Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Tantangan dan Hambatan Di Masa Depan. Oleh : Asmar Arsjad APKASINDO

dokumen-dokumen yang mirip
Bidang Kelembagaan Usaha dan Penyuluhan DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PROGRAM PEREMAJAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT

Luas Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia (Statistik Ditjenbun 2015)

Oleh Asmar Arsjad Sekjen Apkasindo. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) 2017

PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN DAN PEMBIAYAAN PERBANKAN

Peremajaan Perkebunan Rakyat dan Kemitraan Petani

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN TERKINI PROGRAM PEREMAJAAN KELAPA SAWIT NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan rencana Pembangunan Jangka Menengah sampai tahun 2009 sebesar

KATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (BPDP SAWIT)

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

Policy Brief Perbaikan Regulasi Lahan Gambut Dalam Mendukung Peran Sektor Industri Kelapa Sawit Indonesia 2017

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 PROSPEK PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF (BIOFUEL)

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

Mungkur dan Gading Jaya. kebun Limau. PT Selapan Jaya, OKI ha ha, Musi Banyuasin. PT Hindoli, 2, kebun Belida dan Mesuji

Focus Group Discussion Pertama: Penyusunan Kajian Kritis Penguatan Instrumen ISPO

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

05/12/2016 KUALA PEMBUANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting di

Kartu Tani Bawang. 05 Oktober PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah Padang

I. PENDAHULUAN. dari 1,0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 1,3 juta ton pada tahun 1995 dan 1,9

V. GAMBARAN UMUM EKONOMI KELAPA SAWIT DAN KARET INDONESIA

I. PENDAHULUAN. kebutuhan akan minyak nabati dalam negeri. Kontribusi ekspor di sektor ini pada

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

PERANAN PERKEBUNAN BERKELANJUTAN DALAM MENDUKUNG TRANSFORMASI EKONOMI

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS PERKEBUNAN STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan komponen yang terbuat dari karet seperti ban kendaraan, sabuk

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA

PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT: PERSPEKTIF LINGKUNGAN. Mukti Sardjono, Saf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan,

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

PENDAHULUAN Gejolak moneter yang terjadi pada November 1997 dan mencapai Mminasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TEKNIS PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Disampaikan dalam acara Focus Working Group 2017 Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia Jakarta, 18 Mei 2017

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gambar 1 Produksi dan ekspor CPO tahun 2011 (Malaysian Palm Oil Board (MPOB))

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan

Capacity Building SPKS (Serikat Petani Kelapa Sawit)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN NOMOR: 29/KPTS/KB.120/3/2017 TENTANG

Golden Agri-Resources Ltd

Mengembalikan Marwah BPDP-KS : Koreksi atas 2 Tahun Kinerja BPDP-KS

I. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Produksi CPO di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas

PRODUKTIVITAS SUMBER PERTUMBUHAN MINYAK SAWIT YANG BERKELANJUTAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Persyaratan ISPO Untuk Bahan Baku Energi Terbarukan (Bioenergi)

BAB 1. PENDAHULUAN. peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil

BAB 1 PENDAHULUAN. Disamping itu ada pula para ahli yang berpendapat bahwa kelapa sawit terbentuk pada saat

Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun. dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi

NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN 1. Andre Parlian Ciptadana Securities

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Program Pembangunan Perkebunan 2018

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Oleh Prof. Dr. Bungaran Saragih, MEc

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 33/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN MELALUI PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2011 PT Astra Agro Lestari Tbk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

KETERANGAN TW I

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

2017, No Dana Perkebunan Kelapa Sawit dilakukan oleh Menteri Keuangan; c. bahwa untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi penggunaan d

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

Gambar 1.1. Perkembangan Konsumsi Minyak Nabati Dunia

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005

LINGKUNGAN BISNIS PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA

PEMETAAN DAYA SAING PERTANIAN INDONESIA. Saktyanu K. Dermoredjo

RANGKUMAN HASIL RAKOR PANGAN NASIONAL, FEED INDONESIA FEED THE WORLD II JAKARTA, 26 JULI 2011

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Dimana sebagian besar penduduknya. menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Hal ini sebenarnya tidak terlalu

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

BAB I. PENDAHULUAN. kegiatan pertanian yang mendominasi perekonomian masyarakat desa, dimana

