ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

Tessa Aulia Rahman Nengah Sudjana Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

AKUNTABEL 15 (1),

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PERBANDINGAN ANALISIS CAMEL DAN RGEC DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK.

Hery Susanto Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

Fitrawati Muhammad Saifi Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

Rahmah Febrina Dwiatmanto M G Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

Nama : Uthary Maladhika NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

ANALISI TINGKAT KESEHATAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA. TBK DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

PENENTUAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING (RBBR)

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS DAN CAPITAL (RGEC)

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO

Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode Menggunakan Metode RGEC

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara piha

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK XXX PERIODE

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan telah menjadi ujung tombak

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang

Nora Yacheva Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISK PROFILE

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN. dan evaluatif, yaitu dengan menganalisis penilaian sendiri (self assessment)

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perekonomian. Kemajuan perekonomian nasional dapat dilihat dari

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia terhadap struktur ekonomi dan moneter dalam negeri sebuah

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

Alizatul Fadhila Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. aset tidak berwujud (intangible asset). Intellectual capital merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. memberikan fasilitas pelayanan dalam lalu lintas pembayaran. Bank juga

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Tingkat Kesehatan Perbankan Metode Camels (Studi Kasus Pada Bank Milik Pemerintah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode )

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA PT. BPR ARTHA SAMUDERA INDONESIA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

Kata Kunci : Tingkat Kesehatan Bank, Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk, Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. Alfabet, 2006, hlm 2. 1 Zainul Arifin, Dasar Dasar Manajemen Bank Syari ah, Jakarta : 2 Ibid, hlm 3.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan sebagai bagian dari perekonomian, memiliki peranan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Penelitian

Menurut Marrie Muhamad Mantan Menteri Keuangan mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi, dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kont

SUATU STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE CAMEL DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Abrini A.D Laluas., M. Mangantar., P.A. Mekel. Analisis Kinerja Bank ANALISIS KINERJA BANK BUMN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

Fungki Prastyananta Muhammad Saifi Maria Goretti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BERDASARKAN RGEC PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2015

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED BANK RATING ( RBBR )

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING

Adinda Putri Ramadhany Suhadak Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Transkripsi:

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN 2010- Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti Universitas Islam Batik Surakarta Jl.KH.Agus Salim No.10, Jawa Tengah 57147, Indonesia *Email: dwi_rahayu_93@yahoo.com/dhiraalvaro@gmail.com ABSTRACT This study aims to determine the health level of Bank Mandiri and Bank BCA method RGEC 2010-. Descriptive research with quantitative approach. This study assesses the risk profile factors through NPL ratio and LDR, GCG factor, earnings factor through ROA, ROE, NIM and ROA, and the factor of capital through the CAR. Results of the study factors the Bank's risk profile has an average NPL of 2.1%, and the average LDR of 69.56%, while the value of BCA Bank NPL 0.51%, and 67.21% of its value LDR. Factors overall GCG shows the bank is able to meet the eleven aspects of GCG with the average received the title very well. Assessment assessed earnings of ROA, ROE, NIM and ROA Bank BCA has a better rating than the bank. Capital factor assessed with the CAR ratio of Bank Mandiri has an average of 18,06%, while 17,19% of BCA Bank. Thus, if judged by the factor capital, the bank has better performance than the BCA. Keywords: Health of Banks, RGEC PENDAHULUAN Bank memiliki peranan penting dalam sistem perokonomian suatu negara, dimana salah satu fungsinya adalah sebagai intermediasi yaitu menghimpun dana kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat demi meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Adanya krisis keuangan global diera 90-an, berdampak pada kinerja keuangan khususnya perbankan di Indonesia. Beberapa bank BUMN terpaksa dijual kepada swasta. Tindakan tersebut berakibat pada menurunnya tingkat kesehatan bank, yang berdampak pula terhadap penurunan kepercayaan masyarakat terhadap bank BUMN. Oleh sebab itu, Bank Indonesia selaku bank sentral mengeluarkan kebijakan tentang perlunya analisis kesehatan bank yang diatur di dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober Volume 11, No.1,Tahun 2016 1

perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Ada beberapa metode untuk mengukur kesehatan bank, yang dapat dibagi menjadi beberapa tingkat, yaitu sangat sehat, sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. Metode terbaru yang digunakan di Indonesia adalah metode RGEC yaitu suatu metode untuk mengetahui tingkat kesehatan bank yang meliputi penilaian terhadap faktor Risk Profile (profil risiko), Good Corporate Governance (GCG), Earning (rentabilitas), dan Capital (permodalan). Metode RGEC ini berlaku secara efektif sejak tanggal 1 Januari yaitu untuk penilaian tingkat kesehatan bank periode yang berakhir 31 Desember dan sekaligus menghapus metode CAMELS atau Capital (permodalan), Asset Quality (kualitas aset), Management (manajemen), Earning (rentabilitas), Liquidity (likuiditas) dan Sensityvity to Market Risk (sensitivitas terhadap risiko pasar). (www. bi. go. id) Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan tingkat kesehatan antara Bank Mandiri dan Bank BCA menggunakan metode RGEC periode 2010 sampai. Penelitian mengenai tingkat kesehatan bank telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian tersebut menggunakan beberapa rasio keuangan, dengan bank serta tahun yang berbeda sesuai dengan kriteria dan sampel masing-masing peneliti. Untuk itu peneliti mengambil tema ini guna menganalisis perbandingan tingkat kesehatan Bank BUMN dengan sampel Bank Mandiri dan Bank Swasta dengan sampel Bank BCA. Dimana bank tersebut merupakan bank dengan tingkat aset tertinggi serta predikat terbaik untuk tahun 2010-. Pengertian bank menurut Undang- Undang Negara Republik Indonesia No.10/1998 Pasal 1 huruf 2 dimana telah mengatur mengenai perbankan yang menjelaskan bahwa pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentukbentuk lainnya dalam rangka Volume 11, No.1,Tahun 2016 2

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital. Pengertian kesehatan bank menurut Kasmir (2008:41) Tingkat kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Sedangkan menurut Rivai (2007:118), Tingkat kesehatan bank adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik, dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakan, terutama kebijakan moneter. PBI No. 13/1/PBI/ dan SE BI No.13/24/DPNP yang berlaku per Januari menggantikan cara lama penilaian kesehatan bank dengan metode CAMELS dengan metode RGEC. Dengan terbitnya PBI dan SE terbaru ini, metode CAMELS dinyatakan tidak berlaku lagi. Metode RGEC ini terdiri dari faktor Risk METODOLOGI Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan Bank Mandiri dan Bank BCA yang dipublikasikan di www.idx.co.id pada tahun 2010-. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Mandiri, Tbk dan PT. Bank BCA, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, ). Kriteria pemilihan sampel yang ditentukan oleh penulis adalah Bank BUMN dan Bank Swasta dengan aset tertinggi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-. Fokus penelitian ini adalah menganalisis laporan keuangan menggunakan: Volume 11, No.1,Tahun 2016 3

1. Faktor Profil Risiko ( Risk Profile) yang diukur dengan rasio NPL dan rasio LDR 2. Faktor Good Corporate Governance dengan menilai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG bank melalui self assessment pada laporan pelaksanaan GCG perusahaan. 3. Faktor Rentabilitas (Earning) yaitu dengan menilai kemampuan bank dalam memperoleh laba menggunakan rasio ROA, ROE, NIM dan BOPO. 4. Faktor Permodalan ( Capital) yaitu menilai permodalan yang dimiliki bank dengan menggunakan rasio CAR. Setelah dianalisis menggunakan rasio-rasio tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan terhadap tingkat kesehatan bank dan perbandingan antara Bank Mandiri dan Bank BCA sesuai dengan standar perhitungan kesehatan bank yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Risk Profile (Profil Risiko) a. Non Performing Loan (NPL): Tabel 1. Predikat Bank Berdasarkan NPL No Rasio Predikat 1 0% < NPL < 2% 2 2% NPL < 5% 3 5% NPL < 8% Cukup 4 8% NPL < 11% Kurang 5 NPL > 11% Tidak Sumber: SE BI 6/23/DPNP/ Tabel 2. Perbandingan Nilai NPL Bank Mandiri dan Bank BCA Periode 2010- Bank Tahun NPL Predikat Mandiri 2010 2,45% 2,24% 1,88% 1,91% 2,16% BCA 2010 0,65% 0,49% 0,39% 0,45% Kredit Bermasalah NPL: x 100% Total Kredit 0,61% Volume 11, No.1,Tahun 2016 4

