BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini Indonesia merupakan salah satu dari berbagai negara-negara berkembang yang sedang mengalami kemajuan yang pesat baik dibidang ekonomi, politk, teknologi dan sebagainya. Hal ini terjadi karena negaranegara berkembang lainnya lebih cepat maju dibandingkan negara Indonesia dari beberapa sektor salah satunya yaitu sumber daya manusia (SDM). Perusahaan atau organisasi di Indonesia harus bisa menyesuaikan dengan kondisi persaingan pada era saat ini. Untuk mengembangkan suatu perusahaan atau organisasi diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Sukses atau tidaknya perusahaan atau organisasi sangat tergantung kepada sumber daya manusia yang produktif. Robbins (2006) bahwa kualitas sumber daya manusia yang berpengaruh kuat terhadap kinerja organisasi adalah komitmen organisasi. Komitmen adalah kesetiaan seorang karyawan terhadap organisasi untuk bekerja secara optimal agar tujuan organisasi tercapai. Seringkali perusahaan atau organisasi memasukan unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang jabatan atau posisi yang ditawarkan kepada calon karyawan yang akan menempati lowongan pekerjaan itu dan masih sering kali bayak karyawan yang tidak mengetahui arti komitmen yang sesunguhnya. Padahal komitmen adalah pemahaman dasar yang 1
2 harus dimengerti oleh setiap karyawan agar tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga perusahaan atau organisasi dapat berjalan secara efektif dan produktif. Karyawan bekerja untuk mencapai tujuannya. Dalam hal mencapai tujuan yang akan diraih, seorang karyawan hanya dapat mewujudkannya dengan bekerja secara optimal. Bekerja merupakan suatu kondisi untuk aktif secara mental guna mencapai tujuan pribadi dan perusahaan atau organisasi. Agar mencapai tujuan tersebut karyawan harus bekerja dengan sungguh-sungguh dalam pekerjaannya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh bagus mengenai keterikatan karyawan terhadap perusahaan di Indonesia mencapai 64%, berbeda tipis dengan Austalia 65%, China 67% dan Hongkong 68% (Work Asia, 2007). Hal Ini membuktkan bahwa tingkat komitmen para karyawan di Indonesia masih rendah dan disinilah usaha yang harus dilakukan para perusahaan atau organsasi Indonesia untuk meningkatkan komitmen para karyawan terhadap perusahaan atau organisasi karena keterikatan karyawan terhadap perusahaan atau organisasi penting dalam kesuksesan pada sebuah perusahaan. Berdasarkan hasil data yang didapat oleh peneliti bahwa turnover di Universitas Mercu Buana pada tahun 2012 karyawan yang mengundurkan diri sebanyak 26,1%, tahun 2013 sebanyak 21%, mengalami kestabilan pada tahun 2014 sebanyak 21 % dan pada tahun 2015 sampai dengan bulan mei karyawan yang mengundurkan diri sebesar 31,8%. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2015 terjadi peningkatan turnover pada karyawan dapat dilihat bahwa sebanyak 31,8% ini menjadi pemasalahan bahwa telah terjadi penurunan pengunduran diri karyawan sehingga
3 dapat disimpulkan bahwa karyawan Universitas Mercu Buana tersebut tidak dapat berkomitmen terhadap perusahaan atau organisasi. Sebaliknya Karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasi berpotensi untuk memiliki kinerja yang optimal, baik secara individual, kelompok maupun organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan memberikan usaha yang maksimal secara sukarela untuk kemajuan organisasi. Hal tersebut juga diperkuat oleh pendapat dari Luthan (2006) dan Riggio (2003) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi merupakan suatu sikap yang dimiliki karyawan dengan menunjukkan penerimaan nilai-nilai dan tujuan organisasi, loyalitas dengan memberikan kontribusi penuh terhadap organisasi serta terus berusaha memihak. Dalam upaya untuk meningkatkan komitmen yang tinggi pada karyawannya, pemimpin perusahaan harus lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Beberapa faktor yang disebutkan oleh Greenberg dan Baron ( Sunyoto, 2012) bahwa untuk meningkatkan komitmen organisasi antara lain yaitu karakteristik pekerjaan, sifat imbalan, adanya alternatif pekerjaan lain, perlakuan perusahaan terhadap pendatang baru, dan karakteristik personal. Dari beberapa faktor disebutkan bahwa untuk meningkatkan komitmen karyawan dengan cara pemberian imbalan yang sesuai. Salah satu faktor agar karyawan memiliki komitmen yang tinggi disuatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan kebutuhan karyawan yaitu pemberian kompensasi berupa pemberian imbalan atau gaji, insentif dan tunjangan. Pentingnya
