Analisis Network Proyek Rehabilitasi Sekolah Dasar Negeri Combongan 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

Novie Susanto, Ratna Purwaningsih, Erwin Ardiansyah. Abstrak

Operations Management

MANAJEMEN PEMBANGUNAN PROYEK TUJUAN

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

Manajemen Proyek CPM (Critical( PERT (Program( Evaluation and Review Technique

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pengertian Manajemen Proyek

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

Riset Operasional. ELEMEN ANALISIS JARINGAN menggunakan beberapa istilah dan simbol berikut ini:

REKAYASA SISTEM BAB I PENDAHULUAN

: Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mendasar yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

BAB III METODE PENELITIAN

Operations Management

Critical Path Method (CPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan. Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KEPUSTAKAAN. untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

Pertemuan 3 ANALISIS JARINGAN DENGAN PERT

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

METODE PERT CPM UNTUK OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK (STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUSUNAWA KARANGROTO SEMARANG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

2.2. Work Breakdown Structure

PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN CLUSTER PASAWAHAN REGENCY DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM ATAU PERT

Pertemuan 4 ANALISIS JARINGAN DENGAN PERT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN)

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: TOKO MODISLAND MANADO)

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

JALUR KRITIS (Critical Path)

PENGGUNAAN ANALISIS CPM DAN PERT SYSTEM SEBAGAI MODEL PENINGKATAN EFISIENSI PROYEK. (Studi Kasus pada CV. XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PERENCANAAN WAKTU DENGAN METODE LINTASAN KRITIS (CPM) PADA PROYEK PENGURUGAN DASAR JALAN RING ROAD KOTA SIDOARJO. Djamin

UPAYA PERCEPATAN PROYEK RUMAH HUNIAN DENGAN OPTIMALISASI BIAYA DI PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN CPM & PERT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENJADWALAN PEMBANGUNAN RUMAH TIPE 300 DALAM MENGEFISIENKAN WAKTU PADA CV BASUKI RAHMAT PRABUMULIH

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CPM DAN PERT (Studi Kasus Fly Over SKA Pekanbaru, Riau)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI 8 MEMULAI USAHA

BAB III METODE PENELITIAN

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

PEMBUATAN SCHEDULE PROYEK PEMBANGUNAN RUKO BERLANTAI 2 DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2007 MAKALAH

Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM

Critical path methode (CPM)/Program Evaluation and Review Tecnique (PERT)

Analisa Perbaikan Penjadwalan Perakitan Panel Listrik Dengan Metode CPM dan PERT (Studi Kasus : PT. Mega Karya Engineering) ABSTRAK

Analisis Penerapan Network Planning Dalam Upaya Efisiensi Biaya dan Waktu Pada Penyelesaian Proyek Pengembangan Gedung RSD dr.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

Prosiding Matematika ISSN:

