PENGARUH MINAT KARIR TERHADAP KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI JURUSAN PEMASARAN SMK SAWUNGGALIH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MINAT KARIR TERHADAP KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI JURUSAN PEMASARAN SMK SAWUNGGALIH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA

EDUFORTECH 2 (1) EDUFORTECH.

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK Arwita Priyani Guru MAN 2 Trenggalek

PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KMS DAN NON KMS DI SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

FORTECH 1 (1) 2016 FORTECH.

PENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta)

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN PEMESINAN TERHADAP PRESTASI CNC KELAS XI SMK NEGERI 1 PURWOREJO

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

THE EFFECT OF GROUP COUNSELING TOWARD CAREER UNDERSTANDING LEVEL OF THE ELEVEN GRADE STUDENTS OF SMA HANDAYANI OF PEKANBARU IN 2014/2015 ACADEMIC YEAR

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH MINAT, KEMANDIRIAN, DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 5 UNGARAN

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang

PENGARUH MINAT DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN GESI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutia Faulia, 2014

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: FARIDA RAHMAWATI A PUBLIKASI ILMIAH

Tyas Siti Syarifah ( ) Pembimbing :Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

KONTRIBUSI KREATIVITAS SISWA DALAM PRAKTIK PEMESINAN DAN MOTIVASI KERJA SISWA TERHADAP KESIAPAN KERJA

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG

PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

Abstrak. Abstract. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Padang 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang pada umumnya memerlukan lapangan kerja untuk bertahan

THE PROFILE OF CAREER INTEREST TEDENCY ELECTION BASED ON THE TYPE OF STUDENTS PERSONALITY AT CLASS OF XI SENIOR HIGH SCHOOL OF BENGKULU CITY

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

THE INTERESTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN THE DISTRICT OF NORTH PADANG IN CHOOSING VOCATIONAL EDUCATION HIGH SCHOOL (SMK)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH FREKUENSI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS ATAS DI SDN KEDUNGWADUK 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

M U S L I K H NIM: S

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISWA MEMILIH JURUSAN IPA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 72 JAKARTA

Alviyana, Baedhowi, Kristiani * *Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

KONSTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KKPI SISWA SMK NEGERI 1 PADANG

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI JURNAL

PILIHAN PENDIDIKAN LANJUTAN DAN PEKERJAAN SERTA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN MINAT DENGAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMESINAN

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT DAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 2 GODEAN ARTIKEL E - JOURNAL

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

PUBLIKASI ILMIAH BIMA PERMANA SUKMA A

Diajukan Oleh: Yosi Antyaningrum A

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN INFORMASI KERJA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK JURUSAN TEKNIK MESIN DI KABUPATEN SLEMAN

Economic Education Analysis Journal

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK AHMAD YANI JABUNG

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DAN MINAT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH SURUH KABUPATEN SEMARANG ABSTRACT

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA JASA BOGA SMKN 1 SEWON

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, PEMANFAATAN SARANA TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Pemi Zurriyatina ( )

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh:

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Economic Education Analysis Journal

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR PROGRAM FULLDAY

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

ABSTRACT. Djati Winarko 1 & Setuju 2 1 & 2

KORELASI MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS 4 WATES KULON PROGO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

Transkripsi:

Pengaruh Minat Karir... (Dhimas Fajar Prasetyo) 1 PENGARUH MINAT KARIR TERHADAP KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI JURUSAN PEMASARAN SMK SAWUNGGALIH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL SKRIPSI Oleh Dhimas Fajar Prasetyo NIM 07104244081 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MEI 2015