Transkripsi:

Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Tantangan dan Hambatan Di Masa Depan Oleh : Asmar Arsjad APKASINDO Medan 28 September 2017 1

ABSTRAK Luas Kelapa Sawit Nasional 11,9 juta ha 4,8 juta ha diantaranya adalah kebun kelapa sawit rakyat. Dari luasan kebun sawit rakyat tersebut tingkat produktivitasnya sekitar 3 ton/ha/th yang antara lain disebabkan bibit tidak bersertifikat, lahan marginal, tidak dipupuk, tanaman tua, dan proses panen tidak sesuai aturan. Disamping hal diatas regulasi Pemerintah juga kurang mendukung pengembangan sawit rakyat antara lain sertifikasi lahan, subsidi benih, pelatihan petani, kredit perbankan,kampanye negatif dan rencana finance sustainability. BPDP Kelapa Sawit yang tadinya diharapkan dapat mendukung peremajaan kelapa sawit rakyat sampai saat ini belum secara maksimal memberikan kontribusinya. 2

Program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Tantangan Dan Hambatan di Masa Depan Oleh : Asmar Arsjad APKASINDO 1. Luas Kebun Kelapa Sawit Indonesia : Tahun 1980 300 Ribu ha 2015 11.3 Juta ha 2016 11.9 Juta ha Tersebar pada 21 Provinsi, di 160 Kabupaten Sumatera 7.5 Juta ha Kalimantan 3.8 Juta ha Riau 2.9 juta ha Sulawesi 0.38 Juta ha Jawa 0.36 Juta ha Papua dan Maluku 0.18 Juta ha Luas kebun petani plasma 900 Ribu ha dan kebun petani mandiri 3.9 Juta ha. *Disampaikan pada IPOS FORUM Mendaulatkan Sawit Indonesia, 28 29 September 2017, Santika Dyandra Hotel Medan 3

2. Kelapa Sawit Industri STRATEGIS - Penyumbang Devisa USD 21 M/th - Penghasil energi Blodisel - Ada di 190 Kabupaten (45 persen Rakyat) - Industri Hilir (Obat, Pangan, dll) - Lokomotif Ekonomi Nasional 30 Juta orang terlibat, dan hidup dari kelapa sawit - Penghasil Oksigen, penyerap karbon 4

3. EKSPOR 2008 CPO olahan 2016 CPO olahan 55 Persen 45 Persen 30 Persen 70 Persen 5

4. Devisa Sawit Rakyat 2012 Ekspor, Devisa USD 21 M Dari Rakyat USD 8 M 2015 Rakyat USD 6,3 M 2016 s.d. Juni USD 3 M atau 106 T 6

5. Luas kelapa sawit rakyat dari 3,9 juta Ha Perlu segera diremajakan seluas 1.8 juta Ha Yang tersebar pada 160 Kabupaten diseluruh Indonesia BPDP Kelapa Sawit menjadi harapan petani untuk program peremajaan diatas 7

6.LANDASAN HUKUM DANA PERKEBUNAN SAWIT Undang Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang Undang No 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2015 tentang Penghimpunan Dana Perkebunan Peraturan Presiden No 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit Peraturan Menteri Keuangan No 133 Tahun 2015 tentang Pungutan Ekspor Peraturan Menteri Keuangan No 113 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) 8

7. PRINSIP dari SAWIT DANA SAWIT untuk SAWIT 3

8.Kunci Keberhasilan : PEMANFAATAN Dana Sawit, Dari Sawit Untuk Sawit Stabilisasi dan Pengembangan Pasar Sawit Penelitian & pengembangan Peremajaan/replanting Sarana & Prasarana Pengembangan SDM/pendidikan Promosi dan Advokasi 10

9.Mengapa sebagian besar Dana Sawit dialokasikan untuk Biofuel? Saat ini Sawit Indonesia over-supply CPO Pasar dunia sedang lesu (70% sawit Indonesia di ekspor) Harga minyak dunia jatuh Harga CPO terancam jatuh (bisa mencapai $250-$300 harga TBS bisa jatuh ke Rp 500/kg Solusi: harus ada pasar yang baru untuk CPO DANA SAWIT UNTUK BIOFUEL BERTUJUAN UNTUK MENJAGA HARGA CPO RELATIF STABIL: -- UNTUK PETANI -- UNTUK SELURUH INDUSTRI Penggunaan wajib Biofuel Sawit DN (B20) Hanya bisa jalan kalau ada dana subsidi harga 11