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT-CPM

ANALISIS PROYEK PEMELIHARAAN IRIGASI SUNGAI PEMALI DI CV. WIGATI DENGAN METODE CPM-PERT MENGGUNAKAN SOFTWARE MS. PROJECT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Analisis Network Proyek Rehabilitasi Sekolah Dasar Negeri Combongan 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo Darsini Dosen Program Studi Teknik Industri ~ Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Email : dearsiny@yahoo.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menentukan urutan pekerjaan atau elemen pekerjaan agar diperoleh waktu penyelesaian proyek secara efektif, dan (2) untuk menentukan kegiatan-kegiatan kritis dengan metode analisis jaringan kerja (network) guna mengetahui waktu menyelesaikan kegiatan proyek. Penelitian dilaksanakan di SD Negri 1 Combongan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Metode yang yang digunakan dalam pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan tanya jawab langsung kepada pekerja proyek yang menjadi obyek penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan membuat jaringan kerja untuk menentukan perkiraan atau estimasi waktu kegiatan dan penentuan jalur kritis. Hasil yang diperoleh bahwa dalam melaksanakan rehabilitasi pembangunan Sekolah Dasar Negri Combongan 1 Sukoharjo selama 46 hari, berdasarkan analisis menggunakan jalur kritis dari 22 kegiatan yang dilaksanakan diselesaikan selama 39 hari dengan kegiatan kritisnya pada kegiatan A-C-D-E-F- G-H-J-L-O-T-V. Jadi selain kegiatan kritis tersebut mempunyai kelonggaran waktu untuk kegiatan yang lain. Kegiatan kritis adalah kegiatan yang paling menentukan proyek tersebut selesai. Kata-kata kunci : Jaringan kerja (network), kegiatan kritis. Pendahuluan Saat ini banyak sekali pembangunan proyek yang sedang dibangun sebagai konsekuensi dari pembangunan di segala bidang. Hal ini terbukti dengan maraknya berbagai kegiatan pembangunan dan proyek-proyek. Proyek merupakan rangkaian kegiatan yang saling keterkaitan dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya, yang sifatnya sementara dan berlangsung dalam jangka terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu yang dimaksudkan untuk menghasilkan produk yang kriteria mutunya telah digaris. Berbagai kegiatan proyek yang berlangsung saat ini, maka perlu setiap pengelola proyek dituntut untuk mampu menghadapi sejumlah kagiatan dan komplektitas proyek yang cenderung bertambah. Oleh karena itu, dibutuhkan metode yang mampu meningkatkan mutu perencanaan dan penjadwalan proyek, salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan analisis jaringan kerja (network). Metode analisa jaringan kerja merupakan metode yang dianggap mampu menyediakan teknik dasar dalam menentukan urutan dan kurun waktu kegiatan

proyek dan selanjutnya dapat memberikan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan. Dalam kegiatan proyek membutuhkan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan secara teliti karena menyangkut berbagai macam kegiatan. Proyek dapat pula didefinisikan sebagai suatu sistem yang kompleks yang melibatkan koordinasi dari sejumlah bagian yang terpisah dari organisasi dan di dalamnya terdapat skedul dan syarat-syarat dimana sejumlah orang harus bekerja. Oleh karena itu dalam kegiatan proyek membutuhkan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan secara teliti karena menyangkut berbagai macam kegiatan. Keberhasilan suatu proyek sangat tergantung pada ketepatan pemilihan seseorang sebagai manager proyek dan bekerja keras serta dedikasi anggota tim proyek. Berdasarkan uraian di atas, akan dicoba untuk mendeskripsikan elemen-elemen proyek dari pembangunan gedung sekolah dasar dengan suatu jaringan kerja, melakukan perhitungan waktu penyelesaian proyek, serta menentukan jalur kritis, pada proyek pembangunan gedung Sekolah Dasar yang dilakukan oleh SD Negri Combongan 01 Sukoharjo. Dengan harapan bahwa hal ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan antara hasil perhitungan secara teoritis dengan kenyataan yang ada di lapangan, juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyelenggaraan proyek selanjutnya. Menurut Soeharto (1999), dalam bukunya Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh manajemen proyek menggunakan pendekatan dan hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horisontal. Fungsi-fungsi manajemen proyek adalah sebagai berikut : (1) Pengelolaan lingkungan proyek. Lingkungan proyek adalah total jumlah kegiatan atau pekerjaan yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk yang diinginkan oleh proyek tersebut. Misalnya product engineering konstruksi dapat berupa instalasi gedung bertingkat, sedang proyek engineering manufaktur berupa kendaraan bermotor dengan tipe baru. (2) Pengelolaan waktu dan jadwal. (3) Waktu dan jadwal merupakan salah satu sasaran utama proyek. Keterlambatan akan mengakibatkan kerugian, misalnya : penambahan biaya, kehilangan product memasuki pasaran. Pengelolan waktu meliputi, perencanaan, penyusunan dan pengendalian jadwal. Salah satu teknik untu maksud tersebut adalah mengelola float dan Slack pada jaringan kerja, serta konsep cadangan waktu. (4) Pengelolaan biaya. Pengelolaan biaya meliputi segala aspek yang berkaitan dengan hubungan antara dana dan kegiatan proyek, mulai dari proses memperkirakan keperluan dana, memilih serta mencari sumber serta macam pembiayaan, perencanaan dan pengendalian alokasi pemakaian biaya. (5) Pengelolaan kualitas atau mutu. Mutu dalam kaitannya dengan proyek dapat diartikan sebagai memenuhi syarat untuk penggunaan yang telah ditentukan oleh Fit For Intended Use. Untuk memenuhi syarat tersebut diperlukan proses, mulai dari pengkajian apa saja, syarat-syarat yang dikehendaki oleh pemilik proyek, menjabarkan persyaratan tersebut menjadi kriteria dan spesifikasi, menerangkan menjadi gambar-gambar instalasi atau produksi, menganalisa sumber daya dan jadwal, merencanakan dan mengendalikan aspek mutu pada tahap produksi. (Simarmata, 1983). Keberhasilan yang telah dicapai dalam suatu industri tersebut menjadikan manajemen proyek dihormati sebagai bagian penting dari sistem akuisisi yang besar. Oleh karena itu sekarang manajemen proyek dapat pula diterima dalam pengembangan