Pengaruh Minat Karir... (Dhimas Fajar Prasetyo) 1 PENGARUH MINAT KARIR TERHADAP KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI JURUSAN PEMASARAN SMK SAWUNGGALIH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 THE INFLUENCE of CARRIER INTEREST TOWARD CARRIER MATURITY of STUDENT S GRADE XI, MAJORS of MARKETING of VOCATIONAL HIGH SCHOOL of SAWUNGGALIH KUTOARJO STUDY YEAR 2014/2015 Oleh: Dhimas Fajar Prasetyo, psikologi pendidikan dan bimbingan, dimasfajar18@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui minat karir yang ada dalam diri siswa; 2) mengetahui kematangan karir siswa dan; 3) mengetahui seberapa besar pengaruh minat karir terhadap kematangan karir siswa kelas XI jurusan pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo tahun pelajaran 2014/2015. Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif jenis korelasional. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 65 siswa. Pengumpulan data dengan skala minat karir dan skala kematangan karir. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI jurusan pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo minat karir sebanyak 30 (46,2%) siswa memiliki minat yang tinggi, siswa memiliki minat karir sedang 25 (38,5%) dan 10 (15,4%) siswa memiliki minat karir rendah. Hasil penelitian tentang kematangan karir menunjukkan sebanyak 28 (43,1%) siswa memiliki tingkat kematangan karir dalam kategori tinggi, siswa tingkat kematangan karir sedang 34 (52,3%), dan 3 (4,6%) siswa dengan tingkat kematangan karir rendah. Berdasarkan uji hipotesis ada pegaruh minat karir terhadap kematangan karir siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo dengan signifikan p <0,05. Kontribusi minat terhadap kematangan karir sebesar 11,2%. Kata kunci : minat karir, kematangan karir Abstract This study aims to 1) determine the existing career interest in students; 2) determine students' career maturity and; 3) determine how much influence career interests against career maturity class XI student of SMK Sawunggalih Kutoarjo marketing department in the academic year 2014/2015. The approach of this research was conducted using a quantitative correlation type. The subjects of this study were all students of class XI SMK Sawunggalih Kutoarjo marketing department in the academic year 2014/2015 as many as 65 students. Scale data collection with career interests and career maturity scale. Data were analyzed using simple linear regression analysis. Results of research conducted on a class XI student of marketing department of SMK Sawunggalih Kutoarjo career interests as much as 30 (46.2%) students have a high interest, students have career interests were 25 (38.5%) and 10 (15.4%) students have lower career interests. Results of research on career maturity showed as many as 28 (43.1%) students have the maturity level of a career in the high category, student career maturity level was 34 (52.3%), and 3 (4.6%) students with lower levels of career maturity, Based on the hypothesis test there pegaruh career interests against career maturity class XI student of SMK Marketing Department Sawunggalih Kutoarjo with significant p <0.05. Contributions interest in career maturity of 11.2%. Keywords: career interests, career maturity PENDAHULUAN Bimbingan karir merupakan bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri dalam menyesuaikan dengan berbagai tuntutan dari pekerjaan. Peranan sekolah menjadi semakin penting, baik dalam menyediakan berbagai program studi sebagai persiapan untuk memasuki dunia pekerjaan, maupun dalam menyajikan beraneka kegiatan bimbingan yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan dunia

2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 05 Tahun ke-4 2015 pekerjaan guna tercapainya tujuan pendidikan (Winkel, 2004 : 114-115). Pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya, baik di dalam jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Berkaitan dengan perkembangan peserta didik, kehidupan pendidikan baik di lingkungan keluarga, sekolah atau masyarakat. Sedangkan kehidupan karir merupakan pengalaman di dalam dunia kerja. Pada hakikatnya kehidupan remaja di dalam pendidikan merupakan awal kehidupan karirnya (Sunarto, 2013 : 191). Kehidupan awal sebuah karir perlu adanya persiapan-persiapan untuk mengenal bagaimana sebuah karir dimulai terutama saat memasuki pendidikan lanjutan atas. Persiapan karir untuk siswa lanjutan atas, siswa diharapkan mengenal dunia kerja, lingkungan pendidikan lanjutan dan diri sendiri dalam kaitan satu sama lain, terutama bila siswa sudah mulai memikirkan secara serius kemungkinan untuk memasuki bidang jabatan tertentu. Persiapan karir ini perlu dan penting diberikan kepada siswa SMK, sehingga dapat menyiapkan kemandirian dan kematangan dalam menentukan karir. Fenomena yang sering muncul sampai saat ini bahwa dalam menentukan pilihan karirnya siswa SMK masih sering mengikuti teman atau orang tua. Permasalahan karir yang telah dikemukakan harus segera dicari jalan keluarnya, jika hal ini dibiarkan tanpa ada upaya untuk mencari jalan keluarnya maka siswa tidak akan memiliki perencanaan dan pengambilan keputusan yang matang. Karena itu diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk menghadapi masa depan, menyiapkan dengan baik pekerjaan-pekerjaan, jabatan yang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka. Bimbingan diperlukan untuk mempersiapkan hal tersebut, demi meningkatkan kematangan karir siswa (Bimo Walgito, 2004 : 197). Bagi siswa SMK kematangan karir merupakan hal yang sangat penting untuk ditingkatkan, karena pada jenjang tersebut mereka harus memilih karir yang tepat dan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Siswa SMK diharapkan memiliki kematangan karir yang memadai sebelum mereka terjun ke dunia kerja, tenaga kerja tingkat menengah dengan kematangan karir yang tinggi maka dapat diprediksi tingkat keberhasilan mereka dalam menangani suatu pekerjaan sesuai dengan jurusan (program keahlian) yang ditekuni karena mempengaruhi kehidupan karir. Kematangan karir seseorang ditandai adanya sikap dan kompetensi terhadap karir. Adanya sikap berarti individu mampu mengambil keputusan terhadap karir dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi keputusan, sedangkan kompetensi menunjukkan kemampuan individu memahami kekuatan diri dalam kaitannya dengan dunia pekerjaan sehingga siswa memiliki kematangan karir. Kematangan karir pada siswa SMK ditunjukkan dengan kesiapannya dalam hal mengambil keputusan dan mampu mempertimbangkan resiko-resiko atas keputusan yang diambil itu. Sikap yang ditunjukkan adalah kesiapan dalam

