GAMBARAN JUMLAH KARIES GIGI PADA SISWA DI MADRASAH IBTIDAIAH (MI) ROUDLOTUZZAHIDINKLATEN. Aninda Astutik Apriliani, Siti Sulastri, Siti Hidayati

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat.

GAMBARAN SKOR PLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADYAH GODEAN 1

THE CONCEPTION OF PLAQUE SCORE ON 7TH GRADE STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 1 GODEAN SLEMAN

GAMBARAN PENYULUHAN TENTANG PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN METODE BERCERITA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan ini dapat mempengaruhi kesehatan gigi anak (Ramadhan, 2010). Contoh

PENGARUH PROMOSI MENYIKAT GIGI TERHADAP SKOR PLAK DI SEKOLAH DASAR KANDANGAN II, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

DESCRIPTION OF PLAQUE SCORES ON STUDENTS WHO CONSUME FRIED FOOD IN CANTEEN OF SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan

GAMBARAN MENYIKAT GIGI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID KELAS V DI MIN 9 KECAMATAN ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik agar jangan sampai terkena gigi berlubang (Comic, 2010).

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

BAB 5 HASIL PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Karies Molar Satu Permanen pada Murid Umur 6-12 Tahun SDN 26 Lamteumen Timur Kota Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga terjadi pada anak-anak. Karies dengan bentuk yang khas dan

BAB I PENDAHULUAN. kepada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA

ABSTRAK. Kata kunci: molar, karies, menyikat gigi, makanan kariogenik. viii

BAB I PENDAHULUAN. makanan sehingga membantu pencernaan, untuk berbicara serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. kotoran lain yang berada di atas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, atau

BAB I. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

MINUM SUSU DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN TANPA GULA DENGAN JUMLAH KARIES ANAK USIA 3-6 TAHUN

Determinan Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Di Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali

PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia

GAMBARAN PH SALIVA DAN KARANG GIGI PADA KARANG TARUNA DI DESA NGARGOGONDO BOROBUDUR MAGELANG

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi

ABSTRAK. Kata kunci : anak SD, jajanan, sukrosa, ph saliva, indikator ph, karies

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan gigi (Depkes RI, 2000). integral dari kesehatan secara keseluruhan yang memerlukan penanganan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian orang tua terhadap kesehatan gigi anak, kurangnya mengenalkan

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan kesehatannya, tetapi masih banyak orang yang

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Dipublikasikan Pada Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

KEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

HUBUNGAN TINGKAT KEJADIAN KARIES GIGI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-7 TAHUN DI SD INPRES KANITI KECAMATAN KUPANG TENGAH KABUPATEN KUPANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya yaitu pertumbuhan gigi. Menurut Soebroto

PERBEDAAN ANGKA RATA-RATA KARIES GIGI ANTARA MASYARAKAT BALI VEGETARIAN DAN NONVEGETARIAN DI DESA BASARANG JAYA KABUPATEN KAPUAS

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. (SKRT, 2004), prevalensi karies di Indonesia mencapai 90,05%. 1 Riset Kesehatan

NASKAH PUBLIKASI ARTA DEBORAH SIMANJUNTAK NIM I

INDEKS DEF-T PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK SEKOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KARIES GIGI PADA BALITA

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh (Suryani, Putu, N.

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

PENYULUHAN METODE AUDIO VISUAL DAN DEMONSTRASI TERHADAP PENGETAHUAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI PADA SISWA KELAS IV DAN V

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya yang termasuk karbohidrat seperti

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN ANAK USIA 7 SAMPAI DENGAN 12 TAHUN TENTANG ORAL HYGIENE BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI SDN JALAN ANYAR KOTA BANDUNG

PENGARUH METODE MENGGOSOK GIGI SEBELUM MAKAN TERHADAP KUANTITAS BAKTERI DAN Ph SALIVA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saliva merupakan cairan rongga mulut yang memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. cenderung meningkat sebagai akibat meningkatnya konsumsi gula seperti sukrosa.