produk, organisasi non profit, institusi keuangan, dan sector pemerintahh. Luasnya pemakaian manajemen proyek, menunjukkan bahwa ukuran organisasi bukanlah faktor kunci yang menyebabkan perlunya manajemen proyek. Contoh yang termasuk dalam manajemen proyek antara lain : Training karyawan, proyek konstruksi, penelitian dan pengembangan, pengembangan produk baru, memulai bisnis baru, pemasangan instalasi computer, perencanaan program Universitas dan lain-lain. Yamit (1993), menyebutkan bahwa secara umum manajemen proyek mempunyai tiga tahapan sebagai berikut : (1) Perencanaan, meliputi identifikasi kegiatan, perkiraan waktu kegiatan, dan hubungan logika ketergantungan antar kegiatan. (2) Skeduling. Berdasarkan tahapan perencanaan kemudian dibuat skedul sumber daya yang diperlukan (tenaga kerja, mesin dan uang) untuk setiap pekerjaan). (3) Pengawasan. Meliputi perkembangan proyek, memperbaharui diagram network dalam menghadapi setiap terjadi perubahan selama proyek berlangsung. Menurut Soeharto (1999), jalur kritis yaitu jalur yang memiliki komponenkomponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek tercepat. Jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis, dimulai dari kegiatan pertama sampai pada kegiatan terakhir proyek. Sedangkan menurut Taha (1997), lintasan kritis (Critical path) adalah lintasan yang paling menentukan penyelesaian proyek secara keseluruhan, yang digambarkan dengan dua garis anak panah sejajar. Penggunaan NE, EET, dan LET pada jaringan kerja (network) untuk menentukan lintasan kritis. Dalam estimasi waktu kegiatan yang diharapkan ini menggunakan metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) sedang dalam melakukan estimasi waktu kegiatan menggunakan tiga estimasi, yaitu : (1) Waktu optimistik, yaitu : waktu kegiatan bila semuanya berjalan baik tanpa hambatan atau penundaan, (2) Waktu realistik, yaitu : waktu kegiatan yang akan terjadi ila suatu kegiatan dilaksanakan dalam kondisi normal, dengan penundaan tertentu yang dapat diterima, (3) Waktu pesimistik, yaitu : waktu kegiatan bila terjadi hambatan atau penundaan lebih dari semestinya. Metode jalur kritis atau Critical - Path Method (CPM) dikembangkan mulai tahun 1957 oleh E.I. du pont de Nemours & Company untuk pengawasan proyek konstruksi. Permasalahan yang menjadi fokus perhatian penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana menentukan urutan pekerjaan atau elemen pekerjaan agar diperoleh waktu penyelesaian proyek secara efektif, (2) Bagaimana menentukan kegiatan-kegiatan kritis dengan metode analisa jaringan kerja (network) guna mengetahui waktu menyelesaikan kegiatan proyek. Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah : (1) Untuk menentukan urutan pekerjaan atau elemen pekerjaan agar diperoleh waktu penyelesaian proyek secara efektif, dan (2) Untuk menentukan kegiatan-kegiatan kritis dengan metode analisa jaringan kerja (network) guna mengetahui waktu menyelesaikan kegiatan proyek. Penelitian dilaksanakan pada proyek pembangunan Sekolah Dasar Negeri Combongan I Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini adalah selama 8 (delapan) bulan. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan dan tanya jawab langsung kepada pekerja pada obyek penelitian untuk mendapatkan data-data pendukung dalam penelitian, antara lain data tentang jumlah tenaga kerja, elemen-elemen pekerjaan,

