GAMBARAN UMUM PT. SOCI MAS MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PT. SOCI MAS MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN KEBIJAKAN FISKAL PUSAT KEBIJAKAN PENDAPATAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

BAB I PENDAHULUAN. Prospek industri kelapa sawit Indonesia semakin cerah di pasar minyak

PENDAHULUAN. integral pembangunan nasional. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran minyak goreng dengan bahan dasar kopra dan kelapa sawit. Pabrik ini telah

BAB I PENDAHULUAN I-1

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan dan pertumbuhan adalah bisnis pada sektor industri.

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. krisis tersebut adalah industri agro bisnis dan sampai akhir tahun 2010 industri agrobisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Asean sebagai basis produksi pasar dunia. Dilanjutkan dengan WTO ( World Trade Organization ) yaitu organisasi

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomis pada tahun 1910 (di Pulau Raja), Asahan dan sungai Liput (dekat perbatasan Aceh).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk

V. GAMBARAN UMUM EKONOMI KELAPA SAWIT DAN KARET INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1.1 Latar Belakang Masalah

JAMBI AGRO INDUSTRIAL PARK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati

BAB I PENDAHULUAN. sangat diunggulkan, baik di pasar dalam negeri maupun di pasar ekspor. Kelapa

V. GAMBARAN UMUM INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik bisa mendapatkan hasil yang sangat menguntungkan dari industri produk

BAB I PENDAHULUAN. pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat yang dihasilkan dari produk CPO, diolah menjadi Stearin Oil

TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE) ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Industri dunia menganalisa peningkatan pasar emulsifier. Penggunaan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.011/2008 TENTANG

Analisis Perkembangan Industri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. diarahkan pada berkembangnya pertanian yang maju, efisien dan tangguh.

Salam sejahtera bagi kita semua

Eddy Soeparno Gantikan Yuanita Rohali Sebagai Komisaris Perseroan

LAPORAN PENELITIAN PEMBUATAN MONO DAN DIACYLGLYCEROL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN PROSES GLISEROLISIS

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESJA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 30/PMK.05/2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas penting di Malaysia

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

PERGERAKAN HARGA CPO DAN MINYAK GORENG

BAB IV GAMBARAN UMUM. yang dibawa oleh Mauritius dari Amsterdam dan ditanam di Kebun Raya

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN 1. Andre Parlian Ciptadana Securities

5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Ekspor Indonesia Masih Sesuai Target 2008: Pemerintah Ambil Berbagai Langkah Guna Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR : 28/M-DAG/PER/7/2007/M-DAG/PER/6/2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Kunjungan Kerja ke PT. Wilmar Nabati Indonesia Gresik, 17 April 2015

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber

I. PENDAHULUAN. kebutuhan akan minyak nabati dalam negeri. Kontribusi ekspor di sektor ini pada

Market Brief. Cengkeh di Jerman

I. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting di

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai tempat. penyimpanan dana, membantu pembiayaan dalam bentuk kredit, serta

Assalamu alaikum Wr.Wb., Salam sejahtera bagi kita semua,

PROSPEK INDUSTRI DAN SUMBER POTENSIAL MINYAK/LEMAK (INDUSTRIAL PROSPECT AND POTENCIAL SOURCES OF FAT AND OIL)

TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI,KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil) Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia tidak lain terbentuk karena letak geografis yang strategis

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1.

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran barang dan jasa antara penduduk dari negara yang berbeda dengan

I. PENDAHULUAN konstribusi yang besar bagi devisa negara, khususnya karena pergeseran pangsa

Daftar Pustaka. Alim, M.kholikul. Industri hilir sawit: Nilai Investasi diprediksi 2,1

I. PENDAHULUAN. Potensi Indonesia sebagai produsen surfaktan dari minyak inti sawit sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

PERAN SEKTOR INDUSTRI DALAM MENDUKUNG KEANEKARAGAMAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 14,43% pada tahun

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri OLEOCHEMICAL di Indonesia, eksemplar. Mohon Kirimkan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. kelapa Indonesia mencapai 12,915 milyar butir per tahun nomor dua setelah India

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perkebunan : Ekofisiologi Kelapa Sawit. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta, IPB (tidak dipublikasikan).