merencanakan karir dan mengeksplorasi karir serta pengetahuan tentang membuat keputusan dan pengetahuan tentang informasi dunia kerja untuk mengatasi masalah yang mungkin dihadapi. Masalah-masalah yang sering muncul diantaranya kebingungan dalam memilih program studi, memilih jurusan di perguruan tinggi, menentukan cita-cita atau bahkan tidak memahami bakat dan minat yang dimiliki, dan merasa cemas untuk mendapat pekerjaan setelah tamat sekolah. Kematangan karir siswa dapat dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi nilai-nilai kehidupan (values), taraf intelegensi, bakat, minat, sifat-sifat, pengetahuan, keadaan jasmani dan faktor eksternal meliputi masyarakat keadaan sosial ekonomi negara atau daerah sosial ekonomi pengaruh dari anggota-anggota keluarga besar dan keluarga inti pendidikan sekolah pergaulan dengan teman sebaya (Winkel, 1991: 531-537). Kematangan karir siswa selain dipengaruhi faktor internal dan eksternal, juga berhubungan dengan konsep diri, berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Suryanti (2011). Membuktikan bahwa ada hubungan positif antara konsep diri dengan kematangan karir siswa dan bekontribusi sebesar 51,9%. Penelitian lain yang pernah dilakukan oleh Weni Linasari dan Tyas (2012) memberikan daya dukung bahwa faktor internal sepeti Adversity intelligence, keyakinan diri dan motivasi belajar berhubungan dengan kematangan karir. Keputusan harus diambil mengenai bagaimana bimbingan dan penempatan karir akan sesuai atau berbeda di SMK dengan Pengaruh Minat Karir... (Dhimas Fajar Prasetyo) 3 pertimbangan beberapa faktor tersebut. Menurut M. Thayeb Manrihu (1998:135) bimbingan karir dapat lebih efektif sepenuhnya, tidak hanya mengajarkan keterampilan-keterampilan khusus atau keterampilan-keterampilan dalam pekerjaan tertentu pada pelajaran pendidikan kejuruan. Perlu juga dikembangkan pada diri siswa unsur-unsur perkembangan karir yang membebaskan cara menggunakan keterampilan dan mencapai kompetensi pribadi dalam keterampilannya. Kompetensi pendidikan umum dan kejuruan adalah dengan kriteria kebutuhan, kesiapan motivasi dan kombinasi dengan pengalaman akademik. Pada dasarnya SMK Sawunggalih Kutoarjo sudah membantu siswa dalam perkembangan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan anak. Permasalahan disebabkan karena keterbatasan antara jumlah guru bimbingan konseling dengan jumlah siswa sangat banyak, tidak ada jam khusus untuk guru bimbingan konseling bertatap muka dikelas, sehingga banyak program yang tidak berjalan dan masih banyak siswa yang tidak mendapatkan informasi secara keseluruhan tentang program bimbingan konseling yang berkaitan dengan masalah karir. Studi pendahuluan dilaksanakan di SMK Sawungggalih Kutoarjo dengan melakukan observasi dan wawancara awal dengan siswa kelas XI sebanyak 5 responden, dengan memberikan pertanyaan tentang minat. Hasil wawancara dengan 5 siswa sebagian besar menunjukkan bahwa siswa banyak yang kebingungan dalam memilih karir disebabkan karena siswa belum memahami bakat dan minat yang dimiliki, tidak mampu mengambil