Sumber: Diolah) Laporan Keuangan (Data Berdasarkan perhitungan faktor risk profile menggunakan rasio NPL, Bank Mandiri memiliki rata-rata nilai NPL 2,1%, sedangkan Bank BCA 0,52%. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspita () yang mendapatkan hasil bahwa nilai NPL Bank Mandiri tahun sebesar 2,24% dan tahun 1,88%. Namun hasil perhitungan untuk NPL Bank BCA berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Minarrohmah () dengan hasil tahun 2010 nilai NPL 1,33%, tahun 1,26% dan tahun 1,39%. Bank Mandiri memiliki rata-rata NPL 2,1%, sedangkan Bank BCA 0,52%. Semakin rendah nilai dari rasio NPL ini, semakin baik kinerja bank, disebabkan bank mampu mengatasi kredit bermasalah yang terjadi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Bank BCA memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik dibandingkan Bank Mandiri. b. Loan to Deposite Ratio (LDR) Total Kredit Pihak Ketiga LDR: x 100% Dana Pihak Ketiga Tabel 3. Predikat Bank Berdasarkan LDR No Rasio LDR Predikat 1 50%<LDR 75% 2 75%< LDR< 85% 3 85%< LDR 100% Cukup 4 100%< LDR 120% Kurang 5 LDR >120% Tidak Sumber: SE BI 6/23/DPNP/ Tabel 4. Perbandingan Nilai LDR Bank Mandiri dan Bank BCA Periode 2010- Bank Tahun LDR Predikat Mandiri 2010 67,15% 71,12% 76,47% 80,52% 78,07% BCA 2010 55,11% 62,28% 68,11% 74,78% 75,75% Volume 11, No.1,Tahun 2016 5

Sumber: Laporan Keuangan (data diolah) Berdasarkan Tabel 4, penilaian rasio LDR, Bank Mandiri memperoleh rata-rata 74,66% dan Bank BCA 67,21%. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fadhila (2015) yang memperoleh hasil LDR untuk Bank Mandiri tahun sebesar 91,87%, tahun 93,87%, dan sebesar 99,19%. Semakin tinggi nilai rasio LDR, semakin buruk kinerja suatu bank. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jika dinilai menggunakan rasio LDR, maka bank BCA memiliki predikat tingkat kesehatan bank lebih baik dibandingkan dengan Bank Mandiri. 2. Good Corporate Governance (GCG) Tabel 5. Perbandingan Nilai GCG Bank Mandiri dan Bank BCA Tahun 2010- Bank Tahun GCG Predikat 1,5 2 1 BCA 2010 1,35 1 1,08 1 1 Sumber: Laporan Tahunan ( data diolah) Tabel 5 menunjukkan perbandingan faktor GCG, Bank Mandiri memiliki nilai rata-rata 1,34, sedangkan pada Bank BCA nilai GCG yang diperoleh 1,08. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspita () maupun Fadhila (2015). Semakin rendah nilai GCG suatu bank, maka semakin baik kinerja bank tersebut. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kinerja Bank BCA dinilai dari faktor GCG lebih baik dibandingkan dengan Bank Mandiri. 3. Earning (Rentabilitas) a. Return on Asset (ROA) Mandiri 2010 1,1 1,1 Laba Sebelum Pajak ROA: x 100% Rata-Rata Total Aset Volume 11, No.1,Tahun 2016 6

Tabel 6. Predikat Bank Berdasarkan ROA No Rasio ROA Predikat 1 2% < ROA 2 1,25% < ROA 2% 3 0,5% <ROA 1,25% Cukup 4 0% <ROA 0,5% Kurang 5 ROA 0% Tidak Sumber: SE BI 6/23/DPNP/ Tabel 7. Perbandingan Nilai ROA Bank Mandiri dan Bank BCA Periode 2010- Bank Tahun ROA Predikat Mandiri 2010 3,31% 3,30% 3,45% 3,52% 3,28% Bank Mandiri memiliki nilai ratarata 3,37%, dan Bank BCA 3,73%. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Puspita () yang memperoleh nilai ROA untuk Bank Mandiri tahun sebesar 3,30% dan tahun sebesar 3,45%, begitu juga dengan penelitian Minarrohmah () yang memperoleh hasil untuk Bank BCA tahun 2010 sebesar 3,5% dan tahun 3,86%, tahun 3,56%. Perhitungan rasio ROA BCA yang sempat mengalami penurunan menandakan bahwa terjadi penurunan laba yang disebabkan oleh meningkatnya penggunaan aset. Semakin tinggi nilai ROA suatu bank, maka semakin sehat bank tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Bank BCA mendapat predikat lebih sehat dibandingkan dengan Bank Mandiri. b. Return on Equity (ROE) BCA 2010 3,51% 3,86% ROE: 100% Laba Setelah Pajak x 3,56% 3,78% 3,96% Sumber: Laporan Keuangan (Data Diolah) Tabel 8. Predikat Bank Berdasarkan ROE No Rasio ROE Predikat 1 20% < ROE 2 12,5% <ROE 20% Volume 11, No.1,Tahun 2016 7

