerja sama satu dengan yang lainnya dalam berkelompok mengerjakan tugas, menjalankan organisasi kegiatan ekstrakurikuler sehingga terciptanya penyesuaian diri yang baik di sekolah. Siswa di sekolah TSP banyak diberikan pelatihan yang membuat kemandirian agar tertuju sebuah self-esteem yang baik. Dalam lingkungan teman sebaya merupakan salah satu bagian dari lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial, dan moral para remaja, sehingga berpengaruh pula pada penyesuaian diri remaja tersebut, remaja yang mudah terpengaruh dengan teman sebaya akan mudah terbawa oleh pergaulan yang salah. Hal ini didukung oleh peneliti sebelumnya yang (Kusdiyati, 2011) yang dalam hasil studinya diketahui bahwa konformitas terhadap teman sebaya dalam perilaku anti sosial meningkat tajam pada usia 15 tahun, sehingga pada usia ini jika standar atau norma kelompok tidak sesuai dengan norma dan tuntutan sosial, maka penting remaja yang mudah terpengaruh teman sebaya akan semakin kecil untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik. Ketika penyesuaian diri remaja yang kurang baik, maka terdapat kaitannya dengan self-esteem, yang meliputi sebuah kekhawatiran tentang interaksi sosial dan tidak yakin akan keberhasilannya. Individu digambarkan mempunyai sifatsifat depresif terlalu lemah untuk melawan kekurangan diri, disibukkan oleh persoalan-persoalan pribadi, cenderung terisolir, tidak mampu mengekspresikan diri dan peka terhadap kritik. Individu lebih pasif, pesimis, kurang percaya diri
48 dalam interaksi sosial cenderung menarik diri dari lingkungan sosial Coopersmith (1976) Peneliti menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam penelitian ini, dan dapat membuka penelitian lebih lanjut mengenai penyesuaian diri dan self-esteem. Peneliti tidak menentukan subjek yang proposional atau secara detail. Peneliti hanya menggunakan karakteristik usia dan jenis kelamin. Kendala yang dialami peneliti terjadi pada saat penelitian berlangsung. Kendala ini dikarenakan adanya kegiatan MOPDB dan Prakerin yang sudah ditentukan. Kegiatan ini mengakibatkan peneliti kesulitan untuk mencari subjek karena subjek yang merupakan siswa sudah sibuk dengan kegiatan tersebut. Namun kendala ini dapat diatasi dengan kerja sama yang baik antara satu siswa dengan siswa yang lainnya. Peneliti sudah berusaha mendapatkan hasil semaksimal mungkin, tetapi dalam kenyataannya harus diakui bahwa penelitian ini tidak sepenuhnya dapat terhindar dari segala macam keterbatasan, seperti keterbatasan waktu yang membuat peneliti kurang mendapatkan kesempatan untuk melakukan observasi yang mendalam terhadap subjek penelitian. 5.3. Saran 1. Bagi siswa diharapkan dapat memahami arti penting dari penyesuaian diri dan self-esteem sehingga dapat mengambil nilai-nilai yang positif misalnya tidak menggantungkan diri pada orang lain, bertanggung
49 jawab dan dapat menempatkan diri sebagai mana mestinya, sehingga mudah mengembangkan kepribadian pada diri secara optimal. 2. Bagi sekolah hendaknya guru lebih memperhatikan anak didiknya yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri. Selain dapat bimbingan siswa di sekolah remaja juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu sekolah atau guru diharapkan bisa meluangkan waktu secara optimal dan memberi dukungan kepada siswa yang membutuhkan perhatian khusus. 3. Bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penyesuaian diri dan self-esteem hendaknya memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyesuaian diri dan self-esteem, misalnya intelegensi, teman sebaya, kepribadian dan lainnya.