4 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 05 Tahun ke-4 2015 keputusan dengan tepat (Wawancara, 9 April 2014). Keberhasilan karir siswa SMK merupakan pencapaian dalam proses belajar di sekolah kejuruan yang menekankan kepada siswa untuk memiliki keahlian sebagai bekal untuk terjun dalan dunia kerja. Tingkat keberhasilan dari masing-masing siswa banyak dipengaruhi oleh minat dalam pemilihan karir. Minat karir antara siswa berbeda-beda. Peneliti melakukan pengamatan proses kegiatan belajar mengajar. Siswa yang memiliki minat karir yang tinggi sebagian besar terlihat semangat dalam belajar dikelas dan antusias saat mengikuti praktik didalam maupun diluar sekolah. Siswa yang memiliki minat karir rendah terlihat malas mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dan kurang antusias dalam mengikuti praktik didalam maupun diluar sekolah. (Observasi, 9 April 2014). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru, bahwa setiap kelas terdapat siswa yang memiliki minat karir rendah antara 2-5 siswa. Guru berupaya memberikan motivasi dengan mengunakan berbagai metode dan media mengajar agar dapat meningkatkan hasil belajar dikelas dan praktik. Diharapkan dengan meningkatnya hasil belajar dan praktik diluar kelas minat karir siswa akan tumbuh dan kematangan karir siswa juga akan meningkat (Wawancara, 9 April 2014). Minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada menyuruh (Slameto, 2010 ; 180). Oleh karena itu minat dikatakan sebagai suatu dorongan untuk berhubungan dengan lingkungannya, kecenderungan untuk memeriksa, menyelidiki atau mengerjakan suatu aktivitas yang menarik baginya sehingga karir di masa depan dapat berkembang. Perkembangan karir bersifat sangat kompleks karena mengandung penggabungan dari banyak faktor dan bercirikan perubahan, serta merupakan bagian penting dalam perencanaan hidup (life planning). Menurut Super, D (2012:1) proses perkembangan karir diawali adanya tahap pengembangan (Growth) mulai dari saat lahir sampai umur lebih kurang 15 tahun yaitu anak prasekolah, TK, SD, SMP dan SMA untuk mengembangkan berbagai potensi, pandangan khas, sikap, minat, dan kebutuhan-kebutuhan yang dipadukan dalam struktur gambaran diri (self-concept structure). Menurut Djamaludin Ancok (1987 : 13), minat seseorang dalam memilih suatu jenis pekerjaan adalah merupakan suatu hal yang penting bagi kesuksesan seseorang dalam pekerjaannya. Minat pada hakikatnya merupakan pernyataan kepribadian seseorang yang diwujudkan dalam kalimat terhadap sebuah jabatan atau pekerjaan. Siswa yang memiliki minat tentang karir yang tinggi maka siswa akan mampu merencanakan karier di masa depannya, dengan merencanakan masa depan maka siswa akan mampu mengembangkan dan mengambil keputusan karir secara tepat sesuai dengan minat siswa. Apalagi dengan ditunjang program bimbingan karir di sekolah. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh minat karir terhadap kematangan karir siswa Kelas XI Jurusan Pemasaran SMK

