KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG

K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( K A K )

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB V KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) STUDI LARAP PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KARANGNONGKO

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KEGIATAN PENYUSUNAN DOKUMEN DED (DETAIL ENGINEERING DESIGN) KAWASAN WISATA MAITARA KOTA TIDORE KEPULAUAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG (SIMTARU) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN KABUPATEN BEKASI

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI JARINGAN JALAN PROVINSI SUMATERA BARAT

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Berisi tentang Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang tahun 2010.

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

I. Latar Belakang dan Dasar Hukum

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

KERANGKA ACUAN KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG JALAN DAN PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PEMPROVSU AKUI 584,301 KM JALAN PROVINSI RUSAK

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG KETERTIBAN LALU LINTAS DI KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG JARINGAN UTILITAS TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR DINAS PU BINA MARGA JALAN ADI SUCIPTA NO.2 CIANJUR 43211, TELP (0263) FAX PROPOSAL USULAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEGIATAN TAHUN JAMAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEMBANGUNAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2018

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

DED REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. BELANTING

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS BUPATI MALANG,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN LAIN PEMBANGUNAN FASILITAS PELAYANAN PUBLIK

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PANITIA PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2012 PADA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

TERM OF REFERENCE / KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA KONSULTAN STUDI KELAYAKAN PEMBELIAN SARANA KERETA REL LISTRIK (KRL) BARU PT

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

Uraian Pendahuluan 1

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN JALAN KHUSUS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA DINAS PU DAN PENATAAN RUANG BIDANG BINA MARGA Jl. Weekarou No. - Telp , Waikabubakk - Sumba Barat

KATA PENGANTAR. Bogor, 2014 Konsultan Perencana, CV.CATUR PRIMA KARYA. Heri Mulyana, ST. Direktur

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 15 TAHUN 2012

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN TAHAP 2 PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TAHAP 1 BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK PETERNAKAN (BPMPP) BOGOR

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

BAB I PROFILE PERUSAHAAN

ADENDUM 1 DOKUMEN SELEKSI UMUM JASA KONSULTANSI (BADAN USAHA)

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang

Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung. 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Jalan Pemuda I / 26 Telepon (0273) 321131 Fax. E-mail bappeda@wonogirikab.go.id bappeda_wonogiri@yahoo.co.id KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Program Kegiatan Lokasi Pekerjaan Nomor Rekening Pagu Dana Sumber Dana Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri Kabupaten Wonogiri 4.01.4.01.01.24.008.5.2 Rp. 95.000.000,- APBD Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2017 1.1. Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN Dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan tersebut bahwa jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting dalam pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa, wilayah negara, dan fungsi masyarakat serta dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antardaerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional; Untuk terpenuhinya peranan jalan sebagaimana mestinya, pemerintah mempunyai hak dan kewajiban menyelenggarakan jalan. Agar penyelenggaraan jalan dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna diperlukan keterlibatan masyarakat. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/ atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel. Wilayah kabupaten Wonogiri begitu luas, yang dihubungkan baik oleh Jalan Nasional, Jalan Provinsi dan jalan Kabupaten. Wonogiri memiliki jalan kabupaten sepanjang 1.038,47 km. Kondisi jalan kabupaten belum semuanya baik, sehingga sebagian fungsi jalan belum optimal. Permasalahan-permasalahan terkait kondisi jalan di Kabupaten Wonogiri

