BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT Pamapersada Nusantara (PAMA) adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis mining & earthmoving contractor. Berawal dari divisi rental PT United Tractors Tbk hingga pada tahun 1993 PAMA berdiri sendiri. Berbagai proyek penambangan (batubara, emas & quarry), proyek konstruksi, penyiapan lahan dan logging menjadi kompetensi yang dimiliki PAMA. Sampai dengan saat ini, PAMA memiliki anak perusahaan antara lain PT Kalimantan Prima Persada, PT Prima Multi Mineral, PT Pama Indo Mining, PT Asmin Bara Bronang, PT Asmin Bara Jaan, dan PT Multi Prima Universal. Sebagai salah satu kontraktor pertambangan terbesar, PAMA memiliki kompetensi yang luas dan pemahaman yang menyeluruh dalam hal pengembangan dan operasional, terutama batubara yang meliputi : 1. Eksplorasi Meliputi pemetaan geologi, pemetaan topografi, eksplorasi pengeboran, evaluasi cadangan dan studi kelayakan. 2. Perencanaan Meliputi teknik handal dalam hal perencanaan pertambangan seperti pemodelan geologi, pit perancang, jadwal dan urutan produksi.
2 3. Pembangunan Infrastruktur Untuk mendukung kegiatan pertambangan, PAMA menyiapkan infrastruktur utama dan pendukung yang terdiri dari gudang, bengkel, kantor, jalan dan peralatan operasional pendukung, pengakngkutan jalan, pelabuhan, stock pile, dan fasilitas kamp. 4. Operasi Pertambangan Didukung dengan peralatan modern, sumber daya manusia yang berdedikasi tinggi, dan sistem manajemen yang dapat diandalkan, operasi pertambangan dikelola dengan baik untuk mencapai target produksi dan kepuasan klien. Operasi pertambangan meliputi operasi peledakan pengeboran, memindahkan beban berlebih, menghancurkan batubara, penggalian batubara, pengangkutan dan pengiriman. 5. Reklamasi dan Re-Vegetasi bekas wilayah pertambangan Dalam hal operasi pertambangan, PAMA selalu menempatkan perhatian penuh untuk kelarasan dan kesinambungan alam melalui reklamasi dan re-vegetasi. 6. Transhipment dan Penjualan Proses pemindahan muatan melalui dua moda transportasi yang berbeda, dalam hal ini pemindahan batubara dari mine stockyard ke kapal tongkang dan dari tongkang ke mother vessel. PT Pamapersada Nusantara berkomitmen untuk mencapai standar kinerja tertinggi di bidang keselamatan, kesehatan dan lingkungan managemen di semua operating sites. Untuk mencapai hal ini, semua aspek dari Keselamatan, Kesehatan dan lingkungan akan sepenuhnya diintegrasikan ke dalam Manajemen Harian Praktek dan Kegiatan dari semua karyawan di semua Operating Sites.