Sawunggalih Kutoarjo tahun Pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 234), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai setatus suatu gejala yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo sebanyak 76 siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo Tahun Pelajaran 2014/2015. Tenkik pengambilan subjek dengan menggunakan teknik populasi. Siswa yang tidak hadir saat penelitian sebanyak 11 siswa karena praktik diluar daerah sehingga jumlah pupulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 65 responden. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian dengan skala Likert. Pemilihan ini diambil karena peniliti ingin mendapatkan jawaban untuk mengetahui bagiamana minat karir dan kematangan karir siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo apakah ada pengaruh atau tidak. Pengaruh Minat Karir... (Dhimas Fajar Prasetyo) 5 HASIL PENELITIAN 1. Diskripsi Subyek Penelitian Tabel 4.1. Deskripsi Karakteristik Responden Karakteristik Jumlah Prosentase Jenis Kelamin Laki laki 31 47,7% Perempuan 34 52,3% Usia Total 65 100% 16 17 26,2% 17 33 50,8% 18 11 16,9% 19 4 6,2% Total 65 100% Tabel 4.1 diketahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 34 siswa (52,3%). Sebagian besar responden berusia 17 tahun sebanyak 33 siswa (50,8%). 2. Deskripsi Data Penelitian Minat karir dan kematangan karir pada penelitian ini diukur dengan menggunakan model skala Likert. Jumlah pernyataan minat karir sebanyak 14 item dan skor jawaban yang tertinggi adalah 5 serta skor yang terendah 1. Dari hasil pengumpulan data maka diperoleh skor total tertinggi 70 dan skor total terendah sebesar 14. Sedangkan jumlah pertanyaan kematangan karir sebanyak 23 item dan skor jawaban yang tertinggi 5 serta skor terendah 1. Dari hasil pengumpulan data maka diperoleh skor total tertinggi 115 dan skor total terendah sebesar 23. Deskripsi penilaian diuraikan seperti pada tabel 1 sebagai berikut : Tabel 4.2. Deskripsi Data Penelitian Variabe Empirik Hipotetik l Min Max Mean SD Min Max Mean SD Minat 11, 24 65 48,12 Karir 480 14 70 42,0 9,33 Kemata ngan Karir 41 107 79,58 12, 812 23 115 69,0 15, 33

6 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 05 Tahun ke-4 2015 Tabel 4.2. diketahui deskripsi nilai rata-rata empirik variabel minat sebesar 48,12 dan kematangan karir sebesar 79,58 sedangkan nilai rata-rata hipotetik sebesar 42,0 dan 69,0. Hasil perbandingan antara nilai rata-rata empirik lebih besar dibandingkan rata-rata hipotetik, hasil tersebut dapat diartikan bahwa sebaran jawaban siswa berkaitan dengan minat terhadap kematangan karir adalah tinggi (Positif). Data penelitian di atas selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui kriteria kategorisasi kelompok subjek pada variabelvariabel yang diteliti. Penelitian ini menggunakan rumus kategorisasi dengan rumus dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 1, 0 Kriteria Kategorisasi Skala Rumus Norma Kategori X < 1, 0 Tinggi 1, 0 Sedang 1, 0 < X Rendah < X < Berdasarkan sebaran empirik dari skor variabel minat dalam deskripsi penelitian di atas dapat diuraikan hasil dari kategorisasi tersebut seperti yang tercantum pada tabel 4.3. Tabel 4.5. Kategorisasi Variabel Minat Karir Kategori Rentang Skor F Presentase Rendah X < 32,67 10 15,4% Sedang 32,67 X < 51,33 25 38,5% Tinggi X 51,33 30 46,2% Tabel 4.5 diketahui skor variable minat karir nilai rerata empirik keseluruhan subjek adalah 48,12. Presentase untuk kategori tinggi 46,2%, dan kategori rendah 15,4%. Hasil tersebut memberikan gambaran tingkat penilaian variabel minat belajar pada sebagian subjek penelitian ini berada pada kategori tinggi. Kategorisasi skor pada variabel kematangan karir siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Kategorisasi Variabel Kematangan Karir Siswa Kategori Rentang Skor F Presentase Rendah X < 53,67 3 4,6% Sedang 53,67 X < 34 52,3% 84,33 Tinggi X 84,33 28 43,1%. 3. Hasil Uji Asusmsi Klasik a. Uji Normalitas Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Variabel KSZ P Normalitas Minat Karir (X) 1,135 0,152 Normal Kematangan Karir (Y) 1,037 0,233 Normal Hasil uji normalitas data penelitian ini menunjukkan sebaran normal pada variabel minat karir dengan koefisien KSZ= 1,135 dan p = 0,152 (p > 0,05), sedangkan pada variabel kematangan karir siswa menunjukkan koefisien KSZ = 1,037 dan p = 0,233 (p>0,05). Kesimpulan dari uji asumsi normalitas, baik pada variabel minat karir maupun variabel kematangan karir siswa adalah memenuhi distribusi yang normal. b. Uji Linieritas Tabel 4.7. Hasil Uji Linieritas Variabel F P Linieritas Minat dengan kematangan karir siswa 1,044 0,007 Linier Tabel 4.7. Hasil uji linieritas menunjukkan F = 1,044 dan p = 0,007 dengan syarat p<0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan minat karir dengan kematangan karir siswa bersifat