a. Jalan Kabupaten berkondisi baik tahun 2016, berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum baru sekitar 537,7 km atau 51,77% dari seluruh panjang jalan kabupaten yang ada. Sedangkan jalan berkondisi sedang 289,06 KM atau 27,83%, Rusak sepanjang 200,81 Km atau 19,33% dan Rusak Berat 10,90 Km atau. b. Beberapa ruas jalan memiliki luasan yang kurang memadai, terutama ruas jalan yang menuju tempat tempat wisata dan daerah industri c. Beberapa ruas jalan memiliki kontruksi tanah yang labil, sehingga jalan yang dibangun menjadi tidak awet. d. Kurangnya jalan alternatif di beberapa wilayah kecamatan, sehingga menciptakan botleneck atau macet yang panjang pada saat saat tertentu, misalnya pada saat lebaran. e. Pembangunan Jalan Lingkar Selatan Kota Wonogiri yang yang diharapkan bisa memecah arus lalu lintas yang masuk ke kota, sampai dengan saat ini belum terselesaikan Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonogiri tahun 2016-2021, Pemerintah Kabupaten Wonogiri memiliki 5 (lima) prioritas program pembangunan yang dikenal dengan Panca Program, dimana salah satu program prioritasnya adalah pembangunan/peningkatan infrastruktur jalan, dengan strategi pembangunan Ruas Tuntas, yaitu setiap ruas jalan diharapkan selesai dalam satu tahapan pembangunan. Untuk mendukung program tersebut alokasi anggaran pembangunan/peningkatan dan rehab jalan selalu mendapatkan prioritas. Sebagai contoh dalam tahun 2016, alokasi anggaran baik untuk pembangunan/peningkatan jalan sebesar Rp. 257,964 miliar, meningkat menjadi Rp. 311,369 Miliar.pada tahun 2017. Anggaran tersebut sebesar 30,4% dari belanja langsung tahun 2016 dan 36,51% tahun 2017. Komposisi anggaran tersebut jauh dibanding dengan alokasi anggaran pada periode pemerintahan sebelumnya. Pemerintah Kabupaten Wonogiri memiliki komitmen kuat dalam pembangunan infrastruktur, dalam RPJMD tahun 2016-2021 ini, diharapkan pembangunan/peningkatan jalan bisa diselesaikan dalam 3 (tiga) tahun pertama RPMD 2016-2021, dengan kata lain diharapkan dalam tahun 2016-2018 diharapkan seluruh jalan kabupaten di Wonogiri sudah berkondisi baik. Kebijakan ini ditempuh, selain guna menata alokasi anggaran agar lebih fokus, sehingga diharapkan dalam sisa waktu pelaksanaan RPJMD ini alokasi anggaran bisa dialihkan untuk kegiatan-kegiatan lainnya. Penetapan target waktu di tiga tahun pertama ini juga bukan alasan, karena tentu saja pemerintah kabupaten Wonogiri berharap ketersediaan jalan yang baik akan mendorong sektor sektor pembangunan lainnya, sehingga keseluruhan target-target pembangunan dalam RPJMD tahun 2016-2021. Jalan diharapkan mampu menjadi faktor pengungkit pembangunan di Wonogiri. Dengan jalan yang baik diharapkan akan membuka akses ekonomi ke wilayah-wilayah di seluruh kabupaten Wonogiri. Komoditas komoditas ekonomi, baik pertanian, perdagangan, pariwisata diharapkan bisa terekplorasi secara maksimal dengan tersedia jalan yang baik. Begitu juga dengan jalan yang baik diharapkan distribusi barang barang kebutuhan pokok masyarakat sampai ke wilayah- wilayah terpencil secara lancar, dengan tentu saja harga yang terjangku oleh masyarakat. Dari aspek sosial, diharapkan dengan ketersediaan jalan yang baik, akan mendorong aktivitas aktivitas sosial, seperti pendidikan dan kesehatan, sehingga distribusi layanan bidang pendidikan dan kesehatan secara mudah dijangkau oleh masyarakat, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas SDM di Wonogiri.

Komitmen pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk fokus pada pembangunan infrastruktur jalan merupakan penterjemahan dari misi kepala daerah dalam RPJMD tahun 2016-2021, terutama misi ke-3 (tiga), yaitu Membangun dan Memberdayakan Wonogiri dengan Prioritas Pembangunan Di Desa dan Misi ke-4 (empat) yaitu Meningkatkan Produktivitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di Segala Bidang Sehingga Wonogiri dapat maju dan bangkit bersama daerah daerah lain. Dikarenakan keterbatasan anggaran dalam pemeliharaan dan peningkatan jalan maka dibutuhkan prioritas penanganan jalan berdasarkan tingkat kerusakan, fungsi peruntukan jalan (perbatasan, pengembangan wilayah, pariwisata) dan kewenangan jalan tersebut. Agar dalam pengembangan dan pengelolaan jalan di kabupaten Wonogiri dapat efisien dan efektif maka Pemerintah Kabupaten Wonogiri mengalokasikan kegiatan Tahun 2017. 1.2. Maksud dan Tujuan. a. Maksud Maksud dari kegiatan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri adalah sebagai acuan yang akan menjadi pedoman pengembangan dan pengelolaan jalan kewenangan kabupaten Wonogiri. b. Tujuan adalah untuk Membuat kajian tentang jalan di Kabupaten Wonogiri secara kewenangan, fungsi dan kelayakan; Membuat skala prioritas penanganan pengembangan dan pengelolaan jalan di kabupaten Wonogiri. 1.3 Lingkup Pekerjaan. Lingkup Spasial Secara spasial lingkup Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri ini adalah jalan Kabupaten Wonogiri. Lingkup Substansial Lingkup Pekerjaan meliputi a. Mendata jalan di kabupaten Wonogiri menurut kewenangan; b. Mendata jalan kewenangan kabupaten Wonogiri berdasarkan fungsi antara lain pengembangan wilayah, ekonomi, pariwisata dan fungsi-fungsi lainnya; c. Mendata tingkat kerusakan jalan kewenangan kabupaten dan kelengkapannya antara lain drainase, talud, berm dan lain-lain; d. Memetakan jalan di kabupaten Wonogiri berdasar kewenangan, fungsi dan tingkat kelayakan; e. Menyusun skala prioritas pengembangan dan pengelolaan jalan kewenangan kabupaten Wonogiri; f. Membuat peta prioritas pengembangan dan pengelolaan jalan kewenangan kabupaten Wonogiri;

