Kata kunci: tingkat kesehatan, koperasi simpan pinjam, jatidiri koperasi

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KPRI NAGARA NGAGLIK SLEMAN TAHUN

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KPRI GOTONG ROYONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR UNTUK TAHUN 2015 ABSTRACT

TINGKAT KESEHATAN KSP. MADANI NTB ABSTRACT

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 3 Nomor 1 EdisiFebruari 2018 ( )

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TEGAS SMP NEGERI WONOSARI GUNUNGKIDUL TAHUN

ANALISIS KNERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) BINA USAHA UTAMA TAHUN

Idham Kholid Sri Mangesti Rahayu Fransisca Yaningwati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM MUKTI BINA USAHA KELURAHAN MUKTISARI KOTA BANJAR JAWA BARAT TAHUN SKRIPSI

Tri Dewi Eindrias Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya Malang Еmail: ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

¹Nyoman Adi Suadnyana Putra, ¹Ni Kadek Sinarwati, S.E, M.Si, Ak, ²Dr. Edy Sujana, M.Si,Ak

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SETIA BHAKTI WANITA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Ni Komang Ike Yasa Dewi. Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA TUWUH BLORA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NOMOR: 14/Per/M.

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN (Skripsi) Oleh MUHAMMAD RIDWAN AFIF

Suci Rahmadani 1, Sri Kartikowati 2, RM Riadi 3 No HP

NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Masodah,SE.,MMSi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Putri Handayani. Abstraksi

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel

Oleh: Istiqomah (NPM : ), Suradi ABSTRACT

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI GIRI SARI SEDANA DI MENGWI. I Made Agus Putrayasa Ni Wayan Kurnia Dewi I Wayan Purwanta Suta

Nur Fatimah 1), Kun Ismawati 2) Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA 2) Dosen Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan berkaitan dengan tingkat

Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Faktor yang Mempengaruhinya

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAHLIA KENDAL TAHUN BUKU

AN ANALYSIS OF THE SOUNDNESS LEVEL OF KARYA INSAN MANDIRI SHARIA SAVINGS AND LOAN COOPERATIVE (KSPS KIM) IN PENGKOL, JATIROTO, WONOGIRI IN

NALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI X DI KABUPATEN GRESIK TAHUN BUKU

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KOPERASI SERBA USAHA BANGUN SEJAHTERA TAHUN BUKU 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. cocok untuk perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang Republik

ABSTRAK PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI PADA UNIT SIMPAN PINJAM KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERIODE Disusun oleh : Nadhia Hanna Faratissa

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI WANITA SERBA USAHA SETIA BUDI WANITA KOTA MALANG

FINANCIAL HEALTH ANALYZE OF CITRA BEKISAR TELKOM SURABAYA EMPLOYEES COOPERATION. Oleh: Rr Vania Primadiptha Mahardani

BAB II LANDASAN TEORI. didirikan oleh orang perseorangan atau badanhukum koperasi, dengan pemisahan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PUSAT KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (PKPRI) KOTA MALANG

ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI KARYAWAN PANGAN UTAMA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK CABANG PALEMBANG

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI KOPANESA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Progam Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENILAIAN KINERJA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) SEJAHTERA NGADILUWIH BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NO.20/PER/M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam pelaksanaannya

BAB II LANDASAN PUSTAKA. Istilah Koperasi berasal dari bahasa Latin Cooperate yang. bersama-sama. Menurut Revrisond Baswir (2000:2) dalam bukunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Priest Winka Sajida Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI TKBM SAMUDERA NUSANTARA PELABUHAN BANJARMASIN TAHUN 2013 s.d

DAMPAK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM ATAU UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang dilakukan oleh Fandy Adi Putra dengan judul Analisis Kinerja

Penilaian Kinerja Koperasi Serba Usaha Karyawan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2011

ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARI AH BAITUL TAMWIL MUHAMMADIYAH RASAU JAYA TAHUN

ANALISA KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KPRI SUNAN KUMBUL KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TEGAS SMP NEGERI WONOSARI GUNUNGKIDUL TAHUN SKRIPSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN STUDI KASUS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PUTRI MANUNGGAL KOTA SUKOHARJO

ASPEK PERMODALAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASET. Modal Sendiri. Total Aset

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI DALAM PENILAIAN KESEHATAN KSP/ USP KOPERASI

PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SERBA USAHA (KSU) TUNAS KELAPA JAYA TULUNGAGUNG TAHUN BUKU SKRIPSI. Oleh ANIKE NURMAWATI

Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Pada Koperasi Simpan Pinjam Cendrawasih Kecamatan Gubug Tahun Buku 2011

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA)

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI SERBA USAHA REJOSARI PEKANBARU

APLIKASI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Klasifikasi Kopma di DIY tahun 2012 adalah dari 4 Kopma yang diteliti

PENILAIAN KINERJA KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI AH BAITUL TAMWIL MUHAMMADIYAH SURYA UTAMA TUBAN PERIODE SKRIPSI

KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN UMKM RI NOMOR: 14/Per/M.KUKM/VII/2009 PADA KP-RI SUMEKAR SUMENEP

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penilaian tingkat kesehatan Koperasi Kredit Sami Jaya

ANALISIS MODAL KERJA PADA KOPERASI KARYAWAN PT. BANK SULUT DI MANADO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran Koperasi dirasa semakin penting dalam meningkatkan pertumbuhan

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI KREDIT KOSAYU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.14/Per/M.KUKM/XII/2009

JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN (JBIMA) ISSN : Vol. 5, No. 1, Maret 2017 Hal

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PADA PRIMKOP KARTIKA BENTENG EMAS PALEMBANG

Dedeh Sri Sudaryanti a, *, Nana Sahroni b. Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, Jl. Siliwangi No.24 Tasikmalaya, Indonesia

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI UNIT DESA. (Studi Kasus pada Koperasi Unit Desa Sido Makmur Kec. GN Wungkal Kab Pati) MEIRYAN PRANTIKA.

Faqih Fansuri Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono No. 165 Malang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI KARYAWAN DJITOE SURAKARTA. Anggrahini S. Dewi 1) Bambang Widarno 2) Suharno 3) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk membangun perekonomian Indonesia yaitu dengan memberdayakan

ANALISIS KESEHATAN KOPERASI PADA KPRI MEKAR SLEMAN YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESEHATAN KEUANGAN UB. MITRA KASIH BARONG TONGKOK THE FINANCIAL HEALTH OF THE UB. MITRA KASIH BARONG TONGKOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PENGUSAHA ANGKUTAN KOTA (KOPATA) PURWOKERTO PERIODE

EVALUASI KINERJA KEUANGAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) KOPERASI AGRIBISNIS DANA MULYA PACET KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA PGP KECAMATAN PREMBUN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI KARYAWAN MANDIRI PERUM DAMRI SURABAYA ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara. 1 Pasal 33

BAB I PENDAHULUAN. tertuang dalam pasal 33 ayat (1) yang berbunyi perekonomian Indonesia disusun

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH DITERAPKANNYA KEBIJAKAN KREDIT PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM BANGUN JAYA MAKMUR MADIUN SKRIPSI

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI WANITA KELUARGA PUSRI (KWKP) PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KUD TANI MAKMUR MOJOKERTO SKRIPSI

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 TENTANG

Transkripsi:

