BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS LAPORAN. Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur. PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. SAMPOERNA. TBK. Zulyanto Ariwibowo

ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia)

MUSLIKAH SUCIATI B

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK. Danial Farhan

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA April 2013

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA KUARTAL PERTAMA April 2015

PR. MUSTIKA TOBACCO INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM. merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek, A Mild, serta

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara

Paparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Paparan Publik. Mindaugas Trumpaitis. Bursa Efek Jakarta April 27, 2018

BAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai

Nilai dan Kode Etik Pirelli Group

BAB I PENDAHULUAN. dan pada dunia bisnis. Keadaan ini yang menuntut suatu perusahaan untuk selalu

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Liem Seeng Tee secara resmi mendirikan perusahaan bernama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat suatu perusahaan dituntut untuk terus tumbuh dengan tujuan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Glass House, The Ritz-Carlton - Pacific Place, Jakarta

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah

BAB I PENDAHULUAN. logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Daftar Pertanyaan. Mengenai Aktivitas Penjualan. No Daftar Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK UPDATE BISNIS, KEUANGAN DAN INDUSTRI

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Standar Kita. Pentland Brands plc

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli

NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERTEMBAKAUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya kemajuan teknologi juga tak terhapuskan oleh berkembangnya jiwa

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

S P E E THE CODE OF M Y BUSINESS CONDUCT J E P A S S

BAB I PENDAHULUAN. Haryani & Serfianto (2011:22) mengatakan bahwa :

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI

Proposal. Program diversifikasi Tataboga hasil olahan Kacang Mede & Rumput Laut

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Kata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi. 1. Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

Nilai dan Kode Etik Pirelli Group

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.

Kebijakan Manajemen Risiko

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dalam rangka Undang - Undang

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Visi, Misi, Strategi dan Nilai

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA,

No. 15/35/DPAU Jakarta, 29 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk (PT. HMS)

Prinsip Perilaku. Prinsip Perilaku April

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 222/PMK.07/2017 TENTANG PENGGUNAAN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

bidang bisnis. Situasi ini mengharuskan pihak manajemen tertinggi sebuah

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

BAB 7 PENUTUP. tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini maka dapat diperoleh kesimpulan

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG. Nomor : 08 Tahun 2015

I. PENDAHULUAN. sudah menjadi kebiasaan, dan gaya hidup masyarakat, sehingga meskipun telah

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

Transkripsi:

51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian 4.1.1 Sekilas SAMPOERNA PT Hanjaya Mandala SAMPOERNA Tbk. ( SAMPOERNA ) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. SAMPOERNA memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti SAMPOERNA Kretek (sebelumnya disebut SAMPOERNA A Hijau), A Mild, serta Raja Kretek yang legendaris Dji Sam Soe. SAMPOERNA adalah afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International, produsen rokok terkemuka di dunia. Misi SAMPOERNA adalah menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat memenuhi harapan mereka. SAMPOERNA bangga atas reputasi yang telah diraih dalam hal kualitas, inovasi dan keunggulan. Pada tahun 2010, perusahaan memiliki pangsa pasar sebesar 29,1% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil AC Nielsen Retail Audit- Indonesia Expanded. Pada akhir 2010, jumlah karyawan perusahaan dan anak perusahaan mencapai sekitar 27.600 orang. SAMPOERNA mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia dan SAMPOERNA menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor penjualan di seluruh Indonesia.

52 4.1.2. Sejarah SAMPOERNA Sejarah dan keberhasilan PT HM SAMPOERNA TBK. ("SAMPOERNA") tidak terpisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendirinya. Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih. Popularitas rokok kretek tumbuh dengan pesat. Pada awal 1930-an, Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga sekaligus nama perusahaannya menjadi SAMPOERNA, yang berarti kesempurnaan. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai di Surabaya yang kemudian direnovasi olehnya. Bangunan tersebut kemudian juga dijadikan tempat tinggal keluarganya, dan hingga kini, bangunan yang dikenal sebagai Taman Sampoerna tersebut masih memproduksi kretek linting tangan. Bangunan tersebut kini juga meliputi sebuah museum yang mencatat sejarah keluarga Sampoerna dan usahanya, serta merupakan salah satu tujuan wisata utama di Surabaya Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi perusahaan pada tahun 1978. Di bawah

53 kendalinya, SAMPOERNA berkembang pesat dan menjadi perseroan publik pada tahun 1990 dengan struktur usaha modern, dan memulai masa investasi dan ekspansi. Selanjutnya SAMPOERNA berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. Keberhasilan SAMPOERNA menarik perhatian Philip Morris International Inc. ( PMI ), salah satu perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas SAMPOERNA. Jajaran Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional SAMPOERNA dan PMI meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional dengan PMI, sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu. 4.1.3 Kinerja SAMPOERNA Visi dan Misi SAMPOERNA Visi PT HM SAMPOERNA TBK. ("SAMPOERNA") terkandung dalam Falsafah Tiga Tangan. Falsafah tersebut mengambil gambaran mengenai lingkungan usaha dan peranan SAMPOERNA di dalamnya. Masing-masing dari ketiga Tangan, yang mewakili perokok dewasa, karyawan dan mitra bisnis, serta masyarakat luas, merupakan pihak yang harus dirangkul oleh

54 SAMPOERNA untuk meraih visi menjadi perusahaan paling terkemuka di Indonesia. SAMPOERNA meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai berikut: 1. Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok dewasa SAMPOERNA berkomitmen penuh untuk memproduksi sigaret berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi konsumen dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan inovatif untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis. 2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha Karyawan adalah aset terpenting SAMPOERNA. Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang yang baik untuk pengembangan adalah kunci utama membangun motivasi dan produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra usaha SAMPOERNA juga berperan penting dalam keberhasilan SAMPOERNA, dan SAMPOERNA mempertahankan kerjasama yang erat dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan ketahanan mereka.

