METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2014 Januari 2015 di

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 di Greenhouse

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2014 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2014, bertempat di

III. METODOLOGI. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2014 di

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 Juni 2015 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan

METODE PENELITIAN. B. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

METODOLOGI PENELITIAN


TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Alat dan Bahan Peneltian

III. METODE PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

PENGARUH MEDIA TANAM GRANUL DARI TANAH LIAT TERHADAP PERTUMBUHAN SAYURAN HIDROPONIK SISTEM SUMBU

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

PENGUJIAN BEBERAPA NUTRISI HIDROPONIK PADA SELADA (Lactuca sativa L.) DENGAN TEKNOLOGI HIDROPONIK SISTEM TERAPUNG (THST) TERMODIFIKASI

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PENDAHULUAN ROMMY ANDHIKA LAKSONO

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 2,3,4

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap jenis sayuran memiliki karakteristik dan manfaat kandungan gizinya

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

III. METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Bayam sangat dibutuhkan bagi anak kecil, ataupun balita.

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai November 2010 di Greenhouse dan Laboraturium Wageningen IPB.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

PERTUMBUHAN SELADA DALAM HIDROPONIK SUBSTRAT DENGAN PERBEDAAN UKURAN SERAT AREN DAN NUTRISI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III.TATA CARA PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - November 2012 di Laboratorium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

PENGARUH JENIS LAMPU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DALAM SISTEM HIDROPONIK INDOOR

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

Hidroponik Untuk Pemula. Feri Ferdinan

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Research Station PT Great Giant Pineapple, Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. media tanah. Sebagai ganti tanah digunakan larutan mineral yang mengandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... I. PENDAHULUAN... 1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

BAB IV. PRAKTEK PEMBIBITAN DAN TRANSPLANTING

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan. Penelitian dilakukan bulan Juni 2011 Oktober 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di bengkel Mekanisasi Pertanian, Jurusan Teknik

BAB III MATERI DAN METODE. biji durian dengan suhu pengeringan yang berbeda dilaksanakan pada bulan

Transkripsi:

III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2014 Januari 2015 di greenhouse Jurusan Teknik Pertanian dan Laboraturium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu greenhouse, pot, ember, box styrofoam, nampan, penggaris, timbangan, electrical conductivity (EC) meter, ph meter, lux meter, camera digital, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu benih bayam merah, air, pupuk hidroponik Nutrimix, pasir, arang sekam, dan tanah liat (granul). 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui bobot media pada saat kadar air pada kapasitas lapang dan titik kritis, serta lama waktu penurunan kadar air pada setiap media tanam granul, arang sekam, dan pasir.

18 3.3.2 Rancangan Percobaan Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan dua faktor perlakuan. Perlakuan perlakuan dalam penelitian ini adalah : a. Faktor pertama media tanam : granul 4 mm (M1), arang sekam (M2), pasir (M3) b. Faktor kedua fraksi penipisan air: 0-20 % (P1), 0-40 % (P2), 0-60 % (P3). c. Kombinasi Perlakuan yang diperoleh adalah: M1P1, M1P2. M1P3, M2P1, M2P2, M2P3, M3P1, M3P2, M3P3. 3.3.3 Pelaksanaan Penelitian 1. Pembuatan Granul Pembuatan granul berbahan lempung diayak terlerlebih dahulu untuk mendapatkan ukuran partikel yang seragam. Sebelum diayak, tanah liat dijemur terlebih dahulu dan setelah tanah liat kering haluskan tanah liat. Granul yang berasal dari tanah liat harus melalui tahapan sebagai berikut: hidupkan mesin granulator lalu bahan berupa tanah liat yang sudah halus dimasukkan ke dalam pan granulator. Ketika pan granulator berputar, semprotkan air sedikit demi sedikit menggunakan sprayer tetapi air semprotan dari sprayer tidak boleh mengenai pan granulator karena bahan akan lengket pada pan. Proses granulasi dilakukan hingga ukuran granul 5 mm. Setelah proses granulasi selesai, butiran butiran granul diletakkan di tampah kemudian butiran granul tersebut dibakar. Pembakaran tersebut bertujuan untuk menghilangkan kadar air yang masih terkandung dalam granul. Setelah proses granulisasi selesai dan butiran granul sudah kering kemudian butiran granul diayak dengan ayakan yang berukuran 5mm.

19 2. Pembuatan Larutan Nutrisi Pembuatan larutan nutrisi dilakukan setiap awal minggu. Pergantian dilakukan sesuai dengan nilai EC yang semakin ditingkatkan. Pada minggu pertama (1 MST) sebesar 1.2 ms/cm, 2 MST ditingkatkan menjadi 1.5 ms/cm dan pada 3 MST dinaikkan menjadi 2 ms/cm. 3. Pembuatan Sistem Flood and Drain Pertama tananam diberikan air nutrisi sampai jenuh. Ketika air nutrisi turun sampai kadar air sesuai perlakuan, tanaman dibanjiri lagi sampai jenuh. Dalam pelaksanaannya, pemberian air nutrisi dengan pompa dilakukan dengan cara mengatur interval waktu yang dilakukan dari hasil penelitian pendahuluan. a. Granul (M1) : 0-20% (P1) dari air tersedia : 15 menit menyala setiap 1 jam 0-40% (P2) dari air tersedia : 15 menit menyala setiap 2 jam 0-60 % (P3) dari air tersedia : 15 menit menyala setiap 3 jam b. Arang Sekam (M2) : 0-20 % (P1) dari air tersedia : 1x24 jam sekali 0-40% (P2) dari air tersedia : 2x24 jam sekali 0-60% (P3) dari air tersedia : 3x24 jam sekali c. Pasir (M3) : 0-20% (P1) dari air tersedia : 1x24 jam sekali

20 0-40% (P2) dari air tersedia : 2x24 jam sekali 0-60% (P3) dari air tersedia : 3x24 jam sekali Dijenuhkan Internal ini sisesuaikan dengan hasil uji pendahuluan. Gambar 1. Sistem Hidroponik Keterangan : 1. Tanaman 2. Pot 3. Media tanam 4. Nampan 5. Ember penampaung larutan nutrisi 6. Box Styrofoam Box panempung nutrisi

21 3.4 Pengamatan 3.4.1 Parameter Pengamatan Tabel 1. Variabel yang diamati dan diukur No Variabel Yang Diamati dan Diukur Faktor Pengukuran a. Tinggi Tanaman Setiap Minggu b. EC larutan Setiap Minggu c. ph Larutan Setiap Minggu d. Suhu dan Intensitas Cahaya Setiap Hari e. Evapotranspirasi Setiap Hari f. Berat Berangkasan, diameter batang dan Luas Daun Panen 3.4.2 Pengamatan Saat Panen Pengamatan saat penen meliputi : 1. Bobot total (brangkasan) per tanaman Bobot total per tanaman diukur dengan cara menimbang tanaman. 2. Bobot akar per tanaman Seluruh akar tanaman dipotong lalu ditimbang beratnya. 3. Panjang akar per tanaman Setiap perlakuan dilakukan pengukuran panjang akar per tanaman 4. Diameter batang per tanaman Setiap perlakuan dilakukan pengukuran diameter batang per tanaman 5. Luas Daun per tanaman Setiap perlakuan dilakukan pengukuran luas daun per tanaman 3.5 Analisis Data Data hasil penelitian dari pengaruh media dan fraksi penipisan air terhadap tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) disajikan dalam bentuk grafik dan tabel.