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Transkripsi:

GAMBARAN UMUM PT. SOCI MAS MEDAN A. Sejarah Dan Perkembangan PT. SOCI Mas 1. Sejarah Perusahaan Berdirinya perusahaan ini tidak terlepas dari besarnya peluang dalam mengembangkan industri turunan kelapa sawit seperti industri oleokimia di Indonesia. Peluang tersebut didapat karena bahan baku yang tersedia yakni minyak kelapa sawit sangat berlimpah. Indonesia sendiri dikenal sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Kelapa sawit telah menjadi komoditi yang paling diandalkan oleh pertanian Indonesia karena kelapa sawit memiliki masa tumbuh yang terbilang cepat serta memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Industri oleokimia sendiri merupakan industri turunan pengolahan kelapa sawit yang mampu menaikkan nilai tambah dari hasil produksi yang dihasilkannya. Melihat peluang tersebut di atas maka didirikanlah sebuah perusahaan yang dinamai dengan PT. SOCI Mas. PT SOCI Mas adalah salah satu perusahaan yang selama ini fokus bergerak di industri oleochemical atau industri pengolahan minyak kelapa sawit menjadi bahan-bahan kimia seperti asam lemak (fatty Acid) dan gliserin. Perusahaan yang sejak tahun 2008 lalu diambil alih PT Smart Tbk (kelompok usaha Sinar Mas Group) itu sebelumnya bernama PT Sinar Oleochemical International (SOCI), sebuah perusahaan joint venture yang mayoritas sahamnya dimiliki konsorsium empat perusahaan Jepang. Berdirinya PT. Sinar Oleochemical Internasional diprakarsai oleh salah satu investor Indonesia dan salah satu investor Jepang yang mengadakan pertemuan di Jakarta Convention Center, Jakarta pada tahun 1991. Ide awal pembentukan perusahaan ini karena besarnya peluang pasar bahan-bahan kimia saat itu dan juga dikarenakan tersedianya bahan baku yang banyak di Indonesia untuk proses produksi. Kemudian, investor Indonesia yang diwakili oleh Sinar Mas Grup dan investor Jepang yang diwakili oleh Nippon Oil and Fat (NOF) mengadakan perteman dengan investor-investor Jepang yang berminat menjadi mitra perusahaan ini di Jakarta. Dari pertemuan tersebut, disepakati bahwa ada lima perusahaan termasuk empat investor Jepang yang setuju menjadi mitra kerja dalam mengelola dan menjalankan perusahaan ini yaitu : 1. Sinar Mas Grup, menguasai bidang administrasi dan penyediaan bahan baku. 2. Nippon Oil and Fat (NOF), menguasai teknologi pengolahan RBDPO (Refined Bleched Deodorized Palm Olein), RBDPS (Refined Bleched Deodorized Palm Stearin), dan PKO (Palm Kernel Oil). 3. Shiseido Company, menguasai bidang pengendalian mutu. 4. Merubeni Corporation, menguasai bidang perdagangan. 5. Hitachi Sozen, menguasai bidang permesinan. Kelima perusahaan tersebut di atas sepakat untuk bekerja sama dalam mendirikan dan mengelola perusahaan yang dinamai PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dengan modal investasi sebesar 48,840 miliar rupiah melalui mekanisme Penanaman Modal Asing (PMA) sesuai dengan Surat Keputusan Presiden No. SPP 161/pma/1992. Pada tanggal 24 Agustus 1994 akhirnya, perusahaan ini diresmikan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Bapak Tungki Aribowo. Kepemilikan masing-masing saham pada perusahaan tersebut adalah : 1. Sinar Mas Grup sebesar 40% 2. Nippon Oil and Fat (NFO) sebesar 30% 3. Shiseido Company sebesar 12,5% 4. Merubeni Corporation sebesar 12,5% 5. Hitachi Sozen sebesar 5%