3 5% <ROE 12,5% Cukup 4 0% <ROE 5% Kurang 5 ROE 0% Tidak Sumber: SE BI 6/23/DPNP/ Tabel 9. Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Mandiri dan Bank BCA Berdasarkan ROE Bank Tahun ROE Predikat Mandiri 2010 24,05% 24,37% 23,05% 22,78% mana perusahaan mampu mengelola modal sendiri ( net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. Dengan demikian, dari penilaian faktor earning menggunakan rasio ROE, Bank BCA mendapat predikat lebih sehat dibandingkan dengan Bank Mandiri. c. Net Interest Margin (NIM) Pendapatan Bunga Bersih NIM: x 100% Rata-Rata Aset Produktif Tabel 10. Predikat Bank Berdasarkan NIM 21,33% No Rasio NIM Predikat BCA 2010 27,37% 1 3% <NIM 28,42% 2 2% <NIM 3% 24,95% 3 1,5% <NIM 2% Cukup 24,61% 4 1% <NIM 1,5% Kurang 23,27% Sumber: Laporan Keuangan (Data Diolah) Tabel 9 menunjukkan Bank Mandiri memiliki nilai rata-rata 23,12%, dan Bank BCA 25,73%. Semakin tinggi nilai ROE, maka semakin sehat bank tersebut karena rasio ROE memperlihatkan sejauh 5 NIM 1% Tidak Sumber: SE BI 6/23/DPNP/ Tabel 11. Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Mandiri dan BCA berdasarkan NIM Bank Tahun NIM Predikat Mandiri 2010 5,14% Volume 11, No.1,Tahun 2016 8

4,73% 5,29%, sebesar 5,68% dan 5,18% 5,30% sebesar 5,83%. d. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BCA 2010 5,39% 4,62% 5,20% Total Beban Operasional BOPO: x100% Total Pendapatan Operasional 5,67% 6,31% Tabel 12. Predikat Bank Berdasarkan BOPO 6,93% No Rasio BOPO Predikat Sumber: Laporan Keuangan (Data Diolah) Bank Mandiri memiliki nilai ratarata 5,15%, dan Bank BCA 5,75%. Rasio ini menunjukkan pendapat bunga dibandingkan dengan aset produktif bank. Semakin tinggi nilai rasio NIM suatu bank, maka semakin sehat bank tersebut.sehingga dapat disimpulkan bahwa Bank BCA memiliki kinerja bank lebih baik dibandingkan dengan Bank Mandiri. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspita () yang mendapatkan hasil bahwa nilai NIM Bank Mandiri tahun sebesar 4,54% dan tahun 4,86%. Begitu juga dengan Fadhila (2015) mendapatkan hasil NIM Bank Mandiri tahun sebesar 1 83% <BOPO < 88% 2 89% <BOPO<93% 3 94% <BOPO<96% Cukup 4 97% <BOPO<100% Kurang 5 100%<BOPO Tidak Sumber: SE BI 6/23/DPNP/ Tabel 13. Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Mandiri dan BCA berdasarkan BOPO Bank Tahun BOPO Predikat Mandiri 2010 62,52% 65,19% 62,32% 59,99% 63,21% Volume 11, No.1,Tahun 2016 9

BCA 2010 61,73% Tabel 14. Predikat Bank 58,66% Berdasarkan CAR 59,17% No Rasio CAR Predikat 54,76% 1 12% < CAR 57,84% 2 9% < CAR 12% Sumber: Laporan Keuangan (Data Diolah) Tabel 13 menunjukkan Bank Mandiri memiliki nilai rata-rata 62,65% dan Bank BCA 58,43%. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin rendah nilai rasio BOPO suatu bank, maka semakin sehat bank tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika dinilai dari faktor earning menggunakan rasio BOPO, Bank BCA memiliki kinerja bank lebih baik dibandingkan dengan Bank Mandiri. 4. Capital Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) Modal CAR: x 100% ATMR 3 8% <CAR 9% Cukup 4 6% <CAR 8% Kurang 5 CAR 6% Tidak Sumber: SE BI 6/23/DPNP/ Tabel 15. Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Mandiri dan BCA berdasarkan Rasio CAR Bank Tahun ATMR Predikat Mandiri 2010 15,57% 17,77% 19,12% 18,07% 20,36% BCA 2010 16,61% 15,32% Volume 11, No.1,Tahun 2016 10