bahan dan alat, waktu penyelesaian pekerjaan, jumlah ruang yang akan direnovasi serta sarana dan prasarana dalam renovasi gedung SD Negri Combongan 1 Sukoharjo. Data yang diperoleh dapam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti yang diperoleh dengan dua metode yaitu: (1) Metode interview, dengan mengadakan wawancara langsung dalam bentuk pertanyaan kepada responden atau staf administrasi. (2) Metode observasi, pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung ke objek penelitian guna memperoleh dan mengetahui kejadian sesungguhnya di perusahaan. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diambil dari literatur-literatur, majalah, publikasi dan biro statistik serta sumber-sumber lain yang berkaitan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (a) Alat yang terdiri dari buku, pena, kalkulator, penggaris dan alas tulis. (b)bahan terdiri dari data yang digunakan untuk proses perhitungan selanjutnya Secara garis besar langkah penelitian dibagi menjadi dua tahap : (a) Tahap persiapan. Tahap persiapan meliputi penentuan obyek penelitian dan pembuatan proposal penelitian dan pengurusan izin ke lokasi penelitian. (b) Tahap pelaksanaan kegiatan. Tahap ini meliputi dua tahap kegiatan pokok yaitu : penelitian dan pengolahan data. Analisis data dilakukan dari hasil adalah seagai berikut : (a) Membuat diagram jaringan kerja (network). (b) Menghitung perkiraan atau estimasi waktu kegiatan. ( m) a + 4 b TE = 6 Dimana : TE = waktu aktivitas yang diharapkan a = waktu optimis m = waktu normal (realistik) b = waktu pesimis Perhitungan jalur kritis dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu perhitungan maju dan perhitungan mundur. Untuk melakukan perhitungan ini lingkaran kejadian dibagi menjadi tiga bagian (menurut Tjutju Tarliah dan Akhmad Dimyati, 1992), sebagai berikut : a b c Keterangan : a = untuk nomer event b = ruang c = ruang untuk menunjukkan saat paling lambat terjadinya event. Perhitungan maju (foreward computation) ialah perhitungan maju bergerak dari initial event menuju ke terminal event. Sedangkan perhitungan mundur (backward computation) yaitu perhitungan bergerak dari terminal event menuju ke initial event

Hasil dan Pembahasan Data urutan pekerjaan yang dilakukan dalam rehabilitasi SD Negri Combongan I Sukoharjo sebagai berikut : No Tabel 1. Data urutan pekerjaan yang dilakukan dalam rehabilitasi SD Negri Combongan I Sukoharjo Jenis Pekerjaan Kode kegiatan Kegiatan Sebelum nya 1 Pembongkaran gedung SD Combongan 1 Sukoharjo A - 2 Penyediaan material (batu, split, pasir, semen, batu bata) B A 3 Penyediaan besi dan pembuatan sambungan C A 4 Membuat tembok setinggi penambahan tiang D B, C 5 Memasang besi untuk tiang E D 6 Mengecor tiang F E 7 Menyelesaikan pemasangan tembok G F 8 Membuat beton balk H G 9 10 Membuat / menyediakan kuda-kuda dan rangka atap, genteng, krepus, talang dan lisplang Memasang kuda-kuda dan rangka atap, genteng, krepus, talang dan lisplang dan menyediakan begel 11 Menyediakan begel K A 12 Memasang begel L J, K 13 Menyediakan instalasi listrik, air, bak mandi, closet M A 14 Memasang pipa listrik, air, bak mandi, closet N M 15 Membuat plesteran untuk dinding O J, K, L, N 16 Menyediakan kayu plafon dan eternit P A 17 Memasang plafond dan eternit Q P 18 Membuat beton untuk dasar lantai R Q 19 Menyediakan tegel keramik S A 20 Memasang tegel T Q, R, S 21 Menyediakan cat U A 22 Melakukan pengecatan V T, O I J A H, I