55 3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas Kesuksesan SAMPOERNA tidak terlepas dari dukungan masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam memberikan sumbangsih, SAMPOERNA memfokuskan pada kegiatan pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial karyawan. 4.1.4 Tata Kelola Perusahaan SAMPOERNA juga tetap teguh menjalankan program tata kelola perusahaan yang kuat dan ditujukan untuk melindungi seluruh pemangku kepentingan SAMPOERNA dengan baik dan efektif. Komitmen tersebut SAMPOERNA wujudkan dengan menumbuhkan dan menjaga standar kepatuhan, perilaku bertanggung jawab dan integritas yang tertinggi di seluruh lapisan organisasi SAMPOERNA. SAMPOERNA menetapkan standar kepatuhan dan integritas yang sangat tinggi dalam menjalankan usaha. Aturan berperilaku (code of conduct) yang diterapkan pada seluruh afiliasi PMI, termasuk SAMPOERNA, dikomunikasikan kepada karyawan SAMPOERNA pada seluruh tingkatan organisasi. Program pelatihan diadakan secara berkala dan partisipasi karyawan dimonitor dengan ketat.

56 4.1.5. Karyawan SAMPOERNA Mengelola Bakat Kesuksesan SAMPOERNA Tbk. ("SAMPOERNA") merupakan hasil kerja keras karyawan SAMPOERNA yang bekerja dengan seluruh potensi yang mereka miliki. Di masa mendatang, kesuksesan SAMPOERNA akan ditentukan oleh kemampuan SAMPOERNA merekrut, melatih dan mengembangkan karyawan-karyawan terbaik. Hari ini maupun esok, karyawan SAMPOERNA akan terus menjadi aset yang paling berharga. Pada akhir 2010, jumlah karyawan SAMPOERNA dan anak perusahaan mencapai sekitar 27.600 orang. Selain itu, SAMPOERNA bekerja sama dengan 38 unit Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang secara keseluruhan memiliki lebih dari 60.000 orang karyawan. Untuk memastikan keberhasilan karyawan SAMPOERNA, SAMPOERNA. berkomitmen untuk merencanakan dan mengembangkan karir mereka, memberikan mereka sarana dan pelatihan yang memadai untuk melaksanakan tugas mereka semaksimal mungkin. SAMPOERNA juga berkomitmen untuk memberikan lingkungan kerja yang adil dan aman bagi seluruh karyawan SAMPOERNA.

57 Mengingat pentingnya peran seluruh karyawan dalam menentukan keberhasilan perusahaan, anggota manajemen SAMPOERNA meluangkan waktu secara berkala untuk bertemu dan berbicara dengan para karyawan di seluruh tingkatan, untuk memberikan mereka informasi mengenai perkembanganperkembangan penting, serta untuk memastikan bahwa suara mereka didengar dalam membuat setiap keputusan bisnis penting. SAMPOERNA berniat untuk menjadi perusahaan yang diminati oleh para pencari kerja, sehingga SAMPOERNA dapat tumbuh bersama para profesional terbaik di negeri ini. Oleh sebab itulah SAMPOERNA berusaha untuk merekrut orang-orang yang terbaik dalam bidangnya, tanpa memandang ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, usia, orientasi seksual, kecacatan, status kewarganegaraan, status pernikahan atau status lain yang dilindungi secara hukum. Memang masih banyak yang harus SAMPOERNA lakukan. Namun SAMPOERNA merasa memiliki prestasi yang cukup baik dalam program pengembangan karier, penggajian dan tunjangan SAMPOERNA yang kompetitif, serta lingkungan kerja SAMPOERNA yang menantang. Ini adalah perusahaan yang mendorong dan menyambut keberhasilan.

58 SAMPOERNA tahu bahwa para karyawan mewakili SAMPOERNA, dan SAMPOERNA ingin agar mereka merasa bangga dengan perusahaan tempatnya bekerja. 4.1.6. Informasi Investor PT Hanjaya Mandala SAMPOERNA Tbk. ("SAMPOERNA") didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian SAMPOERNA disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar SAMPOERNA telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010. Ruang lingkup kegiatan SAMPOERNA meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-

59 perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij SAMPOERNA. SAMPOERNA berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. SAMPOERNA juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta. Saham SAMPOERNA tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan sahamnya HMSP. Harga Saham Historis 2009 Rata-rata Volume Harian Tertinggi Terendah Harga Penutupan Jan - Mar 10.055 10.800 9.300 10.800 Apr - Jun 10.502 11.500 9.300 9.300 Jul - Sep 9.240 10.400 8.550 10.200 Okt - Des 10.226 10.500 9.900 10.400

60 2008 Rata-rata Volume Harian Tertinggi Terendah Harga Penutupan Jan - Mar 10.895 14.800 12.600 13.000 Apr - Jun 12.032 12.950 11.000 11.000 Jul - Sep 7.603 11.500 10.000 10.200 Okt - Des 34.636 9.900 4.1.7. Merek-Merek SAMPOERNA PT HM SAMPOERNA TBK. ("SAMPOERNA") dan afiliasinya memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan rokok di Indonesia, yang meliputi sigaret kretek tangan, sigaret kretek mesin, dan rokok putih. Rokok kretek menguasai sekitar 92% pasar rokok di Indonesia. Di antara merek rokok kretek SAMPOERNA adalah Dji Sam Soe, A mild, SAMPOERNA Kretek dan U Mild. Berkat fokus dan investasi pada portofolio merek, pada tahun 2010*, empat merek SAMPOERNA menduduki posisi 10 merek dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Empat merek tersebut adalah A Mild, Dji Sam Soe, Marlboro dan SAMPOERNA Kretek.