2. Perkembangan Perusahaan Berdasarkan data yang diperoleh dari Majalah Kina (2012), perusahaan yang didirikan pada tahun 1992 ini mulai membangun fasilitas industri oleokimia di Kawasan Industri Medan, Deli Serdang Sumatera Utara pada bulan September 1993 dengan investasi sebesar US$ 46 juta. Adapun kegiatan produksinya baru dimulai pada bulan September 1994 dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 88.000 ton per tahun. Pada bulan April tahun 2008 PT Smart Tbk mengakuisisi PT SOCI dan terhitung mulai tanggal 2 September 2010 perusahaan berganti nama menjadi PT. SOCI Mas. Di bawah payung kelompok usaha Sinar Mas, PT. SOCI Mas terus melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksi maupun memperluas variasi produk yang dihasilkan. Mulai bulan April 2011 kapasitas produksi PT SOCI Mas berhasil ditingkatkan menjadi 100.000 ton per tahun yang terdiri dari 90.000 ton fatty acid dan 10.000 ton gliserin. Secara umum, ada dua bentuk produk oleochemical yang diproduksi PT Soci Mas, yaitu berupa padatan (khususnya untuk kelompok produk fatty acid) dan cairan (khususnya untuk kelompok glycerin). Produk padatan terbagi dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk serpihan (flake) dan dalam bentuk butiran (bead). Secara umum sekitar 90% produk oleochemical yang dihasilkan PT SOCI Mas diekspor ke mancanegara antara lain ke Jepang, Korea, Taiwan, Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah dan lain-lain. Sisanya sebesar 10% dijual kepada perusahaan lokal. Sebagai perusahaan yang suda mapan, PT Soci Mas terus berupaya untuk meningkatkan investasinya di industri oleokimia dengan melakukan penambahan kapasitas pabrik yang sudah ada sekaligus melakukan diversifikasi produk yang dihasilkan. Dengan peningkatan investasi itu rencananya mulai bulan April 2013 kapasitas produksi terpasang PT. SOCI Mas akan meningkat 1,5 kali lipat menjadi 250.000 ton per tahun. Dengan penambahan investasi itu maka kapasitas produksi fatty acid perusahaan naik menjadi 220.000 ton per tahun dan kapasitas produksi gliserin naik menjadi 22.000 ton per tahun. Selain itu, produksi juga diperluas ke produk lainnya yang agak lebih hilir seperti methyl ester, soap noodles dan oleic acid. Untuk kegiatan ekspansi tersebut, PT. SOCI Mas telah mengalokasikan dana investasi sebesar US$ 140 juta atau sekitar Rp 1 triliun. Ekspansi dilakukan sebagai jawaban atas terus meningkatnya permintaan produk oleokimia di pasar, khususnya dari negara-negara tujuan ekspor. Selain itu, ekspansi juga dilakukan dalam rangka meningkatkan penyerapan bahan baku di dalam negeri agar diperoleh nilai tambah yang lebih besar lagi. Dengan peningkatan kapasitas itu, kebutuhan bahan baku PT Soci Mas akan meningkat dari 6.000-7.000 ton per bulan saat ini menjadi 15.000 ton per bulan pada tahun 2013. Bahan baku yang dipergunakan pabrik oleochemical PT Soci Mas terdiri dari dua jenis produk minyak sawit, yaitu minyak inti sawit (palm kernel oil/pko) yaitu minyak hasil pengolahan dari inti sawit dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS) yang merupakan hasil pengolahan RBD Palm Oil menjadi RBD Palm Olein dan RBDPS. Bahan baku diperoleh secara komersial dari pabrik pengilangan CPO dan penggilingan inti sawit di sekitar Medan, sebagian diantaranya diperoleh perusahaan sesama anak perusahaan PT Smart Tbk. Saat ini PT Soci Mas mempekerjakan karyawan sebanyak 325 orang yang hampir seluruhnya warga negara Indonesia dengan mempekerjakan hanya satu orang ekspatriat asal India. Saat ini perusahaan mengoperasikan pabriknya secara penuh selama tujuh hari per minggu dan 24 jam per hari yang setiap harinya para karyawan dibagi ke dalam tiga shift (jam kerja). Perkembangan perusahaan tersebut di atas tidak terlepas dari bangkitnya industri hilir kelapa sawit nasional. Seperti dikutip dari Majalah Kina tahun 2012, pemerintah telah menerbitkan sejumlah kebijakan untuk mendorong pertumbuhan industri hilir kelapa sawit. Kebijakan tersebut antara lain, pemerintah melakukan revisi terhadap kebijakan Bea Keluar