BAB I PENDAHULUAN. 2015). Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak dikeluhkan oleh

e-issn Volume 02, Nomor 02, Juli 2017

GAMBARAN PENGETAHUAN PLAK DAN STATUS KESEHATAN GINGIVA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PATUK

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh

Anneke A. Tahulending 1), Christy Velia Kosegeran 2) 1)3) Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R. W. Mongisidi Malalayang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bahan baku utamanya yaitu susu. Kandungan nutrisi yang tinggi pada keju

BAB I PENDAHULUAN. Community Dental Oral Epidemiologi menyatakan bahwa anakanak. disebabkan pada umumnya orang beranggapan gigi sulung tidak perlu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

e-issn Volume 02, Nomor 02, Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. kelamin, usia, ras, ataupun status ekonomi (Bagramian R.A., 2009). Karies

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa terdapat gigi tetap. Pertumbuhan gigi pertama dimulai pada

GAMBARAN STATUS KARIES PADA MURID SMP NEGERI 4 TOULUAAN KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya. menunjang kesehatan seseorang (Riyanti, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kementerian Kesehatan Tahun 2010 prevalensi karies di Indonesia mencapai 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan TK Aisyiyah Bustanul Atfal Godegan.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Gigi dan mulut merupakan alat pencernaan mekanis manusia. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kognitif, yang memerlukan kesehatan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DI SDI DARUL MU MININ KOTA BANJARMASIN TAHUN 2017 ABSTRAK

RELATIONSHIP BETWEEN DENTAL CARE AND CARIOGENIC FOODS WITH CHILDREN DENTAL CARIES INCIDENCE IN JURAN ELEMENTRY SCHOOL

HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA KELAS III SDN 1 & 2 SONUO

BAB I PENDAHULUAN. mulut sejak dini. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai kebersihan mulut

PENELITIAN TINGKAT KEPARAHAN KARIES DAN STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH USIA 7 8 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. indeks caries 1,0. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 melaporkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Berbagai macam bakteri ini yang

BAB I PENDAHULUAN. akibat gangguan sangat penting pada masa kanak-kanak karena karies gigi,

DESTRI MAYA RANI NIM A020

Transkripsi:

GAMBARAN JUMLAH KARIES GIGI PADA SISWA DI MADRASAH IBTIDAIAH (MI) ROUDLOTUZZAHIDINKLATEN 1 2 3 Aninda Astutik Apriliani, Siti Sulastri, Siti Hidayati ) Aninda_april@yahoo.com, Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl Kyai Mojo No 56, Yogyakarta 2,3 )Dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 1 ABSTRACT Dental caries is a dental tissue disease that marked by tissue destruction, starting from the surface of the tooth extends to the pulp. The cause of dental cariesis the presence of bacteriain the oral cavity. The specific bacteria that changed the glucose and carbohydrates in the food into acid through the fermentation process. Dental caries can occur on any person that may arise on a tooth surface and may extend into the deeper part of the tooth. The main problems in the oral cavity children until this time is dental caries disease, so that oral health issues be an important concern in the development of health which one of them caused by the vulnerability children school age of dental health problems. This study aims to determine the description of the number of dental caries in primary school children in Roudlotuzzahidin Klaten. Subjects usedwere 30 students in grade 5. This research uses descriptive quantitative method, then the results are presented in tables and percentages. The results showed the number of dental caries in students in MI Roudlotuzzahidin Klaten quite high, reaching 60%. Number of dental caries is influenced by gender, age, parents' education and occupation of parents. Keywords :Dental caries, Elementary school children ABSTRAK Karies adalah penyakit jaringan yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan meluas ke arah pulpa.penyebab adalah adanya bakteri di dalam rongga mulut. Bakteri spesifik inilah yang mengubah glukosa dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalui proses fermentasi.karies dapat terjadi pada setiap orang yang dapat timbul pada suatu permukaan dan dapat meluas kebagian yang lebih dalam dari. Masalah utama dalam rongga mulut anak sampai saat ini yaitu penyakit, sehingga masalah kesehatan dan mulut menjadi perhatian yang sangat penting dalam pembangunan kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh rentannya kelompok anak usia sekolah dari gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran jumlah pada s i s w a d i M a d r a s a h I b t i d a i a h ( M I ) Roudlotuzzahidin Klaten.Subyek penelitian yang digunakan adalah 30 siswa kelas 5.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk tabel dan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan j u m l a h k a r i e s g i g i p a d a s i s w a d i M I Roudlotuzzahidin Klaten cukup tinggi yaitu mencapai 60%. dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua. Kata kunci : Karies, Siswa MI PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, pelayanan kesehatan dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan yang 35

JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016 dilakukan secara terpadu, terintegrasi, penyakit adalah dengan mengenal faktor berkesinambungan, dan diaksanakan melalui pelayanan kesehatan perseorangan, pelayanan kesehatan masyarakat, dan 1. usaha kesehatan sekolah Gigi merupakan salah satu alat pencernaan mekanis yang terdapat di rongga mulut.gigi memiliki beberapa lapisan, salah satunya adalah lapisan email, yaitu lapisan terluar yang berasal dari jaringan ektoderm yang sarat dengan garam kalsium dan kandungan anorganik lainnya sebesar 96%.Salah satu kerusakan yang paling sering dialami oleh masyarakat di negara-negara berkembang adalah pengeroposan.hasil studi Surkesnas B a l i t b a n g k e s D e p k e s R I t a h u n 2 0 0 2, menyimpulkan bahwa masalah kesehatan dan mulut yang paling dikeluhkan adalah 2 penyakit. Karies atau lubang pada adalah infeksi bakteri yang merusak struktur geligi.demineralisasi dan kerusakan matriks organik yang diakibatkan oleh berasal dari interaksi bakteri yang memproduksi asam pada plak dengan subtrat makanan dalam 3. periode waktu yang lama Penyebab adalah adanya bakteri Streptococcus Mutans dan Lactobacilli. Bakteri spesifik inilah yang mengubah glukosa dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalu proses fermentasi. Asam terus diproduksi oleh bakteri dan akhirnya merusak struktur sedikit demi sedikit.kemudian plak dan bakteri mulai 4. bekerja 20 menit setelah makan Pencegahan yang dilakukan sejak a w a l d a p a t m e m i n i m a l k a n b i a y a perawatan.salah satu strategi pencegahan 36 resiko penyakit.mengetahui penilaian perilaku tingkat resiko dan membedakan tindakan pencegahan yang diberikan pada setiap tindakan dianggap perlu karena semua anak 5. mempunyai resiko terkena M a d r a s a h I b t i d a i a h a t a u M I Roudlotuzzahidin terletak di Tegalarum Kunden Karanganom Klaten merupakan sekolah setingkat Sekolah Dasar (SD) yang berbasis islami.mi Roudlotuzzahidin terdiri dari kelas 1 hingga kelas 6 dengan jumlah siswa 234 yang meliputi siswa laki-laki berjumlah 115 siswa dan siswa perempuan berjumlah 119 siswa. Hasil studipendahuluan yang dilakukan pada 5 siswa di MI Roudlotuzzahidin Klaten, diperoleh data yaitu 3 siswa memiliki jumlah banyak dan 2 siswa lainnya memiliki jumlah sedikit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran jumlah yang dilihat dari jenis kelamin, usia, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua pada siswadi MI Roudlotuzzahidin Klaten. Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan bagi para pembaca tentang gambaran jumlah. METODE PENELITIAN Jenis dan desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode penelitian yang didasarkan pada data-data berupa angka- 6 angka. Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 siswadari kelas 5. P e n e l i t i a n d i l a k s a n a k a n d i M I

R o u d l o t u z z a h i d i n, Te g a l a r u m K u n d e n K a r a n g a n o m K l a t e n. Wa k t u p e n e l i t i a n dilaksanakan pada bulan Maret 2016. Aspekaspek yang diteliti yaitu jumlah. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tentang gambaran jumlah pada siswa di MI Roudlotuzzahidin Klaten Aninda Astu k Apriliani, dkk : Gambaran Karies Gigi Pada Siswa Di Madrasah Ib daiah... Penelitian ini dilakukan dengan cara pemeriksaan secara langsung kepada responden, kemudian data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel dan prosentase. telah dilakukan pada bulan Maret 2016. Dan didapatkan data sebagai berikut : Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin responden Laki-laki 17 56,7 Perempuan 13 43,3 30 100 Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan kelompok usia Pekerjaan orang tua Petani 9 30 Buruh 9 30 Pedagang 7 23,3 Wiraswasta 5 16,7 30 100 Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan orang tua Pendidikan orang tua SD 12 40 SMP 8 26,7 SMA 10 33,3 30 100 Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua Usia (th) responden 10 15 50 11 14 46,7 12 1 3,3 30 100 37

JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016 Tabel 5. Distribusi frekuensi jumlah responden responden Sedikit ( 2) 12 40 Banyak (> 2) 18 60 30 100 Tabel 6. Tabulasi silangberdasarkan jenis kelamin denganjumlah Jenis Kelamin sedikit Prosent ase banyak Laki-laki 5 16,7 12 40 17 56,7 Perempuan 7 23,3 6 20 13 43,4 12 40 18 60 30 100 Tabel 7. Tabulasi silang berdasarkan kelompok usia dengan jumlah Usia (th) sedikit banyak 10 5 16,7 10 33,3 15 50 11 7 23,3 7 23,3 14 46,7 12 0 0 1 3,3 1 3,3 12 40 18 60 30 100 Tabel 8.Tabulasi silang berdasarkan pendidikan orang tua dengan jumlah Pendidikan orang tua sedikit banyak SD 2 6,7 10 33,3 12 40 SMP 2 6,7 6 20 8 26,7 SMA 8 26,6 2 6,7 10 33,3 12 40 18 60 30 100 38

