PERANAN IPTEK DALAM MENJAWAB PEMANASAN GLOBAL Dewan Riset Nasional Sekretariat Gedung I BPP Teknologi Lantai 2 Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Penyusun: Sonny Yuliar Penyunting : Tusy A. Adibroto Desain Sampul dan Tata Letak: Syarif Budiman Komunikasi: Tiktik Dewi Sartika Rina Widiyaningsih Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Dewan Riset Nasional Jakarta, 2010 www.drn.go.id Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN No.978-979-9017-26-0 i
ii
KATA PENGANTAR KETUA DEWAN RISET NASIONAL (DRN) Pertama-tama perkenankan kami memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya buku Peran dan Posisi Iptek Menangani Dampak Pemanasan Global ini. Berbagai dokumen kebijakan, menunjukan bahwa perubahan iklim telah mendapatkan perhatian di Indonesia. Hal yang menjadi perhatian adalah arah program antisipasi dampak perubahan iklim di Indonesia, karena tataran praktis masih muncul beragam kontroversi terkait pembagian peran, koordinasi dan akumulasi pengetahuan terkait perubahan iklim. Pewacanaan perubahan iklim dan konstruksi implementasinya penting untuk dilakukan sehingga pada akhirnya didapat suatu pemahaman mengenai solusi permasalahan perubahan iklim dapat disinergikan dengan rencana pembangunan nasional Indonesia. Oleh karenanya dalam rangka mengetahui sinergitas penanganan perubahan iklim di Indoensia maka, penerbitan buku Peran dan Posisi Iptek Menangani Dampak Pemanasan Global ini diharapkan dapat membantu mengetahui kontribusi dan hal apa yang diperlukan dalam menangani dampak pemanaan global terutama perubahan iklim. Penerbitan buku ini dapat terwujud setelah melalui kajian dan diskusi secara intensif, berulang, serta didukung oleh kerjasama dari berbagai pihak. Atas jerih payah yang telah dilakukan, kami mengucapkan terima kasih. Kami berharap buku ini dapat bermanfaat sebagai referensi dalam menghadapi pemanasan global di Indonesia Jakarta, Oktober 2010 Ketua Dewan Riset Nasional Ttd Prof. Dr. Andrianto Handojo iii
iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR......vii DAFTAR TABEL....ix RINGKASAN EKSEKUTIF...x I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Signifikansi.....3 1.3 Tujuan..4 1.4 Ruang Lingkup...4 1.5 Metodologi..4 II. III. HETEROGENITAS AKTOR-AKTOR PERUBAHAN IKLIM 2.1 Representasi Alam. 7 2.2 Integrated Environmental Assessment.15 2.3 Perubahan Iklim dalam Konteks Lokal-Regional...18 STUDI LABORATORIUM..24 3.1 Pengukuran...24 3.2 Standardisasi Lingkungan.. 39 3.2.1 Sertifikasi Ekolabel Indonesia...40 3.3 Laboratorium Lingkungan.....42 IV. MEMAHAMI PERUBAHAN IKLIM 4.1 Ilmuwan dan Perubahan Iklim..47 4.2 Perubahan Iklim dalam Konvensi. 50 4.2.1 Rio de Janeiro 51 4.2.2 Protokol Kyoto..51 4.2.3 Bali Action Plan..53 4.3 Massa dan Perubahan Iklim...53 V. STRATEGI PEMBANGUNAN INDONESIA DALAM RANGKA ANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM v
VI. 5.1 Landasan Legal....58 5.2 Studi Dokumen Legal. 64 5.3 Keterkaitan Antar Departemen.68 MITIGASI DAN ADAPTASI UNTUK MENGANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA 6.1 Sektor Energi....73 6.2 Sektor Pangan dan Pertanian. 76 6.3 Sektor Kesehatan..82 6.4 Sektor Kelautan dan Perikanan.84 6.5 Sektor Kehutanan.86 6.6 Sektor Transportasi..87 VII. DINAMIKA PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA 7.1 Konsepsi Adopsi oleh Elemen Pemerintah... 95 7.2 Konsepsi Adopsi oleh Elemen Akademik.....96 7.3 Konsepsi Adopsi oleh Elemen Masyarakat......99 7.4 Konstelasi Aktor Perubahan Iklim Indonesia 107 VIII. TATA KELOLA IPTEK DALAM MENANGANI PERUBAHAN IKLIM 8.1 Tata Kelola Lingkungan dan Isu Perubahan Iklim di Indonesia...113 8.2 Peran Iptek dalam Isu Perubahan Iklim di Indonesia...117 IX. PENUTUP...123 DAFTAR PUSTAKA.127 vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Diagram Translasi (sumber: Dutilleul, 2009)...14 Gambar 2 Kerangka Keterkaitan DPSIR (sumber: Kristensen, 2004)...16 Gambar 3 Skenario Penurunan Emisi Jepang Melalui LCS...19 Gambar 4 Skenario Pengurangan Emisi dari Tiap Sektor (Nishioka, 2009)...20 Gambar 5 Skenario Pengurangan Emisi Berdasarkan Bahan Baku (Nishioka, 2009)...20 Gambar 6 Emisi CO 2 (SSK, 2009)...21 Gambar 7 Alur Pengujian di UPT Lab. Lingkungan Kabupaten Bandung...26 Gambar 8 Form Permintaan Pelayanan...28 Gambar 9 Kotak penyimpan wadah sampel dan berbagai wadah sampel...29 Gambar 10 