Analisis Kesehatan Koperasi... (Dwi Herprasetyo) ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KPRI NAGARA NGAGLIK SLEMAN TAHUN 2014-2016 Dwi Herprasetyo Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta herdwex@gmail.com Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam di KPRI NAGARA Tahun 2014-2016 berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M. KUKM/XII/2009. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesehatan KPRI NAGARA tahun 2014-2016 berada dalam kategori cukup sehat secara rerata memperoleh skor 74,15 dengan rincian: (1) aspek permodalan secara rerata memperoleh skor 10,50 dan berada pada kategori cukup sehat; (2) aspek kualitas aktiva produktif secara rerata memperoleh skor 19,55 dan berada dalam kategori cukup sehat; (3) aspek manajemen secara rerata memperoleh skor 13,10 dan berada dalam kategori sehat; (4) aspek efisiensi secara rerata memperoleh skor 8 dan berada dalam kategori sehat; (5) aspek likuiditas secara rerata memperoleh skor 7,50 dan berada dalam kategori kurang sehat; (6) aspek kemandirian dan pertumbuhan secara rerata memperoleh skor 5,50 dan berada dalam kategori kurang sehat; (7) aspek jati diri koperasi secara rerata memperoleh skor 10 dan berada dalam kategori sehat; (8) tingkat kesehatan KPRI NAGARA selama 3 tahun (2014-2016) secara berturut diperoleh total skor sebesar 72,50; 74,60; dan 75,35; dan berada dalam kategori cukup sehat. Kata kunci: tingkat kesehatan, koperasi simpan pinjam, jatidiri koperasi AN ANALYSIS THE HEALTH OF SAVINGS AND LOAN COOPERATIVE ON NAGARA ICSC NGAGLIK SLEMAN IN 2014-2016 Abstract: This study aims to investigate the health levels of NAGARA Indonesian Civil Servant Cooperative (ICSC) Savings and Loan Cooperative in 2014-2016 based on the Regulations of the Minister of Cooperative and Small- and Medium-scale Businesses of the Republic of Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. This was an evaluation study. The results of the study showed that NAGARA ICSC in 2014-2016 was in the moderately healthy category with a mean score of 74,15 with the details as follows. (1) The capital aspect attained a mean score of 10.50 and was in the moderately healthy category; (2) The productive asset quality aspect attained a mean score of 19.55 and was in the moderately healthy category; (3) The management aspect attained a mean score of 13.10 and was in the healthy category; (4) The efficiency aspect attained a mean score of 8 and was in the healthy category; (5) The liquidity aspect attained a mean score of 7.50 and was in the unhealthy category; (6) The autonomy and growth aspects attained a score of 5.50 and were in the unhealthy category; (7) The cooperative identity attained a mean score of 10 and was in the healthy category; (8) The health levels of NAGARA ICSC in three years (2014-2016) consecutively attained scores of 72.50, 74.60, and 75.35 and were in the moderately healthy category. Keywords: health level, savings and loan cooperative, cooperative identity PENDAHULUAN Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai 411

Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Volume 6, Nomor 5 Tahun 2017 gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Di Indonesia terdapat beberapa jenis koperasi yaitu koperasi produksi, konsumsi, simpan pinjam, dan serba usaha. Koperasi Simpan Pinjam merupakan koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha dalam melayani. Penilaian kesehatan Koperasi dapat dinilai dari berbagai aspek, seperti aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian, dan pertumbuhan serta jatidiri koperasi. KPRI NAGARA berada di kecamatan Ngaglik Sleman beranggotakan guru-guru dan karyawan SD se-kecamatan Ngaglik dan tahun 2016 memiliki 337 anggota. KPRI NAGARA merupakan koperasi simpan pinjam yang beralamatkan di Jalan Kaliurang Km. 10, Ngaglik, Sleman. Sejarah awalnya KPRI NAGARA bergabung dengan koperasi yang ada di Pemda Kabupaten Sleman, lalu memisahkan diri dan mendapat Badan Hukum Nomor 1465/BH/XI pada Tanggal 22 Januari 1988. Pembukuan di tahun 2013 KPRI NAGARA mendapatkan evaluasi dari Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi Kabupaten Sleman dan memperoleh predikat cukup sehat, dengan total aset sebesar Rp.1.246.430.233,00 dan SHU mencapai Rp.38.132.610,00. Berdasarkan wawancara dengan ketua koperasi, setelah tahun tersebut sampai saat ini KPRI NAGARA belum pernah dievaluasi lagi baik aspek finansial maupun non finansialnya. Pengelolaan koperasi sangat diperlukan adanya sumber daya manusia yang baik agar koperasi dapat berkembang sehat dan berhasil. Masih terdapat kesalahan pada pengetikan di laporan pertanggungjawaban, hal tersebut dapat menimbulkan kesulitan bagi anggota maupun orang lain yang membacanya. Secara umum keberhasilan perkoperasian di KPRI NAGARA belum diketahui. Dari hal tersebut koperasi perlu mengadakan penilaian baik dalam aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan serta jati diri koperasi sehingga pada suatu saat koperasi ini mampu berbuat banyak demi kesejahteraan anggotanya. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluasi dengan pendekatan kuantitatif. Objek yang dievaluasi dalam penelitian ini adalah kinerja koperasi dengan menilai tingkat kesehatan. Tolok ukur kinerjanya adalah Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM No. 14/M.KUKM/XII/2009. Penelitian ini dilakukan di KPRI NAGARA Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta. Waktu penelitian bulan Februari 2016 - Maret 2017. Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja KPRI NAGARA yang merupakan suatu hasil yang dicapai oleh koperasi, dilakukan dengan menganalisis tingkat kesehatan koperasi berdasar tujuh aspek yaitu permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, pertumbuhan dan kemandirian serta jatidiri koperasi. Jenis data yang diperlukan yaitu data kualitatif berupa sejarah dan perkembangan KPRI NAGARA, tujuan, struktur organisasi KPRI NAGARA. Data kuantitatif berupa laporan keuangan koperasi. Untuk data pokok tingkat kesehatan koperasi, sumber data yang utama adalah data sekunder yang berasal dari laporan pertanggungjawaban pengurus, khususnya yang 412

Tuliskan Judul Artikel (3 kata). (Nama Penulis) terkait dengan laporan keuangan KPRI NAGARA dari tahun 2014-2016. Data Primer yang diperoleh berupa wawancara secara terstruktur yang digunakan untuk mengetahui kinerja dari segi manajemennya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Metode observasi dilakukan terutama untuk mengetahui keadaan awal koperasi khususnya Unit Simpan Pinjam Koperasi. Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh informasi keuangan koperasi. Metode wawancara digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan perkembangan manajemen dari koperasi periode tahun 2014-2016.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis penilaian yang mengacu pada Permen Koperasi dan UMKM no 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Permodalan Tabel. 1 Penskoran Rasio Modal Sendiri terhadap Total Assets 2014 97,76% 25 6% 1,5 2015 96,05% 25 6% 1,5 2016 93,93% 25 6% 1,5 Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan bahwa rasio modal sendiri terhadap total asset dari tahun 2014-2016 mendapat skor 1,50 dan rasio rerata yang diperoleh sebesar 95,91. Artinya Rasio Modal Sendiri terhadap Total Assets dalam kategori sangat tidak sehat. Tabel 2. Penskoran Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Berisiko 2014 112% 100 6% 6 2015 107% 100 6% 6 2016 118% 100 6% 6 Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan bahwa dari tahun 2014-2016 mendapat nilai 100 dengan skor 6 dan rasio rerata yang diperoleh sebesar 112,33%. Artinya Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Berisiko dalam kategori sehat. Tabel 3. Penskoran Rasio Kecukupan Modal Sendiri 2014 111% 100 3% 3 2015 107% 100 3% 3 2016 119% 100 3% 3 Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan bahwa dari tahun 2014-2016 mendapat nilai 100 dengan skor 3 dan rasio rata-rata yang diperoleh sebesar 112,33%. Artinya Rasio Kecukupan Modal Sendiri dalam kategori sehat. 2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif Tabel 4. Penskoran Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman 413

Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Volume 6, Nomor 5 Tahun 2017 2014 100% 100 10% 10 2015 100% 100 10% 10 2016 100% 100 10% 10 Berdasarkan Tabel 4, menunjukkan bahwa selama tahun 2014-2016 memperoleh rasio diperoleh sebesar 100% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 10. Artinya Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman dalam kategori sehat. Tabel 5. Penskoran Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan 2014 4,19% 92 5% 4,6 2015 1,56% 96 5% 4,8 2016 0,72% 98 5% 4,9 Berdasarkan Tabel 5, menunjukkan bahwa pada tahun 2014, rasio diperoleh sebesar 4,19% sehingga mendapat nilai 92 dengan skor 4,6. Tahun 2015 rasio diperoleh sebesar 1,56% sehingga mendapat nilai 96 dengan skor 4,8. Tahun 2016 rasio diperoleh sebesar 0,72% sehingga mendapat nilai 98 dengan skor 4,9. Rasio rerata yang diperoleh sebesar 2,16% dengan skor rerata yaitu 4,77. Artinya Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan dalam kategori sehat. Tabel 6. Penskoran Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah 2014 31% 31 5% 1,55 2015 81% 81 5% 4,05 2016 197% 100 5% 5 Berdasarkan Tabel 6, menunjukan rerata rasio 103% dan rerata skor yang diperoleh 3,53. Artinya Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah dalam kategori cukup sehat. Tabel 7. Penskoran Rasio Pinjaman Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan 2014 100% 25 5% 1,25 2015 100% 25 5% 1,25 2016 100% 25 5% 1,25 Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan bahwa rasio selama tahun 2014-2016 mendapat rasio rata-rata yaitu 100% dengan skor rata-rata sebesar 1,25. Artinya Rasio Pinjaman Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan dalam kategori beresiko. 3. Aspek Manajemen Tabel 8. Penskoran Aspek Manajemen Aspek Tahun 2014 2015 2016 Manajemen Umum 2,50 2,50 2,50 414

Tuliskan Judul Artikel (3 kata). (Nama Penulis) Manajemen Kelembagaan 3 3,00 3 Manajemen Perodalan 2,40 1,80 1,20 Manajemen Akiva 2,70 2,70 3 Manajemen likuiditas 3 3 3 Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh pada aspek manajemen umum 2,5; skor rata-rata pada aspek manajemen kelembagaan yaitu 3; skor rata-rata aspek manajemen permodalan yaitu 1,80; skor rata-rata aspek manajemen aktiva yaitu 2,80 dan skor rata-rata aspek manajemen likuiditas 3. Rerata keseluruhan skor diperoleh sebesar 13,10. Artinya Aspek Manajemen dalam kategori sehat. 4.Aspek Efisiensi Tabel 9. Penskoran Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto 2014 8,86% 100 4% 4 2015 7,61% 100 4% 4 2016 8,26% 100 4% 4 Berdasarkan Tabel 9, menunjukkan bahwa pada tahun 2014-2016 rerata rasio diperoleh sebesar 8,24% dan rerata skor 4. Artinya Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto dalam kategori sehat. Tabel 10. Penskoran Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 2014 64,60% 50 4% 2 2015 68,19% 50 4% 2 2016 67,39% 50 4% 2 Berdasarkan Tabel 10, menunjukkan bahwa pada tahun 2014-216 diperoleh rasio ratarata 66,73% dengan rerata skor diperoleh sebesar 2. Artinya Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor dalam kategori tidak sehat. Tabel 11. Penskoran Rasio Efisiensi Pelayanan 2014 2,33% 100 2% 2 2015 2,12% 100 2% 2 2016 2,31% 100 2% 2 Berdasarkan Tabel 11, menunjukkan bahwa pada tahun 2014-2016 diperoleh rasio ratarata 2,25% dengan rerata skor yaitu 2. Artinya Rasio Efisiensi Pelayanan dalam kategori sehat. 5. Aspek likuiditas Tabel 12. Penskoran Rasio Kas 2014 528% 25 10% 2,5 2015 238% 25 10% 2,5 415

Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Volume 6, Nomor 5 Tahun 2017 2016 326% 25 10% 2,5 Berdasarkan Tabel 12, menunjukkan bahwa rasio pada tahun 2014-2016 diperoleh rasio rata-rata 364% dengan rerata skor yang diperoleh yaitu 2,5. Artinya Rasio Kas dalam kategori tidak sehat. Tabel 13. Penskoran Rasio Pinjaman Diberikan Terhadap Dana yang Diterima 2014 89,46% 100 5% 5 2015 91,98% 100 5% 5 2016 81,43% 100 5% 5 Berdasarkan Tabel 13, menunjukkan bahwa pada tahun 2014-2016 diperoleh rasio ratarata 83,67% dengan skor rerata 5. Artinya Rasio Pinjaman Diberikan Terhadap Dana yang Diterima dalam kategori sehat. 6. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Tabel 14. Penskoran Rentabilitas Asset 2014 3% 25 3% 0,75 2015 3% 25 3% 0,75 2016 3% 25 3% 0,75 Berdasarkan Tabel 14, menunjukkan bahwa pada tahun 2014-2016 diperoleh rata-rata 3% dengan rerata skor yang diperoleh yaitu 0,75. Artinya Rentabilitas Asset dalam kategori tidak sehat. Tabel 15. Penskoran Rentabilitas Modal Sendiri 2014 2% 25 3% 0,75 2015 2% 25 3% 0,75 2016 2% 25 3% 0,75 Berdasarkan Tabel 15, menunjukkan bahwa pada tahun 2014-2016 diperoleh rasio masing-masing sebesar 2%, sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 0,75. Artinya Rentabilitas Modal Sendiri dalam kategori tidak sehat. Tabel 16. Penskoran Kemandirian Operasional Pelayanan 2014 101% 100 4% 4 2015 101% 100 4% 4 2016 104% 100 4% 4 Berdasarkan Tabel 16 menunjukkan bahwa pada tahun 2014-2016 diperoleh rasio ratarata 102% dengan rerata skor yang diperoleh adalah 4. Artinya Kemandirian Operasional Pelayanan dalam kategori sehat. 7. Aspek Jati Diri Koperasi Tabel 17. Penskoran Rasio Partisipasi Bruto 2014 98,57% 100 7% 7 416

Tuliskan Judul Artikel (3 kata). (Nama Penulis) 2015 98,76% 100 7% 7 2016 99,48% 100 7% 7 Berdasarkan Tabel 17, menunjukkan bahwa pada tahun 2014-2016 diperoleh rasio ratarata 98,94% dengan skor rata-rata yang diperoleh yaitu 7. Artinya Rasio Partisipasi Bruto dalam kategori sehat. Tabel 18. Penskoran Rasio Promosi Ekonomi Anggota 2014 22% 100 3% 3 2015 23% 100 3% 3 2016 23% 100 3% 3 Berdasarkan Tabel 18, menunjukkan bahwa pada tahun 2014-2016 diperoleh 22,7% dengan rerata skor yang diperoleh adalah 3. Artinya Rasio Promosi Ekonomi Anggota dalam kategori sehat. 8. Penetapan Kesehatan Koperasi Tabel 19. Rangkuman Penilaian Kesehatan Tahun No Aspek yang Dinilai 2014 2015 2016 Rerata Kategori 1 Permodalan 10,50 10,50 10,50 10,50 Cukup Sehat a. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset 1,50 1,50 1,50 1,50 Tidak Sehat b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko 6 6 6 6 Sehat c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri 3 3 3 3 Sehat 2 Kualitas Aktiva Produktif 17,40 20,10 21,15 19,55 Cukup Sehat a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan 10 10 10 10 Sehat b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan 4,60 4,80 4,90 4,77 Sehat c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah 1,55 4,05 5 3,53 Cukup Sehat d. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan 1,25 1,25 1,25 1,25 Tidak Sehat 3 Manajemen 13,60 13,00 12,70 13,10 Sehat a. Manajemen Umum 2,50 2,50 2,50 2,50 Cukup Sehat b. Manajemen Kelembagaan 3 3 3 3 Sehat c. Manajemen Permodalan 2,40 1,80 1,20 1,80 Kurang Sehat d. Manajemen Aktiva 2,70 2,70 3,00 2,80 Sehat e. Manajemen Likuiditas 3 3 3 3 Sehat 417

Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Volume 6, Nomor 5 Tahun 2017 4 Efisiensi 8 8 8 8 Sehat a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto 4 4 4 4 Sehat b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 2 2 2 2 Tidak Sehat c. Rasio Efisiensi Pelayanan 2 2 2 2 Sehat 5 Likuiditas 7,50 7,50 7,50 7,50 Kurang Sehat a. Rasio Kas 2,50 2,50 2,50 2,50 Tidak Sehat b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima 5 5 5 5 Sehat 6 Kemandirian dan Pertumbuhan 5,50 5,50 5,50 5,50 Kurang Sehat a. Rentabilitas Asset 0,75 0,75 0,75 0,75 Tidak Sehat b. Rentabilitas Modal Sendiri 0,75 0,75 0,75 0,75 Tidak Sehat c. Kemandirian Operasional Pelayanan 4 4 4 4 Sehat 7 Jati diri Koperasi 10 10 10 10 Sehat a. Rasio Partisipasi Bruto 7 7 7 7 Sehat b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA) 3 3 3 3 Sehat Skor Akhir 72,50 74,60 75,35 74,15 Cukup Sehat Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi Cukup Sehat Cukup Sehat Cukup Sehat Cukup Sehat Berdasar tabel 19, penilaian terhadap tingkat kesehatan KPRI NAGARA pada tahun 2014 memperoleh nilai 72,50 dengan predikat koperasi CUKUP SEHAT. Tahun 2015 nilai naik menjadi 74,60 dengan predikat koperasi CUKUP SEHAT. Selanjutnya pada tahun 2016 nilai semakin naik yaitu 75,35 dengan predikat koperasi CUKUP SEHAT. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat kesehatan KPRI NAGARA dari tahun 2014-2016 berada pada kondisi konstan yaitu dengan predikat koperasi CUKUP SEHAT. Rerata skor KPRI NAGARA dari tahun 2014-2016 yaitu 74,15 dapat dikategorikan CUKUP SEHAT. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan a. Ditinjau dari aspek permodalan dikategorikan dengan predikat cukup sehat. b. Ditinjau dari aspek kualitas aktiva produktif dikategorikan dengan predikat cukup sehat. c. Ditinjau dari aspek manajemen dikategorikan dengan predikat sehat. d. Ditinjau dari aspek efisiensi dikategorikan dengan predikat sehat. e. Ditinjau dari tingkat likuiditas dikategorikan dengan predikat kurang sehat. 418