Tabel 9.Tabulasi silang berdasarkan pekerjaan orang tua dengan jumlah Pekerjaan orang tua sedikit Aninda Astu k Apriliani, dkk : Gambaran Karies Gigi Pada Siswa Di Madrasah Ib daiah... banyak Petani 2 6,7 7 23,3 9 30 Buruh 3 10 6 20 9 30 Pedagang 4 13,3 3 10 7 23,3 Wiraswasta 3 10 2 6,7 5 16,7 12 40 18 60 30 100 PEMBAHASAN Hasil penelitian pada tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah pada responden cukup tinggi yaitu mencapai 60%. Hal ini disebabkan karena banyak responden yang masih kurang mengerti cara mencegah dan merawat dengan baik dan benar. Selain itu juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang masih belum banyak memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mulut sejak dini. Hal tersebut menjadi pemicu timbulnya jumlah yang tinggi pada responden. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah pada responden di SD N Semarangan V Sidokarto Godean juga cukup tinggi yaitu 7 mencapai 61,1%.Penerapan atau perilaku responden dalam menjaga kebersihan dan mulut sehari-hari dapat mempengaruhi jumlah. Semakin tinggi tingkat kebersihan dan mulut responden maka semakin sedikit jumlah nya. Sebaliknya, jika semakin rendah tingkat kebersihan dan mulut responden maka semakin tinggi jumlah nya. Pada tabel 6 diperoleh hasil yaitu jumlah responden laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah responden perempuan dengan prosentase yaitu 40%. Hal ini disebabkan karena responden lakilaki dan responden perempuan memiliki perbedaan dalam menjaga kebersihan dan mulut. Responden laki-laki cenderung kurang peduli akan kebersihan dan mulut. Sedangkan responden perempuan cenderung lebih telaten dan rajin dalam menjaga kebersihan dan mulut, sehingga jumlah responden laki-laki lebih banyak dibandingkan responden perempuan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah 8. responden perempuan Pada tabel 7 diperoleh hasil yaitu responden yang berusia 10 tahun memiliki jumlah banyak dengan prosentase 33,3%. Hal ini disebabkan karena responden yang berusia 10 tahun daya tangkap untuk memahami pengetahuan tentang menjaga kebersihan dan mulut kurang dibandingkan dengan responden yang usianya lebih besar yaitu usia 11 tahun dan 12 tahun, sehingga - nya banyak yang berlubang terutama pada bagian yang digunakan untuk mengunyah. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa responden yang berusia 10 39

JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016 tahun paling banyak terdapat terutama perkembangan responden 9. pada bagian geraham pertama Hasil penelitian ini juga didukung oleh pendapat yang menyatakan bahwa sepanjang hidup dikenal 3 fase usia dilihat dari sudut geligi, diantaranya adalah periode campuran, periode pubertas (remaja) usia antara 14-20 tahun, dan periode usia antara 40 hingga 50 1 0 tahun. Periode campuran biasanya terdapat pada rentang usia 6 hingga 12 tahun. Pada periode ini, sebagian besar geraham pertama paling banyak terkena. Gigi geraham pertama tumbuh pada anak usia 6 tahun. Gigi tetap tersebut tidak menggantikan susu manapun dan letaknya ada dibelakang. Hampir semua orang tua berpikir bahwa tersebut akan berganti, akibatnya pembersihan kurang hingga 50% dan memicu timbulnya. Pada tabel 8, diperoleh hasil yaitu responden yang pendidikan orang tuanya pada tingkat SD memilikijumlah banyak dengan prosentase 33,3%.Selain pengetahuan dari responden, pendidikan orang tua juga memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan mulut responden. Tingkat pendidikan orang tua yang rendah menyebabkan kurangnya pengetahuan dan pemahaman orang tua dalam menjaga kebersihan dan mulut responden, sehingga jumlah responden tinggi. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua makasemakin mudah orang tua menerima pengetahuan atau informasi tentang perkembangan responden. Sebaliknya, jika semakin rendah tingkat pendidikan orang tua maka semakin sulit orang tua menerima p e n g e t a h u a n a t a u i n f o r m a s i t e n t a n g 40 Pada tabel 9, diperoleh hasil yaitu responden yang pekerjaan orang tuanya sebagai petani memilikijumlah banyak dengan prosentase 23,3%.Pekerjaan orang tua yang rendah akan mempengaruhi tingkat ekonomi responden. Semakin rendahnya tingkat ekonomi responden, maka pengetahuan dan penerapan tentang menjaga kebersihan dan mulut dalam kehidupan sehari-hari juga semakin kurang. Rendahnya ekonomi orang tua menjadi pemicu utama responden jarang atau bahkan tidak pernah periksa secara rutin ke dokter karena biaya perawatannya yang mahal, sehingga banyak penyakit dan mulut terutama pada responden. Hal ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa faktor sosial ekonomi orang tua berhubungan dengan status kesehatan 12. responden Semakin tinggi tingkat ekonomi orang tua, maka semakin baik pengetahuan dan penerapan orang tua dalam menjaga kesehatan dan mulut responden. Sebaliknya, semakin rendah tingkat ekonomi orang tua, maka semakin kurang pengetahuan dan penerapan orang tua dalam menjaga kesehatan dan mulut responden. 11. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. pada responden laki-laki lebih banyak dibandingkanresponden perempuan dengan prosentase 40%. 2. paling banyak terdapat pada responden yang berusia 10 tahun dengan prosentase 33,3%. 3. Pendidikan orang tua responden paling