linier atau mengikuti garis lurus karena p<0,05. 4. Uji Hipotesis Variabel F hit. R 2 Sig. Ket Minat Karir terhadap Kematangan Karir Siswa 7,963 0,112 0,006 Sig. Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 7,963 dengan signifikansi sebesar 0,006 (p<0,05) sehingga hipotesis yang menyatakan Ada pengaruh minat karir terhadap kematangan karir siswa Kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo H 0 ditolak. Kontribusi variabel minat terhadap kematangan karir siswa Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo dapat dilihat dari nilai R 2, yaitu sebesar 0,112. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel minat karir terhadap kematangan karir siswa Kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo sebesar 11,2%, sedangkan 88,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat karir terhadap kematangan karir siswa Kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo tahun pelajaran 2014/2015. Kematangan karir pada siswa kelas XI merupakan hal yang sangat penting, karena pada jenjang tersebut mereka harus memilih karir yang tepat dan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Menurut Supriatna (2009: 45) mengatakan bahwa kematangan karir akan Pengaruh Minat Karir... (Dhimas Fajar Prasetyo) 7 mendasari kemampuan siswa untuk menganalisis peluang karir, yang muaranya adalah pengambilan keputusan karir dengan tepat. Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo menunjukkan sebanyak 21 (32,3%) siswa memiliki minat karir yang baik. Hasil tersebut memberikan gambaran minat terhadap kematangan karir siswa, sebagian besar baik sehingga dapat memberikan stimulus pada siswa untuk meningkatkan belajar. Guru saat mengajar tidak hanya menekankan pada pengetahuan tentang materi saja, namun guru harus mampu memberikan stimulasi dan memahami minat belajar siswa dan menciptakan suasana yang menyenangkan. Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo juga menunjukkan ada siswa yang memiliki minat dalam kategori sangat kurang. Hasil tersebut memberikan gambaran minat terhadap kematangan karir siswa masih perlu ditingkatkan karena hal tersebut dapat mempengaruhi siswa untuk belajar. Minat belajar siswa yang kurang dapat dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal, jika faktor tersebut kurang mendukung maka minat belajar siswa akan menurun namun jika faktor tersebut mendukung maka minat belajar siswa akan meningkat. Menurut Slameto (2010: 54), faktorfaktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu: faktor Intern yang terdiri atas faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh serta faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian, bakat, kematangan dan kesiapan.

8 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 05 Tahun ke-4 2015 Faktor ekstern yang terdiri atas faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan dan faktor sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar penilaian diatas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah. Keberhasilan belajar siswa SMK merupakan prestasi yang dicapai dalam proses belajar di sekolah. Tingkat keberhasilan dari masing-masing siswa banyak dipengaruhi oleh minat dalam belajar. Minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat yang dimiliki siswa SMK tersebut. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) termasuk individu-individu yang memasuki masa remaja madya yang berusia 15-18 tahun. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Salah satu hal yang berperan penting dalam kehidupan karir remaja yaitu kehidupan remaja. Kehidupan siswa yang belum bisa memahami minat karir yang dimiliki menyebabkan lambatnya perkembangan karir siswa sehingga berdampak pada perencanaan karir remaja dimasa depan. Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo menunjukkan sebanyak 32 (49,2%) siswa memiliki kematangan karir yang baik. Hasil tersebut memberikan gambaran terhadap kematangan karir siswa, sebagian besar baik sehingga dapat memberikan stimulus pada siswa untuk dalam menentukan pilihan karirnya. Siswa yang memiliki kematangan karir yang baik, siswa tersebut akan cenderung memiliki perencanaan dan pengambilan keputusan yang matang. Hal tersebut akan berdampak pada kesiapan dalam menghadapi masa depan seperti pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan minat yang dimiliki, jabatan yang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka. Siswa yang tidak terpengaruh oleh orang lain seperti orangtua atau teman, akan lebih mandiri dalam memutuskan karirnya sendiri yang disesuaikan dengan kemampuan dirinya sendiri. Bimo Walgito (2004: 194), menyatakan bahwa seseorang akan bekerja dengan senang hati, dengan penuh kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan dirinya, sesuai dengan kemampuannya, dan sesuai dengan minatnya. Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo menunjukkan sebanyak 3 (4,6%) siswa memiliki kematangan karir dalam kategori kurang. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa kematangan karir siswa yang kurang sehingga dapat mempengaruhi siswa dalam menentukan karirnya. Pengambilan keputusan karir yang salah dapat dipengaruhi kematangan karir siswa