komoditas sawit yang lebih mendukung perkembangan industri hilirnya, dan sebaliknya lebih tidak kondusif bagi kegiatan ekspor bahan mentah sawit. Selain itu, pemerintah juga telah menerbitkan kebijakan insentif di bidang perpajakan untuk mendorong masuknya investasi di sektor industri hilir kelapa sawit seperti kebijakan tax holiday dan tax allowance. Dengan diterbitkannya kebijakan pemerintah tersebut, saat ini banyak perusahaan yang melakukan ekspansi bisnis baik yang berasal dari luar maupun dari perusahaan lokal yang telah ada sebelumnya. Tentu dengan ekspansi tersebut maka akan dicapai peningkatan kapasitas produksi, serta diversifikasi produk hilir. Berdasarkan data Apolin (Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia) yang dikutip dari Majalah Kina tahun 2012, total kapasitas produksi industri oleochemical nasional pada tahun 2011 mencapai 1.458.700 ton per tahun yang terdiri dari 996.000 ton fatty acid, 320.000 ton fatty alkohol dan 142.700 ton glycerin. Dengan dilakukannya ekspansi oleh sejumlah perusahaan dalam beberapa waktu terakhir ini, maka pada tahun 2012 total kapasitas produksi industri oleochemical nasional sudah mengalami kenaikan menjadi 1.934.800 ton yang terdiri dari 1.027.000 ton fatty acid, 700.000 ton fatty alcohol, dan 207.800 ton glycerin. Namun, meski kapasitas produksi yang dihasilkan industri oleokimia tergolong besar dan terus mengalami pertumbuhan, sebagian besar masih diekspor ke luar negeri. Bila dipersentasekan, ada sekitar 80% hasil produksi dikirim ke luar negeri, sementara sisanya yakni 20% diserap oleh industri lokal. Hal ini menunjukkan permintaan industri pengguna bahan oleokimia di dalam negeri masih relatif kecil. Padahal, bila bahan oleokimia tersebut bisa diolah maka akan menciptakan produk yang lebih memiliki nilai tambah. Dalam perkembanganya tersebut, seperti dikutip dalam wawancara Majalah Kina (edisi 1,2012) dengan Stevanus Goei King An yang merupakan Ketua Apolin sekaligus COO PT. SOCI Mas, PT. SOCI Mas maupun perusahaan industri oleokimia lainnya juga menghadapi beberapa hambatan. Hambatan tersebut salah satunya adalah dikenakannya tarif anti dumping terhadap produk oleokimia Indonesia di negara-negara Uni Eropa. Hambatan lainnya adalah krisis ekonomi yang melanda kawasan Eropa dan Amerika Serikat yang bisa berdampak pada penurunan permintaan dari kedua kawasan tersebut terhadap produk-produk oleokimia Indonesia. Praktis, saat ini pasar China dan India menjadi pasar utama untuk memasarkan produk-produk oleokimia dari Indonesia. Sangat tidak diharapkan tentunya, kedua negara tersebut mengalami kondisi yang serupa dengan kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Meski demikian prospek untuk mengembangkan industri oleokimia masih sangat menjanjikan. B. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Visi perusahaan ini adalah we aim to be the best to become the largest integrated and most profitable palm-based consumer company. 2. Misi Misi perusahaan ini adalah Surpassing the highest standard of quality. Maintaining the highest level of sustainability and integrity. Empowering society and community. Trend setting innovation and technology. Achieving maximum value for shareholders C. Produk Dan Pemasaran 1. Produk