3 Dalam dunia kerja, khususnya di bidang industri, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) seharusnya tidak lagi hanya sebagai sebuah peraturan, melainkan telah menjadi suatu budaya yang tertanam dalam sikap dan perilaku jajaran direksi hingga karyawan suatu perusahaan atau industri. Konsep K3 telah diterapkan diberbagai negara di dunia, kendati demikian angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja masih cukup tinggi. Riset yang dilakukan oleh International Labour Organization (ILO, 2003) menghasilkan kesimpulan bahwa setiap hari rata rata 6000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang pertahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Sebagai salah satu perusahaan kontraktor tambang terbesar, PT Pamapersada Nusantara Kartika Caraka Mulia Banjar (KCMB) sangat peduli akan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) para karyawan. Salah satu wujud kepedulian akan K3 diwujudkan dengan adanya Green SOBAT (Safety Observation Technique ) Card. Green SOBAT Card adalah sebuah alat untuk melakukan pengamatan yang fokus pada perilaku tidak aman dari seseorang dengan memberikan umpan balik terhadap orang yang diamati. Tujuan dari Green SOBAT Card ini adalah untuk mengamati At Risk Behavior, sebagai salah satu penyebab terjadinya insiden dapat termonitoring dengan baik, yang kedepannya at risk behavior tersebut dapat diturunkan. Green SOBAT card pertama kali dibuat atas kebijakan dari divisi Safeyty and Health Environment (SHE) PT Pamapersada Nusantara pada Januari 2009, kemudian dilakukan sosialisasi awal pada April 2009. Pada Juni 2009 dilakukan implementasi awal di Jobsite Muara Tiga Besar
4 (MTB) PT Pamapersada Nusantara, Namun implementasi tidak berjalan dengan efektif dan pada November 2009, proyek Green SOBAT Card ditutup. Pada Oktober 2011, PT Pamapersada Nusantara KCMB me-launching Green SOBAT Card di departemen plant, kemudian pada Januari 2012 dilakukan sosialisasi awal melalui training kepada staff. Di bulan Februari hingga Mei 2012, implementasi Green SOBAT Card tidak berjalan baik, hal tersebut karena : 1. Pencapaian training staff yang telah mengikuti training Green SOBAT Card belum menyeluruh 2. Teknis pengisian masih ditemukan kesalahan karena pemahaman tentang teknis pengisian form Green SOBAT Card masih kurang. 3. Proses pelatihan yang belum berjalan dengan baik, dan komunikasi hanya sebatas pengarahan. 4. Belum dilakukan analisis yang mendalam terhadap hasil observasi. 5. Belum adanya analisa insiden dari hasil pelaporan observasi Green SOBAT Card. 6. Belum adanya review dan diskusi didalam sebuah tim terkait dengan analisa hasil observasi Green SOBAT Card. Penelitian ini berdasarkan data distribusi Green SOBAT Card sejak Januari 2013 hingga April 2014, dimana pendataan yang dilakukan oleh divisi SHE Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara KCMB hanya terdapat pada bulan tersebut. Hal ini dikarenakan, kurangnya tenaga kerja untuk mengerjakan pendataaan dan pendokumentasian tersebut.
5 Gambar 1. Alur Analisis faktor dan sumber penyebab belum efektifnya Green SOBAT Card Terkait hal tersebut, departemen Safety and Healthy Environment PT Pamapersada Nusantara KCMB memasukkan perencanaan peningkatan implementasi Green SOBAT Card ke dalam perencanaan peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Plant SHE Officer Activity Plan. Kegiatan peningkatan implementasi tersebut dilakukan dari September 2012 hingga November 2012 dan evaluasi dilakukan pada November hingga Desember 2012. Dari hasil evaluasi didapatkan hasil peningkatan implementasi Green SOBAT Card di Departemen Plant sebesar 89,70 % dari yang sebelumnya hanya 34,40 %. Langkah perbaikan yang dilakukan antara lain ( SHE Department PT. Pamapersada Nusantara, 2012 ) :
6 1. Melakukan refresh training untuk meningkatkan kembali tentang teknis Green SOBAT Card. 2. Pelatihan yang dilakukan disaat tenaga kerja sedang beraktivitas tanpa menganggu fungsinya, dan juga dilakukan saat intruksi rutin di SHE department. 3. Membuat standing banner yang ditempatkan di Office Plant. 4. Membuat guide book sebagai panduan rekan tenaga kerja dalam pemahaman mereka tentang Green SOBAT Card terkait dengan teknis pengisian dan implementasi dari Green SOBAT Card. 5. Data hasil temuan observasi Green SOBAT Card ditampilkan, direview dan didiskusikan. 6. Review Green SOBAT Card disampaikan setiap minggunya saat Safety Talk mingguan di Departemen Plant. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah terdapat hubungan peran dan komitmen manajemen dalam penerapan program Green SOBAT Card di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara 2. Apakah terdapat hubungan pemahaman mekanik mengenai safe or unsafe actions and condition pada mekanik dengan penerapan Green SOBAT Card di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara 3. Apakah terdapat hubungan pelatihan program Green SOBAT Card dengan penerapan Green SOBAT Card di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara.