g. Menyusun rencana kebutuhan anggaran pengembangan dan pengelolaan jalan kewenangan kabupaten Wonogiri. 1.4. Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan berada di Kabupaten Wonogiri. 1.5. Sumber Pendanaan Kegiatan dibiayai dari APBD Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2017 dengan pagu sebesar Rp. 95.000.000,- 1.6. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 132; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 132); 2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 3. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Indonesia Tahun 2009 Tahun 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 4. Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5587); 5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 97); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 12 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 23 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 23); 9. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 62 tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 62).

BAB II URAIAN LINGKUP PEKERJAAN Ruang lingkup pekerjaan dalam Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri adalah meliputi tahapan-tahapan pekerjaan antara lain 2.1. Persiapan 2.1.1. Pengadaan Data dan Pengumpulan Data 2.2. Analisa a. Data Primer, antara lain meliputi Data Jalan Kewenangan Kabupaten Wonogiri; Data Jalan selain Kewenangan Kabupaten Wonogiri; Data kondisi jalan dan pelengkapnya; Data lalu lintas harian rata-rata; Peta Administrasi; b. Data Sekunder, antara lain meliputi Data fungsi jalan; Data perlengkapan jalan seperti lampu, guardrail, marka, dan rambu lalu lintas lainnya Data-data dan informasi yang dianggap perlu. Membuat kajian dan analisa terhadap 2.2.1. Kondisi jalan di kabupaten secara keseluruhan; 2.2.2. Pengembangan jalan dari sisi kewenangan, kondisi dan fungsi; 2.2.3. Mengevaluasi, menganalisa, mengolah dan menyajikan permasalahan jalan yang menjadi dasar prioritas pembangunan. 2.3. Pembuatan Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Jalan Kabupaten 2.3.1. Menyajikan permasalahan dengan foto, gambar/ sketsa dan peta yang menunjukkan lokasi jalan; 2.3.2. Menggambarkan keadaan dan rencana pengembangan jalan dan menjelaskan tingkat urgensi rencana jalan tersebut; 2.3.3. Menganalisa secara sistimatik penyusunan prioritas dan tahapan rencana penanganan jalan; 2.3.4. Menyajikan perhitungan-perhitungan teknis kaitannya dengan pemanfaatan jalan; 2.3.5. Membuat rencana penanganan baik peningkatan maupun pemeliharaan; 2.3.6. Membuat rencana anggaran biaya pengembangan dan pengelolaan jalan dan pentahapan penyelesaian; 2.3.7. Membuat peta skala prioritas penanganan; 2.3.8. Membuat Jadwal Pelaksanaan/ Road Map Penangan.