Dari data Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian (2005), Industri hilir kelapa sawit memiliki dua kategori produk yang dihasilkan. Pertama, kategori produk pangan yang umumnya diusahakan di Indonesia adalah minyak goreng. Kedua, kategori produk bukan pangan yang meliputi fatty acid, fatty alcohol, glycerin, dan metallic soap. Beberapa daerah kini telah menjadi sentra industri oleokimia yang pada umumnya memiliki fasilitas pelabuhan di daerahnya masing-masing seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya. Sebagai salah satu perusahaan industri oleokimia, PT. Soci Mas memproduksi beberapa produk yang memiliki berbagai aplikasi yang baik untuk keperluan industri maupun komersial seperti Fatty Acid dan Gliserin. Fatty acid dan gliserin adalah bahan kimia nabati berbasis minyak kelapa sawit yang merupakan produk turunan dari pengolahan minyak kelapa sawit yang juga bisa disebut sebagai industri oleokimia. Kegunaan umum dari fatty acid dan gliserin tersebut dapat dijelaskan di bawah ini. 1. Kegunaan Fatty Acid (Asam Lemak) Fatty acid adalah sebuah bagian integaral dari perekat, semen, polish, wax dan tinta cetak. Poin penting kegunaan dari fatty acid meliputi: - Plastik dan Karet Adanya permintaan yang luar biasa dari konsumen PT. Soci Mas terhadap produknya yang dijadikan sebagai bahan pembuat plastik. Hal ini dipicu oleh pertumbuhan penggunaan plastik di seluruh dunia. - Pernis dan Cat Fatty acid juga digunakan sebagai bahan pembuat cat dan pernis. Keunggulan dari produk ini adalah harga yang mampu bersaing, dapat menciptakan kestabilan warna serta keseragaman produk. 2. Kegunaan Gliserin Penggunaan gliserin sebagai bahan utama diantaranya untuk: - Farmasi dan Sabun Gliserin yang diproduksi oleh PT Soci Mas tidak berbau dan memiliki standar keselamatan yang baik sehingga sangat cocok untuk dijadikan bahan baku pembuatan sabun dan obat-obatan. - Bahan emulsi untuk makanan Dengan kemurnian dan stabilitas keunggulan dari produk tersebut memungkinkannya memiliki berbagai kegunaan sebagai bahan pengemulsi makanan. 2. Pemasaran Daerah pemasaran yang dipilih oleh PT. Soci Mas dalam memasarkan produkproduknya adalah berdasarkan pada produk yang dihasilkan yaitu fatty acid dan glycerin. Produk tersebut tentu merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produk lain yang mempunyai nilai tambah yang lebih baik. Oleh karena itu, konsumen yang menjadi target perusahaan adalah perusahaan-perusahaan industri yang menggunakan fatty acid dan glycerin sebagai bahan baku untuk deterjen, minyak wangi, sabun, kosmetik, campuran obat-obatan dan lain-lain. Dalam membagi wilayah tujuan pemasaran produk mereka PT. Soci Mas membaginya ke dalam dua wilayah yakni pasar luar negeri dan pasar dalam negeri. Pemasaran produk ke luar negeri mendapat porsi sebanyak 90% sementara sisanya sebesar 10% ditujukan untuk pasar dalam negeri. Negara-negara yang menjadi tujuan penjualan produk untuk pasar luar negeri adalah Jepang, Cina, Korea, Taiwan, Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah dan lainlain. Besarnya porsi yang diberikan untuk pasar luar negeri dibanding

dengan pasar dalam negeri dikarenakan oleh pasar yang lebih luas dan besarnya permintaan perusahaan- perusahaan dari luar negeri tersebut akan fatty acid dan glycerin. Selain membagi wilayah pemasaran produknya agar mencapai target penjualannya, PT Soci Mas juga selalu berusaha untuk mempererat kerja sama dengan para konsumennya dengan menjaga hubungan baik serta berusaha untuk selalu memberikan pelayan terbaik serta menjaga kepuasan konsumen. Perusahaan juga selalu berusaha untuk memastikan setiap permintaan konsumen dikirim tepat waktu.