61 A Mild A Mild diluncurkan oleh SAMPOERNA pada tahun 1989. A Mild merupakan pionir produk rokok kategori LTLN (rendah tar rendah nikotin) di Indonesia. Saat ini, A Mild diproduksi di pabrik Karawang dan Sukorejo. Pada tahun 2010, A Mild mempertahankan posisi sebagai merek rokok dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia*. Dji Sam Soe Dji Sam Soe merupakan sigaret kretek tangan pertama yang diproduksi oleh Handel Maatstchapijj Liem Seeng Tee, yang di kemudian hari menjadi Sampoerna. Dji Sam Soe hingga saat ini diproduksi dengan tangan di fasilitas produksi SAMPOERNA di 3 pabrik di Surabaya dan 1 pabrik di Malang. Kemasannya juga tak pernah berubah selama hampir 100 tahun. Dji Sam Soe diposisikan sebagai kretek premium di Indonesia dan sampai saat ini tetap memimpin untuk segmen SKT (Sigaret Kretek Tangan). Varian Dji Sam Soe meliputi Dji Sam Soe Filter dan Dji Sam Soe Magnum Filter yang merupakan sigaret kretek mesin. Dji Sam Soe Kretek dan Dji Sam Soe Super Premium merupakan sigaret kretek tangan.

62 SAMPOERNA Kretek SAMPOERNA Kretek adalah sigaret kretek tangan yang diproduksi pertama kali pada tahun 1968 di Denpasar, Bali, oleh Aga Sampoerna, kepala keluarga SAMPOERNA generasi kedua. * Dikutip dari Nielsen Retail Audit Indonesia Expanded 4.1.8. Pertanian di Indonesia Dari benih hingga pengeringan SAMPOERNA tidak memiliki pertanian tembakau sendiri. SAMPOERNA membeli tembakau dari perusahaan pemasok daun tembakau. Bersama para pemasok, SAMPOERNA bekerja sama dengan petani, instansi pemerintah dan perguruan tinggi dalam berbagi dan mempromosikan praktik terbaik pertanian tembakau. Tujuan SAMPOERNA adalah untuk memastikan bahwa SAMPOERNA memiliki cukup pasokan tembakau berkualitas bagi produk SAMPOERNA, sekaligus memastikan bahwa masyarakat petani yang menyediakannya dapat berkembang secara berkelanjutan. Praktik Pertanian yang Baik Untuk meraih tujuan ini, pada tahun 2006 SAMPOERNA memperkenalkan program yang dikembangkan oleh induk

63 perusahaan SAMPOERNA Philip Morris International bertajuk Praktik Pertanian yang Baik atau Good Agricultural Practices. Berkoordinasi dengan para pemasok daun tembakau, program ini bertujuan mendukung petani dalam mengembangkan usaha pertanian tembakau yang berkualitas secara berkelanjutan. Sebagai hasil kemitraan ini, pemasok dan petani senantiasa sanggup memberikan pasokan tembakau berkualitas bagi pabrik SAMPOERNA. Sejak tahun 2006, program tersebut telah menjangkau lebih dari lima ribu petani tembakau di provinsi Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogjakarta dan Jawa Tengah. 4.1.9. Produksi Rokok Dari Lahan Pertanian Hingga Pabrik Setelah dipanen dan dikeringkan, tembakau dan cengkeh dibawa ke lokasi pabrik. Tembakau biasanya disimpan hingga selama 3 tahun dalam lingkungan terkontrol untuk membantu meningkatkan cita rasanya. Cengkeh juga melewati proses penyimpanan serupa hingga selama satu tahun sebelum diproses menjadi cengkeh rajang (cut clove).

64 Tembakau yang telah disimpan akan diproses terlebih dahulu sebelum dicampur dengan cengkeh rajangan yang telah kering, kemudian dijadikan racikan rokok yang akan dilinting menjadi rokok. Racikan yang telah selesai, yang biasa disebut cut filler, disimpan dalam lumbung berukuran besar sebelum memasuki proses produksi rokok. Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaret kretek mesin (SKM). Salah satu keunikan industri kretek Indonesia ialah masih digunakannya metode pelintingan secara manual dengan tangan, dimana para pekerja melinting produk rokok kretek dengan sangat cepat, bahkan hingga dapat mencapai 350 batang per jam. Fasilitas Linting-tangan dan Buatan mesin Produksi sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin terdiri dari tiga tahapan: Pemrosesan daun tembakau; Produksi rokok; Dan pengemasan serta persiapan distribusi. Dalam tiap tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat cermat memegang peranan penting untuk memastikan bahwa setiap batang rokok dibuat dengan standar tertinggi. Setelah

65 siap, rokok kemudian dikemas dan dikirimkan untuk proses distribusi. Cara SAMPOERNA Beroperasi SAMPOERNA adalah salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia dengan fasilitas pabrikan dan kantor penjualan di berbagai daerah di Indonesia. Di mana pun SAMPOERNA melakukan proses manufaktur, SAMPOERNA selalu menerapkan standar tertinggi untuk memastikan kualitas prima yang diharapkan para perokok merek SAMPOERNA. Operasional SAMPOERNA sehari-hari tidak hanya meliputi produksi rokok, tetapi juga mencakup cara SAMPOERNA berbisnis dan berinteraksi dengan dunia di luar kantor SAMPOERNA, baik secara lokal ataupun global. Di setiap negara tempat produk SAMPOERNA dijual, SAMPOERNA dipandu oleh prinsip dasar yang sama. Salah satu tujuan utama SAMPOERNA adalah menjadi perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial. Karena itulah SAMPOERNA menganggap sangat serius kinerja sosial SAMPOERNA: SAMPOERNA mengomunikasikan dampak negatif merokok terhadap kesehatan.

