SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR OPTIMASI PENGGUNAAN PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KERJA DENGAN MENGATUR PERBANDINGAN LUAS JENDELA TERHADAP DINDING Disusun Oleh : M. ROFIQI ATHOILLAH (2409 105 033) Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, ST., MT., PhD. NIPN. 19710702 199802 1 001
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN Permasalahan yang timbul yaitu semakin besar jendela yang digunakan, maka beban pencahayaan buatan semakin kecil. Di lain pihak dengan jendela yang besar, panas juga semakin besar. Hal ini akan menyebabkan adanya pembengkakan pada beban pendinginan, yang otomatis akan menyebabkan pengeluaran yang besar. TUJUAN PENYUSUNAN TUGAS AKHIR Tujuan dari tugas akhir ini adalah bagaimana membuat kondisi suatu ruangan yang nyaman dan hemat energi dengan mengubah nilai WWR.
BATASAN MASALAH Objek yang digunakan pada penelitian yaitu sebuah ruang dengan luas lantai 12 m 2. Standar yang digunakan yaitu Green Building Council Indonesia.
TINJAUAN PUSTAKA 1. Divisi Rating dan Teknologi, 2013. GREENSHIP untuk BANGUNAN BARU Versi 1.2. Jakarta: Green Building Council Indonesia. 2. Badan Standardisasi Nasional. Konservasi energi selubung bangunan pada bangunan gedung. SNI 03-6389-2000, Jakarta, Indonesia. 2000. 3. ASHRAE Handbook: Fundamentals, American Society of Heating Refrigerating and Air Conditioning Engineers, Inc.Atlanta, 1993. 4. Rathi, Priyanka. 2012. Optimization of energy efficient windows in office buildings For different climate zones of the United States. 5. Mcdonald, Rodney C. 2005. Highlighting Seven Keys To Cost Effective Green Building. Canada : Royal Roads University. 6. Gulati, N., 2012. Cost Effectiveness in HVAC by Building Envelope Optimization. Nottingham: University of Nottingham. 7. Sandanasamy, D., Govindarajane, S., Sundararajan, T., 2013. Natural Lighting In Green Buildings-An Overview and A Case Study. International Journal of Engineering Science and Technology 5, 1:119-122.
METODOLOGI PENELITIAN Mulai Penentuan Variasi Tinggi Kaca Penentuan Urutan perhitungan matematika Beban Penghuni, Peralatan, dan Fresh Air OTTV dengan Variasi tinggi kaca Beban Eksternal Simulasi Daylight Menggunakan DIALux Beban Lighting 1. Penentuan Variasi Tinggi Kaca 2. Hitung Simulasi Daylight Konsumsi Energi Pada Peralatan Cooling Load 3. Hitung OTTV dgn variasi tinggi kaca 4. Cooling Load 5. AHU, CHWP, dan CWP Daya AHU Konsumsi Energi Pada Distribusi Udara Sistem Pendingin (CHWP dan CWP) Konsumsi Energi Pada Sistem Pendingin Konsumsi Energi pada Lighting 6. Chiller Plant 7. IKE Konsumsi Energi Ruang Biaya Listrik Selesai
Simulasi DIALux Dari hasil simulasi yang dilakukan dengan software DIALux, maka didapatkan hasil dengan membandingkan ke arah Barat, Timur, Selatan, Utara, hasilnya mempunyai persen daylight besar dan kecil. Beberapa harga WWRnya seperti terdapat pada Gambar 4.1 sebagai berikut
Dengan adanya persen (%) daylight yang semakin besar, maka untuk beban lampu akan berkurang seperti tertera pada Gambar berikut
Dengan WWR yang semakin besar, maka hasil OTTV semakin besar pula. Diperlukan arah Barat, Timur, Selatan, dan Utara untuk membandingkan nilainya
Sehingga IKE (Intensitas Konsumsi Energi) ditunjukkan pada Gambar berikut menunjukkan bahwa simulasi ruang yang digunakan masih menunjukkan nilai di bawah standar yang ditetapkan. Nilai maksimum IKE untuk perkantoran per tahun adalah 240 kwh/m berdasarkan tabel SNI tahun 1992.
KESIMPULAN 1. Pada ruang kerja arah bangunan mempengaruhi sistem pencahayaan pada ruang. Dengan penempatan arah bangunan yang sesuai, maka sistem pencahayaan yang mengintegrasikan cahaya alami dapat menekan konsumsi energi pada sektor pencahayaan buatan atau lampu, pengkondisian udara, dan energi total pada ruang kerja. Jadi secara kumulatif penurunan energi dari sektor tersebut dapat mengefisienkan Intensitas Konsumsi Energi. 2. Pengaturan rasio jendela yang semakin besar dan transmisi visibel semakin tinggi berdampak pada tingkat konsumsi energi. Meskipun pencahayaan semakin baik namun sebaliknya konsumsi pengkondisian udara semakin besar. 3. Berdasarkan iklim di Indonesia yang tropis, sebaiknya ruang kerja tidak memerlukan jendela. Tetapi menurut standart SNI dengan memperhatikan estetika ruang, maka nilai OTTV untuk ruang yang digunakan yaitu kurang dari 45 dan Daylight di atas 30%. Jadi pada penelitian ini diambil ketinggian kaca yang ideal yaitu berada pada ketinggian 0,6 meter 0,8 meter. Yang berarti nilai WWR berada pada 20 27 dengan daylight 30,12% - 37,98% dan OTTV 35,06 Watt/m 2 43,81 Watt/m 2. Dari hasil interpolasi pada penelitian, maka didapatkan nilai untuk daylight yaitu 34,05% dan OTTV yaitu 39,435 Watt/m 2. 4. Jadi dapat disimpulkan bahwa intensitas konsumsi energi pada ruang berbanding lurus dengan WWR. Semakin besar nilai WWR, maka tingkat konsumsi energi pada ruang tersebut juga akan semakin besar.
TERIMA KASIH