Tuliskan Judul Artikel (3 kata). (Nama Penulis) f. Ditinjau dari aspek kemandirian dan pertumbuhan dikategorikan dengan predikat kurang sehat. g. Ditinjau dari aspek Jatidiri dikategorikan dengan predikat sehat. h. Hasil penilaian terhadap tingkat kesehatan KPRI NAGARA pada tahun 2014-2016 dikategorikan dengan predikat cukup sehat. Saran a. Mengingat kualitas aspek permodaan KPRI NAGARA tahun 2014-2016 berada dalam kondisi cukup sehat, maka sebaiknya pengelola koperasi hendaknya menyeimbangkan modal sendiri terhadap modal pinjaman melalui peningkatakan pinjaman dari luar guna mencapai nilai maksimal yaitu ketika jumlah modal sendiri terhadap total modal adalah 40%-59%. b. Mengingat kualitas aktiva produktif KPRI NAGARA Periode 2014-2016 berada dalam kategori cukup sehat, maka sebaiknya pengelola koperasi perlu membuat peraturan yang lebih tegas dan persyaratan yang lebih ketat ketika nasabah mengajukan pinjaman harus disesuaikan dengan agunan yang memadai. Hal ini diperlukan untuk memperkecil pinjaman beresiko dan meminimalisir risiko kerugian. c. Mengingat kualitas likuiditas yang dimiliki KPRI NAGARA Periode 2014-2016 berada pada kategori kurang sehat, diharapkan pengelola koperasi dapat melakukan perbaikan dalam pengelolaan rasio kas yang masih buruk. Perbandingan antara bank dan kas dengan kewajiban lancar sangatlah tidak seimbang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat banyak dana yang menganggur sehingga berada pada kondisi over likuid. koperasi sebaiknya menyeimbangkan kas dan bank dengan kewajiban lancarnya. Nilai kas dan bank dapat diperkecil dengan cara menyalurkan dana tersebut ke nasabah dalam bentuk pinjaman. d. Mengingat kualitas kemandirian dan pertumbuhan yang dimiliki KPRI NAGARA Periode 2014-2016 berada pada kategori kurang sehat, pengelola koperasi diharapkan mampu mempertahankan kemandirian operasioal pelayanan yang sudah baik dan maksimal dan melakukan perbaikan pada rentabilitas asset dan modal sendiri. Hendaknya koperasi mampu meningkatkan perolehan SHU sebelum pajak dengan memaksimalkan pendapatan melalui partisipasi anggota dalam kegiatan simpan pinjam. Selain itu, untuk perbaikan rentabilitas modal sendiri yang buruk, hendaknya mampu meningkatkan perolehan SHU bagian anggota dengan memaksimalkan modal sendiri. e. Mengingat tingkat kesehatan KPRI NAGARA selama 3 tahun berada dalam kriteria cukup sehat dan belum mencapai kategori sehat, yang disebabkan oleh rendahnya aspek likuiditas dan aspek kemandirian dan pertumbuhan maka sangat diperlukan perbaikan untuk aspek-aspek tersebut agar dapat memperoleh kualitas yang baik. Selain itu, perlu ditingkatkan lagi kualitas pada aspek permodalan dan aspek manajemen yang sudah cukup baik namun belum mencapai kualitas yang maksimal. 419

Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Volume 6, Nomor 5 Tahun 2017 DAFTAR PUSTAKA Arifin Sitio dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga Angger Triwibowo. 2012. Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Mapan Sejahtera UNY Periode Tahun 2009-2011. Skripsi. Pendidikan Ekonomi FE UNY Asih Wijayanti. 2012. Evaluasi Kinerja Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Kulonprogo Tahun 2009-2010. Skripsi. Pendidikan Ekonomi FE UNY Erma Elliana Hayati. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Unit Simpan Pinjam Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Abdi Negara Kabupaten Magelang Periode Tahun 2007-2010. Skripsi. Pendidikan Ekonomi FE UNY Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hudiyanto, 2002. Sistem Koperasi. Yogyakarta: UII Press. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi Revrisond Baswir. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE. Ropke, Jochen. 2012. Ekonomi koperasi: Teori dan Manajemen. (Alih bahasa: Sri Djatnika S, SE, Msi). Yogyakarta: Graha Ilmu. Subandi. 2011. Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik). Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi & Bisnis. Yogyakarta: UII Press. Tatik Suryani, dkk. 2008. Manajemen Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Undang-Undang No 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. 420