10.Harga yang relatif stabil jadi prasyarat; Program Utama Dana Sawit : PEREMAJAAN PERKEBUNAN RAKYAT dan SARANA/PRASARANA UNTUK PEMBERDAYAAN PETANI KECIL 12

11.PEREMAJAAN PERKEBUNAN RAKYAT Peremajaan = penggantian tanaman sawit berumur > 25 tahun milik petani / perkebunan rakyat dengan tanaman sawit yang baru + Khusus : Peremajaan Dini = penggantian tanaman sawit muda berumur 10-25 tahun milik petani / perkebunan rakyat yang menghadapi masalah produktivitas rendah < 10 ton per hektar akibat kesalahan bibit, dengan tanaman sawit yang baru Pendukung : Pra-Peremajaan = kegiatan-kegiatan sebelum pelaksanaan kegiatan peremajaan, yang ditujukan untuk menyiapkan petani dan memudahkan proses peremajaan pada tahun berikutnya. 13

12.PEREMAJAAN dan PEREMAJAAN DINI 1. Petani : swadaya/plasma/ex-plasma; pemilik kebun kurang dari 4 hektar / petani 2. Lahan / kebun : telah / berpotensi untuk mendapat sertifikat ISPO sesuai semua ketentuan peraturan perundangan yang berlaku 3. Setiap proyek peremajaan : 300-800 hektar, bisa tidak satu hamparan asal berdekatan tetapi sebaiknya satu hamparan 4. Petani tergabung dalam koperasi / kelompok tani 5. Bantuan Dana Sawit berbentuk hibah (grant) dan akan diberikan melalui transfer ke rekening proyek yang disepakati oleh petani dan bank 6. Besarnya bantuan Dana Sawit untuk peremajaan tahun 2016 sebesar Rp 25 juta / hektar 7. Petani wajib bekerjasama dan mengikat akad dengan bank 14

13.PEREMAJAAN dan PEREMAJAAN DINI Asumsi: Biaya peremajaan Rp 60juta/ha, Proyek: 300 ha, 100 petani, Total nilai proyek 300x60jt = Rp 18 M Model 1 Petani ambil kredit dan mengerjakan sendiri peremajaannya Petani akad kredit dg bank Rp 10,5 milyar Dana Sawit hibah Rp 7,5 milyar Ketentuan mengenai pencairan dana sesuai kemajuan kegiatan peremajaan Rekening proyek Monitoring dan pengawasan untuk pencairan dana oleh Bank Proyek Peremajaan Dilaksanakan Oleh Petani 15

14.PEREMAJAAN dan PEREMAJAAN DINI Asumsi: Biaya peremajaan Rp 60juta/ha, Proyek: 300 ha, 100 petani, Total nilai proyek 300x60jt = Rp 18 M Model 2 Petani dengan uang sendiri dan mengerjakan sendiri peremajaannya Petani taruh dana di bank Rp 10,5 milyar Dana Sawit hibah Rp 7,5 milyar Ketentuan mengenai pencairan dana sesuai kemajuan kegiatan peremajaan Rekening proyek Monitoring dan pengawasan untuk pencairan dana oleh Bank Proyek Peremajaan Dilaksanakan Oleh Petani 16

15.PEREMAJAAN dan PEREMAJAAN DINI Asumsi: Biaya peremajaan Rp 60juta/ha, Proyek: 300 ha, 100 petani, Total nilai proyek 300x60jt = Rp 18 M Model 3 Petani dengan uang sendiri + kredit dan mengerjakan sendiri peremajaannya Petani taruh dana di bank Rp 5,5 milyar dan ambil kredit Rp 5 milyar Dana Sawit hibah Rp 7,5 milyar Ketentuan mengenai pencairan dana sesuai kemajuan kegiatan peremajaan Rekening proyek Monitoring dan pengawasan untuk pencairan dana oleh Bank Proyek Peremajaan Dilaksanakan Oleh Petani BPDP Sawit 17