3.1. Kewajiban Penyedia Jasa Konsultansi BAB III SISTEM PELAKSANAAN KERJA 1. Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan dengan berdasarkan ketentuan perjanjian/kontrak yang telah ditetapkan; 2. Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban menyusun Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri yang berdasarkan ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri; 3. Penyedia Jasa Konsultansi dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir sampai dengan selesai secara keseluruhan. 4. Penyedia Jasa Konsultansi diwajibkan mempresentasikan Rancangan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri yang disusunnya di dalam forum seminar terbuka. 5. Penyedia Jasa Konsultansi dalam melaksanakan pekerjaan dapat meminta bantuan Tim Teknis untuk memperoleh petunjuk dan pengarahan agar mencapai hasil yang optimal. Tim Teknis dapat diminta pula bantuannya untuk memberikan data dan fasilitas lainnya guna mendukung kelancaran kerja. 6. Dalam pelaksanaan diskusi terbatas Penyedia Jasa Konsultansi wajib menyediakan waktu untuk hadir dalam forum diskusi tersebut guna menyajikan hasil pekerjaannya kepada peserta diskusi. 3.2. Tenaga Ahli Yang Diperlukan 3.3. Data No SPESIFIKASI TENAGA AHLI PENDIDIKAN & PENGALAMAN PEKERJAAN (TH) S2 S1 I. Tenaga Ahli 1. Ahli Perencanaan Wilayah Kota 5 8 2. Ahli Sipil 3 5 3. Ahli Pemetaan/ Geografi 3 5 4. Ahli Ekonomi Pembangunan 3 5 II. Tenaga Penunjang/ pendukung D3 SMA/SMK 1. Surveyor 3 5 2. Operator GIS 3 5 3. Administrasi 3 5 Semua data yang dilampirkan harus disebut sumber dan tahun data tersebut dibuat/ dikumpulkan. 3.4. Konsultan wajib melakukan konsultasi/ asistensi secara berkala dengan pemberi Tugas/ Instansi terkait/ Pengarah teknis. 3.5. Keluaran.

3.5.1. Laporan Pendahuluan. Merupakan laporan awal yang berisi interprestasi terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), pendekatan, metodologi dan rencana kerja konsultan dalam menangani pekerjaan ini. Laporan ini diserahkan pada akhir minggu II. 3.5.2. Kompilasi dan Analisa Data. Berisi laporan kegiatan pengumpulan data yang dilanjutkan dengan suatu analisa sehingga didapatkan gagasan/ ide pemikiran untuk pemecahan permasalahan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten yang berhubungan dengan 1. Mengetahui dan menyimpulkan permasalahan yang ada. 2. Menentukan alternatif pengembangan fungsi dan kondisi jalan. 3. Menentukan rencana definitif penanganan jalan. Laporan ini diserahkan minggu ke IV. 3.5.3. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report). Merupakan penyempurnaan dari laporan Kompilasi dan Analisa Data dilengkapi dengan beberapa hasil perencanaan teknis yang dianggap perlu untuk dibahas bersama sama dengan instansi yang terkait. Konsep laporan ini sebelumnya harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas dan Team Teknis (Pengarah). 3.5.4. Laporan Akhir (Final Report ). Merupakan hasil revisi dan penyempurnaan dari konsep Laporan Akhir yang disetujui oleh Pihak Pemberi Tugas. Laporan ini diserahkan pada akhir minggu ke VIII. 3.5.5. Produk Konsultan. a. Buku Laporan Pendahuluan, jumlah 5 (lima) ganda format A4. b. Buku Laporan Antara (Kompilasi dan Analisis Data) 5 (lima) ganda format A4. c. Buku Laporan Akhir sebanyak 5 (lima ) ganda format A4; d. Executive Summary, sebanyak 5 (lima) ganda Format A4; e. Rencana Anggaran Biaya (RAB), sebanyak 5 (lima) ganda Format A4; f. Album Peta Prioritas Penanganan, 5 (lima) ganda format A3. g. Soft Copy hasil keseluruhan dalam bentuk CD, sebanyak 5 (lima) set 3.6. Jangka Waktu Pelaksanaan. Dalam rangka Pekerjaan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten, Konsultan Perencana diberikan batas waktu selama 2 (dua) bulan atau 60 (enam puluh) hari kalender, terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) pekerjaan Perencanaan. 3.7. Lain lain. 1. Konsultan Perencana diminta membuat jadwal rencana kerja mekanisme operasional dan daftar tenaga kerja serta persyaratan persyaratan yang ditentukan untuk penawaran/ penunjukan konsultan perencana. Konsultan wajib melakukan expose/ prestasi hasil karyanya dihadapan pemberi tugas, team teknis serta instansi terkait sedikitnya 3 (tiga) kali atau lebih bila dipandang perlu. Konsultan wajib membuat pernyataan bersedia menghadiri Aanwjizing/ penjelasan pekerjaan pelaksanaan.

2. Mengenai sanksi dan denda atas ketentuan serta hal hal lain yang belum diatur dalam KAK ini akan diatur dalam Surat Perjanjian Pekerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. MENGETAHUI A BAPPED 199403 1 008 An. KEPALA BAPPEDA KABUPATEN WONOGIRI Kabid. Prasarana dan Pengembangan Wilayah Selaku Pejabat Pembuat Komitmen PURWADI, SE, ME NIP. 19720112 1998 1 010