Chiller tempat penyimpanan sample dengan penunjuk suhu...29 Gambar 11 Kode Sampel...30 Gambar 12 Tampilan program pengukuran alat AAS...31 Gambar 13 Status Kalibrasi Alat Spektrofotometer...32 Gambar 14 Form Hasil Uji di Komputer...35 Gambar 15 Skema Ekolabel Indonesia...42 Gambar 16 Prosedur Sertifikasi Ekolabel...42 Gambar 17 Prosedur Akreditasi...44 Gambar 18 Efek rumah kaca (pelangi.or.id)...48 Gambar 19 Grafik Kenaikan Suhu...49 Gambar 20 Dokumen dan Lembaga Terkait Perubahan Iklim di Indonesia...59 Gambar 21 Keterkaitan Road Map dengan Dokumen Perencanaan (Bappenas, 2009)...64 Gambar 22 Relasi dokumen nasional terkait perubahan iklim...67 Gambar 23 Struktur Organisasi Nasional dalam perubahan iklim tahun 1992 (National Communication)...68 Gambar 24 Keterkaitan Aktor Berdasarkan Kepmen LH No. 53/2003...69 Gambar 25 Upaya penurunan emisi CO 2 di sector energi (RAN PI, 2007)...74 Gambar 26 Perubahan suhu rata-rata dan curah hujan 78 Gambar 27 Tren curah hujan musiman Des-Jan dan Jun-Agu di Indonesia (Boer, et.al., 2008).78 Gambar 28 Tren hujan musiman di Jawa (Supyandi, 2009)...79 Gambar 29 Kerangka Kerja REDDI (Dephut, 2009)...86 vii
Gambar 30 Skema Perdagangan Karbon dan Pengusahaan Penyerapan Karbon di Indonesia...105 Gambar 31 Kerangka Kerja Ideal Penilaian Lingkungan Terintegrasi dalam Respon Persoalan Lingkungan...113 Gambar 32 Persoalan Tata Kelola Lingkungan di Indonesia (Kuswartojo)...115 Gambar 33 Daur Tata Kelola Lingkungan (Kuswartojo)...116 Gambar 34 Peran Lembaga dalam Isu Perubahan Iklim...117 Gambar 35 Skema relasi terkait perubahan iklim...122 viii
DAFTAR TABEL Tabel 1 Estimasi kuantifikasi hasil implementasi...21 Tabel 2 Isu dalam CoP3 (Murdiyarso, 2003)...52 Tabel 3 Perubahan Opini Terkait Pemanasan Global (PEW, 2009)...56 Tabel 4 Program, Jenis Kegiatan dan Kajian Berkaitan dengan Isu Pemanasan Global di BPPT...72 Tabel 5 Prioritas Program Perubahan Iklim Sektor Kesehatan...82 Tabel 6 Program, Jenis Kegiatan dan Kajian Berkaitan dengan Isu Pemanasan Global di Departemen Kelautan dan Perikanan...84 Tabel 7 Program, Jenis Kegiatan dan Kajian Berkaitan dengan Isu Pemanasan Global di Departemen Perhubungan...87 ix
RINGKASAN EKSEKUTIF Hasil wawancara, penelitian dan berbagai dokumen kebijakan, menunjukan bahwa perubahan iklim telah mendapatkan perhatian di Indonesia. Hal yang kemudian menjadi pertanyaan adalah mengenai arah program antisipasi dampak perubahan iklim di Indonesia. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka dilakukan penelitian landasan legal penanganan perubahan iklim baik oleh lembaga eksekutif maupun legislatif, meskipun pada tataran praktis masih muncul beragam kontroversi terkait pembagian peran, koordinasi dan akumulasi pengetahuan terkait perubahan iklim. Berbeda dengan Jepang yang telah memiliki strategi lintas sektor yang terkait optimasi pengguna lahan, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, Indonesia masih melakukan upaya tersebut dalam kerangka sektoral. Hal ini tercermin dari dokumen kebijakan serta program yang menggunakan pendekatan bunga rampai alih-alih terintegrasi serta tidak adanya kesepakatan pengurangan emisi dari tiap sektor. Baik di Jepang maupun Uni Eropa, titik berat aksi-aksi terkait perubahan iklim adalah ketahanan energi dan perubahan pola konsumsi-produksi energi. Hal ini mengindikasikan bahwa permasalahan tersebut merupakan persoalan strategis dalam perubahan iklim. Penelitian mengenai pewacanaan perubahan iklim dan bagaimana isu tersebut dikontruksikan penting untuk dilakukan sehingga pada akhirnya didapat suatu pemahaman mengenai bagaimana permasalahan perubahan iklim dapat disinergikan dengan rencana pembangunan nasional Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa upaya antisipasi perubahan iklim di Indonesia sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut. Pertama, untuk memahami keterkaitan antara aksi antisipasi perubahan iklim dengan kepentingan pembangunan nasional maka penyusun kebijakan sebaiknya melihat perubahan iklim dalam konteks global namun untuk kepentingan nasional. Kedua, penanganan perubahan iklim sebaiknya dilakukan dengan pendekatan multidisiplin yang mengakomodasi pandangan sosio-teknis dan integratif. Ketiga, x
permasalahan perubahan iklim sebagai relasi antara unsur legal, teknis, dan institusional sebagai suatu kesatuan yang utuh. xi