66 SAMPOERNA mendukung kerangka regulasi rokok yang menyeluruh dan memperhatikan tujuan kesehatan masyarakat, ketenagakerjaan, pendapatan negara dan prediktabilitas industri. SAMPOERNA mendukung pelaksanaan dan pemberlakuan tegas ketentuan yang mengatur usia minimum pembelian produk tembakau. SAMPOERNA juga bekerjasama erat bersama pengecer dan mitra lain untuk menerapkan program pencegahan merokok di kalangan anak dan remaja. SAMPOERNA bekerja sama dengan pembuat kebijakan, lembaga penegak hukum, dan pihak pengecer untuk memerangi perdagangan ilegal rokok palsu dan selundupan. SAMPOERNA telah menerapkan kebijakan dan program untuk secara konsisten mengurangi dampak lingkungan, dengan mengurangi penggunaan sumber daya alam, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mengurangi produksi limbah. SAMPOERNA bekerja sama dengan petani dan pemasok untuk mengembangkan pertanian tembakau berkelanjutan. SAMPOERNA bekerja sama dengan pemasok, lembaga masyarakat, dan pemerintah untuk mengatasi masalah pekerja anak dan pelanggaran lainnya di pasar tenaga kerja yang terkait dengan rantai pasokan SAMPOERNA.

67 SAMPOERNA berkontribusi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat lokal melalui kegiatan sosial yang berkelanjutan, kegiatan suka rela dan dukungan terhadap berbagai lembaga 4.1.11. Prakarsa Lingkungan SAMPOERNA memperhatikan dampak lingkungan dari aktivitas SAMPOERNA mulai dari membeli daun tembakau, memproduksi produk tembakau, hingga menjalankan berbagai kantor SAMPOERNA di seluruh Indonesia dan SAMPOERNA mengambil berbagai langkah untuk mengurangi dampak lingkungan SAMPOERNA. SAMPOERNA telah menentukan objektif lingkungan yang agresif namun realistis dan, melalui implementasi serangkaian program nyata, SAMPOERNA dapat mencapai hal tersebut. Dalam sistem manajemen lingkungan hidup SAMPOERNA, setiap pabrik SAMPOERNA melacak dampak operasinya, termasuk konsumsi energi, emisi, pembentukan limbah dan konsumsi air. SAMPOERNA juga secara aktif mendukung program untuk melestarikan lingkungan, termasuk melalui aktivitas Hari Bumi dan reforestasi Gunung Arjuno dan di Lombok.

68 Good Agricultural Practices (Praktik Pertanian yang Baik) SAMPOERNA telah mengembangkan panduan Good Agricultural Practices (GAP/Praktik Pertanian yang Baik) untuk menilai praktik pertanian pemasok SAMPOERNA dan untuk mengidentifikasikan peluang perbaikan. Salah satu area fokus utama program GAP adalah mengurangi dampak lingkungan hidup dari penanaman tembakau. Pencegahan Merokok di Kalangan Anak dan Remaja Anak yang mulai merokok dapat menjadi kecanduan, sehingga mungkin akan terus merokok ketika telah dewasa dan nantinya berisiko menderita penyakit jantung, kanker paru-paru dan penyakit berbahaya lain. Semua orang tidak mau anak-anak merokok. Pertanyaannya adalah bagaimana menghentikan mereka dari merokok dan siapa yang dapat melakukannya. Orang tua memainkan peranan penting dalam mendidik anak mereka mengenai gaya hidup sehat dan mengajarkan pentingnya untuk tidak merokok. Perokok dewasa perlu menyingkirkan rokok dari jangkauan anak dan jangan merokok di dekat anak-anak Sejumlah kelompok pemerhati kesehatan masyarakat juga berupaya keras untuk mencegah anak merokok dengan menjalankan program pendidikan bagi anak.

69 Pemerintah dapat berkontrbusi dengan memberlakukan kebijakan yang melarang penjualan rokok kepada anak dan menegakkannya secara tegas. SAMPOERNA percaya bahwa produsen tembakau dapat dan harus mengambil tindakan untuk mencegah anak merokok. Tindakan tersebut dapat berkisar dari mendukung regulasi yang efektif hingga mengimplementasikan program pencegahan anak merokok milik mereka sendiri. Berikut ini pendapat SAMPOERNA dan tindakan yang telah SAMPOERNA lakukan: SAMPOERNA tegas menentang merokok di kalangan anak. SAMPOERNA senantiasa mendorong pemerintah Indonesia untuk memberlakukan ketentuan usia minimum pembelian produk tembakau dan untuk membatasi pemasaran dan iklan secara lebih ketat. SAMPOERNA tidak memasarkan produk kepada anak. Iklan SAMPOERNA ditujukan kepada orang dewasa dan bertujuan agar perokok dewasa memilih produk SAMPOERNA daripada produk pesaing.

70 4.2. Hasil Penelitian dan Analisis Data Mengenai Strategi Komunikasi CSR Officer Bagi SAMPOERNA, berinvestasi pada kesejahteraan masyarakat tak kalah pentingnya dengan investasi pada masa depan bisnis. SAMPOERNA mendukung berbagai program tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kondisi hidup di lingkungan tinggal dan kerja para karyawan SAMPOERNA, serta pada masyarakat petani yang memasok tembakau SAMPOERNA. Sejumlah bidang utama pemberian dukungan SAMPOERNA adalah pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan dan penanganan bencana alam. 4 pilar Program Tanggung Jawab Sosial SAMPOERNA Penanggulangan Bencana Bencana alam merupakan salah satu bagian memilukan dari realitas di Indonesia. Tim SAMPOERNA Rescue (SAR) telah dikerahkan untuk melakukan penanganan bencana alam di berbagai daerah di Indonesia. Pendidikan SAMPOERNA berfokus dalam memberikan akses lebih besar terhadap materi pendidikan melalui Pusat Pembelajaran Masyarakat dan Mobil Pustaka di daerah sekitar pabrik