7 4. Apakah terdapat hubungan proses implementasi observasi dengan penerapan program Green SOBAT Card di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara. 5. Apakah terdapat hubungan feedback pada implementasi dengan penerapan Green SOBAT Card di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara. 6. Apakah terdapat hubungan antara goal setting dan review pada implementasi Green SOBAT Card di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara. 7. Apakah langkah penerapan Green SOBAT Card yang diterapkan untuk meningkatkan safety based behaviour berjalan efektif? 1. Tujuan Umum C. Tujuan Penelitian Mengetahui apakah langkah langkah penerapan Green SOBAT Card di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara KCMB efektif untuk meningkatkan kepedulian keselamatan kerja. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui peran dan komitmen manajemen dalam penerapan program Green SOBAT Card di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara. b. Mengetahui pemahaman mekanik mengenai safe or unsafe actions and condition pada mekanik Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara. c. Mengetahui apakah pelatihan program Green SOBAT Card telah dilaksanakan dengan baik di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara. d. Mengetahui proses implementasi observasi program Green SOBAT Card di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara.
8 e. Mengetahui feedback pada implementasi Green SOBAT Card di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara. f. Mengetahui goal setting dan review pada implementasi Green SOBAT Card di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Dengan mengetahui hasil evaluasi penerapan program Green SOBAT Card di Departemen Plant PT Pamapersada Nusantara KCMB diharapkan kepedulian bekerja aman dan budaya keselamatan kerja meningkat. 2. Bagi Universitas Dengan penelitian ini diharapkan mendapat masukan yang bermanfaat bagi Prodi Ilmu Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang berhubungan dengan masalah evaluasi SMK3, penerapan sistem manajemen K3 yang sudah pernah dilakukan antara lain : 1. Penelitian Komariah (2014) dengan judul : Budaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Implementasi Keselamatan Pasien (Studi Kasus Pada Rumah Sakit X Di Kota Batam). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya keselamatan dan kesehatan kerja dalam implementasi keselamatan pasien terkait budaya keselamatan dan kesehatan kerja Rumah Sakit X di Kota Batam. Persamaan penelitian ini adalah metode penelitian dengan observasi langsung, wawancara
9 mendalam dan telaah dokumen. dengan metode pengambilan data wawancara mendalam. Perbedaan penelitian terdapat pada variabel indepen yakni kepedulian, pengetahuan dan kompetensi, komitmen, motivasi, supervisi, tanggung jawab dan komunikasi, dengan variabel dependennya implementasi keselamatan. 2. Penelitian Zubaedah (2009) dengan judul : Evaluasi Implementasi Program Observasi Keselamatan Di Service Department PT Trakindo Utama (PTTU) Cabang Jakarta Tahun 2009. Persamaan penelitian ini adalah, mengevaluasi implementasi program observasi keselamatan yang ada, dengan variabel independen ownership, definition of safe/unsafe, training, pelaksanaan observasi, feedback serta goal setting. Perbedaan terletak pada jenis penelitian yang bersifat kualitatif, tempat dan waktu penelitian. 3. Penelitian Ardi (2014) dengan judul penelitian : Evaluasi Pelaksanaan Program Keselamatatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Rumah Sakit Panti Rapih Kota Yogyakarta. Persamaan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program K3 yang telah ada di Rumah Sakit Panti Rapih Kota Yogyakarta. Perbedaan penelitian terdapat pada variable independen, yakni pengembangan kebijakan K3RS, pembudayaan perilaku K3RS, pendidikan dan pelatihan SDM K3RS, pengembangan pedoman, pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan kerja, pelayanan keselamatan kerja, pelayanan kesehatan kerja, pengolahan limbah, pengelolaan jasa B3 dan kewaspadaan bencana/manajemen tanggap darurat.