meliputi faktor internal dan eksternal. Faktorfaktor yang dapat mempengaruhi kematangan karir yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi nilai-nilai kehidupan (values), taraf intelegensi, bakat, minat, sifat-sifat, pengetahuan, keadaan jasmani dan faktor eksternal meliputi masyarakat keadaan sosial ekonomi negara atau daerah sosial ekonomi pengaruh dari anggota-anggota keluarga besar dan keluarga inti pendidikan sekolah pergaulan dengan teman sebaya. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi bimbingan dan penempatan karir akan sesuai atau berbeda di SMK sehingga keputusan harus diambil dengan penuh pertimbangan dari beberapa faktor tersebut. Perlu juga dikembangkan pada diri siswa unsur-unsur perkembangan karir yang membebaskan cara menggunakan keterampilan dan mencapai kompetensi pribadi dalam keterampilannya. Pada hakikatnya kehidupan siswa atau remaja di dalam pendidikan merupakan awal kehidupan karirnya (Sunarto, 2013 : 191). Persiapan karir untuk siswa lanjutan atas, siswa diharapkan mengenal dunia kerja, lingkungan pendidikan lanjutan dan diri sendiri dalam kaitan satu sama lain, terutama bila siswa sudah mulai memikirkan secara serius kemungkinan untuk memasuki bidang jabatan tertentu. Persiapan karir ini perlu dan penting diberikan kepada siswa SMK, sehingga dapat menyiapkan kemandirian dan kematangan sebab masa peralihan remaja menunju dewasa sebab membutuhkan proses yang cepat namun juga membutuhkan pemahaman yang baik untuk kematangan karir remaja. Pengaruh Minat Karir... (Dhimas Fajar Prasetyo) 9 Kematangan karir yang kurang dapat menyebabkan kesalahan dalam mengambil keputusan karir, termasuk kesalahan dalam menentukan pendidikan lanjutan. Siswa yang memilih suatu jurusan pendidikan tanpa mempertimbangkan kemampuan, minat, ataupun kepribadian, cenderung memilih pendidikan lanjutan atas dasar mengikuti teman, popularitas pekerjaan identifikasi dengan orangtua ataupun atas dasar pilihan orangtua dapat mengakibatkan kegagalan dalam belajar, kerugian finansial, kerugian waktu dan efek psikis bagi remaja seperti penurunan rasa percaya diri karena merasa tidak mampu dan bodoh dalam jurusan yang diambilnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh minat terhadap kematangan karir kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo, yang dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 7,963 dengan nilai signifikansi 0,006 (p<0,05). Hal ini berarti variabel minat sangat berpengaruh terhadap kematangan karir kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo. Kematangan karir merupakan keberhasilan individu dalam mencapai tugas dalam setiap tahap perkembangan karir. Kematangan karir disertai pula dengan kemampuan individu dalam melakukan identifikasi berbagai kesempatan pekerjaan serta dapat membuat keputusan mengenai pilihan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara minat karir dengan kematangan karir siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo Tahun Pelajaran 2014/2015. Minat karir siswa dapat mendukung kematangan karir siswa sehingga bermanfaat