16,83% CAR suatu bank, maka semakin sehat 17,82% 19,36% bank tersebut.dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jika dinilai dari faktor capital menggunakan rasio CAR, Bank Mandiri memiliki kinerja bank lebih baik dibandingkan dengan Bank BCA Sumber: Laporan Keuangan (Data Diolah) Tabel 15, menunjukkan tingkat kesehatan Bank Mandiri dibandingkan dengan Bank BCA dari faktor Capital, Bank Mandiri memiliki nilai rata-rata 18,06%, dan Bank BCA 17,19%. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspita () yang memperoleh hasil nilai CAR Bank Mandiri untuk tahun sebesar 17,77% dan tahun sebesar 19,12%, namun berbeda dengan penelitian Minarrohmah yang mendapatkan hasil CAR Bank BCA pada tahun 2010 sebesar 13,5%, tahun 12,75% dan sebesar 14,24%. Penurunan rasio CAR disebabkan oleh aktiva bank yang mengandung risiko mengalami kenaikan cukup besar yang tidak diimbangi juga dengan kenaikan total modal yang cukup besar. Semakin tinggi nilai rasio KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan tingkat kesehatan Bank Mandiri dan Bank BCA periode 2010 sampai dengan menggunakan metode RGEC sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/. Penelitian dilakukan dengan menghitung rasio NPL, LDR, ROA, ROE, NIM, BOPO dan CAR serta laporan GCG masing-masing bank dari tahun 2010-. Data diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan Bank Mandiri dan Bank BCA tahun 2010- melalui www.idx.co.id. Setelah laporan keuangan dihitung dengan rasio-rasio di atas, dapat diketahui predikat tingkat kesehatan bank sesuai dengan surat edaran Bank Indonesia yang berlaku, yaitu secara keseluruhan perhitungan rasio keuangan, Bank BCA memiliki predikat tingkat Volume 11, No.1,Tahun 2016 11

kesehatan bank lebih baik dibandingkan dengan Bank Mandiri untuk periode 2010 sampai dengan, hanya pada rasio CAR, Bank Mandiri memiliki nilai rata-rata 18,06%, dan Bank BCA 17,19%. Semakin tinggi nilai rasio CAR suatu bank, maka semakin sehat bank tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jika dinilai dari faktor capital menggunakan rasio CAR, Bank Mandiri memiliki kinerja bank lebih baik dibandingkan dengan Bank BCA. Keterbatan pada penelitian ini antara lain adalah penelitian hanya terbatas meneliti Bank Mandiri dan Bank BCA saja, Penelitian ini juga hanya menggunakan satu metode terbaru saja untuk mengetahui tingkat kesehatan suatu bank dengan menggunakan rasio keuangan. Dengan adanya berbagai kekurangan dan keterbatasan pada penelitian, maka penulis memberikan saran bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian mengenai tingkat kesehatan bank menggunakan kriteria lain seperti Bank BUMN dibanding Bank Swasta dan Bank Syariah, atau menggunakan analisis tingkat kesehatan bank yang terdaftar di BEI tanpa adanya criteria khusus dari peneliti, sehingga objek yang diteliti lebih banyak, selain itu peneliti dapat membandingkan metode yang lama dengan yang terbaru sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihan masing-masing metode. Volume 11, No.1,Tahun 2016 12

DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. 2015. Peraturan Perbankan, diakses pada 25 November 2015 dari http://www.bi.go.id/id/peraturan/ perbankan/pages/se_130611.aspx Detik.com. 2015. Peringkat Bank, diakses pada tanggal 15 November 2015 dari http://finance.detik.com/read/201 2/05/31/194420/1929905/5/iniperingkat-bank-terbaik-ri Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Kamus Ekonomi. 2015. Pengertian NPL, diakses pada tanggal 27 Desember 2015 dari http://finansial.bisnis.com/read/2 0130812/9/156146/kamusekonomi-apa-arti-npl Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Rivai, H. Veithzal, dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Sugiyono.. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Cetakan ke-16. Bandung: Alfabeta. Wikipedia. 2015. Pengertian Laporan Keuangan, diakses pada tanggal 5 Desember 2015 dari https://id.wikipedia.org/wiki/lap oran_keuangan Wikipedia. 2015. Pengertian Risiko Kredit, diakses pada tanggal 5 Desember 2015 dari https://id.wikipedia.org/wiki/risi ko Volume 11, No.1,Tahun 2016 13

Volume 11, No.1,Tahun 2016 14