71 SAMPOERNA di Jawa Timur dan Jawa Barat. SAMPOERNA juga mengoperasikan perpustakaan karyawan di pabrik SKT SAMPOERNA di Surabaya, Jawa Timur. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pada tahun 2006, Pusat Pelatihan Kewirausahaan SAMPOERNA (PPKS) mulai beroperasi di atas lahan Perusahaan seluas 10 hektar di dekat pabrik SAMPOERNA di Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur. PPKS menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk mendorong pengembangan usaha kecil di masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik SAMPOERNA dan di sejumlah daerah lain di Jawa Timur dan Lombok. Keberlangsungan Lingkungan Melalui kerja sama dengan beberapa organisasi lingkungan, SAMPOERNA mendukung Program Pelestarian Mangrove di Surabaya dan penanaman kembali hutan di Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pada tahun 2006, Pusat Pelatihan Kewirausahaan SAMPOERNA (PPKS) mulai beroperasi di atas lahan Perusahaan seluas 10 hektar di dekat pabrik SAMPOERNA di Sukorejo,

72 Pasuruan, Jawa Timur. PPKS menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk mendorong pengembangan usaha kecil di masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik SAMPOERNA dan di sejumlah daerah lain di Jawa Timur dan Lombok. PPKS kini beroperasi di atas lahan seluas 27 hektar fasilitas terpadu, yang meliputi ruang pelatihan, bengkel otomotif dan lahan peternakan dan pertanian percobaan. PPKS merupakan program percobaan unik yang juga dimanfaatkan untuk memberikan pelatihan praktis dan keahlian kerja bagi karyawan SAMPOERNA yang akan memasuki masa pensiun dan masyarakat di sekitar pabrik SAMPOERNA untuk mereka gunakan dalam memulai usaha baru atau mengembangkan usaha yang telah berjalan. Sebagai bentuk dukungan tambahan bagi peserta pelatihan, Perusahaan SAMPOERNA juga melangsungkan program pinjaman usaha bergulir. Dalam upaya menyukseskan PPKS, sejak awal pendiriannya SAMPOERNA bekerja sama dengan mitra yang berkompetensi dan bereputasi seperti Institut Pertanian Bogor dalam perencanaan dan pengoperasiannya, serta dalam memberikan pelatihan. Setelah ikut serta dalam PPK SAMPOERNA, saya dan anggota kelompok tani yang lain mendapatkan sepuluh sekolah lapang dalam tiap musim tanam dan pendampingan lapangan sekali seminggu bagi pembuatan pupuk MOL (mikro-organisme lokal) dan pestisida organik berbasis sumber daya setempat, serta pembuatan kompos. Di antara materi yang diberikan adalah

73 persiapan lahan, penyemaian, metode penanaman, pemberian pupuk, pengendalian hama serta teknik panen dan pascapanen, tutur H. Fadholi salah satu peserta. (Kompas, 24 Agustus 2010) Demi mempertegas komitmennya mengembangkan potensi UMKM, PT HM SAMPOERNA TBK. berkomitmen untuk jadi bagian dari usaha mewujudkannya. Krisis keuangan yang kembali mengancam perekonomian Indonesia ternyata tidak menghalangi keberanian pengusaha kecil dan menengah untuk terus menjalankan usaha mereka dengan strategi dan inovasinya, demikian ungkap Dade Angga, Bupati Pasuruan dalam pembukaan Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) SAMPOERNA Expo 2009 dan Peresmian UKM Center pada hari Rabu (18/03). Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil survei salah satu bank asing terkemuka dengan lembaga riset TNS pada kwartal IV 2008 yang menunjukkan 43 persen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia berpandangan positif terhadap perkembangan ekonomi, serta sebanyak 25 persen yakin akan terjadi pertumbuhan yang stabil. Dalam perekrutan tenaga kerja, pelaku UMKM juga sangat optimistis. Sebagian besar UMKM menyatakan, aktivitas perdagangan tetap berjalan pada level yang sama, bahkan bisa meningkat. Hal inilah yang semakin mendorong komitmen PT HM SAMPOERNA TBK. Tbk., melalui payung program SAMPOERNA untuk Indonesia dalam memacu pertumbuhan dan pengembangan UMKM melalui Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) SAMPOERNA yang mulai beroperasi sejak

74 tahun 2007. Komitmen tersebut dipertegas dengan menyelenggarakan PPK SAMPOERNA Expo 2009 pada tanggal 18 sampai 19 Maret 2009 di lahan PPK SAMPOERNA seluas 27 hektar di wilayah Sukorejo, Pasuruan. Selain itu, atas prakarsa Pemerintah Kabupaten Pasuruan dengan dukungan PT HM SAMPOERNA TBK. Tbk. hari ini juga turut meresmikan UKM Center Pasuruan yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran, pendampingan serta konsultasi yang dijalankan oleh tenaga handal dari lembaga Indonesian Community of Entrepreneur (INCOME) District 2 Malang. Serta peluncuran buku katalog Usaha Kecil Menengah wilayah Pasuruan yang berupaya untuk lebih mengenalkan inovasi dan produk-produk unggulan UMKM Pasuruan kepada masyarakat luas. Penyelenggaraan PPK SAMPOERNA Expo 2009 bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan potensi industri UMKM, sekaligus juga digunakan sebagai media sosisalisasi produk-produk unggulan UMKM dari Pasuruan, ungkap Yos Adiguna Ginting. PPK SAMPOERNA Expo 2009 akan memamerkan lebih dari 50 UMKM Unggulan dari wilayah Pasuruan, dimana 18 diantaranya merupakan UMKM binaan SAMPOERNA. Selain itu, melalui kegiatan ini, para pelaku UMKM akan difasilitasi untuk melakukan temu bisnis dengan jalur pemasaran dan pemodal untuk mencari peluang yang lebih besar dalam mengembangkan usahanya. Jalur Pemasaran yang akan berbagi pengetahuan