Aninda Astu k Apriliani, dkk : Gambaran Karies Gigi Pada Siswa Di Madrasah Ib daiah... banyak yaitu tingkat SD yang mencapai 40%. Semakin rendah tingkat pendidikan orang tua maka jumlah pada masukan serta referensi lebih lanjut bagi peneliti yang berkaitan dengan gambaran jumlah. responden semakin tinggi. 4. Pekerjaan orang tua yang paling banyak adalah petani dan buruh dengan prosentase masing-masing yaitu 30%. Semakin rendahnya tingkat ekonomi orang tua, maka jumlah pada responden semakin tinggi. DAFTAR PUSTAKA 1.. (2010). Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan & Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit. Bandung: Citra Umbara. Hal 34. 5. pada responden secara 2. Endreswari, L. (2014). Pengaruh keseluruhan yaitu cukup tinggi dengan prosentase mencapai 60%. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah jenis kelamin, usia, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua. Saran 1. Bagi Penulis Penelitian dibidang ini diharapkan dapat dikembangkan dengan cakupan yang lebih luas dan aspek yang lebih lengkap, tidak hanya melihat pada gambaran jumlah saja. 2. Bagi siswa di MI Roudlotuzzahidin Klaten Siswa diharapkan untuk lebih menjaga kebersihan dan mulut agardapat Meminum Tablet Effervescent terhadap ph Saliva pada Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jurnal Gigi dan Mulut. Maret, No.1, vol. 1. Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Hal 1. 3. Robert, dkk. (2009).Atlas Bewarna Lesi Mulut yang Sering Ditemukan. Edisi 4. Jakarta: Kedokteran EGC. Hal 66. 4. Pratiwi, D. (2009). Gigiku Sehat dan Cantik. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. Hal 29. 5. Marlindayanti. (2014). Prediksi Risiko Karies Baru Berdasarkan Konsumsi Pempek pada Anak Usia 11-12 Tahun di Palembang dalam majalah Kedokteran Gigi. Vol. 21. Yogyakarta: Fakultas mencegah terjadinya dengan cara rajin menggosok minimal 2 kali sehari yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Selain itu juga banyak mengonsumsi sayuran dan buahbuahan serta periksa minimal 3 hingga 6 bulan sekali di puskesmas maupun klinik dokter swasta. 3. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat memberi 41

JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016 Kedokteran Gigi UGM. Hal 117. pada Murid di SDN Kandang Cut Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. 6. Machfoedz, I. (2008). Metodologi 10. Tarigan, R. (2012). Karies Gigi. Edisi 2. Penelitian (Kuantitatif & Kualitatif). Jakarta: Kedokteran EGC. Hal 15. Yogyakarta: Fitramaya. Hal 6. 11. Ana, dkk. (2015). Peran Orang Tua dalam 7. Apriyanti, T. (2014). Pengetahuan tentang Membimbing Menyikat Gigi dengan Karies dan Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi Anak Pra Sekolah. pada Siswa Kelas IV SD. 12. James, dkk. (2013). Gambaran Status Karies Anak Sekolah Dasar di Kelurahan 8. Kamaroh, A. (2012). Gambaran Asupan Kinilow 1 Kecamatan Tohon Utara. Makanan Anak Terhadap Angka Karies pada Siswa Kelas I dan II SDN Wojo Bangunharjo Sewon Bantul. 9. Anthonie, A. (2012). Analisis Karies Gigi Molar Pertama Ditinjau dari Faktor Luar 42