Tabel 2. Data Estimasi waktu masing-masing pekerjaan SD Negeri Combongan I Sukoharjo Waktu Waktu Waktu Waktu di Kode No Jenis Pekerjaan Optimis Normal Pesimis harapkan kegiatan (a) (m) (b) (TE) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pembongkaran gedung SD Combongan 1 Sukoharjo A 2 3 4 3 2 Penyediaan material (batu, split, pasir, semen, batu bata) B 0.5 1 1.5 1 3 Penyediaan besi dan pembuatan sambungan C 2 3 4 3 4 Membuat tembok setinggi penambahan tiang D 6 7 9 7 5 Memasang besi untuk tiang E 2 3 4 3 6 Mengecor tiang F 0.5 1 1.5 1 7 Menyelesaikan pemasangan tembok G 1 2 3 2 8 Membuat beton balk H 0.5 1 2 1 9 10 Membuat / menyediakan kuda-kuda dan rangka atap, genteng, krepus, talang dan lisplang Memasang kuda-kuda dan rangka atap, genteng, krepus, talang dan lisplang dan menyediakan begel I 4 5 6 5 J 3 4 5 4 13 Menyediakan begel K 0.5 1 2 1 14 Memasang begel L 1 2 3 2 11 Menyediakan instalasi listrik, air, bak mandi, closet M 0.5 1 1.5 1 12 Memasang pipa listrik, air, bak mandi, closet N 1 2 3 2 15 Membuat plesteran untuk dinding O 4 6 7 6 16 Menyediakan kayu plafon dan eternity P 0.5 1 1.5 1 17 Memasang plafond dan eternit Q 4 5 7 5 18 Membuat beton untuk dasar lantai R 1 2 3 2 19 Menyediakan tegel keramik S 0.5 1 1.5 1 20 Memasang tegel T 3 4 5 4 21 Menyediakan cat U 0.5 1 1.5 1 22 Melakukan pengecatan V 2 3 4 3

Penentuan Jalur Kritis (Critical Path Method) yaitu Setelah dibuat estimasi waktu optimis dan pesimis dalam pekerjaan tersebut kemudian dilakukan perhitungan untuk mengetahui waktu penyelesaian proyek atau umur proyek. Untuk menghitung umur proyek, maka total waktu jalur kritis sama dengan umur proyek. Dalam metode jalur kritis atau CPM (Critical Path Method) waktu pengerjaan setiap pekerjaan, secara relatif dapat diperkirakan dengan pasti. Dalam kenyataannya mungkin suatu proyek mempunyai waktu pengerjaan yang tidak dapat diperkirakan dengan pasti. Metode yang dirancang untuk menentukan lama waktu pengerjaan kegiatan adalah variable random yang disebut dengan Program Evaluation and Review Technique (PERT). Waktu setiap kegiatan dihitung atas dasar tiga perkiraan yaitu waktu optimis, waktu pesimis dan waktu normal. Notasi yang digunakan seperti rumus di atas. Dari jaringan kerja dapat diketahui dari masing-masing jalur. Seperti pada lampiran 2 umur proyek rehabilitasi/pembangunan SD N 1 Combongan diperoleh umur proyek/total waktu jalur kritis 39 hari. Oleh karena itu jalur kritis dapat pula didefinisikan sebagai jalur yang memiliki umur terpanjang dari semua jalur yang dimulai dari peristiwa awal hingga peristiwa yang terakhir. Dalam diagram network mungkin saja terdapat lebih dari satu jalur kritis, bahkan semua jalur yang ada dalam network diagram dapat merupakan jalur kritis. Kegunaan kalur kritis adalah untuk mengetahui kegiatan yang memiliki kepekaan sangat tinggi atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan atau sering disebut sebagai kegiatan kritis. Apabila kegiatan kritis mengalami keterlambatan penyelesaian, maka akan memperlambat penyelesaian proyek secara keseluruhan, meskipun kegiatan lain tidak mengalami keterlambatan. Demikian pula halnya apabila diinginkan pencepatan penyelesaian waktu proyek secara keseluruhan, maka percepatlah waktu penyelesaian kegiatan kritis. Oleh karena itu selama jangka waktu penyelesaian proyek, jalur kritis dapat berubah sebagai akibat dari keterlambatan penyelesaian kegiatan maupun pencepatan penyelesaian proyek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap kegiatan yang terletak di antara dua peristiwa kritis merupakan kegiatan kritis. Kegiatan pada proyek penyelesaian rehabilitasi gedung SD Negeri Combongan 1 adalah diperoleh bahwa : (a) Peristiwa kritis adalah peristiwa 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15 dan 16. (b) Kegiatan kritis adalah kegiatan A, C, D, E, F, G, H, J, L, O, T, dan V. (c) Jalur kritis adalah jalur A, C, D, E, F, G, H, J, L, O, T, dan V. (d) Total waktu jalur kritis = 3 + 3 + 7 + 3 + 1 + 2 + 1 + 4 + 2 + 6 + 4 + 3 = 39 hari. Penentuan CPM (Critical Path Method) yaitu berdasarkan pelaksanaan rehabilitasi/pembangunan SD Negri Combongan 1 Sukoharjo memerlukan waktu selama 46 hari yang meliputi: (a) pekerjaan persiapan, selama 5 hari; (b) pekerjaan pasangan, 15 hari; (c) pekerjaan beton, 4 hari; (d) pekerjaan atap, 15 hari; (e) pekerjaan cat, 4 hari; dan (f)pekerjaan lain-lain, 3 hari Sedangkan perhitungan dengan menggunakan analisis jalur kritis, proyek tersebut memerlukan waktu 39 hari, dari hasil tersebut terlihat bahwa pembangunan / rehabilitasi Sekolah Dasar Negeri 1 Combongan Sukoharjo yang dilaksanakan oleh Sekolah memerlukan waktu yang cukup lama. Dari hasil perhitungan dengan network dengan CPM (Critical Path Method) dapat diketahui jalur/kegiatan kritis, dimana jalur tersebut merupakan merupakan lintasan kegiatan yang paling menentukan penyelesaian proyek secara keseluruhan. Kegunaan Jalur kritis adalah untuk mengetahui kegiatan yang memiliki kepekaan sangat tinggi atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Hal ini disebabkan karena apabila kita