75 mengenai jaringan distribusi adalah Alfamart dan Giant sedangkan dari sisi pemodal akan hadir beberapa bank yang memiliki komitmen terhadap perkembangan UMKM. Tidak itu saja, melalui penyelenggaraan PPK SAMPOERNA Expo 2009, SAMPOERNA untuk Indonesia juga akan menyelenggarakan rangkaian seminar dan workshop untuk meningkatkan softkill dan hardskill para pelaku UMKM agar dapat bersaing dengan pelaku bisnis yang lebih dahulu mapan di pasar. Seminar hari pertama dengan tema Ketahanan Pangan dan Industri Kreatif menghadirkan pembicara antara lain Dahlan Iskan tokoh Jawa Timur, Purwiyatno dari IPB dan Unggul Abinowo dari Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu (SPAT). Sedangkan pada hari kedua, seminar dengan tema Motivasi dan Inspirasi Usaha menghadirkan beberapa pembicara dari perwakilan Bank Indonesia, H Ruslan sebagai Ketua Kadin Pasuruan, serta dua orang pengusaha ternama Indonesia yaitu Jaya Suprana dan Bob Sadino. Selama ini PPK SAMPOERNA tidak hanya memberikan edukasi kewirausahaan kepada masyarakat sekitar perusahaan, komunitas UMKM, serta institusi yang memiliki kepedulian yang sama. Tetapi juga turut melibatkan peran aktif para penyuluh dan pihak-pihak yang bekerjasama dengan PPK SAMPOERNA untuk memberikan pendampingan dalam menjalankan usahanya, tambah Yos Adiguna Ginting. Komitmen untuk mengembangan potensi UMKM di wilayah Pasuruan ini juga tak lepas dari dukungan pemerintahan

76 setempat yang memiliki perhatian khusus terhadap perkembangan dan potensi UMKM. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa dinas yang menangani sektor UMKM secara langsung, yaitu Disperindag dan Dinas Koperasi. SAMPOERNA berharap, dukungan dan komitmen SAMPOERNA SAMPOERNA Tbk. yang diwujudkan melalui program yang menyeluruh dan berkesinambungan melalui PPK SAMPOERNA maupun program pendukung lainnya, nantinya dapat menumbuh kembangkan keberadaan UMKM di Pasuruan secara maksimal dan akhirnya dapat menaikkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pasuruan, ungkap Dade Angga. Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa strategi komunikasi CSR Officer PT HM Sampoerna Tbk. diawali dengan mengenali khalayak sasaran, pemilihan media, pesan komunikasi, dan peran komunikator, dalam hal ini adalah PT HM Sampoerna Tbk.. Hasil wawancara dengan Yos Ginting, Direktur Corporate Affairs mengatakan bahwa: Sampoerna sebagai perusahaan penghasil rokok terbesar di Indonesia saat ini, cukup menuai kontroversi di luar sana. Kami dipandang sebagai perusahaan hanya memikirkan profit dan tidak melihat efek negatif yang dihasilkan oleh produk yang kami buat. Untuk itu, sebagai bagian dari corporate affairs team di perusahaan, kami punya misi untuk menunjukkan kepada masyarakat secara umum, bahwa kamipun memiliki kepedulian yang amat sangat tinggi kepada masyarakat, baik masyarakat disekitar perusahaan maupun masyarakat keseluruhan. Terbukti dari program kami yang bernama PPKS (Pusat Pengembangan Kewirausahaan Sampoerna). Program ini khusus dibuat untuk untuk membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kami berhasil membangun PPKS ini di daerah Rungkut - Surabaya, Jawa Timur, dimana disitu kami mengadakan pelatihan untuk membuka usaha usaha kecil. Ternyata respon positif yang kami dapatkan juga melambung tinggi, tidak hanya dari masyarakat yang berada disekitar lembaga PPKS kami, atau dari masyarakat yang ikut andil didalamnya, tetapi juga kami pernah memperoleh ucapan terima kasih dari pemerintah serta dari beberapa lembaga swadaya masyarakat yang melihat bahwa program ini akan mampu meningkatkan

77 perekonomian masyarakat. Ini cukup membuktikan bahwa strategi komunikasi yang kami pilih guna mendekati masyarakat sekitar sudah cukup efektif, sehingga cukup mampu mempertahankan citra perusahaan. Secara keseluruhan saya sungguh bangga dengan kinerja tim CSR karena sudah mengusulkan dan menjalankan program ini. Terlebih lagi, saya amat senang karena Anda bersedia untuk menyuarakan program ini di dunia edukasi Penjelasan di atas menyatakan bahwa, Sampoerna sebagai perusahaan, tetap menganggap masyarakat sekitar merupakan publik yang juga membutuhkan sentuhan dan perhatian. Hal ini dilakukan untuk dapat menetapkan strategi komunikasi yang tepat, sehingga perusahaan dapat menghantarkan nilai kepada komunitas sekitar. Penulis dapat memahami peran dan fungsi seorang CSR Officer sebagai seorang komunikator yang harus menjalankan strategi komunikasi guna mencapai tujuan perusahaan. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, maka penulis merumuskan, bahwa strategi komunikasi merupakan bagian dari kegiatan komunikasi yang dilancarkan oleh CSR Officer PT HM Sampoerna Tbk.. Berdasarkan hasil wawancara mendalam ini dibenarkan oleh Ibu Santi Djiwandono, selaku CSR Manager PT HM Sampoerna Tbk.: CRS Officer mengimplementasikan strategi komunikasi yang bertujuan untuk mempertahankan citra perusahaan yang sampai sekarang ini sudah baik. Dimulai dari perencanaan dari program itu sendiri, lalu eksekusinya serta terakhir adalah evaluasinya. Keseluruhan proses pastinya diharapkan dapat menambah nilai dimata komunitas sekitar perusahaan. Kami bertindak sebagai komunikator perusahaan, sekaligus sebagai bagian dari strategi perusahaan secara keseluruhan, untuk mencitrakan kredibilitas dan lagi lagi untuk mempertahankan citra perusahaan yang sudah tercipta dengan baik. Penulis dapat memahami penjelasan diatas tersebut, bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh CSR Officer perusahaan, merupakan strategi komunikasi dalam mempertahankan citra perusahaan di mata masyarakat. Sehingga dari