4 kompensasi sebagai salah satu bentuk kepuasan dalam bekerja sulit ditaksir, karena persepsi karyawan mengenai uang atau imbalan langsung nampaknya berbeda-beda. Fakta hal yang menarik di Indonesia rendahnya gaji buruh di Indonesia, menjadi faktor utama. Berdasarkan data dari (Numbeo dalam KPSI, 2015), gaji rata-rata per bulan buruh di Indonesia tercatat sebesar Rp3,67 juta. Pada umumnya, seluruh pegawai di Indonesia menerima gaji di kisaran Rp2,5 juta-rp5 juta per bulan. Di antara 10 negara ASEAN, Indonesia menduduki peringkat ke delapan dengan gaji buruh terendah. Kesenjangan yang signifikan ini menunjukan bahwa di Indonesia belum cukup mengambill angka untuk mengatasi kekhawatiran karyawan terkait gaji. Kompensasi yang dirasa penting bagi karyawan bersifat individu karena jumlah kompensasi yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan menjadi ukuran nilai karya setiap individu di antara karyawan dalam organisasi itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Sistem kompensasi juga penting bagi organisasi agar dapat meningkatkan produktifitas, kreatifitas karyawan dan mempertahankan kinerja dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan, oleh karena itu untuk meningkatkan komitmen para karyawan maka kompensasi yang diberikan harus sesuai dengan kinerja mereka. Hal ini sesuai dengan pernyataan menurut Hasibuan (2002) kompensasi merupakan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa atas kerja karyawan kepada organisasi. Berdasarkan informasi yang didapat peneliti mengenai kompensasi yang diperoleh karyawan Universitas Mercu Buana yaitu berupa gaji, tunjangan, dan
5 bonus namun dari beberapa karyawan mereka masih mengeluhkan atas kompensasi yang didapat bahwa mereka merasa bekerja sudah kenunjukan kinerja yang baik tetapi kompensasi yang diberikan oleh perusahaan atau organisasi tidak sesuai. Terutama gaji pokok yang terima oleh para karyawan yang menurut beberapa karyawan bahwa gaji mereka masih dibawah standar dibandingkan perurasahaan atau organisasi yang lainnya. Disinilah yang menjadi permasalahan penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. bagi karyawan kompensasi yang diberikan organisasi atau perusahaan kepada karyawan merupakan salah satu penentu terhadap karyawan untuk dapat bekerja secara produktif dan optimal, jika karyawan tidak dapat bekerja secara produktif dan optimal maka organisasi dapat mengalami kerugian dan begitu juga dengan karyawan akan mendapat konsekuensi untuk diberhentikan dari tempatnya bekerja. Permasalahan yang terjadi di Universitas Mercu Buana karena kompensasi yang diterima karyawan kurang memuaskan sehinga menimbulkan peningkatan turnover. Pemberian kompensasi yang tidak sesuai akan berakibat menurunnya produktifitas, kinerja dan loyalitas karyawan sehingga menimbulkan keinginan untuk mengakhiri masa kerja pada organisasi atau perusahaan. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, maka pemberian kompensasi kepada karyawan harus sesuai dan memuaskan agar dapat mengurangi timbulnya turnover. Untuk mengurangi terjadinya turnover organisasi atau perusahaan harus meningkatkan komitmen karyawan serta melibatkan karyawan dalam kegiatan organisasi atau perusahaan.
6 Akan tetapi bila karyawan masih merasa kompesasi yang diberikan belum sesuai, maka akan terjadinya turnover hal itu mendorong karyawan berhenti bekerja dan memilih untuk berkarya di organisasi atau perusahaan lain yang kemungkinan secara individu lebih baik dibandingkan dengan organisasi atau perusahaan tempat mereka bekerja sekarang. Apabila mereka tidak bisa berhenti dari tempat mereka bekerja maka akan menimbulkan ketidakpedulian karyawan terhadap pekerjaan. Sehingga dalam permasalahan ini peneliti ingin mengambil sampel pada karyawan Universitas Mercu Buana mengenai kompensasi yang selama ini diterima karyawan yang berhubungann dengan komitmen organisasi karyawan. Oleh karena itu, judul dalam penelitian ini Hubungan antara Kompensasi dengan Komitmen Organisasi karyawan Universitas Mercu Buana 1.2 Rumusan masalah Dari uraian latar belakang tersebut maka perumusan masalah penelitian adalah: Apakah ada hubungan antara kompensasi terhadap komitmen organisasi karyawan Universitas Mercu Buana? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk dapat memahami apakah ada hubungan antara kompensasi dengan komitmen organisasi karyawan Universitas Mercu Buana serta dampak dari pemberian kompensasi kepada kinerja karyawan sehingga mencapai tujuan organisasi.
7 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan untuk kajian penelitian yang akan datang agar lebih menarik dan relevan. b. Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam ilmu psikologi, khususnya psikologi industri dan organisasi terkait dengan persepsi kompensasi dan komitmen organisasi. 1.4.2 Manfaat Praktis a. Bagi karyawan: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bermanfaat bagi karyawan agar dapat bekerja dengan baik dan mendapatkan kompensasi sesuai dengan harapan sesuai dengan prestasi dan kinerjanya sehingga dapat memiliki komitmen yang tinggi pada organisasi atau perusahaan. b. Bagi perusahaan: penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan informasi bagi perusahaan tentang persepsi atas kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan sehingga setiap karyawan memiliki komitmen yang tinggi pada organisasi atau perusahaan dan bekerja secara professional, integritas dan produktif.