berpedoman pada penyelesaian jalur yang lebih pendek, maka pekerjaan tersebut belum dapat selesai secara keseluruhan. Dengan demikian waktu yang diperlukan adalah waktu-waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dari A-AZ adalah selama 46 hari, dan dengan menggunakan network sebagai alat penyusunan perencanaan dapat diketahui bahwa waktu penyelesaian proyek tersebut hanya 39 hari sesuai dengan jalur kritis. Kesimpulan SD Negri Combongan 1 dalam melaksanakan pembangunan/ rehabilitasi memerlukan waktu selama 46 hari sedangkan yang efektif selama 39 hari. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode jalur kritis kritis, pembangunan SD N Combongan 1 dapat diselesaikan selama 39 hari, dengan kegiatan kritisnya A C D E F G H J L O T V. Dari kegiatan kritis ini terdapat beberapa kegiatan yang mempunyai kelonggaran waktu yang dapat digunakan oleh pekerja dalam pelaksanaan proyek tersebut. Kegiatan yang mempnyai kelonggaran tersebut adalah B I K M N P Q R S U. Daftar Rujukan Dimyati, Tjutju Tarliah dan Ahmad Dimyati, 1992 : Operations Research Model-model Pengambilan Keputusan. Bandung. Penerbit Sinar Baru. Simartama, Dj, A. 1983. Operations Research (sebuah pengantar), Teknik-teknik Optimasi Kuantitatif dari Sistem-sistem Operasional. Jakarta: PT. Gramedia. Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional. Edisi kedua, Jakarta: Erlangga. Subagyo, Pangestu dan Marwan Asri. 1983. Dasar-dasar Operasional Research Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Taha, Hamdy A,.1997. Riset Operasi Edisi Kelima.Jakarta: Binarupa Aksara., 1996. Riset Operasi, Suatu Pengantar Jilid I, Edisi kelima. Jakarta: Binarupa Aksara. Yamit, Zulian 1993 : Manajemen Kuantitatif Bisnis untuk Operations Research, Edisi 1, Yogyakarta. BPFE.

Lampiran : gambar analisis network (jaringan kerja) dengan perhitungan maju dan mundur.