78 strategi yang dilakukannya dapat memberikan nilai lebih kepada masyarakat. Penulis menyimpulkan bahwa strategi komunikasi ini merupakan salah satu inovasi divisi CSR perusahaan untuk dapat mempertahankan citra perusahaan. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan dari Kaiman, sebagai salah satu anggota komunitas yang ikut merasakan keuntungan program ini. Program ini telah mampu memutarbalikkan hidup saya, dari yang tidak ada gunanya, kini saya bisa berguna untuk keluarga dan orang lain. Dengan adanya program ini, saya rasa bukan hanya saya saja yang terbantu, tetapi juga teman teman dari kelompok usaha yang lain. Kami memang tidak pernah meragukan kemampuan Sampoerna dalam memperhatikan masyarakat. Hal ini membuat saya semakin yakin bahwa Sampoerna akan terus berjaya Penjelasan diatas lagi lagi menegaskan akan strategi komunikasi yang tepat, yang sudah dipilih guna mempertahankan citra perusahaan. Tidak hanya suara dari internal perusahaan yang mendukung, tapi ternyata wakil dari komunitas pun mengaminkan hal ini. Berangkat dari fokus penelitian, maka sajian hasil penelitian mengenai strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan faktor faktor dalam tiap komponennya disajikan sebagai berikut: 1. Mengenali sasaran komunikasi CSR Officer perusahaan sebagai komunikator yang bertugas untuk mengenali sasarannya, melakukan riset dan informal wawancara kepada masyarakat sekitar pabrik mengenai siapakah yang paling tepat untuk dijadikan sasaran dari program yang akan dibuat.

79 Sehubungan dengan hal ini, yang dijadikan sasaran oleh CSR Officer perusahaan publik eksternal, khususnya komunitas di sekitar pabrik perusahaan, yaitu di Sukorejo, Pandaan dan Rungkut, Surabaya. Periode dilakukan riset adalah di tahun 2008 awal, karena target pembuatan program adalah di tahun 2009. Tujuan dari pendekatan ini ialah untuk membuat sasaran tidak hanya berhenti sampai pada tahap mengetahui, tapi berujung pada sasaran ikut serta dalam program yang dijalankan. Alasan mengapa pendekatan ini dipilih ialah karena perusahaan menganggap andilnya masyarakat sekitar merupakan poin yang paling penting dalam mempertahankan citra perusahaan. Sedangkan cara yang paling ampuh dan efektif dalam mengimplementasikan pendekatan ini ialah dengan menerjunkan langsung nara sumber yang dianggap memiliki pengaruh dan kredibilitas dimata masyarakat sekitar. Pendekatan kepada sasaran dilakukan dengan cara wawancara informal, dimana masyarakat yang diwawancarai tidak menyadari bahwa mereka sedang dalam proses ditanyai mengenai tepat atau tidaknya mereka dijadikan sasaran. a. Faktor kerangka referensi Kerangka referensi komunikan yang terbentuk dengan pengalamannya ikut serta dalam program yang dibuat oleh CSR Officer

80 b. Faktor situasi dan kondisi Situasi komunikasi yang sangat mendukung pada saat komunikan diterpa pesan mengenai program yang dibuat oleh CSR Officer 2. Pemilihan Media Komunikasi Perusahaan sebagai komunikan, harus memiliki tools atau alat yang tepat untuk menyampaikan program kepada sasarannya, alat tersebut ialah media komunikasi. Setelah melakukan riset dan wawancara informal, kemudian CSR Officer perusahaan memilih dengan cermat akan media apa yang paling tepat untuk digunakan dalam mengabarkan program ini, kemudian terpilihlah media cetak dan media elektronik. Perusahaan memilih kedua media, karena dianggap memiliki efek yang cukup langsung kepada target yang hendak dituju. Dalam hal ini adalah masyarakat luas, sehingga program yang sudah dijalankan ini dapat dijadikan bukti bahwa Sampoerna amat sangat peduli dengan komunitas sekitar. Kedua media ini mampu menembus masyarakat dipelosok manapun di negeri ini, sehingga dipercaya akan mampu mendukung perusahaan dalam mencapai target dan tujuannya. Pemilihan media komunikasi yang tepat dapat membantu tujuan perusahaan tercapai dengan mudah, media yang mampu menjangkau masyarakat di pelosok, adalah jenis media yang dijadikan pilihan utama oleh kami. Masyarakat pada umumnya akan mendukung perusahaan jika mereka tahu bahwa perusahaan amat peduli dengan mereka. Hal ini bisa diketahui oleh masyarakat

81 luas, jika media bisa memberitakan kepada mereka secara terperinci, ujar Ibu Santi Djiwandono Contoh media yang dipilih oleh perusahaan adalah media televisi, dalam hal ini contohnya Metro Tivi. Dalam program mereka yang disebut Kick Andy Pak Yos dan Ibu Santi menjadi pembicara yang diminta untuk menerangkan mengenai sumbangsih apa saja yang sudah diberikan kepada masyarakat sekitar, dan perubahan signifikan seperti apa yang sudah dirasakan serta didapat oleh mereka. Periode pemuatan program di Metro Tivi adalah sekitar awal tahun 2010, dimana program sudah mulai terdengar diluar. Pemuatan program di media dianggap sebagai salah satu strategi yang cukup ampuh dalam mengangkat citra perusahaan yang diharapkan bisa terus meningkat. Dalam hal ini, CSR Officer perusahaan, telah memiliki hubungan yang cukup baik dengan beberapa media, sehingga memudahkan mereka dalam perencanaan dan pengimplementasian program yang kemudian akan dimuat dan disiarkan dalam media. 3. Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi Perusahaan sebagai komunikator harus memiiliki tujuan, dimana tujuan yang ingin dicapai ialah mempertahankan citra perusahaan, yaitu citra perusahaan yang sudah tercipat positif bisa terus dipertahankan dengan adanya dukungan dan keikut sertaan target sasaran dalam program yang dibuat oleh perusahaan.