10 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 05 Tahun ke-4 2015 untuk mempersiapkan diri terjun di dunia kerja. Relevansi pendidikan kejuruan sangat erat kaitannya dengan bimbingan karir yang berperan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja dan memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri dalam menyesuaikan dengan berbagai tuntutan dari pekerjaan. Bimbingan karir tersebut dapat mendukung kompetensi pendidikan umum maupun kejuruan untuk kebutuhan, kesiapan motivasi dan kombinasi dengan pengalaman akademik dengan harapan dapat meningkatkat minat karir siswa sehingga dapat membantu siswa dalam pencapaian kematangan karir. Minat karir siswa dapat dijadikan sebagai patokan untuk menentukan kematangan karir, sehingga hal tersebut akan mendasari kemampuan siswa untuk menganalisis peluang karir, yang muaranya adalah pengambilan keputusan karir dengan tepat. Kematangan karir dimiliki oleh siswa berarti siswa tersebut mampu mengambil keputusan terhadap karir dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi keputusan, sedangkan kompetensi menunjukkan kemampuan siswa untuk memahami kekuatan diri dalam kaitannya dengan dunia pekerjaan. Minat karir memberikan kontribusi sebesar 11,2% terhadap kematangan karir siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo. Minat karir yang ada dalam diri siswa tentunya dapat mempengaruhi siswa memilih karir yang tepat dan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Guru sebagai tenaga pendidik di SMK dan orang tua harus mampu menjadi pendorong minat siswa untuk mempersiapkan kematangan karir yang memadai sebelum mereka terjun ke dunia kerja. Penelitian ini sesuai dengan hipotesis yaitu terdapat pengaruh minat terhadap kematangan karir kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo. Adanya minat karir siswa maka siswa tersebut akan memantapkan karirnya dengan cara mengidentifikasi, memilih, merencanakan, dan melaksanakan tujuan-tujuan karir yang tersedia bagi dirinya. Siswa dengan minat karir yang tinggi cenderung menerapkan upaya-upaya untuk merealisasikan kegiatan atau rasa terhadap objek atau kegiatan tertentu. Apabila siswa memiliki minat yang tinggi, maka dirinya akan lebih baik dalam memanajemen karirnya. Sebaliknya siswa yang memiliki minat yang rendah akan cenderung terlambat dalam mematangkan karirnya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suryanti (2011). Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan positif antara konsep diri dengan kematangan karir siswa dan bekontribusi sebesar 51,9%. Berdasarkan hasil penelitian, penelitian sebelumnya serta referensi mengenai minat dengan kematangan karir siswa sangat dipengaruhi oleh minat. Adanya minat dari dalam diri siswa dan bimbingan karir dari sekolah dan orang tua, diharapkan kematangan karir siswa dapat meningkat dan kedepannya siswa dapat menentukan karir yang hendak dipilih. Minat siswa dapat berpengaruh terhadap kematangan karir siswa. Semakin tinggi minat siswa diharapkan kematangan karir siswa juga semakin meningkat, sebaliknya semakin rendah

minat siswa maka dapat menurunkan kematangan karir siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil peneltian dan pembahasan yang diuraikan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Minat karir siswa Kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo sebagian besar dalam kategori tinggi sebanyak 30 siswa (46,2%). 2. Kematangan karir siswa Kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo sebagian besar dalam kategori sedang sebanyak 34 siswa (52,3%). 3. Ada pengaruh minat karir terhadap kematangan karir siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo. Dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 7,963 dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 (p<0,05). Minat karir memberikan kontribusi sebesar 11,2% terhadap terhadap kematangan karir siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu sebagai berikut: 1. Bagi guru pembimbing Penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan bahan acuan berkaitan dengan minat karir dan kematangan karir siswa. Dukungan guru pembimbing dengan kegiatan-kegiatan dalam menambah minat karir siswa perlu diberikan secara optimal Pengaruh Minat Karir... (Dhimas Fajar Prasetyo) 11 kepada siswa melalui program sekolah yaitu Bimbingan Konseling. 2. Bagi siswa Penelitian ini dapat dijadikan gambaran akan minat karir dan kesiapan diri siswa dalam menghadapi dunia kerja. Manajemen karir perlu dikembangkan siswa untuk menjadi bekal dalam menentukan karir yang akan dijalani. 3. Bagi sekolah Penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan sekolah berkaitan dengan minat karir siswa sehingga kematangan karir siswa dapat tercapai dengan baik. Adanya bimbingan karir dalam sekolah harus dilaksanakan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bimo Walgito. 2004. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : CV. Andi Offset. Djamaludin Ancok. 1987. Pengembangan Skala Sikap Terhadap Pekerjaan. Jurnal Psikologi, Fakultas Psikologi. UGM : Yogyakarta Super, D. 2012. Developmental self-concept. Didapatkan dari www.careers.govt.nz. Diakses pada 5 November 2014. M. Thayeb Manrihu,. 1988. Pengantar bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

12 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 05 Tahun ke-4 2015 Sunarto. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta. Supriatna, N. 2009. Perkembangan Masyarakat Indonesia. Katalog Dalam Terbitan. Suryanti. 2011. Hubungan Antara Locus of Control Internal dan Konsep Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi UNS. Tyas. 2012. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali. Skripsi Universitas Sebelas Maret Weni Linasari. 2012. Hubungan Antara Adversity Intelligence dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Negeri 2 Temanggung. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Winkel. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : PT. Grasindo.. 2004. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : Media Abadi.