16.PEREMAJAAN dan PEREMAJAAN DINI Asumsi: Biaya peremajaan Rp 60juta/ha, Proyek: 300 ha, 100 petani, Total nilai proyek 300x60jt = Rp 18 M Model 4 Petani ambil kredit dan ada pihak ketiga (konsultan/kontraktor) mengerjakan peremajaannya dg biaya 10% dari nilai proyek Petani akad kredit di bank Rp 10,5 milyar Monitoring dan pengawasan untuk pencairan dana oleh Bank Dana Sawit hibah Rp 7,5 milyar Ketentuan mengenai pencairan dana sesuai kemajuan kegiatan peremajaan Rekening proyek Proyek Peremajaan Dilaksanakan Pihak ketiga/ Konsultan/ Kontraktor 18

17.PEREMAJAAN PERKEBUNAN RAKYAT Dalam kegiatan PEREMAJAAN atau PEREMAJAAN- DINI, Dana Sawit dapat dipergunakan untuk : -- subsidi bunga -- sebagian pokok kredit -- biaya hidup -- pembelian bibit -- premi penjaminan pinjaman -- jasa konsultan/kontraktor independen -- kegiatan lain yang ditetapkan pemerintah 19

18.PEREMAJAAN PERKEBUNAN RAKYAT Pra-Peremajaan = kegiatan-kegiatan sebelum pelaksanaan kegiatan peremajaan, yang ditujukan untuk menyiapkan petani dan memudahkan proses peremajaan pada tahun berikutnya. Kegiatan yang dapat didukung dengan Dana Sawit: (T-0 Mulai land clearing dan penanaman) T-2 / T-1 -- Sertifikasi lahan (bekerjasama dg Kemen Agraria) -- Studi kelayakan dan design kebun -- Pelatihan untuk petani -- Sertifikasi ISPO T-15 s/d T-10 Pengembangan skema pembiayaan untuk peremajaan (asuransi, tabungan, dll) 20

19.SARANA/PRASARANA UNTUK PEMBERDAYAAN PETANI KECIL Bentuk pemberdayaan yang dituju: 1. Peningkatan produktivitas kebun dan peningkatan kualitas produk petani 2. Peningkatan praktek keberlanjutan (sustainability) kebun petani 3. Mencegah kebakaran lahan, dikebun maupun didaerah sekitar kebun petani (Desa Sawit Tanggap Api) 4. Meningkatkan kapasitas petani, termasuk akses ke layanan perbankan, dll Kegiatan yang dapat dilakukan : 1. Pelatihan untuk petani 2. Investasi alat dan sarana bantu 21

20. Hambatan dan Tantangan yang dihadapi dalam peremajaan kelapa sawit rakyat : * Target peremajaan tahun 2017 seluas 20.000 Ha kemungkinan takkan tercapai * Kriteria petani penerima program peremajaan SE DITJENBUN NO.29/2017 sulit untuk dipenuhi. * Pendekatan kawasan antara lain sebaran petani 50 Ha / Kelompok tani, SKT, SHM, Girik, tidak berada dalam kawasan HL, HPT, HP, Gambut dan harus berpotensi ISPO. * Memiliki STDB atau surat keterangan dalam proses * Sulit mendapatkan kredit perbankan. 22

21. Financial Sustainabiity * Tata kelola peremajaan diatur dalam Permentan no. 11 / 2015 tentang ISPO, Permentan no.18 / 2016 tentang peremajaan Pmk no. 84 / 2017 tentang dana peremajaan Peraturan Dirut BPDP KS tentang peremajaan * Pembiayaan peremajaan untuk kondisi 1 3 besarnya biaya peremajaan Rp. 60 juta / Ha, hibah untuk petani Rp. 25 juta / Ha sisanya diperoleh dari tabungan petani maupun kredit perbankan yang bertindak sebagai Custodian * Kredit Grace Period 5 tahun, Tenor 10 tahun dimulai tahun ke 7 sampai dengan tahun 17 23

* Rencana OJK (Otoritas Jasa Keuangan ) akan mengeluarkan aturan finance sustainability dimana pekebun yang berada dalam kawasan hutan dan tidak sustainable tidak boleh mendapat kredit dari perbankan * Rencana kebijkan OJK diatas akan menghambat proses peremajaan kelapa sawit utamanya kelapa sawit rakyat 24

BPDP Sawit