82 Perumusan program dan pesan komunikasi yang akan disampaikan, dibuat oleh CSR Officer perusahaan, dengan melakukan penelitian atau riset kepada target sasaran, di sekitar pabrik Sukorejo, Pandaan dan Rungkut, Surabaya, pada periode awan 2008, sebelum program dijalankan. Teknik yang diambil oleh perusahaan adalah teknik informasi (informasi dibagikan secara meyeluruh kepada masyarakat yang dijadikan sasaran program ini). Kedua adalah teknik persuasi (teknik ini digunakan untuk meyakinkan kepada sasaran, bahwa strategi yang digunakan, akan mampu membantu mereka dalam menguasai ketrampilan baru). Dengan teknik pendekatan yang tepat, saya yakin perusahaan akan mampu mencapai tujuannya dengan waktu yang relatif singkat jelas Yos Ginting. Pendekatan yang diungkapkan diatas adalah dengan melakukan riset akan apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat, lalu dari situ, CSR Officer menjalankan program yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 4. Peranan Komunikator dalam Komunikasi Faktor yang penting dalam diri komunikator saat melancarkan komunikasi yaitu: a. Daya tarik sumber Dalam hal ini, PT HM Sampoerna Tbk. dipercaya mampu dijadikan daya tarik dalam program ini, selain karena perusahaan amat sangat peduli dengan masyarakat di sekitar

83 pabrik di Sukorejo, Pandaan dan Rungkut, Surabaya. Terbukti dari target sasaran yang dituju oleh perusahaan dan juga jenis program yang khusus dibuat untuk membantu kesejahteraan mereka. b. Kredibilitas sumber Kredibilitas PT HM Sampoerna Tbk. juga tidak diragukan, terbukti dari posisi citra yang sudah positif, yang dibuktikan oleh perusahaan riset, dan juga usaha perusahaan untuk terus meningkatkannya. 5. Hasil Strategi Komunikasi Hasil dari pendekatan yang dibuat oleh CSR Officer perusahaan sebagai komunikator, telah mampu mencakup keseluruhan masyarakat di sekitar pabrik di Sukorejo, Pandaan dan Rungkut, Surabaya, sebagai komunikan, yang kemudian diikut sertakan dalam program yang dibuat, yaitu program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, berupa bentuk pelatihan dan lainnya. Program ini sendiri dibuat di awal 2009, dan baru berkonsentrasi di daerah Jawa Timur saja.

84 4.3 Pembahasan Pada bagian pembahasan ini, penulis ingin membahas hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Strategi Komunikasi CSR Officer PPKS PT HM Sampoerna Tbk. Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan di Jawa Timur. Menurut Anwar Arifin dalam buku Strategi Komunikasi menyatakan bahwa : Sesungguhnya suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat. Bila dikaitkan dengan strategi komunikasi yang telah dilancarkan oleh CSR Officer perusahaan, dengan memutuskan untuk membuat program yang sesuai dengan kondisi dan situasi komunitas sekitar perusahaan, ternyata mampu menciptakan perubahan pada diri sasaran, yang tadinya menolak perusahaan, lalu berubah menjadi menerima dan mendukung perusahaan. Penekanan utamanya ialah ketika salah satu sasaran yang tadinya menolak, akhirnya ikut urun suara menjadi saksi yang mendukung citra baik perusahaan.

85 Selanjutnya, teori yang juga dianggap penulis sebagai pendukung penelitian ini ialah, tujuan dari strategi komunikasi menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett yang menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan strategi komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu: a. To secure understanding, (untuk memastikan pesan yang disampaikan oleh perusahaan dapat diterima dengan baik oleh komunitas sekitar). b. To establish acceptance, (program dapat diterima dengan baik oleh komunitas sekitar). c. To motivate action, (untuk dapat memotivasi tindakan komunitas yang mampu mendukung perusahaan dalam mempertahankan citranya ). Jadi tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran CSR Officer sangat membantu perusahaan dalam mempertahankan citranya. Dalam mempertahankan citra itu, ada penjabaran langkah-langkah strategi komunikasi yang dilancarkan oleh Ibu Santi Djiwandono yang akan masuk kedalam bentuk tindakan, yaitu: 1. Merancang program yang sesuai dengan karakter komunitas di sekitar pabrik perusahaan (Rungkut Surabaya, Jawa Timur) 2. Mengadakan survey mengenai kesejahteraan komunitas sekitar, lalu merumuskan program yang sekiranya mampu diterima dan akhirnya mampu membantu meningkatkan kesejahteraan mereka

86 3. Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan program yang telah dibuat kepada komunitas sekitar 4. Mengimplementasikan program 5. Mengevaluasi program 6. Meminta feedback dari salah satu anggota komunitas yang ikut serta dalam program 7. Bekerjasama dengan media guna menyebarluaskan program ini Demikianlah langkah langkah yang dilakukan oleh Mbak Santi Djiwandono dan tim nya dalam menjalankan strategi komunikasi guna mempertahankan citra perusahaannya, yaitu PT HM Sampoerna Tbk. Citra yang sudah terbangun dengan baik, dengan adanya langkah langkah ini, semakin dapat dipertahankan.